Laporan Analisa Tindakan Suction [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN ANALISA TINDAKAN SUCTION MELALUI OROPHARYNGEAL AIRWAY (OPA) Project ini dikumpulkan untuk memenuhi tugas praktek klinik keperawatan Kegewadaruratan di Rumah Sakit Dr. M. Ashari Pemalang



Oleh: Destini Puji Lestari



220202111130032



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014



LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN DI INTENSIVE CARE UNIT RS Dr. M. ASHARI PEMALANG Inisial pasien



: Tn. D (60 tahun)



Diagnosa medis



: CVA



Tanggal masuk



: 10 Desember 2014



1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran a. Diagnosa keperawatan DS: - (klien mengalami penurunan kesadaran) DO: terdengar suara gurgling, terdapat sekret di sekitar mulut klien, RR= 28x/menit, GCS: E1M4V2 Diagnosa keperawatan: ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan b. Dasar pemikiran Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda atau gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat (dalam detik atau menit). Gejala-gejala ini berlangsung lebih dari 24 jam akan menyebabkan kematian (Ginsberg, 2007). CVA (Cerebro Vascular Accident) atau sering disebut stroke adalah kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak yang dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja dengan gejala-gejala berlangsung selama 24 jam yang menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, proses bepikir, daya ingat, dan bentuk-bentuk kecacatan lain (Muttaqin, 2008). Pada pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran akan diberikan terapi oksigen untuk membantu pernafasan. Selain itu diberikan juga alat bantu pernafasan lain seperti oropharyngeal airway (OPA). Pasien Tn. D mengalami penurunan kesadaran dan terdengar suara gurgling yang menunjukkan penumpukan sekret di trakhea. Keadaan ini dapat mengakibatkan obstruksi jalan nafas yang dapat mengganggu pernafasan klien. Tindakan suction dilakukan untuk menghisap lendir yang ada di jalan nafas klien.



2. Tindakan keperawatan yang dilakukan Melakukan suction melalui oropharyngeal airway (OPA) 3. Prinsip-prinsip tindakan Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara sendiri. Tindakan tersebut dilakukan untuk membersihkan jalan napas dan memenuhi kebutuhan oksigenasi. Persiapan alat dan bahan: a. Alat pengisap lendir dengan botol yang berisi larutan disinfektan b. Kateter pengisap lendir c. Pinset steril d. Sarung tangan steril e. Dua kom steril larutan akuades/NaCl 0,9% dan larutan disinfektan f. Kassa steril g. Kertas tissue Cara pelaksanaan: a. Cuci tangan b. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan pada pasien c. Atur pasien dalam posisi telentang dan kepala miring ke arah perawat d. Gunakan sarung tangan e. Hubungkan kateter pengisap dengan selang pengisap f. Hidupkan mesin pengisap g. Lakukan pengisapan lendir dengan memasukkan kateter pengisap ke dalam kom berisi akuades atau NaCl 0,9% untuk mencegah trauma mukosa h. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap i. Tarik dengan memutar kateter pengisap sekitar dari 3-5 detik j. Bilas kateter denga akuades atau NaCL 0,9% k. Lakukan hingga lendir bersih l. Catat respons yang terjadi m. Cuci tangan (Hidayat & Ulliyah, 2005) 4. Analisa tindakan keperawatan



Suction adalah tindakan keperawatan untuk mengurangi secret/cairan dari saluran pernafasan dengan selang bertekanan negatif. Pada pasien penurunan kesadaran secret/lendir tidak bisa dikeluarkan secara mandiri sehingga perlu bantuan alat untuk mengeluarkan secret sehingga oksigen masuk secara adekuat masuk ke saluran nafas dan memenuhi kebutuhan jaringan tubuh dan otak. 5. Bahaya yang dapat terjadi a. Hipoksemia karena suction melalui artificial airway dapat menghisap oksigen yang di alveoli dan menurunkan oksigen pada darah arteri dapat menimbulkan tachicardi aritmia/PVC, bradikardi. Untuk mencegah hipoksemia ini: 1) Oksigenasi yang baik sebelum dan sesudah suction 2) Suction jangan melebihi 15 detik 3) Ukuran diameter suction yang benar b. Trauma Jaringan Suction dapat menyebabkan trauma jaringan, iritasi dan perdarahan, untuk pencegahan: 1) Pakai kateter suction dengan jenis dan ukuran yang benar 2) Teknik suction yang benar dan baik c. Ateletaksis Ateletaksis dapat terjadi bila pemakaian kateter suction yang terlalu besar dan vacum suction yang terlalu kuat sehingga terjadi kolaps paru atau ateletaksis dan bisa terjadi persistent hipoksemia Untuk mencegah: 1) Pakai kateter suction dengan jenis dan ukuran yang benar 2) Teknik suction yang baik dan benar 3) Auskultasi pre dan post suction d. Hipotensi Hipotensi yang terjadi sewaktu suction biasanya karena vegal stimulus, batuk dan hipoksemia. Untuk mencegahnya: 1) Cek darah dan sesudah suction 2) Monitor vital sign e. Airways contrication Airways contrication terjadi karena adanya rangsangan mekanik langsung dari suction terhadap mukosa saluran nafas sehingga terjadi broncho contriction dengan tanda adanya wheezing. Bila terjadi broncho contriction berikan bronchodilator, pada nasitracheal suction dapat terjadi sampai laring. 6. Hasil yang didapat dan maknanya S: O: A: masalah teratasi sebagian P: lakukan suction bila diperlukan



7. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa di atas (mandiri dan kolaboratif) a. Pemeriksaan suara napas b. Memposisikan pasien pada posisi semiflower c. Kolaborasikan dengan medis pemberian obat sesuai indikasi 8. Evaluasi diri Tindakan sudah dilakukan sesuai prosedur. Penghisapan dilakukan kurang dari 5 detik 9. Kepustakaan a. Uliyah, Musrifatul & Hidayat, Aziz Alimul. 2005. Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik Aplikasi Dasar-dasar Praktik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika b. Ginsberg, Lionel. 2007. Lecture Notes: Neurologi. Jakarta: Erlangga c. Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika d. Hegner, Barbara. 2003. Nursing Assistant: A nursing Process Approach. Alih bahasa: Budhi, Jane F. Jakarta: EGC