Langkah-Langkah Evidence Based Practice [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Langkah-langkah Evidence Based Practice



Langkah 0 Menumbuhkan semangat menyelidiki (inquiry). Elemen-elemen kunci dalam membangun budaya EBP meliputi 1. Mengajak semua petugas kesehatan untuk menanyakan kembali praktik kesehatan yang sedang mereka lakukan. 2. Memasukkan EBP dalam visi, misi, dan promosi yang dilakukan oleh institusi kesehatan 3. Adanya mentor serta kadernya yang mempunyai kemampuan dalam EBP dan kemampuan untuk mengatasi hambatan terkait dengan perubahan dalam individu dan institusi 4. Adanya infrastuktur yang menyediakan alat-alat untuk pengembangan EBP 5. Dukungan administrasi dan adanya leadership yang menilai, menentukan EBP model, serta menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mempertahankan budaya EBP 6. Secara teratur mengenali/mengidentifikasi individu atau kelompokkelompok yang secara konsisten melakukan EBP Langkah 1 Merumuskan pertanyaan klinik menggunakan format PICO(T) Mencari jawaban untuk pertanyaan klinis yang muncul, maka diperlukan strategi yang efektif yaitu dengan membuat format PICOT, P(Patient atau populasi), I(Intervention atau tindakan atau pokok persoalan yang menarik), C(Comparison intervention atau intervensi yang dibandingkan), O(Outcome. atau hasil) serta T(Time frame atau kerangka waktu).



Langkah 2 Mencari dan mengumpulkan bukti-bukti yang paling relevan (terbaik) Kata kunci untuk mencari bukti-bukti yang relevan/terbaik yaitu kata-kata yang ada dalam format PICOT. Bukti tersebut dapat dilihat dari tipe dan tingkatan penelitian. Tingkatan penelitian yang bisa dijadikan evidence atau bukti terbaik adalah systematic review dan meta-synthesis. Systematic review adalah ringkasan hasil dari banyak penelitian yang memakai metode kuantitatif. Sedangkan meta-synthesis adalah penggabungan banyak penelitian metode kuantitatif yang menampilkan dampak serta intervensi dari berbagai studi. Namun jika meta analisis dan systematic review tidak tersedia untuk menjawab pertanyaan klinis maka evidence pada tingkatan selanjutnya bisa digunakan seperti RCT. Evidence tersebut dapat ditemukan pada beberapa data base seperti CINAHL, MEDLINE, dan lainnya



Langkah 3 Melakukan penilaian terhadap bukti-bukti (contoh: penilaian kritis, evaluasi) Melakukan penilaian (appraisal) merupakan bagian yang penting dalam proses EBP. Setelah artikel yang dipilih harus cepat dinilai. Ada tiga pertanyaan utama dalam melakukan critical appraisal (penilaian), yaitu:



1. Apakah hasil dari penelitian tersebut valid? hasilnya mendekati dengan kenyataan, apakah menggunakan metode penelitian yang baik? 2. Apakah hasil penelitian tersebut reliable? Contohnya apakah intervensi tersebut dapat dikerjakan serta seberapa besar dampak dari intervensi yang mungkin didapatkan. 3. Apakah hasil penelitian tersebut dapat diimplementasikan dan membantu perawatan pasien (Applicability) dengan mempertimbangkan apakah subjek penelitiannya sama, keuntungan dan resiko dari intervensi tersebut dan keinginan pasien. Langkah 4 Mengintegrasikan bukti-bukti terbaik yang ditemukan dari literatur dengan keahlian klinis serta memperhatikan keinginan dan manfaatnya bagi pasien dalam membuat keputusan atau perubahan,



Langkah 5 Mengevaluasi hasil dari perubahan praktek yang telah dilakukan Langkah ini penting, untuk menilai dan mendokumentasikan dampak dari perubahan berdasarkan EBP dalam kualitas pelayanan kesehatan/ manfaatnya bagi pasien, menilai apakah perubahan yang terjadi saat mengimplementasikan hasil EBP di klinik sesuai dengan apa yang diharapkan. Jika hasil tidak sesuai apakah treatment dilaksanakan sesuai dengan SOP.



Langkah 6 Menyebarluaskan hasil dari EBP Langkah terakhir yaitu menyebarluaskan hasil. Hal ini dimaksudkan agar perawat dan tenaga kesehatan yang lain mau melakukan perubahan bersama dan atau menerima perubahan tersebut untuk memberikan pelayanan perawatan yang lebih baik. Beberapa cara untuk menyebarluaskan hasil dari EBP yaitu dengan oral presentasi dan poster di konferensi local, regional, dan nasional, menyebarluaskan EBP di grup institusi, jurnal, serta artikel publikasi.



Keuntungan dan kerugian Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari metode ini, antara lain membantu meningkatkan kolaborasi dengan tim kesehatan, meningkatkan pelayanan yang bersumber dari penelitian, menurunkan biaya perawatan, membantu orang lain untuk mengerti apa yang dilakukan oleh perawat, diperlukan untuk standar praktek profesional, meningkatkan partisipasi klien dalam perawatan, meningkatkan otonomi pasien, meningkatkan perawatan yang spesifik untuk masing masing individu, meningkatkan efisiensi, menjaga keberlangsungan dan koordinasi perawatan, dan meningkatkan kepuasan kerja. Kerugian dari metode ini adalah minimnya waktu dan keterampilan yang tersedia untuk menemukan atau mengelola bukti penelitian dan kurangnya akses terhadap informasi. Sumber: Dalheim, A., Harthug, S., Nilsen, R. M., & Nortvedt, M. W. (2012). Factors influencing



the development of evidence-based practice among nurses: a self-report survey. BMC Health Services Research: vol 12: 367. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3557178/