Lampiran 2 Print Edukasi Infus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAMPIRAN LAPORAN AKTUALISASI OPTIMALISASI KEGIATAN PENCEGAHAN FLEBITIS RUANG TERATAI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.R SOETIJONO BLORA



MATERI PERAWATAN INFUS Setelah pemasangan infus selesai dilakukan, untuk mencapai penatalaksanaan yang efektif, perawatan pasca pemasangan perlu dilakukan. Penilaian Kondisi Kanul Infus Kondisi kanul perlu dinilai untuk melihat patensi kanul infus, tanda peradangan pada kulit, posisi kanul,kondisi plaster fiksasi. Penilaian ini dilakukan tiap pergantian botol infus maupun adanya perpindahan pasien antar departemen (misalnya ke departemen radiologi untuk pengambilan foto rotgen). Semua kondisi dan perlakuan harap dicatat dalam rekam medis pasien Penilaian terhadap masih perlunya infus terpasang juga harus dilakukan secara rutin. Jika pasien sudah dapat meminum obat secara oral dan infus dipertimbangan tidak diperlukan lagi, pelepasan infus harus secepatnya dilakukan.



KONDISI KANULA HARUS TETAP BAIK Perawatan Infus Set Penanda tambahan obat pada cairan infus yang diberikan sebaiknya ditempel di selang infus. Kebiasaan menuliskan penambahan obat di botol infus sebaiknya ditinggalkan, selain dikarenakan akan merusak botol atau tumpahnya cairan juga dikarenakan mudah hilangnya dokumentasi akibat penggantian botol. Tanda ini perlu mendapat perhatian bagaimana kondisi tertempelnya di selang infus, jangan sampai longgar ataupun menekan selang infus.



LAMPIRAN LAPORAN AKTUALISASI OPTIMALISASI KEGIATAN PENCEGAHAN FLEBITIS RUANG TERATAI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.R SOETIJONO BLORA



PELEPASAN SELANG INFUS SEBAIKNYA DIHINDARI Pelepasan selang infus baik dari botol maupun dari hubungan ke kanul infus sebaiknya dihindari. Pelepasan ini boleh dilakukan pada kondisi penggantian botol infus, mengganti baju pasien atau pengambilan foto rontgen. Selain kondisi di atas, pelepasan selang infus dari sambunganya, infus set harus diganti secara keseluruhan. Sebelum penggantian infus set, lakukan terlebih dahulu pembersihan ujung-ujung tempat pemberian injeksi dan selang infus, dengan menggunakan alkohol 70% dan dibiarkan mengering. Jangan menggunakan antiseptik berbahan chlorhexidine. PENGGANTIAN INFUS SET JUGA DILAKUKAN JIKA LETAK PEMASANGAN INFUS DIGANTI DAN JUGA SETELAH PEMBERIAN DARAH ATAU KOMPONENEN DARAH Durasi Terpasangnya Infus Infus tidak boleh terpasang lebih dari 72 jam di satu tempat pemasangan. Jika telah mendekati waktu 72 jam, lakukan penilain dengan pertimbangan infus akan dilepas atau dipindah berdasarkan kepentingan medis pasien. Infus harus dilepas jika ada tanda-tanda peradangan ataupun trombosis. Jika tidak ada tanda-tanda peradangan, infus dapat dipertahankan lebih dari 72 jam dengan pertimbangan:  



Pemasangan infus baru diperkiran akan sulit dilakukan, atau adanya risiko yang berat pada pemasangan ulangan. Diperkirakan infus hanya dipakai tidak lebih dari 24 jam lagi



Perawatan Plester Fiksasi pada Infus Plester yang berguna untuk fiksasi harus tetap terpasang selama infus terpasang, kecuali ketika lembab, terkumpulnya darah ataupun tidak



LAMPIRAN LAPORAN AKTUALISASI OPTIMALISASI KEGIATAN PENCEGAHAN FLEBITIS RUANG TERATAI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.R SOETIJONO BLORA



lengket lagi. Jika ada penggunaan perban, perban itu harus diganti tiap hari ataupun jika telah kotor dan lembab. PROSEDUR PENGGANTIAN PLESTER FIKSASI 1. Cuci tangan 2. Gunakan sarung tangan dan pastikan keadaan yang aseptik selama prosedur 3. Lepaskan plaster dengan hati-hati, jangan sampai menggeser ataupun melepas kanul yang telah terpasang. 4. Bersihkan darah yang tampak dengan menggunakan NaCl 0,9% 5. Dekontaminasi area dengan menggunakan Chlorhexidine dan alkohol 70% dan biarkan mengering 6. Plester baru dapat dipasang kembali Edukasi Pasien Pengetahuan pasien mengenai pentingnya menjaga infus sangat beraagam, untuk itu pasien-pasien perlu diingatkan untuk menjagaanya. Setelah melakukan penilaian ataupun tindakan terhadap infus dilakukan, ingatkan pasien untuk:    



Tidak menyentuh tempat pemasangan ataupun plester Jika menggunakan alat tambahan, misalnya pompa infus, ingatkan juga pasien untuk tidak menyentuhnya. Pastikan area pemasangan tetap kering dan jangan banyak bergerak Melaporkan ke perawat jika mengalami nyeri, bengkak ataupun kemerahan pada tempat pemasangan



Flushing Infus Jika memungkinkan, pada infus tetap ada mengalir cairan. Jika tidak, maka infus harus dilakukan flushing. Flushing dilakukan pada saat:      



Setelah infus terpasang, untuk memastikan pemasangan infus telah benar Sebelum penyuntikan obat ataupun penggantian botol infus, untuk memastikan infus masih paten Diantara 2 medikamen, untuk menghindari efek yang tidak diinginkan dari interaksi obat-obat yang diberikan Setelah penyuntikan obat, untuk menghilangkan zat iritan Setelah pengambilan darah, untuk membersihkan kanul dari darah Pada pasien yang infusnya tidak mengalir cairan secara terus menerus, pada pasien ini flushing dilakukan tiap 8 jam Interval waktu dan cairan yang digunakan saat flushing harus dicatat dalam rekam medis



LAMPIRAN LAPORAN AKTUALISASI OPTIMALISASI KEGIATAN PENCEGAHAN FLEBITIS RUANG TERATAI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.R SOETIJONO BLORA



Pengambilan Darah Melalui Infus Pengambilan darah melalui infus hanya dapat dilakukan segera setelah pemasangan infus, kecuali jika infus bertujuan hanya untuk pengambilan darah. Referensi 1. Holmes CJ, Allwood MC. The potential for contamination of intravenous infusions by airborne skin scales. J Hyg (Lond) 1977; 79(3): 417–23. 2. Dalton AM. Prehospital intravenous fluid replacement in trauma: an outmoded concept? J R Soc Med. 1995 April; 88(4): 213P–216P. 3. Ortega R, Sekhar P, Song M, et al. Peripheral Intravenous Cannulation. N Engl J Med 2008;359:e26. 4. Solomowitz BH. Intravenous cannulation: a different approach. Anesth Prog. 1993; 40(1): 20–2. 5. Lund F, Schultz JH, Maatouk I, et al. Effectiveness of IV Cannulation Skills Laboratory Training and Its Transfer into Clinical Practice: A Randomized, Controlled Trial. PLoS One. 2012; 7(3): e32831.