Laporan Arcview [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI KESEHATAN KASUS DBD DAN ISPA DI KECAMATAN BANYUWANGI KABUPATEN BANYUWANGI



Dosen Pembimbing : Hadi Suryono, ST. Demes Nurmayanti, ST. Marlik, S.Si, M.Si Disusun Oleh : HERLIS PUTRI UTAMI P27833318037



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PRODI DIV KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA 2019/2020



LANGKAH KERJA ARCVIEW GIS A. INSTALL 1. Unduh aplikasi ArcView GIS yang dapat diperoleh melalui situs ArcView GIS 2. Setelah itu ekstrak file untuk menginstall ArcView GIS 3. Selesai mengekstrak ,maka akan muncul kotak perintah ArcView GIS Setup 4. Klik tombol Next 5. Muncul konfirmasi tentang lokasi folder untuk tempat menyimpan 6. Muncul kotak dialog selanjutnya yang akan meminta anda untuk memilih fitur-fitur yang akan diinstall 7. Klik tombol Next 8. Setelah instalasi selesai akan muncul kotak dialog untuk konfirmasi 9. Klik tombol Finish B. MENJALANKAN ARCVIEW GIS Ada beberapa cara untuk memualai menjalankan program ArcView GIS a) Dapat melalui desktop, klik ArcView GIS b) Dapat melalui search ketik→ArcView GIS 3.3



C. LANGKAH MENAMPILKAN PETA JAWA TIMUR Berikut adalah langkah langkah menampilkan peta surabaya: 1. Buka aplikasi ArcView → klik with a new field lalu klik OK



2. Lalu klik Yes



3. Buka softfile data ArcView untuk membuat peta , pilih Drives dimana data tersimpan, lalu klik data yang ingin di kerjakan, misalnya “Peta Jawa Timur”, pilih jatim.shp kemudian klik “OK”



4. Langkah selanjutnya, beri tanda centang pada data peta tersebut , sehingga gambar peta muncul menjadi View 1.



5. Open Theme Table →Table → Start Editing. Muncul tulisan miring pada tabel, untuk mengedit, menghapus dan menambah field. Hasilnya tulisan tidak miring dan bisa untuk menambah atau menghapus field.



6. Langkah untuk menghapus sebuah field yang sudah ada di dalam tabel, aktifkan field dengan cara klik pada field yang akan dihapus →Klik Menu Edit → Delete → Yes. Sedangkan untuk menambah sebuah field klik Menu Edit → Add Field → Yes



7. Mengisi data jumlah penderita DBD dan tingkat ABJ pada field yang telah dibuat, dengan cara Klik Icon Edit (pada nomer 1) → Klik pada field yang akan diisikan data, kemudian isi dengan jumlah penderita sesuai dengan kecamatan yang ada. Jangan lupa untuk mengurutkan data dengan cara klik icon yang diberi nomer 2.



8. Jika semua datanya sudah terisi angka jumlah penderita DBD dan tingkat ISPA lalu klik Menu Table→ Stop Editing → klik Menu File→ Save Project (Ctrl + S )



9. Simpan pada tempat yang diinginkan.



D. Langkah Menandai Kabupaten Setelah melewati langkah di atas untuk menampilkan peta kota Surabaya, maka untuk memecah atau menandai suatu kecamatan yang terdapat di Kota Surabaya perlu melalui beberapa prosedur. 1. Untuk memunculkan suatu peta di suatu Kabupaten, klik Shift → arakan kursor ke daerah yang akan dipih hingga muncul warna kuning. Untuk menunjukkan peta daerah tersebut, maka close table.



E. LANGKAH MEMECAH KABUPATEN 1. Tambahkan sebuah Theme untuk membuat peta jumlah kasus DBD dan ISPA dengan cara klik Menu Theme → Convert to Shapefile → klik Yes → Simpan di Drive dan Directory yang dikehendaki → pada isian File Name isikan dbd.shp → OK. Lakukan hal yang sama untuk peta kasus ISPA, namai dengan abj.shp



2.



Aktifkan Peta DBD dengan cara memberi tanda Centang. Klik dua kali pada pilihan dbd.shp. Kemudian akan muncul kotak dialog Legend Editor. Pilih dbd.shp pada isian Theme → Graduated Color untuk Legend Type → Dbd untuk Classification Field → klik tombol Classify → Isikan Number of Claqasses sesuai dengan kebutuhan → OK . Kemudian pada Color Ramps pilih sesuai dengan warna yang diinginkan > klik tombol Statistic → OK → kemudian Apply.



3. Berikan Label Kabupaten pada peta dengan cara aktifkan peta dengan memberi centang pada dbd.shp. Klik menu Theme → pilih Auto Label, kemudian akan muncul



kotak



dialog



Auto-Label



:



dbd.shp.



Pada



Label



Field



pilih



Kabupaten→OK



4. T



a



m



b



a



h



k



a



Theme untuk membuat peta jumlah kasus DBD dan ISPA dengan cara klik Menu Theme → Convert to Shapefile → klik Yes → Simpan di Drive dan Directory yang dikehendaki → pada isian File Name isikan abj.shp → OK.



n



5. Klik dua kali pada pilihan abj.shp. Kemudian akan muncul kotak dialog Legend Editor. Pilih abj.shp pada isian Theme → Dot untuk Legend Type→ ABJ untuk Density Field > Isikan Dot Legend 1 dot = sesuai dengan kebutuhan, misalnya 20. Klik calculate bila perlu. Kemudian klik tombol Statistic → OK → kemudian Apply.



6.



Berikan Label Kecamatan pada peta dengan cara aktifkan peta dengan memberi centang pada abj.shp. Klik menu Theme > pilih Auto Label . Kemudian akan muncul kotak dialog Auto-Label : abj.shp. Pada Label Field pilih Kecamatan > OK 7.



Simpan peta dengan cara klik menu View > Layout . Kemudian akan muncul kotak dialog Templete Manager > pilih Landscape-Insert > OK



F.



LANGKAH MENAMPILKAN PETA BANGKALAN Berikut adalah langkah langkah menampilkan peta bangkalan: 1. Buka aplikasi ArcView → klik with a new field lalu klik OK



2. Lalu klik Yes



3. Buka softfile data ArcView untuk membuat peta , pilih Drives dimana data tersimpan, lalu klik data yang ingin di kerjakan, misalnya “Pacitan”, pilih pacitan.shp kemudian klik “OK”



4. Langkah selanjutnya, beri tanda centang pada data peta tersebut , sehingga gambar peta muncul menjadi View 1.



5. Open Theme Table →Table → Start Editing. Muncul tulisan miring pada tabel, untuk mengedit, menghapus dan menambah field. Hasilnya tulisan tidak miring dan bisa untuk menambah atau menghapus field.



6. Langkah untuk menghapus sebuah field yang sudah ada di dalam tabel, aktifkan field dengan cara klik pada field yang akan dihapus →Klik Menu Edit → Delete → Yes. Sedangkan untuk menambah sebuah field klik Menu Edit → Add Field → Yes



7. Mengisi data jumlah penderita DBD dan tingkat ABJ pada field yang telah dibuat, dengan cara Klik Icon Edit (pada nomer 1) → Klik pada field yang akan diisikan data, kemudian isi dengan jumlah penderita sesuai dengan kecamatan yang ada. Jangan lupa untuk mengurutkan data dengan cara klik icon yang diberi nomer 2.



8. Jika semua datanya sudah terisi angka jumlah penderita DBD dan tingkat ABJ lalu klik Menu Table→ Stop Editing → klik Menu File→ Save Project (Ctrl + S )



9. Simpan pada tempat yang diinginkan.



G. Langkah Menandai Kecamatan Setelah melewati langkah di atas untuk menampilkan peta kota Surabaya, maka untuk memecah atau menandai suatu kecamatan yang terdapat di Kota Surabaya perlu melalui beberapa prosedur. 1. Untuk memunculkan suatu peta di suatu kecamatan, klik Shift → arakan kursor ke daerah yang akan dipih hingga muncul warna kuning. Untuk menunjukkan peta daerah tersebut, maka close table.



H. LANGKAH MEMECAH KECAMATAN 1. Tambahkan sebuah Theme untuk membuat peta jumlah kasus DBD dan tingkat ABJ dengan cara klik Menu Theme → Convert to Shapefile → klik Yes → Simpan di Drive dan Directory yang dikehendaki → pada isian File Name isikan dbdkecbang.shp → OK. Lakukan hal yang sama untuk peta tingkat ABJ, namai dengan abjkecbang.shp



2. Aktifkan Peta DBD dengan cara memberi tanda Centang. Klik dua kali pada pilihan dbd.shp.



Kemudian



akan



muncul



kotak



dialog



Legend



Editor.



Pilih



dbdkecbang.shp pada isian Theme → Graduated Color untuk Legend Type → Dbd untuk Classification Field → klik tombol Classify → Isikan Number of Claqasses sesuai dengan kebutuhan → OK . Kemudian pada Color Ramps pilih sesuai dengan warna yang diinginkan > klik tombol Statistic → OK → kemudian Apply. Berikan Label Kelurahan/Desa pada peta dengan cara aktifkan peta dengan memberi centang pada DBD Pacitan.shp. Klik menu Theme → pilih Auto Label, kemudian akan muncul kotak dialog Auto-Label : DBD Pacitan.shp. Pada Label Field pilih Desa→OK



3. T a m b ahkan sebuah Theme untuk membuat peta jumlah kasus DBD dan tingkat ABJ dengan cara klik Menu Theme → Convert to Shapefile → klik Yes → Simpan di Drive dan Directory yang dikehendaki → pada isian File Name isikan abj.shp → OK.



4. Klik dua kali pada pilihan abj.shp. Kemudian akan muncul kotak dialog Legend Editor. Pilih abj.shp pada isian Theme → Dot untuk Legend Type→ ABJ untuk Density Field > Isikan Dot Legend 1 dot = sesuai dengan kebutuhan, misalnya 20. Klik calculate bila perlu. Kemudian klik tombol Statistic → OK → kemudian Apply.



5. Berikan Label Kecamatan pada peta dengan cara aktifkan peta dengan memberi centang pada abjkecbang.shp. Klik menu Theme > pilih Auto Label . Kemudian akan muncul kotak dialog Auto-Label : abjkecbang.shp. Pada Label Field pilih Desa > OK



6. Simpan peta dengan cara klik menu View > Layout . Kemudian akan muncul kotak dialog Templete Manager > pilih Landscape-Insert > OK



Lalu akan muncul gambar seperti ini 7. Atur Judul, akan muncul kotak dialog Text Properties , ganti judul sesuai dengan isi peta tersebut , kemudian klik OK.



8. Simpan dengan cara klik menu File > pilih Export. Pada kotak dialog yang muncul pilih Directeries dan Drives yang diinginkan untuk menyimpan > pilih JPEG dan beri nama pada File Name > OK.



I. HASIL



Peta



diatas



merupakan peta Kabupaten Banyuwangi berdasarkan banyaknya jumlah penderita DBD dan tingkat ABJnya. Kecamatan Bangkalan dibagi menjadi 14 Kecamatan. Kategori jumlah penderita DBD dibagi menjadi 3 yaitu rendah dengan interval jumlah penderita 2-16 penderita, interval sedang dengan jumlah penderita 17-35 penderita, dan interval tinggi jumlah penderita 36-80 penderita. Sedangkan tingkat ABJ setiap titik di setiap Kecamatan mewakili 20 penderita DBD di Kelurahan tersebut.



Peta diatas merupakan peta Kecamatan Bangkalan, Bangkalan berdasarkan banyaknya jumlah penderita DBD dan tingkat ABJnya. Kecamatan Bangkalan dibagi menjadi 9 Kelurahan. Kategori jumlah penderita DBD dibagi menjadi 3 yaitu rendah dengan interval jumlah penderita 5-10 penderita, interval sedang dengan jumlah penderita 11-21 penderita, dan interval tinggi jumlah penderita 22-25 penderita.



Sedangkan tingkat ABJ setiap titik di setiap Kelurahan mewakili 20 penderita DBD di Kelurahan tersebut. J. KESIMPULAN ArcView GIS merupakan aplikasi yang memiliki banyak kegunaan. Banyak aktivitas pemerintahan yang akan sangat terbantu apabila aplikasi ArcView GIS diimplementasikan dengan baik. Sebagai salah satu contoh yang telah dilakukan diatas yaitu untuk mengetahui penyebaran penyakit DBD dan tingkat ABJnya di Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan. Dari data diatas dapat diketahui yaitu setiap daerah berpotensi untuk menyebabkan penyakit apabila lingkungan tidak dijaga dengan baik khususnya untuk penyakit DBD. Setiap desa meskipun dalam satu wilayah Kecamatan memiliki jumlah penderita DBD dan tingkat ABJ nya yang berbeda. Selain karena factor lingkungan , tinggi rendahnya jumlah penderita juga ditentukan oleh perilaku hidup masyarakat itu sendiri.