Laporan Observasi Seting Lokal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN



NAMA



: AHMAD ARIFIN



NIM



: 140711603936



OFFERING : C



Tugas untuk memenuhi persyaratan matakuliah PKn yang dibina oleh Bapak Suparlan Al Hakim



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN PRODI S1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Semester Genap 2014/2015



1. Judul Upacara Adat Distrikan Danau Ranu Grati Desa Ranuklindungan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan



2. Deskribsi Kegiatan Danau ranu merupakan tumpuan bagi mayarakat sekitar untuk mata pencarian yaitu bertani dan nelayan. Maka dari itu masyarakat merasa bersyukur atas rahmat tuhan yang diberikan kepada masyarakat sekitar. Upacara distrikan danau ranu Grati muncul dari inisiatif masyarakat yang pada waktu itu terjadi kemarau yang panjang untuk memohon kepada Yang Kuasa karena pada saat itu masyarakat mayoritas sudah memeluk agama islam, tetapi pengaruh animisme masih kuat berpengaruh dikalangan masyarakat dan pemahaman



terhadap



islam



masih



belum



begitu



mendalam.



Disaat



melaksanakan acara distrikan, disamping melaksanakan sholat untuk meminta hujan juga di barengi dengan ritual ritual salah satunya larung sesaji. larung sesaji biasanya melepaskan tumpeng yang berisikan makanan, buah buahan dan binatang hidup. Karena terjadi perbedaan pemahaman dari masyarakat kegiatan ini sempat terhenti begitu lama. Tetapi dengan adanya kesadaran akan budaya maka kelompok sadar wisata yang sebelumnya melakukan dialog dengan tokoh masyarakat ynag ada di sekitar akhirnya acara distrikan diadakan dengan menggunakan versi yang lain. Yaitu dengan menggunakan versi yang lebih islami misalnya pengadaan istighosah, pembacaan surat yasin dan tahlil. Termasuk kegiatan larung sesaji masih dilakukan tetapi dengan niatan yang lain. Selain dari rasa syukur masyarakat dan meminta hujan acara ini juga meminta kepada sang penguasa danau ranu agar tidak mengganggu masyarakat sekitar yang memanfaatkan perairan danau ranu dan juga yang melakukan kegitan disekitar danau. Dulu acara distrikan dilakukan oleh tiga kecamatan karena tiga kecamatan ini yang termasuk memanfaatkan aliran air dari danau ranu yaitu Grati, Nguling dan Lekok. Yang dilakukan secara bersama sama termasuk dari segi pendanaan. Acara distrikan ini biasanya dilaksanakan juga pagelaran wayang



kulit. Tapi sekarang yang mengadakan hanya kecamatan Grati, khususnya desa Ranuklindungan dan bukan meminta hujan tetapi untuk mengangkat budaya dari nenek moyang kita yang semakin lama semakin tergerus oleh zaman dan kegiatan ini sangat didukung oleh pemerintah baik tingkat kecamatan dan kabupaten. Dengan diadakannya distrikan sebagai acara rutin tahunan hal ini mampu menyatukan masyarakat sekitar dan mengangkat budaya nenek moyang yang terus terkikis era glabalisasi. (wawancara dengan Bapak Nizar selaku Kepala Desa Ranuklindungan)



3. Tampilan a. Peralatan dan makna simbolik



Dalam kirab budaya juga disertakan tumpeng yang berisi hasil pertanian dan buah buahan yang maknanya adalah rasa syukur atas karunia tuhan yang maha kuasa yang telah diberikan kepada masyarakat. Juga ada sepasang pengantin yang melambangkan kebahagiaan. Panitia yang bertugas dalam acara ini menggunakan pakaian asli daerah yaitu bertujuan untuk terus melestarikan kekayaan budaya yang ada didaerah.



Para penebuh gamelan semuanya wanita yang dapat disimbolkan sebagai seorang yang telaten, lemah lembut dan penyabar dalam menjalankan tugasnya serta menggunakan pakaian adat daerah yang bertujuan terus melestarikan budaya daerah. Fungsi gamelan gisini untuk mengiringi jalannya perahu sampai ke tengah danau untuk melarung sesaji. Untuk melarung sesaji digunakan perahu naga yang merupakan simbol dari keberanian. Sesaji untuk yang dilarung merupakan hasil pertanian masyarakat yang bersyukur atas karunia tuhan. Juga dalam larung ini juga turut dilepaskan seekor ayam dan bebek berwarna putih ketengah danau yang akan diperebutkan oleh masyarakat sebagai simbol keberkahan.



b. Kronologis tampilan  Persiapan Persiapan acara sebelum dilaksanakannya upacara adat dilakukan secara berstruktur, yaitu menentukan hari, membentuk panitia dan menunjuk beberapa orang untuk menyiapkan keperluan keperluan acara yang akan digunakan. Tumpeng yang dilarung berisi ayam bakar dan ikan hasil dari tangkapan di danau.selain untuk dilarung tumpeng juga disiapkan untuk pesrta distrikan.  Prosesi acara I.



Acar diawali dengan kirab budaya dipagi hari kuarng lebih pukul 08.00 yang diberangkatkan dari kantor pendopo kecamatan grati kearah timur menuju pendopo danau ranu yang jaraknya kurang lebih 1 km.



II.



menyambut para peserta kirab budaya di pendopo danau ranu dan dibuka oleh pembawa acara dengan bacaan basmallah.



III.



Setelah penyambutan dan dibuka dengan bacaan basmallah acara dilanjutkan dengan pembacaan yasin dan tahlilan atau pengajian yang di pimpin oleh perangkat desa.



IV.



Acara dilanjutkan dengan pembacaan legenda danau ranu, legenda ini merupakan cerita yang turun temuru dari nenek moyang yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat sekitar. Bahkan peristiwa peristiwa aneh yang kerap terjadi selalu dihubungkan dengan legenda ini. Dan kebiasaan masyarakat sekitar juga di yakini dapat pengaru dari legenda tersebut termasuk acar distrikan yang dilaksanakan setiap tahunnya ini.



V.



Acara selanjutnya adalah sambutan dari panitia dilanjutkan sambutan dari bupati pasuruan, camat grati dan perwakilan dari pemerintahan desa ranuklindungan. Yang inti dari sambutan diatas adalah diharapkan masyarakat mampu menjaga dan melestarikan budya peninggalan leluhur yang semakin lama makin tergerus oleh



perkembangan zaman. Dan dengan diadakan acara distrikan ini setiap tahunnya dapat melestarikan budaya setempat. VI.



Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh mudin desa yang berisi rasa syukur kepada tuhan yang maha kuasa atas keselamatan dan kemakmuran yang diberikan kepada masyarakat desa dan sekitarnya.



VII.



Setelah melakukan doa bersama, acara dilanjutkan dengan pemberangkatan larung sesaji menuju perahu yang telah disiapkan. Larung sesaji ini akan dilakukan oleh sesepuh desa yang didampingi oleh panitia, para tamu undangan, perangkat pejabat desa menuju tengah danau. Selama menuju perjalanan ketengah danau perahu yang membawa sesaji diiringi dengan gendingan gamelan yang terus mengalun mengiringi perjalanan perahu sampai tiba di tempat larung.



VIII.



Setelah tiba di tempat larung perahu pun berhenti begitupun bunyi gamelan. Sebelum dilarung sesepu desa membacakan doa untuk meminta keselamatan dan keberkahan. Seusai membaca doa sesaji pun dilarung ditengah danau, sesaji yang berisi nasi tumpeng dan ayam dan bebek berwarna putih dibiarkan terombang ambing terbawa air danau. Prosesi acara larung sesaji pun selesai dan perahu kembali kedarat disaat yang bersamaan datang beberapa sampan menuju tengah danau untuk memperebutkan sandingan sesaji yang berupa ayam dan bebek berwarna putih. Setelah mendapatkan hewan tersebut mereka kembali dan pulang kerumah masing masing.



4. Nilai nilai yang terkandung dalam acara Upacara Adat Distrikan Danau Ranu Grati Desa Ranuklindungan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan A. Nilai Religius Nilai ini terlihat dalam upacara adat distrikan ketika perangkat desa membacakan doa secara islami bersama sebelum acara larung sesaji dilaksanakan.



B. Nilai gotong royong Nilai ini terlihat ketika panitia dan warga mempersiapkan acara distrikan ini, dimana mereka saling bekerja sama baik dalam mempersiapkan tumpeng, perahu untuk larung sesaji dan acara kirab budaya.



C. Nilai kebersamaan Nilai ini terlihat dari antusiasme masyarakat untuk menyaksikan kirab budaya yang dimulai dari pendopo kecamatan Grati dan berakhir di pendopo danau ranu. Dimana masyarakat beramai ramai menyaksikan acara kirab dari semua kalangan baik muda tua semua berbaur menjadi satu.



D. Nilai kerukunan Nilai ini terlihat dimana acara ini tidak haanya dihadiri oleh pejabat pejabat penting dari kabupaten pasuruan tetapi juga acara kirab budaya juga diikuti oleh desa sekitar yang turut memeriahkan acara ini.



E. Nilai kesederhanaan Nilai ini terlihat dimana dari segi persiapan segala keperluan acara disiapkan secara sederhana baik dari panggung, kirab budaya dan juga tumpeng yang nantinya akan dibagikan bagi peserta acara distrikan. Prospek kedepannya jika nilai nilai diatas dapat di implementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka kehidupan masyarakat indonesia bisa dalam keadaan yang aman dan sejahtera. Dimana dalam bernegara itu berlandaskan nilai nilai religius, gotong royong, kebersamaan, kerukunan dan kesederhanaan maka dapat dipastikan bangsa indonesia merupakan bangsa yang besar dan sejahtera. Karena kita perlu menggali nilai nilai kearifan lokal yang ada disetiap daerah untuk tetap menjaga eksistensi kita sebagai negara yang besar. Juga terus menjaga budaya asli daerah agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.