20 0 120 KB
GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS DAN TANPA DIABETES MELITUS DI KELURAHAN KINILOW KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON Stella Leoni Kesek*, Sekplin A. S. Sekeon*, Budi T. Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Latar belakang: Kualitas hidup dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya diabetes mellitus. Penyakit ini memiliki beberapa komplikasi serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Populasi lansia merupakan kelompok umur dengan prevalensi diabetes melitus yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada lansia dengan diabetes melitus dan tanpa diabetes melitus di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan potong lintang (cross-sectional study), dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017. Populasi seluruh penduduk lanjut usia dengan sampel 54 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling. Alat ukur kualitas hidup menggunakan kuesioner EQ-5D-5L dan alat ukur gula darah menggunakan alat ukur merk autocheck. Kesimpulan: Mayoritas lansia memiliki kualitas hidup baik dengan persentase 90,74%. Ditinjau dari dimensi kualitas hidup, kebanyakan lansia memiliki masalah pada dimensi kemampuan berjalan dan rasa nyeri/tidak nyaman. Gambaran kualitas hidup pada lansia menurut jenis kelamin menunjukkan lansia wanita memiliki kualitas hidup baik dibandingkan pria. Gambaran kualitas hidup pada lansia dengan diabetes melitus dan tanpa diabetes melitus menunjukkan bahwa lansia tanpa diabetes melitus lebih baik dari pada lansia dengan diabetes melitus. Kata Kunci: Kualitas Hidup, Diabetes Melitus, Lansia.
ABSTRACT Background: The quality of life is influenced by several factors such as diabetes mellitus. Diabetes mellitus has several serious complication that could influence quality of life. Elderly population has high prevalence of diabetes mellitus. The purpose of this research is to find out the picture of quality of life in elderly with diabetes mellitus and without diabetes mellitus in Kinilow Sub-District North Tomohon City of Tomohon. Methods: This research is a descriptive research with cross-sectional study in April-June 2017. Population of all elderly with sample of 54 people. The sampling technique is Purposive Sampling. Measuring tool of quality of life using EQ-5D-5L questionnaire and blood sugar measuring instrument using autocheck glukometer. Conclusion: Majority of elderly have good quality of life with percentage 90,74%. Evaluating from the dimensions of quality of life, most elderly people have problems with dimensions of walking ability and pain / discomfort. An overview of the quality of life in the elderly by sex shows elderly women have a better quality of life than men. An overview of quality of life in elderly with diabetes mellitus and without diabetes mellitus shows that the elderly without diabetes mellitus are better than the elderly with diabetes mellitus. Keywords: Quality of Life, Diabetes Mellitus, Elderly
pada peringkat ketiga tertinggi dengan jumlah
PENDAHULUAN Kualitas hidup penduduk Indonesia tergolong
2,4% (Riskesdas, 2013). Fungsi fisiologi kelompok lanjut usia
memiliki kualitas hidup yang kurang, dijumpai pada
golongan
lanjut
usia,
perempuan,
pendidikan tingkat rendah, tidak bekerja, tinggal di
daerah
pedesaan,
dan
sosial
ekonomi
Dimensi kualitas hidup berdasarkan EQterdiri
dari
kemampuan
berjalan,
perawatan diri, kegiatan yang biasa dilakukan, rasa nyeri/tidak nyaman dan rasa cemas/depresi. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kualitas
hidup
diantaranya
aktivitas
fisik,
dukungan sosial, tingkat pendidikan, status hipertensi dan status diabetes melitus. Seseorang yang sudah menderita diabetes melitus, pasti memiliki pengaruh terhadap kualitas hidupnya. Diabetes Melitus merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian di dunia, yang menyebabkan 1,5 juta (2,7 %) kematian pada tahun 2012 (WHO, 2014). Data Internasional Diabetes
Federation
(IDF)
(penuaan) sehingga penyakit tidak menular hipertensi, stroke, diabetes melitus dan radang sendi/rematik sering muncul. Penelitian tentang
tergolong miskin (Pradono, 2009).
5D-5L
mengalami penurunan akibat proses degeneratif
menyatakan,
sebanyak 415 juta jiwa orang yang mengalami diabetes melitus, diperkirakan pada tahun 2040
kualitas hidup masih sangat jarang diteliti, terutama pada kelompok lanjut usia. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
rancangan
potong
lintang
(cross-
sectional study). Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017. Populasi adalah seluruh penduduk lansia yang berusia
≥ 60 tahun
dengan sampel 54 orang. Pengambilan data dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner kualitas hidup (EQ-5D-5L), alat pemeriksa kadar gula darah merk Autocheck serta alat tulis menulis. Pengumpulan data terbagi atas dua yaitu data primer dan data sekunder dengan analisis data berupa analisis univariat.
meningkat sekitar 642 juta jiwa (37%) orang dewasa dengan diabetes melitus dan dari 10 negara penyandang diabetes melitus terbesar diseluruh
dunia,
Indonesia
berada
pada
peringkat ke-7 dengan jumlah sekitar 10 juta jiwa (IDF, 2015). Prevalensi di Sulawesi Utara sebesar 3,6% yang merupakan nilai kedua tertinggi setelah Sulawesi Tengah. Prevalensi diabetes melitus Provinsi Sulawesi Utara berada
HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Hidup Pada Lansia Berdasarkan Dimensi EQ-5D-5L Hasil analisis data kualitas hidup pada lansia Kelurahan Kinilow berdasarkan EQ-5D-5L, didapati kebanyakan lansia memiliki masalah dalam
dimensi
perawatan
diri.
kemampuan Hasil
ini
berjalan sejalan
dan
dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Sari, 2017)
didapatkan lansia yang mengalami penyakit
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari
tidak menular memiliki banyak masalah dalam
(Wikananda, 2015) wanita cenderung memiliki
dimensi rasa nyeri / tidak nyaman dikarenakan
kualitas hidup yang lebih baik yaitu sebanyak 36
banyaknya
Diabetes
responden dibandingkan pria yang hanya 14
Melitus diantaranya berat badan mengalami
responden. Lansia pria di Kelurahan Kinilow
penurunan, sering merasa lelah serta infeksi
masih
yang terjadi pada luka yang memicu rasa tidak
melakukan pekerjaan mereka masing-masing,
nyaman.
disamping itu mereka sebagai kepala keluarga
gejala-gejala
penyakit
tergolong
aktif
atau
masih
dapat
mempunyai beban atau tanggung jawab yang Distribusi Kualitas Hidup Berdasarkan Jenis
besar dalam memenuhi kebutuhan keluarga
Kelamin
mereka. Beban yang ditanggung oleh lansia pria
Tabel
1.
Kualitas
Hidup
Pada
Lansia
Berdasarkan Jenis Kelamin
bertambah
berat
kemampuan
serta
pada
dan
mental
fisik
usia
lanjut
mengalami
penurunan sehingga mengarah pada kualitas
Kualitas Hidup
hidup yang kurang baik (Fatima, 2010). Variabel
Kurang Baik
Baik
Total
n
%
n
%
n
%
Pria
4
15,3
22
84,7
26
100
Wanita
1
3,6
27
96,4
28
100
Dengan Diabetes Melitus Dan Tanpa Diabetes
Total
5
9,3
49
90,7
54
100
Melitus
Kualitas Hidup Pada
Lansia
Dengan
Diabetes Melitus Dan Tanpa Diabetes Melitus Tabel 2. Distribusi Kualitas Hidup Pada Lansia
Hasil analisis data dari tabel 1. distribusi kualitas Kualitas Hidup
hidup pada lansia berdasarkan jenis kelamin, didapati wanita memiliki kualitas hidup baik
Variabel
Kurang
Total
Baik
sebanyak 27 responden (96,4%), 1 responden (3,6%) memiliki kualitas hidup kurang baik. Sedangkan pria paling banyak memiliki kualitas
Diabetes
hidup baik yaitu sebanyak 22 responden
Melitus
(84,7%), 4 responden (15,3%) memiliki kualitas
Tidak
hidup kurang baik. Dari hasil ini, dapat
Diabetes
disimpulkan bahwa kualitas hidup lansia wanita
Melitus
di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon
Total
Utara lebih baik dari pada lansia pria.
Baik
n
%
n
%
n
%
1
14,3
6
85,
7
100
47
100
54
100
7 4
8,5
43
91, 5
5
9,3
49
90, 7
Hasil analisis data dari tabel 2. Distribusi
hidup kurang baik sebanyak 5 responden dengan
kualitas hidup pada lansia Kelurahan Kinilow
persentase 9,3% dan kualitas hidup baik
berdasarkan status diabetes melitus, didapati
sebanyak 49 responden dengan persentase
lansia diabetes melitus memiliki kualitas hidup
90,7%. Kualitas hidup lansia di Kelurahan
kurang
dengan
Kinilow mayoritas memiliki kualitas hidup baik.
persentase (14,3%), sedangkan 6 orang dengan
Hasil ini sejalan dengan penelitian (Wikananda,
persentase (85,7%) memiliki kualitas hidup baik.
2015) pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Adapun lansia tidak diabetes melitus sebanyak 4
Tampak Siring 1 Kabupaten Gianyar Bali yang
orang dengan persentase (8,5%) memiliki
menyatakan kualitas hidup lansia termasuk
kualitas hidup kurang baik, sedangkan 43 orang
kualitas hidup baik.
baik
berjumlah
1
orang
dengan persentase (91,5%) memiliki kualitas
KESIMPULAN
hidup baik. Dari data ini, dapat diketahui bahwa kualitas hidup lansia tidak diabetes melitus lebih
1. Secara umum kualitas hidup lansia Kelurahan
baik dari pada lansia yang menderita diabetes
Kinilow, mayoritas memiliki kualitas hidup
melitus.
yang baik dengan persentase 90,7%. Dilihat
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh
(Ningtyas,
2013)
lamanya
dari
dimensinya,
mengalami
paling
masalah
banyak pada
lansia dimensi
menderita diabetes melitus berhubungan dengan
kemampuan berjalan dan rasa nyeri/tidak
kualitas hidup. Pasien yang menderita penyakit
nyaman.
diabetes melitus lebih dari 10 tahun cenderung 4
2. Gambaran kualitas hidup pada lansia menurut
kali lebih besar memiliki kualitas hidup yang
jenis kelamin menunjukkan bahwa lansia
rendah dibandingkan yang menderita di bawah
wanita
10 tahun.
dibandingkan dengan lansia pria.
memilliki
kualitas
hidup
baik
3. Gambaran kualitas hidup lansia dengan
Distribusi Kualitas Hidup Pada Lansia
diabetes melitus dan tanpa diabetes melitus , Tabel 3. Distribusi Kualitas Hidup Pada Lansia di Kelurahan Kinilow
menunjukkan bahwa lansia tanpa diabetes melitus lebih baik dari pada lansia dengan
Kategori
n
%
Kurang Baik
5
9,3
Baik
49
90,7
Total
54
100
diabetes melitus.
SARAN 1. Lansia di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara harus memperhatikan pola
Hasil analisis data dari tabel 5. distribusi kualitas hidup pada lansia Kelurahan Kinilow, kualitas
hidup sehat, lebih banyak beristirahat dan
sering memeriksakan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Huber B, 2016. EQ-5D in The general German Population: Comparison and Evaluation
2. Peran keluarga harus lebih ditingkatkan guna memberi semangat, motivasi terutama kasih
of Three Yearly Cross-Sectional Surveys. Jerman: MDPI
sayang kepada lansia agar kualitas hidup mereka boleh terjamin.
International Diabetes Federation (IDF). 2015.
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih memperbanyak jumlah responden dan
IDF Diabetes Atlas 7th Edition 2015. (www.idf.org, diakses 24 Maret 2017).
menambah variabel penelitian agar hasil yang akan didapat boleh maksimal.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
PenyakitTidakMenular.(http://www.depke
DAFTAR PUSTAKA American Diabetes Association (ADA). 2016. Standars of Medical Care in Diabetes2016.
(www.diabetes.org,
Buletin
diakses 24
s.go.id/folder/view/01structure-publikasipusdatin-buletin.html, diakses 31 Maret 2017).
Maret 2017). King J dan Hinds P. 2012. Quality of Life From Damayanti S, 2015. Diabetes melitus dan Penatalaksanaan
Keperawatan.
Nursing
and
Wahington
Patient DC,
(https://books.google.co.id,
Yogyakarta : Nuha Medika. Fatima Colet, C. et al., 2010. Educational level,
Perspective (Online), diakses
27
Maret 2017).
socio-economic status and relationship with quality of life in elderly residents of the city of Porto Alegre/RS, Brazil. Brazilian
Journal
of
Pharmaceutical
Mustari S dkk, 2015. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2014 Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia.
Science, Porto Alegre, pp:805-810.
(Online),
(http://www.bappenas.go.id/files/data,diak Hamizah R, 2016. Hubungan Usia dan Jenis
ses 05 April 2017).
Kelamin dengan Kualitas Hidup pada Penderita Gagal Jantung di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta.
Skripsi
Naskah Publikasi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah.
Ningtyas D, 2013. Analisis Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, (Online), (http://repository.unej.ac.id, diakses 27 Maret 2017).
Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Notoatmodjo S, 2012. Metodologi penelitian
Admad Dahlan
kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Setyowati R, 2015. Hubungan Jenis Kelamin Novarina V, 2012. Hubungan Dukungan Sosial
Dengan Kualitas Hidup Pasien Dengan
dengan Tingkat Keaktifan Lansia dalam
Penyakit Kronis. Jurnal kampus STIKES
Melaksanakan Senam Lansia di Posyandu
YPIB Majalengka. 3 (7):5.
Lansia Peduli Insani Mendungan. Skripsi Naskah Publikasi. Surakarta: UMS.
Sudoyo dkk, 2009. Imu penyakit dalam. Jakarta :
Pradono, 2009. Kualitas Hidup Penduduk Indonesia
Menurut
International
Classification of Functioning Disability and Health (ICF) dan Faktor-Faktor yang
InternaPublishing. Susilo Y., Wulandari mengatasi
A,
kencing
2011. Cara jitu manis
(Diabetes
melitus). Yogyakarta: Andi.
Mempengaruhinya. Jakarta: Bul.Penelit. Wikananda G, 2015. Hubungan Kualitas Hidup
Kesehatan Supplement 2009 : 1-10.
dan Faktor Risiko pada Usia Lanjut di Putri L R, 2016. Gambaran Self Care Penderita
Wilayah Kerja Puskesmas Tampaksiring I
Diabetes Melitus (DM) di Wilayah Kerja
Kabupaten Gianyar Bali 2015. Bali :
Puskesmas Srondol Semarang. Jurnal
Fakultas Kedokteran Universitas
Departemen Keperawatan. Tahun 2016.
Udayana. Vol. 8:41-49. (Online),
Rapley M, 2003. Quality of Life Research a Critical Introduction.
London SAGE
(http://isainsmedis.id/index.php/ism/articl e/viewFile/112/127, diakses 03 April 2017).
Publications, Inc.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013.
World Health Organization (WHO). 2014.
Badan Penelitian dan Pengembangan
World
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
(http://www.who.int, diakses 24 Maret
tahun 2013. (http://www.depkes.go.id/,
2017).
diakses 24 Maret 2017).
Sari A, 2015. Vadilitas ST European Quality of Life-5
Dimensions
(EQ-5D)
Versi
Indonesia pada pasien Hipertensi di Puskesmas
Kotagede
II
Yogyakarta.
Health
Statistics.