Laporan Praktikum Indikator Asam Basa Alami [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Indikator Asam Basa



Oleh :



Ida Ayu Alit Trianindya Dewi



(13)



Luh Kadek Vidya Dita Parami



(19)



Ni Puti Arya Pratiwi



(26)



Wirkananda Bagus Yudhonugroho



(35)



DENPASAR TAHUN 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa karena berkat karunia dan rahmat-Nya laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan pratikum ini disusun untuk memenuhi tugas siswa dalam mata pelajaran kimia, menambah wawasan tentang asam basa terutama mengenai indikator asam basa alami yang belajar dari alam, selain itu kita dapat mengetahui daun atau bunga warna warni yang cocok sebagai penguji indikator antara asam dan basa. Dengan adanya laporan ini membutikan kepada penulis telah melakukan praktikum dan pengataman sesuai dengan yang telah ditugaskan. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Guru yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa dan memberi penilaian serta kritik dan saran yang membangun agar kedepannya lebih baik terhadap laporan praktikum ini. Penulis mengakui bahwa makalah ini kurang dari kata sempurna, oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan lapang dada sebagai wujud koreksi atas diri penulis yang masih belajar.



Denpasar, 1 Mei 2021



Penulis



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 1.1. JUDUL ......................................................................................................................... 1 1.2. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1 1.3. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 2 1.4. TUJUAN PRAKTIKUM ............................................................................................. 2 BAB II LANDASAN TEORI................................................................................................. 3 PENGERTIAN ASAM BASA ........................................................................................... 3 TEORI ASAM DAN BASA ARRHENIUS ....................................................................... 3 TEORI BRONSTED-LOWRY........................................................................................... 4 TEORI LEWIS ................................................................................................................... 4 SIFAT ASAM DAN BASA ............................................................................................... 5 BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................................................... 7 3.1. ALAT DAN BAHAN .................................................................................................. 7 3.2. LANGKAH KERJA .................................................................................................... 7 BAB IV HASIL PRAKTIKUM ............................................................................................. 9 4.1. PENGAMATAN ......................................................................................................... 9 4.2. PEMBAHASAN .......................................................................................................... 9 BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 15 5.1 SIMPULAN ................................................................................................................ 15 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. v LAMPIRAN .......................................................................................................................... vi



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Membuat Indikator Asam Basa Dari Bahan Alami. 1.2. LATAR BELAKANG Indikator asam basa adalah suatu bahan yang dapat mengidentifikasi sifat asam dan basa suatu larutan. Apabila suatu bahan indikator diujikan terhadap larutan asam basa maka akan terjadi perubahan warna yang dapat membedakan suatu larutan bersifat asam atau basa. Dalam sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang digolongakan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa, asam belimbing, serta “asam lambung”. Salah satu sifat asam adalah rasanya masam. Kita juga mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebaga basa, misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, serta air abu. Salah satu sifat basa adalah dapat melarutkan lemak. Itulah sebabnya (abu gosok) digunakan untuk mencuci piring. Asam dan basa tentu memiliki sifat yang berbeda. Untuk menentukan sifat asam atau basa terdapat beberapa cara. Yang pertama dapat menggunakan indikator bahan alam. Indikator alami dapat dibuat dalam 3 bentuk yaitu kertas, larutan, dan serbuk. Larutan indikator yang dihasilkan kemudian disimpan hingga masa penyimpanan 6 hari untuk mengetahui stabilitasnya sebagai indikator asam basa alternatif. Bahan-bahan alam yang berwarna seperti bunga kembang sepatu, kulit manggis dan kunyit dapat digunakan sebagai indikator alami. Yang kedua dapat menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan ang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Dapat pula menggunakan indikator sintesis seperti fenolftalein, metil merah, bromtimol biru dan masih dsb. Kemudian dengan mengukur pH. pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan netral pH nya 7. Dalam praktikum ini, bahan-bahan alami yang digunakan sebagai indikator asam basa diantaranya ekstrak bunga kembang sepatu, bunga kamboja, bunga pacar air, wortel dan



1



kunyit. Dimana ketiga bahan alami tersebut akan diuji untuk mendapatkan ekstrak yang cocok digunakan sebagai indikator asam basa. Maka dari itu, seluruh ekstrak diberi perlakuan yang sama yaitu dicampurkan dengan larutan basa dan asam serta diperhatikan perubahan warnanya. 1.3. RUMUSAN MASALAH Berikut ini beberapa permasalah yang didapatkan pada praktikum ini, yaitu: 1. Bagaimana cara membuat indikator asam basa dari bahan alami? 2. Bagaimana sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami? 3. Apakah terjadi perubahan – perubahan warna indikator pada larutan asam dan basa?



1.4. TUJUAN PRAKTIKUM Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini, yaitu: 1.



Mengetahui cara membuat indikator asam basa dari bahan alami



2.



Mengetahui sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami



3.



Mengamati perubahan – perubahan warna indikator pada larutan asam dan basa



2



BAB II LANDASAN TEORI Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat member proton (ion H+ ) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. PENGERTIAN ASAM BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Asam adalah Asam dalam ilmu kimia ialah senyawa kimia yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan sebuah larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam yaitu suatu zat yang bisa memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau bisa menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Basa ialah zat (senyawa) yang bisa beraksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut garam. Sedangkan basa yaitu suatu zat-zat yang bisa menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Sifat basa pada umumnya ditunjukkan dari rasa pahit dan licin. TEORI ASAM DAN BASA ARRHENIUS Teori ini pertama kalinya dikemukakan pada tahun 1884 oleh Svante August Arrhenius. Menurut Arrhenius, definisi dari asam dan basa, yaitu:  Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+.  Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH−. Gas asam klorida (HCl) yang sangat larut dalam air tergolong asam Arrhenius, sebagaimana HCl dapat terurai menjadi ion H+dan Cl− di dalam air. Berbeda halnya dengan metana (CH4) yang bukan asam Arrhenius karena tidak dapat menghasilkan ion H+ dalam air meskipun memiliki atom H. Natrium hidroksida (NaOH) termasuk basa Arrhenius,



3



sebagaimana NaOH merupakan senyawa ionik yang terdisosiasi menjadi ion Na+ dan OH− ketika dilarutkan dalam air. Konsep asam dan basa Arrhenius ini terbatas pada kondisi air sebagai pelarut. TEORI BRONSTED-LOWRY Pada tahun 1923, ahli kimia Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry mengembangkan definisi asam dan basa berdasarkan kemampuan (donor) atau menerima (akseptor) proton (ion H+). Menurut konsep Bronsted dan Lowry, zat yang memiliki kecenderungan untuk menyumbangkan ion H+ pada zat lain adalah asam. Sedangkan zat yang memiliki kecenderungan untuk menerima ion H+ dari zat lain adalah basa. Senyawa yang dapat bertindak sebagai asam basa Bronsted-Lowry disebut amfoter. Perhatikan reaksi berikut ini ! HCl (aq) + NH3 (aq) → (asam)



(basa)



NH4+ (aq) (asam konjugasi)



+



Cl–(aq) (basa konjugasi)



Pada reaksi tersebut, asam klorida (HCl) menyumbangkan proton (H+) pada ammonia (NH3) dan membentuk ion ammonium yang bermuatan positif (NH4+) dan ion klorida yang bermuatan negatif (CI–). Sehingga NH3 merupakan basa Bronsted – Lowry karena menerima proton. Pada bagian produk, Cl- disebut dengan basa konjugasi dari HCl dan NH4+ disebut dengan asam konjugasi dari basa NH3. TEORI LEWIS Pada tahun 1923, Gilbert Newton Lewis seorang ahli kimia dari UC Berkeley mengusulkan teori alternative untuk menggambarkan asam dan basa. Teorinya menjelaskan tentang asam dan basa berdasarkan struktur dan ikatan. 



Asam menurut Lewis adalah suatu zat yang mempunyai kecenderungan menerima pasangan electron dari basa. Contoh beberapa asam Lewis adalah SO3, BF3, maupun AlF3.







Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan elektron. Basa lewis memiliki pasangan electron bebas, contohnya adalah NH3, Cl–, maupuan ROH. Lewis



4



menjelaskan lebih lanjut bahwa reaksi asam basa merupakan reaksi serah terima pasangan elektron, sehingga terbentuk suatu ikatan kovalen koordinasi. SIFAT ASAM DAN BASA Asam dan basa merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Asam adalah suatu zat yang larutannya berasa asam, memerahkan lakmus biru dan menetralkan basa. Asam telah lama dikenal sebagai senyawa umum larutan air yang menunjukkan sifat sebagai berikut: 



Rasa Asam yang Khas Sifat yang paling mencirikan asam adalah terasa asam jika dirasakan indra pengecap.



Contohnya: Cuka merupakan salah satu asam yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari – hari. Dalam ilmu kimia, cuka dikenal dengan nama asam asetat (asam etanoat). 



Dapat Mengubah Warna Indikator Sifat asam diidentifikasi dengan menggunakan indikator. Indikator yang paling sering



digunakan adalah kertas lakmus. Jika suatu senyawa memiliki sifat asam maka kertas lakmus biru akan menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah. 



Bereaksi dengan logam tertentu untuk menghasilkan gas H_2H2. Senyawa asam direaksikan atau bereaksi dengan beberapa jenis logam menghasilkan gas



hidrogen. Beberapa contoh logam yang jika direaksikan dengan asam akan menghasil gas hidrogen yaitu: Logam magnesium, besi, tembaga dan seng. Akan tetapi hasil reaksi keduanya bukanlah gas hidrogen saja melainkan juga mengandung senyawa garam. Bereaksi dengan basa untuk membentuk garam dan air 



Dapat Menghantarkan Arus Listrik Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam dapat melepaskan ion



– ion dalam larutannya. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar listriknya (memiliki sifat elektrolit yang baik). Contohnya adalah asam sulfat yang terdapat pada aki mobil. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, dengan nilai pH yang lebih rendah sesuai dengan peningkatan keasaman. Contoh umum asam termasuk asam asetat (dalam cuka), asam sulfat (digunakan dalam baterai mobil), dan asam tartat (digunakan dalam baking).



5



Di sisi lain, basa adalah suatu zat yang larutannya bersifat pahit, licin, membirukan lakmus merah dan menetralkan asam. Basa mempunyai sifat sebagai berikut: 



Mempunyai Rasa Pahit Senyawa basa apabila dirasakan dengan indra pengecap, rasanya akan pahit. Contohnya



ketika secara tidak sengaja sabun masuk kedalam mulut. 



Basa Terasa Licin Contohnya: pada saat memegang sabun, ketika disentuh maka sabun tersebut teras licin,







Bersifat Korosif Beberapa senyawa basa merupakan jenis senyawa basa yang kuat. Basa kuat ini bersifat



korosif sehingga jika disentuh dapat menyebabkan iritasi atau terbakar. 



Menghantarkan Arus Listrik Senyawa basa juga merupakan penghantar listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa



kuat mudah terionisasi dalam air, sehingga dapat menghantarkan arus listrik. 



Menetralkan Sifat Asam Senyawa basa dapat digunakan untuk menetralkan asam. Senyawa asam akan berkurang



sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam jika direaksikan dengan basa. Asam dan basa yang direaksikan akan menghasilkan garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan (netralisasi). Contohnya kalsium hidroksida + asam sulfat \rightarrow→ garam kalsium sulfat + air 



Dapat Merubah Warna Indikator Kertas Lakmus Merah Menjadi Biru Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indikator sehingga dapat mengubah warna indikator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.



Basa memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilai pH suatu zat maka semakin kuat derajat kebasaanya. Contoh basa diantaranya adalah amoniak untuk pelarut desinfektan. Soda api (natrium hidroksida) untuk membersihkan saluran bak cuci, alumunium hidroksida dan magnesium hidroksida untuk obat nyeri lambung.



6



BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan selama melaksanakan praktikum indikator asam dan basa alami, diantaranya: Bahan : - Bahan yang dijadikan sebagai indikator alami, yaitu: 1.



Bunga kembang sepatu



2.



Bunga kamboja merah



3.



Bunga pacar air



4.



Wortel



5.



Kunyit



6.



Kulit manggis



- Larutan yang diperlukan, diantaranya: 1.



Cuka



2.



Air kapur



3.



Larutan garam



4.



Larutan jeruk



5.



Larutan detergen



- Alat yang diperlukan, diantaranya: 1.



Gelas plastic transparan



2.



Saringan



3.



Parutan



4.



Sendok



3.2. LANGKAH KERJA 1. Menggerus beberapa wortel, kunyit, bunga pacar air, bunga kamboja, dan bunga kembang sepatu sampai halus, kemudian diperas hingga mendapatkan ekstrak dan tambahkan air 5 mL. 2. Tempatkan kira-kira 1 mL air ini di masing-masing 4 gelas yang berbeda.



7



3. Kedalam cup yang pertama tambahkan larutan cuka (asam asetat), gelas kedua tambahkan larutan basa (deterjen), gelas ketiga ditambahkan dengan air garam dan yang terakhir dicampurkan dengan air jeruk. 4. Goyangkan keempat gelas, amati perubahan warnanya dan catat hasilnya. 5. Lakukan langkah 1 sampai dengan 5 dengan bahan-bahan lainnya.



8



BAB IV HASIL PRAKTIKUM 4.1. PENGAMATAN Warna Setelah Dicampur dengan Indikator



Bahan No



Yang Pacar Air



Wortel



Air



Merah



Jingga



Detergen



Gelap



Gelap



Merah



Jingga



Jingga Tua



Jingga



Kuning



Coklat



Terang



Pekat



kekuningan



Diuji



1



2



Air Garam



3



Air Jeruk



Merah



4



Air Cuka



Merah



Jingga Terang



Kunyit Merah Gelap/ Coklat



Kuning



Kamboja



Sifat Kembang Sepatu



Kuning



Coklat



Gelap



Kehitaman



Coklat



Merah



Muda



Keunguan



Coklat kekuningan



Larutan



Basa



Netral



Merah



Asam



Merah



Asam



4.2. PEMBAHASAN Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, mengenai bahan-bahan alami yang dapat dijadikan sebagai indikator asam basa. Bahan alami yang digunakan sebagai indikator asam basa, diantaranya yaitu ekstrak dari kembang sepatu, wortel, kunyit, kamboja, dan bunga pacar air. Seluruh ekstrak tersebut digunakan untuk membuktikan bahwa bahan-bahan alami juga mampu dijadikan indikator asam basa. Ketika kami mencampurkan bahan alami yang diasumsi dapat menjadi indikator dengan larutan asam atau basa, terjadi perubahan warna yang berbeda dari warna asli. Hal ini berarti terjadi pergeseran kesetimbangan ketika ditembahan atau dikurangi ioin H+. menilik lebih lanjut, terdapat beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan indikator asam basa? Pengertian indikator asam basa adalah cara untuk mengetahui apakah jenis suatu larutan tersebut asam, basa atau netral menggunakan indikator baik indikator alami



9



maupun buatan. Cara penentuan larutan yang bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator, dan indikator alami.



2. Indikator asam basa ada beberapa macam berdasarkan sumber atau asalnya. Sebutkan dan sertai dengan contohnya! Berikut ini jenis-jenis indikator asam basa dan juga contohnya. 1. Kertas Lakmus Untuk mengidentifikasi suatu larutan yang bersifat asam, basa, atau netral secara sederhana dapat digunakan kertas lakmus. Dalam larutan yang bersifat asam kertas lakmus berwarna merah, sedangkan dalam larutan yang bersifat basa kertas lakmus berwarna biru. Warna kertas lakmus dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral ditunjukkan pada Tabel di bawah ini! Larutan



Larutan



Larutan



asam



basa



netral



Lakmus merah



Merah



Biru



Merah



Lakmus biru



Merah



Biru



Biru



Indikator



2. Larutan Indikator Larutan indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, atau netral. Di laboratorium, indikator yang sering digunakan adalah larutan indikator PP (phenolphtalin), metil merah, dan metil jingga. Warna indikator tersebut dalam larutan asam, basa, dan netral ditunjukkan pada tabel di bawah ini Indikator



Larutan asam



Larutan basa



Larutan netral



Phenolphtalin (PP)



Tidak berwarna



Merah muda



Tidak berwarna



Metil Merah (MM)



Merah



Kuning



Kuning



Metil Jingga (MJ)



Merah



Kuning



Kuning



10



3. Indikator Alami asam basa Indikator alami adalah indikator asam basa yang berasal dari estrak tanaman yang berasal dari alam. Tumbuh-tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai indikator asam-basa, seperti mahkota bunga (bunga sepatu, bugenvil, dan mawar), kunyit, kubis ungu, dan kulit manggis. Ekstrak bahan-bahan itu dapat memberikan warna yang berlainan dalam larutan asam maupun larutan basa. Apabila ekstrak dari bahan-bahan alami tersebut bereaksi dan mengalami perubahan warna yang signifikan maka bahan tersebut dapt dijadikan indikator asam basa yang alami. 4. pH meter



Gambar 4.1 pH Meter (doc. www.indiamart.com) pH meter dapat digunakan sebagai alat pengukur pH suatu larutan dengan cepat dan akurat. pH meter mempunyai elektroda yang dapat dicelupkan ke dalam larutan asam basa yang akan diukur nilai pH-nya. Nilai pH dapat dengan mudah dilihat secara langsung melalui angka yang tertera pada layar digital dari alat pH meter itu sendiri. 5. Indikator Universal Salah satu indikator yang memiliki tingkat kepercayaan baik adalah indikator universal. Indikator universal merupakan indikator yang tediri atas bebagai macam indikator dengan warna yang berbeda untuk setiap nilai pH antara 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berbentuk kertas. Paket indikator universal tersebut selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14.



11



Gambar 4.2 Indikator Universal (doc. Amongguru.com) 3. Apa syarat suatu bahan dapat berperan sebagai indikator asam basa ? Syarat-syarat indikator asam basa yang harus dipenuhi oleh suatu zat yang akan digunakan sebagai indikator asam basa adalah seperti berikut ini: 1. Stabil Senyawa yang digunakan sebagai indikator asam-basa harus stabil, sebab jika senyawa tidak stabil, dengan adanya perubahan pH dikhawatirkan akan mengubah nilai pH. Stabil dalam arti tidak merubah nilai pH 2. Memiliki perubahan warna Dengan adanya perubahan pH maka senyawa indikator juga harus ikut berubah warnanya pada pH tertentu, perubahan ini tergantung pada senyawa atau indikator tertentu.



4. Diantara bahan-bahan yang kalian pakai bahan manakah yang paling baik digunakan sebagai indikator alami, beri alasannya! Indikator pertama adalah ekstrak bunga pacar air yang berwarna merah gelap ketika dicampurkan dengan larutan basa yaitu air detergen. Namun, ketika dilarutkan dengan larutan yang bersifat asam seperti cuka dan air perasan jeruk, ekstrak bunga pacar air tidak mengalami perubahan warna yang signifikan yaitu hanya berubah sedikit lebih terang



12



dibandingnya warna awalnya. Dimana warna awal ekstrak bunga pacar air yaitu merah dan tidak terjadi perubahan warna ketika dicampurkan dengan larutan garam. Indikator ekstrak wortel memiliki warna jingga ketika dicmpurkan dengan larutan yang bersifat netral yaitu air garam sehingga dapat dikatakan bahwa wortel memiliki pH yang stabil. Selain itu, ekstrak wortel dicampurkan dengan larutan detergen yang memiliki sifat basa mengalami perubahan warna menjadi coklat atau jingga gelap. Sedangkan ketika dicampurkan dengan larutan asam seperti air jeruk dan cuka, perubahan warna yang terjadi tidak signifikan yaitu jingga muda. Indikator asam basa dengan ekstrak kunyit yang memanfaatkan kandungan kurkumin didalamnya. Ketika dicampurkan dengan larutan garam yang bersifat netral ekstrak kunyit memiliki warna jingga tua. Selain itu, ekstrak kunyit berubah warna menjadi merah gelap ketika dicampur dengan air detergen yang bersifat basa. Namun, ketika dicampurkan dengan larutan cuka dan air jeruk, ekstrak kunyit mengalami perubahan yang signifikan yakni berwarna kuning. Indikator keempat yaitu ekstrak bunga kamboja berwarna coklat muda ketika kondisi sedang stabil dan tidak diberi perlakuan. Akan tetapi, ketika diberi perlakuan baik larutan asam (cuka dan air jeruk) maupun basa (air detergen) tidak mengalami perubahan warna yang signifikan, seperti ketika dicampurkan larutan asam hanya berubah menjadi lebih terang atau berwarna coklat kekuningan dan saat dicampurkan dengan larutan basa berubah menjadi lebih gelap dari warna awal. Terakhir, indikator dari ekstrak kembang sepatu yang memiliki warna merah keunguan ketika dilarutkan dengan larutan garam yang bersifat netral. Selain itu, saat diberi perlakuan dengan air detergen yang bersifat basa ke dalam ekstrak kembang sepatu mengalami perubahan warna menjadi coklat kehitaman. Berbeda halnya ketika dicampur dengan larutan bersifat asam seperti asam asetat atau cuka dan air jeruk yang merubah warna merah keuguan menjadi merah. Perubahan warna yang terjadi pada ekstrak kembag sepatu cukup signifikan. Berdasarkan percobaan yang kami lakukan dengan menggunakan bahan alamu berupa kunyit (Curcuma domestica), wortel (Darcus carota), bunga pacar air (Impatiens



13



balsamina), bunga kamboja (Plumeria sp.), dan bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis). Secara keseluruhan terdapat beberapa indikator yang mengalami perubahan warna saat dicampur dengan larutan asam basa. Walaupun terdapat ekstrak alami yang mengalami perubahan warna yang tidak signifikan, seperti wortel, bunga kamboja dan bunga pacar air. Maka dari itu, bahan-bahan yang paling baik digunakan sebagai indikator alami adalah kunyit karena kunyit memiliki pH yang lebih stabil dibandingkan dengan bunga kembang sepatu. Walaupun ekstrak kunyit dan kembang sepatu sama-sama mengalami perubahan warna yang signifikan. Akan tetapi dalam percobaan yang kami lakukan, kunyit lebih stabil dan perubahan warna ketika diberi perlakuan lebih signifikan dibandingkan dengan bunga kembang sepatu.



14



BAB V PENUTUP 5.1 SIMPULAN 1. Berikut ini cara membuat indikator asam basa dari bahan alami yaitu dengan menggerus beberapa semua bahan sampai halus, kemudian diperas hingga mendapatkan ekstrak dan tambahkan air 5 mL. Kemudian, tempatkan ekstrak tersebut masing-masing 4 gelas yang berbeda. Tambahkan larutan cuka (asam asetat), gelas kedua tambahkan larutan basa (deterjen), gelas ketiga ditambahkan dengan air garam dan yang terakhir dicampurkan dengan air jeruk. Goyangkan keempat gelas, amati perubahan warnanya dan catat hasilnya. 2. Dalam melakukan praktikum ini terdapat beberapa sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami. Salah satu sifat asam yang dapat disimpulkan dalam praktikum ini adalah larutan asam dapat mengubah warna indikator menjadi lebih terang. Sedangkan, larutan basa mengubah warna indikator menjadi lebih gelap. Namun, tidak semua bahan alami yang digunakan pada praktikum mengalami perubahan warna yang signifikan. 3. Selama melakukan praktikum, terdapat beberapa bahan alami yang mengalami perubahan warna secara signifikan dimana bahan alami tersebut cocok untuk dijadikan sebagai indikator asam basa alami. Perubahan warna indikator yang dimaksud adalah kunyit yang berubah warna menjadi kuning ketika dicampur larutan asam dan warna merah gelap ketika dicampur larutan basa, bunga kembang sepatu berubah warna menjadi coklat kehitaman saat dilarutkan dengan larutan asam dan berwarna merah ketika dilarutkan basa.



15



DAFTAR PUSTAKA



Berpendidikan. 2019. Pengertian Indikator Asam Basa dan Macam-macamnya. Tersedia pada: https://www.berpendidikan.com/2019/08/pengertian-indikator-asam-basa-danmacam-macamnya.html. Diakses pada tanggal 29 April 2021 pukul 10.02 WITA. Deri, Permana. 2020. Laporan Pratikum Kimia Indikator Asam Basa Menggunakan Bahan Alam. Tersedia pada: https://dericellschool.blogspot.com/2020/02/laporan-praktikumkimia-indikator-asam.html?m=1. Diakses pada tanggal 28 April 2020 pukul 16.10 Guru, Among. 2018. Pengertian dan Jenis-jenis Indikator Asam Basa Beserta Contohnya. Teredia



pada:



https://www.amongguru.com/pengertian-dan-jenis-jenis-indikator-



asam-basa-beserta-contohnya/. Diakses pada tanggal 29 April 2021 pukul 10.46 WITA. Gurupendidikan.



2021.



Pengertian



Asam,



Basa,



Dan



Garam.



Tersedia



pada:



https://www.gurupendidikan.co.id/asam-basa-dan-garam/. Diakses pada tanggal 29 April 2021 Pukul 9:17 WITA Kelaspintar.



2020.



Teori



Asam



Basa



Menurut



Para



Ahli.



Tersedia



pada:



https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/teori-asam-basa-menurut-para-ahli-9066/. Diakses pada tanggal 29 April 2021 pukul 9:30 WITA



v



LAMPIRAN Proses Pembuatan



vi



vii