Laporan PKL Bab I-V [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Perairan wilayah kerja Desa Ladolaka Kecamatan Palue Kabupaten Sikka memiliki kekayaan sumberdaya hayati laut yang berlimpah dan letaknya yang strategis sehingga menjadi jalur migrasi dan ruang mencari makanan ikan pelagis kecil dan besar. Ikan-ikan tersebut menjadi potensi ikan yang bernilai ekonomis tinggi dan menjadi komoditas unggulan di Desa Ladolaka Kecamatan Palue. Sebagai fasilitator pembangunan perikanan di wilayah Desa Ladolaka, anatar lain sebagai pengunjung proses moderenisasi unit penangkapan ikan tradisional secara bertahap,, dan perbaikan kualitas usaha perikanan tangkap dalam memanfaatkan sumberdaya ikan secara optimal dan berkesinambungan. Hal ini memungkinkan karena pelabuhan perikanan dilengkapi dengan fasilitas yang dapat memberikan kemudahan bagi nelayan baik persiapan operasional, pendaratan dan pemasaran ikan hasil tangkapan, perbaikan sarana pengakut ikan serta kemudahan lainnya. Gill Net merupakan salah satu jenis alat penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan (nasional dan internasional) untuk menangkap ikan di laut. Ikan yang menjadi tujuan penangkapan umumnya adalah ikan-ikan pelagis relatif besar mulai dari ikan kembung hingga Madidihang. Ukuran ikan besar sangat bervariasi tergantung ukuran mata jaring dan besarnya bukaan mata ajring. Gill Net termasuk alat penangkap ikan yang pasif, selektif dan juga ramah lingkungan. Pengoperasian Gill Net konvesional (yang umum dioperasikan di



1



Indonesia) relatif sederhana, sebagian besar pelaksanaan operasi menggunakan tenaga manusia. Gill Net hampir dapat dioperasikan diseluruh lapisan kedalaman perairan, mulai dari lapisan permukaan, pertengahan hingga lapisan dasar perairan. Juga dapat dioperasiakan di berbagai jenis perairan, seperti perairan pantai, laut dan samudera. Salah satu alat tangkap yang domain digunakan oleh nelayan yang beroperasi disekitar wilayah Desa Ladolaka adalah jaring insang (gillnet). Penggunaan alat tangkap ini relatif mudah dalam pegoperasian dan modal pengoperasian penangkapan ikan yang rendah. Kegiatan penagkapan ikan sangat memiliki arti penting bagi sebagian besar masyarakat perikanan (masyarakat pesisir), hal tersebut dikarenakan kegiatan penangkapan ikan dan turunannya sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial, ekonomi dan budaya suatu masyarakat perikanan, namun sifat aktivitas penangkapan ikan yang open access telah mendorong nelayan untuk menangkap ikan sebanyak mungkin untuk mendapatkan untung yang besar. Kini persaingan kegiatan penangkapan ikan semakin tinggi, agar para nelayan dapat bersaing para nelayan telah melakukan berbagai upaya baik dari sisi teknologi penangkapan ikan maupun dari sisi metode operasi penangkapan ikan. Upaya-upaya dalam mengantisifasi hal tersebut biasanya disesuaikan dengan berbagai macam faktor luar terutama iklim dan hasil tangkapan. Faktor internal terutama dipengaruhi oleh modal dan sarana penangkapan



ikannya.



Keberhasilan



nelayan



dalam



mendapatkan



hasil



tangkapannya berupa ikan sangat ditentukan oleh penguasaan nelayan terhadap



2



kondisi lingkungan yang berupa gelombang, cuaca serta arus dan penguasaan terhadap keterampilan nelayan dalam pengoperasian alat tangkap dan alat bantu penangkapan ikan. 1.2 . Tujuan dan Manfaat 1.2.1



Tujuan Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui teknik



pengoperasian alat tangkap gill net dengan target ikan terbang yang dilakukan oleh nelayan di wilayah Desa Ladolaka Kecamatan Palue Kabupaten Sikka.



3



1.2.2



Manfaat a) Peneliti mengharapkan memberikan informasi, evaluasi dan bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan dengan menggunkan alat penangkapan ikan (gillnet) di wilayah Desa Ladolaka Kecamatan Palue Kabupaten Sikka. b) Peneliti dihrapkan memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam mengoperasikan alat penangkap gillnet.



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1



Defenisi dari Aalat Tangkap Gill Net Gill Net atau dalam bahasa sehari-hariyang dikenal masyarakat dengan



jaring insang karena Gill berarti insang Net berarti jaring,adalah suatu jenis alat penangkapan ikan dari bahan jaring yang bentuknya persegi panjang dimana mata jarring (Mesh) dari bagian jaring utama ukuranya sama. Jumlah mata jaring karena panjang/horizontal (Mesh Length/ML) jauh lebih bayak dari mata jarring karena vertical atau kearah dalam (Mesh Depth). Pada bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung (Float Mts) dan dibagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa pemberat (Sinkers),sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan memungkinkan jaring ingsan dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadan tegak (Mahisworo,Wudianto dan Wijopriono, 1989). Dalam pengoperasian Gill Net biasanya terdiri dari beberapa lembaran jaring yang digabung menjadi satu unit jaring yang panjang,dioperasikan dengan dihanyutkan,dipasaang secara menetap pada suatu perairan dengan cara dilingkarkan atau menyapu dasar perairan. Contohnya jaring ingsan hanyut (Drift Gillnet),jaring insang tetap (Set Gill Net), jaring ingsan lingkar (Encircling Gillnet),jaring ingsan klitik (Shrimp Gillnet),dan (Trammel Net). Metode pengoperasian dari jaring insang pada umumnya dilakukan secra pasif,tetepi ada



5



juga yang dioperasikan secara semi aktif atau dioperasikan secara aktif (Ayodhoa, 1989). 2.2 Klasifikasi Gill Net Berdasarkan Letak Aalat Tangkap diperairan Menurut Ayodhoa (1981) dan Nomurah (1978), Gill Net dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: a.



Jaring Ingsan Permukaan (Surface Gill Net)



b.



Jaring Ingsan Pertengahan (Mid Water Gill Net)



c.



Jaring Ingsan Dasar (Botom Gill Net)



1. Metode Penangkapan Jaring Insang Permukaan (Surface Gill Net) Alat tangkap ini biasa dioperasikan di daerah sekitar rumpon atau di daerah yang kurang jauh dari bibir pantai. Alat tangkap ini biasa dioperasikan pada waktu malam hari maupun pagi hari. Hal yang harus diperhatikan bagaiman warna jaring sering sama dengan warna perairan. Alat tangkap ini dilengkapi pelampung dan pemberat yang bertujuan agar alat tangkap jangan mudah tenggelam dan terbentang lurus sesuai dengan arah arus. Alat ini biasa dioperasikan di atas permukaan air Surface Gill Net (Nomurah, 1978). Hasil tankapan yang diperoleh dari alat tangkap Gill Net Permukaan atau Surface Gill Net adalah jenis ikan pelagis kecil seperti Ikan



Ikan Terbang



(Exocoetidae)Selar (Selaroides loptoceplus), Ikan Tongkol (Euthynnus Sp), dan Ikan Kembung (Rastrelli Sp).



6



Gambar 1. Gill Net Permukaan (Surface Gill Net) 2. Metode Penangkapan Jaring Insang Pertengahan (Mid Water Gill Net) Hampir sama seperti Surface Gill Net, yang berbeda haya posisi di dalam lapisan perairanya. Mid Water Gill Net, yang biasa disebut juga dengan Floating Net ini karena posisinya yang mengapung di lapisan tengah perairan laut yang disebabkan oleh pemberat dan pelampung yang disesuaikan supaya Gill Net ini dapat terapung. Hasil tangkap yang diperoleh dari alat taangkap Gill NetPertengahan (Mid Water Gill Net) adalah jenis ikan yang hidunya di daerah pertengahan perairan (Anonymous, 1981)



Gambar 2. Gill Net Pertengahan (Mid Water Gill Net)



7



3. Metode Penangkapan Jaring Insang Dasar (Botom Gill Net) Botom Gill Net dibuat supaya terbentang dibawah/dasar laut dengan cara bobot pemberat/jangkar dibuat lebih bert sehingga Gill Net dapat tenggelam tetapi tetap terbentang dengan adanya pelampung bagian atas Gill Net (Ardidja, 2011). Hasil tangkap yang diperoleh dari alat tangkap Gill Net Dasar atau Botom Gill Net adalah jenis ikan yang hidupnya di dasar perairan seperti Ikan Kakap (Lutjanus griseus) dan Ikan Kerapu (Ephinephelus Sp).



Gambar 3. Gill Net Dasar (Botom Gill Net) 2.3 Arus Lautan merupakan media yang selalu bergerak, baik di permukan maupun dilapisan bawahya. Hal ini meyebabkan terjadinya sirkulasi air, biasa bersekala kecil maupun yang bersekala besar. Pergerakan massa air (arus) ini ada yang bersifat local dan ada yang mengalir lintas samudera. Arus merupakan gerakan air di permukaan laut terutama disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya (Hutabarat dan Evans,2006).



8



Menurut Hutabarat dan Evans (2006), bentuk arus dapat dibagi menjadi tiga macam, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Arus yang benar-benar mengelilingi daerah kutup selatan (Antartic Circumpolar Current) yang terdapat pada lintang 60 selatan. 2. Aliran air di daerah ekuator yang mengalir dari arah barat ke timur, tetapi mereka dibatasi oleh arus-arus sejajar yang mengalir dari timur ke barat, baik di belahan bumi utara maupun di belahan bumi selatan 3. Derah subtropika ditandai adanya arus-arus berputar yang dikenal sebagai Gyre yang masing-masing terdapat di sebelah utara dan selatan ekuator. Aliran air pada Gyre yang terdapat di belahan bumi utara mengalir searah jarum jam, sedangkan yang terdapat di belahan bumi selatan mengalir berlawanan dengan arah jarum jam. Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pergerakan arus diantaranya yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gardien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air. Sementara faktor ekternal diantaranya angin, gravitasi,perbedaan tekanan udara, gaya tektonik, sertakan gaya tarik matahari dan bulan yang disebabkan oleh tekanan dasar laut (Hutabarat dan Evans,2006). 2.4



Daerah Penangkapan (Fishing Ground) Soemarto (1982), mendefenisikan daerah penangkapan sebagai suatu



daerah perairan dimana penangkapan dapat dilakukan. Pengetahuan mengenai daerah penangkapan diperlakuakn dalam mengusahakan penangkapan juga sangat penting untuk pengelolahan perikanan baik yang bersekalah kecil maupun



9



bersekalah besar. Mengenali daerah penangkapan merupakan suatu hal yang mutlak dan pengoperasian suatu suatu jenis alat tankap di suatu perairan perlu diketahui keadaan perairanya terlebih dahulu sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Damanhuri (1980), lokasi penangkapan ikan (Fising Ground) adalah daerah perairan tertentu, dengan ikan sebagai tempat mengadakan usaha penangkapan. Daerah penangkapan



(Fising Ground) adalah suatu wilayah



perairan yang merupakan tempat hidup ikan atau sumberdaya perairan lainnya dimana dilakukan usaha penangkapan atau eksploitasi. Pada umumnya daerah penangkapan ini mulai dari pantai sampai wilyah perairan laut bebas dan secara vertikal mulai dari permukaan laut sampai dasar perairan. Secara khusus daerah penangkapan ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi di bidang perikanan, baik yang menyangkut daerah penangkapan, alat tangkap (Fising Ground) maupun cara atau teknik penangkapan ikan (Anonymous, 1991). 2.5



Tanda-Tanda Adanya Ikan Adanya ikan di daerah penangkapan ataw Fising Ground ditandai dengan



adanya indikator antara laen sebagai berikut: a.



Bayaknya buih-buih atau gelombang udara di permukaan air.



b.



Warna air akan terlihat lebih gelap dibandingkan dengan warna air di sekitarnya karena bayak ikan yang bergerombol.



c.



Adanya burung berkeliaran di permukaan laut.



d.



Adanya gelondong-gelondong kayu yang hanyut di permukaan laut.



e.



Bayaknya ikan yang bergerombol.



10



Menurut Damanhuri (1980),buih-buih di permukaan laut akibat udarah yang dikeluarkan ikan,burung-burung yang menukik dan menyambar-nyambar di permukaan laut dan sebagainya. Hal-hal tersebut diatas biasanya terjadi pada dini hari sebelum matahari keluar atau senja hari setelah matahari terbenam, di sat-sat mana gerombolan ikan-ikan naik di permukaan laut untuk mencari makanan. Tetapi dewasa ini dengan adanya berbagai alat bantu(Fish finder) waktu operasi tdak lagi terbatas pada dini hari atau senja hari, siang haripun jika gerombolan ikan ditemukan segera jaring dipasang. 2.6



Bahan Dasar Pembutan Gill Net Pengelolahan bahan jaring sintesis dengan mutu yang tinggi telah



merangsang perkembangan pemakaian alat ini. Hal ini disebabkan efisiensi penangkapan yang jauh lebih baik yakni nilai tinggi pada Monofillament yang transparan (jernih) dibandingkan dengan bahan serat alami seperti kapas dan rami halus (Wahyuni,2005). a.



Persyaratan Persyaratan efisien penangkapan yang baik memerlukan rendanya daya



rangsan alat untuk organ pengelihatan atau organ Lateral Line sebeluk ikan terkait atau terjerat dalam jaring atau Gill Net harus disesuaikan dengan kebiasaan hidup ikan melebihi alat tangkap Trawl dan alat tangkap Purse Seine. Bahan dari Gill Net harus mempuyai daya tampak sekecil mungkin dalam air, terutama sekali untuk penangkapan di siang hari pada air jernih. Serat jaring juga harus sehalus dan selunak mungkin untuk mengurangi daya penginderan dengan organ Side Line. Serat jaring yang lebih tipis juga kurang terlihat. Sebaliknya bahan harus



11



cukup kuat untuk menahan rontaan ikan yang tertangkap dan dalam upayanya untuk membebaskan diri. Lebih lanjut diperlukan kemuluran dan elastisitas yang tepat untuk mennahan ikan yang terjerat terppuntal sewaktu alat dalam air atau sewaktu penarikan keatas kapal tetapi tidak meyulitkan sewaktu ikan itu diambil dari jaring. Bahan yang daya mulurnya tinggi untuk beban kecil tidak sesuai untuk Gill Net karena ukuran ikan yang terjerat pada insang tergantung pada ukuran mata jaring. Jaring perlu memiliki kekuatan simpul yang stabil dan ukuran mata jaring tidak boleh dipengaruhi air. b. Macam dan Ukuran Benang Dalam kondisi basah, warna putih mengkilat yang alami adalah jauh lebih terlihat dalam air jernih. Warna hijau, biru, abu-abu dan kecoklatan merupakan warna-warna yang nampak digunakan paling umum pada perikanan komersal. c.



Warna Jaring Warna jaring yang dimakdsudkan disini adalah terutama dari warna



pelampung, pemberat dan laen-laen diabaikan meningkat bawah bagian yang sangat mempengaruhi alat tangkap Gill Net adalah warna badan jaring (Webbing). Pada dasarnya, warna jaring dalam air akan di pengaruhi oleh factor-faktor alamdalam perairan seperti Transparancy, sinar matahari, sinar bulan dan laenlaen. Faktor warna akan mempuyai perbedaan derajat pengelihatan ikan yang berbeda-beda, karena tertangkapnya ikan-ikan pada Gill Net ini ialah dengan cara warna Gill Net dan warna perairan hamper sama sehingga ikan tersebut bisa menabrak atau menerobos jaring dan bisa terjerat.



12



2.7



Jenis Hasil Tnangkap Gill NetPermukaan Menurut Ayodhyoa (1979), ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan



dari alat tangkap Gill Net Permukan atau Surface Gill Net adalah ikan-ikan yang hidupnya di atas daerah permukaan, yang berarti iakn-iakn tersebut harus membentuk Schoal (gerombolan), berada dekat dengan permukaan air (Sea Surface) dan sangatlah diharapkan pula agar intensitas Schoal itu tinggi, yang bearti jarak antara ikan dengan ikan lainya haruslah sedekat mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan persatuan volume hendakan jumlah individu ikan sebayak mungkin. Hal ini dapat dipikirkan sehubungan dengan volume yang terbentuk oleh jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan. Jenis ikan yang ditangkap dengan menggunakan alat tangkap Gill Net permukaan adalah sebagai berikut: 1. Ikan Terbang (Exocoetidae) Ikan terbang termasuk ke dalam kategori jenis ikan komersil, mempunyai ciri khas yaitu sirip dada (fectoral fin) relatif panjang dan besar menyerupai sayap yang dapat dipergunakan untuk terbang di atas permukaan air beberapa saat. Kemampuan ikan terbang dapat melayang di udara selama 10 menit dan dapat mencapai jarak sejauh 100 m. Selanjutnya disebutkan jenis ikan terbang didapatkan hampir di semua perairan tropis dan sub tropis dan diperkirakan ada 50 jenis lebih. Klasifikasi ikan terbang adalah sebagai berikut: Kingdom



 : Animalia - animals



Phylum



: Chordata - cordates



Subphylum



: Vertebrata -- vertebrates          



13



Class



: Actinopterygii  -- ray-finned fishes   



Ordo



 :  Beloniformes  -- needlefishes



Subord 



: Belonoidei 



Superfamily



: Exocoetoidea 



Family



: Exocoetidae  -- flyingfishes



Genus



: Cheilopogon   



Gambar 4. Ikan Terbang Karakter ikan terbang yaitu bentuk tubuh memanjang, silindris, beberapa spesies mempunyai bagian perut yang datar, kepala pendek, dan mulut kecil.  Gurat sisi (lateral line) berada tepat menyentuh dasar sirip perut yang berfungsi sebagai alat deteksi terhadap mangsa dari bawah, dan mata yang diadaptasikan untuk melihat, baik di udara maupun di dalam air. Ikan terbang memiliki sisik sikloid yang mudah lepas.  Tidak mempunyai sirip berjari-jari keras, sirip punggung dan sirip dubur letaknya jauh ke belakang tubuh.  Sirip perut abdominal berukuran panjang mencapai pangkal depan dasar sirip anal. Sirip dada panjang, selalu mencapai pangkal sirip punggung.  Kedua sirip dada yang panjang tersebut diadaptasikan sebagai sayap untuk terbang melayang keluar dari permukaan air ke udara sejauh 200 m bahkan lebih untuk



14



menghindari predator atau suatu mekanisme penghematan energi Sirip ekor bercabang dua dengan cabang bawah lebih panjang dari bagian atas  (Parin, 1999; Bigelow dan Schroeder, 2002).  2. Ikan Selar Ikan Selar (Selaroides leptolepis), atau sering disebut ikan selar saja, adalah sejenis ikan laut dari sukuCarangidae, dan satu-satunya anggota dari marga Selaroides. Terutama menyebar di wilayah pesisir dan laut-laut dangkal di kawasan perairan Indonesia pasifik bagian barat. Ikan selar merupakan salah satu jenis ikan tangkap yang penting bagi nelayan lokal dan panjang tubuhnya bisa mencapai 15 Cm. Menurut Djuhanda (1981), Klasifikasi Ikan Selar adalah sebagai berikut: Ordo



:



Perchomorphi



Famil



:



Carangidae



Genus



:



Caranx



Spesies



:



Caranx leptolepi



Gambar 5. Ikan Selar



15



3. Ikan Layang (Decapterus Sp) Ikan Layang merupakan ikan yang tergolong kedalam Filum Chordatadan Genus Decapterus sp.Ikan laying mempunyai nama umum Rountscat. Ikan laying ini mempunyai kemampuan bergerak



dengan cepat di air laut. Tngginya



kecepatan tersebut dapat dicapai karena bentuk tubuhnya cerutu dan mempunyai sisik yang sangat halus dan sirik badan lebih pendek dari panjang kepala, maksimal hamper mencapai lengkung mata terdepan. Ikan laying dalam keadan segar, ditandai dengan seluruh tubuhnya yang berwarna merah jambu, dan pada bagian belakang tutup ingsan terdapat totol hitam dan mempunyai cirri-ciri yaitu bentuk tubuh memajang dan agak gepeng.. Menurut Nurhakim (1987), Klasifikasi Ikan Layang adalah sebagai berikut: Kingdom



: Animalia



Phylim



: Chordata



Sub phylum



: Vertebarata



Class



: Pices



Ordo



: Psrcomorphi



Genus



: Decapterus



Spesies



: Decaptersus Sp



16



Gambar 6. Ikan Layang 4. Ikan Tembang Ikan tembang merupakan ikan-iakn yang dalaam bahasa ingris lebih dikenal dengan nama Sardinella (Notntji,2002). Klasifikasi Ikan Tmbang adalah sebagai berikut: Kingdom



: Animalia



Phylum



: Chordata



Sub Phylum



: Vertebarata



Class



: Actinopterygii



Ordo



: Clupeiformes



Family



: Clupeidae



Genus



: Sardinella



Spesies



: Sardinella fimbriata



17



Gambar 7. Ikan Tembang



Ikan Tembang memiliki bentuk badan memanjang dan gepeng.. Sisik-sisik duri terdapat di bagian bawh badan. Awal sirip punggung sedikit kedepan dari pertengahan badan, berjari-jari lemah 16-19. Tapisan ingsan halus, berjumlah 6080 pada busur ingsan pertama bagian bawah. Ikan ini hidup bergerombolan membentuk gerombolan besar. Ukuran dapat mencapai 16 cm, namun umunya 12,5 cm dan tembus cahaya.



18



BAB III METEODOLOGI



3.1 Waktu dan Tempat Peraktek kerja lapanagan (PKL) dilakukan selama 1 (satu) bulan terhitung dari Tanggal 13 Juni



sampai Tanggal 13 juli 2018, di Desa Ladolaka,



Kecamataan Palue, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 3.2



Metode Peraktek Dalam melaksanakan Peraktek Kerja Lapang, ada beberapa metode yang



digunakan penelitian yaitu: 1) Partisipasi, yaitu mengikut secara aktif kegiatan yang dilaksanakan di lapangan, kegiatan ini memberkan pengetahuan dan wawasan yang menarik yang benar-benar kegiatan yang tidak di dapatkan di kampus atau di waktu perkuliahan tetapi kegiatan yang benar-benar membuat kita paham dan cepat mengerti dalam proses penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Gill Net yang praktis dan teoritis. 2) Wawancara atau Dialok, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan bertaya langsung kepada nelayan guna mendapatkan pengetahuan sesuai tujuan peraktekPencatatan Data, yaitu dilakukan dengan melakukan kegiatan . 3) pencatatan data sesuai kegiatatan dan pengamatan di lokasi praktek (data primer), dan pengumpulan data yang telah ada mengenai lokasi praktek dengan mengunakan pendekatan literature.



19



BAB IV PEMBAHASAN



4.1 Gambaran Umum Desa Ladolaka



Gambar 8. Peta Lokasi Praktek 4.1.1. Keadaan Geografis Desa Ladolaka Desa Ladolaka berada di Kabupaten Sikka yang merupakan bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa Ladolaka terletak di pantai utara Pulau Flores dengan batas-batasnya sebagai berikut : Utara



: Laut Flores



Selatan



: Desa Lidi



Timur



: Desa Maluriwu



Barat



: Desa Nitung Lea



20



4.1.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Jumlah penduduk Desa Ladolaka adalah 1.244 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 332 KK. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No



Jumlah KK



1



332 KK



Jumlah Jiwa Laki-laki Perempuan 556 688



Jumlah



Keterangan



1.244



Sumber profil: Desa Ladolaka Pada Tabel 1 diatas menunjukan bahwa jumlah laki – laki lebih sedikit dibanding jumlah perempuan. 4.1.3. Kondisi Sosial Budaya Desa Ladolaka Masyarakat Desa Ladolaka menganut beberapa agama yang disajikan pada Tabel 2 di bawah ini : Tabel 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama No



Agama



Laki – laki



Perempuan



Jumlah



1



Katholik



556



688



1.244



2



Islam



-



-



-



3



Protestan



-



-



-



4



Budha



-



-



-



5



Khonghucu



-



-



-



Total



556



688



1.244



21



Dalam kehidupan sosial masyarakat sama sekali tidak terdapat strata sosial, tercermin dari pola kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong antara satu dengan yang lain. Dari segi gender kelompok laki-laki memberikan kontribusi yang berperan cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Kaum laki-laki sangat berperan aktif dalam kegiatan di bidang pertanian, pertukangan, dan sebagaian besar nelayan. 4.1.4. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat Desa Ladolaka dapat dikatakan cukup meskipun masih ada yang Drop Out (DO). Komposisi berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini : Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Tingkat Pendidikan Tidak/Belum Sekolah Tamat SD Tidak Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat D I-II/ Sederajat Tamat D-III / Sederajat Tamat S 1 Tamat S 2 Total 4.1.5. Mata Pencaharian



Jumlah Orang 300 572 134 98 87 8 45 1.244



Pada umumnya mata pencaharian masyarakat Desa Ladolaka adalah Nelayan, Petani, dan tukang. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian disajikan pada Tabel 4 di bawah ini : Tabel 4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No Jenis Mata Pencaharian 1 Nelayan 2 Petani



Jumlah Orang 100 593 22



3 4 5



PNS TNI/POLRI Tukang Total Sumber :profil: Desa Ladolaka



4 3 25 723



4.2. Teknik Penangkapan Ikan 4.2.1. Persiapan Alat dan bahan yang perlu disiapkan sebelum melakukan operasi penangkapan ikan yaitu : a. Kapal Kapal yang biasa digunakan oleh para nelayan di Desa Ladolaka untuk mrlakukan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Gill Net Permukaan adalah jenis kapal perahu mesin temple dengan kekuatan mesin 24 PK. Kapal yang menjadi tujuan pertama saya untuk melakukan kegiatan peraktek kerja lapangan adalah kapal miliknya Bapak Ndei. Kapal yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) terbuat dari kayu dengan ukuran : Panjang Kapal 12 m Lebar Kapal 1,10 m Tinggi Kapal 1 m



23



Gambar 9. Kapal Penangkapan



4.3 Desain Atau Kontruksi Gill Net Permukaan (Surface Gill Net) Alat dan bahan yang bisa digunakan perakitan alat tangkap Gill Net permukaan adalah sebagai berikut: 1. Pelampung atau Float Pelampung yang digunakan pada alat tangkap Gill Net permukaan adalah jenis pelampung yang terbuat dari bahan karet atau sandal yang dipasang atau diikat pada tali ris bagin atas dengan jumlah 100-200 buah, tergantung dari panjang Gill Net yang akan di rakit. Fungsi dari pelampung yaitu sebagai penopang atau pengapung pada Gill Net sehingga Gill Net bisa terentang lurus dan tidak tenggelam.



2. Pemberat atau Sinkers Pemberat merupakan bagian dari kontruksi alat tangkap Gill Netyang terbuat dari Besi atau Timah yang terpasang pada bagian tali ris bawah. Fungsi dari pemberat yaitu sebagai penguat atau pemberat sehingga jaring tidak dapat berpindah tempat dan terentang lurus atau sebagai atraktor atau menenggelamkan jaring ke dasar perairan. 3. Jaring atau Waring Jaring merupakan suatu peralatan yang terbuat dari bahan nilon yang berfungsi untuk menjerat ikan atau menghadang pergerakan ikan. Jaring yang biasa digunakan oleh para nelayan di Desa Ladolaka adalah jaring yang



24



berukuran nomor 21 dengan Mesh Size 1,5 inchi untuk menangkap ikan pelagis kecil. 4. Coban Coban merupakan suatu peralatan yang di buat dari bahan pelastik dengn bentuknya memanjang seperti jarum. Alat ini berfungsi untuk menjurai jaring atau untuk menjahit badan jaring yang robek. 5. Seleran Seleran merupakan peralatan yang terbuat dari bahan pelastik dengan bentuknya memanjang seperti mistar. Alat ini berfungsi untuk mengukur besar kecilnya mata jarring



. 6. Tal ris atas Tal ris atas merupakan tali yang berfungsi sebagai media pengikat antara pelampung dan badan jaring dengan ukuran tali 0,1 mm dengan ukuran panjang tergantung dari panjangnya jaring. 7. Tal ris bawah Tal ris bawah merupakan tali yang berfungsi sebagai media pengikat antar pemberat dan badan jaring dengan ukuran tali 0,3 mm dengan ukuran panjang tergantung dari panjangnya jarimg. 4.4 Musim dan Daerah Penangkpan (Fishing Ground)



25



Kegiatan penangkapan ikan dengan mengunakan alat tangkap Gill Net permukaan atau Surface Gill Net di perairan Utara Desa Ladolaka, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka berlangsung sepanjang tahun (sepanjang hari) kecuali pada bulan terang. Pada sat bulan terang ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan tidak terkonsentrasi pada area tertentu karena cahaya bulan meyebar rata setiap kolom perairan dan alat tangkap yang dioperasikan dapat terlihat sehingga hasil tangkap yang diperoleh sedikit. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan, musim penangkapan ikan dapat dibedakan menjadi dua musim yaitu, musim banyak ikan berlangsung dari bulan September sampai dengan bulan Desember dan dari bulan Januari sampai bulan Agustus. Daerah penangkapan di Perairan Utara Desa Ladolaka berjarak kurang lebih 5 mill laut dari bibir pantai. Penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Gill Net permukan atau Surface Gill Net ini, telah berlangsung cuckup lama. 4.5 Tanda-tanda Adanya Ikan Menurut para nelayan yang ada di Desa Ladolaka bahwa tanda -tanda adanya ikan dapat dilihat pada perubahan warna air menjadi keruh dan terlihat adaanya gerombolan ikan-ikan kecil muncul atau bermain di atas permukaan air. Atau adanya burung-burung yang terbang menukik di atas permukaan air. 4.6 Teknik Penangkapan Gill Net Permukaan (Surface Gill Net) 1. Penurunan (Setting)



26



Gambar 10. Proses Penurunan Alat Tangkap Pada saat melakukan seting, kapal di arahkan ke tengah kmudian dilakukan pemasangan jaring Surface Gill Net oleh Anak Buah Kapal (ABK). Jaring Surface Gill Net dipasang tegak lurus terhadap arus sehingga natinya akan dapat menghadang gerombolan ikan yang sebelumnya telah dipasang rumpon, dan gerombolan ikan pada tertrik lalu mengumpul di sekitar rumpon maupun Light Fishingdan akirnya tertangkap karena terjerat bagian Operculum (penutup ingsan) atau dengan cara terpuntal.



2. Penarikan (Haulling)



Gambar 11. Proses Penarikan Alat Tangkap Setelah dilakukan Setting dan ikan yang telah terkumpul dirasa sudah cukup banyak, maka dilakukan Haulling dengan menarik jaring Surface Gill Netdari pertengahan perairan ke permukaan (jaring ditarik ke atas kapal). Setelah



27



semua hasil tangkap dan jaring ditarik ke atas kemudian baru dilakukan kegiatan penyortiran. 3. Persiapan Alat sebelum operasi dimulai semua peralatan dan perbekalan harus dipersiapkan dengan teliti seperti makanan, BBM, Es, dan perlengkapan lainya. Alat tangkap seperti jaring harus disusun di atas kapal dengan memisakan antara pemberat dan pelampung supaya mudah menurunkanya dan tidak kusut. Penyusunan Gill Net di atas kapal penangkapan ikan disesuaikan dengan susunan peralatan di atas kapal atau tipe kapal yang dipergunakan, dengan demikian Gill Net dapat disusun di atas kapal pada buritan kapal, dan samping kanan kapal. 4. Waktu Penagkapan Penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Gil Net Permukaan umumnya dilakukan pada waktu malam hari ada juga sore hari terutama pada saat bulan gelap. Dalam satu malam bila bulan gelap penuh operasi penangkapan atau penurunan alat dapat dilakukan sampai dua kali karena dalam sekali penurunan alat, Gill Net didiamkan terpasang dalam perairan sampai kira-kira selama 3-5 jam. 4.7 Perawatan Gill Net Selama ikan yang terjerat pada jaring harus dilepaskan, karena jika pada badan jaring masi ada ikan yang menempel, maka ikan yang tertempel tadi akan membusuk dan menimbulkan aroma yang tidak sedap. Ikan yang dibiarkan membusuk pada badan jaring, begitu pula dengan sisa daun atau kotoran yang



28



melekat akan mempercepat kerusakan Gill Net karena menyebabkan mata jaring mudah robek. Apa bila bagian mata jaring yang robek pada saat alat tangkap dioperasikan atau pelampung yang rusk pada saat melepaskan ikan yang terjerat, bagian yang rusak akan diperbaiki setelah kembali ke darat. Setelah seluru kegiatan penagkapan selesai, alat tangkap Gill Net dicuci dengan air laut, dikebaskebas sampai bersih sehingga tidak adaa ikan ataau serpihan daging ikan yang melekat pada mata jaring. Selanjutnya Gil Net dirapikan. 4.8 Penanganan Hasil Tankapan Ikan yang tertangkap kemudian dicuci untuk menghilangkan darah dan lender yang ada pada tubuh ikan tersebut, Kemudian Ikan yang telah dibersikan dimasukkan kedalam boks yang sudah dimaskan Es terlebih dahulu 3 cm, ikan yang sudah dimasukkan kedalam boks tersebut ditutupi lagi dengan Es 2 cm pada permukaan dan dilakukan proses penyusunan ikan pada tahap berikutnya. Setelah selesai melakukan proses penyusunan ikan pada tahap terakhir, bagian atas permukaan ikan kemudian ditutupi lagi dengan Es setebal 3 cm, setelah ditutup dengan Es boks tersebut kemudian ditutup guna menjaga agar Es tersebut tidak cepat mencair.



29



30



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Gill Net merupakan salah satu jenis alat untuk menangkap ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring (Meshsize) dari bagian jaring utama ukuranya sama, biasa disebut dengan jaring ingsan. Alat ini dapat dioperasikan di daerah teluk, pantai-pantai, dan muarah, karenah daerah tersebut adalah. Fishing Groundyang umum dan jaring ini disesuaikan untuk daerah Fishing Groundyang sempit. Pemakaian Gill Net tergantung daerah penangkapannya dan jenis ikan yang ditangkap. Penamaan Gill Net pun dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan nelayan setempat, ada yang memberi nama sesuai jenis ikan yang tertangkap, adapula yang memberi nama sesuai dengan letak Fishing Ground. Dalam pengoperasian Gill Netbiasanya terdiri dari beberapa lembar jaring yang digabung menjadi satu unit jaring yang panjang, pada umumnya metode dioperasikan Gill Net dengan dihanyutkan, dipasang secara menetap pada suatu perairan dengan cara dilingkarkan atau menyapu dasar perairan. Contohnya jaring ingsan hanyut (Drift Gill Net), jaring ingsan tetap (Set Gill Net), jaring ingsan lingkar (Encircling Gill Net) dan Trammel Net.



31



Teknik pengoperasian Gill Net Permukaan (Surface Gill Net), lebih difokuskan kepada: 1) Setting 2) Haulling 3) Persiapan Alat 4) Waktu Penangkapan 5) Daerah Penangkapan (Fishing Ground) 6) Penurunan Alat 7) Penarikan Alat dan Pengambilan Ikan Jenis ikan yang tertangkap mengunakan alat tankap Gill Net Permukaan ini adalah jenis ikan yang berenang dekat permukaan laut. Misalnya Ikan Terbang, Ikan Selar, Ikan Tembang, Ikan Layang, dan lain-lain membetuk suatu grombolan (Shoal) dan dikatakan semua individu memounyai ukuran yang hamper sama. 5.2 Saran Alat tangkap Gill Net Permukaan (Surface Gill Net) yang digunakan nelayan Desa Ladolaka, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, masi sangat sederhana dan pelu diperhatikan, namun dalam teknik pengoperasian alat tangkap Gill Net perlu dilengkapi dengan armada yang lebih modern lagi, seperti dari perahu dayung ke perahu mesin temple atau perahu motor. Di lihat dari perkembangan ilmu dan teknologi di bidang usaha para nelayan di Desa Ladolaka, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka lebih banyak menggunakan alat tangkap Gill NetPermukaan dan armada yang masih kategori manual.



32