Laporan PKL CVT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN ) Service Cvt Pada Sepeda Motor



Oleh :



SMK BHAKTI NUSANTARA Jl. Angkrek No. 119 Kelurahan Situ – Sumedang Utara SUMEDANG 2019



1



SERVICE CVT PADA SEPEDA MOTOR KerjaPraktik Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI Oleh



SMK BHAKTI NUSANTARA Jl. Angkrek No 119 Kelurahan Situ – Sumedang Utara SUMEDANG 2019



i



Pemeliharan CVT Pada Sepeda Motor Kerja Praktik Oleh:



Disetujui oleh : Pembimbing,



Mengetahui : KepalaSekolah,



H.Jajang Suharnadi.SE.M.Pd



SMK BHAKTI NUSANTARA JL.Angkrek No 119 Kelurahan Situ –Sumedang Utara SUMEDANG 2019



ii



Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kami dapat menyelesaikan Peraktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan menyudun laporan PRAKERIN ini tepat pada waktunya.Laporan Prakerin ini adalah hasil dari pratek kerja lapangan di ...............yang dimulai dari tanggal 25 juni 2019 sampai dengan 24 November 2019. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya laporan Prakerin ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Praktik Kerja Industri yang harus dipenuhi kami serta sebagai pertanggung jawaban kegiatanm Prakerin yang kami jalani Dalam penyusunan laporan PRAKERIN ini, kami menyadari masih banyak kesulitan dan hambatan yang kami temui. Namun dengan usaha yang optimal serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka laporan PRAKERIN ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, kami ucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa karna atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Industri dan menyusun laporan dengan baik. 2. Kedua Orang Tua yang telah memberikan izin serta dukungan untuk melaksanakan program Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ). 3. Bapak H. Jajang Suharnadi S.E.M.Pd selaku kepala sekolah Smk Bhakti Nusantara Sumedang. 4. Bapak Edi Junaedi selaku ketua pelaksana Kegiatan Prakerin Smk Bhakti Nusantara Sumedang.



iii



5. Bapak .....selaku guru pembimbing yang telah membimbing kami selama kegiatan PRAKERIN berlangsung. 6. Bapak .... selaku pembimbing di Bengkel.........., yang telah bersedia menerima kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Indsutri ( PRAKERIN ) 7. Bapak/Ibu Guru yang mana telah mendorong kami baik dari segi material maupun spiritual sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar 8. Teman – teman seperjuangan yang telah mendukung dan membantu kami selama Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN )



iv



DAFTAR ISI



Cover Luar Cover Dalam .........................................................................................................



i



Lembar Persetujuan ...............................................................................................



ii



Kata pengantar ......................................................................................................



iii



Daftar Isi................................................................................................................



v



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................



1



1.2 Identifikasi Masalah...............................................................................



2



1.3 Batasan Masalah ....................................................................................



3



1.4 Tujuan Dan Manfaat ..............................................................................



3



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar Umum ......................................................................



4



BAB III METODOLOGI KERJA 3.1 Metode Penelitian ..................................................................................



6



3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................



6



3.3 Struktur Organisasi ................................................................................



6



v



BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Pmasalahan Umum ................................................................................



8



4.2 Penelahan Masalah ................................................................................



8



4.3 Pemecahan Masalah...............................................................................



8



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ............................................................................................



10



5.2 Saran ......................................................................................................



10



DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................



11



LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................



12



vi



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Prakerin adalah kepanjangan dari praktek kerja industri, merupakan kegiatan



yang harus dilakukan oleh siswa/siswi yang menuntut ilmu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimana sebagai bekal untuk terjun langsung kedalam dunia kerja sesuai dengan program studi. Pelaksanaan prakerin ditentukan oleh sekolah dan instansi perusahaan yang akan menerima siswa/siswi yang akan melakukan prakerin tersebut. Pada saat ini sekolah kami lebih dituntut untuk memahami teori dan praktek diluar kelas, oleh karena itu dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah kejuruan pada umumnya,pada akhirnya siswa/siswi SMK Bhakti Nusantara Sumedang nantinya akan dapat pengalaman-pengalaman bekerja didunia usaha/industri, agar ketika lulus nanti saat siswa/siswi masuk dunia usaha/industri yang sesungguhnya tidak kaget karena sudah memperoleh pengalaman bekerja saat prakerin. CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission, yaitu system perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini tidak memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pulley (depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt). Cara kerja dari mesin matic atau CVT (Continuous Varible Transmission) pada sepeda motor. Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi. Semua komponen CVT terdapat pada box CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matic kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt.depan dihubungkan ke crankshaft engine(kruk-as),



1



sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt. Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matic dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga.



1.2. Identifikasi Masalah Sejak kemunculannya di pasar Indonesia hingga kini, motor matic masih menjadi primadona. Kepraktisan berkendara yang ditawarkan motor matic menjadi salah satu daya tarik terkuatnya. Karena menggunakan transmisi CVT, penanganan motor matic tentu berbeda dari motor yang menggunakan transmisi yang berbeda. Hal itu termasuk ketika transmisi CVT motor matic mengalami kerusakan, gejala yang ditimbulkan juga berbeda. Meski secara umum, gejala kerusakan CVT motor matic bisa dirasakan ketika dikendarai. Semisal, motor terasa bergetar, menimbulkan suara dari transmisi dan lainnya. Transmisi CVT motor matic memiliki banyak komponen dan saling terkait. Fungsinya sebagai penggerak yang menghubungkan mesin dan roda belakang menggunakan sabuk (belt). Tiap komponen CVT motor matic memiliki umur pakai akibat jarak tempuh. Jika sudah aus, perlu penggantian komponen.



2



Sama seperti beberapa komponen lainnya, transmisi CVT motor matic juga menimbulkan gejala sebelum rusak total. Untuk mengetahui kerusakan komponen CVT itu, beberapa gejala ini bisa diketahui sejak dini. 1. Akselerasi Lambat 2. Muncul Suara Berdecit 3. Motor Akan Terasa Bergetar



1.3. Batasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi : 1. Pengaruh CVT pada motor matic 2. Pengaruh perawatan CVT pada sepeda motor matic



1.4. Tujuan Dan Manfaat 1. Untuk mengetahui penyebab Motor bergetar dan akselerasi motor menurun. 2. Untuk menjaga kebersihan dan perawatan komponen sistem CVT pada sepeda motor Matic



3



BAB II LANDASAN TEORI



1.1.Teori-Teori Dasar Umum Transmisi otomatis sepeda motor adalah transmisi kendaraan yang pengoprasiannya dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Pengertian CVT (Cintinusly Variable Transmision) adalah sistem perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini tidak memakai gigi transmisi tetapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pully (depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (V-belt) dengan sistem ini nantinya pengendara tidak perlu menggunakan perpindahan gigi sehingga lebih mudah, tinggal menarik gas untuk menambah kecepatan dan mengendorkan untuk mengurangi kecepatan. Pully depan langsung berhubungan kruk as/poros engkol. Sedangkan pully belakang berhubungan dengan roda belakang dan final gear. Kedua pully ini dapat melebar dan mengecil sehingga mendesak sabuk kearah luar. Lebar kecilnya pully belakang tergantung tarikan dari pully depan Pada saat stantioner posisi sabuk (V-belt) pully depan kecil sedangkan pully belakang besar sehingga perbandingan menjadi ringan pada saat putaran menengah posisi pully depan dan belakang sama-sama besar pada saat putaran tinggi sabuk pully depan besar sedangkan sabuk belakang pully kecil sehingga perbandingan berat. Pada saat putaran mesin lamsang daya putar dari poros engkol di teruskan ke pully primary ke V-belt ke pully secondary dan kopling sentrifugal, dikarnakan tenaga putaran belum mencukupi maka kopling centripugal belum mengembang. Hal ini disebabkan gaya tarik perpa kopling masih lebih kuat dari gaya sentrifugal, sehingga kopling centrifugal tidak menyentuh rumah kopling dan roda belakang tidak berputar. Pada saat putaran mesin bertambah maka gaya sentrifugal bertambah kuat dibandingkan dengan tarikan per hingga menimbulkan sepatu kopling mulai



4



menyentuh rumah kopling dan terjadi tenaga gesek. Pada kondisi ini v-belt dibagian pully primary pada posisi luar (besar) sehingga menimbulkan putaran/torsi yang besar menyebabkan roda belakang mudah berputar. Pada putaran menengah dan putaran bertambah pemberat pada pully primery mulai bergerak karna gaya sentrifugal dan menekan primary sliding sheave (piringan pully yang dapat bergeser) kearah fixed sheave (piringan pully yang diam) dan menekan V-belt kelingkaran luar pully dari pully primary sehingga menjadi diameter pada akhirnya putaran dan kecepatan juga berubah dan bertambah cepat. Gaya sentrifugal pada pemberat akan semakin besar seiring bertambahnya kecepatan. Pada saat putaran tinggi, jika mesin lebih tinggi lagi dibandingkan putaran menengah maka gaya keluar dari pusat pemberat semakin bertambah sehingga menekan V-belt kebagian sisi luar dari pully primary (diameter membesar) dan diameter pully scondary semakin mengecil selanjutnya akan menghasilkan perbandingan putaran yang semkain tinggi jika piringan secondary semakin melebar maka diameter V-belt pada pulley semakin kecil sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat.



5



.BAB



III



METODOLOGI KERJA 3.1. Metode Penelitian Metode yang di ambil adalah metode exsperimen atau praktek. 3.1.1. Metode penulisan Metode penulisan berupa laporan hasil akhir penelitian selama kegiatan praktek kerja lapangan 3.1.2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian berupa jurnal edukasi yang di isi oleh siswa berdasarkan job yang di kerjakan selama kegiatan praktek kerja lapangan



3.2. Waktu dan tempat pelaksanaan waktu pelaksanaan kerja praktik lapangan di laksanakan pada Tanggal 25 juni 2019 sampai dengan 24 November dan pelaksanaan praktek kerja lapangan berlangsung di perusahaan atau bengkel ..........yang beralamat



3.2. STRUKTUR ORGANISASI Perusahaan atau bengkel ..............berdiri sejak tahun 2004 yang di kelola atau di pimpin oleh bapak ..........dan memiliki karyawan yang berjumlah .........



6



Struktur Organisasi Bengkel



7



BAB IV PEMBAHASAN MASALAH



4.1.Permasalahan Umum







Akselerasi Lambat







Muncul Suara Berdecit







Motor Akan Terasa Bergeta



4.2.Penelahaan (diagnosis) Masalah



CVT tidak berjalan normal di akibatkan oleh : 



Penyusupan air







Lama tidak di ganti







Jarang cek oli



1.3. Pemecahan Masalah



Untuk mengatasi masalah pada sistem CVT akibat beberapa paktor tersebut kita hanya perlu membersihkan atau mengganti komponen komponen pada sistem CVT, agar sistem CVT dapat berfungsi kembali seperti sedia kala



8



Langkah kerja Membersihkan atau membuka komponen CVT pada motor LANGKAH-LANGKAHNYA SEBAGAI BERIKUT: 



Langkah pertama buka cover cvt menggunakan kunci shock 8







Langkah kedua buka pulley primer menggunakan kunci ring /kunci shock 22,bagian dalam pulley ditahan pakai baut







Langkah ketiga lepaskan face drive dan face comp.







Langkah keempat buka mur driven pulley(pulley belakang) dengan menggunakan kunci shock 19 dan alat penahan pulley







Langkah kelima buka outer comp clutch dan kendorkan mur kopling jangan sampai lepas,menggunakan kunci mur kopling 39 dan ditahan pakai alat penahan pulley







Langkah keenam lepas pulley sekender dan belt. tahan per kopling dengan alat penahan per kopling lalu buka mur kopling pakai tangan tidak perlu pakai kunci karena sebelumnya sudah dikendorkan dilangkah kelima.







Setelah semua komponen cvt sudah dibuka lalu dibersihkan satu persatu,untuk permukaan pulley yang bersinggungan dengan belt,kopling dan rumah kopling jangan dibersihkan pakai bensin cukup dibersikan dgn lap kering yg bersih







komponen yang aus seperti: Roller Weight, Piece Slide, Pin Roller dan Drive Belt harus diganti



.



9



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



5.1 Kesimpulan Sebagai mana dengan komponen-komponen pada sistem transmisi otomatis atau CVT. Dapat mengalami kerusakan bila tidak ada perawatan jangka panjang atau jangka pendek maka dengan itu transmision atau CVT harus dirawat secara rutin dan benar karna pada transmisi otomatis atau CVT sangat berpengaruh saat kendaraan berkendara. Apabila pada komponen transmisi otomatis atau CVT terawat maka akan memberikan kenyamanan pada saat berkendara. 5.2. SARAN 1. Saran untuk sekolah : 



Pembekalan sebelum prakerin harus lebih matang, serta dilengkapin dengan pembekalan kedisiplinan



2. Saran untuk Bengkel : 



Bila ada siswa prakerin, mohon agar diberi saran dan bimbingan serta arahan agar setelah selesai prakerin siswa menjadi terbiasa untuk kreatif daan disiplin.







Pada saat ada siswa prakerin sebaiknya tutur kata/ bahasanya lebih diperhalus agar tidak menyakiti kami sebagai siswa dan agar kami tidak menirunya.



10



Daftar Pustaka



https://beritagar.id/artikel/otogen/mengenal-cvt-pada-motor-bertransmisi-otomatis https://www.otosia.com/berita/begini-cara-merawat-cvt-motor-matic.html https://www.liputan6.com/otomotif/read/4001648/3-komponen-penting-yang-harusdiperhatikan-agar-cvt-skutik-bisa-panjang-umur



11



Lampiran – Lampiran



12



13