Laporan Percobaan Kwhmeter 1 Fasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PERCOBAAN KWHMETER 1 FASA



A. TUJUAN : Tujuan dari percobaan kWhmeter 1 fasa yaitu mengetahui pengaruh tegangan terhadap losses. B. ALAT KERJA, MATERIAL, ALAT UKUR, DAN APD  ALAT KERJA : - Toolset - Kamera  Material : - Stabilizer 2 buah - kWhmeter 1 fasa 2 buah - beban lampu pijar 100W 4 buah - Fitting lampu 4 buah - Kabel secukupnya  Alat Ukur : - Tang ampere  Alat Pelindung Diri : Pakaian Kerja Safety Helmet Safety Shoes Sarung Tangan C. GAMBAR RANGKAIAN



D. DATA KWHMETER  Nameplate kWhmeter A Merk : MELCOINDA No Meter : 831587 Standmeter : 25688,6 V : 230 V I : 5 ( 20 ) A F : 50 Hz Type : MF-97E Konstanta : 900 put / kWh Tahun : 2003 



Nameplate kWhmeter B



Merk No Meter Standmeter V I F Type Konstanta Tahun



: MELCOINDA : 2037677 : 11318,7 : 230 V : 5 ( 20 ) A : 50 Hz : MF-97E : 900 put / kWh : 2006



E. LANGKAH KERJA : 1. Mempersiapkan alat kerja, material, alat ukur, dan alat pelindung diri yang dibutuhkan 2. Mengenakan Alat Pelindung Diri yang telah disiapkan 3. Merangkai stabilizer, kWhmeter, dan beban sesuai dengan gambar rangkaian 4. Memberikan tegangan pada tiap – tiap kWhmeter dengan besar tegangan yang berbeda 5. Melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap kWhmeter dan beban serta catat hasilnya dalam tabel pengamatan 6. Setelah diperoleh data pengukuran, bongkar rangkaian percobaan 7. Merapikan alat kerja, material, alat ukur, dan alat pelindung diri yang digunakan 8. Membuat analisa dan kesimpulan hasil praktikum



F. TABEL PENGAMATAN : Tegangan Rangkaian sumber ( V Stand Awal ) Rangkaian A 140 25688,6 Rangkaian B 220 11318,7



Stand Akhir 25690,5 11322,5



Selisih Stand Awal - Akhir 1,9 3,8



G. ANALISA : Pada percobaan ini menggunakan 2 buah kWhmeter yang diberi beban sama yaitu beban lampu pijar 200W. Perbedaan pada rangkaian A dan B yaitu pada tegangan sumber yang diberikan. Pada rangkaian A disuplai dengan tegangan 140 V, sedangkan rangkaian B disuplai dengan tegangan



220 V. Pemasangan kWhmeter disini berfungsi untuk melihat energi yang terpakai oleh beban yang terpasang. Pada table pengamatan, dapat dilihat terdapat selisih antara stand awal dan stand akhir pada kedua kWhmeter. Pada Rangkaian A, semula stand awal 25688,6 dan stand akhir diperoleh sebesar 25690,5, sehingga terjadi selisih sebesar 1,9 kWh. Pada Rangkaian B, semula stand awal 11318,7 dan stand akhir diperoleh sebesar 11322,5, sehingga terjadi selisih sebesar 3,9 kWh. Pada rangkaian B, menggunakan energi yang lebih besar dibandingkan dengan energi yang digunakan pada rangkaian A. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat rugi – rugi yang mengakibatkan energi yang seharusnya digunakan dan dibayarkan adalah 3,8 kWH, namun karena adanya drop tegangan maka energi yang digunakan dan dibayarkan hanya sebesar 1,9 kWh. Hal ini menjadi kerugian pada sisi produsen dan konsumen. PLN sebagai produsen mengalami kerugian dimana energi yang dikirim atau yang disuplai mengalami drop pada jaringan sehingga yang seharusnya dibayarkan pada PLN kurang dari energi yang dikirim. Pelanggan sebagai konsumen dirugikan juga karena kualitas listrik yang digunakan buruk, sehingga dapat merusak peralatan listrik pelanggan.



H. CONTOH KASUS DI JARINGAN











 



Daya yang digunakan atau yang terhitung pada gardu : P = V x I x Cos Phi = 220 x 30 x Cos Phi = 6600 Cos Phi Daya total yang terhitung pada jaringan : P = ( 660 + 654 + 645 + 645 + 630 + 630 + 624 + 615 + 606 + 600 ) x Cos Phi = 6309 Cos Phi Rugi daya = Daya pada gardu – daya pada jaringan = (6600-6309) x Cos Phi = 291 Cos Phi Pembahasan : Berdasarkan contoh studi kasus di atas, dapat dilihat bahwa drop tegangan yang terjadi mempengaruhi besar daya yang terbaca pada pelanggan, sehingga menimbulkan selisih antara daya yang terukur pada gardu distribusi dan daya yang terukur dipelanggan. Selisih inilah yang merupakan rugi daya atau susut yang terjadi di jaringan. Pada jaringan tenaga listrik, terdapat banyak hal yang dapat mengakibatkan terjadinya drop tegangan tinggi. Penyebab tersebut antara lain, adanya beban yang tidak seimbang, instalasi jaringan



yang tidak baik, penampang penghantar yang tidak sesuai atau adanya bottle neck pada jaringan, sambungan atau joint yang tidak baik yang membutuhkan pemeliharaan, serta panjang jaringan yang terlampau panjang, oleh karena itu maka harus dilakukan pemeliharaan agar mutu listrik yang sampai ke pelanggan sesuai dengan standar yang ada. Pemeliharaan yang dilakukan antara lain pemeliharaan gardu, JTR dan APP untuk mengurangi drop tegangan yang terjadi di jaringan. I. KESIMPULAN Kesimpulan dari percobaan ini adalah : 1. Besarnya nilai tegangan berpengaruh terhadap putaran kWhmeter dan energi yang digunakan. 2. Adanya drop tegangan mengakibatkan timbulnya losses pada jaringan. 3. Rangkaian dengan tegangan drop mengalami losses yang menyebabkan kerugian di pihak produsen dan konsumen