Laporan Praktikum PK Malaria [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK PEMBUATAN APUSAN DARAH TEBAL DAN TIPIS PEWARNAAN DEANGAN LARUTAN GIEMSA DAN MDT



KELOMPOK 4C: Dean Grestama



G1A114032



Syerent Mitasari Ketlin



G1A114101



Tanissa Rizky Alya



G1A114102



Intan Anferta Massebrina



G1A114103



Laura Gladiola



G1A114104



Sinar Ayomi Y. M.



G1A114107



Andini Kartikasari



G1A114108



Bambang Jusi Susanto



G1A114109



M. Fahmi Ibnu Tsaqif



G1A114114



PEMBIMBING: DR .



DONNY KOSTRADI, SP .PK, M.K ES



PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2016-2017



I. Pendahuluan Parasit plasmodium biasanya paling banyak ditemukan dalam darah saat serangan demam. Pengambilan spesimen darah harus dilakukan sebelum pemberian obat antimalaria. Diperlukan 3 slide apusan darah untuk memenuhi standar WHO dan nasional untuk laboratorium Rumah Sakit ataupun Laboratorium klinik swasta, yaitu berupa slide darah tebal untuk menetapkan jenis Plasmodium sedangkan slide darah tipis untuk mengetahui stadium Plasmodium (Ring, Tropozoit, Schizont ataupun Gametosit jantan atau betina) II. Tujuan 1. Pemeriksaan darah tebal dilakukan untuk menentukkan jenis parasite malaria. 2. Pemeriksaan darah tipis dilakukan untuk menentukkan stadium parasite plasmodium. 3. Untuk melihat kepadatan parasit. III. Alat dan Bahan : a. Darah kapiler



e. Methylen Blue



b.



Object glass



f. Kapas beralkohol



c.



Mikroskop



g. Eosin



a. Stopwacth



h. Blood Lanckep



i. Larutan Giemsa



j. Methanol



IV. Langkah Kerja : A. Apusan Darah Tebal 1. Apusan darah tebal dengan larutan Giemsa 1. Darah diteteskan pada kaca objek yang bersih, kemudian dilebarkan bentuk bulat dengan diameter 1 – 1 1/2 cm, lalu biarkan sampai darah kering, 2. Ketebalan yang baik yaitu masih bisa terlihat huruf yang diletakkan di bawah apus 3. 4. 5. 6. 7. 8.



tebal tersebut. Apus tebal dibiarkan kering tanpa difiksasi (biasanya 30 menit s/d 2 jam) Warnai dengan larutan Giemsa 30-45 menit Cuci dengan air sampai tidak ada cat warna Keringkan secara vertikal Beri label pada kaca objek Amati dengan mikroskop.



2. Apusan darah tebal dengan larutan MDT 1. Darah kapiler diteteskan pada kaca objek bersih, kemudian dilebarkan bentuk bulat sampaidiameter 1– 1 1/2 cm 2. Ketebalan yang baik yaitu masih bisa terlihathuruf yang diletakkan di 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



bawahapustebaltersebut Apustebaldibiarkankering tanpa difiksasi Preparat yang kering tadiditeteskan Reagensia 2 (Eosin) selama 20-30 detik Pindahkan dan celupkan kedalam Reagensia 3(Methylen Blue) selama 15-30 detik Cuci dengan air mengalir Keringkan vertikal Beri label pada kaca objek Amati dengan mikroskop.



B. Apusan Darah Tipis 1. Apusan darah tipis dengan Giemsa 1. Ambil obyek gelas 2. Teteskan 2 tetes darah diatas obyek glass dan kemudian gesek pada obyek glass dengan sudut 30 ke depan dan tarik ke belakang, membentuk apusan darah tepi yangbagus. 3. Biarkan preparat apus darah tepi mengering 4. Setelah kering lakukan fiksasi dengan mencelupkan/meneteskan Methanol, selama 5. 6. 7. 8. 9.



½ - 1 menit, ukur pakai Stopwatch dan keringkan Diwarnai dengan larutan Giemsa 30-45menit Cuci dengan air mengalir Keringkan vertikal Beri label pada kaca objek Amati dengan mikroskop.



2. Apusan darah tipis dengan MDT 1. Ambil obyek gelas 2. Teteskan 2 tetes darah diatas obyek glass dan kemudian gesek pd obyek glass dgn sudut 30kedepan dan tarik ke belakang, membentuk apusan darah tepi yangbagus. Biarkan preparat apus darah tepi mengering 3. Setelah kering lakukan fiksasi dengan mencelupkan/ meneteskan Reagensia 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Methanol, selama ½ - 1 menitpakai Stopwatch dan keringkan Preparat yang kering tadi diteteskan Reagensia 2 (Eosin) selama 20-30 detik Pindahkan dan celupkan kedalam Reagensia 3(Methylen Blue) selama 15-30 detik. Cuci dengan air mengalir Keringkan vertikal Beri label pada kaca objek Amati dengan mikroskop.



V. Hasil Berdasarkan semua preparat apusan darah yang kami buat, baik apusan tebal maupun yang tipis,didapatkan hasil gambar sebagai berikut:



Apusan Darah Tipis



Apusan Darah Tipis



Apusan Darah



Apusan Darah Tipis



Apusan darah tipis MDT



Apusan darah tipis Giemsa



Perbesaran 40x



Perbesaran 40x



Apusan darah tebal MDT



Apusan darah tebal Giemsa



Perbesaran 40x



Perbesaran 40x



Dari hasil pemeriksaan keempat apusan darah tebal maupun apusan darah tipis tidak ditemukan parasit plasmodium, yang berarti hasil pemeriksaannya negative. VI. Pembahasan HasilDemo Gambaran : bentuk tropozoit plasmodium falcifarum ditandai dengan ditemukan nya struktur bentuk cincin halus dengan kromatin, ditemukan di tepi sel darah merah.



Gambaran : stadium gametosit jantan plasmodium falcifarum, ditandai dengan ditemukan nya struktur plasmodium mirip pisang dengan warna merah muda



Gambaran : stadium gametosit jantan plasmodium falcifarum, ditandai dengan ditemukan nya struktur plasmodium mirip pisang dengan warna merah muda



Tabel gambaran masing-masing stadium plasmodium



Trofozoit muda



Trofozoit tua Skizo n Gametosi t Besar eritrosit Bentuk eritrosit Titiktitik



P.f a l c i p a r u m Cincin halus Bentuk multipel Bentuk acole 1-2 titik kromatin kecil Cincin membesar agak tidak teratur



P.m a l a r i a e



P . v i v a x



P . o v a l e



Cincin tebal 1 titik kromatin



Cincin tebal sering tidak teratur 1 titik cromatin



Cincin tebal 1 titik kromatin



Bulat dengan kromatin di tengah dan bentuk pita pigmen jelas



Tidak teratur (amuboid)



B u l Kompak



Jarang nampak dalam darah tepi, 8-32 merozoit



8-10 buah merozoit, sering tersusun sebagai ros et, pigamen bisasnya di tengah



12-18 buah merozoit susunan tidak teratur



8-14 buah merozoit susunan tidak teratur



Seperti bulan sabit, yang jantan agak kemerah-merahan dengan kromatin difusa, yang betina kebiru-biruan dengan Lonjong atau bulat, yang jantan dengan kromatin difusa kromatin padat Tidak beruba h Tidak berubah atau lebih kecil



Lonjong atau bulat, yang jantan dengan kromatin difusa



Lonjong atau bulat, yang jantan dengan kromatin difusa



m e m b e s a r



membesar



Kadang-kadang berubah dan ada krenasi



Tidak beruba h



Ti d a k b e r u b a h



Sering tidak teratur dengan ujung bergerigi



Kadang-kadang ada (titik-titik maurer)



Jarang ada titik-titik (titik-titik ziemen)



Sering ada (titik-titik schuffner)



Selalu ada (titik-titik schuffner)



a



t



VII. Kesimpulan Pada praktikum pembuatan apusan darah tebal dan tipis pemeriksaan malaria ini tidak dijumpai adanya plasmodium baik dalam fase seksual maupun aseksual dengan pengamatan di bawah mikroskop cahaya karena spesimen darah yang digunakan tidak mengandung parasit plasmodium (tidak menderita malaria). Menandakan bahwa hasil pemeriksaan adalah negative (-).