Mauliza Ulfa - Laporan Praktikum PSG - 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PSG “ PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG, LINGKAR PINGGUL DAN LINGKAR PERUT”



DOSEN PENGAMPU : JAYA PANDU R.N, S. Gz



DISUSUN OLEH : NAMA : MAULIZA ULFA NIM : P07131020022 PRODI : D-III GIZI



KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM PROGRAM STUDI D-III JURUSAN GIZI TAHUN AKADEMIK 2021



KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Jaya Pandu, R.N, S.Gz pada bidang studi mata kuliah Penilaian Status Gizi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan penulis dan pembaca tentang cara menentukan dan mengukur Antropometri berdasarkan pengukuran lingkar perut, lingkar pinggang dan pinggul. Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.



        Praya, 22 November 2021                                                      Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii BAB I.........................................................................................................................................1 PENDAHLUAN........................................................................................................................1 1.1.



Latar Belakang.............................................................................................................1



1.2.



Tujuan..........................................................................................................................2



1.3.



Manfaat........................................................................................................................2



BAB II........................................................................................................................................3 METODE...................................................................................................................................3 2.1.



Tempat dan waktu Praktikum......................................................................................3



2.1.



Alat praktikum.............................................................................................................3



2.1.



Responden...................................................................................................................3



2.4.



Prosedur Pengukuran...................................................................................................3



BAB III.......................................................................................................................................6 HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................6



3.1.



Waits Hip To Ratio (WHR).........................................................................................6



3.2.



Lingkar Perut...............................................................................................................6



BAB IV......................................................................................................................................8 PENUTUP..................................................................................................................................8 4.1. Kesimpulan......................................................................................................................8 DOKUMENTASI.........................................................................................................................9



BAB I PENDAHLUAN 1.1.



Latar Belakang



Pengukuran antropometri dengan indikator berat badan dan tinggi badan atau biasa dikenal dengan IMT merupakan pengukuran yang dilakukan untuk melihat risiko seseorang terkena obesitas ataupun kurang gizi. Namun IMT ini berfokus dengan perbandingan berat badan dan tinggi badan secara keseluruhan sehingga tidak dapat menggambarkan obesitas sentral secara tepat pada tiap individu. Untuk itu diperlukan pengukuran antropometri yang lebih akurat dan bisa menggambarkan seberapa besar risiko obesitas dan risiko timbulnya penyakit akibat obesitas. Untuk melihat risiko terkena penyakit akibat obesitas dapat dilihat dari Waist Hip Ratio (WHR). Lingkar pinggang dan lingkar panggul merupakan indikator penting karena penumpukan lemak umumnya terjadi pada bagian pinggang dan panggul. Semakin kecil perbedaan lingkar pinggang dan panggul maka semakin besar risiko timbulnya penyakit akibat penimbunan lemak.WHR (Waist to Hip Ratio) merupakan salah satu pengukuran untuk menentukan status gizi perorangan. WHR ini diperoleh dengan membagi antara lingkar pinggang dan lingkar panggul. Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa perubahan metabolisme, termasuk terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam lemak bebas, dibanding dengan banyaknya lemak bawah kulit pada kaki dan tangan. Perubahan metabolisme memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh. Ukuran yang umum digunakan adalah rasio lingkar pinggang-pinggul. Pengukuran lingkar pinggang dan panggul harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tepat, karena perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang berbeda (Lawrence, 2007). Pengukuran lingkar perut kini mejadi metode paling popular kedua setelah IMT untuk menentukan status gizi. Cara pengukuran lingkar perut ini dapat membedakan obesitas menjadi jenis abdominal (obesitas tipe android) dan perifer (obesitas tipe ginoid).Pengukuran lingkar perut lebih memberi arti dibandingkan IMT dalam menentukan timbunan lemak di dalam rongga perut (obesitas sentral) karena peningkatan timbunan lemak di perut tercermin dari meningkatnya lingkar perut (Gotera, 2006). Pengukuran untuk lingkar perut memberikan gambaran lebih rinci dalam menentukan timbunan lemak yang menyebabkan obesitas pada bagian perut. Berikut tabel nilai ambang batas lingkar perut menurut berbagai Negara.



1.2.



Tujuan 1.2.1. Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari praktikum ini adalah untuk mengetahui status gizi perseorangan dengan pengukuran antropometri



1.2.2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari percobaan ini adalah : 1. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan pengukuran lingakar pinggang. 2. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan pegukuran lingkar pinggul 3. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan pegukuran lingkar perut. 1.3.



Manfaat Adapun manfaat dari praktikum ini agar dapat mengetahui pengukuran Antropometri dan



melihat resiko obesitas atau penyakit lainnya melalui pengukuran lingkar pinggang, pengukuran lingkar pinggul, dan pengukuran lingkar Perut.



BAB II METODE PRAKTIKUM



A.Tempat dan Waktu Praktikum Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium PSG Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram pada hari Kamis, 18 November 2021 pukul 09:00 – 15:00 WITA. B.Alat Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pita ukur, dan pulpen/spidol. C.Responden Adapun responden praktikum adalah mahasiswa atas nama Diana Ayu, umur 20 tahun , Tinggi badan 160 cm dan Berat Badan 52 kg.



D. Prosedur Kerja 1.1.1. Pengukuran Lingkar Pinggang dan Pinggul 1. Persiapan : a. Persiapan Ruangan : Ruangan yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak ada gunakan tirai pembatas. b. Persiapan Subjek/Responden : Pengukuran lingkar pinggang dan lingkar pinggul harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tetap, karena perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang berbeda. Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul yang benar dilakukan dengan menempelkan pita pengukur di atas kulit langsung. Pengukuran di atas pakaian sangat tidak dibenarkan. Apabila responden tidak bersedia membuka/menyingkap pakaian bagian pinggang, pengukuran dengan menggunakan pakaian yang sangat tipis (kain nilon, silk dll), diperbolehkan dan beri catatan pada laporan.



2. Prosedur Pengukuran a. Pengukuran Lingkar Pinggang 1) Responden menggunakan pakaian yang longgar (tidak menekan) sehingga alat ukur dapat diletakkan dengan sempurna. Sebaiknya pita pengukur tidak berada di atas pakaian yang digunakan. 2) Responden berdiri tegak dengan perut dalam keadaan rileks. 3) Pengukur menghadap ke subjek dan meletakkan alat ukur melingkar pinggang secara horizontal di mana merupakan bagian paling kecil dari tubuh atau pada bagian tulang rusuk paling terakhir. Seorang pembantu diperlukan untuk meletakkan alat ukur dengan tepat. 4) Pengukuran dilakukan di akhir dari ekspresi yang normal dan alat ukur tidak menekan kulit. 5) Dibaca dengan teliti hasil pengukuran pada pita hingga 0,1 cm terdekat b. Pengukuran Lingkar Pinggul 1) Responden mengenakan pakaian yang tidak terlalu menekan 2) Responden berdiri tegak dengan kedua lengan berada pada kedua sisi tubuh dan kaki rapat 3) Pengukur jongkok di samping responden sehingga tingkat maksimal dari pinggul terlihat 4) Alat pengukur dilingkarkan secara horizontal tanpa menekan kulit. Seorang pembantu diperlukan untuk meletakkan alat ukur dengan tepat 5) Bacalah dengan teliti hasil pengukuran pada pita hingga 0,1 cm terdekat 1.1.2. Pengkuran Lingkar Perut 1. Persiapan a. Persiapan Ruangan : Ruangan yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak ada gunakan tirai pembatas. b. PersiapanSubjek/Responden : Responden berpuasa pada malam hari sebelum pemeriksaan, dan pada hari pemeriksaan mengenakan pakaian yang ringan



Pengukuran lingkar perut yang benar dilakukan dengan menempelkan pita pengukur di atas kulit langsung. Pengukuran di atas pakaian sangat tidak dibenarkan. Apabila responden tidak bersedia membuka/menyingkap pakaian bagian atasnya, pengukuran dengan menggunakan pakaian yang sangat tipis (kain nilon, silk,dll.), diperbolehkan dan beri catatan pada laporan. 2. Cara Pengkuran 1) Jelaskan pada responden tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pengukuran. 2) Untuk pengukuran ini responden diminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkapkan pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir responden untuk menetapkan titik pengukuran. 3) Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah. 4) Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul. 5) Tetapkan titik tengah di antara titik tulang rusuk paling bawah dengan titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tandai titik tengah tersebut dengan alat tulis (spidol/pulpen). 6) Minta responden untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal). 7) Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/diambil dari titik tengah kemudian secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran. 8) Apabila responden mempunyai perut yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi. 9) Pita pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar Pinggang mendekati angka 0,1 cm. 10) Catat angka hasil pengukuran dengan ketelitian 0,1 cm.



BAB III HASIL &PEMBAHASAN



A. Waits–Hip To Ratio (WHR) Adapun hasil praktikum pemeriksaan Waits-Hip To Ratio (WHR) ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Hasil Pemeriksaan Waits-Hip To Ratio (WHR) pada Praktikum PSG WHR No.



Nama



1.



Diana Ayu



Lpi (cm) 70



Rasio lingkar pinggang-pinggul = =



LPa (cm)



Nilai



Risiko



81



0,86



Very High



Lingkar pinggang Lingkar pinggul 70,0 81,0



= 0,86 Standar risiko penyakit degeneratif berdasarkan pengukuran WHR (RLPP) pada jenis kelamin dan kelompok umur : Jenis kelamin



Pria



Wanita



Risiko



Kelompok umur



Low



Moderate



High



Very high



20-29



< 0,83



0,83-0,88



0,89-0,94



> 0,94



30-39



< 0,84



0,84-0,91



0,92-0,96



> 0,96



40-49



< 0,88



0,88-0,95



0,96-1,00



> 1,00



20-29



< 0,71



0,71-0,77



0,78-0,82



> 0,82



30-39



< 0,72



0,72-0,78



0,79-0,84



> 0.84



40-49



< 0,73



0,73-0,79



0,80-0,87



> 0,87



Sumber. : Sirajuddin, 2012



Adapun hasil pengukuran WHR responden atas nama Diana Ayu adalah 0,86(very high). Ini menunjukkan responden berarti memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskular seperti penyakit degeneratif seperti DM type II, kolesterol tinggi, hipertensi, dan penyakit jantung.



B. Lingkar Perut Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Lingkar Perut No. 1.



Nama Diana Ayu



Lp (cm) 75



Ket. Normal



Standar Obesitas sentral berdasarkan Lingkar Perut Klasifikasi



Laki-laki



Wanita



WHO 2000



94 cm



80 cm



Eropa



102 cm



88 cm



Asia Pasifik



90 cm



80 cm



Sumber: WHO, 2000. . Tujuan pengukuran lingkar perut ini untuk menentukan obesitas berdasarkan penimbunan lemak di bagian perut. Pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa responden mempunyai lingkar perut sebesar 75,0 cm, termasuk dalam kategori normal, sehingga tidak berisiko terhadap kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus.



BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkar pinggang, lingkar pinggul, dan lingkar perut adalah salah satu ukuran atropometri yang dapat menentukan status gizi seseorang. Hasil dari pengukuran lingkar pinggang, lingkar pinggul, dan lingkar perut harus



diinterpretasi terlebih dahulu untuk mengetahui hasil dari interpretasi tersebut berhubungan erat dengan resiko terkena penyakit degeneratif.



DOKUMENTASI 1. Pengukuran Lingkar Pinggang & Pinggul



Sumber : YouTube 2. Pengukuran Lingkar Perut



Sumber : Pedoman TLBK