Laporan Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK FISIOTERAPI ADMINISTRASI DAN PROMOSI PENYULUHAN DAN PELATIHAN FISIOTERAPI PNEUMONIA PADA BALITA DESA CEPOKOKUNING PUSKESMAS BATANG III KABUPATEN BATANG



Tema :



Dosen Fisioterapi : (NIDN. ) Mahasiswa Fisioterapi: 1. Fitri Milenia Sekti



(NPM. 1017001701)



2. Yolanda Fitriani



(NPM. 101700)



2.Galuh Puji Astuti



(NPM. 1017001931)



PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEKALONGAN TAHUN 2019



HALAMAN PENGESAHAN



Judul



: Penyuluhan Dan Pelatihan Fisioterapi Pencegahan Pneumonia Pada Balita Desa Puskesmas Batang Iii Kabupaten Batang



Dosen Pembimbing -Nama -NPP/NIDN -Prodi/Fakultas -Perguruan Tinggi -Alamat Perguruan -Email Mahasiswa -Jumlah Anggota -Nama Anggota I -Nama Anggota II -Nama Anggota III



: : : Diploma III Fisioterapi / Ilmu Kesehatan : Universitas Pekalongan : JL. Sriwijaya No. 3 Pekalongan : : 3 Mahasiswa : : :



Lokasi Kegiatan a. Tempat b. Desa c. Kabupaten d. Provinsi e. Jarak perguruan tinggi ke lokasi mitra Jangka Waktu Pelaksanaan Sumber Dana



: : : Batang : Jawa Tengah : 15 Km : 1 Bulan : Universitas Pekalongan Pekalongan, 20 April2019



DEKAN FIK



DOSEN PEMBIMBING



Drs. Imam Purnomo, M.Kes



Irine Dwitasari W., SST.FT.,M.Fis



NIP.19541110197903.1006



NPP.111009194



Mengetahui, KETUA LPPM Universitas Pekalongan



Dr. Mahirun, S.E., M.Si NPP. 111003148



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Wr. Wb. Puji Syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga mampu menyelesaikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen fisioterapi dan mahasiswa Program Studi D-III Fisioterapi dengan “PENYULUHAN DAN PELATIHAN FISIOTERAPI PNEUMONIA PADA ANAK DESA CEPOKOKUNING PUSKESMAS BATANG III KABUPATEN BATANG” Dengan tema : Tujuan dari penyuluhan dan pelatihan ini adalah unytuk memberikan pengetahuan



kepada



masyarakat



mengenai



kondisi



pneumonia



dan



cara



penanganannya. Dengan selesainya laporan ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga penyusunan laporan ini menjadi lebih baik lagi.Semoga laporan yang kami susun bermanfaat.



Wassalamualaikum Wr.Wb.



Pekalongan, September 2019



Penulis



DAFTAR LAMPIRAN



LAMPIRAN 1



Permohonan Izin Penyuluhan Dan Pelatihan



LAMPIRAN 2



Daftar Hadir



LAMPIRAN 3



Hasil Dan Rekapitulasi Pre Test Dan Post Test



LAMPIRAN 4



Materi Penyuluhan Dan Pelatihan



LAMPIRAN 5



Surat Tugas Penyuluhan Dan Pelatihan



LAMPIRAN 6



Surat Pernyataan Kesediaan Mitra



LAMPIRAN 7



Surat Peminjaman Media Penyuluhan Dan Pelatihan



LAMPIRAN 8



Dokumentasi Penyuluhan Dan Pelatihan



LAMPIRAN 9



Laporan Pengeluaran



LAMPIRAN 10



Brosur Penyuluhan Dan Pelatihan



LAMPIRAN 11



Surat Keterangan



LAMPIRAN 12



Artikel Hasil Penyuluhan Dan Pelatihan



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pneumonia adalah bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru, dimana alveoli paruparu terisi dengan cairan sehingga membuat asupan oksigen terbatas untuk bernafas (Menurut WHO,2014) Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan bawah akut (ISNBA) dengan batuk dan disertai dengan sesak nafas disebabkan adeninfeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paruyang disertai eksudasi dan konsolidasi (Nurarif & Kusuma,2013) Pneumonia merupakan penyakit infeksi terbesar penyebab kematian pada anak-anak di seluruh dunia. Pneumonia merupakan penyebab dari 15% kematian balita, yaitu diperkirakan sebanyak 922.000 balita di tahun 2015. Pneumonia menyerang semua umur di semua wilayah, namun terbanyak terjadi di Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara (Kemenkes RI, 2016). Di Indonesia sendiri pneumonia termasuk penyakit yang menyebabkan kematian pada anak. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan kejadian pneumonia menjadi 63,45% dibandingkan pada tahun sebelumnya dimana kejadian pneumonia hanya berkisar antara 20%-30%. (Kemenkes RI, 2016). Bila seluruh anak kabupaten memiliki sesuatu yang sama dengan geografis di pulau jawa, prevalensi pneumonia balita akan menurun dari 5,4% menjadi 4,8 akan tetapi, peranan geografis ini lebih kepada adanya perbedaan kemajuan pembangunan manusia pada suatu daerah. Dalam penelitian dilaporkan bahwa prevalensi pneumonia balita di tujuh provinsi Indonesia



sebesar 5,4% (SE 0.4%) dengan interval kepercayaan 9.55 yaitu 4.6;6.3% sedangkan non pneumonia sebesar 94.6% (SE 0.4%). Kasus pneumonia paling banyak menyerang balita Data riskesdas tahun 2007 menunjukkan prevalensi pneumonia pada bayi cukup tinggi di Indonesia yaitu sebanyak 0,76%. Prevalensi tertinggi adalah Provinsi Gorontalo (13,2%) dan Bali berada di peringkat ke dua (12,9%), sedangkan provinsi lainnya di bawah 10%. Riskesdas 2007 juga melaporkan



bahwa pneumonia adalah



penyebab kematian balita nomor dua dari seluruh kematian balita (15,5%) di Indonesia. Jumlah kematian balita akibat penumonia tahun 2007 adalah 30.470 balita (15,5% x 196.579), atau rerata pneumonia mengakibatkan 83 orang balita meninggal setiap hari. Sebelum antibiotik ditemukan, satu dari tiga orang yang menderita pneumonia meninggal dunia karena penyakit infeksi ini. Di Amerika penyakit yang ditandai dengan permasalahan fisioterapi seperti batuk, peningkatan produksi mukus dan dispnea mengalami progesifitas lebih dari 3000 orang menderita



pneumonia



setiap



tahunnya,



dan



lebih



kurang



1000



diantaranyaharus mendapatkan perawatan yang intensif di rumah sakit. Pneumonia merupakan penyakit peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian di Amerika Serikat (Sylvia dan Lorraine, 2006) Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.(PERMENKES No. 80 Tahun 2013) Fisioterapi sebagai salah satu pelaksana layanan kesehatan ikut berperan dan bertanggungjawab dalam peningkatan derajat kesehatan, terutama yang



berkaitan dengan obyek disiplin ilmunya yaitu mengembangkan, memelihara dam memulihkan gerak dan fungsi. Berdasarkan teori tersebut maka pneumonia harus mendapatkan perhatian yang serius karena dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi pada anak. Atas dasar itu maka kami berinisiatif untuk mengadakan kegiatan “Penyuluhan Dan Pelatihan Fisioterapi Pencegahan Pneumonia Pada Balita Desa Cepokokuning Puskesmas Batang Iii Kabupaten Batang”. Penyuluhan ini adalah kegiatan pertama yang melibatkan seluruh mahasiswa D-III fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan lataer belakang tersebut, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah peserta mengetahui apa itu fisioterapi? 2. Apakah peserta mengetahui tentang pneumonia? 3. Apakah peserta mengetahui dampak dari pneumonia pada balita? 4. Apakah peserta mengetahui intervensi nebulizer dan chest therapy? 5. Apakah peserta mengetahui manfaat penyuluhan tersebut? C. Tujuan Kegiatan 1. Untuk mengetahui apa itu fisioterapi pada peserta 2. Untuk mengetahui tentang pneumonia 3. Untuk mengetahui dampak dari pneumonia pada balita 4. Untuk mengetahui nebulizer dan chest therapy 5. Untuk mengetahui manfaat penyuluhan bagi peserta D. Manfaat Kegiatan 1. Untuk mengenalkan Universitas Pekalongan kepada masyarakat 2. Untuk mengenalkan program Studi Diploma III Fisioterapi kepada masyarakat luas



3. Untuk mengenalkan tentanng penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi pneumonia pada balita. 4. Untuk mensosialisasikan kegiatan kesehatan khususnya fisioterapi pada balita.



BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN



Penyuluhan dan pelatihan fisioterapi respirasi pada balita di Desa Cepokokuning Puskesmas Batang III Kabupaten Batang untuk mengatasi keluhan pada anak dengan pneumonia, nebulazer untuk mengatasi gangguan respirasi. Puskesmas Batang III terletak di desa cepokokuning kecamatan batang kabupaten batang jawa tengah. Puskesmas Batang III desa Cepokokuning Kecamatan Batang Kabupaten Batang dengan jumlah balita yang ada disana sebanyak 23 orang mayoritas 20% perempuan, dengan usia rata-rata 3-5 tahun. Puskesmas Batang III melakukan pertemuan posyandu balita di desa Cepokokuning yang mengikuti kegiatan rutin tersebut terdiri dari 23 orang serta tim puskesmas Batang III yang terdiri dari 1 bidan yang melakukan kegiatan mengukur tekanan darah ,berat badan, penyuluhan, pemberian obat, vitamin, dan menanyakan keluhan pada balita, yang dilakukan setiap bulan sekali pada minggu ke 3. Hasil identifikasi yang telah dilakukan oleh 13 mahasiswa semester 4 (empat) dan dosen prodi diploma 3 fisioterapi fakultas ilmu kesehatan universitas pekalongan yang dilakukan pada hari kamis tanggal 26 september 2019 pada balita yang ada di desa cepokokuning kecamatan batang kabupaten batang diambil 25 anak, sebagian besar balita mempunyai keluhan sakit pada saluran pernafasan.



BAB III METODE PELAKSANAAN



A. Kerangka pelaksanaan 1. Observasi Observasi merupakan proses dimana tim melakukan pengamatan dan wawancara kepada masyarakat di lingkungan tempat yang akan dilakukan penyuluhan dan pelatihan fisioterapi pneumonia di Puskesmas III Kecamatan Batang Kabupatan Batang .Observasi dilaksanakan pada hari kamis, 17 September 2019, berupa tanya jawab mengenai problematika yang diderita oleh para balita di Puskesmas III desa Cepokokuning Batang melaui orang tuanya. 2. Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan-tujuan tertentu, pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian (Lexy J. Moleong). Wawancara dilakukan tim puskesmas III Batang berupa tanya jawab mengenai jumlah balita, perbandingan mengenai jenis kelamin, kegiatan sehari-hari,dan problematika pada balita. 3. Pembukaan a. Sambutan dari Febri Oblig S.,Amd.Keb selaku bidan dari puskesmas batang III b. Sambutan dari dosen fisioterapi oleh Ade Irma N., SST.FT.,M.Fis 4. Pre Test Dilakukan sebelum kegiatan oleh tim sebagai pemberi soal dan peserta sebagai penjawab soal. 5. Pemaparan Materi dan Intervensi Fisioterapi



Table 3.1 Pemaparan materi No. 1.



2.



Materi



Pemateri



Visi dan misi program studi diploma III Ibu Ade Irma fisioterapi



N,SST.FT.M.Fis



Pengertian fisioterapi dan lansia



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis



3.



Klasifikasi anak



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis



4.



Perubahan fisiologi pada anak



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis



5.



Pengertian pneumonia



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis



6.



Faktor resiko



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis



7.



Tanda dan Gejala penumonia



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis



8.



Pengertian nebulazer



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis



9.



Praktek nebulizer



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis dan Mahasiswa



10.



Pengertian chest theraphy



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis



11.



Tujuan nebulizer dan chest theraphy



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis



12.



Praktek nebulizer dan chest theraphy



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis dan Mahasiswa



13.



Manfaat chest theraphy



Ibu Ade Irma N,SST.FT.M.Fis



6. Materi Penyuluhan dan Pelatihan a. Visi Program Studi Diploma III Fisioterapi : Menjadi Program Studi Unggulan Di Bidang Muskuloskeletal Menghasilkan Fisioterapi Ahli Madya yang Profesional, Mandiri, dan Berakhlak Mulia pada Tahun 2025 Di Tingkat Nasional b. Misi Program Studi Diploma III Fisioterapi : 1) Mengembangkan Pendidikan dan Pengajaran yang



Berkualitas



dan Profesional Seiiring dengan Kemajuan IPTEK dengan Unggulan dibidang Muskloskeletal 2) Mengembangkan



Pendidikan



yang



Berorientasi



pada



Pembentukan Integritas Berakahlak Mulia. 3) Meningktkan Kualitas dan Kuantitas Penelitian Terapan Bebasis Kajian Ilmiah serta Kearifan Budaya Lokal 4) Melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Rangka Penerapan



IPTEK



yang



Bermanfaat



bagi



Peningkatan



Kesejahteraan Masyarakat c. Menurut Kemenkes RI No : 376 / MENKES / SK / III/2007, Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan



dengan



menggunakan



penanganan



secara



manual,



peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi). d. Menurut Kemenkes RI No : 376 / MENKES / SK / III/2007, Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan



kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan



dengan



menggunakan



penanganan



secara



manual,



peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi). e. Menurut R.A. Kosnan “Anak-anak yaitu manusia muda dalam umur muda dalam jiwa dan perjalanan hidupnya karena mudah terpengaruh untuk keadaan sekitarnya”. Oleh karna itu anak-anak perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh. Akan tetapi, sebagai makhluk social yang paling rentan dan lemah, ironisnya anak-anak justru sering kalidi tempatkan dalam posisi yang paling di rugikan, tidak memiliki hak untuk bersuara, dan bahkan mereka sering menjadi korban tindak kekerasa dan pelanggaran terhadap hak-haknya. f. Fisiologi tumbuh kembang pada anak, Perkembangan kognitif bayi usia 0-2 bulan dapat membedakan pola, warna, dan konsonan, Bayi usia 6-12 bulan dapat mencapai posisi duduk, meningkatnya mobilitas, dan kemampuan-kemampuan baru untuk mengeksplorasi dunia disekitarnya, Beberapa bayi sudah dapat berjalan pada usia 1 tahun. Pertumbuhan gigi di sentral mandibular sudah tumbuh. Perkembangan kognitif bayi usia 6 bulan suka memasukkan benda apa saja yang dipegangnya ke mulut. Perkembangan emosional terdapat korespondensi respon objektif di sosial dan perkembangan komunikatif Bayi usia 7 bulan dapat mengenal komunikasi nonverbal, ekspresi emosional, mengenal vocal tone dan ekspresi wajah. Sekitar usia 9 bulan dapat membagi emosi dengan yang lain, misalnya membagi mainan yang dibelikan orang tua dengan anak lainnya, Anak usia 2-5 tahun dapat menguasai beberapa bahasa yang penting menurutnya dan dapat bergaul di lingkungan sosial. Perkembangan fisik ditandai dengan pertambahan berat badan empat kali.



Perkembangan organ seksual sesuai dengan perkembangan somatik. Perkembangan bahasa muncul secara cepat diantara 2 sampai 5 tahun. Bahasa berhubungan dengan perkembangan kognitif dan emosional. Keterlambatan bahasa diindikasikan anak tersebut mengalami retardasi mental, penyakit autis, atau mengalami penganiayaan. Anakanak yang mengalami keterlambatan berbahasa menunjukkan resiko tinggi mengalami tantrum. g. Pneumonia adalah penyakit infeksi penyebab utama kematian anakanak di bawah lima tahun yaitu sekitar 935,000 anak setiap tahun atau lebih dari 2,500 per hari (WHO, 2015). h. Factor resiko kurangnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, gizi buruk, polusi udara dalam ruangan, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan kurangnya imunisasi campak,orang tua yang merokok,udara diluar rungan yang sangat tidak baik untuk anak tersebur. i. Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol secara terus- menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang ultrasonik. Mengenai nebulizer dan penguapan merupakan suatu cara pemberian obat melalui inhalasi / pernafasan. Fungsinya sama dengan seperti dengan pemberian obat lainnya namun mempunyai daya effectivitas lebih tinggi dibandingkan melalui mulut / oral j.



Indikasi Nebulize Untuk penderita asma, sesak napas kronik, batuk, pilek,



dan



gangguan



saluran



pernapasan.



Kontraindikasi Nebulizer Pada penderita trakeotomi, pada fraktur didaerah hidung.



k. Panduan Penggunaan Nebulizer pada Anak Pemberian obat-obatan hirup melalui nebulizer sering kali sulit dilakukan pada anak-anak atau bayi. Hal ini karena mereka bisa merasa risih dengan bunyi mesin atau uap yang dihasilkan nebulizer. Agar obat-obatan hirup dapat bekerja dengan maksimal saat menggunakan nebulizer pada anak, ikutilah beberapa langkah berikut ini: 1. Cuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh nebulizer dan obatobatan. 2. Pastikan selang yang menghubungkan kompresor dan masker dalam keadaan bersih. Jika kotor, bersihkan dengan air lalu lap hingga kering. 3. Letakkan nebulizer pada permukaan yang rata. Jika anak takut saat mendengar suara yang ditimbulkan alat nebulizer, Anda bisa menaruh alat ini di atas handuk. 4. Sebelum menuangkan obat ke dalam wadah, baca aturan pakai yang terdapat di kotak obat dengan cermat. 5. Sambungkan selang yang menghubungkan kompresor udara ke wadah obat. 6. Pangku anak, lalu pasang masker di wajahnya. 7. Lekatkan



tali



pengait



di



belakang



telinga



anak



untuk



mengamankan posisi masker. Namun jika anak tidak nyaman dengan tali tersebut, Anda bisa memegang masker langsung di wajahnya. Pastikan masker menutupi hidung dan mulut anak. 8. Nyalakan



mesin nebulizer.



Pastikan



kompresor



udara



mengeluarkan uap dengan baik dan tidak ada uap yang bocor ke luar.



9. Biarkan anak menghirup uap dari nebulizer hingga uap tersebut habis. Biasanya uap tersebut akan habis dalam waktu sekitar 5-15 menit. 10. Setelah pemakaian, bersihkan kompresor udara, tabung, dan wadah obat agar tidak menjadi tempat berkembang biak bakteri dan jamur. Rendam tabung dan wadah obat pada air hangat selama 5 menit, keringkan, lalu simpan di tempat yang aman dan bersih. Untuk



membantu



menggunakan nebulizer, coba



menenangkan sediakan



Si



tontonan



Kecil



saat



yang



bisa



mengalihkan perhatiannya, seperti film kartun di televisi. Jika Si Kecil mengeluh pusing atau terlihat gelisah saat pemberian obat dengan nebulizerdilakukan, hentikan dulu terapi selama 5 menit. Setelah itu, lanjutkan dan minta Si Kecil untuk bernapas secara perlahan. Apabila dia tetap merasa pusing dan terlihat gelisah, segera hentikan penggunaan nebulizer dan temui dokter untuk mendapatkan solusi terbaik. Penggunaan nebulizer merupakan cara yang aman dan efektif untuk memberikan obat-obatan hirup pada anak yang memiliki penyakit pernapasan di rumah. Namun, tidak semua anak memiliki reaksi yang sama setelah pemberian obat hirup melalui nebulizer. l. Teknik penggunaan nebulizer 1) Clapping atau Chest Percussion Clapping atau chest percussion adalah fisioterapi dada yang dilakukan dengan cara menepuk dengan pergelangan membentuk seperti cup pada bagian tulang dada anterior (depan) dan posterior (belakang) dengan tujuan mengeluarkan secret.



2) Vibrasi Vibrasi adalah fisioterapi dada yang dilakukan dengan cara menggetarkan tangan pada bagian dada anterior (depan) yang bertujuan untuk melonggarkan jalan napas. 3) Postural Drainage Postural drainage adalah tindakan terapi dada yang dilakukan dengan cara memberikan atau menempatkan posisi sesuai dengan posisi postural drainage dan dikeluarkan melalui batuk efektif yang bertujuan untuk mengalirkan secret pada saluran pernapasan.



7. Diskusi Diskusi ditujukan oleh semua peserta penyuluhan dan seluruh tim,serta dosen fisioterapi.



8. Post Test Dilakukan setelah kegian oleh tim sebagai pemberi soal , dan peserta sebagai penjawab soal.



9. Tanya Jawab Tanya jawab dilakukan oleh semua peserta penyuluhan dan seluruh tim, serta dosen fisioterapi.



10. Penutup Sebelum dilakukannya penyuluhan, rata –rata peserta menjawab pertanyaan pre test dengan skor jawaban 5 sebanyak 35%, setelah dilakukannya penyuluhan, rata –rata lansia menjawab pertanyaan post test dengan skor jawaban 5 sebanyak 50%. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta terhadap penanganan fisioterapi pada kasus pneumonia sebanyak 15%.



B. Khalayak Sasaran Kegiatan ini ditunjukan kepada orang tua di Puskesmas Desa Cepokokuning Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.



1. MATERI KEGIATAN a. Pokok bahasan Penyuluhan dan pelatihan fisioterapi pada pneumonia dan intervensinya menggunakan nebulezer ,chest therapy di Puskesmas III Desa cepokokuning Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, b. Tujuan Meningkatkan pneumonia



pemahaman



pada



balita



tentang dengan



identifikasi



gangguan



intervensi



fisioterapi



nebulizer,chest therapy di Puskesmas III desa cepokokuning Kecamatan Batang, Kabupaten Batang a. Metode penyampaian adalah penyuluhan dan pelatihan fisioterapi pada kondisi pneumonia b. Pemateri atau narasumber adalah dosen dan mahasiswa Prodi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan.



2. Susunan Kepanitiaan Program pelaksanaan kegiatan tentang



identifikasi gangguan



pneumonia dengan intervensi nebulizer, chest therapy di Desa Cepokokuning Kecamatan Batang Kabupaten Batang. a. Dosen Prodi Fisioterapi: Ketua



: Ade Irma N ,SST.FT.M.Fis



b. Mahasiswa Prodi Fisioterapi: AnggotaI



: Fitri Milenia Sekti



Anggota II



: Yolanda Fitriana



Anggota III :Galuh Puji Astuti



(1017001701) (101700 (1017001931)



BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN KOMPETIS YANG BERKELANJUTAN A. Partisipasi Mitra Lancarnya program kegiatan, dalam hal ini mitra memberikan kontribusi aktif berupa: 1. Tempat kegiatan yang kondusif 2. Partispasi dan sambutan yang antusias dengan adanya rencana program kegiatan 3. Menyediakan sarana penunjang lainnya untuk memperlancar jalannya program kegiatan B. Hasil Pre Test Dan Post Test Hasil pre test dan post test Diadakan kegiatan penyuluhan ini maka dapat dilihat dari tolak ukur pengetahuan orang tua balita tentang identifikasi gangguan sistem pernafasan pada balita pneumonia, intervensi fisioterapi nebulizer dan chest therapy dengan memberikan pre test sebelum dilakukan penyuluhan dan pelatihan serta diberikan post test setelah dilakukan penyuluhan, dengan pernyataan pre test dan post test kepada 22 orang tua balita sebagai berikut:



Pre test 1. Apakah lansia mengetahui secara umum tentang fisioterapi? (Ya / Tidak) 2. Apakah lansia mengetahui tentang penanganan fisioterapi? (Ya / Tidak) 3. Apakah anak pernah mengalami keluhan pada pernafasan? (Ya / Tidak)



4. Apakah anda mengetahui bagaimana cara mengatasi keluhan pada anak? (Ya / Tidak) 5. Apakah anak anda sering mengikuti kegiatan posyandu pada puskesmas ini? (Ya / Tidak) 6. Apakah anda mengetahui secara umum tentang nebulizer? (Ya / Tidak) 7. Apakah anda mengetahui cara penggunaan nebulizer? (Ya / Tidak) 8. Apakah anda mengetahui tentang chest theraphy? (Ya / Tidak) 9. Apakah anda mengetahui tujuan penggunaan nebulizer? (Ya / Tidak) 10. Apakah anda mengetahui tujuan dari chest therapy? (Ya / Tidak) Post test 1. Apakah lansia mengetahui secara umum tentang fisioterapi? (Ya / Tidak) 2. Apakah lansia mengetahui tentang penanganan fisioterapi? (Ya / Tidak) 3. Apakah anak pernah mengalami keluhan pada pernafasan? (Ya / Tidak) 4. Apakah anda mengetahui bagaimana cara mengatasi keluhan pada anak? (Ya / Tidak) 5. Apakah anak anda sering mengikuti kegiatan posyandu pada puskesmas ini? (Ya / Tidak) 6. Apakah anda mengetahui secara umum tentang nebulizer? (Ya / Tidak) 7. Apakah anda mengetahui cara penggunaan nebulizer? (Ya / Tidak)



8. Apakah anda mengetahui tentang chest theraphy? (Ya / Tidak) 9. Apakah anda mengetahui tujuan penggunaan nebulizer? (Ya / Tidak) 10. Apakah anda mengetahui tujuan dari chest therapy? (Ya / Tidak)



Maka didapatkan hasil: Table 4.1 Hasil Pre Test



Pre Test



Pertanyaan No Ya



Tidak



1



6



16



2



6



16



3



13



9



4



13



9



5



20



2



6



12



10



7



10



12



8



5



17



9



5



17



10



1



21



Dari tabel daiatas didapatan hasil daari 10 pertanyaan yang diberikan kepada 22 orang tua tersebut sebelum dilakukan penyuluhan dan pelatihan dengan hasil pertanyaan nomor 1 yang menjawab “ya” 6 orang yang menjawab “tidak” 16 orang, pertanyaan nomor 2 yang menjawab “ya” 6 orang dan yang menjawab “tidak” 16 orang, pertanyaan nomor 3 yang menjawab “ya” 13



orang dan yang menjawab “tidak” 9 orang, pertanyaan nomor 4 yang menjawab “ya” 13 orang dan yang menjawab “tidak” 9 orang, pertanyaan nomor 5 yang menjawab “ya” 20 orang dan yang menjawab “tidak “ 2 orang, pertanyaan nomor 6 yang menjawab “ya” 12 orang dan yang “tidak” 10 orang, pertanyaan nomor 7 yang menjawab “ya” 10 orang dan yang “tidak” 12 orang, pertanyaan nomor 8 yang menjawab “ya” 5



orang dan yang menjawab



“tidak” 17 orang, pertanyaan nomor 9 yang menjawab “ya” 5 orang dan yang menjawab “tidak” 17 orang, pertanyaan nomor 10 yang menjawab “ya” 1 orang dan yang menjawab “tidak” 21 orang. Table 4.2 Hasil Post Test



Post Test



Pertanyaan NO Ya



Tidak



1



13



9



2



15



7



3



12



10



4



13



9



5



19



3



6



14



8



7



6



16



8



13



9



9



7



15



10



5



17



Dari tabel diatas didapatan hasil dari 10 pertanyaan yang diberikan kepada 22 orang tua balita tersebut setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan dengan hasil pertanyaan nomor 1 yang menjawab “ya” 13



orang yang menjawab “tidak” 9 orang, pertanyaan nomor 2 yang menjawab “ya” 15 orang dan yang menjawab “tidak” 7 orang, pertanyaan nomor 3 yang menjawab “ya” 12 orang dan yang menjawab “tidak” 10 orang, pertanyaan nomor 4 yang menjawab “ya” 13 orang dan yang menjawab “tidak” 9 orang, pertanyaan nomor 5 yang menjawab “ya” 19 orang dan yang menjawab “tidak “ 3 orang, pertanyaan nomor 6 yang menjawab “ya” 14 orang dan yang “tidak” 8 orang, pertanyaan nomor 7 yang menjawab “ya” 6 orang dan yang “tidak” 16 orang, pertanyaan nomor 8 yang menjawab “ya” 13 orang dan yang menjawab “tidak”



9 orang, pertanyaan nomor 9 yang



menjawab “ya” 7 orang dan yang menjawab “tidak” 15 orang, pertanyaan nomor 10 yang menjawab “ya” 5 orang dan yang menjawab “tidak” 17 orang.



BAB V PENUTUP



A. Simpulan Dari kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Fisioterapi Respirasi Pada Balita Di Puskesmas III Desa Cepokokuning Kabupaten Batang dengan Tema :……………. , Intervensi Fisioterapi nebulizer Untuk Mengatasi Keluhan Pada Balita Dengan Pneumonia, chest theraphy Untuk Membantu mengeluarkan sputum pada balita, didapatkan hasil sebagai berikut : Setelah dilakukannya penyuluhan, orang tua balita di Puskesmas Cepokokuning mengetahui tentang fisioterapi, penanganan fisioterapi pada kasus Pernafasan (pneumonia), penggunaan intervensi fisioterapi berupa nebulizer dan chest therapy Dari tabel daiatas didapatan hasil daari 10 pertanyaan yang diberikan kepada 22 orang tua tersebut sebelum dilakukan penyuluhan dan pelatihan dengan hasil pertanyaan nomor 1 yang menjawab “ya” 6 orang yang menjawab “tidak” 16 orang, pertanyaan nomor 2 yang menjawab “ya” 6 orang dan yang menjawab “tidak” 16 orang, pertanyaan nomor 3 yang menjawab “ya” 13 orang dan yang menjawab “tidak” 9 orang, pertanyaan nomor 4 yang menjawab “ya” 13 orang dan yang menjawab “tidak” 9 orang, pertanyaan nomor 5 yang menjawab “ya” 20 orang dan yang menjawab “tidak “ 2 orang, pertanyaan nomor 6 yang menjawab “ya” 12 orang dan yang “tidak” 10 orang, pertanyaan nomor 7 yang menjawab “ya” 10 orang dan yang “tidak” 12 orang, pertanyaan nomor 8 yang menjawab “ya” 5



orang dan yang menjawab



“tidak” 17 orang, pertanyaan nomor 9 yang menjawab “ya” 5 orang dan yang menjawab “tidak” 17 orang, pertanyaan nomor 10 yang menjawab “ya” 1 orang dan yang menjawab “tidak” 21 orang.



Sebelum dilakukannya penyuluhan, rata –rata para orang tua menjawab pertanyaan pre test dengan skor jawaban 5 sebanyak 35%, setelah dilakukannya penyuluhan, rata –rata para orang tua menjawab pertanyaan post test dengan skor jawaban 5 sebanyak 50%. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan para orang tua terhadap penanganan fisioterapi pada kasus pneumonia sebanyak 15%.



BAB V PENUTUP



A. Simpulan Dari kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Fisioterapi Geriatri Pada Lansia Di Bina Keluarga Lansia Anggrek Desa Cepokokuning Kabupaten Batang dengan Tema :Identifikasi Gangguan Sendi Pada Lansia Osteoarthritis Melalui Pemeriksaan Fisioterapi , Intervensi Fisioterapi Comersial Hot Pack Terapi Dan Isometrik Exercise Untuk Mengatasi Keluhan Pada Lansia Dengan



Osteoarthritis,



Senam



Lansia



Untuk



Mengatasi



Gangguan



Koordinasi,Kognitif, Dan Keseimbangan didapatkan hasil sebagai berikut : Setelah dilakukannya penyuluhan, lansia di BKL Cepokokuning mengetahui tentang fisioterapi, penanganan fisioterapi pada kasus nyeri lutut,penggunaan intervensi fisioterapi berupa infra red, hot pack commersial, latihan isometrik, serta mengetahui manfaat senam lansia, agardapat mengurangi nyeri lutut pada lansia. Dari tabel di atas didapatkan hasil dari 10 pertanyaan yang diberikan kepada 22 lansia sebelum dilakukan penyuuhan dan pelatihan dengan hasil pertanyaan nomor 1 yang menjawab “ya” 6 lansia yang menjawab “tidak” 16 lansia, pertanyaan nomor 2 yang menjawab “ya” 6 lansia dan yang menjawab “tidak” 16 lansia, pertanyaan nomor 3 yang menjawab “ya” 13 lansia dan yang menjawab “tidak” 9 lansia, pertanyaan nomor 4 yang menjawab “ya” 13 lansia dan yang menjawab “tidak” 9 lansia, pertanyaan nomor 5 yang menjawab “ya” 20 lansia dan yang menjawab “tidak “ 2 lansia, pertanyaan nomor 6 yang menjawab “ya” 12 lansia dan yang “tidak” 10 lansia, pertanyaan nomor 7 yang menjawab “ya” 10 lansia dan yang “tidak” 12 lansia, pertanyaan nomor 8 yang menjawab “ya” 5 lansia dan yang menjawab “tidak” 17 lansia, pertanyaan nomor 9 yang menjawab “ya” 5 lansia dan yang



menjawab “tidak” 17 lansia, pertanyaan nomor 10 yang menjawab “ya” 1 dan yang menjawab “tidak” 21 lansia. Sebelum dilakukannya penyuluhan, rata –rata lansia menjawab pertanyaan pre test dengan skor jawaban 5 sebanyak 35%, setelah dilakukannya penyuluhan, rata –rata lansia menjawab pertanyaan post test dengan skor jawaban 5 sebanyak 50%. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan lansia terhadap penanganan fisioterapi pada kasus nyeri lutut sebanyak 15%.



B. Jadwal Kegiatan Table 5.1 jadwal kegiatan No Waktu



Acara



Tanggung jawab



1.



07.30-08.00



Persiapan penyuluhan



Fitri Milenia Sekti



2.



08.00-09.00



Pembukaan



Tim Puskesmas, Yolanda



-Sambutan



Fitriana



Pemaparan Materi



Moderator



4.



09.30-10.30



“Penyuluhan



Dan



Fisioterapi Pneumonia



Pelatihan Astuti



Pada pada



Puskesmas



III



Cepokokuning



kondisi



Balita



Di Desa



Kabupaten



Batang



Tema : 1. Identifikasi



gangguan



pneumonia



pada



balita



melalui



pemeriksaan fisioterapi 2.



Untuk dahak



mengurangi



Galuh



Puji



No. Waktu



Acara



Tanggung Jawab mengatasi



keluhan



pada



dengan



balita



kondisi pneumonia 5.



10.30-11.00



Diskusi



dan



doorprize



pembagian Ibu



Irine



Dwitasari



Wulandari, SST.Ft,.M.Fis



6.



11.00-12.00



Penatalaksanaan fisioterapi



intervensi Mahasiswa dan Ibu Irine Dwitasari



Wulandari,



SST.Ft,.M.Fis 7.



12.00selesai



Doa dan penutup



Mahasiswa dan Ibu Irine Dwitasari



Wulandari,



SST.Ft,.M.Fis



C. Rekapitulasi Anggaran Pemasukan



: Rp. 400.000,-



Pengeluaran



: Rp. 400.000,Table 2.2 Anggaran dana



No 1.



Uraian ATK dan instrument



Vol



Satuan



Harga (Rp)



Jumlah (Rp)



1



Paket



Rp. 77.500



Rp 77.500



kegiatan (MMT,Brosur,dll) 2.



Snack



1



Paket



45 [email protected]



Rp. 225.000



3.



Doorprise + kenang-



1



Paket



Rp. 47.500



Rp. 47.500



1



Paket



Rp. 50.000



Rp. 50.000



kenangan 4.



Laporan Kegiatan



Jumlah



Rp. 400.000



DAFTAR PUSTAKA



Departemen Sosial, 2007. Penduduk Lanjut Usia di Indonesia dan Masalah Kesejahteraannya, Jakarta. Felson, DT et all. 1995. The Incidence and Natural History of Knee Osteoarthritis in the Elderly. The Framingham Osteorthritis Study. ArthritisbRheum 38(10): 1500-5. Karen W.Hayes dan Kathy D.Hall, 2015. Agen Modalitas. Jakarta EGC Kemenkes RI, 2007. Definisi Fisioterapi No : 376 / MENKES / SK / III/ Parjoto, Sujatno, Kuntoro, Purbo Heru, Pudjiastuti, Surini Sri, Susilowati, Kayunsari, SMPh, Slamet, Waluyo, Imam, 2014. Buku Pegangan Kuliah Pendidikan Diploma III Fisioterapi: Sumber Fisis. PERMENKES, 2013. Penyelenggaraan Pekerjaan Dan Praktik Fisioterapis Rasjad, Chairuddin, 2009. Pengantar Ilmu Bedah Oropedi; pp 216, Yaris Watampone. Jakarta. Ratni, Trisnowiyanto, Bambang, 2012. Instrumen Pemeriksaan Fisioterapi dan Penelitian Kesehatan.Nusa Medika: Jakarta. Stitik TP., Foye PM, 2005. Osteorthritis.Physical Medicine and Rehabilitation Principle and Practice.4thed. Lippicont Williams- Wilkins. Sujatno, 1998. Sumber Fisis. Penerbit: Akademi Fisioterapi Surakarta DepKes RI. Surakarta. Widianti, Anggriyana Tri dan Atika Proverawati, 2010. Senam Kesehatan. Yogyakarta:Nuhu Medika.



LAMPIRAN – LAMPIRAN



LAMPIRAN 1 Permohonan Izin Penyuluhan



LAMPIRAN 2 Daftar Hadir



LAMPIRAN 3 Soal Pre Test dan Post Test



Pre test 1. Apakah lansia mengetahui secara umum tentang fisioterapi? (Ya / Tidak) 2. Apakah lansia mengetahui tentang penanganan fisioterapi? (Ya / Tidak) 3. Apakah anak pernah mengalami keluhan pada pernafasan? (Ya / Tidak) 4. Apakah anda mengetahui bagaimana cara mengatasi keluhan pada anak? (Ya / Tidak) 5. Apakah anak anda sering mengikuti kegiatan posyandu pada puskesmas ini? (Ya / Tidak) 6. Apakah anda mengetahui secara umum tentang nebulizer? (Ya / Tidak) 7. Apakah anda mengetahui cara penggunaan nebulizer? (Ya / Tidak) 8. Apakah anda mengetahui tentang chest theraphy? (Ya / Tidak) 9. Apakah anda mengetahui tujuan penggunaan nebulizer? (Ya / Tidak) 10. Apakah anda mengetahui tujuan dari chest therapy? (Ya / Tidak) Post test 11. Apakah lansia mengetahui secara umum tentang fisioterapi? (Ya / Tidak) 12. Apakah lansia mengetahui tentang penanganan fisioterapi? (Ya / Tidak) 13. Apakah anak pernah mengalami keluhan pada pernafasan? (Ya / Tidak) 14. Apakah anda mengetahui bagaimana cara mengatasi keluhan pada anak?



(Ya / Tidak) 15. Apakah anak anda sering mengikuti kegiatan posyandu pada puskesmas ini? (Ya / Tidak) 16. Apakah anda mengetahui secara umum tentang nebulizer? (Ya / Tidak) 17. Apakah anda mengetahui cara penggunaan nebulizer? (Ya / Tidak) 18. Apakah anda mengetahui tentang chest theraphy? (Ya / Tidak) 19. Apakah anda mengetahui tujuan penggunaan nebulizer? (Ya / Tidak) 20. Apakah anda mengetahui tujuan dari chest therapy? (Ya / Tidak)



LAMPIRAN 4 Materi Penyuluhan dan Pelatihan



LAMPIRAN 5 Surat Tugas Penyuluhan dan Pelatihan



LAMPIRAN 6 Surat Permohonan Pemateri



LAMPIRAN 7 Surat Peminjaman Media Penyuluhan dan Pelatihan



LAMPIRAN 8 Dokumentasi Penyuluhan dan Pelatihan



LAMPIRAN 9 Laporan Pengeluaran



LAMPIRAN 10 Brosur Penyuluhan dan Pelatihan



LAMPIRAN 11 Surat Keterangan



LAMPIRAN 12 Artikel Hasil Penyuluhan dan Pelatihan