Laporan Praktikum Sel Eukariotik Dan Prokariotik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR “MORFOLOGI TUMBUHAN” Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Biologi Dasar



Disusun oleh: Nama



: Fairuz Zahira



NIM



: 4442190058



Kelas



: 1B



Kelompok : 2 (Dua)



JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan,sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan praktikum Biologi Dasar tentang “Pengamatan Sel Gabus Pada Batang Tanaman Singkong” dengan tepat waktu. Penyusunan laporan hasil praktikum ini semaksimal mungkin penulis upayakan dan didukung bantuan dari berbagai pihak,sehingga dapat memperlancar penyusunannya. Untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dosen Biologi Dasar, ibu Eltis Panca Ningsih,SP.,MS,dan juga Asisten Laboratorium, saudara Ahmad Yusuf Wigananda dan saudari Ainu Rohmah, sebagai pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini. Selain itu penulis juga sadar bahwa pada penyusunan laporan ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi kiritik dan saran demi memperbaiki laporan ini. Di akhir penulis berharap laporan ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang membaca,dan dapat diambil manfaatnya. Penulispun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam laporan kami terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati.



Serang, September 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2 Tujuan ......................................................................................................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 2 2.1 Teori Sel ..................................................................................................... 2 2.2 Pengertian Sel Prokariotik ......................................................................... 2 2.3 Pengertian Sel Eukariotik........................................................................... 3 BAB III METODE PRAKTIKUM ...................................................................... 5 3.1



Waktu dan Tempat ................................................................................... 5



3.2



Alat ........................................................................................................... 5



3,3



Cara Kerja ................................................................................................ 6



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 7 4.1



Hasil ......................................................................................................... 7



4.2



Pembahasan ............................................................................................ 11



BAB V PENUTUP .............................................................................................. 14 5.1 Simpulan ................................................................................................. 14 5.2 Saran ........................................................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15 LAMPIRAN



ii



DAFTAR TABEL 4.1 Hasil Pengamatan Sel Prokariotik......................................................................7 4.2 Hasil Pengamatan Sel Eukariotik .......................................................................9



````````````



iii



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1. Akar Tunggang.................................................................................2 Gambar 2. Akar Serabut .....................................................................................3



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Morfologi adalah ciri-ciri yang tampak pada bagian luar tubuh makhluk hidup sedangkan morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh tumbuhan untuk mengenal bagian baagian dari tumbuhan beserta fungsinya. Tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar (Radix), batang (Caulis), dan daun (Folium). Morfologi tumbuhan memperlajari susunan tubuh Kormus. Kormus merupakan tubuh tumbuhan yang memperlihatkan diferensasi dalama tiga bagian pokok,yaitu akar,batang dan daun. Ciri-ciri morfologi tumbuhan monokotil adalah memiliki kotilendon tunggal. Daunnya tunggal, tulang daunnya sejajar, batangnya tidak berkambium atau tidak bercabang, dan bunganya kelipatan tiga. Sedangkan dikotil cirinya memiliki dua kotiledon, daunnya menjari atau menyirip, dan bunganya berjumlah kelipatan empat atau lima.



1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu: 1. Mengumpulkan ciri-ciri morfologi tumbuhan 2. Mengidentifikasi tumbuhan berdasarkan ciri morfologi yang tampak 3. Mengklasifikasi tumbuhan berdasarkan ciri-ciri yang tampak.



1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Teori Akar Akar merupakan organ tumbuhan yang paling sederhana yang berasal dari radikula. Radikula berasal dari biji, strukturnya halus dan bergerak menembus tanah. Radikula dari biji akar berkembang menjadi akar utama atau sering disebut dengan akar tunggang. Akar (Root) adalah organ multiseluler yang menambahkan tumbuhan vascular kedalam tanah, mengabsorbsi mineral dan air, dan seringkali menyimpan karbohidrat. Akar tunggang memunculkan akar lateral, yang disebut juga akar cabang. Pada kebanyakan Angiospermae, akara tunggang menyimpan gula dan pati yang akan dikonsumsi oleh tumbuhan selama pembungaan dan pembentukan buah (Campbell, 2012). Akar berfungsi sebagai penentu posisi tanaman, absorbs air dan garam-garam mineral, tempat penyimpanan makanan, dan membawa air dalam tanah menjadi batang. Sistem perakaran dibedakan menjadi dua, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang (tap roots) merupakan radikula yang terus tumbuh menjadi akar utama dan bercabang-cabang kebih kecil. Sedangkan akar serabut (adventitious roots) merupakan radikula yang tidak berkembang, tetapi pada pangkal batang keluar akar yang banyak dengan ukuran yang sama.



Gambar 1. Akar tunggang



2



Gambar 2. Akar serabut



2.2 Teori Batang Batang adalah organ yang terdiri dari system nodus yang berselang-seling, titik tempat daun melekat, dan internodus. Stuktur yang dapat membentuk tunas lateral biasa disebut cabang. Pemanjangan tunas muda biasanya terkonsentrasi didekat ujung tunas yang terdiri atas kuncup apical (apical bud) atau kuncup terminal dengan dedaunan yang berkembang dan serangkaian nodus dan internodus yang tersusun rapat (Campbell, 2012). Batang merupakan organ tumbuhan yang tak kalah penting. Kedudukan batang bagi tumbuhan dapat disamakan dengan rangka pada manusia dan hewan. Dengan kata lain, batang merupakan sumbu tubuh tumbuhan (Rosanti, 2013). Batang berfungsi untuk membentuk dan menyangga daun. Batang memiliki pertumbuhan yang tidak terbatas pergerakannya. Selain sebagai peletakkan daun, bunga dan buah, batang juga berfungsi sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat mineral yang terlarut di dalamnya. Pada beberapa tanaman batang digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan (Kusdianti, 2013). Batang tumbuh ke arah cahaya. Variasi tumbuhnya batang yaitu, tegak lurus, menggantung, berbarung, menjalar, condong, mengangguk, memanjat, dan membelit (Tjitrosoepomo, 1985).



3



2.3 Teori Daun Daun adalah batang yang telah mengalami modifikasi yang terdiri dari sel-sel dan jaringan seperti yang terdapat pada batang.



BAB III METODE PRAKTIKUM



3.1 Waktu dan Tempat Praktikum pengamatan sel prokariotik dan eukaritik ini dilaksanakan pada hari Selasa, 17 September 2019, pukul 09.20-11.00 WIB. Tempat pelaksanaannya di laboratorium Bioteknologi, Agroekoteknogi, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.



3.2 Alat Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Mikroskop, Gelas beaker, Pipet tetes, Cover glass, Kaca Preparat, Preparat awetan, Alat tulis, Spatulla. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan yaitu Air sungai, Air sumur, Air sawah, Ragi fermipan, Aquades, Methylen Blue 3%, Kertas HVS.



4



3.3 Cara Kerja Adapun cara kerja dalam praktikum ini yaitu: 1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum 2. Diambil air sungai menggunakan pipet tetes lalu ditetesi secukupnya pada kaca preparat 3. Diambil methylene blue 3% menggunakan pipet tetes lalu ditetesi secukupnya pada air sungai yang berada di kaca preparat 4. Ditutupi air sungai yang sudah ditetesi methylene blue 3% menggunakan cover glass 5. Ditempatkan preparat pada mikroskop lalu diamati 6. Didokumentasikan hasil pengamatan dan digambar pada kertas HVS 7. Diulangi cara ke-2 sampai dengan cara ke-6 menggunakan air sawah, air sumur, dan larutan ragi 8. Diamati preparat awetan lalu didokumentasikan hasil pengamatan dan digambar pada kertas HVS 9. Dirapikan kembali alat dan bahan ynag telah digunakan.



5



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pada Sel Prokariotik No.



Gambar



Keterangan



1.



Mikroorganisme: Euglena Bentuk: Memanjang Ciri-ciri: -Terdiri dari stigma -vakuola kontraktil -flagela Perbesaran: 10 x 0,22



Air Sawah 2.



Mikroorganisme: Paramecium Bentuk: Seperti sandal Ciri-ciri: -bentuknya seperti sandal -memiliki dua inti dalam satu sel -bergetar mengerakkan silia



6



dengan



Perbesaran: 100 x 1,25



Air sungai



3.



Mikroorganisme: Ciliata Bentuk: Ciri-ciri: -Bergerak dengan silia -Berukuran 3mm -Memiliki dua inti sel Perbesaran: 10 x 0,22



Air sumur



7



Tabel 4.2 Hasil Pengamatan pada Sel Eukariotik No.



Gambar



Keterangan



1.



Mikroorganisme: Amoeba Bentuk: tidak beraturan Ciri-ciri: -Memiliki kaki semu -Bersel Satu -Membelah diri Perbesaran: 4 x 0,10



Paramecium W.M



8



2.



Mikroorganisme: Ascomycota Bentuk: Bulat Ciri-ciri: -Hifa bersekat -Membentuk askokarp -hidup sebagai saprobe Perbesaran: 100 x 1,25



Air Ragi 3.



Mikroorganisme: spirogyra Bentuk: berfilamen Ciri-ciri: -Berfilamen -Inti di tengah Perbesaran: 10 x 0,22



Awetan spirogyra



9



4.2 Pembahasan Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada air sawah, air sungai, dan air sumur, diketahui bahwa di air tersebut terdapat mikroorganisme Euglena, paramecium, dan ciliata. Dalam pengamatan air sawah terlihat terdapat Euglena yang memiliki Flagellata. Flagellata ini bergerak dengan bantuan satu atau lebih flagella. Bentuknya seperti cambuk,dan terletak di ujung anterior tubuhnya. Flagella juga digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya. Dilihat dari bentuknya, flagella dibagi menjadi dua, yaitu ada yang berbentuk seperti tumbuhan da nada ynag berbentuk sepeti hewan. Euglena diperkirakan hidup 500 juta tahun yang lalu pada zaman primitif. Euglena ditemukan pada tahun 1660 oleh Antoni van Leeuwenhoek yang berasal dari Austria. Melvin



Calvin



kemudian



meneliti



proses



fotosintesis



menggunakan Euglena dan menemukan siklus calvin yang terjadi pada fotosintesis pada tahun 1950-an. NASA meneliti pertumbuhan Euglena di luar angkasa pada tahun



1970an.



NASA



kemampuan Euglena dalam



melakukan mengubah



penelitian



ini



karbondioksida



untuk



mengetahui



dari astronot menjadi



oksigen dengan bantuan sinar matahari. Bagian tubuh euglena terdiri dari stigma, vakuola kontraktil, dan cambuk atau flagela. Stigma adalah bagian pada tubuh Euglena yang berupa titik, bagian ini biasanya disebut dengan istilah titik mata. Euglena dapat berubah bentuk menjadi



10



memanjang,



hal



ini



terjadi



karena



dinding



selnya



tidak



"berdinding



kaku". Euglena memiliki ukuran sangat kecil yaitu panjangnya 0,05mm. Pada pengamatan dari air sungai, terdapat mikroorganisme Paramecium. Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya. Paramecium memeiliki bentuk oval, sandal, bulat dibagian depan/atas. Kulitnya tipis dan elastis, adapun yang menutupi kulit tipis adalah silia.



Paramecium merupakan



salah



satu protista mirip hewan.



Protista



ini



berukuran sekitar 50-350ɰm. Paramecium telah memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan,



dan



regenerasi.



Paramecium



bereproduksi secara



aseksual



(membelah diri dengan cara transversal), dan seksual (dengan konjugasi). Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan. Kegunaannya sebagai organisme model telah menyebabkan salah satu peneliti Ciliata untuk menggambarkannya sebagai "tikus putih" dari filum Ciliophora. Dari hasil penelitian pada air sumur,ditemukan mikroorganisme ciliata Ciliata merupakan protozoa yang bergerak dengan memakai silia (rambut getar). Ciliata disebut juga dengan infusoria (latin, infundere = menuang), karena umumnya hidup dalam air buangan yang mengandung banyak zat organik. Ciliata yaitu kelompok protista yang mirip dengan hewan atau yang biasa disebut dengan Protozoa. Ciliata adalah kelompok terbesar dari Protozoa. Protozoa



11



termasuk kedalam kingdom animalia pada klasifikasi lama, sedangkan dalam klasifikasi sistem 6 kingdom, protozoa masuk kedalam kingdom Protista, hal ini terjadi karena tubuh mereka tidak terdeferensiasi dengan jelas dan reproduksinya tidak terbentuk secara embrionik. Ciliata mempunyai rambut getar yang disebut dengan silia sebagai alat untuk bergerak bebas ke segala arah di dalam air. Silia ini juga mampu menerima ransangan dan juga mengambil makanan. Rambut getar ini yang berupa bulu bulu halus yang terletak dan melekat pada membran sel. Ciliata banyak ditemukan di sawah, rawa, dan tempat-tempat berair lainnya. Ciliata memiliki bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah.



Adapun ciri-ciri ciliata, yaitu: 



Bergerak dengan silia atau rambut getar







Sifatnya heterotrof







Pembelahan biner







Umumnya berukuran mikroskopis, tapi ada juga spesies yang berukuran 3 mm sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang







Terdapat pada seluruh bagian sel atau pada bagian tertentu.







Membantu pergerakan makanan ke sistoma







Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah atau tetap







Mempunyai



dua



inti



sel



yakni makronukleus



dan



mikronukleus.



Makronukleus sebagai fungsi vegetatif, dan mikronukleus sebagai fungsi reproduksi yakni konjugasi 



Hidup bebas pada lingkungan berair baik itu air laut maupun air tawar yang banyak mengandung sebuah zat organik







Hidup secara parasit, simbiosis dan ada juga yang hidup bebas di alam



Amoeba adalah genus yang dimiliki protozoa, yang merupakan eukariota uniseluler. Sebuah membran sel membungkus sitoplasma sel dan organel dari ameba. Karena tidak ada dinding sel, struktur selular yang tidak pasti. Hal ini dapat memperlihatkan dalam bentuk apapun, berdasarkan kondisi sekitarnya. Ia memiliki pseudopodia untuk keperluan penggerak dan makan. Para pseudopods adalah



12



perpanjangan dari sitoplasma. Ameba menelan makanan dengan cara fagositosis, yang berarti mengelilingi bakteri atau protista kecil lainnya, dan mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam vakuola. Pencernaan partikel makanan terjadi dalam vakuola dengan bantuan tindakan enzimatik. Ciri-ciri Amoeba: 



Memiliki Kaki Semu (pseudopodia) sebaga alat gerak.







Bersel Satu







Hidup Bebas, di tanah atau tempat berair yang mengandung zat organiik







Berkembang biak dengan membelah diri (pembelahan biner).



BAB V PENUTUP



5.1 Simpulan Dari penjelasan di atas dapat disimpilan,bahwa yang termasuk sel prokariotik adalah air sawah, air sungai dan air sumur. Sedangkan sel eukariotik adalah paramecium S.W, awetan spirogyra, dan air ragi.



5.2 Saran Saran untuk praktikum berikutnya semoga berjalan lebih baik lagi,keadaan pada saat penelitian di laboratorium lebih kondusif. Bagi praktikan di harapkan datang tepat waktu. Semoga praktikan selalu membantu dalam proses praktikum maupun penyusunan laporan.



13



DAFTAR PUSTAKA



Campbell, Neil A,dkk. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 2. Jakarta:Erlangga Schulze. 1876. Seminar In Cell Biology. Vol.6, No.6 hal: 357-356 https://simdos.unud.ac.id diakses pada tanggal 28 September 2019, pukul 20.12 WIB



Soediarto, Dkk. 1991. Anatomi tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada Wayan Bawa. 1988. Dasar-Dasar Biologi Sel. Jakarta: Depdikbud.



.



14



LAMPIRAN



Gambar 1. Gelas Kimia



Gambar 3. Air ragi



Gambar 2. Mikroskop



Gambar 4. Methylene Blue 3%



15



Gambar 5. Air Sumur



Gambar 6. Air sawah



Gambar 7. Air sungai



16