Laporan Praktikum Ke.2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Laporan Praktikum



“DIFUSI DAN OSMOSIS” Nama



: 1. Kisman Akuba 2. Hilminata s. Sulaiman 3. Devi Triana Paputungan 4. Rani Idris 5. Rila Virna 6. Widya Priskila Sari



Semester/ Prodi



: 1 / fisika



Kelas / Kelompok



: A / 1 (satu)



Asisten



: 1. Adam Suduri, S.Pd



Nilai



Paraf



LABORATORIUM BOTANI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2021



1



A. JUDUL “DIFUSI DAN OSMOSIS” B. TUJUAN 1. Untuk memahami permasalahan yang terjadi dalam percobaan mengenai difusi dan osmosis. 2. Untuk mengetahui peristiwa difusi dan osmosis pada Solanun Tuberosum 3. Mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada Solanun Tuberosum bila menggunakan larutan yang berbeda C. DASAR TEORI Mekanisme lalu lintas membran sel dibedakan menjadi dua yaitu transpor pasif dan transport aktif. Transpor pasif merupakan difusi suatu zat melintasi membran biologis tanpa pengeluaran energi, misalnya: difusi dan osmosis. Sedangkan transpor aktif merupakan pergerakan zat melintasi membran plasma dengan diiringi penggunaan energi akibat adanya gerakan yang melawan gradient konsentrasi yang diperantai oleh membran plasma, misalnya transport natrium-kalium, eksositosis dan endositosis (Campbell, 2008: 143). Ada tiga macam gerakan ion atau molekul zat untuk melewati membran plasma yaitu difusi, osmosis dan transpor aktif. Pergerakan molekul-molekul zat secara difusi dan osmosis tidak memerlukan energi sehingga disebut transpor pasif sedangkan transpor aktif memerlukan energi untuk pergerakannya. 1. Difusi Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas, zat cair dan zat padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arahsampai mencapai konentrasi yang sama. Difusi terjadi akibat adanya gradien konsentrasi. Konsentrasi adalahbanyaknya bahan atau jumlah partikel per satuan volume. Gradien terjadi bilasuatu parameter, misalnya konsentrasi, berubah secara bertahap dari satuvolume ruang ke volume ruang lain (Frank Salisbury & Cleon WRoss.1995:34). 1



Zat alir adalah bahan seperti zat cair atau gas yang dapat mengalir ataumenuruti bentuk



wadahnya.



Bila



aliran



itu



terjadi



akibat



perbedaan



tekanan,dan



mengikutsertakan sejumlah gugus atom atau molekul yang bergerakbersama, aliran itu disebut aliran massa. Pergerakan neto dari satu tempat ketempat lain, akibat aktivitas kinetic acak atau gerak termal dari molekul laindisebut difusi. Difusi sering terjadi akibat perbedaan konsentrasi bahan di satutitik dengan di titik lain ( Frank Salisbury & Cleon W Ross.1995:32). Difusi terjadi dari ruang yang berkosentrasi lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi lebih rendah, apabila kedua benda dipisahkan oleh membran permeabel terhadap zat tersebut. Difusi berlangsung menurut konsentrasi dari suatu gradient atau suatu kemiringan. Proses ini pada umumnya terdapat pada sel seperti perembesan oksigen, karbondioksida, glukosa, asam amino dan garam mineral. Tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakan dengan molekul lainnya. Contoh molekul glukosa bertabrakan dengan molekul glukosa yang lainnya,dengan molekul air atau dengan molekul selolusa .Pada setiap tabrakan molekul terpental dan menuju ke arah yang lain, hal inilah yang menyebabkan gerakan acak dari molekul tersebut. Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara: 



Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarutlipid.







Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.



Mekanisme difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekulmolekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekullarut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga 2



sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O, CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral, tidak dapat menembus membran secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran.Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan difusi difasilitasi. Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup tumbuhan. Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari udara melalui proses difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah, salah satunya melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh tumbuhan disebabkan konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi daripada di dalam sel. Demikian juga gas CO2di udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena konsentrasi CO2di udara lebih tinggi daripada di dalam sel tumbuhan. Sebaliknya, O2dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika konsentrasi O2dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel. 2. Osmosis Osmosis dari perkataan os = lubang dan movea = to move = pindah. Difusimolekul-molekul itu melewati lubang-lubang/pori. Tekanan osmosis itusebenarnya tak lain hanyalah pernyataan lain dari nilai osmosis.nilai osmosis menyatakan sesuatu yang masih statis, sedangkan tekanan osmosis adalahpelaksanaan dari nilai osmosis (Dwijoseputro.1980:62-63). Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yangmenggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi.Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energy bebas padavolume sedikit, dibawah kondisi yang sama. Energi bebas suatu zat per unitjumlah, terutama per berat gram molekul (energy bebas mol) disebutpotensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengankonsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untukbergerak dari daerah yang berpotensial kimia lebih tinggi menuju daerah yangpotensial kimianya lebih kecil (Siregar.1996:52-53).



3



Kata osmosis berasal dari bahasa Yunani osmos, yang berarti “impuls.”.Osmosis terjadi ketika ada dua larutan yang memiliki konsentrasi berbeda. Dalam hal ini, ketika air atau pelarut bergerak melalui membran semipermeabel, ia melakukannya untuk menyeimbangkan kedua konsentrasi. Osmosis adalah hasil difusi melintasi selaput semipermeabel dari konsentrasi yang lebih rendah ke yang lebih tinggi. Pergerakan pelarut, melalui membran semipermeabel, antara dua larutan dengan konsentrasi berbeda disebut osmosis. Osmosis adalah fenomena fisik yang dihasilkan secara spontan dan tanpa pengeluaran energi. Jika dua larutan dengan konsentrasi berbeda dipisahkan oleh membran semipermeabel, maka pelarut akan cenderung berdifusi melintasi membran dari yang kurang pekat ke larutan yang lebih pekat. Difusi terjadi ketika gerakan bersih spontan dari partikel atau molekul menyebarkannya dari area konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel. Osmosis menurut para ahli kimia adalah difusi dari setiap pelarutmelalui suatuselaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul tertentu tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara diferensial.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi melalui selaput/ membran yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. Osmosis merupakan suatu peristiwa perembesan suatu molekul air melintasi membran yang memisahkan dua larutan dengan potensial air yang berbeda. Proses osmosis berlangsung dari larutan hipotonik menuju larutan yang hipertonik atau perpindahan air dari molekul larutan yang potensial airnya tinggi ke potensial yang rendah melalui membran selektif permeabel (semipermeabel). Membran selektif permeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan molekulmolekul tertentu yang larut di dalamnya. Molekul-molekul yang dapat melewati membran semipermeabel adalah molekul-molekul asam amino, asam lemak dan air, sedangkan molekul zat yang berukuran besar misalnya polisakarida (pati) dan protein tidak dapat melewati membran semipermeabel tersebut tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran. Larutan yang memiliki konsentrasi tinggi memiliki tekanan osmosis yang tinggi pula maupun sebaliknya. 4



Setiap sel hidup merupakan sistem osmosis. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonis) terhadap cairan sel maka air dalam sel akan terisap keluar. Hal itu akan menyebabkan plasma menyusut. Jika air sel terus terisap keluar akan menyebabkan plasma terlepas dari sel-sel dan sel akan mengerut. Sebaliknya jika sel berada dalam larutan hipotonis (lebih encer daripada cairan sel), air dari luar sel akan masuk ke dalam sel sehingga sel mengembang. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang dimasukkan ke dalam air garam. Persamaan osmosis dan difusi:Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien pada waktu transport nutrien melewati membran yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti bahwa mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga tidak membutuhkan energi untuk melakukan mekanisme ini. 3. Transpor Aktif Pada sel-sel akar tumbuhan terdapat penumpukan mineral. Artinya, konsentrasi mineral di dalam sel lebih tinggi daripada di luar sel, atau potensial airdi luar sel lebih tinggi dibandingkan dengan potensial air di dalam sel. Oleh karena itu, osmosis dari luar sel ke dalam sel tetap berlangsung untuk mencegah plasmolisis. Akan tetapi, keadaan ini menghambat pengambilan mineral dari luar ke dalam sel melalui difusi, terutama karena membran sel memiliki permeabilitas yang sangat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan transpor aktif yang melibatkan energi dari ATP agar ion-ion dapat masuk ke dalam sel. ATP adalah molekul pembawa energi di dalam sel.Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini, misalnya ion K+, Na+dan CL–.C.



D. ALAT DAN BAHAN 5



1. Alat a. Gelas kimia b. Gelas ukur c. Neraca Analitik d. Pinset e. Dropper f. Spatula g. Watch glass h. Cork borer i. Penggaris j. Pisau k. Tisu l. Alat pengaduk 2. Bahan a. Larutan mhytelin blue b. Solarno tuberusum c. Nutrisari d. Aquades e. NaCl padat



E. PROSEDUR KERJA 1. DIFUSI Bagian I: di aduk 6



mhytelin blue dan Nutrisari



Menyiapkan 2 (A,B) gelas kimia yan berisi air 100 Ml.



Meneteskan dua tetes mhytelin blue pada gelas kimia A yang berisi air. Dan menuangkan nutrisari pada gelas B yang berisi Mengaduk larutan tersebut beriringan dengan menghitung waktu saat mengaduk.kemudian catat waktu yang dibutuhkan saat mengaduk larutan. Mengambil dokumentasi pada larutan mhytelin blue dan Nutrisari.



Bagian II: tanpa di aduk mhytelin blue dan Nutrisari



7



Menyiapkan 2 (C,D) gelas kimia yan berisi air 100 Ml.



Meneteskan dua tetes mhytelin blue pada gelas kimia D yang berisi air. Dan menuangkan nutrisari pada gelas C yang berisi Menunggu berapa waktu kedua larutan butuhkan sampai menyatu denan zat terlarut. Mengambil dokumentasi pada larutan mhytelin blue dan Nutrisari.



2. OSMOSIS Bagian I: Aquades 8



Aquades



Menyiapkan gelas kimia yan berisi Aquades 100 Ml.



Menyiapkan Solarno tuberusum yang sudah dipotong menggunakan Cork borer kemuian potong dengan panjang 2cm Merendam potongan Solarno tuberusum pada larutan aquades dengan waktu ±30 menit Melihat perubahan larutan dan Solarno tuberusum baik warna,panjang dan juga sifatnya. Mencatat perubahan yang terjadi pada tabel perubahan proses osmosis kemudian mengambil dokumentasi. Melakukan



perbandingan pada



Solarno tuberusum



sesudah dan Solarno tuberusum sebelum.



Bagian I: NaCl NaCl



9



Menyiapkan gelas kimia yan berisi air 100 Ml. Menuangkan NaCl pada gelas kimia yang berisi air dan mengaduk hingga tercampur. Menyiapkan Solarno tuberusum yang sudah dipotong menggunakan Cork borer kemuian potong dengan panjang 2cm Merendam potongan Solarno tuberusum pada larutan aquades dengan waktu ±30 menit Melihat perubahan larutan dan Solarno tuberusum baik warna,panjang dan juga sifatnya. Mencatat perubahan yang terjadi pada tabel perubahan proses osmosis kemudian mengambil dokumentasi. Melakukan



perbandingan pada



Solarno tuberusum



sesudah dan Solarno tuberusum sebelum.



F. HASIL PENGAMATAN Larutan proses difusi dan osmosis Gambar potret



Gambar potret



10



Larutan yang diaduk



Larutan tanpa diaduk



Ket : 1. Mhytelil Blue



Ket : 1. Mhytelil Blue



2. Nutrisari



2. Nutrisari



Ket : Solarno tuberusum pada larutan Ket : Solarno tuberusum pada larutan Aquades



NaCl



G. PEMBAHASAN BERDASARKAN TEORI/LITERATUR Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. 11



Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel. Transportasi molekul dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transpor pasif dan transpor aktif. Transpor pasif adalah proses perpindahan molekul menuruni gradient konsentrasi secara spontan tanpa memerlukan energi. Sedangkan transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi untuk melawan gradien konsentrasi. Osmosis merupakan salah satu contoh transpor pasif. Osmosis adalah proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran selektif permeabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Secara umum, membrane tersebut permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan. Misalnya molekul air dapat bergerak melewati dinding sel. Pelarut air yang dimaksud dalam proses osmosis adalah air dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul yang lain, seperti gula, protein, atau molekul yang lain. Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor utama yang menentukan kelangsungan osmosis. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut isotonik. Suatu sel bisa mengalami kondisi hipertonik ataupun hipotonik sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau plasmolisis karena adanya osmosis tadi. Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan kedalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbul tekanan di dalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis). Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.



12



Osmosis memang merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya unit per luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010) dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :  Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.  Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi  Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya. BERDASARKAN PENGAMATAN Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya sendiri. Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang. Pada larutan NaCl kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap larutan NaCl. Sehingga air yang ada pada kentang keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami pengurangan ukuran. Kentang yang telah dimasukkan ke dalam larutan NaCl mengalami penyusutan berat dari berat semula karena air bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi. Dimana hasil dari praktik yang telah dilakukan bahwa air NaCl yang terdapat di dalam gelas tersebut memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke dalam air NaCl selama kurang lebih 30 menit, kentang tersebut menjadi lebih ringan serta warnanyapun lebih kusam. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul air dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran semi permeabel, terjadi pada kentang yang dimasukan ke dalam larutan garam. 13



Pada pengamatan yang kita lakukan, dapat kita ketahui :Perpindahan molekul tersebut terjadi karena kerapatan kentang lebih rendah dari larutan NaCl ataupun kerapatan molekul larutan NaCl lebih tinggi daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena adanya kerapatan yang lebih rendah. Peristiwa osmosis dapat terjadi pada suatu sel melalui membran sel. Membran sel bersifat permeabel terhadap zat – zat yang mudah melewati membran. Peristiwa osmosis terjadi karena perpindahan molekul ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melalui suatu membran. Faktor – faktor yang mempengaruhi osmosis pada sel adalah tekanan tugor sel, konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH larutan,suhu dan ukuran molekul. D. KESIMPULAN Setelah mengamati hasil praktikum kami dapat menyimpulkan bahwa :  Osmosis adalah difusi air melewati membran yang permeabel selektif dari satulartan ke larutan lain yang mempunyai potensial air lebih rendah.  Kentang



yang



direndam



dalam



larutan



gula



mengalami



osmosis



dimanakandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yangmenyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).  Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandunganair yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk danmenyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).  Osmosis



merupakan



proses



perpindahan



molekul-molekul



pelarut



(air)



darikonsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melaluimembran diferensial permeabel.  Larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi akan naik. Hal ini berarti bahwa pada osmosis terjadi dari konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.  Dari percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi zat pelarut maka perubahan massa kentang semakin kecil. Hal itu dikarenakan terjadi perpindahan molekul glukosa ke dalam kentang agar mencapai keseimbangan konsentrasi antara kentang dan larutan glukosa hingga terjadi perubahan massa. Dan semakin tinggi konsentrasi air yang disebabkan banyak glukosa yang terkandung, menyebabkan tiap gelas memiliki kepekatan 14



yang berbeda. Sehingga juga menyebabkan masing-masing kentang teksturnya berbeda-beda (lembek, sedang, keras). Peristiwa yang terjadi tersebut merupakan osmosis. Jadi, osmosis adalah perpindahan molekul ion dari konsentrasi pelarut (air) rendah dengan melewati suatu membrane



DAFTAR PUSTAKA Djiwoseputro. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah MadaUniversitas Press. 15



Haryadi, Sri Setyadi. 1996. Pengantar Agronomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama:Husin Arief.



2016.



Penuntun



Praktikum



Fisologi



Tumbuhan.



Purwokerto:Universitas



Muhammadiyah Purwokerto Kimball, J. W. 1983. Biologi. Jakarta: Erlangga.Meyer, B.S and Anderson, D.B. 1952. Plant Physiology. D Van NostrandCompany Inc., New York



LAMPIRAN



16



Gelas kimia



Pinset



Neraca analitik



Spatula



Gelas ukur



Alat pengaduk



Pipet tetes



Watch glass



17



Pelubang gabus Penggaris



Cutter



Mhytelin blue



Solarno tuberusum NaCl padat



18



Nutrisari



Menuangkan air pada gelas ukur



Menyalin air dari gelas ukur ke gelas kimia Menimbang nutrisari pada neraca analitik sebanyak ± 1 g.



Menuangkan



nutrisari



kemudian di aduk.



kedalam



gelas



Menuangkan 2 tetes Mhytelin Blue kedalam gelas kimia kemudian di aduk



19



Hasil larutan di aduk dan tidak diaduk



Menyiapkan gelas kimia yang berisi air untuk percobaan osmosis



Menuangkan NaCl pada gelas kimia kemudian Menimbang NaCl untuk larutan osmosis



di larutkan



Memotong kentang dengan panjang 2 cm Mengambil potongan kentang menggunakan pelubang gabus



20



Memasukan kentang pada larutan Aquades dan Mengukur massa kentang yang dipotong



Mengangkat



kembali



kentang



yang



direndam dalam larutan



Mengukur perendaman



kembali



NaCl dan menungu selama 30 menit



Menimbang kembali setelah perendaman



panjang



setelah



Mencatat hasil perubahan kentang dari sebelum hingga sesudah perendaman.



21



Hasil larutan Mhytelin blue dan nutrisari setelah di aduk



Perendaman



Hasil larutan Mhytelin blue dan nutrisari tanpa diaduk



Solarno



larutan Aquades



tuberusum



pada Perendaman Solarno tuberusum pada larutan NaCl



22