Laporan Kegiatan Pelatihan p3k 19 Juni 2019 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • rensa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) PADA ORGANISASI PANITIA KEGIATAN EKSKURSI MAHASISWA DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UI



a. Judul Program “Pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada Organisasi Panitia Kegiatan Ekskursi Mahasiswa Departemen Arsitektur Fakultas Teknik UI Tahun 2019.” b. Jenis Program Pelatihan yang dimulai dengan kegiatan pre-test dan post-test, ceramah materi berbentuk partisipatif, diskusi, dan simulasi dengan menggunakan alat peraga serta berdasarkan kasus-kasus yang terjadi di lingkungan kampus, serta pemberian hadiah untuk peserta terbaik. c. Bidang Kegiatan Promosi kesehatan. d. Pelaksana 1) dr. Sang Ketut Suratna 2) Ns. Titin Noviatiningsih, S.Kep. 3) Fariz Rahmansyah, A.Md.PRS. 4) Ahmad Fajar Nugrahadi, S.P. e. Tempat dan Tanggal Pelaksanaan Ruang aula Klinik Satelit UI Makara, lantai 3, pada hari Sabtu, 15 Juni 2019 pukul 08.00 – 12.00 WIB. f. Peserta 1) Panitia kegiatan ekskursi sebanyak 23 peserta. 2) Panitia pelaksana kegiatan dari Klinik Satelit UI Makara sebanyak empat orang.



PENDAHULUAN



Pertolongan pertama (first aid) merupakan tindakan yang diambil sebagai respons terhadap sesorang yang cedera atau tiba-tiba sakit. Pada dasarnya setiap orang dapat memberikan pertolongan pertama, mulai dari penolong awam, awam terlatih, awam khusus, tenaga khusus, hingga tenaga profesional. Tujuan dari pemberian pertolongan pertama diantaranya, yaitu menyelamatkan jiwa, mencegah kondisi lebih buruk, dan menunjang proses penyembuhan pada korban. Sebelum memberikan pertolongan pertama pada korban, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penolong diantaranya seperti mengalanisa kondisi lingkungan, memperkenalkan diri, minta ijin, minta bantuan orang lain, dan merahasiakan kondisi korban. Selain itu, penting bagi penolong untuk memperhatikan keamanan dan keselamatan diri sendiri dengan mengamati lokasi dan menggunakan alat pelindung diri sebelum melakukan tindakan pertolongan pertama pada korban.



Rumusan Masalah Berdasarkan hasil analisis situasi dapat ditemukan beberapa masalah antara lain: a. Kurangnya pemahaman dan ketrampilan yang dimiliki oleh peserta tentang P3K terlihat dari hasil rata-rata nilai pre-test senilai 45.94. b. Hanya satu orang peserta dari total peserta yang mengaku pernah mengikuti pelatihan P3K ketika menjadi PMR, TBM, dan acara kegiatan lain. c. Tidak adanya tim medis mendampingi ketika kegiatan acara ekskursi di Kepulauan Riau. d. Kurang lengkapnya alat dan bahan yang dapat digunakan untuk melakukan pertolongan pertama.



Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari program pelatihan P3K ini adalah: a. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada panitia kegiatan dalam bidang P3K. b. Mempersiapkan tim yang berkualitas untuk dapat memberikan layanan kesehatan dasar tentang P3K pada kegiatan acara mahasiswa.



c. Meningkatkan pemahaman, mentalitas dan kesigapan dari setiap peserta pelatihan dengan praktek hands-on.



Metode Kegiatan Metode yang dipergunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah: a. Metode ceramah, yaitu untuk menyampaikan materi-materi tentang P3K. b. Metode praktek hands-on, yaitu untuk mendemonstrasikan bagaimana menangani korban pingsan, tersedak, teknik memindahkan pasien tidak sadar, perawatan luka sederhana, penanganan perdarahan, pemasangan elastic verban, dan pembidaian. c. Metode diskusi, yaitu untuk mendiskusikan kembali materi yang telah disampaikan sehingga terjadi interaksi timbal balik antara para peserta dengan peserta dan antara peserta dengan pelaksana. d. Metode menonton video teknik memindahkan pasien log roll dan penanganan kasus pingsan.



Materi Materi ceramah yang disampaikan dalam kegiatan pelatihan ini adalah: a. Pengertian P3K b. Pelaku Medis Dasar c. Tujuan P3K d. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam P3K e. Menilai respons dengan AVPU f. Penanganan kasus asma g. Penanganan kasus heat stroke h. Penanganan kasus perdarahan i. Penanganan kasus mimisan j. Penanganan kasus luka bakar k. Penanganan kasus tersedak l. Penanganan kasus gigitan serangga m. Penanganan kasus epilepsi n. Penanganan kasus pingsan



o. Perawatan luka sederhana p. Sprain dan Strain q. Dislokasi dan Fraktur r. Prinsip pembidaian s. Mobilisasi pada pasien cedera



Materi hands-on disampaikan dalam kegiatan pelatihan ini ada dua stations yang membagi peserta dalam dua kelompok kemudian bertukar tempat: Trainer: dr. Sang Ketut Suratna a. Menangani korban pingsan b. Menangani korban tersedak c. Teknik memindahkan pasien tidak sadar



Trainer: Ns. Titin Noviatiningsih, S.Kep. a. Perawatan luka sederhana b. Penanganan perdarahan c. Pemasangan elastic verban d. Pembidaian



Alat dan Bahan a. Laptop b. LCD c. Speaker d. Strecher e. Elastic verban f. Spalk g. Mitela



Peralatan dan obat yang ada di dalam tas emergency kit beserta fungsinya adalah sebagai berikut: a. Obat-obatan oral b. Minyak kayu putih



c. Plester d. Kassa steril e. Ethylchloride spray f. Oxycan g. Betadine h. Sarung tangan i. Gunting



Susunan Acara Pk. 08.00-08.30



Registrasi



Pk. 08.30-08.45



Pre-test



Pk. 08.45-09.30



Ceramah materi, diskusi, tanya jawab



Pk. 09.30-10.30



hands-on station 1



Pk. 10.30.11.30



hands-on station 2



Pk. 11.30-12.00



Post-test, penutupan, sesi foto bersama



PEMBAHASAN



Selama kegiatan pelatihan P3K ini, para peserta tampak terlihat sangat intens. Banyak pertanyaan muncul terutama pada saat pemberian praktek. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta telah mengalamipeningkatan pengetahuan terkait dengan pertolongan pertama pada kecelakaan terlihat dari hasil rata-rata nilai post-test senilai 83.20.



KESIMPULAN



Hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan pelatihan ini adalah pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan yang dimiliki oleh peserta tentang P3K meningkat. Terlihat dari diskusi yang intens, tanya jawab, praktek, dan peningkatan nilai pretest dari senilai 45.94 menjadi post-test senilai 83.20.



SARAN



Beberapa hal yang dapat disarankan dalam kegiatan pelatihan ini adalah : 1. Pelatihan lanjutan terhadap peserta yang sudah mengikuti pelatihan P3K, seperti pelatihan Bantuan Hidup Dasar dengan manekin. 2. Evaluasi materi pelatihan dengan kasus-kasus terbaru dan terbanyak di lingkungan UI. 3. Pemberian hadiah selain sertifikat untuk setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan seperti pin/lanyard khusus/stiker/atau suvenir sederhana lainnya yang dapat diperlihatkan atau kebanggaan peserta sehingga dapat menarik semangat mahasiswa lain untuk mengikuti pelatihan serupa dari Klinik Makara UI.



Jakarta, 15 Juni 2019



dr. Sang Ketut Suratna



Lampiran Foto Kegiatan