Laporan Praktikum Ganggang Mikroskopis Akhi Lana PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEMATIKA TUMBUHAN GANGGANG MIKROSKOPIS



OLEH : NAMA : LANA KARYATNA RAMADON NIM : 19308141032 KELAS : BIOLOGI B 2019 KELOMPOK : GYMNOSPERMAE



LABORATORIUM BOTANI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019



A. Tujuan 1. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada kolam 1. 2. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada kolam 2. 3. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada air perasan Ceratophyllum demersum. 4. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada air perasan Azolla pinata. 5. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada air perasan Eichomia crassipes 6. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada air perasan Lemna sp. 7. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada air perasan Cycas rumhii.



B. Dasar Teori Alga merupakan tumbuhan talus yang hidup d air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Yang hidup di air ada yang bergerak aktif dan ada yang tidak (Tjitrosoepomo, 1981). Alga merupakan eukariotik merupakan organisme yang mengandung satu pigmen atau lebih klorofil ditamba pigmen-pigmen yang kita kenal sebagai karotenoid dan biloprotein. Dalam sistem 5 kingdom, alga bukan nama takson dan tidak masuk dalam kingdom plantae. Alg masuk dalam kingdom protista, karena mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi membentuk jaringan khusus (Jati, Wijaya, 2007). Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimilliki tumbuan (akar, batang, daun, dan sebagainya), karena itu, alga pernah digolongkan juga sebagai tumbuhan bertalus. Istilah anggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla, dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini.



Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri (Blatchley, 2012). Alga biru-hijau kini dimasukkan sebagai bakteri sehingga dinamakan Cyanobacteria, dengan demikian, sebutan “alga” menadi tidak valid. Cyanobacteria memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, namun mampu melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil. Sebelumnya alga ini bersama bakteri masuk ke dalam kerajaan Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ia lebih banyak memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri benar (Eubacteria). Sebagai tambaha, beberap akelompok organisme yang sebelumnya dimasukkan sebagai bakteri, sekarang malah dipisahkan menjadi kerajaan tersendiri, Archaea. Jenis-jenis alga lainnyamemiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis, entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang membantu dalam asimilasi energi (Kirby, 2010). Semua alga atau ganggang memerlukan lingkungan yang basah untuk melakukan proses-proses hidupnya secara aktif tetapi banyak yang beralih ke dalam keadaan tidur yaitu tetap hidup serta tidak melakukan pertumbuhan dan perkembangbiakan (Soemarwoto, 1980). Terdapat macam-macam alga berdasarkan ukuran, yaitu mikroskopis dan makroskopis. Alga mikroskopis adalah alga yang bisa dilihat melalui mikroskop sedangkan alga makroskopis adalah alga yang bisa dilihat dengan mata telanjang.



C. Alat dan Bahan 



Alat tulis.







Air kolam 1 dan 2







Mikroskop.







Air perasan







Cawan petri.



Ceratophyllum







Objek glass.



demersum.







Deck glass.







Air perasan Azolla pinata.







Pipet.







Air perasan akar







Alat dokumentasi.







Kain kassa.



Eichomia crassipes. 



Air perasan Lemna sp.







Air perasan akar Cycas rumphii.



D. Langkah Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Memasukkan preparat ke dalam obyek glass dengan pipet kemudian tutup dengan deck glass 3. Meletakkan obyek glass berpreparat dalam meja preparat, lalu amati dengan mikroskop 4. Mencatat dan mendokumentasi hasil yang ditemukan 5. Membuat laporan praktikum  Air Perasan Ceratophyllum demersum. Gambar utuh :



a. Chlorella vulgaris Ciri- ciri : tubuhnya tidak memiliki flagel, selnya berbentuk bola dan dengan kloroplas berbentuk cangkir, memiliki dinding sel khas yang tersusun dari sporopollenin Manfaat : sebagai suplemen kesehatan



b. Chroorococcus sp. Ciri : bentuk sel bulat, diselubungi lendir yang mengandung pigmen, sel-sel kloroplasnya berbentuk agregat 2 atau 4 terpisah Manfaat : untuk mencingkatkan kapasitas oksigen dalam atmosfer



C. Navicula sp. Ciri : sel terdiri dari 2 bagian yait wadah dan tutup, dan memiliki pigmen entrofil atau santrofil dan terdapat celah antara 2 tutupnya Manfaat : bahan dinamit, isolator, bahan penggosok (amplas)



1. Air perasan Annabaena sp. a. Annabaena azollae Ciri: bentuknya filament yang terdiri dari sel-sel bulat, yang berkoloni dan memiliki heterokista dengan sedikit lapisan lendir Manfaat : Sumber pupuk alami



2. Air perasan akar Lemna sp a. Diatoma (Bacillariophyta)



Ciri : bentuk sel memanjang dengan dindinng sel seperti kotak dan memiliki cangkang yang terbentuk dari silika Manfaat : untuk memisahkan zat berwarna dari bensin



b. Amphora sp. Ciri ; memiliki dua lapisan dinding sel yang besar dan mengapit bagian lain nya namun agak tumpul Fungsi ; sebagai pakan alami dalam pembenihan sitas abalon



3. Perasan akar Cycas rumpii a. Annabaena Cycadae



Ciri ; memiliki dua sel bulat memanjang namun dengan penampakan spiral Fungsi ; sebagai sumber pupuk nitrogen alami



4. Perasan air kolam a. Oscillatoria



Ciri ; Tubuh berbentuk benang (filament) tersususn atas sel-selyang dipilih dan rapat. Dapat bergerak maju mundur disebut sebagai gerak osilasi. Sel membelah memperpanjang tubuh. Filamen dapat bergerak dengan cara meluncur lambat Fungsi ; sebagai salah satu sumber bahan protein bagi ikan.



Daftar Pustaka Blatchley, W.S. 2012. Protist. Indianapolis : The Nature Publishing Co. Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta : Ganeca. Kirby, W.F. 2010. Marine of Allgae. London : British Museum. Soemarwoto, Idjah. 1980. Biologi Umum. Jakarta : Yayasan Studi Kurikulum. Tjitrosoepomo, G. 1981. Taksonomi Tumbuhan. Jakarta : Gadjah Mada University Press