Laporan Kontaktor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“LAPORAN KONTAKTOR”



PRAKTEK KE-3



NAMA



: WAN NUR DIANA NINGSIH



NIM



: 5173331034



KELAS



: PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO C



MATA KULIAH



: ELEKTROMEKANIK



KELOMPOK



:2



FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



PENDAHULUAN Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya. Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang paling mudah adalah dengan menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus listrik. Kontaktor



merupakan



komponen



listrik



yang



berfungsi



untuk



menyambungkan atau memutuskan arus listrik AC. Kontaktor atau sering juga disebut dengan istilah relay contactor dapat kita temui pada panel kontrol listrik. Pada panel listrik contactor sering digunakan sebagai selektor atau saklar transfer dan interlock pada sistem ATS. Berikut adalah bentuk contactor yang dapat kita temui.



Contactor yang beredar dipasaran pada umumnya dibedakan berdasarkan kemapuanya dalam mengontrol tegangan listrik AC. Di pasaran contacctor dibedakan menjadi 2 tipe yaitu : 



Contactor 1 Phase







Contactor 3 phase Contactor 1 phase digunakan untuk mengontrol arus listrik AC 1 phase,



sedangkan contactor 3 phase digunakan untuk mengontrol aliran listrik AC 3 phase. Pada contactor 1 phase minimal terdapat 2 saklar utama, sedangkan pada contactor 3 phase minimal terdiri dari 3 saklar utama.



TEORI 2.1 Prinsip Elektromagnetik Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan arus listrik. Aplikasi praktisnya kita temukan pada motor listrik, speaker, relay dsb. Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya meninggalkan kita (tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet melingkar, lihat gambar 1. Sedangkan gambar visual garis gaya magnet didapatkan dari serbuk besi yang ditaburkan disekeliling kawat beraliran listrik. Sebatang kawat pada posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah, maka arus menuju keatas arah pandang (tanda titik). Garis gaya magnet yang membentuk selubung berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat. Garis gaya magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara melihatnya dengan serbuk halus besi atau kompas yang didekatkan dengan kawat penghantar tsb. Kompas menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar kawat melingkar. Arah medan magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup (James Clerk Maxwell, 1831-1879). arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah medan magnet searah putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus kebelakang (menuju kita) maka arah medan magnet adalah kekiri.



Arah aliran arus listrik DC pada kawat penghantar menentukan arah garis gaya elektromagnet. Arah arus listrik DC menuju kita (tanda titik pada penampang kawat), arah garis gaya elektromagnet melingkar berlawanan arah jarum jam. Ketika arah arus listrik DC meninggalkan kita (tanda silang penampang kawat), garis gaya



elektromagnet yang ditimbulkan melingkar searah dengan jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan sekrup). Makin besar intensitas arus yang mengalir semakin kuat medan elektro-magnet yang mengelilingi sepanjang kawat tersebut.



2.2 Prinsip Elektromagnetik pada Kontaktor Pada Relay ataupun Kontaktor terdapat bagian yang disebut Coil, Jika Coil ini dialiri oleh arus Listrik, Maka Coil akan terenergize dan akan menghasilkan Medan Elektromagnetik yang akan menarik dan menggerakan bagian-bagian Kontak yang terdapat di Relay ataupun Kontaktor. Coil merupakan sebuah kumparan kawat yang dililitkan pada sebuah inti Lunak. Biasanya Kawat yang digunakan dari Bahan Tembaga yang merpakan konduktor yang baik untuk dialiri arus listrik. Nah ketika Coil ini dialiri oleh arus listrik maka akan menghasilkan Medan Elektromagnetik yang akan menggerakan Kontak-Kontak Pada Relay. Kontak adalah Saklar Mekanik yang terbuat dari Logam. Jenis-Jenis Kontak pada Relay yaitu Kontak NO, KOntak NC dan Common. Kontak NO berarti jika Relay dalam keadaan Stand By tanpa dialiri Oleh Arus Listrik maka Posisi Kontak dalam keadaan terbuka (Normally Open). Sedangkan Kontak NC sebaliknya, Jika Relay dalam keadaan Stand By maka posisi Kontak dalam keadaan tertutup (Normally Close). Dan Common adalah penghubung Keduanya tergantung bagian mana yang akan digunakan NO atau NC.



HASIL PRATIKUM Dari hasil pembongkaran pada kontaktor magnet, bagian-bagiannya terdiri atas : 1. Kontak Utama : terdiri dari 3 buah kontak Normally Open (NO) dan diberi penomoran dengan angka 1-2, 3-4, 5-6. Konstruksi kontak utama biasanya lebih luas dan tebal sehingga dapat dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban).



2. Kontak Bantu (Auxiliary Contact) : mempunyai konstruksi yang lebih sempit dan tipis sehingga hanya dapat dialiri arus listrik yang relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol). Kontak Bantu terdiri dari kontak Normally Open (NO) dan kontak Normally Close (NC).



3. Coil Kontaktor : merupakan bagian yang berbentuk kumparan dan bersifat elektromagnetis, jika coil pada kontaktor dialiri listrik maka coil akan menjadi bersifat magnet dan akan mengubah semua kontak pada kontaktor dari kondisi Normally Open (NO) menjadi Normally Close (NC) atau dari Normally Close (NC) menjadi Normally Open (NO).



4. Inti Besi



5. Pegas



6. Besi untuk kontak utama dan kontak bantu



ANALISIS DATA 1. Prinsip Kerja Kontaktor Prinsip kerja contactor sama seperti relay, dalam contactor terdapat beberapa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Pada suatu contactor terdapat beberpa saklar dengan jenis NO (Normaly Open) dan NC (Normaly Close) dan sebuah kumparan atau coil elektromagnetik untuk mengendalikan saklar tersebut. Apabila coil elektromagnetik contactor diberikan sumber tegangan listrik AC maka saklar pada contactor akan terhubung, atau berubah kondisinya, yang semula OFF menjadi ON dan sebaliknya yang awalnya ON menjadi OFF. Untuk memahami prinsip kerja contactor dapat dilihat dari gambar skema contactor berikut.



2. Ketika diberi beban I = 0, bagaimana kondisi kontaktor? Yang terjadi ketika kontaktor diberi beban I = 0, maka kontaktor akan diam dan coil tidak akan bekerja karena pada dasarnya prinsip elektromagnetik akan ada jika diberi arus listrik. Begitu juga dengan kontaktor, coil tersebut tidak akan bekerja jika tidak diberi beban seperti lampu, kulkas dan sebagainya. Selain pengatur tegangan, fungsi kontaktor juga sebagai penghubungan rangkaian daya listrik berulang-ulang.



3. Kerja Kontaktor ketika diberi frekuensi sebesar 50 Hertz disertai gambar grafiknya Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup dan kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. karena pada arus bolak-balik frekuensi 50 Hz, berarti dalam 1 detik inti magnit menarik dan mele-pas jangkar sebanyak 50 periode, sehingga menimbulkan suara getaran. Maka, 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali. Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu). Gambar grafik



KESIMPULAN 



Kontaktor magnetis adalah alat



yang digerakkan secara magnetis untuk



penghubungan atau penghubungan rangkaian daya listrik berulang – ulang. 



Bagian – bagian utama dari kontaktor magnetis adalah elektromagnet dan kontak







Prinsip kerja contactor sama seperti relay, dalam contactor terdapat beberapa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik.







Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik inti magnit menarik dan mele-pas jangkar sebanyak 50 periode, sehingga menimbulkan suara getaran.







Ketika kontaktor diberi beban I = 0, maka kontaktor akan diam dan coil tidak akan bekerja



LAMPIRAN