Laporan Puskes Pakjo Benar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENATALAKSANAAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUTMASYARAKAT DI PUSKESMAS PAKJO PALEMBANG



Gambaran Penyakit Karies Gigi di Poli Gigi Puskesmas Pakjo Palembang Pada Bulan Januari s/d Mei 2020



Dosen Pembimbing



:



Listrianah,S.Pd,M.Kes Disusun Oleh :



Jolanda Dwi Astari



PO.71.25.0.17.013



Tony Megananda



PO.71.25.0.17.027



Julyanti Eka Sari



PO.71.25.0.17.041



Nur Ayu Sabrina.W PO.71.25.0.17.046



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI 2020



HALAMAN PENGESAHAN GAMBARAN PENYAKIT KARIES GIGI DI POLI GIGI PUSKESMAS PAKJO PALEMBANG PADA BULAN JANUARI S/D MEI 2020 Disetujui Oleh :



Pembimbing Praktik di Puskesmas Pakjo



Dosen Pembimbing Praktik



drg. Hj. Ade Oscela, MM



Listrianah,S.Pd,M.Kes NIP.196402041988032002



NIP.198310082011012005



Mengetahui,



Kepala Puskesmas Pakjo



Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Palembang



Asnawi, S.KM, M.Kes NIP.197506171994031002



Ismalayani, SKM, M.Kes NIP. 196403261983032001



HALAMAN PERSETUJUAN i



GAMBARAN PENYAKIT KARIES GIGI DI POLI GIGI PUSKESMAS PAKJO PALEMBANG PADA BULAN JANUARI S/D MEI 2020 Disusun Oleh Jolanda Dwi Astari



PO.71.25.0.17.013



Tony Megananda



PO.71.25.0.17.027



Julyanti Eka Sari



PO.71.25.0.17.041



Nur Ayu Sabrina.W PO.71.25.0.17.046



Pelembang, Juli 2020 Dosen Pembimbing Praktik



Pembimbing Praktik di Puskesmas Pakjo



Listrianah,S.Pd,M.Kes NIP.196402041988032002



drg. Hj. Ade Oscela, MM



NIP.198310082011012005



Mengetahui Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Palembang



Ismalayani, S.K.M., M.Kes. NIP : 196403261983032001



ii



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (magang) yang berjudulGambaran Penyakit Karies Gigi Di Poli Gigi Puskesmas Pakjo Palembang Pada Tahun 2020 ini tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan Semester Genap jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Palembang. Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Muhamad Taswin, S. Si., Apt., M.M., M.Kes selaku



Direktur



Politeknik



Kesehatan Kemenkes Palembang 2. dr. Letizia selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang 3. Ismalayani SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang 4. Asnawi, S.KM, M.Kes selaku Pimpinan Puskesmas Pakjo Palembang 5. drg. Hj. Ade Oscela, MM selaku dokter pembimbing Puskesmas Pakjo Palembang



6. Listrianah,S.Pd,M.Kesselaku pembimbing laporan 7. Inda Novita Sari, Am.KG, H. Anisul Fuadi, Am.KGPerawat Gigi di puskesmas Pakjo yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan yang bermanfaat bagi penulis 8. Civitas akademika Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang Jurusan Keperawatan Gigi yang telah banyak meberikan bantuan dalam penyusun laporan ini. Penulis mengharapkan saran yang membangun untuk kesempurnaan dari semua pihak sebagai masukan guna perbaikan sehingga layak untuk dijadikan Laporan Praktek



iii



Kerja Lapangan (Magang). Semoga Laporan Praktek Kerja lapangan (Magang) ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama penulis yang membuat.



Palembang, 5Juli 2020



Penulis



DAFTAR ISI iv



HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................................ii KATA PENGANTAR....................................................................................................iii DAFTAR ISI....................................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1 A. Latar Belakang........................................................................................................1 B. Rumusan Masalah..................................................................................................2 C. Tujuan Penelitian....................................................................................................2 D. Waktu Pelaksanaan.................................................................................................2 E. Tempat Pelaksanaan...............................................................................................2 F.



Manfaat Penelitian..................................................................................................3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................4 A. Definisi Karies .......................................................................................................4 B. Faktor Penyebab Karies .........................................................................................4 C. Proses Terjadinya Karies ........................................................................................6 D. Klasifikasi Karies ...................................................................................................7 E. Pencegahan Karies .................................................................................................8 F. Cara Mengatasi Karies...........................................................................................10 BAB III PELAKSANAAN............................................................................................12 A. Pelaksanaan PKL di Lahan Praktek...................................................................12. B.



Upaya Kegiatan di Puskesmas Pakjo....................................................................12



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................23 A. Hasil........................................................................................................................23 B. Pembahasan.............................................................................................................25 BAB V PENUTUP.........................................................................................................29 A. Kesimpulan.............................................................................................................29 B. Saran........................................................................................................................29 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................31 LAMPIRAN...................................................................................................................32



v



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan tenaga kesehatan gigi. Hal ini disebabkan karena 93% anak usia dini, yakni dalam rentan usia 5-6 tahun mengalami gigi berlubang. Ini bearti hanya 7% anak di Indonesia yang bebas dari masalah karies gigi. .(RISKESDAS 2018) Status kebersihan gigi seseorang dapat diketahui dari nilai skor debris.Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai skor debris adalah pola makan.Salah satu faktor pendukung yang menyebabkan terjadinya karies gigi yaitu debris atau sisa-sisa makanan yang terdapat di sekitar gigi. Debris adalah material lunak yang terdapat pada permukaan gigi yang terdiri dari lapisan biofilm, material alba, dan sisa makanan. Salah satu pelayanan yang ada di puskesmas yaitu pelayanan kesehatan gigi dan mulut



yang



dilaksanakan



baik



didalam



puskesmas



meskipun



diluar



puskesmas.Pelayanan gigi yang dilaksanakan di puskesmas yaitu berupa pemberian obat, penambalan gigi, pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, dental chair side talk, dan penyuluhan yang dilaksanakan di ruang tunggu sedangkan pelayanan yang dilakukan diluar puskesmas adalah UKGS dan Posyandu. Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan mahkota dan akar gigi yang dapat dicegah (Angela, 2005). Anitasari (2005) mengatakan sumber dari penyakit penyangga jaringan gigi dan karies gigi adalah terabaikannya kebersihan gigi dan mulut, sehingga terjadiakumulasi plak. Karies gigi merupakan penyakit 1



yang banyak menyerang anak-anak maupun dewasa baik pada gigi susu maupun pada gigi permanen. (Ilyas, 2009) Data Puskesmas Pakjo pada periode awal tahun 2020 (Januari-Mei) menunjukkan bahwa jumlah kasus Lubang gigi sebanyak 387 kasus. Data tersebut menunjukkan



bahwa



angka



Karies



gigi



di



puskesmas



Pakjo



cukup



tinggi.Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa angka kasus Karies Gigi merupakan kasus yang paling banyak sehingga kami mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Keperawatan Gigi tertarik untuk menyusun laporan yang berjudul “GambaranGambaran Penyakit Karies Gigi Di Poli Gigi Puskesmas Pakjo Palembang Pada Bulan Januari s/d Mei 2020”.



B. Rumusan Masalah Bagaimana Gambaran Penyakit Karies GigiDi Poli Gigi Puskesmas Pakjo Palembang Pada BulanJanuari s/dMei 2020. C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Gambaran Penyakit Karies GigiDi Poli Gigi Puskesmas Pakjo Palembang Pada BulanJanuari s/dMei 2020. D. Waktu Pelaksanaan Praktek pembelajaran ini dilakukan padabulan Januari s/d Mei 2020 E. Tempat Pelaksanaan Kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dilakukan di Puskesmas Pakjo Kota Palembang.



2



F. Manfaat Penelitian 1. Bagi mahasiswa Untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan serta wawasan selama menjalankan praktek di Poli Gigi Puskesmas Pakjo Palembang dan dapat mengetahui gambaran pelayanan medik dasarkesehatan gigi di Puskesmas Pakjo periode Januari 2020 s/d Mei 2020. 2. Bagi pihak PuskesmasPakjo Palembang Untuk mengetahui asuhan keperawatan gigi pada kasus KariesGigidi puskesmas Pakjo Palembang tahun 2020 serta cara penanggulangan dan tindak lanjut terhadap setiap kasus. 3. Bagi Instansi Prodi Keperawatan Gigi Palembang - Untuk mengetahui Gambaran Penyakit KariesGigi Di Poli Gigi Puskesmas Pakjo Palembang Pada Bulan Januari s/d Mei 2020. - Untuk menambah bahan bacaan tentang tingkat kebersihan gigi dan mulut, menambah wawasan bagi pembaca dan panduan dalam pembuatan laporan ditahun yang akan datang. - Untuk menambah referensi perpustakaan keperawatan gigi



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Karies Karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm, dan diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam latat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya. (Megananda Hiranya Putri, 2010) Gambar 1. Karies Gigi



Sumber. Arie 2011 Karies gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang) yang bila didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat mengenai bangian pulpa.



B. Faktor-Faktor Penyebab Karies Proses terjadinya karies pada gigi melibatkan beberapa faktor yang tidak berdiri sendiri



tetapi



saling



bekerjasama.Ada



berinteraksidalampernbentukan karies gigi yaitu : 4



4



faktor



pentingyang



saling



1. Mikroorganisme Mikroorganisme sangat berperanmenyebabkan karies. Streptococcus mutcins danLactobacillus merupakan 2 dari 500 bakteri yangterdapat pada plak gigi dan merupakan bakteriutamapenyebab terjadinya karies. Plak adalah suatumassa padat yang merupakan kumpulan bakteriyang tidak terkalsifikasi, melekat erat padapermukaan gigi, tahan terhadap pelepasan denganberkumur atau gerakan fisiologis



jaringan



lunak.



Plak



akanterbentuk



padasemua



permukaangigi



dantambalan, perkembangannya paling baik padadaerah yang sulit untuk dibersihkan, seperti daerahtepi gingival, pada permukaan proksimal, dan didalam fisur.Bakteri yang kariogenik tersebut akanmemfermentasi sukrosa menjadi asam laktat yangsangat kuat sehingga mampu menyebabkandemineralisasi. 2. Gigi (Host) Morfologi setiap gigi manusia berbeda-beda, permukaan oklusal gigi memiliki lekuk dan fisur yang bermacam-macam dengan kedalaman yang berbeda pula. Gigi dengan lekukan yang dalam merupakan daerah yang sulit dibersihkan dari sisasisa makanan yang melekat sehingga plak akan mudah berkembang dan dapat menyebabkan terjadinyakaries gigi.Karies gigi sering terjadi pada permukaangigi yang spesifik baik pada gigi susu maupun gigipermanen. Gigi susu akan mudahmengalami



kariespada



permukaan



yang



halus



sedangkan



karies



padagigipermanenditemukandipermukaanpitdanfisur. 3. Makanan Peran makanan dalam menyebabkan karies bersifat lokal, derajat kariogenik makanan tergantung dari komponennya. Sisa-sisa makanan dalam mulut (karbohidrat) merupakan substrat yag difermentasikan oleh bakteri untuk mendapatkan energi. Sukrosa dan gluosa di metabolismekan sedemikian rupa



5



sehingga terbentuk polisakarida intrasel dan ekstrasel sehingga bakteri melekat pada permukaan gigi. Selain itu sukrosa juga menyediakan cadangan energi bagi metabolisme kariogenik. Sukrosa olehbakterikariogenik dipecahmenjadi glukosa dan fruktosa, lebih lanjut glukosa ini dimetabolismekan menjadi asam laktat, asam format, asam sitrat dandekstran. 4. Waktu Karies merupakan penyakit yang berkembangnya lambat dan keaktifannya berjalan bertahap serta merupakan proses dinamis yang ditandai oleh periode demineralisasi dan remineralisasi. Kecepatan karies anak-anak lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan kerusakan gigiorang dewasa.



C. Proses Terjadinya Karies Di dalam mulut kita terdapat berbagai macam bakteri.Salah satu bakteri tersebut adalah Streptococus.Bakteri ini berkumpul membentuk suatu lapisan lunak dan lengket yang disebut dengan plak. Sebagian plak dalam gigi ini mengubah gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan dan minuman yang masih menempel di gigi menjadi asam yang bisa merusak gigi dengan cara melarutkan mineral-mineral yang ada dalam gigi. Proses menghilangnya mineral dari struktur gigi ini disebut dengan demineralisasi, sedangkan bertambahnya mineral dalam struktur gigi disebut dengan remineralisasi. Karies gigi terjadi karena proses demineralisasi lebih besar daripada remineralisasi. Pada tahap awal terbentuknya karies gigi adalah terbentuknya bintik hitam yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi. Apabila bintik ini dibiarkan maka akan bertambah besar dan dalam. Apabila karies ini belum mencapai email gigi maka



6



belum terasa apa-apa. Akan tetapi apabila sudah menembus email gigi baru akan terasa sakit (Ramadhan, 2010). Proses terjadinya kavitas merupakan suatu urutan terjadinya karies yang dapat digambarkan sebagai berikut : Demineralisasi Plak + Sukrosa



Asam + Gigi



Kavitas Remineralisasi



D. Klasifikasi Karies 1. Berdasarkan Stadium Karies (dalamnya karies) Gambar 2. Karies berdasarkan kedalamannya



Sumber. Fajarrudin. 2013 a. Karies Superfisialis Di mana karies baru mengenai enamel saja, sedang dentin belum terkena. b. Karies Media



7



Di mana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin c. Karies Profunda Di mana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadangkadangsudah mengenai pulpa 2. Karies Gigi Berdasarkan Lokalisasi Klasifikasi karies menurut G.V. Black (1924) gigi dapat dibagi atas 5, yaitu: a. Kelas I adalah karies yang mengenai permukaan oklusal gigi posterior. b.



Kelas



II



adalah



karies



gigi



yang



sudah



mengenai



permukaan



oklusaldanbagianaproksimal gigi posterior. c.Kelas III adalah karies yang mengenai bagian aproksimal gigi anterior. d. Kelas IV adalah karies yang sudah mengenai bagian aproksimal dan meluas ke bagian insisal gigi anterior. e. Kelas V adalah karies yang mengenai bagian servikal gigi anterior dan posterior.



E. Pencegahan Karies a. Sikat Gigi Secara Teratur Tidak ada kebiasaan membersihkan gigi yang lebih baik dari gosok gigi. Membiasakan diri untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari bisa mencegah terjadinya karies gigi. Penggunaan pasta gigi dengan fluoride juga wajib selama menggosok gigi. Fluoride pada pasta gigi akan membantu untuk melawan pengikisan mineral penting pada permukaan gigi.



8



b. Berkumur Dengan Mouthwash Karies gigi juga bisa dihindari dengan lebih maksimal jika Anda menggunakan mouthwash sebagai penutup setelah menggosok gigi atau setelah makan. Mouthwash dengan kandungan pembunuh bakteri jahat di mulut sangat bermanfaat untuk mencegah bakteri berkembang biak dan memakan sisa makanan yang ada di sela-sela gigi dan gusi. c. Gunakan Dental Floss Mengingat salah satu penyebab karies gigi adalah plak, maka penggunaan dental floss sangat disarankan untuk membantu membersihkan plak secara sempurna. Menggosok gigi saja terkadang masih menyisakan sebagian plak yang memang menempel erat pada gigi. d.



Konsumsi Makanan dan Minuman yang Aman Karena karies pada gigi umumnya muncul karena makanan-makanan dengan karbohidrat tinggi serta makanan manis-manis yang mengandung gula atau cokelat. Oleh karena itu, memakan makanan yang aman untuk gigi bisa membantu menghindarkan karies pada gigi. Buah-buahan dan sayur merupakan makanan alami yang tergolong aman untuk gigi.Frekuensi memakan makanan juga perlu jadi pertimbangan. Asam yang ada di mulut membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam untuk dinetralkan oleh air ludah. Jika frekuensi makan makanan asam Anda tergolong sering, maka sangat besar kemungkinannya jika asam dalam mulut belum sempat dinetralkan sepenuhnya lalu sudah ada tambahan lagi dari makanan yang baru masuk ke dalam mulut. Dampaknya, mulut terus menerus mengandung asam dan membuat risiko kemunculan karies gigi meningkat.



9



e. Cek Kesehatan gigi Secara Teratur Memeriksakan kondisi kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi adalah keharusan yang perlu dilakukan minimal dua kali dalam satu tahun. Dengan adanya pemeriksaan rutin dari dokter gigi, maka karies gigi bisa dibersihkan secara rutin dan bahkan mencegah karies meluas. Dokter gigi juga bisa menyarankan tindakan-tindakan pencegahan yang paling tepat sesuai dengan kondisi karies gigi Anda. F. Cara Mengatasi Karies 1. Pembersihan Di Dokter Gigi Cara terbaik untuk mengatasi karies adalah lewat perawatan karies gigi oleh dokter gigi. Dokter akan mengecek kondisi gigi Anda dengan saksama sebelum melakukan tindakan yang diperlukan. Tergantung pada kondisi karies gigi, dokter mungkin melakukan beberapa tindakan seperti membersihkan, menambah fluoride, serta menambal gigi yang rusak. 2. Terapi Fluoride Dokter selalu menyarankan untuk menggunakan pasta gigi dengan fluoride, namun jika saat pemeriksaan dirasa kurang, maka Anda bisa diberi terapi fluoride. Terapi fluoride diberikan melalui suplemen yang memudahkan gigi untuk



mendapatkan



fluoride



dalam



jumlah



yang



dibutuhkan.



Untuk



pengaplikasiannya, suplemen fluoride umumnya dioleskan langsung di gigi. 3. Penambalan Gigi Gigi yang terkena karies, dibuang jaringan lunaknya yang terinfeksi dengan pengeboran dan lalu dilakukan penutupan dengan bahan tambal gigi.



10



4. Perbaikan Saluran Akar Gigi Karies yang menyerang bagian akar gigi bisa menimbulkan kerusakan serius pada kanal akar gigi dan bagian pulpa gigi.  Pada proses ini, bagian pulpa gigi akan dibersihkan dan dibuang, kemudian dokter akan memberikan obat anti infeksi dan menunggu agar kondisi pulpa bersih dan bebas infeksi. Setelah itu, pulpa gigi akan diganti dengan material buatan. Proses ini mirip dengan tambal gigi, dan memang biasanya secara umum orang menyebutnya sebagai tambal gigi saja. 5. Pencabutan Gigi Jika dokter menganggap bahwa kerusakan gigi karena karies telah sampai tahap yang paling parah hingga menyebabkan gigi berlubang dan sudah merusak hampir keseluruhan mahkota gigi atau bagian struktural gigi, dokter akan menyarankan untuk mencabut gigi tersebut. Pencabutan gigi bertujuan untuk menghentikan penyebaran karies gigi dan menghindari terjadinya masalah gigi lain akibat gigi berlubang.



11



BAB III PELAKSANAAN A. Pelaksanaan PKL di Lahan Praktek 1. Profil Puskesmas Pakjo Palembang a.



LokasiPuskesmas Pakjo Palembang



Puskesmas Pakjo atau sering disebut Puskesmas Bambu Kuning merupakan salah satu Puskesmas di wilayah Kecamatan Ilir Barat 1.Terletak di Jalan Inspektur Marzuki.Wilayah kerjanya membawahi 1 (satu) kelurahan yaitu Kelurahan Siring Agung. Kelurahan Siring Agung mempunyai luas 6,4 km2, sebagian besar terdiri dari dataran rendah, sebagian kecil rawa-rawa, relatif mudah dijangkau, hanya Dusun Sungai Hitam (Rt.5 Rw.9) yang harus memutar melalui Kabupaten Banyuasin karena ada sungai yang belum ada jembatan penghubung batas-batas Kelurahan Siring Agung yaitu: 



Sebelah Utara berbatasandenganKelurahanIlirTimur I D IV







Sebelah Selatan berbatasandenganKelurahanLorokPakjo







SebelahTimurberbatasandenganKelurahanDemangLebarDaun







Sebelah Barat berbatasandenganKelurahan Bukit Baru b. Kependudukan



Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas PakjoPalembang sebanyak 23.235 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 4.534 KK. 2. Sejarah Puskesmas Pakjo Palembang Puskesmas Pakjo didirikan tahun 1971 merupakan puskesmas non inpres, yang merupakan tanah wakaf dariBapak Soleh dan diusahakan oleh Ibu Suprapti (anggota BPH).Pada mulanya beroperasi sebagai Balai Pengobatan/KIA yang dipimpinberturut-turut:



12



1. dr. TafsiBaslin 2. dr. AgusPrawira P 3. dr. Tien Bayasi 4. drPasiha 5. dr. NurlelaAtika 6. dr. Taskiroh 7. dr. Melina Imran 8. dr. Anton Suwindro 9. dr. Erfiana Umar 10. dr. Martina Mudjtaba 11. dr. Hj.YuliaDarlina 12. drg. Nina Agustina 13. Asnawi, SKM, M.Kes 3. Visi dan Misi Puskesmas Pakjo Palembang Visi :



Terwujudnya



pelayanan



kesehatan



masyarakat



yang



prima



di



wilayah kerja Misi



: 1. Meningkatkan kemitraan dengan semua pihak 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) petugas puskesmas 3. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas serta memelihara dengan baik dan benar 4. Meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai



13



Motto



: Kepuasan anda harapan kami



Tujuan



: Memberikan layanan kesehatan yang berorientasi kepada kepuasan



pelanggan Tata Nilai: Prima



: Memberikan pelayanan yang bermutu



Adil



: Memberikan pelayanan yang merata kepada seluruh lapisan masyarakat



Kepuasan



: Memberikan kenyamanan kepada petugas



Jelas



: Pelayanan kesehatan sesuai standar



Organisasi



: Selalu bekerjasama dalam suatu tim



4. FasilitasPelayananPuskesmasPakjo Palembang SaranadanprasaranaPuskesmasPakjoterdiridari: LantaiDasar: 1. Pendaftaran 2. PoliUmum 3. PoliLansia 4. Poli KB 5. Poli KIA 6. Laboratorium 7. Apotik 8. Toilet PriadanWanita Lantai 1: 1. Poli MTBS 2. Promkes/Kesling/Gizi 14



3. Poli Gigi 4. RuangPimpinan 5. Ruang Tata Usaha Berdasarkan



surat



dari



Dinas



Kesehatan



Kota



Palembang



Nomor



050/74/Prog/Kes/2007, Puskesmas Pakjo berstatus AKREDITASI MADYA yang penilaian akreditasi dilakukan pada tanggal 29 Oktober – 31 Okober Tahun 2016 oleh Tim Surveyor dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesian untuk Meningkatkan Pelayanan yang Bermutu Bagi Kepuasan Pelanggan. Adapun sarana dan Prasarana yang ditambah di Puskesmas Pakjo Tahun 2016 adalah: 1. Ruangan ASI 2. Ruang UGD 3. Customer Service 4. RuangPertemuan 5. RuangPemeriksaan TB 6. PenggunaanSimpus 7. PojokAnak (TempatBermainAnak-anak) 8. LapanganParkir 9. Tersedianya 2 APAR 5.



Struktur Organisasi



Untuk kelancaran tugas dan memenuhi kewajiban dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan, serta berbagai kegiatan administrasi lainnya, maka Puskesmas Pakjo Palembang menyusun Struktur Organisasi yang dipimpin oleh Pimpinan Puskesmas. Susunan Struktur Organisasi Puskesmas Pakjo Palembang yaitu sebagai berikut :



15



1. Pimpinan Puskesmas 2. Kepala Bagian Tata Usaha membawahi : -



Bagian SIMPUS



-



Bagian Kepegawaian



-



Bagian Umum dan Kerumahtanggaan



-



Bagian Keuangan



3. Unit UKM, meliputi Essential, Perkesmas dan Ukm Pengembangan. 4. Unit UKP, meliputi Rawat Jalan, Laboratorium dan Farmasi. 5. J2 Fasyankes, meliputi Pustu, Pusling, dan Poseskel. Untuk lebih jelasnya, Susunan Organisasi Puskesmas Pakjo Palembang Tahun 2020 dapat dilihat pada gambar berikut :



Gambar 2.1StrukturOrganisasiPuskesmasPakjo PalembangTahun 2020



16



6.



SumberDayaPuskesmasPakjo Palembang



Sumber daya adalah suatu nilai atau potensi yang dimiliki oleh suatu materi tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan manusia agar dapat hidup lebih sejahtera yang meliputi sumber daya alam fisik (tangible) dan non fisik (intangible), serta sumber daya manusia. Nilai dan potensi yang dimiliki oleh Puskesmas Pakjo Palembang antara lain meliputi : a. PuskesmasPembantu (Pustu) Dalampelaksanaankegiatan, dibantuoleh 2 (dua) PuskesmasPembantu.  PuskesmasPembantu (Pustu) TalangMasketip Didirikantahun 1967 daridanainprestanahwakafdariBapak M. Said, terleak di JalanInspekurMarzukiLr. Lematang Rt.4 Rw.9 Kelurahan Siring Agung.  PuskesmasPembantu (Pustu) Siring Agung Didirikantahun 1980 daridanainpres. Tanah merupakanhibahdariStanvac, terletak di JalanSeiTalodan Rehab padatahun 2012. b. Posyandu PuskesmasPakjomemilikiposyandumadyasebanyak



4



posyandudanposyandupurnamasebanyak 13 posyandu. c. Poskeskel Poskeskel di Wilayah KerjaPuskesmasPakjo Palembang berjumlahsatu (1) unit. d. Anggaran/Dana Anggaran/Dana Puskesmas Pakjo Palembang bersumber dari Retribusi Umum, Jamsoskes, BPJS (Kapitasi dan Non Kapitasi), APBD (BOK), bunga bank, dan pendapatan lainnya.



17



e. Tenaga (SumberDayaManusia) Adapun sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Pakjo Palembang meliputi tenaga medis, paramedis, dan non paramedis yang masing-masing bertanggung jawab terhadap tugas pokok atau tugas integrasi dan fungsinya. Tabel 2.1 Data Sumber Daya Manusia Puskesmas PakjoPalembangtahun 2020 No NAMA NIP TUGAS POKOK Asnawi, S.KM, 1. 197506171994031002 PimpinanPuskesmas M.Kes 196600710198710200 Penanggung Jawab 2. dr. Hj. Yulia Darlina 1 MTBS Penanggung Jawab Poli 3. dr. Hj. Magdalia Nova 196911162000032000 Umum Penanggung Jawab Poli 4. dr. Puspita Sary 198303082009022009 Lansia 5. Sopika, Am.Keb 196801211987032001 Koordinator Imunisasi Program Kusta, Rabies, 6. Rosimah, S.KM 196410031989032003 Malaria, TB, Koord P2P Koordinator Poli 7. Erlina 196811271990032002 Lansia, P2 Lansia Program Kesehatan 8. Hj. Rohmiah 196209281984032007 Lingkungan dan DBD Koordinator KB, IVA, 9. Wetti Widiarti, S.ST 196904071991032002 Kanker 10. Ratna Julta Girsang 196411271988032005 Unit Obat Program Gizi dan 11. Hj. Darmawati, AM.G 196612241989032006 Bendahara BOK Kepala Sub Bagian 12. Wahidah, S.KM 197311201997032002 Tata Usaha Koordinator 13. Marlina, S.H 196912091988032002 Kepegawaian Penanggung Jawab Poli 14. drg. Hj. Ade Oscela 198310082011012005 Gigi Poli umum (spesialis 15. dr. Elvina F, Sp.KK 197302282002122003 kulit) 16. H. Anisul Fuadi 196603121994031007 Poli gigi Hj. Rita Mariyam, 17. 197108131997032003 Poli Lansia An.Kep Rahmad Harmidi, 18. 197001011992031014 Promkes, PHBS, UKK S.KM Bendahara Pengeluaran, 19. Ratna Dewi, M.Kes 198002052010012014 Promkes Bendahara Penerima, 20. Farianti Antina 196712291989032003 Koordinator Karcis 21. Elly Noperda 196906191993032007 Gudang Obat, Laporan 18



22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.



32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 1.



Eka Putri Yumarsanah, S.KM Siti Fatimah, S.ST Tiur Elen Rita, Am.Kep Nuria Syafitri, Am.Kep Yunita Sukmawati, Am.Kep



197206051993012002 197608012002122010 197801112008012001 197708142009032002 198705292009032001 198706122009032001



Poli Umum



Koordinator MTBS, DDTK, KDRT Ning Apriani, Poli Lansia, P2 UKS, 198104112007012006 Am.Kep HIV, IMS Sesi Elisa Am.Keb 198809222014032001 Poli KB Koordinator Emaryani 198205032014072002 Pendaftaran TENAGA NON PNSD/ NON PNSD BLUD Koordinator SIK dan Koordinator Apri Masveri, S.IP Non PNSD Administrasi Rujukan, e-Puskesmas Triezka Dian Oktavia, Poli Lansia, entry PNon PNSD S.Kep Care Nova Putriani, Non PNSD Poli KIA Am.Keb Inda Novita Sari, Non PNSD Koordinator Poli Gigi Am.KG Ayu Wulandari, Non PNSD Laboratorium Amd.AK Khoirun Nisak, Non PNSD Poli Umum Am.Kep Sukaidah, Am.Kep Non PNSD BLUD Koordinator UGD Juwita Non PNSD BLUD Pendaftaran Citra Amalia, A.MD Non PNSD BLUD Akuntan Staf Tata Usaha, PJ Gutsin Anggraini, S.E Non PNSD BLUD SP2TP Riski Putri Pratiwi, Non PNSD BLUD Unit Obat Am.Keb Ersanova Sari Dewi Non PNSD BLUD Rekam Medik Karolina, Amd.Kep Non PNSD BLUD Poli Umum Poli Lansia, Entry PMarita, S.KM Non PNSD BLUD Cate Yuyun Putri Ayu, TKPK Promkes S.KM Pustu Siring Agung Hj. Nelta Syofia, Pimpinan Pustu Siring 196210311985122001 Am.Kep Agung Dian Ismarita, S.ST



198312006201101200 5



Obat dan Kesehatan Olahraga Kasir, Unit Pendaftaran Promkes, Kesling Koordinator KIA Koordinator Poli Umum dan PTM Penanggungjawab unit UKM



19



Tenny Wardiana, Am.Keb



2.



Non PNSD



Pengelola Barang dan Jasa di Pustu Siring Agung



Pustu Talang Masketip 1.



Sarifah, S.KM



196801111990032004



2.



Lisdawati, Am.Keb



198508262014022002



Pimpinan Pustu Talang Masketip Pengelola Barang dan Jasa di Pustu Masketip



7. Program- Program yang Dilaksanakan a. KESGA -



Pemeriksaan antenatal, butekidannifas



-



Penyuluhan pada bumil, nifas dan buteki



-



Pembinaan posyandu dan lansia



-



Pemberian makanan tambahan untuk lansia



b. Keluarga Berencana -



Pelayanan KB



-



Penyuluhan KB



c. Gizi -



Pembinaan posyandu



-



Pemberian kapsul vit.A untuk bayi diatas 6 bulan dan balita



-



Pemberian tablet tambah darah



-



Penyuluhan pemanfaatan pekarangan



-



Pemberian makanan tambahan untuk balita dengan program JPK-MM



-



Penyuluhan gizi



-



Penyediaan ruang ASI



d. Kesehatan Lingkungan -



Penyuluhan kesehatan lingkungan sekolah, posyandu, dan pemukiman



-



Pendataan rumah sehat



-



PHBS



-



Pendataan TPM-TPU



-



Penyuluhan kesling



e. P2P P2 ISPA -



Penyuluhan penyakit ISPA



20



-



Pengobatan penderita ISPA



P2 Diare -



Penyuluhan penyakit diare



-



Penyuluhan penderita diare



-



Rehidrasi rumah tangga



P2TB Paru -



Penyuluhan penyakit TB paru



-



Pengobatan penderita TB paru



-



Pemeriksaan dahak dirujuk ke Puskesmas Merdeka



DHF -



Penyuluhan penyakit DHF



-



Pengobatan penderita DHF



-



Rujukan kerumah sakit



Imunisasi -



Penyuluhan imunisasi



-



Pelayanan imunisasi bayi, bumil, dan caten



-



Pelayanan imunisasi anak SD



f. Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat karena kecelakaan -



Pengobatan umum



-



Pengobatan peserta Askes/BPJS



-



Pengobatan keluarga miskin



-



MTBS



-



Rujukan



g. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) -



Pendataan dan penimbangan anak TK



-



Pendataadan screening anak SD kelas 1



-



Imunisasi (BiAS)



-



Peyuluhan kesehatan SD, SMP, SMA



-



Pelatihan/pembinaan dokter kecil



h. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat -



Di dalam gedung Puskesmas



-



Di luar gedung Puskesmas



i. Perawatan Kesehatan Masyarakat 21



-



Rujukan kasus resiko tinggi



-



Kunjugan rumah penderita TB pau dan lain-lain



-



Kunjungan rumah bumil, bayi, balita resiko tinggi



j. Kesehatan Gigi danMulut -



Pengobatan penyakit gigi dan mulut



-



UKGS



-



UKGMD



k. Kesehatan Jiwa -



Penyuluhan kesehatan jiwa



-



Pengobatan dan rujukan penderita



l. Kesehatan Mata -



Penyuluhan penyakit mata



-



Pencarian penderita penyakit katarak



-



Pengobatan dan rujukan penderita



m. Laboratorium Sederhana -



Pemeriksaan darah rutin dan urine rutin



-



Pemeriksaan kehamilan dengang randivica stick



-



Pembuatan sediaan untuk pemeriksaan dahak suspek TBC, Kimia Darah Sederhana : gula darah, uric acid



n. Pencatatan dan Pelaporan -



Laporan tahunan



-



Laporan bulanan



-



Laporan mingguan



-



Laporan PWS KIA, Gizi, Imunisasi



-



Laporan KB



-



Laporan P2P



-



Laporan kinerja



-



Laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas



-



Laporan Keuangan



22



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Berdasarkan praktek kerja lapangan yang telah kami lakukan di Puskesmas Pakjo Kota Palembang pada Bulan Januari 2020 – Mei 2020, didapatkan data sekunder kasus tertinggi di Poli Gigi sebagai berikut : Diagram 1. JumlahKunjunganPasien di Poli Gigi PuskesmasPakjo Palembang Tahun 2020



KUNJUGAN PASIEN POLI GIGI PUSKESMAS PAKJO 400 350 300 250 200 150 100 50 0



JANUARI



FEBRUARI



MARET



APRIL



MEI



Dari diagram di atas, menunjukkanjumlahkunjunganpasientertinggi pada bulan Januari-Mei 2020adalahpadaBulan



Januari yaituberjumlah342 orang dan kunjungan



pasien terendah pada tahun 2020 adalah pada Bulan April 11 orang. Pada bulan Mei mengalami penurunan paien hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19.



23



Diagram 2. DistribusiPenyakit tertinggi di balai pengobatan Gigi danMulut di Puskesmas Pakjo Palembang tahun 2020



Bulan



Januari Februari Maret April Mei Jumlah



Dari



Karies gigi,



Gingivitis dan



Gangguan gigi dan



Penyakit pulpa dan



Penyakitjaringan



jaringan penyangga



jaringan periapikal 112 181 87 7 0 387



periodontal 37 55 11 0 0 103



gigi lainnya 52 119 76 4 0 247



Diagram



di



atasmenunjukkanpadaJanuari



2020,jumlahpenyakittertinggiadalahKaries



gigi



sampai



sebanyak



dengan 387



43 43 69 0 0 155



Mei orang



danpenyakitterendahGingivitis dan Penyakitjaringan periodontal sebanyak 103 orang. Pada bulan Mei tidak ada lagi tindakan dikarenakan pihak puskesmas hanya menerima pasien emergency, misalnya pasien mengalami rasa sakit atau bengkak dan pendarahan petugas pun hanya dapat membersihkan pada gigi yang bermasalah saja dan memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit, namun pelayanan di poli gigi puskesmas dilaksanakan dengan protap (prosedur tetap) ketat sesuai PDGI.



Diagram3. Diagram Angka Kejadian/Prevalensi Pada Kasus Karies Gigi Di Puskesmas Pakjo Tahun 2020



24



Persistens i Gigi Sulung



200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 JANUARI



FEBRUARI



MARET



APRIL



mei



Dari diagram di atas, menunjukkanjumlahkunjungan kasus Karies tertinggi pada bulan Februari yangberjumlah181 orang dan kunjungan pasien terendah pada bulan April hanya berjumlah 7 pasien dengan kasus Karies Gigi. B. PEMBAHASAN Berdasarkanhasilpenelitian di dapatkankasustertinggi yang terdapat di Poli Gigi PuskesmasPakjo



Palembang, yaituPenyakit Karies Gigi. Hal ini disebabkan karena



banyak orang yang tidak menyadari bahwa Karies Gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang) yang bila didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat mengenai bangian pulpa. Dari Bulan Januarisampaidengan Bulan Meitahun2020 jumlah kunjungan di Poli Gigi Puskesmas Pakjosemakin menurun, hal ini dikarenakan pihak puskesmas hanya menerima pasien emergency agar mencegah terjadinya penyebaran Covid-19. Walaupun pihak puskesmas masih menerima pasien tetapi petugas poli gigi dilengkapi dengan alat 25



pelindung diri (APD) yaittu memakai baju Hazmat/gaun waterproof, masker bedah, topi pelindung, kacamata faceshield dan sarung tangan bedah. Sebelum memasuki ruangan poli gigi diwajibkan terlebih dahulu mengikuti deteksi awal covid, yaitu pemeriksaan suhu badan dan melakukan cuci tangan pakai sabun di kran mengalir yang disediakan puskesmas. Sebelum diberikan pelayanan, pasien juga diwajibkan menjawab beberapa pertanyaan terlebih dahulu diantaranya apakah pasien mengalami panas di atas 37,3 celcius, batuk-batuk, pilek, dan memiliki riwayat kontak dengan terkonfirmasi positif covid-19, memiliki riwayat perjalanan keluar kota. Data riwayat penyakit di puskesmas Pakjo terdapat angkakejadian penyakit tertinggi yaitu Karies Gigi hal ini dikarenakan kurang pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan hasil survey yang di dapatkan kami mengambil kasus angka kejadian karies gigi di poli gigi puskesmas Pakjo. Gingivitis adalah peradangan pada gusi (gingiva) dimana terjadi perubahan bentuk, warna serta konsistensi gingiva. Pada keadaan ini,tidak ditemukan migrasi junctional epithelium ke arah apikal maupun tulang alveolar. Karies gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang) yang bila didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat mengenai bangian pulpa. Karies gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang) Pengobatan Karies Gigi bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu : 



Pembersihan Di Dokter Gigi 26



Cara terbaik untuk mengatasi karies adalah lewat perawatan karies gigi oleh dokter gigi. Dokter akan mengecek kondisi gigi Anda dengan saksama sebelum melakukan tindakan yang diperlukan. Tergantung pada kondisi karies gigi, dokter mungkin melakukan beberapa tindakan seperti membersihkan, menambah fluoride, serta menambal gigi yang rusak. 



Terapi Fluoride



Dokter selalu menyarankan untuk menggunakan pasta gigi dengan fluoride, namun jika saat pemeriksaan dirasa kurang, maka Anda bisa diberi terapi fluoride. Terapi fluoride diberikan melalui suplemen yang memudahkan gigi untuk



mendapatkan



fluoride



dalam



jumlah



yang



dibutuhkan.



Untuk



pengaplikasiannya, suplemen fluoride umumnya dioleskan langsung di gigi. 



Penambalan Gigi



Gigi yang terkena karies, dibuang jaringan lunaknya yang terinfeksi dengan pengeboran dan lalu dilakukan penutupan dengan bahan tambal gigi. 



Perbaikan Saluran Akar Gigi



Karies yang menyerang bagian akar gigi bisa menimbulkan kerusakan serius pada kanal akar gigi dan bagian pulpa gigi.  Pada proses ini, bagian pulpa gigi akan dibersihkan dan dibuang, kemudian dokter akan memberikan obat anti infeksi dan menunggu agar kondisi pulpa bersih dan bebas infeksi. Setelah itu, pulpa gigi akan diganti dengan material buatan. Proses ini mirip dengan tambal gigi, dan memang biasanya secara umum orang menyebutnya sebagai tambal gigi saja.







Pencabutan Gigi



27



Jika dokter menganggap bahwa kerusakan gigi karena karies telah sampai tahap yang paling parah hingga menyebabkan gigi berlubang dan sudah merusak hampir keseluruhan mahkota gigi atau bagian struktural gigi, dokter akan menyarankan untuk mencabut gigi tersebut. Pencabutan gigi bertujuan untuk menghentikan penyebaran karies gigi dan menghindari terjadinya masalah gigi lain akibat gigi berlubang.



28



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dengan berakhirnya Praktek Kerja Lapangan selama 10 hari dapat terlaksana dengan bantuan semua pihak dan petugas-petugas yang ada di Puskesmas PakjoPelembang, sehingga Praktek Kerja Lapangan ini dapat terlaksana dengan baik, maka penulis dapat memberikan kesimpulan antara lain. Berdasarkan data yang diperoleh di Poli Gigi Puskesmas Pakjo pada periode JanuariMei, didapatkan data sebagaiberikut: a. Jumlah kunjunganpasientertinggi pada periode bulan Januari-Mei 2020adalahpada Bulan Januariyaituberjumlah342 pasien dan kunjungan pasien terendah pada periode bulan Januari-Mei 2020adalah pada Bulan April yaitu berjumlah 11 Pasien. b.



Kunjungan



penyakittertinggiadalahKaries



Gigisebanyak



387



orang



danpenyakitterendahGingivitis dan Penyakit jaringan periodontalsebanyak 103 orang Angkakejadian/prevalensiPada Kasus KariesDi Puskesmas Pakjo Palembang Bulan Januari-Mei Tahun 2020. c.



Jumlah penyakitKaries Gigi tertinggi pada bulan Februari yangberjumlah181 orang



B. Saran  Bagi Puskesmas Dalam mengatasi angka kejadian Karies Gigidi Puskesmas Pakjo ini, diharapkan tenaga kesehatan dapat terus melaksanakan upaya promotif di lingkungan UKGS maupun UKGMD pada wilayah kerja Puskesmas : 1. Melakukan penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut 2. Melakukan demonstrasi sikat gigi bersama  Bagi Masyarakat 1. Sikat gigi minamal 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur 29



2. Mengurangi makanan yang manis dan lengket, memperbanyak makanan yang menyehatkan gigi 3. Memeriksakan gigi ke Poli Gigi atau Dokter Gigi minimal 6 bulan sekali untuk mengurangi penyakit gigi dan mulut sedini mungkin.



30



DAFTAR PUSTAKA



Angela A. 2005. Pencegahan Primer Pada Anak Yang Tinggi.http://journal.unair. ac.id/filerPDF/DENTJ-38-3-07.pdf



Beresiko



karies



Anitasari, S., Rahayu, N. E. (2005).Hubungan frekuensi menyikat gigi dengan kebersihan gigi dan mulut siswa sekolah dasar negeri di kecamatan palaran kotamadya Samarinda propinsi Kalimantan Timur. Diunduh dari http://www.journal.unair.ac.id Ardyan, G.R. 2010.Serba Sebi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Bukune. Bagus rahmawan.2016.https://www.scribd.com/doc/294968847/Modul-Ilmu-Penyakit-GigiDan-Mulut.diakses pada januari 2016 Depkes RI.2008.Informatorium Obat Nasional Indonesia.Badan Pengawas Obat Dan Makanan.Jakarta Grandfa.2010.Jangan Remehkan Kebersihan Gigi danMulut.Http://id.shvoong.com/medicineand-helath/1648986-jangan-remehkan-kebersihan-gigi-dan-mulut. Diakses 02/01/2020. Hellosehat.com/penyakit/karies-gigi/ Herijulianti E, Indriani TS, Artini S. Pendidikan kesehatan gigi. Jakarta: EGC, 2001; p.101-3. Ilyas, Y. 2000. Study status karies http://www.journal.lib.unair.ac.id



gigi



penduduk



Indonesia.



Diunduh



dari



Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Putri, Megananda H, Herijulianti E, Dan Nurjanah N. 2010. Ilmu Pencegahan penyakit Jaringan keras dan jaringan pendukung gigi.Jakarta : EGC. Situmorang, N. 2005.Dampak karies gigi dan penyakit periodantal terhadap kualitas hidup.Diunduh dari http://library.usu.ac.id Republika.co.id/berita/nasional/umum/26/07/20/oq2vmq359-mayoritas-penduduk-indonesiaalami-karies-gigi Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: DepartemenKesehatan Republik Indonesia, 2013; p. 111-2. RISKESDAS. Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.



31



L A M P I R A N 32



DAFTAR RIWAYAT HIDUP



NamaLengkap



: Jolanda Dwi Astari



TempatTanggalLahir



: Baturaja , 12 Juli1999



JenisKelamin



:Perempuan



Agama



:Islam



Alamat



: Desa Penilikan No.11 Blok D Kec.Peninjauan, OKU



Email



:[email protected]



Nama Orang Tua Ayah



:Effransyah



Ibu



: Suhani



Alamat



: Desa Penilikan No.11 Blok D Kec.Peninjauan, OKU



Riwayat Pendidikan 1. SD Negeri 178 OKU



: Tahun Lulus2012



2. SMP Negeri1 OKU



: Tahun Lulus2014



3. SMA Negeri1 OKU



: Tahun Lulus2017



4. D III Keperawatan Gigi PoltekkesKemenkesPalembang



: Tahun Lulus2020



33



DAFTAR RIWAYAT HIDUP



Nama Lengkap



: Tony Megananda



Tempat Tanggal Lahir



: Pinang Belarik, 12 November 1999



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Agama



: Islam



Alamat



: Jln. Lintas Sumatera Dusun II Desa Ujung Mas Kabupaten Muara Enim 31351



Email



: [email protected]



Nama Orang Tua



:



Ayah



: Atmari



Ibu



: Pausia Heni



Alamat



: Jln. Lintas Sumatera Dusun II Desa Ujung Mas Kabupaten Muara Enim 31351



Riwat Pendidikan



Tahun Lulus



1. SD Negeri 1 Desa Ujan Mas Baru



2011



2. MTs Ar-Riyadh 13 Ulu Palembang



2014



3.MA Raudhatul Ulum Saka Tiga



2017



4.DIII Keperawatan Gigi PoltekkesKemenkes Palembang



2020



34



DAFTAR RIWAYAT HIDUP



Nama Lengkap



: Julyanti Eka Sari



Tempat Tanggal Lahir



: Palembang,02 Juli 1999



Jenis Kelamin



: Perempuan



Agama



: Islam



Alamat



: Jln. RA. AbusamahLr. Setia Kawan 1 No. 3126 Rt. 35/ Rw. 006 Kel. Suka Bangun Kec. Sukarami Palembang



Email



: [email protected]



Nama Orang Tua



:



Ayah



: Karmadi



Ibu



: Sunti Kasbiah



Alamat



: Jln. RA. AbusamahLr. Setia Kawan 1 No. 3126 Rt. 35/ Rw. 006 Kel. Suka Bangun Kec. Sukarami Palembang



Riwat Pendidikan



Tahun Lulus



1. SD KARTIKA II-22 Palembang



2011



2. SMP Karya Ibu Palembang



2014



3. SMA Muhammadiyah 1 Palembang



2017



4.DIII Keperawatan Gigi PoltekkesKemenkes Palembang



2020



35



DAFTAR RIWAYAT HIDUP



Nama Lengkap



: Nur Ayu Sabrina Wati



NIM



: PO.71.25.0.17.046



Tempat Tanggal Lahir



: Palembang, 13 November 1999



Jenis Kelamin



: Perempuan



Agama



: Islam



Alamat



: Jl. Lanang Kuaso No.92 Payaraman Barat,Kec. Payaraman, Kab. Ogan Ilir



Email



:[email protected]



Nama Orang Tua Ayah



: Sobri Hakki



Ibu



: Syamsinar



Alamat



: Jl. Lanang Kuaso No.92 Payaraman Barat Kec. Payaraman, Kab. Ogan Ilir



Riwayat Pendidikan



:



1. SDN 1 Payaraman



: Tahun Lulus 2011



2. SMP Negeri 1 Payaraman



: Tahun Lulus 2014



3. SMA Negeri 1 Indralaya Utara



: Tahun Lulus 2017



4. D III Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Palembang



: Tahun Lulus 2020



36