Laporan Praktikum Kit Hidrostatika Dan Panas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIT HIDROSTATIKA DAN PANAS (TEKANAN HIDROSTATIK) Dosen Pengampu: Dody Rahayu Prasetyo, M.Pd.



Disusun oleh: Hafshah Azka Humaira (2010710027) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM 2022



A. Pendahuluan Didalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai berbagai macam zat yaitu zat cair, zat padat, dan zat gas. Zat cair merupakan cairan berbentuk cair seperti air, minyak, bensin dan sebagainya. Zat padat adalah zat yang memiliki bentuk keras atau padat seperti es batu. Zat gas merupakan zat yang berbentuk gas atau udara seperti balon yang ditiup berisi gas (Purba 2019). Fluida adalah zat yang tidak dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh sebab itu yang termasuk fluida hanyalah zat cair dan zat gas. Fluida statis merupakan fluida yang tidak mengalami perpindahan bagian-bagiannya. Fluida statis (hidrotatis) mengenal beberapa konsep yang saling berkaitan, yaitu tekanan hidrostatis hukum pascal, hukum archimedes, tegangan permukaan, kapilaritas, dan kekentalan zat cair. Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang itu. Pada fluida statis terdapat tekanan hidrostatis (Eryanto 2011). Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekanan pada kedalaman tertentu (Zulfa, Nikmah, and Nisak, n.d.). Secara konseptual tekanan hidrostatis terjadi atas dasar hukum pascal. Konsep penting yan gperlu dipahami dalam materi fluida statis, khususnya tekanan hidrostatis ialah tekanan hidrostatis tidak dipengaruhi oleh massa jenis wadah,



melainkan dipengaruhi oleh massa jenis zat cair udara disekeliling,



percepatan gravitasi dan kedalaman dari benda yang berada di dalam zat cair tersebut,konsep



penting yang perlu dipahami juga ialah prinsip-prinsip dari hukum



pascal (Zulfa, Nikmah, and Nisak, n.d.). Dengan melakukan percobaan praktikum ini, kita akan lebih memahami fenomena hidrostatis dan penerapannya. B. Tujuan Percobaan Menyelidiki pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatika C. Alat dan Bahan 1) Dasar statif (2)



6) Selang silicon (1)



2) Batang statif pendek (1)



7) Tabung berpancuran (1)



3) Batang statif panjang (2)



8) Siring 50 ml (1)



4) Penanda kedalaman air (2)



9) Silinder ukur 100 ml (1)



5) Balok pendukung (2)



D. Langkah-Langkah Percobaan



Gambar 1. 1) Rakitlah peralatan sesuai dengan Gambar 1. 2) Masukkan air ke dalam selang manometer U dengan menggunakan siring sampai pada skala 5. 3) Celupkan penanda kedalaman air ke dalam air sedalam 2 cm 4) Ukurlah perbedaan permukaan air (h) dalam manometer U, h menunjukkan besarnya tekanan hidrostatik. 5) Ulangi langkah 3 dan 4 dengan kedalaman 4 cm, kemudian 6 cm, lalu catat pada tabel. 6) Lakukan langkah-langkah 2 sampai 4 untuk posisi selang pada Gambar 2b s/d 2f.



E. Hasil Pengamatan h (Perbedaan Tinggi Permukaan Air pada Manometer)



No



Posisi Ujung



.



Selang



Kedalaman 2 cm



Kedalaman 4 cm



Kedalaman 6 cm



1.



a



1 cm



2 cm



3 cm



2.



b



1 cm



2,5 cm



3,5 cm



3.



c



2,5 cm



3 cm



4,5 cm



4.



d



2,5 cm



3,5 cm



4 cm



5.



e



4 cm



4,5 cm



5 cm



6.



f



4,5 cm



5,5 cm



5,5 cm



F. Analisis dan Pembahasan Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan tekanan hidrostatik menggunakan KIT Hidrostatika dan Panas, yang bertujuan untuk menyelidiki pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatika. Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, praktikan melakukan enam percobaan dengan posisi ujung selang yang berbeda seperti yang tertera pada langkah percobaan, juga variasi dari kedalaman manometer yaitu 2 cm, 4 cm, dan 6 cm. Pada percobaan pertama, dengan posisi ujung selang seperti gambar a, ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 2 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 1 cm. Ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 4 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 2 cm. Sedangkan ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 6 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 3 cm. Pada percobaan kedua, dengan posisi ujung selang seperti gambar b, ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 2 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 1 cm. Ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 4 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 2,5 cm. Sedangkan ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 6 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 3,5 cm. Pada percobaan ketiga, dengan posisi ujung selang seperti gambar c, ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 2 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 2,5 cm. Ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 4 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 3 cm. Sedangkan ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 6 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 4,5 cm.



Pada percobaan keempat, dengan posisi ujung selang seperti gambar d, ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 2 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 2,5 cm. Ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 4 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 3,5 cm. Sedangkan ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 6 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 4 cm. Pada percobaan kelima, dengan posisi ujung selang seperti gambar e, ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 2 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 4 cm. Ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 4 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 4,5 cm. Sedangkan ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 6 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 5 cm. Pada percobaan terakhir, dengan posisi ujung selang seperti gambar f, ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 2 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 4,5 cm. Ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 4 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 5,5 cm. Sedangkan ketika penanda kedalaman air dicelupkan sedalam 6 cm, terdapat perbedaan permukaan air (h) setinggi 5,5 cm. G. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan, bahwa semakin dalam manometer U dicelupkan ke dalam air, tekanan hidrostatika yang ditunjukkan semakin besar. Pada kedalaman yang sama tekanan hidrostatika berbeda bergantung pada posisi dari selang yang digunakan. Adapun kemungkinan penerapan dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada pemasangan infus, infus harus dipasangan pada bagian tubuh yang memiliki tekanan darah lebih rendah daripada tekanan infus agar cairan infus mengalir ke dalam tubuh pasien. Apabila tekanan darah lebih besar daripada tekanan infus maka darah akan mengalir melalui selang infus menuju kantong infus. 1. Peran individu



: Merangkai KIT Hidrostatika dan Panas agar siap digunakan



untuk praktikum uji coba tekanan hidrostatik. 2. Kesulitan



: Pada praktikum ini, praktikan dan kelompok mengalami



kesulitan saat memahami langkah percobaan pada kalimat “Celupkan penanda kedalaman air ke dalam air sedalam 2 cm”, kesulitan lainnya yaitu dikarenakan selang pada manometer sering lepas dan selang yang digunakan ketika dibentuk menjadi



huruf U, justru menekuk. Sehingga menimbulkan terhambatnya jalan air didalam selang. 3. Solusi



: Kesulitan memahami langkah percobaan dapat teratasi atas



bantuan dari dosen pengampu yang memantau jalannya praktikum. Selang yang sering lepas praktikan beri lakban, dan selang yang menekuk dapat dipegang sehingga melengkung dengan rapi kembali. DOKUMENTASI



Gambar 1. Merangkai KIT



Gambar 2. Rangkaian akhir



Gambar 3. Mengisi selang menggunakan siring



Gambar 4. Solusi agar



Gambar 4. Solusi agar



Gambar 5. Selang pada posisi



selang tidak lepas



selang tidak menekuk



dengan kedalaman 2 cm



a



Gambar 6. Adanya perbedaan



Gambar 7. Selang pada posisi b



Gambar 8. Selang pada posisi c



permukaan air (h).



dengan kedalaman 4 cm



dengan kedalaman 6 cm



Gambar 9. selang pada posisi d Gambar 10. selang pada posisi e dengan kedalaman 6 cm



dengan kedalaman 6 cm



Gambar 11. selang pada posisi f dengan kedalaman 4 cm



DAFTAR PUSTAKA



Eryanto, Antonius. 2011. “Efektivitas Metode Eksperimen Terbimbing Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas XI Di SMA Pangudi Luhur Sedayu Dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Fluida Statis.” Skripsi, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Purba, Leony Sanga Lamsari. 2019. Praktikum Kimia Fisika I. Jakarta: Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia. Zulfa, S. Indana, Ainun Nikmah, and E. Khoirun Nisak. n.d. “Analisis Penguasaan Konsep Pada Tekanan Hidrostatis Dan Hukum Pascal Mahasiswa Pendidikan Fisika.” Jurnal Fisika Indonesia 24 (1): 2020.