Laporan Aktualisasi Alfi Syakirina [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKTUALISASI



PENINGKATAN PENGUASAAN UNGGAH-UNGGUH BASA SISWA KELAS VIII E MELALUI METODE IMMERSSION LEARNING DI SMPN 1 BODEH KECAMATAN BODEH KABUPATEN PEMALANG



DISUSUN OLEH: NAMA KELAS NO ABSEN



: ALFI SYAKIRINA, S.Pd. : XXVII A :3



PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA TAHUN 2019



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI JUDUL



DISUSUN OLEH NOMOR PRESENSI INSTANSI



: PENINGKATAN PENGUASAAN UNGGAHUNGGUH BASA SISWA KELAS VIII E MELALUI METODE IMMERSSION LEARNING DI SMPN 1 BODEH KECAMATAN BODEH KABUPATEN PEMALANG : ALFI SYAKIRINA, S.Pd. : 3 (TIGA) : SMPN 1 BODEH Yogyakarta, 24 September 2019



Disetujui sebagai bahan Ujian/Seminar Coach



Peserta



ARDIYANTO NUGROHO, S.E, MM. NIP. 198312312008011001



ALFI SYAKIRINA,S.Pd NIP. 199005162019032008



Mengetahui, Kepala PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta



Dr. Ir. SUROYO, M.Si NIP. 196301141991031001



ii



BERITA ACARA SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI Pada Hari Tanggal Pukul Tempat



: : : :



Selasa 24 September 2019 08.50 – 09.15 WIB PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta



Telah Diseminarkan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Judul



: PENINGKATAN PENGUASAAN UNGGAH-UNGGUH BASA SISWA KELAS VIII E MELALUI METODE IMMERSSION LEARNING DI SMPN 1 BODEH KECAMATAN BODEH KABUPATEN PEMALANG Disusun oleh : ALFI SYAKIRINA, S.Pd. Nomor presensi : 3 Instansi : SMPN 1 BODEH, KECAMATAN BODEH, KABUPATEN PEMALANG Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor dan Coach/Moderator. Coach Peserta



ARDIYANTO NUGROHO, S.E, MM. NIP. 198312312008011001 Mentor



ALFI SYAKIRINA, S.Pd. NIP. 199005162019032008



Drs. KIRNO, M.A NIP. 196503101994031001 Penguji



Ir. SUBANGKIT MULYONO, M.Ed NIP. 195804271983031001



iii



PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP NEGERI 1 BODEH Alamat : Jalan Desa Kebandaran – Kecamatan Bodeh – Kabupaten Pemalang 52365 Email : [email protected] Telp. (0285) 4473678 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENTOR Yang bertandatangan di bawah ini, Nama : Drs. Kirno, M.A NIP : 196503101994031001 Jabatan : Kepala Sekolah SMPN 1 Bodeh Instansi : SMPN 1 Bodeh Kabupaten Pemalang Mendukung atau menyetujui Laporan Aktualisasi dari: Nama : ALFI SYAKIRINA, S.Pd. NIP : 199005162019032008 Jabatan : Guru Bahasa Jawa Ahli Pertama Instansi : SMPN 1 Bodeh Kabupaten Pemalang Judul : PENINGKATAN PENGUASAAN UNGGAH-UNGGUH BASA SISWA KELAS VIII E MELALUI METODE IMMERSSION LEARNING DI SMPN 1 BODEH KECAMATAN BODEH KABUPATEN PEMALANG



Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Pemalang, 9 Agustus 2019 Mentor,



Drs. KIRNO, M.A NIP. 196503101994031001



iv



PRAKATA Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:



1. Anak dan suamiku serta orang tuaku tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, nasihat, dukungan dan iringan doa untuk keberhasilanku. 2. SMPN 1 Bodeh sebagai keluarga baru dan sekaligus tempat aktualisasi dan habituasi. 3. Dr. Ir. H. Suroyo, Kepala Pusat di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri Regional Yogyakarta atas kesempatan yang diberikan pada penulis untuk menjalani proses Pelatihan Dasar dan menyelesaikan laporan aktualisasi ini. 4. Ardiyanto Nugroho, S.E, M.M., coach kami dan Drs. Kirno, M.A. mentor kami



yang selalu memberikan bimbingan, selama proses penyelesaian



laporan aktualisasi. 5. Ir. Subangkit Mulyono, M.Ed selaku dosen penguji yang memberikan masukan-masukan yang bermanfaat. 6. Semua dosen pengajar dari widyaiswara pada Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS 2019 di PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta yang memberikan ilmu dan pengalamannya kepada penulis selama Pelatihan Dasar. 7. Teman-teman latsar angkatan 27 kelas A, terima kasih atas semangat, masukan, dan pengalaman hidup yang kalian bagikan. 8. Siswa-siswi kelas VIII E yang kami banggakan, yang selalu bersemangat selama proses pembelajaran.



v



9. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan aktualisasi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.



Semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik, serta senatiasa melindungi semua pihak tersebut. Laporan aktualisasi ini diharapkan bermanfaat bagi pihakpihak yang bersedia mempelajarinya. Pemalang,



September 2019



Penulis,



Alfi Syakirina, S.Pd NIP: 19900516 201903 2 008



vi



DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL...................................................................................



i



LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................



ii



BERITA ACARA UJIAN/SEMINAR ........................................................



iii



LEMBAR PERSETUJUAN MENTOR ......................................................



iv



KATA PENGANTAR ................................................................................



v-vi



DAFTAR ISI ...............................................................................................



vii



DAFTAR TABEL .......................................................................................



viii



DAFTAR GAMBAR ..................................................................................



ix



DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................



x



BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................



1



1.1 Latar Belakang .......................................................................



1



1.2 Tujuan Aktualisasi ..................................................................



5



1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi.....................................................



5



BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI AKTUALISASI .......................



6



2.1 Deskripsi Organisasi ...............................................................



6



2.2 Tugas Unit Kerja .....................................................................



17



2.3 Tugas Peserta ..........................................................................



18



BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .................................................



21



BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI .........................................................



48



4.1 Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi .................................



48



4.2 Capaian Kegiatan Aktualisasi .................................................



48



4.3 Analisa Dampak ......................................................................



63



BAB V PENUTUP ......................................................................................



74



5.1 Kesimpulan .............................................................................



74



5.2 Saran .......................................................................................



75



DAFTAR PUSTAKA .................................................................................



78



LAMPIRAN ................................................................................................



79



vii



DAFTAR TABEL Hal Tabel 1. Data Siswa dalam 4 Tahun Terakhir .............................................



9



Tabel 2. Data Ruang Kelas..........................................................................



9



Tabel 3. Data Kepala Sekolah dan Wakil Kepala .......................................



10



Tabel 4. Data Ruang Lain ...........................................................................



10



Tabel 5. Data Guru ......................................................................................



10



Tabel 6. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ..................................................



22



Tabel 7. Time Scedule.................................................................................



35



Tabel 8. Tabel Capaian Kegiatan 1 ............................................................



49



Tabel 9. Tabel Capaian Kegiatan 2 .............................................................



50



Tabel 10. Tabel Capaian Kegiatan 3 ...........................................................



52



Tabel 11. Tabel Capaian Kegiatan 4 ...........................................................



53



Tabel 12. Tabel Capaian Kegiatan 5 ...........................................................



55



Table 13. Tabel Capaian Kegiatan 6 ...........................................................



58



Table 14. Tabel Capaian Kegiatan 7 ...........................................................



61



Table 15. Tabel Analisis Dampak ...............................................................



63



viii



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1. Foto koordinasi dengan mentor melalui whatssapp . Gambar 2. Foto koordinasi dengan mentor. Gambar 3. Foto kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Gambar 4. Foto kegiatan pembuatan modul. Gambar 5. Foto kegiatan pembuatan smile and sad emoji. Gambar 6. Foto kegiatan pembuatan kartu kelompok. Gambar 7. Foto kegiatan pembuatan soal pre test dan post test. Gambar 8 . Foto kegiatan konsultasi RPP dengan sesama guru Bahasa Jawa. Gambar 9. Foto kegiatan konsultasi RPP dengan mentor dan meminta untuk membubuhkan tanda tangan di RPP Gambar 10. Foto kegiatan pembuatan media pembelajaran power point. Gambar 11. Foto print out media pembelajaran power point. Gambar 12. Foto desain media pembelajaran wayang karakter. Gambar 13. Foto alat dan bahan untuk media pembelajaran wayang karakter. Gambar 14. Foto proses pembuatan wayang karakter. Gambar 15. Foto kegiatan pembelajaran bermain peran. Gambar 16. Foto kegiatan konsultasi dengan mentor tentang pembelajarn bermain peran Gambar 17. Foto kegiatan merefleksi pengalaman belajar siswa dengan bermain peran Gambar 18. Foto kegiatan memberikan pengarahan tentang pembelajaran immersion learning. Gambar 19. Foto kegiatan praktik di perpustakaan SMPN 1 Bodeh. Gambar 20. Foto kegiatan praktik membeli kertas di Kedai Sekolah. Gambar 21. Foto praktik kegiatan membeli jajanan di Kedai Sekolah. Gambar 22. Praktik menyampaikan surat dengan wali kelas . Gambar 23. Praktik berbicara dengan bahasa ngoko lugu. Gambar 24. Praktik atur-atur ulang tahun kepada teman sekolah dengan bahasa ngoko lugu . Gambar 25. Praktik berbicara dengan bahasa krama inggil. Gambar 26. Praktik mengerjakan soal post test. Gambar 27. Kegiatan refleksi dengan media smile and sad emoji. Gambar 28. Kegiatan penutup



ix



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran Kegiatan 1. 1. Foto Kegiatan 1 2. Lembar Notulen 3. Lembar Bukti Koordinasi Dengan Mentor. 4. Jadwal Konsultasi dengan Mentor. 5. Persetujuan Mentor Terkait Rancangan Aktualisasi. Lampiran Kegiatan 2. 1. Foto Kegiatan 2 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3. Soal Pretest-Posttest dan kunci jawaban 4. Modul Pembelajaran 5. Notulen Konsultasi dengan Mentor 6. Smile and Sad Emoji Lampiran Kegiatan 3. 1. Foto Kegiatan 3 2. Print Out Hasil Media Pembelajaran Power Point Lampiran Kegiatan 4 Foto Kegiatan 4. Lampiran Kegiatan 5 1. Foto Kegiatan 5 2. Tugas Tidak Terstruktur Siswa. 3. Fotocopy Agenda Guru. 4. Fotocopy Agenda Kelas. 5. Daftar Hadir Siswa. 6. Notulen Hasil Konsultasi dengan Mentor. Lampiran Kegiatan 6. 1. Foto Kegiatan 6 2. Fotocopy agenda Guru. 3. Fotocopy Agenda Kelas. 4. Daftar Hadir Siswa. 5. Sampel Hasil Pre Test Siswa. 6. Sampel Hasil Post Test Siswa. 7. Hasil Refleksi menggunakan Smile and Sad Emoji. Lampiran Kegiatan 7 1. Sampel Hasil Belajar Siswa yang Telah Dikoreksi. 2. Daftar Nilai Siswa. 3. Hasil Analisis Pre Test dan Post Test. 4. Notulen Konsultasi dengan Mentor.



x



BAB I PENDAHULUAN



1.2 Latar Belakang Berdasarkan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), bahwa dalam rangka pelaksanaan cita – cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu dibangun ASN yang memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, telah ditetapkan bahwa Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi tersebut diukur berdasarkan



kemampuan:



menunjukkan



sikap



perilaku



bela



negara,



mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Begitu pula guru, sebagai bagian dari ASN memiliki tugas pokok dan fungsi tertentu yang berkaitan dengan pendidikan.



1



Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS, setiap peserta dituntut agar mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri atau habituasi. Pembelajaran Agenda Habituasi memfasilitasi peserta melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi berbagai mata pelatihan yang telah dipelajari. Pada kesempatan ini, pelaksanaan tugas guru tersebut dilaksanakan di instansi masing-masing. Adapun instansi penulis adalah SMPN 1 Bodeh. SMP Negeri 1 Bodeh didirikan pada tahun 1981, berlokasi di Desa Kebandaran, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Sekolah ini didirikan dalam upaya menyediakan pendidikan masyarakat di sekitar kecamatan Bodeh yang tidak terjangkau oleh sekolah negeri yang telah ada. Sekolah ini memiliki 3 tingkatan kelas dengan total 27 rombongan belajar. Tiap tingkatan memiliki kelas-kelas khusus, seperti kelas bahasa, kelas IT, kelas agama, kelas olahraga, kelas seni dan kelas regular lainnya. Untuk yang kelas khusus, tiap kelasnya memang memiliki siswa-siswi yang memiliki potensi sesuai dengan kompetensi masing-masing. Siswa-siswi pada kelas khusus tersebut biasanya lebih memfokuskan pada mata pelajaran sesuai kompetensi kelasnya. Namun, kelas-kelas regular, biasanya lebih memprioritaskan pelajaran-pelajaran favorit seperti bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, yang dianggap sebagai mata pelajaran penting untuk Ujian Nasional nantinya. Sedangkan bahasa Jawa, sebagai mata pelajaran yang merupakan pelajaran yang diampu oleh penulis, merupakan pelajaran yang mudah, dan bahasanya biasa digunakan untuk sehari-hari. Namun, meski demikian siswa-siswi tetap merasa kesulitan dengan pembelajaran bahasa Jawa di sekolah. Mereka beranggapan, bahasa Jawa lebih sulit dibandingkan mata pelajaran lainnya. Bahasa Jawa sangat erat hubungannya dengan unggah-ungguh bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan, unggah-ungguh bahasa Jawa tidak hanya mengajarkan kita bagaimana berbicara dengan tepat dalam bahasa lisan saja, melainkan juga mengajarkan kita bagaimana harus bertata krama atau memiliki tindak-tanduk yang 2



benar. Pada saat berbicara dengan menggunakan bahasa Jawa, kita harus tahu bagaimana seharusnya ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, bagaimana berbicara dengan orang yang patut dihormati atau dituakan, dan bagaimana caranya berbicara dengan orang yang sepadan maupun lebih muda dari usia kita. Hal itulah yang sering membuat orang masa kini untuk lebih memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari, dengan tujuan untuk menghindari kesalahan dalam berbahasa. Hal inilah yang sering membuat siswa-siswi di SMPN 1 Bodeh berbicara kurang tepat ketika menggunakan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh bahasa Jawa. Pada akhirnya hal tersebut berdampak pada siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMPN 1 Bodeh. Pada kenyataannya, mereka tidak tertarik dalam pembelajaran bahasa Jawa. Secara global, hal ini dikarenakan kurangnya penguasaan siswa dalam berbicara menggunakan unggah-ungguh Bahasa Jawa yang benar dan tepat. Apabila diperinci kembali, ada beberapa faktor maupun alasan yang membuat siswa-siswi kesulitan dalam proses pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah, terlebih dalam penggunaan unggah-ungguh Bahasa Jawa yang tepat. Pertama, kurangnya pemahaman siswa dalam menggunakan kata-kata pada unggah-ungguh Bahasa Jawa yang tepat. Mereka tidak paham, bahwa unggahungguh Bahasa Jawa memiliki beberapa tingkatan. Mereka tidak peduli bahasa ketika berbicara dengan guru harus menggunakan bahasa Krama inggil, pada kenyataannya, terkadang mereka lebih sering menggunakan bahasa ngoko. Sebagai contoh, kalimat pertama kula badhe kesah „saya mau pergi‟ sama artinya dengan kalimat kula badhe tindak ‘saya mau pergi‟. Tetapi dalam penggunaan kalimat bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh bahasa Jawa, maka lebih tepat pada kalimat kedua. Karena, ketika kata tindak ‘pergi‟ ditujukan untuk orang yang lebih tua atau orang yang dihormati/dituakan. Kedua, seringnya terjadi kesalahan dalam pengucapan/pelafalan fonem atau pengucapan kata dan penulisan kata-kata bahasa Jawa (fonologi). Sebagai contoh, dalam bahasa Jawa dijumpai kata manthuk „mengangguk‟ dan mantuk „pulang‟ 3



kedua kata tersebut merupakan kata yang mempunyai makna yang berbeda. Contoh lain, dalam pengucapan wedi „takut‟ menjadi wedhi „pasir‟, kedua kata ini pun memiliki arti yang sangat jauh. Ketiga, kurangnya pengenalan kata-kata sesuai unggah-ungguh bahasa Jawa. Hal ini terjadi karena siswa tidak terbiasa menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh Bahasa Jawa yang tepat. Keempat, perlunya penggunaan metode pembelajaran yang bervariatif. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariatif akan membuat siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa. Berbeda jika metode yang digunakan monoton. Akibatnya siswa ramai sendiri, mengantuk, bahkan membaca mata pelajaran lain yang mereka sukai. Serta, perlunya media yang bervariatif. Penggunaan media yang bervariatif akan mempermudah pemahaman siswa. Penggunaan media yang bervariatif akan menumbuhkan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, maka isu atau permasalahan yang didapatkan dalam kondisi ini adalah kurangnya penggunaan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh yang tepat. Kondisi ini menjadi salah satu kondisi yang perlu dibenahi dan dicari bagaimana gagasan pemecahan isunya di SMPN 1 Bodeh Permasalahan itulah yang menjadikan dasar penulis melakukan kegiatan habituasi di SMPN 1 Bodeh dengan harapan dapat mengaktualisasikan kegiatan sesuai dengan gagasan pemecah isunya yaitu dengan menggunakan metode immersion learning. Metode immersion learning merupakan metode pembelajaran dengan mencelupkan siswa secara langsung sesuai dengan kondisi lingkungan, dimaksudkan agar siswa mampu menguasai bahasa tersebut. Pada proses pembelajaran bahasa Jawa ini, diharapkan agar siswa mampu menggunakan bahasa Jawa yang tepat ketika berhadapan secara langsung dengan orang yang diajak berbicara dan memiliki tata krama yang baik. Berdasarkan hal tersebut, penulis memiliki gagasan pemecahan isu dan sebagai judul penulisan aktualisasi dalam kegiatan habituasi di SMPN 1 Bodeh, yaitu 4



PENINGKATAN PENGUASAAN UNGGAH-UNGGUH BASA SISWA KELAS VIII E MELALUI METODE IMMERSSION LEARNING DI SMPN 1 BODEH KECAMATAN BODEH KABUPATEN PEMALANG



1.2 Tujuan Aktualisasi Berdasarkan uraian gagasan pemecahan isu atau permasalahan yang telah dikemukakan tersebut, maka tujuan gagasan pemecahan isu pada kegiatan aktualisasi ini adalah : 1. Meningkatkan pemahaman siswa dalam menggunakan kata-kata pada unggah-ungguh Bahasa Jawa yang tepat di kelas VIII E SMPN 1 Bodeh dengan menggunakan metode immersion learning. 2. Mengurangi kesalahan dalam pengucapan/pelafalan fonem atau pengucapan kata bahasa Jawa (fonologi) dan penulisan kata-kata bahasa Jawa pada siswa kelas VIII E SMPN 1 Bodeh dengan menggunakan metode immersion learning dan bermain peran. 3. Memberikan pengenalan kata-kata sesuai unggah-ungguh bahasa Jawa yang benar di kelas VIII E SMPN 1 Bodeh dengan menggunakan metode immersion learning dan bermain peran. 4. Menggunakan



metode



pembelajaran



yang



bervariatif



dalam



proses



pembelajaran di kelas VIII E SMPN 1 Bodeh dengan menggunakan metode immersion learning dan bermain peran. 5. Menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariatif dalam proses pembelajaran di kelas VIII E SMPN 1 Bodeh dengan wayang karakter dan media powerpoint.



1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada kelas VIII E di SMPN 1 Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. 5



BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI AKTUALISASI



2.1.



Deskripsi Organisasi 2.1.1 Profil Unit Kerja SMP Negeri 1 Bodeh didirikan pada tahun 1981, berlokasi di Desa



Kebandaran , Kecamatan Bodeh , Kabupaten Pemalang. Sekolah ini didirikan dalam upaya menyediakan pendidikan masyarakat di sekitar kecamatan Bodeh yang tidak terjangkau oleh sekolah negeri yang telah ada. Tahun demi tahun SMP Negeri 1 Bodeh selalu mengalami perkembangan/ kemajuan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas . Dari segi kualitas dapat diukur dari status akreditasi sekolah yang meningkat terus (terakhir status terakreditasi dengan nilai A), prestasi akademik maupun non akademik dari siswa-siswinya, serta fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan lain sebagainya. Dalam kiprahnya di dunia pendidikan, mulai dari sejak berdirinya sampai dengan saat ini SMP Negeri 1 Bodeh telah berhasil mengukir banyak prestasi terutama pada lingkup kecamatan, kabupaten, maupun Provinsi baik prestasi akademik maupun non akademik terutama dibidang Olah raga Atletik dan seni. Seperti yang tertuang dalam Rencana Kerja Jarak Menengah untuk masa empat tahun mulai Tahun Pelajaran 2016/2017 sampai dengan Tahun Pelajaran 2019/2020 yang disusun oleh Tim Penyusun sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri 1 Bodeh. Maka, visi dan misi sekolah, yaitu:



2.1.2. Visi Sekolah Visi Sekolah adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depan sekolah yang secara khusus diharapkan oleh Sekolah. Visi Sekolah merupakan turunan dari Visi Pendidikan Nasional, yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan Misi, Tujuan



6



sasaran untuk pengembangan sekolah dimasa depan yang diimpikan dan terus terjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.



Terwujudnya Sekolah yang berkualitas , mandiri dan berbudi.



Indikator : 1. Terwujudnya lulusan yang berkualitas , kompetitif , beriman dan bertaqwa 2. Terwujudnya KTSP yang berwawasan ke depan. 3. Terlaksananya proses pembelajaran yang efektif , efisien , dan inovatif. 4. Terpenuhinya tenaga kependidikan yang berkualitas. 5. Terpenuhinya sarana pendidikan yang representatif dan relevan. 6. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan yang akuntabel. 7. Terwujudnya standar penilaian yang memadahi. 8. Terwujudnya lingkungan sekolah yang aman , nyaman , asri , bersih dan mendidik.



2.1.3. Misi Sekolah : Dalam upaya mewujudkan visi sekolah, telah dilakukan elaborasi dengan cara menganalisis ruang lingkup misi (mission area analysis) yang kemudian menghasilkan rumusan (mission statement), sebagai berikut : 1. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan . 2. Melaksanakan pembinaan secara terprogram dan berkesinambungan untuk mengoptimalkan pencapaian prestasi akademik dan non akademik. 3. Mewujudkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang berwawasan ke depan. 4. Mendorong pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengembangkan kemampuan profesinya. 5. Menyediakan sarana dan prasarana yang representative dan relevan 7



6. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang akuntabel dan transparan. 7. Menyelenggarakan pembinaan olah raga atletik , bahasa inggris dan IT secara terprogram. 8. Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman , nyaman , asri , bersih dan mendidik. 9. Membentuk karakter yang cepat tanggap, sportif dan kompetitif. 10. Membimbing, melatih dan mengembangkan jiwa profesionalisme. 11. Menanamkan semangat kebangsaan, berbudaya dan berbudi perketi luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.



Berikut ini merupakan rincian profil sekolah SMPN 1 Bodeh:



Nama Sekolah



: SMP NEGERI 1 BODEH



Alamat



Jalan



: Jl. Raya Kebandaran



Desa/Kecamatan



: Desa.Kebandaran, Kec. Bodeh



Kab / Kota



: Kab. Pemalang



No. Telp./HP



: (0285) 4473678



1.



Nama Yayasan (bagi



: -



swasta) alamat Yayasan & No.



: -



Telp. 2.



NSS / NSM / NDS



: 201032705039



3.



Jenjang Akreditasi



: A



4.



Tahun didirikan



: 1981



5.



Tahun Beroperasi



: 1981



6.



Kepemilikan Tanah



: Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menumpang / Menyewa *)



8



a. Status tanah



: SHM / HGB / Hak Pakai / Akta Jual Beli *) sertakan copynya )



7.



b. Luas tanah



: 14.331 m2



Status Bangunan



: Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menumpang / Menyewa *)



8.



Luas seluruh bangunan



: 6736 m2



*). = coret yang tidak perlu 9 Data siswa dalam 4 (empat ) tahun terakhir Table 1. data siswa dalam 4 tahun terakhir Jumlah



Kelas VII



Kelas VIII



Kelas IX



Jml Kelas ( VII



288



9



288



Jumlah.Siswa



Rombel



Jumlah 9



282



Jumlah.Siswa



313



Jumlah Rombel



Tahun



Jumlah.Siswa



Baru)



Rombel



Siswa



Jumlah



(Calon



+ VIII + IX ) Jumlah.Siswa



Pendafta



9



858



Rombel



Th Ajaran



Jumlah



.



27



2019/2020



10.



a) Data Ruang Kelas



b) Data Kondisi Ruang



Table 2. Data Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas asli ( d ) Ukuran 7x9 m2 (a) Ruang Kelas



22



Ukuran6 3 m2 (b)



Ukuran 63 m2 (c)



Jumlah (d)= (a+b+c)



-



4



26



9



Jumlah Ruang lainnya yang digunakan untuk ruang kelas (e)



Jumlah ruang yg digunakan utk Kelas (f)=(d+e)



Jumlah ruang yang kondisi nya baik



Jumlah ruang yang kondisi nya Rusak



1



27



26



1



b) Kepala Sekolah Tabel 3. Data Kepala sekolah



No



Jabatan



Jenis Kelamin



Nama



L



P



Usia



Pendi dikan



Masa Kerja



1.



Kepala Sekolah



Drs. Kirno, M.A.



L



-



52 Th



S2



23 Th



2.



WKS Kurikulum



Bahtiar Afandi, S.Pd.



L



-



46 Th



S1



12 Th



3



WKS Kesiswaan



Yulianti, M.Pd



-



P



43 Th



S1



16 Th



4



WKS Sarpras



L



-



5



WKS Humas



Sriyana, S.Pd Tukimin S.Pd Hadi Mulyono, M.Pd



-



P



53 Th 55 Th 47 Th



S1 S1 S2



27 Th 34 Th 22 Th



c) Data Ruang Lain Tabel 4. Data Ruang Lain Jumlah (buah)



Ukuran ( m2 )



1. Lab. IPA



1



15x8 m2 = 120 m2



5. Lab. Bahasa



1



2. Lab TIK



1



9x 7 m2 = 63 m2



6. Ruang Guru



1



3. R. Multimedia 4. Ruang BK



1



12x7 m2 = 84 m2



1



1



7x8 m2 = 56 m2



7. Perpustakaan 8. Ruang TU



9x20 m2 = 120 m2 15x8 m2 = 120 m2 9x 7 m2 = 63 m2



1



8x7 m2 = 56 m2



Jenis Ruangan



11 .



Jenis Ruangan



Jumlah (buah)



Ukuran ( m2)



Data Guru Tabel 5. Data Guru Jumlah Guru / Staf Guru Tetap (PNS ) Guru Kontrak



SMP Negeri 34 -



Jumlah Guru/Staf Guru Tetap Yayasan+PNS(DPK)



SMP Swasta -



Guru Kontrak



-



Guru Honor Sekolah



20



Guru PNS Dipekerjakan ( DPK )



-



Staf Tata Usaha



14



Staf Tata Usaha



-



10



Keterangan



PNS = 6 PTT = 8



Struktur Organisasi



Struktur organisasi SMPN 1 Bodeh adalah sebagai berikut:



KEPALA SMPN 1 BODEH Drs. Kirno, M.A



KOMITE SMPN 1 BODEH



WAKA. KURIKULUM



WAKA. KESISWAAN



Bachtiar Afandi, S.Pd



Yulianti, M.Pd



WAKA. SARPRAS.



WAKA. HUMAS.



Sriyana, S.Pd



Tukimin S.Pd Hadi Mulyono, M.Pd



KEPALA LABORATORIUM



KEPALA PERPUSTAKAAN



V. Trisno Kaesti, S.Pd



Napsiah, S,Pd



GURU Gambar. 1 Diagram Struktur Organisasi 11



Profil sekolah merupakan gambaran yang jelas dan rinci tentang kondisi sekolah saat ini, serta perbandingannya dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan profil sekolah ini maka bisa diketahui bagian-bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang masih tetap, dan bagian yang mengalami penurunan dibandingkan dengan kondisi sekolah pada tahun-tahun sebelumnya. Dalam profil Sekolah ini terdapat 9 komponen/ kategori, yang akan diuraikan sebagai berikut:



1. Kurikulum dan Pembelajaran 1.1.



Sekolah mempunyai Dokumen KTSP secara lengkap.



1.2.



Setiap guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran,



1.3.



Silabus revisi sekolah sudah terbentuk



1.4.



Hampir 100% sudah mengajar sesuai PAKEM dan SAINTIFIK



1.5.



Guru sudah melakukan proses penilaian secara integral komprehensif



1.6.



Perlunya peningkatan peran atau keterlibatan komite



1.7.



Kegiatan pembelajaran sudah berjalan dan administrasi sudah lengkap



1.8.



Literatur standar sudah dimiliki sekolah sebagai pegangan guru



1.9.



Pelaksanaan KBM baik dan sesuai ketentuan, muatan lokal sesuai dengan kondisi.



1.10. 80% guru menggunakan media, alat peraga dan atau alat bantu yang disesuaikan dengan materi 1.11. Rasio jumlah buku hampir sesuai dengan jumlah siswa 1.12. Guru menggunakan buku sesuai yang digunakan siswa 1.13. Guru belum melakukan PTK (dokumen belum ada) 1.14. Sekolah mempunyai jadwal pelajaran dan jadwal remedial sesuai mata pelajaran 1.15. Sekolah sudah memiliki perpustakaan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran 1.16. Sekolah sudah melaksanakan PBM keagamaan dengan praktik langsung 1.17. Sekolah sudah optimal dalam melaksanakan pendidikan kecakapan hidup 12



1.18. Sekolah cukup memiliki kesempatan untuk mengikutsertakan guru dalam mengikuti pelatihan kecakapan hidup 1.19. Rata-rata kehadiran guru 99% 1.20. Guru melaksanakan evaluasi sebagai umpan balik guna perbaikan PBM 2. Administrasi dan Manajemen Sekolah 2.1. Sekolah sudah mempunyai program lengkap 2.2. Sekolah memiliki peraturan untuk memberikan penghargaan dan sanksi 2.3. Laporan akhir th pelajaran yang lalu ada dan baik 2.4. Program kerja kepala sekolah lengkap 2.5. Kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap program yang telah dibuat 2.6. Kepala sekolah melibatkan semua pihak dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan pengembangan sekolah 2.7. Sekolah memiliki program pembinaan guru 2.8. Sekolah memiliki catatan surat masuk dan keluar 2.9. Sekolah memiliki administrasi yang lengkap



3. Organisasi dan Kelembagaan 3.1. Dokumen dan bagan sekolah lengkap 3.2. Sekolah memiliki peraturan khusus di luar peraturan pemerintah 3.3. Sekolah melakukan kerja sama dengan lembaga kependidikan dan non kependidikan lainnya dalam peningkatan mutu pendidikan



4. Sarana dan Prasarana 4.1. Sekolah telah memiliki tanah dan bangunan yang memadai 4.2. Sekolah sudah mempunyai ruang wakil kepala sekolah 4.3. Sekolah sudah memiliki ruang multimedia 4.4. Kondisi bangunan sekolah cukup baik 4.5. Fasilitas ruangan dan perabot yang ada, 90% dalam kondisi baik 4.6. Tersedia fasilitas ruang dan penunjang perpustakaan yang lengkap 13



4.7. Kelengkapan alat laboratorium masih kurang 4.8. Sekolah sudah memiliki laboratorium komputer 4.9. Sekolah memiliki instalasi listrik dan akses jalan yang baik 4.10. Sekolah memiliki sarana air bersih yang baik. 4.11. Ruangan di sekolah mempunyai sanitasi yang baik 4.12. Sarana tempat sampah sudah cukup 4.13. WC guru dan siswa kurang sesuai rasio 4.14. Kondisi WC bagus 4.15. Sekolah memiliki sarana penunjang administrasi 4.16. Sekolah memiliki sarana olahraga, sarana kesenian dan keagamaan 4.17. Semua komponen terlibat dalam membantu manajemen sarana dan prasarana



5. Ketenagaan 5.1. 99 % guru S1 dan mempunyai kelayakan mengajar 5.2. 98% guru mengajar sesuai bidangnya, yang tidak sesuai mengikuti pelatihan dan kegiatan MGMP agar memiliki kemampuan sesuai bidang studi yang diajarkan 5.3. Tenaga penunjang cukup memadai (sudah ada tenaga teknis laboran) 5.4. Sekolah memberikan penghargaan kinerja karyawan dengan memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk berkembang. 5.5. Manajemen ketenagaan dilakukan dengan peran serta guru, kepala sekolah, komite dan Dinas Pendidikan 5.6. Sekolah memberikan kesempatan mengembangkan karir bagi tenaga non guru 5.7. 100% guru bisa mengoperasikan komputer



6. Pembiayaan dan Pendanaan



14



6.1.



Pembiayaan diperoleh dari pemerintah berupa dana BOS



6.2.



Alokasi dana untuk peningkatan mutu sudah cukup



6.3.



Sekolah memiliki anggaran yang cukup untuk program peningkatan mutu guru



6.4.



Sekolah sudah cukup optimal dalam pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dan keluarga miskin



6.5.



RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) dalam tiga th terakhir terealisasi dengan baik



6.6.



Alokasi RKAS sudah direalisasi



6.7.



Manajemen pengelolaan keuangan baik dan terbuka



6.8.



Sekolah melaksanakan program dan SPJ dengan baik



7. Peserta Didik 7.1. Sekolah menampung lulusan SD dan MI di sekitar sekolah dan daerah lainnya 7.2. Sekolah memberikan bantuan berupa subsidi silang dan pembebasan biaya sekolah 7.3. Sekolah melakukan bimbingan bagi siswa yang kurang siap 7.4. Sekolah memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya melalui pengembangan diri 7.5. Manajemen peserta didik dilaksanakan disekolah dengan baik 7.6. Proses PPDB dilaksanakan dengan baik 7.7. Penerimaan siswa sesuai rombongan belajar (rombel) yang ada 7.8. Persentase kehadiran siswa di atas 90% 7.9. Angka drop out di bawah 1% 7.10. Siswa mengulang di bawah 1% 7.11. 80% siswa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi 7.12. Siswa berprestasi di tingkat kabupaten dan provinsi.



15



7.13. Program pengembangan minat, bakat, dan kreativitas optimal 7.14. Sekolah sudah membuat program layanan bimbingan konseling 7.15. Rata-rata nilai siswa sesuai standar KKM yang telah ditentukan 7.16. Rata-rata nilai UN dan ujian sekolah di atas rata-rata standar minimal kelulusan 7.17. Persentase kelulusan 100%



8. Peran Serta Masyarakat 8.1. Sekolah belum optimal melibatkan orang tua dalam penyusunan program sekolah 8.2. Pekerjaan orang tua mayoritas petani/buruh 8.3. Penghasilan mayoritas orang tua di bawah Rp.1.500.000,8.4. Mayoritas orang tua berada di kelompok ekonomi lemah dan sedang. 8.5. Pemahaman komite sekolah cukup baik dan perlu ditingkatkan 8.6. Keorganisasian komite yang ada sudah cukup baik 8.7. Fungsi dan peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan sudah berjalan baik 8.8. Dukungan komite cukup baik 8.9. Komite sekolah telah melaksanakan fungsi pengontrol 8.10. Komite sekolah telah melaksanakan fungsi penghubung 8.11. Komite sekolah telah melaksanakan fungsi fasilitator pengembangan sekolah 8.12. Masyarakat telah memberikan bantuan untuk pengembangan sekolah 8.13. Hubungan masyarakat dengan sekolah berjalan baik



9. Lingkungan dan Budaya Sekolah 9.1. Seluruh warga sekolah sudah optimal menjaga lingkungan sekolah 9.2. Sekolah sudah memiliki pagar dan taman sekolah yang berguna sebagai peningkatan kenyamanan dan keamanan. 16



9.3. Sekolah perlu meningkatkan kerjasama dengan stakeholder dalam mengembangkan kegiatan



2.2 Tugas Unit Kerja Berdasarkan Perbup Kabupaten Pemalang No. 19 tahun 2006 tentang Pembentukan Sekolah Menengah Pertama pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang,. Yang kemudian dijelaskan pada bab III pasal 3 (1) menjelaskan bahwa Sekolah Menengah Pertama Negeri merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas Pendidikan. Tugas dan Fungsi Sekolah Menengah Pertama, sebagaimana dijelaskan pada Perbup Kabupaten Pemalang No. 19 tahun 2006 pasal 5 (1) Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendidikan di bidang pengelolaan Sekolah Menengah Pertama Negeri. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekolah Menengah Pertama Negeri mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan kebijakan teknis Dinas Pendidikan di bidang pengelolaan sekolah Menengah Pertama Negeri; b. Pelaksanaan Pelayanan umum (Pelayanan Publik); c. Pelaksana administrasi; d. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.



Sedangkan pada permendikbud No. 6 tahun 2019 tentang pedoman organisasi dan tata kerja satuan pendidikan dasar dan menengah, dijelaskan pula tentang tugas sekolah menengah pertama, yaitu pada bab II pasal 5 (2) bahwa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SMP menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan Pendidikan;



17



b. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan orang tua peserta didik, Komite Sekolah, dan/atau masyarakat; dan c. Pelaksanaan Administrasi.



2.3 Tugas Peserta Penulis merupakan salah satu pendidik dan Calon PNS di SMPN 1 Bodeh, maka sesuai dengan tugas pokok dan fungsi guru yang tertuang dalam Undangundang Nomor 14 Th 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.



Berdasarkan visi dan misi sekolah sebagaimana terdapat Rencana Kerja Jarak Menengah untuk masa empat tahun mulai tahun Pelajaran 2016/2017 sampai dengan tahun Pelajaran 2019/2020, tugas pokok dan fungsi guru, adalah: 1. Terlaksananya proses pembelajaran yang efektif , efisien , dan inovatif. 2. Terpenuhinya tenaga kependidikan yang berkualitas. 3. Terpenuhinya sarana pendidikan yang representatif dan relevan. 4. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan yang akuntabel. 5. Terwujudnya standar penilaian yang memadahi. 6. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan . 7. Melaksanakan pembinaan secara terprogram dan berkesinambungan untuk mengoptimalkan pencapaian prestasi akademik dan non akademik. 8. Mendorong pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengembangkan kemampuan profesinya 9. Membentuk karakter yang cepat tanggap, sportif dan kompetitif. 10. Membimbing, melatih dan mengembangkan jiwa profesionalisme. 11. Menanamkan semangat kebangsaan, berbudaya dan berbudi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 18



Adapun tugas guru dijelaskan secara terperinci dalam Permendiknas No. 35 Th 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, yaitu: 1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan 2. Menyusun silabus pembelajaran 3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran 6. Menilai dan mengevaluasi proses hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya 7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran 8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi 9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya (khusus guru kelas) 10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional 11. Membimbing guru pemula dalam program induksi 12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran 13. Melaksanakan pengembangan diri 14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif Melakukan presentasi ilmiah



Selain itu, di dalam penjelasan permendikbud Nomor 15 Th 2018 Pasal 4, maka tugas pokok dan fungsi guru yaitu:



(1) Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a meliputi:



19



a. pengkajian kurikulum dan silabus pembelajaran/ pembimbingan/program kebutuhan khusus pada satuan pendidikan; b. pengkajian program than dan semester; dan c. pembuatan



rencana pelaksanaan pembelajaran/pembimbingan



sesuai



standar proses atau rencana pelaksanaan pembimbingan. (2) Melaksanakan dalam Pasal 3



pembelajaran



atau



pembimbingan sebagaimana dimaksud



ayat (1) huruf b merupakan



pelaksanaan



dari



Rencana



Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)/Rencana Pelaksanaan Bimbingan (RPB). (3) Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipenuhi paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam Tatap Muka per minggu dan paling banyak 40 (empat puluh) jam Tatap Muka per minggu. (4) Pelaksanaan pembimbingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipenuhi oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan membimbing paling sedikit 5 (lima) rombongan belajar per th. (5) Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c merupakan



proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur



pencapaian hasil belajar peserta didik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.



20



BAB III RANCANGAN AKTUALISASI Unit Kerja



: SMPN



1



Bodeh,



Dinas



Pendidikan



dan



Kebudayaan Kabupaten Pemalang Identifikasi Isu



: 1. kurangnya



pemahaman



siswa



dalam



menggunakan kata-kata pada unggah-ungguh Bahasa Jawa yang tepat. 2. seringnya



terjadi



kesalahan



dalam



pengucapan/pelafalan fonem atau pengucapan kata bahasa Jawa (fonologi). 3. kurangnya pengenalan kata-kata sesuai unggahungguh bahasa Jawa. 4. perlunya penggunaan metode pembelajaran yang bervariatif. 5. perlunya media yang bervariatif. Isu yang diangkat



: Kurangnya penggunaan unggah-ungguh basa



yang



tepat pada siswa kelas VIII E di SMPN 1 Bodeh Gagasan Pemecahan Isu



: Penerapan metode Immersion Learning dalam pembelajaran unggah-ungguh basa di kelas.



Berdasarkan uraian identifikasi isu tersebut, maka secara global isu atau permasalahan yang ada di SMPN 1 Bodeh yaitu “Kurangnya penggunaan unggahungguh basa yang tepat pada siswa kelas VIII E di SMPN 1 Bodeh”. Sedangkan untuk gagasan pemecah isunya yaitu dengan “Penerapan metode Immersion Learning dalam



pembelajaran



unggah-ungguh



21



basa



di



kelas.”



RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI



Unit Kerja



: SMPN 1 Bodeh, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang



Isu yang diangkat



: Kurangnya penggunaan unggah-ungguh basa yang tepat pada siswa kelas VIII E di SMPN 1 Bodeh



Gagasan Pemecahan Isu



: Penerapan metode Immersion Learning dalam pembelajaran unggah-ungguh basa di kelas. Tabel 6. Rancangan Kegiatan Aktualisasi



No.



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/Hasil



Nilai-nilai Dasar



Kontribusi



Penguatan Nilai-



terhadap



nilai Organisasi



Tupoksi Unit Kerja 1 1.



2 Melakukan



3 1. Menghadap ke



konsultasi dan



kepala sekolah



diskusi dengan



4



5



Output: 



A. Akuntabilitas:



6



7



Sesuai dengan



Guru



Notulen hasil



Menindaklanjuti hasil



Permendikbud



menciptakan dan



selaku mentor



konsultasi dan



diskusi dengan penuh



No. 15 th 2018



memelihara



mentor terkait



untuk



koordinasi



tanggung jawab sesuai



pasal 4 ayat 1



hubungan antara



rancangan



mengkonsultasikan



dengan mentor.



dengan arahan dan



tentang Tugas



sesama guru baik



kegiatan



dan mendiskusikan



Lembar bukti



bimbingan dari mentor



guru dalam



berdasarkan



aktualisasi.



isu dan gagasan



koordinasi



(tanggung jawab)



proses belajar



lingkungan



pemecah isu dalam



dengan mentor.



mengajar dan



maupun didalam



bimbingan.



hubungan







B. Nasionalisme:



rancangan



Bukti:



Diskusi dengan mentor



aktualisasi dan



1. Jadwal konsultasi



sebagai wujud



keseluruhan serta



musyawarah mufakat



terwujudnya



rencana kegiatan



dengan mentor. 22



yang akan



untuk memperoleh hasil



standar



mentor terkait



kegiatan aktualisasi yang



pengelolaan



rancangan



terbaik.



pendidikan yang



konsultasi dan



aktualisasi.



C. Etika publik:



diskusi dengan



3. Foto koordinasi



dilakukan. 2. Mencatat hasil



mentor.



2. Persetujuan



Menyampaikan maksud



dengan mentor.



dan tujuan kegiatan aktualisasi dengan sikap yang sopan dan santun sebagai wujud rasa hormat atas masukan yang diberikan oleh mentor. D. Komitmen Mutu Konsultasi dengan mentor bertujuan untuk memperoleh rencana kegiatan terbaik sehingga bisa berkontribusi terhadap tupoksi (orientasi mutu) E. Anti Korupsi Menyampaikan pemaparan aktualisasi 23



akuntabel



dengan jujur.



2.



Mempersiap



1. Menyusun RPP



Output:



Penyusunan



Penyusunan



Menyusun perangkat



perangkat



rencana



A. Akuntabilitas:



kan perangkat



pada KD



Rencana



Menyampaikan



Pelaksanaan



rencana pelaksanaan



pembelajaran



pembelajaran



Pelaksanaan



pesan secara lisan



Pembelajaran



pembelajaran merupakan



merupakan



dilakukan sebagai



Pembelajaran



atau atur-atur dan



kompetensi dasar



bentuk tanggung jawab



tugas pokok



bentuk



(RPP) pada



unggah-ungguh



menyampaikan



seorang guru.



guru sesuai



kesungguhan



Kompetensi



basa yang berbasis



pesan dengan



terdapat tujuan



dengan aturan



dalam bekerja



Dasar (KD)



metode bermain



lisan.



pembelajaran yang jelas



permendikbud



keras dan penuh



Menyampaikan



peran dan metode



dalam pembuatan RPP



no. 15 th 2018



tanggung jawab,



pesan secara



immersion learning



pembelajaran



(kejelasan target)



pasal 4 ayat (1)



sehingga



lisan atau atur-



sesuai dengan



terkait materi yang



Soal yang dibuat



tentang tugas



menghasilkan



atur dan



indikator



akan dijarkan.



disesuaikan dengan



pembuatan



perencanaan



unggah-ungguh



pencapaian



batasan materi yang akan



rencana



pembelajaran



basa berbasis



kompetensi yang



diajarkan (Konsisten)



pelaksanaan



yang berpusat



metode



terdapat dalam



pembelajaran



pada siswa yang



bermain peran



silabus.



dan metode



2. Menyusun Modul



1. Rencana



2. modul



3. Notulen konsultasi dengan mentor. 4. Foto kegiatan



B. Nasionalisme:



penyusunan



Bentuk kesungguhan



/pembimbingan



bertujuan untuk



perangkat



dalam bekerja keras



sesuai standar



meningkatkan



pembelajaran.



dengan melaksanakan



proses atau



kualitas siswa.



immersion



pembelajaran KD



learning serta



menyampaikan



5. Bukti (Evident):



kegiatan menyusun



rencana



Hal ini sesuai



menyusun



pesan secara lisan



1. modul dalam



perangkat rencana



pelaksanaan



dengan visi



modul



atau atur-atur dan



pelaksanaan



pembimbingan



sekolah yaitu



kompetensi dasar 24



pembelajaran.



unggah-ungguh basa



menyampaikan



pembelajaran dan



Terwujudnya



pesan secara lisan



penyusunan modul



standar



pretest dan post test



(unggah-ungguh



sesuai rangcangan



pengelolaan



beserta kunci



basa Jawa)



aktualisasi



pendidikan yang



jawabannya.



2. soal pretest-post



C. Etika Publik:



3. Membuat soal



4. Mengkonsultasikan RPP pada KD menyampaikan pesan secara lisan



test dan kunci



Dalam menentukan



jawabannya.



sajian materi, metode



3. smile and sad



pembelajaran dilakukan



emoticon



dengan cermat sesuai



atau atur-atur dan



dengan indikator yang



unggah-ungguh



ingin dicapai (cermat)



basa dengan rekan



D. Komitmen Mutu:



kerja sesama guru



Pembuatan modul



Bahasa Jawa.



merupakan wujud



5. Mengkonsultasikan



inovasi dalam kegiatan



RPP pada KD



aktualisasi.



menyampaikan



E. Anti Korupsi:



pesan secara lisan



Melaksanakan kegiatan



atau atur-atur dan



menyusun RPP dan



unggah-ungguh basa



modul merupakan wujud



kepada mentor dan



tanggung jawab.



meminta untuk membubuhkan tanda 25



akuntabel.



tangan mentor pada RPP. 6. Membuat smile and sad emoticon untuk kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran 3.



Membuat



1. mempersiapkan



Output:



A. Akuntabilitas:



Sesuai dengan



Pembuatan



media



bahan-bahan materi



Media pembelajaran



Adanya kejelasan target



Permendikbud



media



pembelajaran



dan desain untuk



powerpoint materi



dalam kegiatan



No. 15 th 2018



pembelajaran



Power point



media power point.



Kompetensi Dasar



aktualisasi.



pasal 4 ayat 1



dalam bentuk



memnyampaikan



B. Nasionalisme



tentang Tugas



power point



2. Membuat media pembelajaran



pesan secara lisan dan



Pembuatan media



guru dalam



sebagai salah



powerpoint terkait



unggah-ungguh basa.



pembelajaran bagi



proses belajar



satu upaya



materi



Bukti (Evident):



seorang guru intuk



mengajar dan



inovatif dan



menyampaikan



1. Foto kegiatan



menunjukan etos kerja



bimbingan.



solutif di dalam



pesan secara lisan



pembuatan



dalam mengembangkan



membantu



atau atur-atur dan



media.



kreatifitas guru.



peserta didik



unggah-ungguh basa.



2. Hasil media



C. Etika Publik



dalam kegiatan



pembelajaran



Pembuatan media



belajar. Hal ini



dalam bentuk



pembelajaran dalam



sesuai dengan



power point



bentuk power point



visi sekolah



dalam bentuk ppt



dikerjakan dengan



yaitu



26



dan print out.



cermat agar tidak terjadi



terlaksananya



kesalahan.



proses pembelajaran



D. Komitmen Mutu: Media pembelajaran ini



yang efektif,



digunakan untuk



efisien, dan



memudahkan siswa



inovatif



dalam menerima materi sehingga lebih efektif dan efisien. E. Anti Korupsi Membuat rancangan kegiatan secara runtut dan sederhana sehingga mudah dipahami 4.



Membuat



1. Menyiapkan desain



Output:



A. Akuntabilitas



Sesuai dengan



Penggunaan



media wayang



untuk media



Media pembelajaran



Melaksanakan kegiatan



Permendikbud



media wayang



karakter



pembelajaran



berupa wayang



aktualisasi penuh



No. 15 th 2018



karakter



wayang karakter.



karakter.



tanggung jawab sehingga



pasal 4 ayat 1



merupakan wujud



Bukti (Evident):



sesuai dengan target.



tentang Tugas



cinta tanah air



guru dalam



terhadap



2. Menyiapkan alat dan bahan untuk



1. Media



B. Nasionalisme



pembuatan wayang



pembelajaran



Media pembelajaran



proses belajar



kebudayaan Jawa



karakter.



berupa wayang



wayang karakter



mengajar dan



yang dibuat



karakter.



merupakan wujud cinta



bimbingan.



dengan cara yang



3. Membuat media



27



pembelajaran



2. Foto atau



tanah air terhadap



modern dengan



berupa wayang



dokumentasi alat



kebudayaan Jawa yang



tujuan untuk



karakter.



dan bahan yang



dibuat dengan cara yang



menarik minat



dibutuhkan



modern.



belajar siswa.



dalam pembuatan wayang karakter.



C. Etika Publik kegiatan



Kegiatan ini



membuat media



merupakan wujud



3. Foto kegiatan



pembelajaran bahasa



dari visi sekolah



pembuatan



Jawa melalui media



yaitu inovatif



wayang karakter.



wayang karakter dengan gigih dan penuh semangat menunjukan etos kerja yang tinggi. Selalu taat dengan perintah mau menerima masukan-masukan yang membangun dari mentor.



D. Komitmen Mutu Kegiatan ini merupakan wujud Inovasi untuk menyelesaikan isu yang ada yaitu kurangnya penggunaan media 28



pembelajaran. E. Anti Korupsi Media pembelajaran dibuat dengan cara sederhana, namun dapat menarik minat belajar siswa. 5.



Pelaksanaan



1. Melaksanakan



pembelajaran



pretest pada siswa



KD



kelas VIII.



menyampaikan



2. Menerapkan



Output:



A. Akuntabilitas



Sesuai dengan



Proses



1. Adanya video dan



Dapat mengelola kelas,



Permendikbud



pelaksanaan



foto kegiatan



mengorganisasi kelas,



No. 15 th 2018



pembelajaran



pembelajaran



dan menjadi fasilitator



pasal 4 ayat 1



dengan



pesan secara



pembelajaran



dengan



bagi siswa merupakan



tentang Tugas



menerapkan



lisan atau atur-



dengan metode



menggunakan



salah satu bentuk



guru dalam



metode role



atur dan



bermain peran dan



metode bermain



tanggung jawab seorang



proses belajar



playing



unggah-ungguh



media pembelajaran



peran



guru di kelas.



mengajar dan



(bermain peran)



basa dengan



powerpoint dan



bimbingan.



dan media



metode



wayang karakter



terstuktur siswa



Memiliki kesiapan awal



powerpoint dan



bermain peran.



dalam



untuk mencari



dan sikap percaya diri



wayang karakter



pembelajaran KD



tema pacelathon



pada saat akan mendidik



diharapkan



menyampaikan



untuk dapat



dan mengajar siswa.



berlangsung



pesan secara



dipraktikkan pada



lisan/atur-



pembelajaran



Membuat rangkuman



efisien, inovatif



atur(unggah-



minggu berikutnya



materi pembelajaran



dan bermutu



2. Tugas tidak



B. Nasionalisme



C. Etika Publik



29



secara efektif,



ungguh basa).



menggunakan



berupa media



dalam mencapai



metode Immersion



pembelajaran dilakukan



tujuan



praktik bermain



Learning.



dengan cermat dan tepat



pembelajaran



peran pada KD



Bukti (Evident):



yaitu dengan



sehingga



menyampaikan



1. Foto dan video



mengutamakan kebutuhan



menguatkan



3. Merekam video



pesan secara lisan



dokumentasi



peserta didik dalam materi



nilai organisasi



atau atur-atur dan



kegiatan



pembelajaran. Dengan



yaitu efektif,



unggah-ungguh



pembelajaran



tercapainya kebutuhan



efisien, dan



peserta didik, maka



inovatif



basa yang



2. Foto dan video



dilakukan oleh



praktik siswa



pembelajaran akan



siswa (demonstrasi)



dengan metode



menjadi tepat guna.



4. Menayangkan ulang di LCD kelas



bermain peran



D. Komitmen Mutu



3. Fotocopy agenda



Menggunakan metode



atau diupload di



guru kegiatan



bermain peran dan media



situs youtube agar



pembelajaran



pembelajaran yang



bisa ditanggapi.



siswa.



menarik merupakan



5. Memberikan tugas



4. Fotocopy agenda



tidak terstruktur



kelas kegiatan



seorang guru dalam



berupa tugas



pembelajaran



melakukan kegiatan



kelompok membuat



siswa.



pembelajaran, sehingga



tema pacelathon untuk dapat dipraktikkan pada



5. Daftar hadir



salah satu inovasi



pembelajaran menjadi



siswa.



efektif dan efisien.



6. Notulen hasil 30



pembelajaran



konsultasi



minggu berikutnya



dengan mentor.



E. Anti Korupsi Peduli terhadap siswa



menggunakan



apabila siswa



metode Immersion



menemukan kesulitan



Learning dan



dalam proses



memberikan



pembelajaran.



pengarahan atau skenario pembelajaran tentang metode immerssion learning atau metode praktik langsung di lingkungan sekolah pada pembelajaran berikutnya. 6. Konsultasi dengan mentor atas kegiatan yang telah dilakukan. 6.



Pelaksanaan pembelajaran



1. Merefleksi pengalaman siswa



Output: Adanya video dan 31



A. Akuntabilitas



Sesuai dengan



Proses



Melaksanakan



Permendikbud



pelaksanaan



dengan metode



tentang praktik



foto kegiatan



pembelajaran sesuai



No. 15 th 2018



pembelajaran



Immersion



bermain peran hasil



pembelajaran dengan



dengan rencana



pasal 4 ayat 1



dengan



Learning.



pembelajaran siswa



menggunakan metode



pelaksanaan pembelajaran



tentang Tugas



menerapkan



pada pertemuan



immersion learning



dengan penuh tanggung



guru dalam



metode



sebelumnya.



dan media



jawab.



proses belajar



immersion



mengajar dan



learning dan



bimbingan.



media



2. Menerapkan



pembelajaran wayang



B. Nasionalisme



pembelajaran



karakter.



Tidak bersikap



dengan metode



Bukti (Evident):



diskriminatif terhadap



powerpoint dan



siswa dalam proses



wayang karakter



pembelajaran.



diharapkan



Immersion Learning



1. Fotocopy agenda



dalam



kegiatan



pembelajaran KD



pembelajaran



menyampaikan



siswa.



pesan secara lisan/aturatur(unggahungguh basa). 3. Melaksanakan penilaian akhir (post test). 4. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan



C. Etika Publik



2. Daftar hadir siswa. 3. Foto dan video dokumentasi



berlangsung



Dapat menguasai kelas



secara efektif,



dan cermat terhadap



efisien, inovatif



kemajuan belajar para



dan bermutu



peserta didik.



dalam mencapai



D. Komitmen Mutu



tujuan



kegiatan



Kegiatan pembelajaran



pembelajaran



pembelajaran



berlangsung secara



sehingga



efektif, efisien, inovatif



menguatkan



dan bermutu dalam



nilai organisasi



mencapai tujuan



yaitu



pembelajaran



melaksanakan



4. Hasil pretest siswa. 5. Hasil post test siswa. 6. Emoticon hasil



pembelajaran 32



dengan



tanggapan siswa



yang aktif,



menggunakan smile



tentang kegiatan



Menggunakan waktu



kreatif, efektif,



and sad emoji.



belajar hari



pembelajaran secara



dan



tersebut.



tepat waktu sebagi



menyenangkan



E. Anti Korupsi



bentuk disiplin seorang guru. 7.



Evaluasi



1. Mengoreksi hasil



Output:



A. Akuntabilitas



Sesuai dengan



Penilaian hasil



pelaksanaan



belajar siswa dan



Hasil kerja siswa



Menilai hasil belajar



tugas pokok dan



belajar siswa



program



menganalisis hasil



dalam pembelajaran



siswa dengan bersikap



fungsi guru



dilakukan dengan



belajar siswa.



KD menyampaikan



netral jujur dan



dalam aturan



penuh tanggung



pesan secara lisan dan



transparan, bahwa hasil



permendikbud



jawab. Penilaian



siswa ke dalam



hasil analisis post



tersebut memang benar-



no. 15 th 2018



terhadap siswa



buku daftar nilai.



test.



benar murni hasil belajar



pasal 4 ayat (5)



harus adil, jujur



siswa.



tentang Menilai



dan tidak



hasil



mendiskriminatif



Penilaian terhadap siswa



pembelajaran



siswa. Hal ini



2. Merekap nilai



3. Melaporkan kepada Kepala



Bukti (evident):



Sekolah terkait



1. Hasil belajar



B. Nasionalisme



tentang



siswa yang telah



harus adil, jujur dan tidak



atau



sesuai dengan



pelaksanaan



dikoreksi.



mendiskriminatif siswa.



pembimbingan



nilai organisasi



sebagaimana



yaitu terwujudnya



dimaksud dalam



standar penilaian



Kegiatan penilaian



Pasal 3 ayat (1)



yang memadai



kegiatan aktualisasi, dan menerima kritikan



2. Fotocopy buku daftar nilai siswa. 3. Hasil analisis



C. Etika Publik



dan saran dai



nilai dan analisis



terhadap hasil belajar



huruf c



mentor sebagai



ketuntasan



siswa dilakukan secara



merupakan



33



masukan untuk kegiatan selanjutnya.



belajar siswa. 4. Notulen atau catatan kritikan, saran dan



teliti, cermat dan penuh



proses



tanggung jawab. agar



pengumpulan



tidak terjadi kesalahan.



dan pengolahan



D. Komitmen Mutu



masukan dari



Analisis hasil belajar



mentor.



dikerjakan dengan menggunakan aplikasi di laptop sebagi bentuk inovasi pekerjaan guru sehingga tercapai hasil yang efisien dan efektif. E. Anti Korupsi Penilaian hasil belajar siswa dilakukan secara mandiri sebagai bentuk tanggung jawab guru terhadap pekerjaannya.



34



informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.



TIME SCHEDULE Tabel 7. time Scedule N O .



1



Melaku kan konsult asi dan diskusi dengan mentor terkait rancang an kegiata n aktualis asi.



2 0



2 1



2 2



2 3



2 4



2



3



4



5



6



7



9



Senin



Selasa



Rabu



Kamis



Jumat



Sabtu



Senin



Selasa



Rabu



Kamis



Jumat



Sabtu



Senin



1 Menghad ap ke kepala sekolah selaku mentor untuk mengkon sultasikan dan mendisku sikan isu dan gagasan pemecah isu dalam rancanga n aktualisas i dan rencana kegiatan yang



35



2 9 1 4



3 0 1 6



3 1 1 7



3 2 1 8



3 3 1 9



3 4 2 0



3 5 2 1 Sabtu



1 9



Jumat



1 7 3 1



Kamis



1 6 3 0



Rabu



1 5 2 9



Selasa



1 4 2 8



Senin



1 3 2 7



Jumat



1 2 2 6



Kamis



1 1 2 4



Rabu



1 0 2 3



SEPTEMBER 2 2 2 2 5 6 7 8 1 1 1 1 0 1 2 3 Selasa



9 2 2



Sabtu



Jumat



8 2 1



Jumat



Kamis



7 2 0



1 8



1 7



6 1 9



Kamis



5 1 6



Rabu



4 1 5



Selasa



3 1 4



Senin



2 1 3



Sabtu



1 1 2



Rabu



TAHAPAN KEGIATAN



Selasa



KEGIAT AN



Senin



AGUSTUS



Sabtu



WAKTU PELAKSANAAN



akan dilakukan .



2



Menyu sun Renca na Pelaks anaan Pembe lajaran (RPP) pada Komp etensi Dasar (KD) Menya mpaik an pesan



2 Mencata t hasil konsulta si dan diskusi dengan mentor. 1 Menyus un RPP pada KD Menyam paikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggahungguh basa yang berbasis metode bermain 36



secara peran lisan dan atau metode aturimmersi atur on dan learning ungga sesuai hdengan unggu indikator h basa pencapai berbasi an s kompete metod nsi yang e terdapat bermai dalam n silabus. peran 2 Menyus dan un metod Modul e pembelaj immer aran KD sion menyam learnin paikan g serta pesan menyu secara sun lisan modul atau pembe atur-atur lajaran dan . unggahungguh basa



37



3 Mengko nsultasik an RPP pada KD menyam paikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggahungguh basa dengan rekan kerja sesama guru Bahasa Jawa. 4 Mengko nsultasik an RPP pada KD menyam paikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggah38



ungguh basa dan meminta untuk membub uhkan tanda tangan mentor pada RPP. 3



Memb uat media pembe lajaran Power point



1 menyiapk an materi untuk power point



2 Membua t media pembelaj aran powerpo int terkait materi menyam paikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggahungguh basa. 39



4



5



Memb uat media wayan g karakt er



Pelaks anaan pembe lajaran KD menya mpaik



1 membuat desain wayang karakter



2 Menyiap kan alat dan bahan untuk pembuat an wayang karakter. 3 Membua t media pembelaj aran berupa wayang karakter. 1 Melaksa nakan pretest pada siswa kelas VIII E



40



an 2 Menerap pesan kan secara pembelaj lisan aran atau dengan aturmetode atur bermain dan peran ungga dan hmedia unggu pembelaj h basa aran dengan powerpo metod int dan e wayang bermai karakter n dalam peran. pembelaj aran KD menyam paikan pesan secara lisan/atu ratur(ung gahungguh basa).



41



3 Mereka m video praktik bermain peran pada KD menyam paikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggahungguh basa yang dilakuka n oleh siswa (demons trasi) 4 Menaya ngkan ulang di LCD kelas atau diupload di situs youtube agar bisa ditangga pi. 42



5 Memberi kan tugas tidak terstrukt ur berupa tugas kelompo k membua t tema pacelath on untuk dapat dipraktik kan pada pembelaj aran minggu berikutn ya menggu nakan metode Immersi on Learning . 6 Konsulta si dengan mentor atas kegiatan 43



yang telah dilakuka n. 6 Pelaks 1 Mereflek anaan si pembe pengala lajaran man dengan siswa metod tentang e praktik Immer bermain sion peran Learni hasil ng. pembelaj aran siswa pada pertemu an sebelum nya. 2 Menerap kan pembelaj aran dengan metode Immersi on Learning dalam pembelaj aran KD menyam 44



7



Evalua si pelaks anaan progra



paikan pesan secara lisan/ aturatur(ung gahungguh basa). 3 Melaksa nakan penilaian akhir (post test). 4 Melakuk an refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksan akan dengan menggu nakan smile and sad emoji. 1 Mengore ksi hasil belajar siswa dan 45



m



mengana lisis hasil belajar siswa. 2 Memasu kkan nilai siswa ke dalam buku daftar nilai. 3 Melapor kan kepada Kepala Sekolah terkait tentang pelaksan aan kegiatan aktualisa si, dan menerim a kritikan dan saran dai mentor sebagai masukan untuk kegiatan 46



selanjutn ya.



47



BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI



4.1 Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi Pemaparan hasil kegiatan aktualisasi ini terdiri atas rancangan aktualisasi yang di dalamnya terdapat 7 (tujuh) macam kegiatan yang mengacu pada nilai-nilai dasar profesi PNS yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Berdasarkan rancangan kegiatan aktualisasi tersebut, kemudian penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut selama masa habituasi di unit kerja. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Agustus 2019 hingga pertengahan September 2019. Seluruh kegiatan aktualisasi yang terdapat pada rancangan aktualisasi, dapat terlaksana dengan baik. Berikut ini penulis jabarkan 7 kegiatan aktualisasi yang telah terlaksana serta akan dijelaskan dampak yang muncul dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik karena arahan dan bimbingan mentor dan para guru. Selain itu juga karena adanya kerja sama siswa yang bersemangat dalam mengikuti kegiatan sehingga mendukung keterlaksanaan kegiatan aktualisasi yang sudah terancang sebelumnya. Pemaparan hasil aktualisasi ini terdiri dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan dampak yang muncul dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Adapun pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan dampak yang muncul dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut.



4.2 Capaian Kegiatan Aktualisasi Terdapat beberapa kegiatan yang telah direncanakan dalam rancangan aktualisasi. Kegiatan yang sudah direncanakan tersebut terlaksana dengan cukup baik selama masa aktualisasi. Hampir semua kegiatan tercapai atau terlaksana sesuai



48



dengan rencana. Akan tetapi dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yang muncul. Untuk lebih jelasnya berikut penulis jabarkan ketercapaian kegiatan aktualisasi ke dalam bentuk tabel-tabel di bawah ini.



1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor terkait rancangan kegiatan aktualisasi. Tabel 8. Kegiatan 1 Pelaksanaan



12 -14 Agustus 2019 (terlaksana)



Kegiatan dan Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor terkait tahapan kegiatan



rancangan kegiatan aktualisasi. 1. Menghadap ke kepala sekolah selaku mentor untuk mengonsultasikan dan mendiskusikan



isu dan gagasan



pemecah isu dalam rancangan aktualisasi dan rencana kegiatan yang akan dilakukan. 2. Mencatat hasil konsultasi dan diskusi dengan mentor. Output Bukti



dan Output: 1. Notulen hasil konsultasi dan koordinasi dengan mentor. 2. Lembar bukti koordinasi dengan mentor. Bukti: 1. Jadwal konsultasi dengan mentor. 2. Persetujuan mentor terkait rancangan aktualisasi. 3. Foto koordinasi dengan mentor. (Lampiran Kegiatan 1 terlampir)



Deskripsi



Kegiatan dilakukan pada hari pertama masa habituasi. Kegiatan ini



proses



dihadiri oleh peserta latsar dan mentor guna mengonsultasikan tentang rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan selama masa habituasi. Kegiatan ini terlaksana dengan baik, dengan ditandai adanya masukan-masukan yang membangun serta persetujuan



49



mentor tentang kegiatan aktualisasi. Hambatan/



Tidak ada hambatan dalam kegiatan ini.



Kendala Solusi



-



2. Mempersiapkan perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Kompetensi Dasar (KD) Menyampaikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggah-ungguh basa berbasis metode bermain peran dan metode immersion learning serta menyusun modul pembelajaran. Tabel 9. kegiatan 2 Pelaksanaan



15 – 18 Agustus 2019 (terlaksana)



Kegiatan dan



Mempersiapkan perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran



tahapan



(RPP) pada Kompetensi Dasar (KD) Menyampaikan pesan



kegiatan



secara lisan atau atur-atur dan unggah-ungguh basa berbasis metode bermain peran dan metode immersion learning serta menyusun modul pembelajaran. 1. Menyusun RPP pada KD Menyampaikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggah-ungguh basa yang berbasis metode bermain peran dan metode immersion learning sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang terdapat dalam silabus. 2. Menyusun Modul pembelajaran KD menyampaikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggah-ungguh basa 3. Membuat soal pretest dan post test beserta kunci jawabannya. 4. Mengonsultasikan RPP pada KD menyampaikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggah-ungguh basa dengan



50



rekan kerja sesama guru Bahasa Jawa. 5. Mengonsultasikan RPP pada KD menyampaikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggah-ungguh basa kepada mentor dan meminta untuk membubuhkan tanda tangan mentor pada RPP. 6. Membuat smile and sad emoticon untuk kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran Output dan Bukti



Output: 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kompetensi dasar menyampaikan pesan dengan lisan. 2. Modul pembelajaran terkait materi yang akan diajarkan. 3. Notulen konsultasi dengan mentor. 4. Foto kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran. Bukti (Evident): 1. Modul dalam kompetensi dasar menyampaikan pesan secara lisan (unggah-ungguh basa Jawa) 2. Soal pretest-post test dan kunci jawabannya. 3. Smile and sad emoticon (Lampiran Kegiatan 2 terlampir)



Deskripsi



Setelah berkonsultasi dengan mentor sehingga mendapatkan



proses



persetujuan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, maka kegiatan selanjutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan modul. Penyusunan RPP merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebagai acuan guru di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Penyusunan RPP dilakukan supaya kegiatan pembelajaran sesuai dengan silabus dan tujuan pembelajaran. Sedangkan pembuatan modul, berfungsi untuk mengefisiensikan pembelajaran sehingga dijadikan sebagai materi



51



untuk siswa serta sebagai bentuk profesionalisme guru. Hambatan/ Kendala



1. Pada saat pembuatan perangkat pembelajaran, silabus kelas VIII untuk tahun ajaran 2019/2020 belum tersusun sesuai dengan kurikulum 13, sehingga membuat silabus terlebih dahulu sebagai pedoman penyusunan RPP. 2. Adanya perubahan jadwal mengajar, sehingga rencana aktualisasi yang dibuat dengan menyesuaikan dengan jadwal mengajar lama harus disesuaikan kembali dengan jadwal mengajar yang baru.



Solusi



1. Menyusun silabus terlebih dahulu sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2. Menyesuaikan kegiatan aktualisasi dengan jadwal mengajar yang baru, sehingga semua kegiatan tetap terlaksana dengan baik tanpa mengganggu kegiatan yang lain.



3. Membuat media pembelajaran Power point Tabel 10. kegiatan 3 Pelaksanaan



21 – 23 Agustus 2019 (terlaksana)



Kegiatan dan



Membuat media pembelajaran Power point



tahapan kegiatan



1. Mempersiapkan bahan-bahan materi dan desain untuk media power point. 2. Membuat media pembelajaran powerpoint terkait materi menyampaikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggah-ungguh basa.



Output dan



Output:



Bukti



Media pembelajaran powerpoint materi Kompetensi Dasar memnyampaikan pesan secara lisan dan unggah-ungguh basa.



52



Bukti (Evident): 1. Foto kegiatan pembuatan media. 2. Hasil media pembelajaran dalam bentuk power point dalam bentuk ppt dan print out. (Lampiran Kegiatan 3 terlampir) Deskripsi



Kegiatan pembuatan media pembelajaran powerpoint



Proses



dengan memilih materi yang sesuai dengan KD yang akan diajarkan.



pembuatan



media



powerpoint



dilakukan



diawali



dengan



menggunakan software online Powtoon yang bersisi yang berisi gambar, musik, dan animasi yang dapat menarik perhatian peserta didik. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud kreativitas pendidik. Hambatan/



Pembuatan media powerpoint dengan menggunakan aplikasi online



Kendala



Powtoon merupakan hal baru bagi peserta latsar. pengetahuan lebih dalam



Butuh



memahami cara membuat dan



mempublish hasilnya dalam bentuk video yang menarik. Sehingga harus dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan, agar hasilnya dapat maksimal. Solusi



Solusinya dengan cara lebih mempelajari lagi tentang aplikasi ini, sehingga kendala yang dihadapi dapat terpecahkan. Dan hasilnya, selain dapat dipublish untuk kepentingan pribadi juga dapat dipublish pada media sosial Youtube yang dapat bermanfaat pula untuk orang lain.



4. Membuat media wayang karakter Tabel 11. kegiatan 4 Pelaksanaan



24 – 26 Agustus 2019 (terlaksana)



Kegiatan dan



Membuat media wayang karakter



53



tahapan kegiatan



1. Menyiapkan desain untuk media pembelajaran wayang karakter. 2. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan wayang karakter. 3. Membuat media pembelajaran berupa wayang karakter.



Output dan



Output:



Bukti



Media pembelajaran berupa wayang karakter. Bukti (Evident): 1. Media pembelajaran berupa wayang karakter. 2. Foto atau dokumentasi alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan wayang karakter. 3. Foto kegiatan pembuatan wayang karakter. (Lampiran Kegiatan 4 terlampir)



Deskripsi



Pembuatan wayang karakter merupakan kegiatan keempat dalam



Proses



rancangan aktualisasi. Media pembelajaran wayang karakter ini, digunakan sebagai media untuk menjembatani materi unggahungguh Basa Jawa yang disampaikan kepada siswa, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami. Selain itu, media pembelajaran wayang karakter ini digunakan supaya pembelajaran Bahasa Jawa lebih menarik siswa. Media pembelajaran ini tidak hanya digunakan pada pembelajaran ini saja, melainkan sebagai media yang dapat digunakan pada pembelajaran yang lain. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan wayang karakter adalah sebagai berikut. 1. Membuat desain wayang karakter dengan mencari gambar di google sesuai dengan karakter yang dibutuhkan, misalnya karakter bapak, ibu, kakek, nenek, bapak guru, ibu guru, murid SMP putra dan murid SMP putri.



54



2. Mengeditnya



agar



menjadi



gambar



karakter



yang



proporsional dengan menggunakan software Photoshop. 3. Mencetaknya dalam bentuk MMT. 4. Memotong sesuai dengan bentuk karakter. 5. Membuat pola pada spons sesuai dengan gambar wayang yang sudah dipotong. 6. Memotong spons sesuai pola. 7. Memasang bambu pada spons. 8. Menempelkan gambar wayang pada sisi depan dan sisi belakang spons. Hambatan/



Dalam rancangan aktualisasi



dan



time schedule, kegiatan



Kendala



pembuatan wayang karakter merupakan kegiatan keempat, sehingga jika dilaksanakan sesuai jadwal, maka akan kekurangan waktu dalam pembuatannya



Solusi



Pembuatan wayang karakter dibuat lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan, tanpa mengganggu kegiatan yang lain.



5. Pelaksanaan pembelajaran KD menyampaikan pesan secara lisan atau aturatur dan unggah-ungguh basa dengan metode bermain peran. Tabel 12. kegiatan 5 Pelaksanaan



28 Agustus 2019 (terlaksana)



Kegiatan dan



Pelaksanaan pembelajaran KD menyampaikan pesan secara



tahapan



lisan atau atur-atur dan unggah-ungguh basa dengan metode



kegiatan



bermain peran. 1. Melaksanakan pretest pada siswa kelas VIII E. 2. Menerapkan pembelajaran dengan metode bermain peran dan media pembelajaran powerpoint dan wayang karakter



55



dalam



pembelajaran KD menyampaikan pesan secara



lisan/atur-atur(unggah-ungguh basa). 3. Merekam



video



praktik



bermain



peran



pada



KD



menyampaikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggah-ungguh



basa



yang



dilakukan



oleh



siswa



(demonstrasi) 4. Menayangkan ulang di LCD kelas atau di upload di situs youtube agar bisa ditanggapi. 5. Memberikan tugas tidak terstruktur berupa tugas kelompok membuat tema pacelathon untuk dapat dipraktikkan pada pembelajaran minggu berikutnya menggunakan metode Immersion Learning dan memberikan pengarahan atau skenario pembelajaran tentang metode immerssion learning atau metode praktik langsung di lingkungan sekolah pada pembelajaran berikutnya. 6. Konsultasi dengan mentor atas kegiatan yang telah dilakukan. Output dan Bukti



Output: 1. Adanya video dan foto kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran. 2. Tugas tidak terstuktur siswa untuk mencari tema pacelathon untuk dapat dipraktikkan pada pembelajaran minggu berikutnya menggunakan metode Immersion Learning. Bukti (Evident): 1. Foto dan video dokumentasi kegiatan pembelajaran 2. Foto dan video praktik siswa dengan metode bermain peran 3. Fotocopy agenda guru kegiatan pembelajaran siswa.



56



4. Fotocopy agenda kelas kegiatan pembelajaran siswa. 5. Daftar hadir siswa. 6. Notulen hasil konsultasi dengan mentor. (Lampiran Kegiatan 5 terlampir) Deskripsi Proses



Kegiatan pembelajaran bermain peran dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran. Pembelajaran atur-atur dan unggah ungguh bahasa Jawa dengan metode bermain peran digunakan sebagai metode pembelajaran yang inovatif yang digunakan sebagai langkah untuk meningkatkan penguasaan unggah-ungguh basa pada siswa. Pada pembelajaran dengan bermain peran ini, siswa diberi soal pretest sebagai evaluasi awal. Evaluasi awal ini digunakan untuk membandingkan hasil belajar siswa dengan hasil evaluasi akhir dengan memberikan post test pada pertemuan berikutnya. Guru memberikan materi pengantar tentang unggah-ungguh Bahasa Jawa serta mendemonstrasikan media pembelajaran wayang karakter di depan siswa.



Kemudian, siswa dibentuk menjadi



beberapa kelompok. Setiap kelompok mendapat tugas untuk membuat pacelathon atur-atur sesuai unggah-ungguh Bahasa Jawa dengan



tema



yang



berbeda-beda.



Setelah



itu,



mereka



mempraktikkan pacelathon tersebut dengan metode bermain peran. Setelah selesai, guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran tersebut, dan memberikan tugas selanjutnya yaitu membuat rancangan pacelathon sesuai tema kemudian dipraktikkan kembali dengan metode immersion learning pada pertemuan selanjutnya Dari pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam menggunakan kata-kata pada unggahungguh Bahasa Jawa yang tepat. Dapat mengurangi kesalahan



57



dalam pengucapan/pelafalan fonem atau pengucapan kata bahasa Jawa (fonologi). Dapat memberikan pengenalan kata-kata sesuai unggah-ungguh bahasa Jawa yang benar. Dengan metode pembelajaran



bermain



peran



ini,



seorang



pendidik



dapat



mengoreksi kesalahan pada siswa, yang kemudian disampaikan kembali kepada siswa. Agar siswa dapat memahami kesalahannya, dan tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama. Sehingga penguasaan penggunaan unggah-ungguh basa Jawa pada siswa ada peningkatan. Hambatan/



Ada sedikit kendala pada saat proses pembelajaran bermain peran,



Kendala



yaitu pada saat akan menayangkan media pembelajaran power point terjadi listrik mati.



Solusi



Menunggu listrik kembali menyala sekitar 10 menit, dan diisi dengan kegiatan yang lain sehingga kegiatan pembelajaran dengan metode bermain peran dapat berjalan dengan lancar.



6. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Immersion Learning. Tabel 13. Kegiatan 6 Pelaksanaan



4 September 2019 (terlaksana)



Kegiatan dan



Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Immersion Learning.



tahapan kegiatan



1. Merefleksi pengalaman siswa tentang praktik bermain peran hasil pembelajaran siswa pada pertemuan sebelumnya. 2. Menerapkan pembelajaran dengan metode Immersion Learning dalam pembelajaran KD menyampaikan pesan secara lisan/atur-atur(unggah-ungguh basa). 3. Melaksanakan penilaian akhir (post test). Melakukan



refleksi



58



terhadap



kegiatan



yang



sudah



dilaksanakan dengan menggunakan smile and sad emoji. Output dan



Output:



Bukti



Adanya



video



dan



foto



kegiatan



pembelajaran



dengan



menggunakan metode immersion learning dan media pembelajaran wayang karakter. Bukti (Evident): 1. Fotocopy agenda kegiatan pembelajaran siswa. 2. Daftar hadir siswa. 3. Foto dan video dokumentasi kegiatan pembelajaran 4. Hasil pretest siswa. 5. Hasil post test siswa. 6. Emoticon hasil tanggapan siswa tentang kegiatan belajar hari tersebut. (Lampiran Kegiatan 6 terlampir) Deskripsi Proses



Kegiatan pembelajaran dengan metode immersion learning dilaksanakan pada pertemuan kedua. Pembelajaran ini digunakan agar siswa dapat menerapkan unggah-ungguh bahasa Jawa sesuai dengan konteks di lapangan. Pada pembelajaran dengan metode immersion learning ini, siswa sudah diberi tema sesuai dengan konteks di lapangan terlebih dahulu pada pertemuan sebelumnya (pada pembelajaran bermain peran). Sehingga pada saat pembelajaran, siswa sudah terlebih dahulu mempersiapkan dan berlatih untuk berbicara secara langsung di lapangan. Sebelum siswa praktik, guru juga memberikan materi pengantar tentang unggah-ungguh basa Jawa dulu. Selain itu, guru menayangkan kembali video rekaman siswa ketika pembelajaran bermain peran sehingga di sana siswa dievaluasi kembali agar tidak lagi terjadi kesalahan dalam unggah-



59



ungguh Bahasa Jawa. Setelah itu, siswa secara berkelompok mempraktikkan pembelajaran dengan metode immersion learning sesuai dengan tema dan konteksnya di lapangan. Guru mendampingi setiap kelompok ketika praktik dengan metode immersion learning. Kegiatan ini mendapat tanggapan yang positif dari guru dan karyawan, karena dapat melatih siswa agar terbiasa menggunakan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh bahasa Jawa. Selain itu, agar siswa memiliki tata krama yang baik pula. Setelah selesai semua, siswa mengerjakan soal post test sebagai evaluasi



akhir. Kegiatan ini dilakukan sebagai hasil



penguasaan tentang unggah-ungguh bahasa Jawa pada siswa. Untuk kegiatan penutup, guru merefleksi kegiatan pembelajaran pada hari itu dengan membagikan smile emoji dan sad emoji kepada siswa. Siswa memasukkan salah satu emoji tersebut ke dalam suatu tempat. Kegiatan ini dilakukan sebagai ungkapan bahwa mereka senang dengan pembelajaran menggunakan dua metode yang bervariatif dalam pembelajaran Bahasa Jawa. Hambatan/



Kurang terbiasanya siswa-siswi dalam menggunakan Bahasa Jawa



Kendala



sesuai unggah-ungguh Bahasa Jawa yang tepat membuat siswa menjadi canggung.



Solusi



Guru memberikan motivasi kepada siswa agar dapat melakukannya dengan baik sesuai dengan unggah-ungguh Bahasa Jawa dengan tepat.



60



7. Evaluasi pelaksanaan program Tabel 14. Kegiatan 7 Pelaksanaan



7 – 11 September 2019 (Terlaksana)



Kegiatan dan



Evaluasi pelaksanaan program



tahapan



1. Mengoreksi hasil belajar siswa dan menganalisis hasil belajar



kegiatan



siswa. 2. Merekap nilai siswa ke dalam buku daftar nilai. 3. Melaporkan kepada Kepala Sekolah terkait tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi, dan menerima kritikan dan saran dai mentor sebagai masukan untuk kegiatan selanjutnya.



Output dan



Output:



Bukti



Hasil kerja siswa dalam pembelajaran KD menyampaikan pesan secara lisan dan hasil analisis post test.



Bukti (evident): 1. Hasil belajar siswa yang telah dikoreksi. 2. Fotocopy buku daftar nilai siswa. 3. Hasil analisis nilai dan analisis ketuntasan belajar siswa. 4. Notulen atau catatan kritikan, saran dan masukan dari mentor. (Lampiran Kegiatan 7 terlampir) Deskripsi



Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan mengoreksi hasil kerja



Proses



siswa, menilai, dan memasukkan nilai siswa pada daftar nilai. Kegiatan mengolah data ini, juga dapat menghasilkan presentase kenaikan nilai awal (pre test) dan nilai akhir (post test)



Hambatan/



Tidak ada hambatan dalam kegiatan ini.



Kendala Solusi



-



61



3.



Analisa Dampak Kegiatan aktualisasi yang telah direncanakan sebelumnya memiliki dampak



jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan. Berikut ini merupakan dampak yang ditimbulkan masing-masing kegiatan yang ada pada rancangan aktualisasi jika dilaksanakan atau jika tidak dilaksanakan.



62



No. 1.



Tabel 15.Analisis Dampak apabila Rancangan Aktualisasi tidak dilakukan pada level individu, unit, dan organisasi. Kegiatan Penerapan Nilai-nilai Dasar Analisis Dampak Melakukan



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai akuntabilitas



A. Akuntabilitas:



konsultasi dan



Penerapan akuntabilitas pada kegiatan konsultasi



tidak diterapkan adalah terjadinya miss komunikasi



diskusi dengan



dengan mentor dilakukan dengan penuh tanggung



antara peserta latsar dengan mentor, sehingga



mentor terkait



jawab agar kegiatan aktualisasi dapat berjalan



kegiatan aktualisasi tidak akan berjalan dengan baik.



rancangan



dengan baik dan sesuai dengan arahan mentor



kegiatan



serta sepengetahuan mentor.



aktualisasi.



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai nasionalisme



B. Nasionalisme: Penerapan Nasionalisme pada kegiatan diskusi



tidak diterapkan adalah tidak mampu menemukan isu



dengan mentor dilakukan dengan cara



dan tidak dapat menemukan gagasan pemecahan isu



bermusyawarah untuk memperoleh hasil kegiatan



utnuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu jika



aktualisasi yang terbaik



tidak dilakukan secara musyawarah, mentor tidak akan tahu apa yang peserta latsar lakukan. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai etika publik



C. Etika publik: Penerapan Etika Publik pada kegiatan konsultasi



tidak diterapkan adalah akan terkesan bahwa peserta



dan diskusi dengan mentor dilakukan dengan



latsar tidak memiliki tata krama yang baik di mata



sikap yang sopan dan santun sebagai wujud rasa



mentor dan orang-orang di sekitar.



saling menghormati. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai Komitmen



D. Komitmen Mutu Penerapan Komitmen Mutu pada kegiatan



Mutu



konsultasi dan diskusi dilakukan dengan tujuan



komunikasi antara peserta latsar dengan mentor,



63



tidak diterapkan adalah terjadinya miss



No.



Kegiatan



Penerapan Nilai-nilai Dasar



Analisis Dampak



untuk memperoleh bimbingan dan pengarahan



sehingga kegiatan aktualisasi tidak akan berjalan



sesuai dengan tupoksi.



dengan baik Dampak yang ditimbulkan apabila nilai anti korupsi



E. Anti Korupsi Penerapan anti korupsi pada kegiatan ini



tidak diterapkan adalah terjadinya miss komunikasi



dilakukan dengan cara menyampaikan pemaparan



antara peserta latsar dengan mentor. Sehingga tidak



aktualisasi secara jujur sehingga adanya



ada koordinasi yang baik antara peserta latsar dengan



transparansi kegiatan antara peserta latsar dengan



mentor.



mentor. 2.



Mempersiap



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai akuntabilitas



A. Akuntabilitas:



kan perangkat



Penerapan Akuntabilitas pada kegiatan ini



tidak diterapkan, yaitu pembelajaran tidak dapat



Rencana



dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab seorang



berjalan sesuai rencana. Tujuan pembelajaran yang



Pelaksanaan



guru. Agar pembelajaran berjalan dengan lancar



harusnya dapat dicapai dengan baik, maka tidak dapat



Pembelajaran



sesuai dengan rencana.



tercapai.



(RPP) pada



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



B. Nasionalisme:



Kompetensi



Penerapan nilai dasar Nasionalisme dalam kegiatan



Nasionalisme tidak diterapkan dalam kegiatan ini



Dasar (KD)



membuat RPP dan modul ini dilakukan dengan



adalah



Menyampaikan



kerja keras dan sesuai dengan jadwalnya. Agar



selanjutnya. karena kegiatan yang seharusnya sudah



pesan secara



tidak mengganggu kegiatan berikutnya.



dapat berjalan, maka akan terhenti karena kegiatan



lisan atau aturatur dan unggah-ungguh



terjadinya



kekacauan



dalam



kegiatan



sebelumnya yang belum terlaksana. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar Etika



C. Etika Publik: Penerapan nilai dasar Etika Publik dilakukan 64



Publik



tidak



diterapkan



adalah



terjadinya



No.



Kegiatan



Penerapan Nilai-nilai Dasar



Analisis Dampak



basa berbasis



dalam pemilihan materi pembelajaran yang akan



ketidaksesuaian



metode bermain



digunakan dalam kegiatan belajar siswa agar apa



tidak/belum diajarkan tidak sesuai dengan indikator



peran dan



yang diajarkan sesuai dengan indikator



pembelajaran.



metode



pembelajaran.



immersion



antara



materi



yang



seharusnya



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai



D. Komitmen Mutu:



dasar



learning serta



Penerapan nilai dasar Komitmen Mutu dilakukan



akuntabilitas tidak diterapkan adalah yaitu misalnya



menyusun modul



pada pembuatan modul, karena kegiatan ini



guru tidak kreatif dan berinovatif dalam membuat



pembelajaran.



merupakan bentuk inovasi guru dalam mengajar.



kegiatan pembelajaran, maka siswa akan merasa jenuh



dengan



proses



pembelajaran.



Sehingga



menurunkan motivasi dan minat belajar siswa. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar anti



E. Anti Korupsi: Penerapan anti korupsi pada kegiatan ini dilakukan



korupsi tidak diterapkan adalah proses pembelajaran



sebagai bentuk tanggung jawab seorang guru. Agar



tidak akan berjalan dengan lancar.



pembelajaran berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. 3.



Membuat media



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar tidak



A. Akuntabilitas:



pembelajaran



Penerapan nilai dasar Akuntabilitas dilakukan



diterapkan



Power point



dalam kegiatan pembuatan media pembelajaran



terhadap apa yang sudah ditargetkan.



power point yang dilakukan sesuai jadwal dan sesuai target agar dapat berjalan sesuai rancangan aktualisasi. 65



adalah



kurangnya



tanggung



jawab



No.



Kegiatan



Penerapan Nilai-nilai Dasar



Analisis Dampak Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



B. Nasionalisme Penerapan nilai dasar Nasionalisme, dapat



akuntabilitas



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



diterapkan dalam kegiatan pembuatan media



pembuatan media power point adalah menjadikan



pembelajaran bagi seorang guru untuk



kegiatan pembelajaran yang terkesan monoton dan



menunjukkan etos kerja dalam mengembangkan



kurang kreatif.



kreativitas guru. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar Etika



C. Etika Publik Penerapan nilai dasar Etika Publik dapat yaitu



Publik tidak diterapkan dalam kegiatan pembuatan



dilakukan dalam Pembuatan media pembelajaran



media power point adalah terjadinya ketidaksesuaian



dalam bentuk power point dikerjakan dengan



antara bentuk media pembelajaran yang diharapkan



cermat agar tidak terjadi kesalahan.



dengan bentuk media yang dikerjakan, karena tidak cermat. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



D. Komitmen Mutu: Penerapan Komitmen Mutu dalam kegiatan ini



Komitmen Mutu tidak diterapkan dalam kegiatan



yaitu pada saat menentukan dengan jelas bahan,



pembuatan media power point adalah ketidaksesuaian



media, dan materi yang disesuaikan dengan cermat



antara materi, bahan, dan media pembelajaran,



sesuai dengan kebutuhan siswa. dan tujuan



sehingga tidak dapat disampaikan kepada siswa



pembelajaran yang disampaikan kepada peserta



dengan jelas.



didik dapat tersampaikan dengan jelas. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar anti



E. Anti Korupsi Penerapan nilai dasar Anti Korupsi dalam 66



korupsi tidak diterapkan dalam kegiatan pembuatan



No.



Kegiatan



Penerapan Nilai-nilai Dasar



Analisis Dampak



membuat rancangan kegiatan aktualisasi ini



media power point adalah kurang dipahaminya media



dilakukan secara runtut dan sederhana sehingga



pembelajaran tersebut.



mudah dipahami. 4.



Membuat



media A. Akuntabilitas



wayang karakter



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



Penerapan nilai dasar Akuntabilitas dalam kegiatan



akuntabilitas



tidak



ini yaitu dalam pemilihan media pembelajaran



pembuatan media wayang karakter adalah tidak



yang menarik yang dilakukan dengan sungguh-



tercapainya



sungguh dan tanggung jawab penulis demi



pembelajaran ini pada kegiatan aktualisasi.



tujuan



diterapkan



untuk



dalam



membuat



kegiatan



media



tercapainya tujuan pembelajaran.



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



B. Nasionalisme Penerapan nilai dasar Nasionalisme dalam



akuntabilitas



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



pembuatan media pembelajaran wayang ini adalah



pembuatan media wayang karakter adalah kontribusi



ketika memilih ide Wayang sebagai media



guru dalam melestarikan kebudayaan, terutama



pembelajaran sebagai wujud cinta tanah air



kebudayaan Jawa masih kurang.



terhadap kebudayaan Jawa yang dibuat dengan cara yang modern.



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar Etika



C. Etika Publik Penerapan nilai dasar Etika Publik dapat



Publik tidak diterapkan dalam kegiatan pembuatan



diterapkan dalam kegiatan membuat media



media



67



wayang



karakter



adalah



tidak



dapat



No.



Kegiatan



Penerapan Nilai-nilai Dasar



Analisis Dampak



pembelajaran bahasa Jawa melalui media wayang



menunjukan etos kerja yang tinggi dari seorang guru



karakter dengan gigih dan penuh semangat



dalam tanggung jawabnya sebagai guru professional.



menunjukan etos kerja yang tinggi



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



D. Komitmen Mutu Penerapan Komitmen Mutu dalam kegiatan ini



akuntabilitas



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



yaitu dengan bersikap kreatif dan inovatif yang



pembuatan media wayang karakter adalah kurangnya



tinggi sehingga dapat membuat media wayang



kreativitas dan inovatifnya seorang guru dalam proses



karakter sebagai hasil kreativitas guru dalam



pembelajaran. Hal ini seharusnya dapat dilakukan



pembelajaran.



untuk menunjukkan profesionalismenya guru.



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar Anti



E. Anti Korupsi Penerapan nilai dasar Anti Korupsi dalam kegiatan



Korupsi tidak diterapkan dalam kegiatan pembuatan



ini yaitu dalam pembuatan wayang karakter yang



media



dibuat dengan cara sederhana, namun dapat



pembelajaran terkesan monoton karena guru kurang



menarik minat belajar siswa.



kreatif



wayang



dan



karakter



inovatif



adalah



dalam



menjadikan



membuat



kegiatan



pembelajaran dengan siswa. 5.



Pelaksanaan



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



A. Akuntabilitas



pembelajaran KD



Penerapan nilai Akuntabilitas dalam kegiatan



akuntabilitas



menyampaikan



pembelajaran ini adalah ketika seorang guru dapat



pembelajaran dengan metode bermain peran adalah



pesan secara lisan



bertanggung jawab dalam mengelola kelas,



guru tidak dapat menjadi seorang fasilitator bagi



68



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



No.



Kegiatan



Penerapan Nilai-nilai Dasar



atau atur-atur dan



mengorganisasi kelas, dan menjadi fasilitator bagi



unggah-ungguh



siswa. Seperti jika ada anak bertanya atau belum



basa dengan



paham dengan apa yang disampaikan, maka dapat



metode bermain



membantu siswa tersebut dalam memecahkan



peran.



masalah.



Analisis Dampak murid-muridnya di kelas.



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



B. Nasionalisme Penerapan nilai dasar Nasionalisme dalam kegiatan



akuntabilitas



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



ini yaitu dengan memiliki kesiapan awal dan sikap



pembelajaran dengan metode bermain peran adalah



percaya diri pada saat akan mendidik dan mengajar



menjadikan kegiatan pembelajaran kurang siap.



siswa. hal ini digambarkan dengan



Karena guru tidak siap memberikan materi, yang dapat mengakibatkan siswa menjadi tidak paham dengan materi yang disampaikan. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar Etika



C. Etika Publik Penerapan Etika Publik dalam kegiatan ini yaitu



Publik tidak diterapkan dalam kegiatan pembelajaran



dengan melalukan membuat rangkuman materi



dengan



pembelajaran yang dibuat dalam media



tercapainya



pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan cermat dan



tercapainya tujuan aktualisasi.



metode



bermain



tujuan



peran



pembelajaran.



adalah



tidak



Dan



tidak



tepat yaitu dengan mengutamakan kebutuhan peserta didik dalam materi pembelajaran sehingga dapat tepat guna. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



D. Komitmen Mutu 69



No.



Kegiatan



Penerapan Nilai-nilai Dasar



Analisis Dampak



Penerapan Komitmen mutu dalam kegiatan ini,



akuntabilitas



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



yaitu dalam pemilihan metode pembelajaran.



pembelajaran dengan metode bermain peran adalah



Metode pembelajaran yang inovatif oleh seorang



menjadikan proses pembelajaran



guru dapat memberikan suatu pembelajaran yang



monoton, sehingga siswa kurang termotivasi dalam



efektif dan efisien.



belajar.



yang terkesan



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar Anti



E. Anti Korupsi Penerapan anti korupsi dalam kegiatan ini,



Korupsi



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



dilakukan dalam wujud sikap kepedulian seorang



pembelajaran dengan metode bermain peran adalah



guru pada pembelajaran dapat dituangkan dalam



guru akan terkesan acuh terhadap proses pembelajaran



kegiatan pembuatan media dan pemilihan metode



di kelas.



pembelajaran yang tepat disesuaikan dengan keadaan siswa dalam kelas. 6.



Pelaksanaan



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



A. Akuntabilitas



pembelajaran



Bentuk tanggung jawab seorang guru dalam



Akuntabilitas



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



dengan metode



melaksanakan tupoksinya yaitu dengan mengajar,



pembelajaran dengan metode immersion learning



Immersion



membimbing siswa merupakan wujud penerapan



adalah menjadikan kegiatan pembelajaran yang



Learning.



nilai dasar akuntabilitas.



terkesan monoton. Guru kurang kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran.



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



B. Nasionalisme Penerapan nilai Nasionalisme dalam kegiatan 70



Nasionalisme



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



No.



Kegiatan



Penerapan Nilai-nilai Dasar



Analisis Dampak



pembelajaran ini yaitu dengan tidak bersikap



pembelajaran dengan metode immersion learning



diskriminatif terhadap siswa dalam proses



adalah



pembelajaran.



memperlakukan dengan baik kepada siswa tertentu



menjadikan



guru



seperti



hanya



saja, sehingga siswa yang lain akan merasa dibedabedakan dalam pembelajaran. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar Etika



C. Etika Publik Penerapan nilai dasar Etika Publik, dilakukan



Publik tidak diterapkan dalam kegiatan pembelajaran



dengan cara dapat mengorganisir kelas dengan



dengan metode immersion learning



baik, membentuk siswa dalam berbagai kelompok,



menjadikan guru tidak peka dengan kemajuan prestasi



menguasai kelas dan cermat terhadap kemajuan



belajar masing-masing siswa. sehingga terkesan



belajar para peserta didik.



kurang menguasai kelas.



adalah



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



D. Komitmen Mutu Penerapan nilai dasar Komitmen Mutu yaitu,



Komitmen Mutu tidak diterapkan dalam kegiatan



dilakukan dengan cara yang jelas, efektif efisien,



pembelajaran dengan metode immersion learning



inovatif dan bermutu sehingga tujuan pembelajaran



adalah menjadikan pembelajaran kurang efektif



yang disampaikan kepada peserta didik dapat



efisien, inovatif dan bermutu



tersampaikan dengan jelas.



pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik



sehingga tujuan



tidak dapat tersampaikan dengan jelas.



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar Anti



E. Anti Korupsi Penerapan nilai dasar Anti Korupsi pada kegiatan 71



Korupsi tidak diterapkan dalam kegiatan ini



adalah



No.



7.



Kegiatan



Evaluasi



Penerapan Nilai-nilai Dasar



Analisis Dampak



ini yaitu, dengan melakukan pembelajaran secara



kurangnya tanggung jawab guru dalam kegiatan



tepat waktu sesuai dengan jadwal.



pembelajaran.



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



A. Akuntabilitas



pelaksanaan



Penerapan nilai dasar Akuntabilitas dalam kegiatan



Akuntabilitas



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



program.



ini, yaitu dengan menilai hasil belajar siswa



evaluasi hasil belajar siswa



dengan bersikap jujur bahwa itu murni hasil belajar



ketidaksesuaian antara prestasi siswa dengan hasil



siswa.



belajar siswa.



adalah terjadinya



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



B. Nasionalisme Penerapan nilai dasar Nasionalisme pada kegiatan



Nasionalisme



tidak



diterapkan



dalam



kegiatan



penilaian terhadap siswa ini yaitu harus dilakukan



evaluasi hasil belajar siswa adalah anak atau siswa



secara adil, jujur dan tidak mendiskriminatif siswa.



jadi merasa dibeda-bedakan antara siswa yang satu dengan yang lainnya.



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar Etika



C. Etika Publik Penerapan nilai dasar Etika Publik dalam kegiatan



Publik tidak diterapkan dalam kegiatan evaluasi hasil



ini yaitu dengan melakukan penilaian terhadap



belajar siswa adalah terjadinya ketidaksesuaian antara



hasil belajar siswa baik pretest maupun post test.



prestasi siswa dengan hasil belajar siswa.



Semuanya dilakukan secara teliti, cermat dan penuh tanggung jawab. agar tidak terjadi kesalahan. 72



No.



Kegiatan



Penerapan Nilai-nilai Dasar



Analisis Dampak



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar



D. Komitmen Mutu Bentuk penerapan komitmen mutu dalam kegiatan



Komitmen Mutu tidak diterapkan dalam kegiatan



ini, diwujudkan dalam kegiatan menganalisis hasil



evaluasi hasil belajar siswa



belajar siswa yang dikerjakan dengan



mengefisiensikan waktu yang ada. Dan tidak bisa



menggunakan aplikasi di laptop sebagai bentuk



mengikuti kemajuan IT dalam kegiatan pembelajaran.



adalah tidak dapat



inovasi pekerjaan guru agar hasilnya yang efisien dan efektif.



Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar Anti



E. Anti Korupsi Penerapan nilai dasar anti korupsi dalam kegiatan



Korupsi tidak diterapkan dalam kegiatan evaluasi



ini adalah dengan melakukan evaluasi pada siswa



hasil belajar siswa



secara mandiri sebagai bentuk tanggung jawab



jawab guru dalam melaksanakan tupoksinya sebagai



guru terhadap pekerjaannya.



guru.



73



adalah tidak adanya tanggung



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Laporan



aktualisasi



ini



merupakan



kegiatan



yang



berkaitan



dengan



pembelajaran Bahasa Jawa di kelas VIII E SMPN 1 Bodeh. Bahasa Jawa merupakan pelajaran yang mudah, dan bahasanya biasa digunakan untuk sehari-hari. Namun, meski demikian siswa-siswi tetap merasa kesulitan dengan pembelajaran bahasa Jawa di sekolah. Terlebih ketika berbicara namun belum menggunakan unggah-ungguh Bahasa Jawa yang tepat. Hal ini dikarenakan adanya isu atau permasalahan pada siswa yaitu kurangnya pengenalan kata-kata sesuai unggah-ungguh bahasa Jawa yang benar pada siswa. Akibatnya membuat siswa tidak terbiasa menggunakan unggah-ungguh Bahasa Jawa yang benar. Siswa tidak memahami unggah-ungguh Bahasa Jawa yang benar sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengucapan maupun penulisan kata-kata dalam Bahasa Jawa. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan gagasan pemecahan isu untuk meningkatkan penguasaan penggunaan Ungguhungguh pada siswa dengan cara menggunakan metode pembelajaran Immerssion Learning pada pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan melalui 7 (tujuh) tahap atau kegiatan, yaitu Konsultasi dan koordinasi dengan mentor, kegiatan pembuatan RPP dan Modul, pembuatan media Pembelajaran Powerpoint, pembuatan media pembelajaran wayang karakter, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran dan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan immersion learning. Ke-tujuh tahapan kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik, meskipun ada sedikit kendala terkait dengan perubahan jadwal mengajar. Namun, secara keseluruhan kegiatan dapat terlaksana dengan baik tanpa mengganggu kegiatan lainnya.



74



Dari hasil gagasan pemecahan isu dengan menggunakan metode pembelajaran Immersion Learning tersebut, terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa. terbukti dengan adanya peningkatan hasil pre test dan post test sebanyak 76% dengan nilai rata-rata pre test 53 kemudian meningkat dengan nilai rata-rata post test 94. Selain itu, dari diagram hasil refleksi dapat dibuktikan dengan adanya jumlah siswa yang memberikan emoji smile sebanyak 28 siswa artinya mereka senang dengan pembelajaran tersebut, dan 4 siswa memberikan emoji sad yang artinya mereka kurang suka dengan pembelajaran tersebut. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran dengan metode immersion learning dapat meningkatkan penguasaan penggunaan unggha-ungguh basa Jawa pada siswa kelas VIII E di SMPN 1 Bodeh. 5.2 Saran Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan di kelas VIII E SMPN 1 Bodeh Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang, saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut. Bagi Sekolah a. Sekolah hendaknya memotivasi bapak ibu guru untuk dapat menggunakan metode pembelajaran yang lebih inovatif, dan media pembelajaran yang lebih bervariatif. Sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa-siswi SMPN 1 Bodeh. b. Sekolah hendaknya dapat menyusun administrasi sekolah agar lebih tertib lagi. Contoh, tentang tugas pokok dan fungsi guru, struktur organisasi, branding sekolah dan tugas unit kerja. c. Sekolah hendaknya untuk dapat mendukung dan memberikan kesempatan kepada kami mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berinovasi agar dapat mengembangkan kinerja yang disesuaikan dengan perkembangan zaman serta memberikan arahan dan motivasi kepada kami agar selalu meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja.



75



d. Sekolah hendaknya mengaktifkan kembali hari berbahasa Jawa yang dilaksanakan setiap minggunya pada hari Kamis. kegiatan yang dilaksanakan oleh semua warga sekolah ini dapat memberikan pembiasaan dalam menggunakan Bahasa Jawa. Pun demikian agar siswa semakin terbiasa menggunakan bahasa krama dalam berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. 1. Bagi Guru a. Guru hendaknya lebih kreatif untuk menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, sehingga pembelajaran yang berlangsung tidak terkesan monoton. Akhirnya siswa termotivasi dalam belajar dan senang selama proses pembelajaran. b. Guru hendaknya dapat menggunakan media pembelajaran yang lebih kreatif dan bervariatif. Karena dapat menjadikan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Selain itu dapat pula memanfaatkan sarana prasarana yang ada. c. Sebagai seorang CPNS Guru Bahasa Jawa, saya memberikan rekomendasi kepada rekan–rekan guru untuk selalu memberikan nasihat, motivasi, berbagi ilmu, dan pengalaman, serta memberikan nasihat dan saran kepada kami agar kami selalu siap, ikhlas, dan waspada dalam menjalankan tugas sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik. 2. Bagi Siswa a. Siswa hendaknya memiliki tata krama yang baik sehingga dapat menunjukkan siswa yang baik. b. Siswa hendaknya dapat mengikuti pelajaran dan memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas. c. Siswa hendaknya memiliki motivasi belajar yang tinggi dan lebih bersemangat lagi dalam menerima semua pelajaran sebagai bekal sebagai generasi penerus bangsa. d. Siswa hendaknya dapat mematuhi tata tertib sekolah dengan baik. 76



77



e. DAFTAR PUSTAKA



Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2010. Permendiknas No. 35 Th 2010 tentang Petunjuk Teknis



Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.



Jakarta: 2010 Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. Permendikbud No. 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, Dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. Permendikbud No. 6 Tahun 2019 Tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang. 2006. Perbup Kabupaten Pemalang No. 19 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Sekolah Menengah Pertama Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang. Pemalang: Pemerintah Kabupaten Daerah Kabupaten Pemalang Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Undang-undang Nomor 14 Th 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Undang



– Undang Nomor 5 Tahun 2014



tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia Tim Penyusun RKS. 2016. Rencana Kerja Jarak Menengah (RKJM) Pelajaran 2016/2017 sampai



Tahun



dengan Tahun Pelajaran 2019/2020. Bodeh:



SMPN



1



78



Bodeh



LAMPIRAN KEGIATAN 1



79



KEGIATAN 1 1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor terkait rancangan kegiatan aktualisasi. Foto kegiatan konsultasi dan diskusi dengan mentor.



Gambar 1. Foto koordinasi dengan mentor melalui whatssapp



80



Gambar 2. Foto koordinasi dengan mentor.



KEGIATAN 2 2. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan modul pembelajaran aturatur dan unggah-ungguh basa. Foto kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran.



81



Gambar 3. Foto kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.



82



Gambar 4. Foto kegiatan pembuatan modul.



Gambar 5. Foto kegiatan pembuatan smile and sad emoji. 83



Gambar 6. Foto kegiatan pembuatan kartu kelompok.



84



Gambar 7. Foto kegiatan pembuatan soal pre test dan post test.



Gambar 8 . Foto kegiatan konsultasi RPP dengan sesama guru Bahasa Jawa.



85



Gambar 9 . Foto kegiatan konsultasi RPP dengan mentor dan meminta untuk membubuhkan tanda tangan di RPP KEGIATAN 3 3. Membuat media pembelajaran Power point Foto kegiatan pembuatan media Powerpoint



86



Gambar 10. Foto kegiatan pembuatan media pembelajaran power point.



Gambar 11. Foto print out media pembelajaran power point.



87



KEGIATAN 4 4. Membuat media wayang karakter Foto kegiatan menyiapkan desain media pembelajaran wayang karakter.



88



Gambar 12. Foto desain media pembelajaran wayang karakter



Gambar 13. Foto alat dan bahan untuk media pembelajaran wayang karakter 89



Foto kegiatan pembuatan wayang karakter



90



91



92



Gambar 14. Foto proses pembuatan wayang karakter.



93



KEGIATAN 5 5. Pelaksanaan pembelajaran KD menyampaikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggahungguh basa dengan metode bermain peran. Foto kegiatan pembelajaran dengan metode bermain peran



94



95



96



97



98



Gambar 15. Foto kegiatan pembelajaran bermain peran



99



Foto kegiatan konsultasi dengan mentor tentang pembelajaran metode bermain peran.



Gambar 16. Foto kegiatan konsultasi dengan mentor tentang pembelajarn bermain peran



100



KEGIATAN 6 6. Pelaksanaan pembelajaran KD menyampaikan pesan secara lisan atau atur-atur dan unggahungguh basa dengan metode immersion learning Kegiatan pembelajaran dengan metode immersion learning



Gambar 17. Foto kegiatan merefleksi pengalaman belajar siswa dengan bermain peran



101



102



Gambar 18. Foto kegiatan memberikan pengarahan tentang pembelajaran immersion learning.



Foto kegiatan praktik siswa di perpustakaan.



103



104



Gambar 19. Foto kegiatan praktik di perpustakaan SMPN 1 Bodeh.



105



Gambar 20. Foto kegiatan praktik membeli kertas di Kedai Sekolah.



106



107



Gambar 21. Foto praktik kegiatan membeli jajanan di Kedai Sekolah.



Gambar 22. Praktik menyampaikan surat dengan wali kelas



108



Gambar 23. Praktik berbicara dengan bahasa ngoko lugu.



Gambar 24. Praktik atur-atur ulang tahun kepada teman sekolah dengan bahasa ngoko lugu .



Gambar 25. Praktik berbicara dengan bahasa krama inggil. Kegiatan mengerjakan soal post test



109



Gambar 26. Kegiatan mengerjakan soal post test.



110



Gambar 27. Kegiatan refleksi dengan media smile and sad emoji. Hasil pemilihan smile and sad emoji siswa



Gambar 28. Kegiatan penutup



111



KEGIATAN 6 7. Evaluasi pelaksanaan Program Kegiatan melaporkan atas kegiatan yang telah diselesaikan kepada mentor



Gambar 29. Kegiatan melaporkan atas kegiatan yang telah diselesaikan kepada mentor.



112



Lampiran Kegiatan 6 HASIL PROSENTASE KEGIATAN REFLEKSI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA SMILE AND SAD EMOJI Mata Pelajaran Kelas Kompetensi Dasar



Pilihan Emoji SMILE SAD Jumlah



: Bahasa Jawa : VIII E : Menyampaikan pesan (Atyratur dan unggah-ungguh basa



Jumlah Siswa



HASIL 28 4 32



:32



% Hasil 88% 13% 100%



Kesimpulan : Dari 32 siswa kelas VIII E yang mengikuti pembelajaran Bahasa Jawa KD Menyampaikan Pesan (Atur-atur dan Unggah-ungguh Basa), sejumlah 28 siswa (88%) memberikan smile emoji dan senang atas kegiatan pembelajaran dengan metode bermain peran dan immersion learning. Sejumlah 4 siswa (12%) siswa memberikan sad emoji dan kurang suka atas kegiatan pembelajaran dengan metode bermain peran dan immersion learning.



113



DAFTAR NILAI SISWA SMPN 1 BODEH TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Kelas



: VIII E



MAPEL



: BAHASA JAWA



Semester



:1



Tanggal Ulangan



: 28/8/2019



Nilai No



Nama



POST TEST



Selisih Nilai Pre test Post Test



65



90



25



74



95



21



48



95



48



74



95



21



55



100



45



74



90



16



40



100



60



74



90



16



53



93



40



80



95



15



58



95



38



80



94



14



63



98



35



84



96



13



55



100



45



80



95



15



55



93



38



80



95



15



65



95



30



83



95



13



53



83



30



83



96



14



58



95



38



74



90



16



60



95



35



84



96



13



60



95



35



83



94



11



58



90



33



83



96



14



50



80



30



83



93



10



55



100



45



80



94



14



60



83



23



83



96



14



PENGETAHUAN PRE TEST



1



ABIANSYACH FAHRI NADIF



2



ADE KURNIAWAN



3



AJI PAMUNGKAS



4



AKMAL KADAFI



5



ANAES IDWAR NUR AZIZ



6



ANGELA DEA P.



7



ANIQ AZIZAH



8



CATUR ADI PRASETYONO



9



DEA NOVA ANDREAN



10



DINAR KHANIFAH



11



EVA RACHMAYATI



12



FAIZAL NANDA SAPUTRA



13



HAFIF AFZA' ARIF



14



HESTI SETYO NINGSIH



15



JUWITA ANGGRIYANI



16



KHOERUNNISAH RISQI



17



KURNIA SINDI MEYNOVIANA



18



LAELATUL Z.



114



KETERAMPILAN PRAKTIK 1



PRAKTIK 2



Selisih Nilai praktik 1 praktik 2



% kenaikan nilai pre test post test



38% 100% 82% 150% 76% 65% 56% 82% 68% 46% 57% 65% 58% 58% 57% 60% 82% 38%



% kenaikan nilai pre test - post test



29% 29% 22% 22% 19% 17% 15% 19% 19% 15% 17% 22% 15% 14% 17% 12% 17% 17%



19



M. NAILUL GHUFRON



20



MUHAMMAD TEGAR BAGUS W.



21



NABILA AISYATURIDA



22



NAILIS SAKHOWATUL IBRIZA



23



RAHMA TRI AMANDA



24



REVI WULANDARI



25



RINDIASARI



26



RINI PUSPITASARI



27



SANDI SATRIYO



28



SELFI DEA P.



29



SLAMET BAGUS PRASETYO



30



TRIANA



31



WIDIANTORO



32



ZASKIA ANGELINA



40



85



45



74



95



21



50



100



50



84



96



13



48



100



53



84



96



13



60



100



40



83



93



10



55



98



43



83



96



14



55



100



45



83



94



11



35



95



60



83



94



11



58



85



28



83



93



10



40



75



35



74



95



21



60



100



40



83



93



10



53



95



43



80



95



15



53



100



48



80



94



14



35



95



60



74



90



16



58



100



43



80



94



14



80



94



14



41



RATA-RATA



53



94



NILAI TERTINGGI



65



100



60



84



96



21



NILAI TERENDAH



35



75



23



74



90



10



113% 100% 111% 67% 77% 82% 171% 48% 88% 67% 81% 90% 171% 74% 76%



29% 15% 15% 12% 17% 14% 14% 12% 29% 12% 19% 17% 22% 17% 18%



Bodeh, September 2019 Guru Mata Pelajaran



Alfi Syakirina, S.Pd NIP. 19900516 201903 2 008



115



116



BIODATA PENULIS



A. IDENTITAS DIRI



1.



Nama Lengkap



ALFI SYAKIRINA, S.Pd.



2.



Jenis Kelamin



Perempuan



3.



Formasi Jabatan



Guru Bahasa Jawa Ahli Pertama



4.



NIP



19900516 201903 2 008



5.



Tempat dan Tanggal Lahir



Batang, 16 Mei 1990



6.



Alamat Rumah



Desa Wonotunggal, RT: 02 RW: 01, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, 51253



7.



Nomor HP



085870311320



8.



Alamat e-mail



[email protected]



9.



Unit Kerja



SMP Negeri 1 Bodeh



10.



Alamat Kantor



Jalan Desa Kebandaran, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, 52365, Telp. (0285) 4473678



11.



Alamat e-mail Kantor



[email protected]



B. Riwayat Pendidikan Nama Sekolah



Tahun Lulus



SDN Wonotunggal 03



2002



SMP Negeri 1 Bandar



2005



SMA Negeri 1 Batang



2008



Jurusan



IPA 117



Universitas Negeri Semarang 2012



S-1 Pendidikan Bahasa dan



(UNNES)



Sastra Jawa



C. Riwayat Pekerjaan Nama Instansi



Masa Kerja



SMK NU Bandar



2014 – 2019



SMP Negeri 1 Bodeh



2019 - sekarang



118