LAPORAN PRAKTIKUM PSG Alat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN & FUNGSI ALAT ALAT DALAM PENILAIAN STATIUS GIZI



Pengampu : Firmansyah,M.Gz



Nama



: Endah Astuti Nurdiyani



NIM



: J310170181



Shift



:G



PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA



PENGENALAN & FUNGSI ALAT ALAT DALAM PENILAIAN STATIUS GIZI I.



TUJUAN Mengetahui alat alat yang digunakan dalam penilain status gizi dan fungsinya.



II.



LANDASAN TEORI Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi didalam tubuh. Status gizi dibagi kedalam tiga kategori yaitu status gizi kurang, status gizi normal, dan status gizi lebih (Almatsier,2005). Status gizi (nutritional status) adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan dari zat gizi yang diperoleh dari makanandengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Status gizi seseorang dapat diketahui dengan penilaian beberapa parameter. Kemudian hasil pengukuran status gizi dibandingkan dengan standar atau rujukan. Peran dari penilaian status gizi yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya status gizi yang salah (KEMENKES RI,2017). Menurut Gibson (2005),penilaian status gizi merupakan upaya menginterpretasikan semua informasi yang di peroleh melalui penilaian antropometri, konsumsi makanan, biokimia, dan klinik. Informasi ini digunakan untuk menetapkan status kesehatan perorangan atau kelompok penduduk yang dipengaruhi oleh konsumsi dan utilisasi zat zat gizi. Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatu populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun lebih (Hartriyanti, 2007). Secara garis besar, metode penilaian status gizi terbagi menjadi dua yaitu metode secara langsung dan secara tidak langsung. Metode secara langsung terdiri dari antropometri, klinik, biokimia, dan biofisik. Sedangkan metode tak langsung terdiri dari tiga yaitu survey konsumsi, statistic vital, dan factor ekologi (Setyawati,2018). Menurut Supariasa (2012), pada dasarnya penilain status gizi dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. 1.



Penilaian status gizi secara langsung



Penilaian status gizi secara langsung dapat meliputi antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, pengukuran antropometri berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. 2. Penilaian status gizi secara tidak langsung Penilaian gizi secara tidak langsung dapat dibagi menjadi tiga yaitu survey konsumsi makanan, statistic vital, dan factor ekologi. Survei konsumsi makanan dengan cara melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.



Statistik



vital



merupakan



pengukuran



dengan



menganalisis data statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu. Faktor ekologi digunakan untuk mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa factor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. III.



HASIL DAN PEMBAHASAN No.



Nama alat &



Fungsi



Kelebihan



Kekurangan



(1)



Gambar



(3)



(4)



(5)



(2) 1



Dacin



Untuk



 Setiap



 Tidak



menimbang



posyandu



praktis, sulit



balita dan anak-



hamper



untuk di



anak yang



memiliki dacin,



bawa



belum bisa



sehingga



kemana



berdiri tegak.



mudah



mana karena



didapatkan.



ukuranya yang terlalu besar.  Resiko lebih tinggi jika ada



kesalahan dalam memasang alat. 2



Baby scale



Untuk



 Bayi dapat



 Kesulitan



menimbang bayi



lebih nyaman



membaca



usia 0-12 bulan



karena bayi



skala jika



bisa ditidurkan



bayi yang di



saat ditimbang.



timbang bergerakgerak.  Membutuhk an bidang yang datar untuk meletakkan timbangan.



3



Baby board



 Mudah dan



 Anak kurang



mengukur



praktis



nyaman



panjang badan



digunakan.



karena tidak



Untuk



bayi usia 0-24 bulan.



 Bisa dibawa kemana-mana karena dapat dilipat.



ada alas untuk tidur.  Hasil tidak akurat jika kurang pas posisinya.



4



Timbangan



Untuk



analog



mengukur berat



 Mudah dibawa  Memerlukan kemana-mana



bantuan



badan orang



orang lain



dewasa



untuk membaca hasil agar diperoleh



hasil yang akurat.  Tidak dapat untuk menimbang balita. 5



 Mempunyai



 Harus



Timbangan



Untuk



injak/timbangan



mengukur berat



kepekaan yang



diletakkan



digital



badan anak-anak



bagus.



pada lantai



sampai orang dewasa



 Mudah dibawa kemana-mana



yang benarbenar datar.  Masih banyak orang yang belum mengerti dalam menggunaka n alat ini.



6



Microtoice



Untuk



 Praktis untuk



 Kuramh



mengukur tinggi



dibawa



akurat



badan anak usia



kemana-mana



karena



diatas dua tahun



dan mudah



bergantung



dan orang



cara



bagaimana



dewasa



menggunakan



cara melihat



nya



hasilnya.  Tidak dapat mengukur tinggi badan secara sendiri, membutuhk



an bantuan dua sampai tiga orang dalam melakukan pengukuran . 7



Pengukur



tinggi Dapat mengukur



lutut



 Dapat



 Kurang



tinggi badan



memperkirak



praktis



seseorang yang



an panjang



karena



tidak



lutut



terbuat dari



memungkinkan



seseorang



kayu dan



untuk berdiri



ketika



berat



bedrest/ tidak bisa berdiri 8



Skinfold caliper



Untuk



 Relatif murah



 Pengukuran



mengukur tebal



dan mudah



sangat



lemak tubuh



pelaksanaanya



dibutuhkan



remaja dan



serta tidak



ketelitian



dewasa pada



berdampak



dan



bagian bisep,



negatif



pengalama



trisep,



terhadap



n yang



subskapula, dan



subjek yang



cukup



suprailiaka.



diperiksanya.



karena



 Merupakan



ketika



pemeriksa



menjepit,



lemak tubuh



kita harus



yang cukup



bisa



akurat, praktis



memastika



dan dapat



n apakah



dilakukan



yang



hanya dengan



diambil ini



sedikit latihan



lemak atau otot. 9



Pita ukur



1) Digunakan



 Alat mudah



 Mudah



untuk mengukur



dibawa



rusak



lingkar kepala,



kemana-mana,



(sobek).



lingkar dada,



praktis.



 Terkadang



lingkar perut,



 Akurat



salah baca



lingkar panggul



antara skala



dan lingkar



angka



paha.



dibawah



2) untuk



dengan



mengukur



atasnya.



panjang tengah dari lengan atas sebelum menggunakan pita LILA. 10



Pita LILA



Untuk mengukur



 Harganya murah.



 Mudah untuk



lingkar lengan



 Ukuranya kecil



atas seseorang



dan praktis



lipat



sehingga



sehingga



mudah dibawa



menguran



kemana-mana



gi



terlipat -



keakuratan pada waktu pengukura n 11



Karada scan



Alat ukur



 Sangat akurat



serbaguna



 Hasil cepat



digunakan



keluar.



oleh anak-



(dapat mengukur berat



 Tidak bisa



anak



badan, menghitung



 Mudah digunakan



dibawah umur 10



kadar air, massa



tahun.



otot, mengukur



 Harganya



presentase



mahal.



lemak tubuh dan BMI) 12



Manekin



Sebagai alat peraga dalam praktikum



IV.



 Tidak mudah rusak karena terbuat dari bahan plastik atau karet.



 Harga yang relatif mahal.



KESIMPULAN Mahasiawa dapat mengetahui alat alat yang digunakan untuk penilaian status gizi secara antropometri dengas spesifikasi, fungsi, kelemahan serta kelebihan dari masing-masing alat.



V.



DAFTAR PUSTAKA Almatsier.2005.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta:Gramedia. Gibson.2005.Principle of Nutrition assessment 2nd ed.London:Oxford University Press. Hartiyanti dan Triyanti.2007.Gizi dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:Rajawali Press. KemenkesRI.2017.Penilaian Status Gizi.Jakarta:Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Setyawati,Vilda Ana veria dan Eko Hartini.2018.Buku ajar Dasar Ilmu gizi Kesehatan Masyarakat.Yogyakarta:Deepublish. Supariasa.2012.Pendidikan dan Konsultasi Gizi.Jakarta:EGC.