Laporan - Geolistrik Ds. Pucanganak, Kec. Tugu, Kab. Trenggalek [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR PENYELIDIKAN PENDUGAAN GEOLISTRIK UNTUK MENUNJANG PENYELIDIKAN CADANGAN ANDESIT



 a  K . V / I



Lokasi Penyelidikan



LOKASI:



DESA PUCANGANAK KECAMATAN TUGU KABUPATEN TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR



Surabaya, Desember 2019



CV. GEOSIGMA







© 2019



CV. GEOSIGMA



i



Surabaya, Desember 2019



DAFTAR ISI



Halaman BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Tujuan Penyelidikan I.3 Waktu dan Lokasi Penyelidikan I.4 Peralatan yang dipergunakan



1 1 1 2 4



BAB II GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN II.1 Geologi Daerah Penyelidikan II.2 Hidrogeologi



5 5 5



BAB III PENYELIDIKAN CARA TAHANAN JENIS



7



BAB IV HASIL PENAFSIRAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Tabel Korelasi Tahanan Jenis IV.2 Penampang Tegak Tahanan Jenis



9 9 10



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan



13 13



DAFTAR GAMBAR 1. 2. 3. 4.



Sketsa Lokasi Pendugaan Geolistrik Di Lokasi Penyelidikan Peta Hidrogeologi daerah penyelidikan dan sekitarnya Susunan Elektroda Menurut Aturan Schlumberger Penampang Tegak Tahanan Jenis



Halaman 3 6 7 10



DAFTAR TABEL 1. Tabel Koordinat Geolistrik 2. Tabel Korelasi Tahanan Jenis 3. Hasil Interpretasi dan Korelasi Antara Geologi, Hidrogeologi dan Pendugaan Geolistrik di Lokasi Penyelidikan



LAMPIRAN Hasil Interpretasi Komputer Dokumentasi Kegiatan Pendugaan Geolistrik



Halaman 2 9 12



CV. GEOSIGMA



1



Surabaya, Desember 2019



BAB I PENDAHULUAN



I.1 Latar Belakang Kebutuhan Andesit untuk keperluan perumahan maupun projek konstruksi lain saat ini sangat besar sehingga diperlukan penyediaan andesit yang besar pula. Untuk kebutuhan tersebut diharapkan sebagian besar akan dapat dipenuhi dari sumber andesit dengan pembukaan tambang baru. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, perencanaan pengembangan lokasi tambang perlu ditunjang dengan pendugaan geolistrik terhadap lokasi proyek tersebut.



I.2 Tujuan Penyelidikan Penyelidikan



pendugaan



geolistrik



bertujuan



untuk



mengetahui



keberadaan potensi batuan andesit, dimana hasil pendugaan geolistrik ini akan memberikan gambaran tentang keadaan batuan andesit di bawah permukaan tanah seperti ketebalan, kedalaman, serta penyebaran lapisan batuan sehingga nantinya akan membantu perencanaan desain tambang.



CV. GEOSIGMA



2



Surabaya, Desember 2019



I.3 Waktu dan Lokasi Penyelidikan Pendugaan geolistrik di lokasi ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 - 26 Desember 2019 menghasilkan 6 (enam) titik duga geolistrik di lokasi Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Penempatan titik geolistrik di lokasi survei dilakukan pada koordinat dan elevasi sebagai berkut: TABEL KOORDINAT GEOLISTRIK



No



Titik



1 2 3 4 5 6



GL.1 GL.2 GL.3 GL.4 GL.5 GL.6



Koordinat S 08° 01' 58.45" 08° 01' 54.66" 08° 01' 53.30" 08° 02' 10.74" 08° 02' 20.03" 08° 02' 28.45"



E 111° 37' 01.45" 111° 36' 53.00" 111° 36' 42.53" 111° 36' 45.66" 111° 36' 44.71" 111° 36' 45.02"



Elevasi ± 189 mdpl ± 177 mdpl ± 181 mdpl ± 318 mdpl ± 360 mdpl ± 382 mdpl



Survei geolistrik dilakukan dengan metode lintasan lurus (straight transect) dengan desain arah yang disesuaikan dengan kondisi daerah serta peruntukan interpretasi data. Kondisi dilapangan berupa lahan terbuka sehingga bentangan kabel dapat dimaksimalkan, maka penetrasi kedalaman geolistrik pada masing-masing titik geolistrik (AB/2) maksimal adalah 100 m. berikut adalah titik geolistrik yang ditampilkan dalam peta:



CV. GEOSIGMA Surabaya, Desember 2019



Keterangan: Titik duga geolistrik



Gambar 1. Sketsa Lokasi Pendugaan Geolistrik



3



CV. GEOSIGMA



4



Surabaya, Desember 2019



I.4 Peralatan yang dipergunakan Adapun peralatan yang digunakan dalam penyelidikan ini adalah sebagai berikut : 



Peralatan geolistrik DC Resistivitymeter SAZ 3000 Compact







Elektroda arus yang terbuat dari logam atau stainless steel, elektroda potensial tembaga







Kabel







Alat navigasi (GPS) dan komunikasi







Palu atau martil dan alat penunjang lainnya.



CV. GEOSIGMA



5



Surabaya, Desember 2019



BAB II GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI



II.1 Geologi Daerah Penyelidikan Secara vertikal maupun lateral, satuan batuan yang menyusun daerah ini secara regional Kabupate Trenggalek adalah: Seri dari campuran endapan volkanik (breksi, tufa dan lava) dengan endapan



sedimen



marin



(batugamping,



napal,



serpih



batupasir



dan



konglomerat). Umumnya berkelulusan rendah.



II.2 Hidrogeologi Bila dikaitkan dengan geologi regional maka hidrogeologi atau muka air tanah, terkait perencanaan base level tambang, daerah penyelidikan berkaitan dengan kondisi batuan yang terbentuk di sekitar daerah ini. Kondisi hidrogeologi, umumnya berkaitan erat dengan sistem akuifer tertentu. Berdasarkan Peta Hidrogeologi terdapatnya air tanah dan akuifer daerah penyelidikan masuk kedalam sistem akuifer (bercelah atau sarang) dengan produktivitas rendah dan daerah airtanah langka. Perencanaan base level tambang setidaknya berjarak 20 m dari muka air tanah, sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.



CV. GEOSIGMA



6



Lokasi Penyelidikan



Surabaya, Desember 2019



CV. GEOSIGMA



7



Surabaya, Desember 2019



BAB III PENYELIDIKAN CARA TAHANAN JENIS



Penyelidikan geolistrik dilakukan atas



dasar sifat fisika batuan



terhadap arus listrik, dimana setiap jenis batuan yang berbeda akan mempunyai harga tahanan jenis yang berbeda pula. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, diantaranya umur batuan, kandungan elektrolit, kepadatan batuan, jumlah mineral yang dikandungnya, porositas, permeabilitas dan lain sebagainya.



Berdasarkan hal tersebut di atas apabila arus listrik searah (Direct Current) dialirkan ke dalam tanah melalui 2 (dua) elektroda arus A dan B, maka akan timbul beda potensial antara kedua elektroda arus tersebut. Beda potensial ini kemudian diukur oleh pesawat penerima (receiver) melaui elektroda potensial M dan N dalam satuan milivolt. Dalam penyelidikan geolistrik ini telah digunakan susunan elektroda dengan



menggunakan



susunan



aturan



Schlumberger



dimana



kedua



elektroda potensial MN selalu ditempatkan diantara 2 buah elektroda arus (Gambar 3).



Gambar 3. Susunan elektroda menurut aturan Schlumberger



CV. GEOSIGMA



8



Surabaya, Desember 2019



Pada setiap pengukuran, elektroda arus AB selalu dipindahkan sesuai dengan jarak yang telah ditentukan, sedangkan elektroda potensial MN hanya bisa dipindahkan pada jarak-jarak tertentu. Oleh karena jarak elektroda selalu berubah pada setiap pengukuran, maka Hukum Ohm yang digunakan sebagai dasar setiap penyelidikan geolistrik dalam memperoleh harga tahanan jenis semu harus dikalikan dengan faktor jaraknya (K-Factor). Sehingga rumus untuk memperoleh harga tahanan jenis semu dapat ditulis sebagai berikut:



dapat ditulis juga sebagai:



dimana:



a



= Tahanan jenis semu



K



= Konstanta faktor geometrik,



V



= Beda potensial yang diukur (Volt)



I



= Besar arus yang digunakan (Ampere)



AB



= Jarak elektroda arus AB (meter)



MN



= Jarak elektroda potensial MN (meter)



CV. GEOSIGMA



9



Surabaya, Desember 2019



BAB IV HASIL PENAFSIRAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Tabel Korelasi Tahanan Jenis BATUAN BEKU BATUAN UBAHAN LEMPUNG SERPIH LUNAK SERPIH KERAS PASIR BATUPASIR GAMPING POROS GAMPING PADAT



Skala tahanan jenis (ohm-meter)



1



10



100



1.000



10.000



100.000



IV.2 Penampang Tegak Tahanan Jenis Dari hasil interpretasi pendugaan geolistrik dan telah dikorelasikan dengan data geologi dan hidrogeologi setempat, di daerah penyelidikan pendugaan geolistrik ini bertahanan jenis antara 15.13 – 237 Ohm-meter. Dan dari kisaran harga tahanan jenis tersebut secara umum dapat dikelompokkan dengan berdasarkan perbedaan kontras harga tahanan jenisnya, yaitu: Tahanan Jenis 10 – 20 90 – 100 100 – 150 < 200



Perkiraan Litologi Lanau Tufa bolder Tufa breksi Breksi dan/atau Andesit



CV. GEOSIGMA



10



Surabaya, Desember 2019



Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan



dibawah



tanah



secara



vertikal,



maka



dapat



dibuat



penampang tegak tahanan jenis masing-masing titik duga geolistrik.



GL.1



GL.2



0



0



0



10



20



22 93



21



220 10



95 10



15



217



20



GL.3 20 96 224



0



10



15



16 20



20



125 30



30



11830



40



40



40



40



50



50



50



50



60



60



60



60



70



214 70



80



80



80



80



90



90



90



90



100



100



100



100



Keterangan:



70 224



129



231



30



70



gambar



CV. GEOSIGMA



11



Surabaya, Desember 2019



GL.4 0



0



GL.5 0



GL.6 31



0



32 93



28 94



10



10 228



10 236



237



10



20



20



20



124



20



30



125 30



127 30



40



40



40



40



50



18 50



15 50



50



60



60



60



60



70



70



70



97



30 17



70 225



80



80 226



21980



80



90



90



90



90



100



100



100



100



Keterangan:



Gambar 4. Penampang Tegak Tahanan Jenis



CV. GEOSIGMA



12



Surabaya, Desember 2019



Tabel Hasil



Penafsiran



dan



korelasi



antara



geologi,



hidrogeologi



dan



pendugaan geolistrik di lokasi penyelidikan



Titik Duga



GL.1



GL.2



GL.3



GL.4



GL.5



GL.6



Lapisan 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6



Hasil Penafsiran Tahanan Kedalaman Jenis 0.00  3.40 22.10 3.40  6.85 93.20 6.85  11.24 220.00 11.24  18.31 15.41 18.31  32.19 125.10 32.19  214.00  0.00  3.65 21.14 3.65  11.33 95.40 11.33  16.20 217.00 16.20  20.18 16.11 20.18  42.22 118.00 42.22  224.00  0.00  3.81 20.13 3.81  6.13 96.22 6.13  10.30 224.00 10.30  21.16 15.18 21.16  40.33 129.00 40.33  231.00  0.00  4.22 31.50 4.22  7.13 93.24 7.13  17.41 228.00 17.41  36.12 125.00 36.12  60.23 18.19 60.23  226.00  0.00  3.62 27.50 3.62  6.43 94.19 6.43  16.28 236.00 16.28  37.14 127.00 37.14  60.27 15.13 60.27  219.00  0.00  3.35 31.26 3.35  7.51 97.19 7.51  12.11 237.00 12.11  27.40 124.00 27.40  45.13 17.14 45.13  225.00 



Perkiraan Litologi Tanah penutup Feldspar dan bolder Andesit Breksi Andesit Feldspar Breksi Andesit Andesit Tanah penutup Feldspar dan bolder Andesit Breksi Andesit Feldspar Feldspar dan breksi Andesit Andesit Tanah penutup Feldspar dan Boulder Andesit Breksi Andesit Felspar Tufa breksi Feldspar dan Andesit Tanah penutup Feldspar dan bolder Andesit Breksi Andesit Feldspar dan breksi Andesit Feldspar Andesit Tanah penutup Feldspar dan bolder Andesit Breksi Andesit Feldspar dan breksi Andesit Feldspar Andesit Tanah penutup Feldspar dan Boulder Andesit Andesit Feldspar dan breksi Andesit Felspar Andesit



CV. GEOSIGMA



13



Surabaya, Desember 2019



BAB V KESIMPULAN



V.1 Kesimpulan Dari



hasil



penafsiran



dan



pembahasan



di



atas,



maka



dapat



disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pendugaan geolistrik telah dapat memberikan gambaran tentang keadaan lapisan batuan baik vertikal maupun lateral. 2. Kondisi Air tanah di daerah penyelidikan, termasuk dalam sistem akuifer (bercelah atau sarang) dengan produktivitas rendah dan daerah airtanah



langka.



Karenanya



muka



air



tanah



sampai



kedalaman



pengukuran geolistrik 60 m sulit ditemukan.



3. Kondisi lapisan batuan berupa Andesit (baik berupa bnoulder maupun breksi) dan feldsparik (yang merupakan hasil ubahan tufa andesiti). Ketebalan lapisan tanah penutup reratanya adalah 3 m, sedangkan di antara keberadaan boulder-boulder andesit (batuan gajah) diperkirakan sampai pada kedalaman 11 m dari permukaan tanah.



4. Andesit dan feldspar berselingan samai kedalaman rata-rata 40 m, lebih dari 40 m kedalaman didapat kondisi andesit yang masif atau pejal.



CV. GEOSIGMA



ii



Surabaya, Desember 2019



LAMPIRAN Hasil Interpretasi Komputer



1000



GL.1



Res is t ivit y



Dept h



22.10 93.20 220.00 15.41 125.10 214.00



3.40 6.85 11.24 18.31 32.19



100



R h o m 10



rms error:



22



93



220



15



125



6.63



214



1 1



10



AB/2 (m)



100



1000



1000



GL.2



Res is t ivit y



Dept h



21.14 95.40 217.00 16.11 118.00 224.00



3.65 11.33 16.20 20.18 42.22



100



R h o m 10



rms error:



21



95



217 16



118



6.99



224



1 1



10



AB/2 (m)



100



1000



1000



GL.3



Res is t ivit y



Dept h



20.13 96.22 224.00 15.18 129.00 231.00



3.81 6.13 10.30 21.16 40.33



100



R h o m 10



rms error:



20



96



224



15



129



6.31



231



1 1



10



AB/2 (m)



100



1000



1000



GL.4



Res is t ivit y



Dept h



31.50 93.24 228.00 125.00 18.19 226.00



4.22 7.13 17.41 36.12 60.23



100



R h o m 10



rms error:



32



93



228



125



18



7.59



226



1 1



10



AB/2 (m)



100



1000



1000



GL.5



Res is t ivit y



Dept h



27.50 94.19 236.00 127.00 15.13 219.00



3.62 6.43 16.28 37.14 60.27



100



R h o m 10



rms error:



28



94



236



127



15



6.76



219



1 1



10



AB/2 (m)



100



1000



1000



GL.6



Res is t ivit y



Dept h



31.26 97.19 237.00 124.00 17.14 225.00



3.35 7.51 12.11 27.40 45.13



100



R h o m 10



rms error:



31



97



237



124



17



7.38



225



1 1



10



AB/2 (m)



100



1000



CV. GEOSIGMA Surabaya, Desember 2019



LAMPIRAN Dokumentasi Kegiatan Pendugaan Geolistrik



iii



GL.1



GL.2



GL.3



GL.4



GL.5



GL.6