Laporan 2 Prak. Penfor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INTERPRETASI KUALITATIF LAPORAN II



Oleh PURWANA ADI NUGRAHA 07100190076



LABORATORIUM PENILAIAN FORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2022



LEMBAR PENGESAHAN



NAMA



: PURWANA ADI NUGRAHA



NIM



: 071001900076



KELOMPOK



: B4



PARTNER



: 1. MUHAMMAD WISANGGHENI : 2. PURWANA ADI NUGRAHA : 3. SILVI LORENZA



TGL. PRAKTIKUM



: 22 MARET 2020



TGL. PENERIMAAN



: 28 MARET 2020



ASISTEN



: 1. YANNI FLORENSIA I. S : 2. DEWI LATIFATUL AINI



NILAI



:



Tanda Tangan



Tanda Tangan



(……………..)



(PURWANA ADI N)



Asisten Lab



Praktikan



DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1,1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum BAB II TEORI DASAR BAB III HASIL PENGAMATAN BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pembahsan Percobaan 4.2 Tugas Internet BAB V KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A TUGAS INTERNET LAMPIRAN B HASIL PENGAMATAN



i



DAFTAR GAMBAR



GAMBAR



Halaman



III.1. Interpretasi Data Log B129………………………………………………..



ii



DAFTAR LAMPIRAN



LAMPIRAN



Halaman



A. TUGAS INTERNET………………………………………………………….. B. HASIL PENGAMATAN………………………………………………………



iii



BAB I PENDAHULUAN Penilaian formasi merupakan ilmu Teknik Perminyakanyang mempelajari tentang lapisan batuan atau reservoir atau lebih jelasnyadapat dikatakan sebagai ilmu untuk melihat dan meneliti keadaandari dalam bumi untuk keperluan pengeboran, produksi dan penelitian. Penilaian formasi terdiri atas penilaian lithologi atau jenis batuan, petrophysics atau sifat petrofisika batuan, fluid content atauisi kandungan batuan, dan produktivitas batuan. Hasil dari interpretasi log pada penilaian formasi sangat berbuhungan dengan karakteriktik batuan dan metode logging. Batuan adalah kumpulan agrenat mineral yang telah mengeras yang terdiri dari atas matrik batuan dan pori –pori batuan yang terdapat fluida reservoir di dalamnya. Tujuan dari mempelajari ini adalah untuk mengindentifikasi keadaan reservoir, memprediksi letak lapisan permeable yang memiliki daerah prospek hidrokarbon, memperkirakan jumlah cadangan awa; hidrokarbon ditempat, dan menentukan letal dari daerah perforasi yang berguna untuk memproduksikan hidrokarbon. Hasil dari data logging juga dapat memprediksi letak lapisan permeable yang prospek hidrokarbon dan menghitung besarnya cadangan awal hidrokarbon sebelum hidrokarbon tersebut harus diproduksikan. Hidrokarbon merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat meningkatkan kemajuan Bangsa Indonesia khususnya pada eksplorasi minyak dan gas bumi. Kegiatan ekplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah kegiatan eksplorasi dilaksanakan dan ditemukan kandungan minyak bumi yang cukup komersial, maka kegiatan itu akan dilanjutkan dengan kegiatan eksploitasi minyak bumi tersebut. Industri perminyakan adalah salah satu industri strategis yang memegang peranan penting sebagai menyuplai terbesar kebutuhan energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik rumah tangga maupun industri. Dalam penentuan cadangan hidrokarbon ini dilakukan beberapa rangkaian penelitian berupa survei geologi permukaan, survai gravitasi, survai seismik untuk penilaian zona prospek pengeboran, pengeboran eksplorasi untuk mendapatkan analisis data log, dan pengembangan hingga evaluasi daerah produksi untuk mencapai eksploitasi. Berbagai macam peralatan didesain untuk melakukan pengukuran dalam sumur, antara lain mencakup pengukuran elektrik yaitu resistivitas dan konduktifitas, akustik berupa sonic, radioaktifitas berupa sinar gamma, elektromagnektik, tekanan fluida dalam reservoir, pengambilan sampel fluida, pengukuran dielektrikum, seismik dalam sumur, pengukuran aliran dan temperatur fluida dalam sumur produksi serta pengambilan data teras samping (sidewall core). Metode logging ini sangat berperan penting dalam perkembangan eksplorasi hidrokarbon. Metode logging dapat mengetahui gambaran yang lengkap dari lingkungan bawah permukaan tanah, tepatnya dapat mengetahui dan menilai batuan-batuan yang mengelilingi lubang bor tersebut. Metode ini juga dapat memberikan keterangan kedalaman lapisan yang mengandung hidrokarbon serta sejauh mana penyebaran hidrokarbon pada suatu lapisan. Sebelum melakukan proses logging sangat perlu untuk mengerti dasar-dasar well logging dan pengetahuan yang luas, dengan tujuan supaya dapat melakukan interpretasi dan analisis hasil rekaman log. Interpretasi data log sumur adalah suatu metode pendukung dalam usaha evaluasi formasi dengan cara menggunakan hasil perekaman alat survai logging sebagai sumber informasi utama. Interpretasi data logging dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu kuantitatif dan kualitatif baik secara manual maupun software. Penelitian ini diharapkan dapat dapat dipakai sebagai pendukung untuk evaluasi terhadap kondisi suatu reservoir agar dapat memprediksi cadangan zona keterdapatan hidrokarbon dan jenis dari 1



hidrokarbon tersebut. Selain itu hasil penelitian ini dapat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia eksplorasi hidrokarbon. 1.2 Tujuan Percobaan Pada percobaan kedua kali ini yaitu interpretasi kualitatif , bertujuan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.



2



Untuk mengetahui area logging Untuk mengetahui bagian daerah yang prospek Unruk dapat mengidentifikasikan kandungan hidrokarbon Unruk mengetahui berapa diameter pada luang bor Untuk mengetahui jenis – jenis batuan pada lubang bor



BAB II TEORI DASAR



Alat logging merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi danmemperoleh hasil informasi mengenai lapisan dibawah permukaan tanah. Hasil yang diperoleh dari alat logging dapat digunakan untuk menentukanpontensial produktivitas dari suatu sumur yang dapat diperkirakanmempunyai daerah prospek. Metode logging sanngat berperan penting dalamperkembangan eksplorasi hidrokarbon yang berguna untuk mengetahui gambaranlengkap dari lingkungan bawah tanah permukaan, lebih tepatnya untukmengetahui dan menilai batuan- batuan yang mengelilingi lubang bor. Metodeini pun dapat memberikan keterangan kedalaman lapisan hidrokarbon sertasejauh mana penyebaran hidrokarbon pada suatu lapisan. Parameter-parameter petrofisik yang diperoleh dari hasil rekaman log dapat meliputi seperti ketebalanlapisan, porositas, dan saturasi air. Ada dua jenis metode yang digunakan untukmenginterpretasi hasil rekaman log, yaitu metode interpretasi kualitatif danmetode interpretasi kuantitatif. Metode interpretasi kualitatif ini merupakan metode perhitungan yang menggunakan persamaan- persamaan tertentu untuk mengidentifikasi tahap selanjutnya untuk dapat menentukan lithologi dari suatu batuan, menentukan lapisan permeable, fluid content, dan OWC. Pengukuran log/logging, yaitu perekaman dan pengukuran data bawah permukaan (sifat-sifat fisik batuan) di sepanjang lubang pemboran, guna membuktikan keberadaan Minyak dan Gas Bumi/Hidrokarbon yang kemungkinannya terindikasi dari interpretasi seismik. Data log yang diperoleh, kemudian dilakukan evaluasi/analisa, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada analisa kuantitatif, lebih ditujukan untuk mengetahui parameterparameter fisik batuan reservoar yang telah terindikasi dari analisa kualitatif. Parameter tersebut berupa porositas efektif, saturasi air, dan permeabilitas. Analisa data log sumur pemboran dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitatif, praktisnya adalah dengan menganalisa karakteristik grafik data log, untuk langkah awal identifikasi dan zonasi reservoar hidrokarbon. Sedangkan analisa secara kuantitatif, yaitu dengan perhitungan menggunakan persamaan-persamaan tertentu, untuk identifikasi tahap lanjut terhadap tingkat porositas, permeabilitas batuan reservoar, dan saturasi air. Di dalam industri jasa survey eksplorasi Minyak dan Gas Bumi, terdapat berbagai macam jenis pengukuran log sesuai dengan prinsip kerja dan fungsinya. Namun, dari bermacam pengukuran log yang tersedia, terdapat jenis pengukuran log yang utama, yaitu; Log Gamma Ray, Log Spontaneous Potential, Log Resistivitas, Log Densitas, Log Neutron, Log Sonik, dan Log Kaliper. Dalam analisa kualitatif, log Gamma Ray (GR Log) dapat digunakan untuk identifikasi dan korelasi litologi serta estimasi tingkat kelempungan, karena prinsip kerjanya yang mengukur tingkat radioaktivitas alami (sinar gamma) dari unsur-unsur tertentu pada mineral mika, glaukonit, dan potasium feldspar, yang umum ditemukan pada batu serpih (shale) dan lempung (clay). Secara umum (konvensional), kegiatan eksplorasi dilakukan untuk mencari hidrokarbon pada batuan reservoar yang memiliki porositas dan permeabilitas yang baik, yaitu batupasir dan batugamping. Karena 3



karakteristik batu serpih dan lempung yang memiliki porositas dan permeabilitas yang kecil (kemudian dianggap sebagai batuan non-reservoar), dan bersifat “menyerpih” dalam suatu tubuh batuan, maka dengan analisa log Gamma Ray ini dapat dilakukan identifikasi litologi, membedakan zona reservoar dengan zona non-reservoar. Batupasir dan batugamping yang clean (bebas kandungan serpih), pada umumnya akan memiliki kandungan material radioaktif yang rendah, sehingga akan menghasilkan pembacaan nilai GR yang rendah pula. Seiring dengan bertambahnya kandungan serpih dalam batuan, maka kandungan material radioaktif akan bertambah dan pembacaan nilai GR akan meningkat. Teknik interpretasinya, secara sederhana yaitu dengan membuat suatu garis batas (cut off) antara shale base line (yang menyatakan nilai GR tertinggi) dengan sand base line (yang menyatakan nilai GR terendah). Sehingga diperoleh zona di sebelah kiri cut off sebagai zona reservoar, dan zona non-reservoar di sebelah kanan garis cut off. Pengukuran log Gamma Ray memiliki kelemahan, terutama apabila terdapat batuan selain serpih dan lempung yang memiliki radioaktivitas alami tinggi, seperti tuff. Sehingga identifikasi litologi umumnya diperkuat dengan pengukuran Spectral Gamma Ray, yang mampu mengetahui sumber radiasi. Log Resistivitas dapat digunakan untuk membedakan lapisan reservoar dan nonreservoar, identifikasi jenis fluida (air formasi dan hidrokarbon) dan batas kontak fluidanya, menghitung nilai resistivitas air formasi dan salinitas air formasi. Terdapat dua macam pengukuran log resistivitas, yaitu Lateral Log; meliputi Lateralog Deep (LLD), Lateralog Shallow (LLS), Micro Spherically Focused Log (MSFL), dan Induction Log; yang meliputi Inductionlog Deep (ILD), Inductionlog Shallow (ILS), Micro Spherically Focused (MFS). Mengacu dari adanya perbedaan zona di sekitar dinding lubang pemboran, zona terinvasi dapat terindikasi dari rekaman log MSFL atau SFL. Sedangkan untuk zona transisi dapat terindikasi dari rekaman log LLS atau ILM. Untuk zona jauh dapat terbaca dari log LLD atau ILD. Dalam teknik interpretasinya, analisa log resistivitas, utamanya adalah untuk mengetahui indikasi batuan yang porous dan permeable yang mengandung fluida hidrokarbon atau air. Nilai-nilai LLD/ILD, LLS/ILS, dan MSFL umumnya ditampilkan pada satu kolom grafik, dab berdasarkan karakteristik grafiknya, indikasi hidrokarbon ditunjukkan oleh adanya perubahan nilai/defleksi grafik LLD/ILD yang relatif berada di kanan terhadap defleksi grafik LLS/ILM dan MSFL. Sedangkan defleksi grafik LLD yang relatif lebih negatif terhadap LLS/ILM dan MSFL akan mengindikasikan adanya kandungan fluida air. Namun apabila ketiga grafik tersebut menunjukkan grafik yang saling berhimpit tanpa adanya separasi yang jelas maka dapat mengindikasikan suatu zona yang impermeable atau tight. Log Densitas dapat digunakan untuk perhitungan densitas, perhitungan porositas, dan identifikasi kandungan fluida. Dengan memanfaatkan pancaran sinar gamma dan prinsip Hamburan Compton, prinsip kerjanya yaitu dengan mengukur densitas bulk batuan, yang merupakan fungsi dari densitas elektron dalam batuan. Secara teori, batuan berpori (umumnya berupa batupasir atau batugamping) akan memiliki kandungan elektron yang lebih sedikit dibandingkan dengan batuan pejal (tight). Untuk batupasir (densitas ρ = 2,65 gr/cc) dan batugamping (ρ = 2,71 gr/cc) yang mengandung fluida gas akan memiliki densitas bulk yang tinggi. Sedangkan serpih akan memiliki nilai densitas bulk yang sangat tinggi apabila memiliki kandungan air terikat (clay-bound water). Interpretasi log Densitas dilakukan dengan mengamati karakteristik grafik yang akan mengalami defleksi ke nilai yang lebih rendah apabila melalui suatu yang mengandung fluida berupa gas, sedangkan akan mengalami defleksi ke arah nilai yang lebih tinggi apabila melalui suatu yang mengandung fluida air maupun fluida minyak. Log Neutron Log Neutron berguna untuk menentukan besarnya porositas batuan dengan jalan memancarkan neutron pada lapisan batuan. Prinsip dari cara kerja log ini sendiri merekam dari 4



banyaknya atom neutron yang kembali dari prosentase pori pada formasi yang terisi atom hydrogen sehingga atom neutron yang ditembakkan ke formasi mengakibatkan menabrak atom hydrogen dan atom-atom yang bertabrakan tersebut akan melemah energinya sehingga detector akan menghitung atom neutron yang kembali dari formasi tersebut. Dalam pengembangan lokasi eksplorasi selanjutnya diperlukan adanya datadata yang memberikan petunjuk bahwa formasi yang akan dieksploitasi tersebut memiliki nilai porositas dan permeabilitas yang cukup baik.



BAB III HASIL PENGAMATAN



Gambar III.1 Inerpretasi Data Log B133



5



BAB V PEMBAHASAN



Pada praktikum penilaian formasi percobaan ke dua ini yang bertema interpretasi kualitatif, asisten laboratorium mengajarkan materi ke pada praktikan bagaimana langkah untuk menentukan bagian logging yang prospek. Analisa kualitatif sendiri dilakukan untuk membantu menginterpretasikan zona batuan reservoir, jenis litologi, dan fluida pengisi formasi pada sumur yang termati sebelum melakukan analisis secara kuantitatif. Secara kualitatif itu sendiri ialah dengan menganalisa karakteristik grafik data log, untuk langkah awal identifikasi dan zonasi reservoir hidrokarbon sedangkan analisa secara kuantitatif yaitu dengan perhitungan menggunakan persamaan – persamaan tertentu untuk mengindentifikasi tahap lanjut terhadap tingkat porositas, permeabilitas batuan reservoir, dan saturasi air. Analisa kualitatif adalah analisa terhadap hasil rekaman log yang dilakukan dengan cara melihat quick look dan membaca kurva hasil rekaman log tanpa diajukan dengan perhitungan. Dalam analisis kualitatif dapat diketahui litologi batuan, lapisan permeable, kandungan fluida, dan OWC atau GOC. Pengukuran log atau yang disebut logging adalah perekaman dan pengukuran data bawah permukaan di sepanjang lubang pemboran, guna membuktikan keberadaan minyak dan gas bumi yang kemungkinannya terindikasi dari interpetasi seismic. Data log yang diperoleh kemudian dievaluasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Perbedaan dari analisa kuantitatif dan kualitatif adalah analisa kuantitatif digunakan untuk mengetahui karakteristik fisik batuan reservoir atau petrofisik yang terindikasi dari analisa kualitatif. Sedangkan analisa secara kualitatif adalah dengan menganalisa karakteristik grafik data log, untuk langkah awal identifikasi dan zonasi reservoir hidrokarbon. Di dalam industry migas, terdapat berbagai macam jenis pengukuran log sesuai dengan prinsip kerja dan fungsinya. Evaluasi Formasi adalah sebuah teknik untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing reservoir berupa volume serpih, volume lempung, porositas, saturasi air dan permeabilitas yang bertujuan untuk mendapatkan lokasi pengembangan dari masing-masing reservoir. Evaluasi formasi disebut juga sebagai proses analisa ciri dan sifat batuan bawah tanah dengan menggunakan pengukuran lubang sumur atau logging. Logging itu sendiri merupakan metode pengukuran besaran – besaran fisik batuan reservoir terhadap kedalaman lubang bor. Interpretasi logging ialah bagian dari evaluasi formasi yang dilakukan untuk menentukan batuan reservoir. Interpretasi itu sendiri didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk menjelaskan arti dari sesuatu. Sedangkan interpretasi log merupakan suatu kegiatan untuk mejelaskan hasil perekaman 6



mengenai berat jenis elektron. Untuk parameter utamanya ditentukan dari pengukuran log sumur adalah porositas dan fraksi ruang pori yang dijenuhi dengan hidrokarbon. Agar dapat mengevaluasi suatau batuan reservoir maka perlu diketahui sifat fisik nya yang mempengaruhi hasil pengukuran logging. Pada percobaan interpretasi kualitatif ini untuk mengevaluasi hasil rekaman logging diperlukan pengertian dasar dari karakteristik batuan reservoir seperti porositas, permeabilitas, dan lain – lain. Untuk batuan reservoir sendiri adalah batuan permeable yang dimana batuan reservoir itu memiliki pori – pori, respon dari alat logging tergantung pada formasi yang sedang dicermati. Pada langkah awal dalam interpretasi data log adalah untuk memperoleh tipe dari batuan yang dilogging, lalu langkah berikutnya menentukan besarnya porositas, saturasi dan permeabilitas batuan. Pada track pertama yaitu terdapat Sp log yang dimana merupakan suatu rekaman nilai yang beda potensial yang timbul dari suatu elektroda yang bergerak di dalam lubang bor dan elektroda yang berada dipermukaan. Defleksi terbentuk akibat adanya hubungan antara arus listrik dengan gaya – gaya elektrokimia dan elektrokinetik di formasi. Gamma Ray Log adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan secara alami oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor. Unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan tersebut diantaranya Uranium, Thorium, Potassium, Radium, dll. Unsur radioaktif nya sendiri umumnya banyak terdapat dalam shale dan sedikit sekali terdapat dalam sandstone, limestone, gypsum, dll. Oleh karena itu shale akan memberikan response gamma ray yang signifikan disbanding dengan batuan yang lainnya. Jenis- jenis gamma ray tool ada dua yaitu natural gamma ray tool dan standard atau spectral gamma ray tool Log caliper merupakan alat untuk mengukur diameter dan bentuk lubang bor. Alat ini memiliki 2 atau lebih lengan yang dapat bergerak masuk dan keluar dari lubang bor , dan gerakan ini diubah menjadi sinyal listrik oleh alat potonsiometer. Satuan caliper adalah inch. Manfaat dari log caliper adalah untuk mengetahui informasi litologi, Sebagai indikator yang baik permeabilitas dan porositas (reservoir rock) dilihat dari keberadaan mudcake berasosiasai dengan log gamma ray. Zona permeable ditunjukkan pada kurva yang berada minimal, karena gamma ray log akan menunjukkan harga yang besar ketika menemukan batuan atau mineralogy yang memiliki unsur radioaktif yang besar atau shale base line atau dapat juga diartikan dalam kandungan formasinya terdapat batuan shale atau merupakan lapisan impermeable Pada track kedua ada resistivity log untuk mengukur resistivitas batua yang di perlukan untuk menentukan nilai si saturasi air. Log ini ada tiga macem yaitu pertama log deep resistivity, yang dimana terbagi menjadi dua macam berdasarkan lumpur yang akan digunakan yaitu ada induction deep log atau ILD dan lateral deep log atau LLD. Lalu yang kedua ada log medium resistivity untuk mengukur yaitu log yang digunakan resistivitas pada zona transisi rentangnya sekitar 1,5 – 3 feet, log ini terdiri dari dua macem yaitu induction medium log atau ILM dan lateral medium log atau LLM. Lalu yang terakhir ada log shallow resistivity atau MSFL dan SFLU log ini biasa digunakan log MSFL yang digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona yang terinfasi mud filtrate yang rentangnya sekitar 1 – 6 feet. Untuk pembacaan resistivity pada track dua berbeda dengan track satu, pada track kedua ini kita mencari nilai yang besar, karena pada lapisan yang memiliki kemungkinan zona prospek akan memiliki ketahanan lebih baik terhadap listrik dibandingkan dengan zona dengan zona air atau zona zona lebih besar yang berarti semakin tinggi harganya akan semakin baik. Pada track tiga ada porositas log, log porositas digunakan untuk menentukan porositas total dari formasi yang termasuk porositas log adalah neutron log, density log, dan sonic log. Log Neutron pada dasarnya digunakan untuk menggambarkan formasi berpori dan penentuan nilai porositasnya. Log ini merespon jumlah hidrogen dalam formasi. density log, log ini pada dasarnya digunakan sebagai log porositas. Kegunaan lain dari log ini meliputi identifikasi mineral dalam pengendapan evaporite, mengidentifikasi gas, penentuan densitas hidrokarbon, evaluasi shaly formation dan 7



lithologi kompleks, perhitungan tekanan overburden dan sifat mekanik batuan. Sonic log atau acoustic Log alat ini digunakan untuk mendapatkan harga porositas batuan, mengukur volume batuan yang digunakan dalam interpretasi seismic, melengkapi data untuk synthetic seismograms dan Indikasi adanya rekahan Data log yang digunakan unttuk mengidentifikasikan reservoar yang mengandung hidrokarbon adalah data log resistivitas, densitas, dan neutron. Untuk lapisan yang terisi hidrokarbon, log resistivitas menunjukkan respon yang tinggi, dan ada separasi positif antara log neutron dan densitas, sedangkan untuk lapisan yang mengandung air, log resistivitas menunjukkan respon yang rendah serta antara log densitas. dalam mengettahui lapisan pemisahan zona minyak dan gas yang mengandung hidrokarbon, selanjutnya diidentifikasi jenis hidrokarbon yang mengisi lapisan tersebut. Secara kualitatif data log yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis hidrokarbon adalah data log densitas, dan neutron.



4.1 Tugas Internet RESISTIVITY LOG Resistivity log adalah suatu alat yang dapat mengukur tahanan batuan formasi beserta isinya, yang mana tahanan ini tergantung pada porositas efektif, salinitas aiaformasi dan banyaknya hidrokarbon dalam pori-pori batuan. Log resistivity adalah suatu log yang digunakan untuk merekam sifat kelistrikan fluida. Keberadaaan hidrokarbon akan menunjukkan resistivitas yang besar, sedangkan untuk kandungan air akan menunjukkan besaran porositas yang dimiliki batuan tersebut. Karena volume fluida akan berbanding lurus terhadap besarnya porositasnya. Besaran resistivitasnya batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam skala logaritma dengan nilai antara 0,2 sampai dengan 2000 ohm meter. Didalam pengukuran resistivity log biasanya terdapat tiga jenis penetrasi resistivity, yakni shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin) penetration. Perbedaan kedalaman penetrasi ini dimaksudkan untuk menghindari salah tafsir pada pembacaan log resistivity karena mud invansion (efek lumpur pemboran) dan bahkan dapat mempelajari sifat mobilitas minyak sebagaimana yang kita ketahui untuk mengantisipasi pressure saat pengeboran biasanya dipopa oil based mud ( resistivity rendah) sebagai lumpur pemboran, kemudian lumpur pemboran tersebut meng invasi reservoir yang mengandung minyak, maka kita akan mendapatkan profil deep penetration resistivity lebih tinggi dari pada shallow – medium penetration resistivity. Jika medium penetration dan deep penetration mirip (tidak ada efek invasi), maka situasi ini mengindikasikan minyak didalam reservoir tersebut sangat susah untuk mobile(hal ini kurang bagus dalam production). Tujuna resistivity log itu sendiri adalah yang pertama Menentukan kandungan fluida dalam batuan reservoir Dengan menggunakan aliran listrik kita mengetahui kandungan yang terkandung didalamlapisan dengan melihat grafik cepat rambatnya listrik tersebut. Lalu yang ke dua Mengindentifikasi zona permeableDengan Resistivity Log kita juga dapat mengetahui zona permeable di dalam sumur. Dan yang terakhir Menentukan porositas dan menunjukkan litologi batuanPorositas yang terkandung didalam sumur dapat di tentukan juga dengan caramengalirkan listrik dengan 8



melihat cepat rambat listrik yang dialairkan tersebut selain itukita juga dapata mengetahui litologi dari batuan yang ada apakah mengandung fluida atau tidak. Prinsip kerja resistivias log yaitu setiap material jika diberikan arus listrik akan mempunyai tahanan yang berbeda-beda.Suatu batuan memiliki jenis batuan yang berbanding terbalik dengan daya penghantarnya,dimana jika suatu batuan memiliki tahanan jenis batuannya besar maka batuan tersebutmempunyai daya hantar yang kecil. Dan sebaliknya, sehingga kita dapat mengetahui kandunganfluida yang berada di dalam batuan tersebut. Resistivity (tahanan) adalah hambatan yang diberikan suatu benda terhadap arus listrik.Satuannya adalah ohm (Ω) sedangkan resistivity (tahanan jenis) adalah hambatan yang diberikanoleh suatu benda yang panjangnya satu satuan panjang dan penampangnya satu satuan luas.Satuannya adalah ohm-m (Ωm). Keberadaan hidrokarbon akan menunjukkan resistivitas yang besar, sedangkan untuk kandungan air akan menunjukkan resistivitas yang kecil. Kandunganflui da yang ada juga menunjukkan besaran porositas yang dimiliki batuan tersebut. Karenavolume fluida akan berbanding lurus terhadap besaran porositasnya. Tahanan jenis batuan adalah beranding terbalik dengan daya hantarnya (konduktivitasnya), jika tahanan jenis batuannya besar maka batuan tersebut mempunyai daya hantar yang kecil. Ada beberapa jenis dari log resistivity, diantaranya ada ILD (induction log deep) yang dimana in berfungsi untuk mengukur tahanan jenis dizoma tidak terinvasi, atau sama dengan Rt. Yang kedua SFL (spherically focused log) yang dimana berfungsi untuk mengukur tekanan jika pada zona flushed, atau sama dengan Rxo. Lalu yang terakhir ada ILM (induction log medium) yang dimana berfungsi untuk mengukur daya hantar ( konduktivitas) yang besarnya berbanding erbalik dengan tahanan jenis, dan umumnya digunakan untuk zona terinvasi cukup jauh. Faktor – faktor yang mempengaruhi or-faktor yang mempengaruhi Resistivity log. Di lithology ada shale yang dimana lapisan shale harga Rt sangat rendah bervariasi antara 0,7-5 ohm.m atau leihh, variasi mana sangat tergantung dari tingkat kekompakkan batuan. Lalu lapirsan permeable yang dimana pada lapisan permeable clean harga Rt bisa tinggi atau rendah tergantung dari jenis kandungan (minyak, gas, air asin maupun air tawar). Lalu lapisan shaly yang dimana kandungan shale yang ada dalam lapisan permable akan menurunkan harga Rt. Lalu ada lapiran kompak yang dimana pada lapisan yang kompak porositas mendekati harga nol sehingga tidak ada media penghantar arus listrik dalam batuan. Setalah di lithology maka sekarang kandungan yang dimana ada air asin, minyak, dan air tawar. Air asin sendiri ialah lapisan mengandung air asin yang bersifat konduktif, menyebabkan haraga Rtrelatif murah. Lalu minyak yang dimana minyak bersifat non kunduktif meskipun tidak berarti lapisan 100% berisi minyak, sehingga pada zone minyak harga Rt relative tinggi bahkan bisa lebih tinggi atau lebih rendah ataupun sama dengan harga SN tergantung dari deep invansion air filtrate. Dan air tawar dimana salinitas air tawar jauh lebih rendah dari pada air asin, bahkan masih lebih rendah dari pada air filtrate lumpur. Sebab air filtrate lumpur masih mengandung larutan larutan garam dari bahan pembentuk lumpur. Log resistivitas bermanfaat sekali dalam evaluasi formasi khususnya untuk menganalisa apakah suatu reservoir mengandung air garam (wet) atau mengandung hidrokarbon, sehingga log ini digunakan untuk menganalisis Hidrocarbon-Water Contact. Didalam pengukuran resistivity log, biasanya terdapat tiga jenis ‘penetrasi’ resistivity, yakni shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin) penetration. Perbedaan kedalaman penetrasi ini dimaksudkan untuk menghindari salah tafsir pada pembacaan log resistivity. karena mud invasion (efek lumpur pengeboran) dan bahkan dapat mempelajari sifat mobilitas minyak. 9



Resistivity log memiliki kegunaan lain yakni untuk mendeterminasi tingkat saturasi air (Water Saturation). Semakin tinggi saturasi air maka resistivity akan semakin rendah. Prediksi Water Saturation dari Resistivity log dapat dilakukan dengan berbagai algoritma diantaranya dengan Persamaan Archie. Selain itu, Kegunaan log resistivitas adalah untuk membedakan zona hidrokarbon dan air (hydrocarbon-water bearing), menentukan zona yang permeabel dan menentukan porositas resistivitas



( sumber : https://www.scribd.com/doc/164754601/Resistivity-Log )



BAB V KESIMPULAN



Pada percobaan interpretasi kualitatif kali ini, dapat ditarik kesimpulan yakni sebagai berikut: 1. Analisa data log sumur pemboran dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. 2. Pada track pertama yaitu terdapat Sp log yang dimana merupakan suatu rekaman nilai yang beda potensial yang timbul dari suatu elektroda yang bergerak di dalam lubang bor dan elektroda yang berada dipermukaan, Gamma Ray Log adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan secara alami oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor. 3. Pada track kedua ada resistivity log untuk mengukur resistivitas batuan yang di perlukan untuk menentukan nilai si saturasi air, Untuk pembacaan resistivity pada track dua berbeda dengan track satu, pada track kedua ini kita mencari nilai yang besar, karena pada lapisan yang memiliki kemungkinan zona prospek akan memiliki ketahanan lebih baik terhadap listrik dibandingkan dengan zona dengan zona air atau zona zona lebih besar yang berarti semakin tinggi harganya akan semakin baik. 4. Pada track 3 menggunakan alat density log, sonig log dan neutron log yang digunakan untuk jenis fluidanya. 5. Data log yang digunakan unttuk mengidentifikasikan reservoar yang mengandung hidrokarbon adalah data log resistivitas, densitas, dan neutron.



10



DAFTAR PUSTAKA



1. Sitaresmi Hendri, Ratnayu. 2019. Diktat Petunjuk Praktikum Penilaian Formasi. Jakarta: Universitas Trisakti. 2. Nugrahanti, Asri dan R. Sumantri. 2014. Penilaian Formasi I. Jakarta: Universitas Trisakti. 3. Sumantri, R dan Nugrahanti Asri. 2014. Penilaian Formasi I. Jakarta: Universitas Trisakti. 4. https://migas-indonesia.com/2012/10/06/mwd-measurement-while-drilling/ 5. https://www.slb.com/reservoir-characterization/surface-and-downhole-logging/wirelinecased-hole-logging/cased-hole-formation-resistivity-tool



11



LAMPIRAN A TUGAS INTERNET



12



RESISTIVITY LOG Log resistivity adalah suatu log yang digunakan untuk merekam sifat kelistrikan fluida. Keberadaaan hidrokarbon akan menunjukkan resistivitas yang besar, sedangkan untuk kandungan air akan menunjukkan besaran porositas yang dimiliki batuan tersebut. Karena volume fluida akan berbanding lurus terhadap besarnya porositasnya. Besaran resistivitasnya batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam skala logaritma dengan nilai antara 0,2 sampai dengan 2000 ohm meter. Didalam pengukuran resistivity log biasanya terdapat tiga jenis penetrasi resistivity, yakni shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin) penetration. Perbedaan kedalaman penetrasi ini dimaksudkan untuk menghindari salah tafsir pada pembacaan log resistivity karena mud invansion (efek lumpur pemboran) dan bahkan dapat mempelajari sifat mobilitas minyak sebagaimana yang kita ketahui untuk mengantisipasi pressure saat pengeboran biasanya dipopa oil based mud ( resistivity rendah) sebagai lumpur pemboran, kemudian lumpur pemboran tersebut meng invasi reservoir yang mengandung minyak, maka kita akan mendapatkan profil deep penetration resistivity lebih tinggi dari pada shallow – medium penetration resistivity. Jika medium penetration dan deep penetration mirip (tidak ada efek invasi), maka situasi ini mengindikasikan minyak didalam reservoir tersebut sangat susah untuk mobile(hal ini kurang bagus dalam production). Tujuna resistivity log itu sendiri adalah yang pertama Menentukan kandungan fluida dalam batuan reservoir Dengan menggunakan aliran listrik kita mengetahui kandungan yang terkandung didalamlapisan dengan melihat grafik cepat rambatnya listrik tersebut. Lalu yang ke dua Mengindentifikasi zona permeableDengan Resistivity Log kita juga dapat mengetahui zona permeable di dalam sumur. Dan yang terakhir Menentukan porositas dan menunjukkan litologi batuanPorositas 13



yang terkandung didalam sumur dapat di tentukan juga dengan caramengalirkan listrik dengan melihat cepat rambat listrik yang dialairkan tersebut selain itukita juga dapata mengetahui litologi dari batuan yang ada apakah mengandung fluida atau tidak. Prinsip kerja resistivias log yaitu setiap material jika diberikan arus listrik akan mempunyai tahanan yang berbeda-beda.Suatu batuan memiliki jenis batuan yang berbanding terbalik dengan daya penghantarnya,dimana jika suatu batuan memiliki tahanan jenis batuannya besar maka batuan tersebutmempunyai daya hantar yang kecil. Dan sebaliknya, sehingga kita dapat mengetahui kandunganfluida yang berada di dalam batuan tersebut.



LAMPIRAN B HASIL PENGAMATAN



14



15



16