Laporan Kimia Acara 3 Pengenalan Unsur Azwar2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ACARA III PENGENALAN UNSUR



DISUSUN OLEH NAMA



: HAERUL AZWAR



NIM



: G1B021004



PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MATARAM 2021



ACARA III PENGENALAN UNSUR A. PELAKSANAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a). Mempelajari unsur Karbon b). Mempelajari unsur Periode 3 c). Mempelajari unsur Alkali Tanah d). Mempelajari unsur Halogen 2. Waktu Praktikum Rabu, 29 September 2021. 3. Tempat Praktikum Lantai III, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram. B.



LANDASAN TEORI Karbon adalah unsur penting sebagai pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tumbuhan terdiri dari bahan organik. Unsur karbon dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai salah satu unsur pembangun biomassa dalam tubuh dan sebagai sumber energi yang proses produksinya dilakukan oleh organisme yang mempunyai klorofil (zat hijau daun). Tanah merupakan salah satu dari tiga penyimpan karbon (carbon pool) di darat. Penyimpan lainnya adalah pada biomasa tanaman hidup dan tanaman yang mati atau nekromasa dan serasah, (Ghafar, 2018). Unsur-unsur periode ketiga adalah unsur-unsur yang memiliki jumlah kulit utama 3, dan jumlah elektron valensi yang berbeda. Elektron valiensinya dimulai dari satu hingga delapan. Unsur-unsur periode ketiga meliputi natrium (Na), magnesium (mg), alumunium (Al), silikon (Si), fosforus atau fosfor (P), belerang (S), klorin(Cl) dan argon (Ar), ( Efendi, 2021 ).



Logam alkali tanah sendiri terdiri atas enam unsur, yaitu berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), radium (Ra). Logam golongan IIA disebut logam alkali tanah, karena sifat-sifatnya seperti logam alkali. Unsur logam alkali tanah bersifat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan unsur atau zat lain membentuk senyawa. Beberapa reaksi unsur logam alkali tanah yaitu reaksi antara unsur logam alkali tanah dengan air, oksigen, nitrogen, halogen, dan hidrogen. Unsur logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida. Semua unsur logam alkali tanah dapat bereaksi dengan air kecuali Berilium (Be), (Alponita, 2018).  Halogen berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian karena unsur-unsur tersebut bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsure-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap 1 elektron membentuk ion bermuatan negatif satu. Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X2). Molekul X2 mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya. X2(g) → 2 X(g). Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, Klorin berwarna hijau muda, Bromin berwarna merah tua, Iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata Klorin, Iodin, dan Bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturut-turut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis). Larutan halogen juga berwarna. Larutan Klorin berwarna hijau muda, larutan Bromin berwarna coklat merah, dan larutan Iodin berwarna coklat. Dalam pelarut tak beroksigen, seperti Tetraklorida (CCl4) atau Kloroform, Iodin berwarna ungu. Semua unsur halogen terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2. Fluorin dan klorin berwujud gas, fluorin berwarna kuning pucat dan klorin berwarna kuning kehijauan. Bromin mudah menguap, cairan dan uapnya berwarna cokelat-



kemerahan. Iodin berupa zat padat berwarna hitam mengkilap yang dapat menyublim menghasilkan uap berwarna ungu, (Sinurat, 2016). C.



ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM 1.



Alat-alat Praktikum a.



Batang pengaduk



b.



Cawan porselin



c.



Korek api



d.



Pembakar spiritus



e.



Penjepit besi



f.



Pipa U + penutup



g.



Pipet tetes



h.



Pipet ukur 5mL



i.



Pipet ukur 10mL



j.



Rak tabung reaksi



k.



Rubber bulb



l.



Statif + klem



m. Tabung reaksi 2.



Bahan-bahan Praktikum a.



Air kapur ((CaCOH)2(aq))



b.



Aquades (H2O(l))(q)



c.



Gula pasir (C6H12O6(l))



d.



Indikator universal



e.



Larutan alumunium sulfat (Al2(SO4)3)(aq)0,1 M



f.



Larutan ammonium oksalat ((NH4)2C2O4)(aq)0,1 M



g.



Larutan asam sulfat (H2SO4)(aq)1 M



h.



Larutan barium nitrat (Ba(NO3)2)(aq)0,1 M



i.



Larutan iod (I2)(aq)



j.



Larutan kanji (C6H10O5)(aq)



k.



Larutan kalium kromat (K2CrO4)(aq) 0,1 M



l.



Larutan kalsium nitrat (Ca(NO3)2)(aq)0,1 M



m. Larutan natrium hidroksida (NaOH)(aq)1 M n.



Pita magnesium (Mg)15) (aq)



o.



Serbuk tembaga (II) oksida (CuO)(5)



D. PROSEDUR KERJA 1. Unsur karbon a. Diisi tabung reaksi dengan gula pasir dan CuO. b. Dihubungkan tabung reaksi yang berisi gula pasir dan CuO dengan tabung reaksi berisi air kapur menggunakan pipa U. c. Dipanaskan tabung reaksi yang berisi gula pasir dan CuO. d. Dialirkan gas dalam tabung reaksi yang berisi gula dan CuO ke dalam air kapur. e. Diamati apa yang terjadi. 2. Unsur periode 3 a. Aluminium 1) Dimasukkan 10 ml Al2(SO4)3 0,1 M ke dalam tabung reaksi. 2) Ditambahkan NaOH 1 M tetes demi tetes sampai terbentuk endapan. Dicatat jumlah tetesannya. 3) Ditambahkan H2SO4 tetes demi tetes sampai endapan. Dicatat jumlah tetesannya. b. Magnesium 1) Dijepit pita magnesium dan dimasukkan ujungnya ke dalam nyala api. 2) Setelah berpijar, dimasukkan magnesium ke dalam cawan porselin. 3) Ditambahkan aquades tetes demi tetes. 4) Diuji larutan menggunakan kertas lakmus. 5) Ditulis persamaan reaksinya. 3. Unsur alkali tanah



a. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berturut-turut 1 mL larutan Ca(NO3)2 0,1 M dan 1 mL larutan Ba(NO3)2 0,1 M. b. Dimasukkan larutan (NH4)2 C2O4 sampai terbentuk endapan. Dicatat jumlah tetesannya. c. Dimasukkan lagi ke dalam tabung reaksi berbeda berturut-turut 1 mL Ca(NO3)2 0,1 M dan 1 mL larutan Ba(NO3)2 0,1 M. d. Ditetesi larutan K2CrO4 0,1 M sampai terbentuk endapan. Dicatat jumlah tetesannya. 4. Unsur halogen a. Dimasukkan larutan iod ke dalam tabung reaksi. b. Ditambah beberapa tetes larutan kanji ke dalam larutan iod. c. Dicatat perubahan yang terjadi. E.



HASIL PENGAMATAN (Terlampir)



. F.



ANALISIS DATA 1. Unsur Karbon a. Reaksi antara gula dengan tembaga (II) oksida: C6H12O6(s) + 12CuO(s) → 12CuO(s) + 6CO2(g) + 6H2O(aq) b. Reaksi antara karbondioksida dengan larutan air kapur: CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(aq) 2. Unsur Periode 3 a. Aluminium 1) Reaksi antara aluminium sulfat dengan natrium hidroksida: Al(SO4)3(aq) + 6NaOH(aq) → 2Al(OH)3(s) + 3NaSO4(aq) 2) Reaksi antara endapan 2Al(OH)3 dengan H2SO4(aq) Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)(aq) + 6H2O(l) b. Magnesium Mg(s) + 1/2O2(g) → MgO(s) 3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s) Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g) Mg(OH)2(s) →MgO(s) + H2O(aq) 3. Unsur Alkali Tanah a. Kalsium Nitrat (Ca(NO3)2 (aq)) 1) Dengan larutan ((NH4)2 C2O4(aq)) Ca(NO3)2(aq) + (NH4)2 C2O4(aq) →CaC2O4(s) + (NH4)3(NO3)2



(aq) 2) Dengan larutan (K2CrO4(aq)) Ca(NO3)2(aq) + K2CrO4→CaCrO4(aq) + K2(NO3)2(aq) b. Barium Nitrat (Ba(NO3)2(aq)) 1) Dengan larutan (NH4)2 C2O4(aq))



Ba(NO3)2(aq) + (NH4)2 C2O4(aq) →BaC2O4(s) + (NH4)3(NO3)2(aq) 2) Dengan larutan (K2CrO4(aq)) Ba(NO3)2(aq) + K2CrO4(aq) →BaCrO4(s) + K2(NO3)2(aq) 4. Unsur halogen Reaksi antara larutan kanji dengan larutan iod 1) I2(aq) + I3- (aq) → I3- (aq) 2) (C2H10O5)(aq) + I3- (aq) → Kompleks ungu G. PEMBAHASAN Senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O. Dimana apabila senyawa organik ini dibakar, akan menghasilkan uap air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2). Misalnya, apabila kita membakar sate atau jagung dalam waktu yang cukup lama, maka warna jagung atau sate tesebut akan berwarna hitam. Zat warna hitam inilah yang disebut dengan arang atau karbon. Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas CO2, sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan menghasilkan karbon atau zat arang. Untuk mengidentifikasi adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon, maka dapat dilakukan dengan melakukan percobaan atau eksperimen pemanasan gula dan glukosa. Apabila kita ingin mengidentifikasi adanya unsur H, dan O pada senyawa organik, kita dapat melakukan percobaan atau eksperimen I. Dalam eksperimen I ini, gula dipanaskan di dalam tabung reaksi yang ditutup dengan rapat, agar gas yang terbentuk tidak keluar ke udara bebas. Pada saat gula dipanaskan di dalam tabung reaksi yang tertutup rapat, terjadi suatu reaksi kimia, yakni yang pertama timbul gelembung-gelembung gas (mendidih) dan menimbulkan uap air, dimana timbulnya gelembung gas tersebut menandakan bahwa ketika gula dipanaskan, terjadi reaksi kimia. Yang kedua, setelah suhunya dinaikkan, terjadi perubahan warna pada gula, warna gula yang sebelumnya berwarna putih, kini langsung berubah warna menjadi coklat kehitaman.Semakin



suhunya dinaikkan, maka larutan gula itu ternyata berwarna semakin gelap  (hitam). Jadi kesimpulannya, pembakaran gula menghasilkan uap air atau H2O. Dan itu berarti pada senyawa karbon atau senyawa organik ini tersusun atau terdapat unsur H, dan O di dalamnya. Reaksi pembakaranya dapat dituliskan sebagai berikut: C12H22O11 (s) + 12 O2(g)   ----->   12 CO2(g) + 11 H2O(l)  Sedangkan untuk mengidentifikasi adanya unsur C, dan O, kita dapat melakukan eksperimen II, dengan bantuan CuO yang dapat mempercepat proses reaksi dari pembakaran glukosa. CuO ini juga bekerja sebagai okidator atau tugasnya mereduksi glukosa. Sedangkan glukosa akan menjadi pereduksi atau bertugas mengoksidasi CuO. Ketika glukosa dan Tembaga (II) Oksida atau CuO dipanaskan dalam labu erlemeyer , terjadi reaksi kimia yang ditandai dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna pertama yang terjadi ialah berwarna kecoklatan, kemudian setelah suhunya semakin dinaikan, gula dan CuO pada tabung reaksi yang dipanaskan, warnanya berubah lagi menjadi coklat kehitaman. Pembakaran glukosa menghasilkan gas yang kemudian dialirkan dengan pipa pengalir gas ke tabung reaksi  yang berisi air kapur. Setelah gas bercampur dengan air kapur Ca(OH)2, air kapur akan mengeruh, dan menghasilkan endapan CaCO3. Berikut reaksinya : Ca(OH)2 + CO2 –> CaCO3 + H2O. Hal ini membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dari pembakaran glukosa tersebut merupakan gas karbondioksida atau CO 2. Itu berarti pada glukosa, terdapat unsur C dan unsur O. Magnesium hidroxida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia (dalam keadaan basah) Mg(OH)2. Biasanya Magnesium terdapat dalam bentuk klorida, silikat, hidrat, oksida, sulfat, atau karbonat. Oksigen dalam tabel periodik memiliki simbol O dengan nomor Atom 16, Magnesium berreaksi dengan Oksigen menghasilkan Mg(OH)2. Karakteristik dari Magnesium Hidroksida yaitu berbentuk serbuk putih, tidak berasa, mengabsorsi CO2 secara perlahan dari udara. Magnesium Hidroksida tidak larut dalam air, alkohol,



kloroform, dan eter namun larut dalam asam encer. Magnesium Hidroksida adalah antasida yang digunakan bersama-sama dengan Aluminium Hidroksida untuk menetralisir asam lambung.  Iodin merupakan salah satu anggota halogen yang berupa padatan pada temperatur kamar hingga untuk keperluan percobaan mudah ditangani. Iodin mempunyai karakteristik antara lain sifat polaritas yang signifikan dalam golongannya hingga kelarutannya dalam pelarut dengan berbagai tingkat kepolaran dapat di identifikasi. Sifat lain yang sangat dramatik yaitu interaksinya dengan amilum menghasilkan warna biru dan ini merupakan indikator untuk membedakan dengan ionnya iodida ; dengan demikian sifat sebagai oksidator dalam sistem I2 – I- sangat informatif dalam proses redoks. Karakteristik lain yang berbeda dari golongannya yaitu kemampuannya membentuk senyawa komplek sebagai ion. Logam alkali tanah sendiri terdiri atas enam unsur, yaitu berilium(Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), danradium (Ra). Logam golongan IIA disebut logam alkali tanah, karena sifat-sifatnya seperti logam alkali. Unsur logam alkali tanah bersifat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan unsur atau zat lain membentuk senyawa. Beberapa reaksi unsur logam alkali tanah yaitu reaksi antara unsur logamalkali tanah dengan air, oksigen, nitrogen, halogen, dan hidrogen. Unsur logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida. Semua unsur logam alkali tanah dapat bereaksi dengan air kecuali Berilium(Be). H. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: a). Gas yg dihasilkan dari pembakaran glukosa merupakan gas karbondioksida, berarti pada glukosa terdapat unsur C dan unsur O.



b). Perubahan warna dari kertas lakmus yang awalnya merah menjadi Biru pada percobaan pembakaran unsur Mg kemudian diteteskan aquades membuktikan bahwa unsur Mg bersifat Basa. c). Alkali Tanah sangat mudah beraksi dengan Halogen ( golongan VIIA ), kecuali Be. Reaksi Be dengan Halogen akan membentuk Ikatan Kovalen. Sementara itu, unsur alkali tanah lainnya jika bereaksi dengan Halogen membentuk Ionik. d). Iodin berinteraksi dengan Amilum menghasilkan warna ungu dan ini untuk membedakan ionnya dengan Iodida.



DAFTAR PUSTAKA Ghafar, Nila Mulia sari, Novi Kartina, Mulyadi, Muslich Hidayat, Kurniawati. (2018). SEKUNDER PEGUNUNGAN DEUDAP PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR. Efendi Ahmad. (2021). RANGKUMAN SIFAT KIMIA UNSUR PERIODE 3, PROSES Alponita Feni , Muhaimin , Syahri Wilda. (2018). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA PRAKTIKUM REAKSI ALKALI DAN ALKALI TANAH. Sinurat Rosanni.(2016). KIMIA ORGANIK HALOGEN.



LAMPIRAN 1. Jurnal



Landasan Teori



a). ( Ghaffar, 2018 )



b). (Afendi, 2021)



c). (Alponita, 2018)



d. (Sinurat, 2016)