13 0 878 KB
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi di berbagai macam bidang. Salah satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini banyak kita jumpai di berbagai daerah. Oleh karena itu secara tidak langsung desain interior juga berperan aktif dalam perkembangan era globalisasi ini. Desain interior merupakan salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam mendukung serta menunjang jalannya berbagai macam kegiatan baik secara individu maupun kelompok. Sekarang ini desain interior tidak hanya mengkhususkan dalam memperindah ruang-ruang yang telah diselesaikan bangunannya oleh arsitek saja, tetapi desain interior juga memecahkan masalah-masalah secara menyeluruh dan terpadu dengan arsitektur maupun disiplin profesi yang terkait dengan pertimbangan-pertimbangan yang melandasi keputusan desain seperti faktor teknik, estetik, ergonomi, ekonomi, psikologi, dan filosofi. Oleh karena itu kebutuhan akan desain interior meningkat dan menjadi banyak peminatnya. Dalam era persaingan bebas dewasa ini, sangat diharapkan peranan dunia pendidikan dalam mendukung segala aspek yang diperlukan untuk memberikan sumbangan pemikiran dan karya nyata dalam pembangunan bangsa dan negara. Untuk menjawab kebutuhan akan desain interior maka beberapa universitas membuka program studi desain interior. Program tersebut memberikan bekal berupa pelajaran teoritis dan juga praktek, dengan
mengharapkan
mahasiswa
lulusan
desain
interior
dapat
menerapkannya di dunia kerja karena tidak semua hal yang diajarkan pada saat kuliah sama dengan di lapangan. Dalam hal ini dunia kerja menuntut untuk mendapatkan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif dalam persaingan dunia usaha. Untuk itu sangat diperlukan tenaga kerja yang -1-
memiliki keahlian profesional yang tinggi untuk menghadapi perkembangan dan persaingan global baik masa kini maupun masa mendatang. Salah satu universitas yang mengadakan program studi desain interior adalah Universitas Tarumanagara. Program studi desain interior adalah salah satu bidang studi keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain. Bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun non fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Fakultas Desain Universitas Tarumanagara menyadari akan keterkaitan yang besar antara dunia kampus dan dunia usaha yang merupakan suatu tali rantai yang saling terkait. Walaupun sarana dan prasarana penunjang pendidikan lengkap tersedia, tetapi kurang diberikan aspek keahlian profesional, hal ini dapat mengakibatkan putusnya tali rantai tersebut. Arah kebijaksanaan pendidikan tinggi harus dapat memadukan secara dinamis dan harmonis antara proses perkuliahan di kampus dengan pengetahuan praktis lapangan. Sehingga pelaksanaan kuliah kerja praktek ini merupakan
salah
satu
model
untuk
mendekatkan
keterkaitan
dan
kesepadanan (link and match) antara pengetahuan di perkuliahan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Didalam salah satu program studi tersebut terdapat mata kuliah kerja praktek, dimana merupakan salah satu syarat kelulusan kesarjanaan (s1). Pengertian mata kuliah kerja praktek itu sendiri merupakan mata kuliah yang memberikan pengarahan kepada mahasiswa untuk
melengkapi
pengetahuan,
ketrampilan,
pemahaman,
serta
pengembangan wawasan yang tidak didapat dibangku perkuliahan. Kuliah kerja praktek merupakan alternatif dalam menerapkan kurikulum nasional sebagai mata kuliah lokal yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidangnya. Secara kritis dan logis, persoalan di lapangan dapat dijadikan sebagai studi kasus dari lingkup kerja desain interior dalam bentuk laporan hasil kerja. Dengan pengalaman masa kerja praktek selama kurang lebih 70 maka diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan kreativitas yang tinggi di bidang keilmuan desain interior, melalui penguasaan
-2-
beberapa kompetensi yang meliputi : kecakapan untuk mengidentifikasi aspek produktif dari adanya keragaman, kecakapan untuk berinisiatif mengembangkan aspek sosial, budaya dan ekonomi, kecakapan untuk beradaptasi dengan proses transisi dalam kehidupan, kecakapan dalam menjaga keseimbangan. B.
MAKSUD PRAKTEK KERJA Adapun maksud dari mata kuliah kerja praktek secara rinci dapat dilihat
sebagai berikut : 1. Mahasiswa menerapkan ilmu teori yang didapat semasa kuliah kedalam dunia kerja. 2. Mahasiswa mempelajari penguasaan sejumlah pengetahuan yang berkait dengan aspek kebutuhan manusia didalam ruang sebagai makhluk individual maupun sosial. Pengetahuan yang dimaksud mencakup : sejarah desain, psikologi, sosiologi, ergonomi, konstruksi bangunan, fisika teknik,metodologi dan estetika. 3. Mahasiswa mempelajari penguasaan keterampilan dalam proses perancangan desain interior antara lain kemampuan membuat program, kemampuan membuat presentasi desain, kemampuan berkomunikasi dan sebagainya. 4. Mahasiswa mempelajari tentang berbagai persoalan yang muncul berupa kebutuhan-kebutuhan akibat aktivitas manusia di dalam ruang dan waktu. 5. Mahasiswa mempelajari proses pembangunan/konstruksi terkait aspek keterampilan seperti problem solving, technical drawing, komunikasi verbal dan tekstual, etika profesi, moral dan etos kerja.
C. TUJUAN DAN SASARAN PRAKTEK KERJA Tujuan dan sasaran dari mata kuliah kerja praktek ini secara rinci dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Praktek Kerja
-3-
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja, guna mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. b. Mengaplikasi secara langsung konsep-konsep perencanaan dan perancangan desain interior dalam kegiatan kerja sebenarnya. c. Mahasiswa mampu dan kompeten secara kreatif memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi dan kualitas dari lingkungan ruang interior, meliputi penyusunan program ruang, analisis desain, perencanaan ruang, estetika, dan pengawasan pekerjaan secara berkala di lapangan dengan menggunakan pengetahuan, khususnya dalam konstruksi dan sistem-sistem bangunan interior berikut komponen-komponennya, peraturanperaturan alat-alat, bahan atau material dan kelengkapan lainnya. d. Mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang bentuk, skala, tekstur, warna cahaya, dan prinsip-prinsip penyusunannya didalam proses desain interior. e. Mahasiswa dapat mengidentifikasi, meneliti, dan secara kreatif memecahkan permasalahan dalam ruang dan mengarahkan perancangan menuju lingkungan fisik yang sehat, aman dan nyaman. f. Mahasiswa mengerti bahwa kedudukan interior terletak diantara teknik dan seni, dimana pertimbangan yang proporsional antara keduanya akan menghasilkan suatu desain yang selain indah juga nyaman dan menjamin keselamatan penggunanya. 2. Tujuan Khusus Praktek Kerja a. Sebagai bahan dasar dalam menyusun laporan kerja praktek. b. Meningkatkan efisensi dan efektivitas proses pendidikan yang menuju profesionalisme. c. Keahlian profesi yang diperoleh melalui kerja praktek dapat memberikan rasa percaya diri. d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses belajar.
-4-
e. Mahasiswa memahami bahwa desainer interior tidak bekerja atas keinginan dan selera pribadi, akan tetapi segala sesuatu yang didesain bertitik tolak pada keinginan dan harapan klien sebagai konsumen yang meminta jasa desainer interior agar kepuasan klien dapat terpenuhi. Untuk itu desainer juga harus memiliki data diri dari klien tersebut meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, hobi, warna kesukaan, gaya yang diinginkan, kesan ruang yang diharapkan dan sebagainya. f. Mahasiswa memahami bahwa desain interior merupakan suatu pekerjaan praktik yang menganalisis informasi yang terprogram, merumuskan arah konsep, memperbaiki arah desain, dan menghasilkan dokumen yang dikomunikasikan melalui grafik dan konstruksi. g. Mahasiswa sebagai desainer interior memiliki tanggung jawab sebagai berikut : •
Meneliti dan menganalis persyaratan dan tujuan klien, mengembangkan dokumen desain dan menggambarkan diagram dan outline untuk keperluan tersebut.
•
Memformulasikan perancangan awal, membuat konsep perancangan secara dua dimensi dan tiga dimensi dan membuat sketsa agar mampu menyatukan dengan kebutuhan klien dengan berdasarkan pada pengetahuan mengenai prinsip-prinsip desain dan teori tentang kebiasaan manusia.
•
Memastikan bahwa perencanaan ruang dan konsep desainnya mempertimbangkan aspek keselamatan, fungsional, keindahan, serta memastikan bahwa seluruh elemen yang dirancang sesuai dengan persyaratan kesehatan dan kesehatan umum termasuk didalamnya pengkodean, aksesibilitas, lingkungan, dan petunjuk keberlangsungan. -5-
•
Memilih warna, bahan, dan finishing agar sesuai dengan konsep desain dan yang sesuai secara sosio-psikologis, fungsional, kemudahan perawatan, penampilan, lingkungan, dan persyaratan keamanan.
•
Memilih dan memilah furniture berikut fixtur dan perlengkapannya, mengawasi proses pengerjaannya agar sesuai dengan konsep desain termasuk pembuatan gambar kerja furniture dan deskripsi detail produknya..
3. Sasaran Praktek Kerja a. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam penguasaan ilmu dan kemampuan berprofesi, sehingga sanggup mengantisipasi arah perkembangan
bidang
desain
serta
turut
berperan
dalam
menunjang kemampuan profesionalnya, baik sebagai peniliti, desainer, maupun pengajar. b. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam mengeksploitasi berbagai bidang ilmu dan pengetahuan sebagai komponen sub-sistem dalam usaha mencapai optimasi desain serta pengembangan kemampuan profesinal dalam spektrum yang lebih luas, c. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam meningkatkan kualitas profesionalisme serta penguasaan komponen pemikiran desain, sehingga mencapai tingkat kemandirian profesional dalam bidang desain interior. D. LINGKUP PRAKTEK KERJA Ruang lingkup praktek kerja meliputi banyak hal sebagai berikut : 1. Pekerjaan Pokok dan Utama a.
Pra Desain •
Mengolah data sesuai informasi proyek serta membuat data tertulis
untuk
melengkapi
pekerjaan desain interior.
-6-
data
dalam
melaksanakan
•
Membuat program ruang, skematik desain, dan penjelasan mengenai latar belakang, filosofi konseptual, serta sketsa gagasan.
•
Perwujudan konsep seperti bagan organisasi ruang, denah, dan peletakan perabotan utama, citra ruang dalam bentuk tiga dimensi, skema warna dan material, estimasi awal biaya pelaksanaan, proses pradesain bertujuan sebagai bahan diskusi serta pertimbangan untuk memberi tugas.
•
Pembuatan RAB.
b. Pengembangan Desain Setelah
pradesain
pengembangan
disetujui,
dengan
desainer
kelengkapan
melanjutkan
gambar-gambar
proses denah
existing yang diberikan oleh pemberi tugas. Berdasar denah existing tersebut, desainer mulai memikirkan pengolahan ruang (material plafond, material dinding, material lantai, finishing, furniture) yang dituangkan dalam gambar kerja (tampak potongan interior, detail, dan sebagainya). c. Dokumen Pelelangan Dokumen yang berisi semua data-data hasil mulai dari proses pradesain hingga pengembangan yang disetujui oleh desainer interior dan pemberi tugas. d. Pengawasan Berkala •
Desainer interior bertindak sebagai wakil dari pemberi tugas dan dilakuakn sedikitnya sekali dalam empat minggu dan sebanyak-banyaknya seminggu sekali.
•
Desainer interior berhak menolak hasil pekerjaan bila tidak sesuai dengan desain interior yang telah disetujui bersama dan dapat memberikan solusi langsung di lapangan.
•
Desainer interior wajib memberikan bimbingan-bimbingan dalam pelaksanaan kepada pekerja lapangan.
1. Pekerjaan Pelengkap dan Pendukung
-7-
Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang dapat dilakukan dalam keadaan tertentu untuk melengkapi dan mendukung pekerjaan desain, contoh: pembuatan maket, model tiga dimensi, dan gambit persfektif tiga dimensi dengan rendering. Biaya untuk melaksanakan lingkup kerja ini tidak termasuk dalam perjanjian kerja dan memakan biaya sendiri yang terpisah. 2. Pekerjaan Khusus Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus diluar bidang desain interior, seperti perhitungan konstruksi bangunan, instalasi mekanikal, dan lain-lain. Pekerjaan ini diserahkan kepada ahli-ahli khusus dan imbalan jasa untuk para ahli tersebut ditentukan secara terpisah serta diajukan langsung kepada pemberi tugas. Jika ahli-ahli khusus tersebut bekerja atas nama desainer interior maka pembayaran imbalan jasa ditentukan oleh desainer interior. E. METODE PENGUMPULAN DATA Dalam menyusun laporan atau proposal diperlukan data-data dan informasi yang lengkap, relevan, serta jelas. Oleh karena itu dalam mengumpulkan bahan-bahan serta mendapatkan data diperlukan penelitian yang meliputi : 1. Riset Lapangan Penelitian
dengan
melakukan
peninjauan
langsung
untuk
mendapatkan data-data yang berhubungan langsung dengan proyek, meliputi : a.
Observasi (Pengamatan Langsung) Data-data dan informasi diperoleh dengan melihat dan mengamati secara langsung di tempat kerja.
b.
Interview Melakukan tanya jawab secara langsung kepada karyawankaryawan kantor yang sudah berpengalaman dibidang masingmasing.
c.
Pelaksanaan Lapangan
-8-
Membantu dalam pengawasan proyek, melihat, dan merasakan pelaksanaan proyek di lapangan. 1. Survey Data-data dan informasi diperoleh dengan peninjauan langsung ke proyek. 2. Studi Kepustakaan Melalui studi literatur, buku-buku, majalah, dan sebagainya yang berhubungan dengan proyek kerja sehingga diperoleh data-data sekunder untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan. 3. Pengumpulan data berupa gambar dan dokumentasi di lapangan sebagai referensi. 4. Pengarsipan data berupa berkas-berkas hasil perjanjian maupun revisi klien. F. SISTEMATIKA PENULISAN Laporan umum kerja praktek ini terdiri dari empat bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I
:
PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang kerja praktek, tujuan dan sasaran kerja praktek, ruang lingkup kerja praktek, prosedur penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II
:
TINJAUAN UMUM
Menguraikan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan perusahaan tempat dilaksanakannya kerja praktek secara lebih jelas dan terperinci. BAB III
:
TINJAUAN KHUSUS
Merupakan catatan dari praktikan mengenai kedudukan dan tugas dala perusahaan tempat kerja praktek serta keikutsertaan dan peranan praktikan dalam proyek yang ditanganinya. BAB IV
:
KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dari penelitian, dimana menghasilkan kesimpulan akhir dari kerja praktek yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya
-9-
dan disertai dengan saran-saran yang kiranya dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan.
BAB II TINJAUAN UMUM A. IDENTITAS PERUSAHAAN Nama Badan Usaha
: CHROMATIC
Logo Perusahaan
:
- 10 -
Jenis Perusahaan
: Swasta
Lingkup Pekerjaan
: Desain Interior dan Kontraktor Furniture
Alamat
: Jln. Veteran 4 No. 10 Kalideres – Pegadungan Jakarta Barat 11840, Indonesia Tlp.
NPWP
:
Direktur
:
Email
: [email protected]
Website
: www.chromatic-interior.com
B. VISI, MISI, DAN KOMITMEN PERUSAHAAN 1. Visi a. Menjadi perusahaan desain interior yang terseleksi dengan kualitas bagus dan melayani sampai sepenuhnya. b. Mengembangkan inovasi-inovasi dalam globalisasi dunia interior. 2. Misi a. Membangun
hubungan
kerja
yang
baik
dengan
publik,
penyelesaian tepat waktu dalam setiap proyek. b. Memberikan pelayanan berkualitas tinggi dan solusi yang kreatif untuk klien kami. 3. Komitmen Kami menyadari bahwa belajar dan berbagi ilmu merupakan proses yang harus dilalui tanpa henti untuk mengembangkan diri. Akhirnya, dengan memilih kami, anda boleh yakin bahwa anda akan mendapatkan minimal 4 hal yang menjadi komitmen dasar kami : a. Layanan Kekecewaan klien adalah hal nomor satu yang dihindari. b. Kepuasan Kepuasaan klien menjadi satu-satunya acuan untuk setiap langkah yang kami ambil.
- 11 -
c. Tanggung Jawab Kepercayaan klien adalah tanggung jawab kami untuk memberikan servis yang terbaik. d. Kompetensi Handal didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dibidangnya. e. Dedikasi Dengan dedikasi tinggi pada bidang yang kami tekuni, kami akan selalu mengikuti perkembangan terbaru dari waktu ke waktu. C. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN CHROMATIC adalah perusahaan dengan satu pemimpin designer yang menitik beratkan dalam spesialisasi kontraktor eksterior, interior, dan furniture dengan logonya berupa desain yang bagus bukanlah sesuatu yang sangat besar tetapi merupakan sesuatu yang kecil yang dapat menjadikan perbedaan yang besar. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2006 dimana sebelumnya lebih menitikberatkan pada kontraktor interior, seiring dengan perjalanan waktu maka lahirlah ide dan semangat baru yang mengarahkan perusahaan ini untuk memperluas bidang kerjanya meliputi kontraktor eksterior dan furniture, mekanikal dan elektrikal, renovasi dan dekorasi,serta visual audio. Semangat yang diusung adalah melayani dengan kualitas desain dan barang yang tinggi melalui pengontrolan, untuk membuat secara langsung dan terus menerus dengan tujuan mendapatkan hasil yang optimal dan kualitas terbaik. Semua ini kami wujudkan demi memberikan kepuasan dan keunggulan kualitas kepada para klien kami. Tujuan kami dalam melakukan desain interior adalah untuk membantu klien mendapatkan perasaan yang nyaman kapanpun mereka melakukan aktivitas di dalam ruangan yang telah didesain. Dengan melakukan komunikasi yang baik dengan klien kami, kami dapat mengenal karakter mereka, kesukaan dan ketidaksukaan mereka. Dan saya merasa bahagia dalam membangun hubungan relasi yang lama dengan klien kami.
- 12 -
Tim kami sekarang ini terdiri dari professional designer, sipil, dan tenaga mekanikal eletrikal. Dengan dedikasi dan kerja keras, chromatic telah memperoleh reputasi baik melalui proyek-proyek besar seperti apartemen, bangunan komersil, perkantoran, dan rumah tinggal. Kami bangga untuk memberikan layanan berkualitas tinggi untuk klien kami. D. SISTEM DAN PROSEDUR PENANGANAN PROYEK Selama ini CHROMATIC menitikberatkan usaha pada eksterior, interior, dan furniture. Kegiatan jasa perencanaan dan pelaksanaan fisik interior dengan tidak lupa pada aspek pengawasannya pada bangunan yang melingkupi antara lain : 1. Perencanaan (Design) a. Perencanaan eksterior b. Perencanaan interior c. Perencanaan mekanikal -elektrikal d. Perencanaan furniture 1. Pelaksanaan (Construction) a. Pelaksanaan pekerjaan mekanikal - elektrikal b. Pelaksanaan pekerjaan interior c. Pelaksanaan pekerjaan furniture d. Pelaksanaan pekerjaan eksterior 1. Pengawasan (Supervision) a. Pengawasan pekerjaan interior b. Pengawasan pekerjaan mekanikal - elektrikal c. Pengawasan pekerjaan furniture d. Pengawasan eksterior C. REFERENSI PROYEK Adapun orientasi proyek dari CHROMATIC itu sendiri dititikberatkan pada tiga target yang terdiri dari residence, office, serta commercial space. Sedangkan bentuk sasaran dari proyek tersebut antara lain : 1. Residence
- 13 -
a. Rumah Tinggal •
Ancol Karang Bolong II No.6, Jakarta
•
Mayang Permai III No.16, Jakarta
•
Citra Garden III Blok B24 No.17, Jakarta
•
Jelambar Utama VII No.49, Jakarta
•
Puri Gardena Blok B1 No.42, Jakarta
•
Ahmad Yani II No.10 -11, Pontianak
•
Sui. Raya Dalam II No. 134, Pontianak
b. Rumah Toko •
Raffles Hills - Ruko Niaga C15, Cibubur
c. Apartemen •
CBD Pluit Akasia 19E
•
Kelapa Gading Mediterania Tower A - B21
•
Kelapa Gading Square City Home - St. Monica Bay 22 French Walk - Nice Garden 16L
1. Office a. Rumah Kantor •
Mangga Besar 1 No.12, Jakarta
2. Commercial Space a. Shop Retail - Mall •
Bloom Yoghurt Store
F. STRUKTUR ORGANISASI
- 14 -
MAERKETING OPERATIONA PURCHASING FURNITURE FINANCIAL GENERAL COORDINATO SUPERVISOR DIRECTOR MANAGER PROJECT STAFF L&& PPRODUCTIO ESTIMATOR STAFF R NMANAGER MANAGER
- 15 -
OFFICE - RUMAH KANTOR
Guest Area, Mangga Besar
Consultant Area, Mangga Besar
- 16 -
RESIDENCE - RUMAH TINGGAL
Master Bedroom, Pantai Indah Kapuk
Living Room, Puri Gardena
- 17 -
RESIDENCE - APARTMENT
Living
Room, CBD Pluit
- 18 -
Dining Room, CBD Pluit
FURNITURE LIST
1. Side Table (50x38x45) 2. Single Bed (208x128x38) 3. Wardrobe (240x62x220)
1. Circle Mirror (D.80) 2. Stainless Dining Table (160x78x75)
- 19 -
FURNITURE LIST
1. Shoe Cab (100x42x98) 2. Plain Circle Mirror (D.87)
- 20 -
1.Multi Console Hydrolic Storage (160x40x70)
RESIDENCE - RUMAH TOKO
Internet Cafe
Area, Raffles
City
- 21 -
Internet Cafe Area, Raffles City
BAB III TINJAUAN KHUSUS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kedudukan dan tugas sejauh mana peranan dan keterlibatan praktikan dalam membantu kegiatan-kegiatan perusahaan CHROMATIC selama masa kerja praktek. A. KEDUDUKAN DAN DESKRIPSI KERJA PRAKTIKAN Dalam masa kerja praktek, kedudukan praktikan dalam perusahaan CHROMATIC adalah sebagai asisten designer dan drafter, praktikan membantu dalam hal : 1. Mengadakan pertemuan dengan klien dalam mendiskusikan keinginan klien. 2. Meninjau lapangan, melakukan kegiatan mengukur, dan dokumentasi (foto lapangan). 3. Membuat konsep desain. 4. Mempresentasikan hasil konsep desain kepada klien.
- 22 -
5. Membuat gambar kerja proyek. Dalam kegiatan dan aktifitas di kantor, praktikan juga pernah mengalami kegiatan-kegiatan di luar deskripsi kerja asisten designer sebagai berikut : 1. Mengamati dan mengawasi kerja tukang di proyek secara langsung. 2. Membantu dalam pemilihan dan pengorderan bahan serta material yang akan digunakan dalam suatu proyek. B. DAFTAR PROYEK YANG DITANGANI Selama masa kerja praktek di CHROMATIC dalam waktu 500 jam, praktikan membantu dalam divisi design. Praktikan dalam masa kerja praktek diikutsertakan dalam pengerjaan beberapa proyek. Berikut beberapa nama proyek dimana praktikan pernah terlibat antara lain : 1. Proyek Apartemen Bapak Harry Wijaya, Jakarta. 2. Proyek Rumah Tinggal Bapak Harry Wijaya, Pontianak. 3. Proyek Rumah Tinggal Ibu Citra, Jakarta. 4. Proyek Rumah Tinggal Taman Semanan Indah, Jakarta. 5. Proyek Bloom Yoghurt Store, Jakarta. C. PRODUK KERJA PRAKTIKAN DALAM PROYEK Tugas-tugas yang pernah dikerjakan oleh praktikan selama menjalani kerja praktek di CHROMATIC dalam mengerjakan proyek yang pernah ditangani antara lain : 1. Proyek Apartemen Bapak Harry Wijaya, Jakarta, dimana dalam proyek ini praktikan membantu dalam hal : a. Membuat alternatif layout. b. Membantu mendesain ruang keluarga, ruang makan, dapur, ruang kerja, kamar tidur 1, dan kamar tidur 2. c. Membuat gambar kerja. d. Membuat gambar 3D persfektif. 1. Proyek Rumah Tinggal Bapak Harry Wijaya, Pontianak, dimana dalam proyek ini praktikan membantu dalam hal :
- 23 -
a. Membuat alternatif layout. b. Membantu mendesain ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, kamar tidur, dan kamar mandi pada lantai 1. Membantu mendesain ruang keluarga, ruang kerja, kamar tidur, dan kamar mandi pada lantai 2. c. Membuat gambar kerja. d. Membuat gambar 3D persfektif. 1. Proyek Rumah Tinggal Ibu Citra, Jakarta, dimana dalam proyek ini praktikan membantu dalam hal : a. Membuat alternatif layout. b. Membantu mendesain kamar tidur, kamar tamu, dan ruang karaoke. 1. Proyek Rumah Tinggal Taman Semanan Indah, Jakarta, dimana dalam proyek ini membantu dalam hal : a. Membantu mendesain ruang makan dan dapur. b. Membuat gambar 3D persfektif. 1. Proyek Bloom Yoghurt Store, Jakarta, dimana dalam proyek ini membantu dalam hal : a. Membuat alternatif layout. b. Membuat gambar kerja.
- 24 -
RESIDENCE - RUMAH TINGGAL
Master Bedroom 2,
Pontianak
- 25 -
Master Bedroom 2, Pontianak
RESIDENCE - RUMAH TINGGAL
Walk In Closet,
Pontianak
- 26 -
Walk In Closet, Pontianak
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dalam rangka meningkatkan relevansi antara pendidikan, pembangunan, dan kebutuhan masyarakat, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan link and match, maksudnya adalah mendekatkan keterkaitan dan kesepadanan antara pengetahuan di perkuliahan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Melalui kebijaksanaan ini, diperkuat keterkaitan antara pendidikan dan industri serta dunia usaha dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian, serta sertifikasi pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan ekonomi. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk menciptakan keadaan agar keluaran pendidikan sepadan dengan kebutuhan berbagai sektor pembangunan akan tenaga ahli dan terampil sesuai dengan jumlah dan mutu yang sebarannya. Praktikan desain interior dengan segala keberadaannya tidak dapat hanya dengan mengandalkan kemampuan menggambar, gagasan-gagasan yang inovatif, serta teori yang didapat dibangku perkuliahan saja untuk mencapai hasil studi yang baik dan layak diterima dalam lingkungan pekerjaan desain di masyarakat. Kerja praktek sebagai jembatan link and match, yang menghubungkan antara dunia pendidikan desain interior dan dunia kerja desain interior merupakan contoh yang menarik untuk dikaji dengan keunikan yang ada di dalamnya. Keunikan yang dimaksudkan adalah momentum yang mempertemukan praktikan sebagai duta objek pendidikan desain interior dengan perusahaan desain sebagai tempat aplikasi segala metode, kecerdasan desain, estetika, dan segala hal yang bermuara pada desain interior diuji coba secara nyata di tempat ini. Momentum kerja praktek ini - 27 -
seringkali membuat pihak perusahaan desain menjadi bingung hendak dimulai darimana untuk mengajarkan desain interior dari sisi proyek kepada praktikan. Karena apa yang keseharian menjadi sesuatu yang biasa di dalam perusahaan desain hal ini menjadi sesuatu yang asing sama sekali di mata praktikan. Kesulitan lain yang muncul adalah ketika praktikan terbiasa untuk membuat sebuah rancangan tanpa mempedulikan ukuran, bentuk bahan baku, sifat bahan baku, sedangkan hal itu dituntut untuk mendapat perhatian secara khusus oleh perusahaan desain karena pengaruhnya terhadap efisiensi kerja, biaya produksi dan hasil akhir desain. Oleh karena itu, kerja praktek ini sangat berguna terutama dalam menambah pengetahuan dan pengalaman praktikan sebagai desainer interior setelah lulus nanti dimana praktikan dapat mempraktekkan teori yang sudah didapat didalam bangku kuliah dengan melihat cara kerja lapangan yang sesungguhnya. CHROMATIC
banyak
berjasa
dalam
menambah
pengetahuan
dan
pengalaman praktikan sebagai calon desainer interior. Tim profesional CHROMATIC mulai dari direktur, kepala-kepala bagian setiap divisi, serta para staf dengan sabar membagi ilmunya untuk praktikan sehingga praktikan merasa nyaman dapat diterima kedalam lingkungan perusahaan tersebut. Kesimpulan Praktikan Selama Melaksanakan kerja praktek di CHROMATIC, praktikan memperoleh pengetahuan dan pengalaman antara lain : 1. Praktikan memperoleh pengetahuan tentang perencanaan (design), pelaksanaan (construction), dan pengawasan (supervision). 2. Praktikan memperoleh pengetahuan tentang aspek dasar struktur dan pokok-pokok dasar dari material yang digunakan dalam perancangan suatu proyek. 3. Praktikan memperoleh pengalaman kerja, guna mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. 4. Praktikan belajar mengaplikasi secara langsung konsep-konsep perencanaan dan perancangan desain interior dalam kegiatan kerja sebenarnya. 5. Praktikan belajar menggunakan autocad, sketch up, dan 3D max.
- 28 -
6. Praktikan
belajar
fungsional
dan
untuk
menciptakan
berkualitas.
Karena
lingkungan telah
interior
terkualifikasi
yang melalui
pendidikan, pengalaman dan ujian, praktikan dapat mengidentifikasi, meneliti,
dan
secara
kreatif
memecahkan
permacalahan
dan
mengarahkan perancangan menuju lingkungan fisik yang sehat, aman, dan nyaman. 7. Praktikan belajar untuk memahami dan bersosialisasi dengan kebiasaan orang di dalam ruang dengan tujuan untuk menciptakan ruang yang fungsional didalam struktur bangunan yang dirancang oleh seorang arsitek. Kesimpulan Perusahaan Selama mengikuti kerja praktek di CHROMATIC, praktikan menyadari dalam mendesain suatu proyek tidak semudah dengan kita mengerjakan tugas kuliah karena praktikan harus memastikan bahwa perencanaan ruang dan konsep desainnya mempertimbangkan aspek keselamatan, fungsional, keindahan serta memastikan bahwa seluruh elemen yang dirancang sesuai dengan persyaratan kesehatan dan kesehatan umum termasuk didalamnya pengkodean, aksesibilitas, lingkungan dan petunjuk keberlangsungan. Hal-hal yang menghambat kerja dalam suatu proyek dapat dihindari dengan adanya perencanaan yang matang seperti pengolahan data yang sesuai dengan informasi proyek, pembuatan program ruang, perwujudan konsep yang baik, pembuatan RAB yang membutuhkan kejelian serta ketelitian, pengembangan desain, serta pengawasan berkala dengan tidak mengindahkan keinginan klien. Pada beberapa proyek yang ditangani oleh perusahaan, praktikan menarik kesimpulan bahwa : 1. Pada CHROMATIC terdapat seorang kepala desainer, seorang desainer, seorang drafter, dan praktikan sendiri sebagai assisten desainer. Kurangnya tenaga desainer pada perusahaan yang saat ini sedang
berkembang
dan
memiliki
jam
terbang
yang
padat
menyebabkan pengerjaan proyek yang lama sedangkan tenggat waktu yang diberikan sangat singkat.
- 29 -
2. Pada CHROMATIC terdapat komunikasi yang baik antar desainer maupun praktikan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman ataupun misscommunication dalam pengerjaan suatu proyek. 3. Pada CHROMATIC terdapat komunikasi yang baik dengan klien sehingga segala sesuatu yang didesain bertitiktolak pada keinginan dan harapan klien sebagai konsumen yang meminta jasa desainer interior. B. SARAN Saran bagi praktikan Adapun saran-saran berdasarkan posisi praktikan yang dapat membantu pengembangan potensi diri agar dapat lebih berkembang, yaitu : 1. Dalam masa kerja praktek sebaiknya praktikan lebih berperan aktif dalam mengambil tindakan dan keputusan. 2. Praktikan harus memiliki tanggung jawab terhadap perusahaan atas tugas yang diberikan serta menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu. 3. Praktikan harus kesabaran dalam menghadapi klien yang menuntut lebih dalam pengerjaan suatu proyek. 4. Praktikan harus mampu menerima kritik dan saran yang diberikan oleh kepala desainer maupun sesama desainer. Hal ini akan membantu praktikan dalam memperbaiki diri sehingga menjadi lebih baik kedepannya. 5. Praktikan harus memiliki komunikasi serta mambangun hubungan yang baik dengan klien. Hal ini akan memudahkan dalam mengerti akan keinginan seorang klien sehingga menghasilkan suatu desain yang dapat memuaskan klien. 6. Praktikan diharapkan tidak segan bertanya kepada seniornya. Hal ini akan membantu dalam menigkatkan pengetahuan tentang desain interior.
- 30 -
7. Praktikan diharapkan melakukan survey lapangan dan koordinasi dengan pekerja lapangan dengan baik sehingga lebih memudahkan proses desain berjalan baik. Saran Bagi Perusahaan Secara keseluruhan CHROMATIC dapat mengatasi permasalahanpermasalahan
yang
terjadi
dalam
perusahaan
dengan
baik.
Untuk
memecahkan permasalahan yang ada tim profesional CHROMATIC selalu melibatkan setiap anggota didalam perusahaan tersebut sehingga setiap anggota dapat belajar dan mendapat solusi dari masalah yang ada. Yang perlu direvisi adalah sistem kerja yang dilakukan oleh CHROMATIC. Perbaikan tersebut dapat dilakukan dengan cara pembentukan manajemen yang sempurna sehingga sistem kerja CHROMATIC menjadi lebih terarah dan terhindar dari kekacauan yang selama ini terjadi. Diharapkan
dengan
adanya
revisi
ini
CHROMATIC
dapat
lebih
meningkatkan profesionalitas perusahaan dihadapan klien. Selain itu dengan adanya kinerja yang baik dan sistematis, maka proyek-proyek dapat diselesaikan sesuai dengan tenggat waktu yang telah disepakati sehingga kepercayaan klien pada perusahaan semakin bertambah.
- 31 -