Laporan Kasus Ketuban Pecah Dini [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS KETUBAN PECAH DINI



Pembimbing: dr. M. Farid Ghazali, Sp.OG(K)



Disusun Oleh: Felix Nifalo 030.14.067 Noferly Gina Jessica Go 030.14.142



KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI PERIODE 10 DESEMBER 2018 – 16 FEBRUARI 2019



LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSETUJUAN Laporan Kasus dengan Judul “KETUBAN PECAH DINI”



Disusun oleh: Felix Nifalo 030.14.067 Noferly Gina Jessica Go 030.14.142



Telah diterima dan disetujui oleh dr. M. Farid Ghazali, Sp.OG(K) untuk dipresentasikan



Jakarta, 7 Februari 2019 Mengetahui,



dr. M. Farid Ghazali, Sp.OG(K)



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Ketuban Pecah Dini”. Laporan Kasus ini disusun untuk memenuhi tugas dari syarat untuk menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang Periode 10 Desember 2018 – 16 Januari 2019. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dr. M. Farid Ghazali, Sp.OG(K) sebagai pembimbing, dokter dan staf-staf Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang, teman-teman sesama ko-assisten Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang, dan semua pihak yang turut serta memberikan bantuan, doa, semangat, dan membantu kelancaran dalam proses penyusunan laporan kasus ini. Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, namun besar pengharapan penulis bagi pembaca untuk memberikan masukan dan kritikan yang akan saya pertimbangkan untuk memperbaiki laporan kasus ini menjadi lebih baik. Terima kasih dan Tuhan memberkati.



Jakarta, 3 Februari 2019



Penulis Felix Nifalo Noferly Gina Jessica Go



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................................. LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... DAFTAR ISI ............................................................................................



i ii iii



BAB I



PENDAHULUAN ...………………………………………....



BAB II



STATUS PASIEN ................................................................... 2 2.1 Identitas pasien ................................................................. 2 2.2 Anamnesis ......................................................................... 2 2.3 Pemeriksaan fisik .............................................................. 5 2.4 Pemeriksaan penunjang ..................................................... 8 2.5 Resume .............................................................................. 10 2.6 Diagnosis kerja .................................................................. 11 2.7 Tatalaksana ........................................................................ 11 2.8 Prognosis ........................................................................ 11 2.9 Follow up ........................................................................... 12 2.10 Laporan Partus Spontan ........................................................ 14



1



BAB III ANALISIS KASUS: KETUBAN PECAH DINI ..................



15



DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................



18



iii



BAB I PENDAHULUAN



Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya persalinan. Ketuban pecah dini dapat terjadi pada atau setelah usia gestasi 37 minggu dan disebut KPD aterm atau premature rupture of membranes (PROM) dan sebelum usia gestasi 37 minggu atau KPD preterm atau preterm premature rupture of membranes (PPROM).1 Masalah KPD memerlukan perhatian yang lebih besar, karena prevalensinya yang cukup besar dan cenderung meningkat. Kejadian KPD aterm terjadi pada sekitar 6,46-15,6% kehamilan aterm dan PPROM terjadi pada terjadi pada sekitar 2-3% dari semua kehamilan tunggal dan 7,4% dari kehamilan kembar. PPROM merupakan komplikasi pada sekitar 1/3 dari semua kelahiran prematur, yang telah meningkat sebanyak 38% sejak tahun 1981. Dapat diprediksi bahwa ahli obstetri akan pernah menemukan dan melakukan penanganan kasus KPD dalam karir kliniknya.2 Kejadian KPD preterm berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas maternal maupun perinatal. Sekitar 1/3 dari perempuan yang mengalami KPD preterm akan mengalami infeksi yang berpotensi berat, bahkan fetus/ neonatus akan berada pada risiko morbiditas dan mortalitas terkait KPD preterm yang lebih besar dibanding ibunya, hingga 47,9% bayi mengalami kematian. Persalinan prematur dengan potensi masalah yang muncul, infeksi perinatal, dan kompresi tali pusat in utero merupakan komplikasi yang umum terjadi. KPD preterm berhubungan dengan sekitar 18-20% kematian perinatal di Amerika Serikat.2 Pada praktiknya manajemen KPD saat ini sangat bervariasi. Manajemen bergantung pada pengetahuan mengenai usia kehamilan dan penilaian risiko relatif persalinan preterm versus manajemen ekspektatif. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan bertambah pemahaman mengenai risiko-risiko serta faktor-faktor yang mempengaruhi, diharapkan ada suatu pedoman dalam praktik penatalaksanaan KPD aterm dan KPD preterm, seperti waktu persalinan, penggunaan medikamentosa, dan praktik pemilihan/ pengawasan terhadap manajemen ekspektatif, karena masih banyaknya variasi mengenai manajemen KPD, khususnya KPD preterm. Dengan adanya pendekatan penatalaksanaan yang sistematis dan berbasis bukti ataupun konsensus maka diharapkan luaran persalinan yang lebih baik.3



1



BAB II ILUSTRASI KASUS



2.1 Identitas Pasien Nomer Rekam Medis



: 00.75.70.09



Nama



:Ny. A



Tempat, tanggal lahir



: Karawang, 9 November 1981



Umur



: 37 tahun



Alamat



: Desa Cibuaya Jembatan Cibuaya RT/RW 006/004 Kabupaten Karawang



Agama



: Islam



Pekerjaan



: Ibu Rumah tangga



Status Pernikahan



: Menikah



Pendidikan



: Sekolah Dasar



Tanggal masuk RS



: 16 Januari 2019



Tanggal keluar RS



: 18 Januari 2019



Jalur Masuk



: Unit Gawat Darurat



2.2 Anamnesis Dilakukan di IGD RSUD Karawang pada Tanggal 16 Januari 2019 pukul 11.10



-



Keluhan Utama



Pasien rujukan dari klinik Amanda dengan G2P1A0 hamil 34 minggu dan ketuban pecah dini (KPD).



-



Riwayat Penyakit Sekarang



Pasien mengatakan keluar air-air dari jalan lahir sejak 7 jam SMRS. Cairan berwarna jernih, keluar spontan tidak bisa ditahan dan tidak berbau. Keluhan disertai mulas yang hilang timbul sejak 1 minggu yang lalu namun semakin sering sejak 7 jam SMRS. Selama kehamilan pasien mengaku mengalami keputihan sejak Desember 2018 yang belum pernah diobati sebelumnya dan memiliki riwayat gigi berlubang. Pasien mengatakan terakhir berhubungan seksual 4 hari yang lalu namun pasien mengaku selama berhubungan tidak terdapat air-air yang keluar. Saat 2



ini buang air kecil dan buang air besar dalam batas normal dan tidak terdapat nyeri pada saat berkemih. Pada surat rujukan dituliskan bahwa hasil pemeriksaan lakmus pada air-air yang keluar (+). Keluhan tidak disertai dengan darah dan lendir darah. Pasien menyangkal adanya riwayat demam, mual, muntah, pusing atau nyeri kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati, maupun nyeri perut kanan atas. Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan selama kehamilan, maupun merokok sebelum dan selama masa kehamilan berlangsung. Pasien mengaku hamil 8,5 bulan dengan haid pertama hari terakhir (HPHT) 15 Mei 2018 dan taksiran persalinan (TP) 22 Februari 2019. Usia kehamilan berdasarkan HPHT 35+1 minggu. Pasien melakukan antenatal care (ANC) di bidan 4x dan Puskesmas 1x. Setiap kali melakukan ANC dikatakan kondisi ibu sehat dan tidak ada tekanan darah tinggi selama kehamilan. Pasien mengaku pernah melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) sebanyak 1x di puskesmas pada tanggal 20 Desember 2018 pada saat usia kehamilan 31 minggu dan dikatakan janin dalam kondisi baik, presentasi kepala, plasenta di corpus bagian depan dan dikatakan cairan ketuban cukup. Imunisasi tetanus dan toxoid sudah dilakukan 2x di bidan.



3



-



Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat KPD sebelumnya (-) Riwayat tekanan darah tinggi (-), Riwayat penyakit



tekanan darah tinggi sebelum kehamilan saat ini (-), diabetes melitus (-), alergi (-), asma (), penyakit jantung (-), penyakit kronis (-)



-



Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat tekanan darah tinggi (-), diabetes melitus (-), alergi (-), asma (-), penyakit



jantung (-), penyakit kronis (-)



-



Riwayat Mestruasi



Pasien mengatakan menstruasi pertama kali (menarch) saat usia 13 tahun. Siklus menstruasi biasanya 28 hari dengan lama mestruasi 7 hari. Dalam satu hari biasanya pasien mengganti pembalut sebanyak 2x (40cc). Keluhan nyeri saat mestruasi disangkal.



-



Riwayat Pernikahan



Pasien menikah 2x. Pernikahan yang pertama pasien menikah sejak usia 15 tahun sampai usia 33 tahun dan menghasilkan 1 anak. Pernikahan kedua pasien menikah sejak usia 33 tahun hingga sekarang dan belum menghasilkan anak.



-



Riwayat Obstetri



G2P1A0 dengan anak pertama perempuan, Tanggal lahir 17 Januari 1998, usia saat ini 21 tahun, lahir spontan dan dibantu Bidan, berat badan saat lahir 2500 gram, hidup.



-



Riwayat Kontrasepsi



Pasien mengaku pernah menggunakan KB suntik sejak tahun 1998 pasca lahiran anak pertama dan digunakan hingga tahun 2010. Pasien kontrol untuk suntik 3 bulan sekali



-



Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan



Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir SD. Suami bekerja sebagai buruh dengan dengan pendidikan terakhir SD. Riwayat olah raga rutin terbatas pada jalan kaki. Riwayat mengonsumsi alkohol dan merokok disangkal.



4



2.3 Pemeriksaan Fisik Dilakukan di IGD RSUD Karawang pada Tanggal 16 Januari 2019 pukul 11.10



2.3.1 Keadaan Umum Kesan sakit



: Sakit sedang



Kesadaran



: Compos mentis



Keadaan lain : Dyspnoe (-), sianosis (-), ikterik (-), pucat (-)



2.3.2 Data Antropometri Berat badan sebelum hamil : 55 kg Berat badan saat hamil : 68 kg Pertambahan berat badan: 13 kg Tinggi Badan



: 156cm



2.3.3 Tanda Vital Tekanan darah : 130/70 mmHg Laju nadi



: 98x/menit, reguler



Laju nafas



: 18x/menit, reguler



Suhu



: 36.8°C



Saturasi oksigen : 99%



2.3.4 Status generalis -



Kepala



: Normocephal



Rambut : Hitam, panjang, tidak mudah dicabut. Wajah



: Simetris (+), parese (-)



Mata



: CA (-), SI (-), Pupil bulat isokhor, Refleks Cahaya +/+



Telinga : Normotia, tidak ada nyeri tarik Hidung : Tidak ada deviasi septum Mulut



: Mukosa bibir pucat, sianosis (-), parese lidah (-), faring hiperemis (-), tonsil



T1-T1



-



Leher JVP tidak meningkat, Pembesaran tiroid (-), Pembesaran kelenjar getah bening (-)



5



-



Thorax Jantung Inspeksi



: Iktus kordis tidak terlihat



Palpasi



: Iktus kordis teraba di ICS V linea midclavikularis kiri



Perkusi



: Redup



Auskultasi



: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)



Paru-paru



-



Inspeksi



: Simetris, otot bantu napas (-)



Palpasi



: Vocal fremitus simetris



Perkusi



: Sonor (+/+)



Auskultasi



: SNV (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)



Abdomen Inspeksi



: Terdapat striae gravidarum, Perut membuncit sesuai kehamilan



-



-



Auskultasi



: Bising usus 3x/menit



Palpasi



: turgor kulit baik, pembesaran hepar dan lien sulit dinilai



Perkusi



: sulit dinilai karena hamil



Kelenjar Getah Bening Preaurikuler



: Tidak teraba membesar



Postaurikuler



: Tidak teraba membesar



Superior cervical



: Tidak teraba membesar



Submandibula



: Tidak teraba membesar



Supraclavicula



: Tidak teraba membesar



Axilla



: Tidak teraba membesar



Inguinal



: Tidak teraba membesar



Ekstremitas Inspeksi : Sianosis (-) Palpasi



: AH (+), OE (-) , CRT < 2 detik



6



2.3.5 Status Obstetri -



Leopold o 1: teraba bagian bulat, tidak melenting, kesan bokong o 2: teraba bagian keras seperti papan di sebelah kanan perut ibu kesan punggung, teraba bagian-bagian kecil di sebelah kiri perut ibu kesan ekstremitas o 3: teraba bagian bulat, keras, melenting, kesan kepala o 4; kedua tangan membentuk sudut divergen 3/5



-



TFU dan Taksiran Berat janin o TFU: 27 cm o TBJ dihitung berdasarkan rumus Johnson Tausak: (27-12) x 155 = 2325 gram



-



HIS: 1x/10’/20”



-



DJJ: 148x/menit



-



Genitalia: o Inspeksi: Vuva Uretra tenang, tidak ada kelainan, tidak terdapat perdarahan o Vaginal Toucher: Dinding vagina teraba licin, portio lunak, posisi posterior, tebal 2 cm, pembukaan 2 cm, kepala hodge II, tidak teraba selaput ketuban o Inspekulo: Portio licin, ostium uteri eksternum terbuka, terdapat cairan jernih yang keluar dari OUE, pooling (+), valsava (+), fluor albus (+), fluksus (-)



7



2.4 Pemeriksaan penunjang 2.4.1 Laboratorium Tanggal : 16/01/2019 11:49 No Lab



: 1901160403



Jenis Pemeriksaan



Hasil



Satuan



Rujukan



Hemoglobin



10.9



g/dL



11,7 – 15,5



Eritrosit



3,81



juta//μl



4.1-5,1



Leukosit



14,17



/μl



4,4-11,3



Hematokrit



32,2



%



35-47



Trombosit



229.000



ribu//μl



150.000 – 450.000



MCV



85



fL



80-100



MCH



29



Pg



26-34



MCHC



34



g/dL



32-36



RDW CV



14,7



%



12,0-14,8



Masa Perdarahan/BT



2



Menit



1-3



Masa Pembekuan/CT



9



Menit



5-11



Golongan Darah ABO



O



Golongan Darah Rh



Positif



mg/dL



70-110



Hematologi Darah rutin



Kimia Klinik Gula Darah Sewaktu



74



Imunologi HbSAg



Non reaktif



Non reaktif



8



2.4.2 CTG CTG 16 Januari 2019



Baseline: 160 dpm; Variabilitas: 20 ; Akselerasi (-), Deselerasi (–) Kesan: CTG Kategori I



2.4.3 USG JPKTH / Plasenta di Fundus / FHR + BPD 85 / AC 285 / FL 64,2 / TBJ 2200 / ICA 2 ~34-35 minggu



9



2.5 Resume Pasien dating rujukan klinik Amanda G2P1A0 hamil 34 minggu dengan KPD. Pasien mengeluh keluar air-air (+) sejak 7 jam SMRS, jernih, tidak berbau dan keluar spontan. Mulas (+) sejak 1 minggu yang lalu dan semakin sering sejak 7 jam SMRS. Keputihan (+) sejak Desember 2018 dan riwayat gigi berlubang (+). Hubungan seksual terakhir 4 hari yang lalu. BAK dan BAB tidak ada keluhan. Pemeriksaan lakmus (+), darah (-), lender darah (-), riwayat demam (-), mual (-), muntah (-), pusing (-), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-), nyeri perut kanan atas (-). HPHT 15 Mei 2018, usia kehamilan 35+1 minggu, Tafsiran persalinan 22 Februari 2019. ANC 4x di bidan, 1x di puskesmas, USG 1x di puskesmas dan hasil pemeriksaan ibu dan janin dalam kondisi baik. Imunisasi TT 2x di bidan. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum sakit sedang, kesadaran kompos mentis, tekanan darah 130/70 mmHg, laju nadi 98x/menit, laju napas 18x/menit, suhu 36,8’C, dan SpO2 99%. Pada status generalis di dapatkan dalam batas normal sedangkan untuk status obstetri sebagai berikut: Terdapat striae gravidarum, TFU 27 cm dengan TBJ 2325 berdasarkan TFU dan 2200 berdasarkan USG, presentasi kepala, punggung kanan, HIS 1x/10’/20”, DJJ 144 dpm. Pemeriksaan inspeksi pada genitalia didapatkan vuva uretra tenang, tidak ada kelainan, tidak terdapat perdarahan. Pemeriksaan VT didapatkan dinding vagina teraba licin, portio lunak, posisi posterior, tebal 2 cm, pembukaan 2 cm, kepala hodge II, selaput ketuban (-). Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan Portio licin, ostium uteri eksternum terbuka, terdapat cairan jernih yang keluar dari OUE, pooling (+), valsava (+), fluor albus (+), fluksus (-) Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan adanya peningkatan leukosit sebesar 14.170 /μl, CTG Kategori I dan USG didapatkan JPKTH, Plasenta di fundus, FHR +, TBJ 2200 dan ICA 2.



10



2.6 Diagnosis Kerja Ibu: G2P1A0 hamil 35 minggu kala 1 fase laten belum in partu dengan KPD 7 jam dan oligohidroamnion (ICA 2) Janin: Janin presentasi kepala, letak membujur, tunggal, hidup, intrauterine, CTG kategori I



2.7 Penatalaksanaan - Observasi tanda vital, HIS, DJJ, dan apakah ada kemajuan persalinan - Dexamethasone 2x6mg - Inj. Ceftriakson 2x1 gram - IVFD RL 20 tpm - Terminasi pasca pematangan paru



2.8 Prognosis Ibu: Ad Vitam



: ad bonam



Ad Functionam : ad bionam Ad Sanationam



: ad bonam



Janin Ad Vitam:



: dubia ad bonam



11



2.9 Follow up



TANGGAL



FOLLOW UP S



O



16 Januari 2019 15.00 Mulas (+) semakin sering, keluar air-air (-), lendir darah (-), perdarahan (-). Gerak janin aktif (+). Compos mentis, sakit sedang T = 36,6oC TD = 130/70 mmHg HR = 84x/menit RR = 20x/menit SpO2 = 99% Status obstetri DJJ 142 dpm His 3/10’/35” VT: portio lunak dan tipis, pembukaan 5 cm, selaput ketuban (-), presentasi kepala, Hodge II



A



P



16 Januari 2019 16 Januari 2019 16.40 19.00 Mulas (+) semakin sering, Saat ini tidak ada os ingin meneran keluhan.



Compos mentis, sakit Compos mentis, sakit sedang ringan o T = 36,7 C T = 36,6oC TD = 130/70 mmHg TD = 130/80 mmHg HR = 88x/menit HR = 80x/menit RR = 20x/menit RR = 22x/menit SpO2 = 99% SpO2 = 99%



Status obstetri DJJ 138 dpm His 5/10’/40” Perineum menonjol dan menipis Vulva-vagina dan sfingter ani membuka VT: portio tidak teraba, pembukaan lengkap, selaput ketuban (-), presentasi kepala Hodge III G2P1A0 hamil 35 G2P1A0 hamil 35 minggu minggu inpartu kala I inpartu kala II + KPD + fase aktif + KPD + oligohidroamnion oligohidroamnion IVFD RL 20 tpm Menyiapkan alat, Observasi tanda vital, oksitosin dan obatHIS, DJJ dan kemajuan obatan emergency persalinan Membantu proses kelahiran bayi dan kelahiran plasenta (kala III)



Status generalis: dbn Status obstetri TFU 2 jari di bawah pusat Kontraksi baik Inspeksi: v/u tenang perdarahan aktif (-), lochia rubra (+)



P2A0 partus prematurus spontan + perineorrhaphy a/i ruptur perineum grade I Observasi Tanda vital, kontraksi dan perdarahan. IVFD RL 20 tpm Asam mefenamat 3x500 mg Cefadroxil 2x500 mg SF 1x1 Motivasi ASI Eksklusif Diet TKTP



12



FOLLOW UP S



O



A



P



TANGGAL 17 Januari 2019 07.20 ASI (-), nyeri payudara (-), nyeri luka perineum (+), VAS 3-4, darah (+), flek (-), BAK spontan, urin jernih, BAB (-), flatus (+) Compos mentis, sakit sedang T = 36,7oC TD = 130/80 mmHg HR = 80x/menit RR = 18x/menit SpO2 = 99%



18 Januari 2019 06.30 ASI (+), nyeri payudara (-), nyeri luka perineum (+), VAS 2-3, darah (+), flek (-), BAK spontan, urin jernih, BAB (-), flatus (+) Compos mentis, sakit sedang T = 36,7oC TD = 130/80 mmHg HR = 86x/menit RR = 18x/menit SpO2 = 98%



Status generalis: dbn Status obstetri: TFU 2 jari di bawah pusat Kontraksi baik (+) V/U tenang, perdarahan aktif (-), lochia rubra (+) P2A0 partus prematurus spontan NH-1 + post perineorrhaphy a/i ruptur perineum grade I Observasi Tanda vital, kontraksi dan perdarahan. IVFD RL 20 tpm Asam mefenamat 3x500 mg Cefadroxil 2x500 mg SF 1x1 Mobilisasi dini Motivasi ASI Eksklusif Hygiene vulva dan perineum Diet TKTP



Status generalis: dbn Status obstetri: TFU 2 jari di bawah pusat Kontraksi baik (+) V/U tenang, perdarahan aktif (-), lochia rubra (+) P2A0 partus prematurus spontan NH-2 + post perineorrhaphy a/i ruptur perineum grade I Observasi Tanda vital, kontraksi dan perdarahan. IVFD RL 20 tpm Asam mefenamat 3x500 mg Cefadroxil 2x500 mg SF 1x1 Mobilisasi dini Motivasi ASI Eksklusif Hygiene vulva dan perineum Diet TKTP Rencana pulang perawatan



13



2.10 Laporan Partus Spontan Tanggal



: 16 Januari 2019



Waktu : 16.40 WIB  Ibu dipimpin meneran sesuai dengan datangnya his  Kepala janin turun sesuai sumbu jalan lahir sehingga tampak di vulva  Perineum meregang  Tampak suboksiput di bawah simfisis, kepala defleksi maksimal sehingga berturutturut lahir UUB, dahi, muka, dagu, dan seluruh kepala  Dengan pegangan biparietal, tarikan ke belakang dan ke depan, dilahirkan bahu depan dan belakang, kemudian seluruh lengan  Dengan peregangan samping badan, dilahirkan trokanter depan dan belakang, kemudian seluruh tungkai



Waktu : 16.50  Lahir spontan bayi laki-laki, BB 2060 gram, PB 40 cm, APGAR Score 6/8  Air ketuban jernih, jumlah sedikit  Ibu disuntik oksitosin 10 IU IM  Bayi dikeringkan dan diselimuti  Tali pusat dijepit dan dipotong  Dilakukan peregangan tali pusat terkendali



Waktu : 16.55  Plasenta lahir lengkap  Dilakukan masase fundus, kontraksi uterus baik  Pada eksplorasi jalan lahir selanjutnya didapatkan perineum ruptur grade I, dilakukan jahitan hemostasis, jelujur mukosa vagina dan subkutikuler perineum  Perdarahan kala III-IV 200 ml



14



BAB III ANALISIS KASUS



Ketuban pecah dini preterm/ preterm premature rupture of membranes (PPROM) adalah pecah ketuban yang terbukti dengan vaginal pooling, tes nitrazin dan, tes fern atau IGFBP-1 (+) pada usia