LAPORAN PRAKTIKUM PHLEBOTOM I (Mengenal Alat) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PHLEBOTOMY PRAKTIKUM I I. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk mengenal semua jenis peralatan sampling. Untuk memahami SOP serta inform concern yang harus dilakukan dalam pengambilan sampling. Untuk melatih ketrampilan sampling dengan situasi yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. II. PRINSIP PRAKTIKUM Prinsip praktikum pengambilan sampling darah pada mata kuliah phlebotomy adalah melakukan pengambilan sampling sesuai dengan SOP standar yang disertai dengan inform concern yang tepat kepada pasien, berdasarkan etika profesi ATLM III. DASAR TEORI Phlebotomi adalah proses pengambilan darah dengan teknik yang benar sehingga komponen analitnya bisa dipertahankan. Tujuan phlebotomi ini untuk mendapatkan sampel darah dengan meminimalisir kesalahan sehingga tidak mengganggu hasil pemeriksaan laboratorium. Phlebotomis adalah istilah tenaga kesehatan yang terlatih serta tersertifikasi untuk melakukan pengambilan sampel darah baik itu dari vena, arteri, maupun kapiler. Tugas utama seorang phlebotomis adalah untuk mendapatkan spesimen darah untuk tes diagnostik, baik dengan penusukan vena, penusukan kulit, atau penusukan arteri. Tiap langkah dalam proses phlebotomi berpengaruh pada kualitas spesimen dan sangat berperan dalam mencegah terjadinya kesalahan hasil laboratorium, kecelakaan pada pasien dan bahkan kematian. Contohnya, sentuhan jari saat memastikan letak vena sebelum menusukkan jarum akan meningkatkan kemungkinan spesimen untuk terkontaminasi. Ini dapat menyebabkan kesalahan pada hasil kultur darah, yang kemudian akan memperpanjang perawatan di rumah sakit, memperlambat diagnosa dan menyebabkan penggunaan antibiotik yang tidak diperlukan. Perlakuan dan guncangan pada pengiriman tabung sampel darah dapat menyebabkan lisis atau bahkan tabung terbuka dan merusak sel darah merah, menyebabkan hasil pemeriksaan laboratorium yang tidak valid. Kesalahan administrasi dalam melengkapi formulir dan mengidentifikasi pasien sangat merugikan dan seharusnya dapat dicegah. Efek lain yang merugikan bagi pasien antara lain ; memar pada lokasi penusukan, pingsan, kerusakan jaringan atau urat syaraf, dan hematoma. Uraian petunjuk ini sederhana tetapi memuat beberapa langkah penting dalam pengambilan darah yang aman untuk pasien.



Pengambilan darah yang baik, harus disertai dengan adanya informed consent. Informed concent adalah persetujuan pasien atau keluarganya secara sadar untuk mengijinkan, diperiksa, dilakukan tindakan medis atau diobati oleh tenaga kesehatan. Dalam hal ini pasien dapat mengetahui tindakan apa saja yang akan dilakukan terhadap dirinya. Melakukan suatu tindakan medis tanpa disertai inform consent dapat dikategorikan sebagai ancaman kesehatan. Phlebotomi merupakan suatu prosedur yang rutin dilakukan tetapi tetap mengandung unsur yang dapat membawa kita ke dalam gugatan hukum. Tidak ada satupun tenaga medis pada umumnya dan phlebotomis pada khususnya yang ingin bermasalah terhadap hukum.



IV.PENGENALAN PERALATAN PHLEBOTOMY 1.



Spuit



Gambar



Spuit adalah alat yang digunakan untuk pengambilan darah atau pemberian injeksi intravena dengan volume tertentu. Spuit mempunyai skala yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah darah yang akan diambil, volume spuit bervariasi dari 1ml, 3ml, 5ml bahkan ada yang sampai 50ml yang biasanya digunakan untuk pemberian cairan sonde atau syring pump. 2. Tourniquet Gambar Tourniquet merupakan bahan mekanis yang fleksibel, biasanya terbuat dari karet sintetis yang bisa merenggang. Digunakan sebagai pembendung pembuluh darah pada organ yang akan dilakukan penusukan plebotomy. Adapun tujuan pembendungan ini adalah untuk fiksasi, pengukuhan vena yang akan diambil. Dan juga untuk menambah tekanan vena yang akan diambil, sehingga akan mempermudah proses penyedotan darah kedalam spuit. 3. Kapas Alkohol



Gambar alkohol-swab Kapas alcohol merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap dan dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko infeksi bisa ditekan.



4. Needle, Wing needle Gambar



Needle ialah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara vakum. Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepas dari spuit serta container vacuum. Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan besarnya vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki pengambilan dengan jarum kecil. Sedangkan wing needle (jarum kupu-kupu) adalah needle yang biasanya digunakan dalam phlebotomy yang dilakukan pada anak kecil, bayi dan balita. 5. Holder Gambar Holder adalah tempat memasang needle, pada phlebotomy metode vacutainer. Metode ini merupakan metode pengambilan sampel darah vena tanpa spuit. 6. Vacuum tube Gambar



Tabung vakum pertama kali dipasarkan dengan nama dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.



Tabung tutup merah. Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan bank darah (crossmatching test) Tabung tutup kuning. Tabung ini berisi gel separator (serum separator tube/SST) yang fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah pemusingan, serum akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi Tabung tutup hijau terang. Tabung ini berisi gel separator (plasma separator tube/PST) dengan antikoagulan lithium heparin. Setelah pemusingan, plasma akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah.



Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch) Tabung tutup biru. Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan koagulasi (mis. PPT, APTT) Tabung tutup hijau. Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin, umumnya digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah. Tabung tutup abu-abu terang. Tabung ini berisi natrium fluoride dan kalium oksalat, digunakan untuk pemeriksaan glukosa. Tabung tutup hitam ; berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan LED (ESR). 7. Blood container Gambar Blood Container adalah tabung tempat penampungan darah yang tidak bersifat vakum udara. Tabung ini biasa digunakan untuk pemeriksaan manual, dan dengan keperluan tertentu misalnya pembuatan tampungan sendiri untuk efisiensi biaya.



8. Plester Gambar plester Plester digunakan untuk fiksasi akhir penutupan luka bekas plebotomi, sehingga membantu proses penyembuhan luka dan mencegah adanya infeksi akibat perlukaan atau trauma akibat penusukan.



DAFTAR PUSTAKA