Laporan Praktikum SEL MATI DAN SEL HIDUP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, kemudahan, dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi ini untuk mengamati sel hidup dan sel mati. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Atip Suherman, M. Si. Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bogor yang telah memberikan kami fasilitas untuk menuntut ilmu serta Ibu Dra. Hj. R. Tati Prihartati, M. Pd. selaku pembimbing dan guru mata pelajaran biologi kelas XI. Kami sangat berharap bahwa laporan pengamatan ini menjadi acuan dan membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca dalam wawasan serta pengetahuan kita mengenai sel mati dan sel hidup. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca, menambah pengetahuan dan mempermudah percobaan yang hendak dilakukan. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terjadi kesalahan, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah laporan praktikum ini untuk ke depannya.



Penulis,



9 Agustus, 2019



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.....................................................................................................2 DAFTAR ISI....................................................................................................................3 BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................4 1.1 Latar Belakang................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4 1.3 Tujuan...............................................................................................................5 1.4 Variabel............................................................................................................5 1.5 Tinjauan Pustaka.............................................................................................5 1.6 Hipotesis ..........................................................................................................6 BAB II . METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................7 2.1 Waktu Pelaksanaan.........................................................................................7 2.2 Alat dan Bahan..................................................................................................7 2.3 Cara Kerja.........................................................................................................7 BAB III. PEMBAHASAN............................................................................................10 3.1 Hasil Pengamatan...........................................................................................10 3.2 Analisis Data...................................................................................................12 BAB IV. PENUTUP......................................................................................................15 4.1 Kesimpulan.....................................................................................................15 4.2 Saran................................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................17



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi, sebagaimana atom sangat mendasar dalam ilmu kimia karena seluruh organisme terdiri dari sel.



Dalam hirarki



organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi yang paling sederhana yang dapat hidup. Selain itu, terdapat beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal. Sel-sel pada hewan dan tumbuhan membentuk beberapa bentuk yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Seperti antara sel tumbuhan dan sel hewan terjad i perbedaan organel dalam sel. Sedangkan sel juga ada yang termasuk sel hidup dan sel mati. Sel hidup adalah sel yang masih melakukan aktifitas didalammnya. Lain halnya dengan sel mati, sel mati adalah sel yang didalamnya tidak terdapat tanda-tanda adanya aktifitas. Oleh karena itu, untuk lebih jelaskan kami akan melakukan penelitian mengenai bentuk sel mati pada styrofoam dan sel hidup pada bawang merah, tanaman Rhoeo Discolor , kentang, dan epitel rongga mulut dengan mikroskop agar kami dan pembaca lebih mengenal bentuk-bentuk sel dalam makhluk hidup.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa perbedaan sel hidup dan sel mati? 2. Bagaimana struktur sel pada bentuk sel mati pada styrofoam dan sel hidup pada bawang merah, tanaman Rhoeo Discolor , kentang, dan epitel rongga mulut ?



4



1.3 Tujuan 1. Mengetahui struktur dari sel hidup dan sel mati. 2. Mengamati struktur sel pada sel bawang merah, sel styrofoam, sel Rhoeo discolor, sel kentang, dan sel epitel rongga mulut.



1.3 Variabel 1. Variabel Kontrol : sel bawang merah , sel epitel rongga mulut , sel Rhoe Discolor , sel styrofoam dan sel kentang. 2. Variabel Bebas 3. Variabel Terikat



: Methylen blue. : terlihat jelas sel bawang merah , sel epitel rongga mulut ,



sel Rhoe Discolor , sel styrofoam dan sel kentang..



1.4 Tinjauan Pustaka             Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu mahluk hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelansungan hidup sel itu sendiri. Ssuatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut menunjukkan cirri-ciri kehidupan antara lain, melakukan aktifitas metabolism, mampu beradaptasi dengan lingkungannya, peka terhadap ransang, dan cirri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas di bedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membrane sel, inti sel, dan stoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda agrestik (Subandi, 2008).



5



      Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, maupun beradaptasi dengan lingkungannya, peka terhadap ransang, dan cirri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri dari membrane sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik. Benda argestik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagi hasil metabolism yang beerfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasma, dinding sel, maupun di vakula. Dalam sel benda ergestik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin,kutin, dan subarin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika (Subandi, 2008).                 Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan berbagai factor, misalnya factor genetic maupun factor lingkungan (Gul, 2007).



1.5 Hipotesis 1. H❑0 : terlihat jelas struktur sel bawang merah , sel epitel rongga mulut , sel Rhoeo Discolor , sel styrofoam dan sel kentang.



2. H ❑1 : tidak terlihat jelas struktur sel bawang merah , sel epitel rongga mulut , sel Rhoeo Discolor , sel styrofoam dan sel kentang.



6



BAB II METODOLOGI PENELITIAN



2.1 Waktu Pelaksanaan Waktu penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin,tanggal 5 Agustus 2019 pukul 10.40 sampai 13.30 di laboratorium biologi SMA Negeri 2 Bogor.



2.2 Alat dan Bahan 1. Alat :



2. Bahan :



a. Mikroskop



a. Bawang merah



b. Kaca preparat



b. Epitel rongga mulut



c. Kaca penutup



c. Styrofoam



d. Tusuk gigi



d. Methylen blue



e. Tisu



e. Rhoeo Discolor



f. Silet



f. Kentang



g. Pipet tetes



2.3 Cara Kerja 1. Pengamatan sel hidup pada sel bawang merah : a. Membelah bawang merah menjadi dua bagian menggunakan silet. b. Kemudian mengupas bagian dalam bawang merah hingga menjadi bagian yang sangat tipis. c. Mengambil bagian bawang merah yang sangat tipis tersebut dengan hati-hati menggunakan tusuk gigi, lalu meletakkan diatas preparat.



7



d. Meneteskan methylen blue diatas preparat. e. Meletakkan preparat pada meja preparat. f. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop . g.  Melakukan pengamatan dengan perbesaran menggunakan mikroskop.



2. Pengamatan jaringan daun kangkung: a. Menyayat setipis mungkin daun kangkung menggunakan silet. b. Setelah menemukan sayatan tertipis, meletakan



bagian sayatan daun



kangkung pada kaca preparat c.



Menetesi kaca preparat dengan Methylen blue.



d.  Meletakan preparat pada meja objek mikroskop. e.



Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop .



f.  Melakukan pengamatan dengan perbesaran menggunakan mikroskop.



3. Pengamatan sel hidup epitel rongga mulut: a. Mengambil sel epitel dengan cara menggoreskan lapisan bagian dalam pipi dengan menggunakan tusuk gigi. b. Meletakkan hasil goresan di atas kaca preparat. c. Menetesi kaca preparat dengan mehylen blue. d. Melakukan pengamatan dengan perbesaran menggunakan mikroskop.



4. Pengamatan sel mati pada styrofoam : a. Menyayat styrofoam setipis mungkin secara melintang.



8



b. Melatakkan sayatan pada kaca preparat dan menetesinya dengan methylen blue. c. Menutup sayatan dengan kaca penutup. d. Meletakkan preparat pada meja mikroskop. e. Melakukan pengamatan dengan perbesaran menggunakan mikroskop.



5. Pengamatan pada sel kentang : a. Mengambil sedikit kentang dan meletakkan di kaca preparat. b. Mencacah kentang menggunakan tusuk gigi di atas kaca preparat. c. Menetesi dengan mathylen blue. f. Menutup kaca preparat dengan kaca penutup. g. Meletakkan preparat pada meja mikroskop. h. Melakukan pengamatan dengan perbesaran menggunakan mikroskop.



9



BAB III PEMBAHASAN



3.1 Hasil Pengamataan Objek



Pengamatan oleh



Sumber dari



Gambaran



Keterangan



Penelitian



kelompok



internet



manual



Gambar Bagian – bagian sel: dinding sel,



Sel



epidermis,



bawang



nukleus , membran



merah



inti. Keadaan: bentuk seperti Pembesaran 40x



susunan batu bata. Mempunyai dinding sel,



Sel daun



stomata, sel



Rhoeo



penjaga dan



Discolor



jaringan epidermis. Pembesaran 40x Terdapat inti sel Sel epitel



berwarna biru tua



10



rongga



karena methylen



mulut



blue serta memiliki bentuk tidak teratur dan terlihat pipih Pembesaran 40x Pada sel styrofoam



Sel mati pada



tidak



terlihat



organel



apapun



yang menyusun sel



styrofoam



tersebut



kecuali



dinding sel. Pembesaran 40x Epidermis berwarna



Sel pada



biru



karena penggunaan



kentang



methylen blue dan memiliki sel yang rapat.



Pembesaran 40x



11



3.2 Analisis Data 1. Struktur sel pada styrofoam yang menggunakan perbesaran 40x



Dari hasil pengamatan, kita dapat mengetahui sel tidak terlihat organel apapun yang menyusun sel tersebut kecuali dinding sel dam tidak ada aktivitas yang dilakukan sel tersebut, sehingga disebut sel yang mati.



2. Strukur sel pada bawang merah menggunakan perbesaran 40x



Berdasarkan hasil pengamatan, sel epidermis bawang merah berbentuk seperti susunan batubata. Permukaan sel berbentuk bintik kecil disebut intisel dan memiliki sitoplasma. Organel yang masih mungkin tampak adalah vakuola.



12



3. Struktur sel daun Rhoeo discolor pada perbesaran 40x



Dari hasil pengamatan , sel tanaman Rhoeo discolor terdiri dari struktur yang lebih kompleks, terdiri dari dinding sel, pigmen antisianin, sel penjaga, sel tetangga, kloroplas dan celah stomata. Pigmen antisianin pada daun Rhoeo discolor ini yang menyebabkan daun menjadi berwarna ungu serta dilengkapi dengan stomata.



4. Struktur sel epitel rongga mulut pada perbesaran 40x



Pada hasil pengamatan di atas, sel epitel rongga mulut mempunyai bentuk tidak teratur dan terlihat pipih. Pada sel epitel rongga mulut tampak inti sel berwarna biru tua karena menggunakan methylen blue.



13



5. Struktur sel kentang pada perbesaran 40x



Pada hasil pengamatan, terlihat butir-butir amilum pada sel kentang tersebut dan memiliki sel yang rapat.



14



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan Setelah mengamati bentuk sel dari beberapa jenis sampel dengan teori yang didapat dari berbagai sumber dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat  dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Sel mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sel styrofoam. 2. Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi. Sel tersebut ditunjukkan pada pengamatan sel epidermis bawang merah, sel daun Rhoe discolor, sel epitel rongga mulut dan sel pada kentang. 3. Terdapat beberapa perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan berdasarkan pengamatan yaitu sel tumbuhan memiliki dinding sel dan mempunyai plastida sedangkan hewan tidak mempunyai dinding sel , mempunyai sentrosom dan lisosom.



4.2 Saran 1. Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti,ulet,tekun dan sabar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.



15



2. Perlu adanya penelitian lebih dalam dan waktu praktikum lebih lama agar memudahkan kegiatan praktek. 3. Sebaiknya lebih banyak lagi membaca dan mengambil referensi dari bukubuku, maupun internet, serta bimbingan dari guru agar lebih memahami materi sel hidup dan sel mati tersebut.



16



DAFTAR PUSTAKA



https://www.academia.edu/8913263/LAPORAN_PRAKTIKUM_SEL_TUMBUHAN http://myblogogotua.blogspot.com/2016/12/laporan_10.html https://studylibid.com/doc/293314/bab-i-pendahuluan-sel-sangat-mendasar-bagi-ilmubiologi https://saintif.com/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan/# https://veelissa.wordpress.com/2013/12/28/sel-hidup-dan-sel-mati/



17