Laporan Observasi Off Task [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Observasi Perilaku Off Task pada Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas 2 SD



1. Anastasia Marsella



(1125130033)



2. Defi Amelia



(1125130014)



3. Prada Umawar .H



(1125130075)



PSIKOLOGI C 2013 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2015



LAPORAN OBSERVASI KELOMPOK I



Latar Belakang Permasalahan Siswa sekolah dasar pada umumnya di kelas saat proses belajar cenderung melakukan perilaku off task, siswa sekolah dasar pada umumnya menyukai mata pelajaran yang tidak dilakukan di dalam kelas, seperti olahraga dengan latihan interval, yaitu pemanasan sebekum melakukan mata pelajaran olahraga. Pada latihan interval, diharapkan anak bisa berkonsentrasi dan tidak melakukan perilaku off task.



II



Tujuan Observasi ini dilakukan dengan tujuan mengamati perilaku off-task



yang



dilakukan siswa pada mata pelajaran matematika.



III



Manfaat Observasi ini dilakukan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya dapat membantu untuk menjelaskan bahwa siswa lebih senang belajar di lingkungan terbuka daripada di dalam kelas.



IV



Jenis Observasi Jenis observasi yang kami gunakan adalah observasi sistematis. observasi sistematis adalah observasi yang sebelum dilakukan, observer sudah mengatur sruktur yang berisi kategori atau kriteria, masalah yang akan diamati. Sedangkan observasi nonsistematis yaitu apabila dalam pengamatan tidak terdapat struktur kategori yang akan diamati.



V



Metode Pancatatan Metode pencatatan observasi yang digunakan adalah:  Interval recording, merupakan salah satu teknik observasi yang berfokus pada perilaku spesifik dalam waktu yang spesifik pula. Periode observasi dibagi menjadi beberapa segmen interval (biasanya selama 5 sampai 30 detik, tergantung pada apa yang mau diobservasi). Interval recording sesuai untuk observasi terkontrol dan di dalam laboratorium. Observer melakukan perhitungan kemunculan atau ketidakmunculan target perilaku dalam setiap interval. Jenis dari interval itu sendiri ada beberapa macam, dan observasi ini khususnya akan menggunakan jenis partial interval time sampling. Dimana



dalam pencatatannya perilaku (score) diberikan atau dicatat hanya sekali. Tanpa memperhatikan berapa lama atau berapa kali target perilaku muncul di dalam interval. 



Event recording, merupakan teknik observasi dengan cara merekam setiap hal dari perilaku spesifik (specific behavior) atau kejadian-kejadian yang ingin diukur selama periode observasi. Event recording merekam sample behavior, dimana unit pengukurannya adalah perilaku. Dengan kata lain, observer menuggu perilaku atau kejadian yang ingin diukur itu muncul kemudian mencatatnya. Event recording terutama digunakan untuk observasi terkontrol dan studi laboratorium serta tepat untuk mengukur perilaku yang jelas pengertian awal dan akhirnya. Akan tetapi kurang cocok digunakan untuk high-rate behavior atau perilaku yang berubah-ubah durasinya atau lamanya, seperti tepuk tangan, membaca, dan mendengarkan.







Rating recording, yaitu metode observasi berupa checklist yang didasarkan pada intensitas perilaku yang diamati. Observer sebelumnya membuat rating sikap pada skala atau ceklis, dan biasanya hasil perekaman dicatat di akhir periode observasi. Metode ini membutuhkan kepekaan tinggi pada subjektivitas observer. Rating berguna untuk aspek-aspek perilaku yang sifatnya lebih global dan mengukur kesan.



VI



Rencana Waktu Observasi Rencananya kelompok kami akan melakukan observasi mulai tanggal 11 Mei 2015 bertempat di SD Rawamangun 12 pagi, Jakarta Timur . Dan pihak sekolah mengizinkan kami untuk mengobservasi disana.



VII



Tempat & Waktu Observasi  



Tempat : 1 SDN Rawamangun 12 pagi 2 Kelas 2 Waktu Pelaksanaan Observasi : o Observasi I : Observasi dilakukan pukul 10.00 sampai 10.20 pada hari senin tanggal 11 Mei 2015 ( untuk observasi dengan teknik pencatatan interval yang dilakukan oleh seluruh anggota kelompok yang berada di dalam ruang kelas.



o



Observasi II : Observasi dilakukan pukul 10.45 sampai 11.05 pada hari selasa tanggal 12 Mei 2015 ( untuk observasi dengan teknik pencatatan event yang dilakukan oleh seluruh anggota



kelompok yang berada di dalam ruang kelas. o Observasi III : Observasi dilakukan pukul 09.00 sampai 09.20 pada hari rabu tanggal 13 Mei 2015



( untuk observasi dengan



teknik pencatatan ratings yang dilakukan oleh seluruh anggota kelompok yang berada di dalam ruang kelas.



VIII Identitas Subjek    



IX



Nama Usia Jenis Kelamin Nama Sekolah



: P. D. A. : 8 tahun : Laki-Laki : SDN Rawamangun 12 Pagi



Kajian Teoritik Pada artikel Classroom-based high-intensity interval activity improves off-task behavior in primary school students, menejalaskan bahwa selain manfaat kesehatan dan kebugaran yang dikenal terkait dengan aktivitas fisik secara teratur (Bidlle et al 2004; dan Tybor 2005), membuktikan bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan fungsi kognitif (Best 2010; Budde et al.2008; Davis et al.2011; Pesce et al 2009), konsentrasi (Taras 2005; Tsau et al.2009), dan prestasi akademik (Casteselli et al. 2007; Chomhitz et al. 2009; Coe et al.2006; Donnely et al. 2009). Selain itu, Untuk sekarang, beberapa studi telah membahas mekanisme yang dapat menjelaskan hubungan positif antara aktivitas fisik dan akademis kinerja (Mahar et al. 2006). Lalu, Secara khusus, studi meneliti dampak aktivitas fisik pada kelas off-tugas perilaku (perilaku yang terlepas dari dan tidak berhubungan dengan tugas belajar di tangan) yang kurang. Hal ini merupakan penting bidang studi sebagai perilaku kelas dikaitkan dengan akademis kinerja (Alexander et al 1993;. Maughan et al 1996.; Mayes et al. 2000; Stanton et al. 1990). Di samping itu, Sementara studi ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan kelas perilaku, efek dari aktivitas fisik saja (yaitu, tanpa komponen akademik yang menyertainya) belum diperiksa. Selanjutnya, kemanjuran singkat intensitas tinggi pelatihan interval (sebuah modalitas latihan yang sangat singkat dengan manfaat kebugaran dikenal (Ma et



al. 2013; Mcrae et al. 2012; Tabata dkk. 1996)) untuk meningkatkan perilaku kelas juga tidak diketahui.



X



Indikator perilaku Menurut Journal Classroom – based high-intensity interval activity improves off-task behaviour in primary school students. (jasmin K. MA, Lucy Le Mare, and Brendon J. Gurd) telah mendefinisikan indikator perilaku dari Off-Task Motorik, verbal dan pasif, yaitu : Motorik  Menggambar  Gelisah Verbal :  Berbicara dengan teman sekelas  Berbicara jika tidak dipanggil Pasif :  Menatap kosong  Tidak memperhatikan guru  Kepala di atas meja



XI



Bentuk Lembar Kerja Observasi: PARTIAL INTERVAL TIME SAMPLING RECORDING BLANK SHEET Nama observe : Definisi operasional : Menggambar di saat mata pelajaran yang seharusnya tidak untuk menggambar, gelisah, berbicara dengan teman sekelas saat guru sedang memberikan materi, berbicara bila tidak dipanggil oleh guru, menatap dengan pandangan kosong (tidak membuat kontak mata dengan guru), kepala tertunduk di atas meja Nama observer/ Co.observer: Hari/tanggal : Panjang interval : Total waktu observasi :



INTERVAL NO



PERILAKU 1



2



3



4



Total



Off Task pada Mata Pelajaran Matematika di dalam Kelas Siswa menggambar di saat mata pelajaran yang seharusnya tidak untuk menggambar



1 2



Siswa mulai merasa gelisah Siswa berbicara dengan 3



teman sekelas saat guru sedang memberikan materi



4



Siswa berbicara bila tidak dipanggil oleh guru



Siswa menatap dengan 5



pandangan kosong (tidak membuat kontak mata dengan guru)



6



Kepala siswa tertunduk di atas meja



Note



X : Perilaku yang Terobservasi



O : Perilaku yang tidak terobservasi 



Setiap angka merefleksikan 5 menit periode observasi



EVENT RECORDING BLANK SHEET Nama observe : Definisi operasional : Menggambar di saat mata pelajaran yang seharusnya tidak untuk menggambar, gelisah, berbicara dengan teman sekelas saat guru sedang memberikan materi, berbicara bila tidak dipanggil oleh guru, menatap dengan pandangan kosong (tidak membuat kontak mata dengan guru), kepala tertunduk di atas meja Nama observer/ Co.observer: Hari/tanggal : Panjang interval : Total waktu observasi :



INTERVAL NO



PERILAKU 1



Off Task pada Mata Pelajaran Matematika di dalam Kelas



1



2



Siswa menggambar di saat mata pelajaran yang seharusnya tidak untuk menggambar Siswa mulai merasa gelisah



2



3



4



Total



Siswa berbicara dengan 3



teman sekelas saat guru sedang memberikan materi



4



Siswa berbicara bila tidak dipanggil oleh guru



Siswa menatap dengan 5



pandangan kosong (tidak membuat kontak mata dengan guru)



6



Kepala siswa tertunduk di atas meja







Setiap angka merefleksikan 5 menit periode observasi



RATING RECORDING BLANK SHEET



Nama observe : Definisi operasional : Menggambar di saat mata pelajaran yang seharusnya tidak untuk menggambar, gelisah, berbicara dengan teman sekelas saat guru sedang memberikan materi, berbicara bila tidak dipanggil oleh guru, menatap dengan pandangan kosong (tidak membuat kontak mata dengan guru), kepala tertunduk di atas meja. Nama observer/ Co.observer: Hari/tanggal : Panjang interval : Total waktu observasi :



NO



PERILAKU



SELALU SERING



JARANG



TIDAK PERNAH



Off Task pada Mata Pelajaran Matematika di dalam Kelas



Siswa menggambar di 1



saat mata pelajaran yang seharusnya tidak untuk menggambar



2



Siswa mulai merasa gelisah



3



Siswa berbicara dengan teman sekelas saat guru sedang memberikan



materi



4



Siswa berbicara bila tidak dipanggil oleh guru



5



Siswa menatap dengan pandangan kosong (tidak membuat kontak mata dengan guru)



6



Kepala siswa tertunduk di atas meja



XII



Observasi a. Observasi Lingkungan Fisik Observasi dilakukan pada siswa kelas 2 SD. Ruangan kelas berbentuk persegi panjang dengan cat berwarna broken . dibagian kanan dan kiri ruangan terdapat kaca jendela yang diberi gordeng berwarna merah. Dibagian depan ruangan terdapat papan tulis berwarna putih, satu buah lemari, satu buah meja guru yang diberi taplak berwarna putih yang di atas meja terdapat vas bunga mawar berwarna pink dan 1 kursi guru. Di bagian didnding depan dipajang foto presiden dan wakil presiden serta ditengahnya terdapat lambang burung garuda. Di dinding bagian kanan dan kiri terpajang foto-foto pahlawan dan dibagian dinding belakang terpajang hasil karya murid-murid di kelas. Di dalam kelas terdapat 4 deret meja kesamping dan masingmasing deretan meja terdapat 3 meja di belakangnya sehingga total meja ada 16 unit dan dari setiap meja berisi dua bangku sehingga total bangku ada 32 unit. Di bagian atap ruangan terdapat 2 kipas berwarna putih, dan lantai keramik yang berwarna putih. b. Observasi perilaku Off task Hari ke-1 Siswa duduk di bangku ke tiga disebelah kanan yang dekat dengan pintu. Selama pelajaran Matematika, siswa selalu menghadap ke depan tetapi dengan tatapan kosong, berkali-kali siswa selalu menatap kosong ke arah depan. Selain menatap kosong, siswa pun selalu mengobrol dengan teman sebangkunya dengan suara yang berbisik-bisik dan diikuti dengan tertawa yang ditahan dengan menutup mulutnya dengan telapak tangannya.siswa merasa gelisah dengan selalu menggarukgaruk kepala, sedikit sedikit memindahkan posisi tubuhnya, menyolek teman sebangkunya,dan memukul pelan teman sebangkunya. Mereka selalu mengobrol dan selalu menutup mulutnya dengan telapak tangan. Ketika mereka selesai mengobrol. Siswa tersebut menundukan kepalanya di meja seperti keadaan mengantuk, lalu kembali lagi menatap kosong ke depan. Pada saat guru sibuk dengan memanggil siswa yang lainnya untuk mengerjakan soal di depan papan tulis, siswa kembali lagi menundukan kepalanya di atas meja. Setelah itu siswa kembali merasa gelisah dan mengeluarkan kertas lalu siswa menggambar dan mencoret-coret kertas itu dengan berbagai gambar. Kemudian siswa itu memperlihatkan gambarnya kepada teman



sebangkunya dan mereka kembali tertawa sambil menutup mulutnya dan siswa kembali menundukan kepalanya ke atas meja dengan kedua tangan yang dilipat. Hari ke-2 Pada hari kedua, awalnya siswa mengikuti pelajaran matematika dengan cukup serius, akan tetapi kondisi tersebut tidak berlangsung terlalu lama dikarenakan beberapa saat kemudian siswa ini merasa gelisah yang ditandai dengan menggarukgaruk kepala nya, dan menoleh ke samping kanan dan kirinya. Setelah itu, siswa menopangkan dagunya di atas salah satu tangan nya sambil menatap dengan kosong tanpa tujuan. Kemudian, siswa ini mencolek bahu teman yang duduk di meja yang sama dengan nya untuk mengajaknya mengobrol mengenai hal yang seharusnya tidak diperbincangkan saat guru di depan kelas sedang memberikan materi. Siswa ini sangat senang sekali saat mengobrol dengan temannya. Sesekali terlihat siswa ini terlihat memainkan salah satu permainan yang sering dimainkan oleh anak sebaya mereka. Hari-3 Pada hari ketiga, tempat duduk subjek dipindahkan oleh guru yang tadinya duduk di bangku ketiga kini ia di pindahkan maju kedepan jadi ia duduk di bangku paling depan. Beberapa kali siswa menatap kosong ke arah pintu kelas dengan melipatkan kedua tangan diatas meja. Siswa juga terlihat gelisah dengan menggaruk – garuk kepalanya. Kemudian siswa juga sering mengobrol dengan teman sebangkunya ketika guru sedang menulis di papan tulis. Sesekali siswa membalikkan badannya kebelakang dan mengobrol dengan teman dibelakangnya. Siswa juga sering menundukkan kepalanya ke atas meja dan sambil menulis. Ketika guru sedang keluar kelas untuk berbicara dengan guru lain, siswa keluar dari bangkunya dan berpindah ke bangku temannya yang duduk di paling belakang untuk mengambil penghapus. Kemudian guru kembali masuk dan siswa tersebut berlari menuju bangkunya. Setelah itu siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Beberapa kali ia menggangu teman sebangkunya yang sedang mengerjakan tugas dengan mencoret – coret buku temannya.



XII. Perhitungan Data Interobserver Reliability 1. Perhitungan Data Interval  Percentage Agreement For Occurrance Of Target Behavior Formula sebagai berikut:



A IRocc =



A occ × 100 Aocc + D







Target perilaku 1 : 2 x 100 =66,67 2+1







Target perilaku 2 : 2 x 100 =66,67 2+1







Target perilaku 3 : 2 x 100 =50 2+2







Target perilaku 4 : 2 x 100 =50 2+2







Target perilaku 5 : 3 x 100 =75 3+ 1







Target perilaku 6 : 2 x 100 =50 2+2



 Percentage Agreement for Nonoccurance of Target Behaviour Formula sebagai berikut:



A IRnon =







A non ×100 A non + D



Target perilaku 1 :



1 1 = ×100 =50 1+1 2 



Target perilaku 2 : 1 1 = ×100 =50 1+1 2







Target perilaku 3 : 0 0 = ×100 =0 0+2 2







Target perilaku 4 : 2 1 = × 100 =66.6 2+1 3







Target perilaku 5 : 0 0 = ×100 =0 0+2 2







Target perilaku 6 : 2 1 = × 100 =66.6 2+1 3



 Percentage Agreement for Both Categories Formula sebagai berikut: A IRtot =







Atot × 100 Atot + D



Target perilaku 1 :



3 x 100 =75 3+ 1 



Target perilaku 2 : 3 x 100 =75 3+ 1







Target perilaku 3 : 2 x 100 =50 2+2







Target perilaku 4 : 3 3 = × 100 =75 3+ 1 4







Target perilaku 5 : 3 3 = × 100 =75 3+ 1 4







Target perilaku 6 : 4 4 = ×100 =100 4+ 0 4



A



B



a+b



C



D



c+d



a+c



b+d



N



12



1



5



6



17



7



13 11 24



 Kappa Observer & Co Observer 1



Ob1



O o X x X x o x X o x o x o o o x o x x o o x X



Ob2



O x X x o



x o x X x x x x x o o x x x x o o x X



p o=(a+ d)/ N po=(12+ 6)/ 2 4



po=18 /2 4



 .75 pc=



( a+ d )( a+c ) + ( c +d ) (b+ d) 2 N



pc=



12



1



13



3



8



11



15



9



24



( a+ d )( a+c ) + ( c +d ) (b+ d) po− pc K appa= 2 1− pc N pc=



( 12+6 )( 12+5 ) + ( 5+6 ) (1+ 6) 75−66 Kappa= 2 1−66 24



pc=



( 18 x 17 )+ ( 11 x 7 ) 0,09 Kappa= 576 0,34



pc=



( a+ d )( a+c ) + ( c +d ) (b+ d) =.26 N2



pc=



( 12+6 )( 12+5 ) + ( 5+6 ) (1+ 6) 2 24



pc = 0,66 pc = .66



 Kappa Observer & Co Observer 2 Ob1



O O X x X x o x X o x o x o o o x o x x o o x x



Ob3



O O X x X x o x X o x x x x o o x x x x o o o x



po=(a+ d)/ N



P o=(12+8)/24



P o=20/24 Po=0.8 3



Po=.8 3



pc=



( a+ d )( a+c ) + ( c +d ) (b+ d) po− pc Kappa= 2 1− pc N



pc=



( 12+8 )( 12+3 ) + ( 3+8 ) (1+ 8) .83−69 kappa= 2 1−69 24



pc=



( 20 x 15 )+(11 x 9) .14 kappa= 576 0,31



pc=



300+ 99 kappa=0,46 576



pc=



399 kappa=.46 576



pc=0.6 9



pc=.6 9



2. Perhitungan Data event  Event Recording Percentage Agreement Estimate Formula sebagai berikut: f A ER= 1 ×100 fh 



Target Perilaku 1 Observer = 2 Co observer 1 = 3



Co obsever 2 = 2 Observer dgn Co observer 1 2 ¿ ×100 =66,7 3



Observer dgn Co observer 2



2 ¿ ×100 =100 2







Target Perilaku 2 Observer = 9 Co Observer 1 = 9 Co Observer 2 = 9 Observer dgn Co observer 1 9 ¿ ×100 =100 9 Observer dgn Co observer 2



9 ¿ ×100 =100 9







Target Perilaku 3 Observer = 8 Co Observer 1 = 8 Co Observer 2 = 9 Observer dgn Co observer 1 8 ¿ ×100 =100 8 Observer dgn Co observer 2 8 ¿ ×100 =88,8 9







Target Perilaku 4 Observer = 8 Co Observer 1 = 8 Co Observer 2 = 8 Observer dgn Co observer 1 8 ¿ ×100 =100 8 Observer dgn Co observer 2 8 ¿ ×100 =100 8







Target Perilaku 5 Observer = 7



Co Observer 1 = 7 Co Observer 2 = 8 Observer dgn Co observer 1 7 ¿ ×100 =100 7 Observer dgn Co observer 2 7 ¿ ×100 =87,5 8







Target Perilaku 6 Observer = 6 Co Observer 1 = 6 Co Observer 2 = 7 Observer dgn Co obsever 1 6 ¿ ×100 =100 6 Obsever dgn Co observer 2 6 ¿ ×100 =85,7 7



3. Perhitungan Data Rating  Ratings Recording Percentage Agreement Estimate Formula sebagai berikut: A RR=



¿



Arr × 100 Arr + D



3 x 100=42,8 3+ 4



XIII. Analisis Hasil Observasi Hasil dari observasi, siswa sering melakukan perilaku off-task pada pelajaran matematika. Siswa sering mengobrol dengan temannya. Siswa pun sering merasa gelisah dengan menggaruk – garukan kepalanya. Siswa juga sering mengganggu teman sebangkunya yang sedang mengerjakan tugas.



XIV. Kesimpulan



Temuan dari observasi ini adalah bahwa saat mengikuti mata pelajaran matematika di dalam kelas, siswa kelas 2 banyak sekali melakukan perilaku off task, seperti menggambar di saat mata pelajaran yang seharusnya tidak untuk menggambar, berbicara dengan teman, dan lain sebagainya.



XV. Daftar Pustaka K Ma, Jasmin, Le Mare, Lucy, J Gurd, Brendon. (2014). “Classroom-based highintensity interval activity improves off-task behaviour in primary school students”. Canada