Laporan Saltrans 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI PERCOBAAN 1 “ATENUASI SALURAN TRANSMISI”



MEILANI RAHAYUNINGRUM 3.33.17.0.12 TK-2A



PROGRAM STUDI DIII TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2018



1. Tujuan Percobaan Setelah melaksanakan praktikum diharapkan mahasiswa dapat : 1. Mahasiswa dapat memahami kerja dari saluran transmisi. 2. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan kabel koaksial dengan konektor BNC. 3. Mahasiswa dapat mendefinisikan attenuasi pada saluran transmisi. 4. Mahasiswa dapat mengamati gelombang output pada osiloskop dan spectrum analyzer.



2. Landasan Teori Sistem transmisi merupakan usaha untuk mengirimkan suatu bentuk informasi dari suatu tempat ke tempat lain menjadi tujuan. noise PEMANCAR



MEDIA TRANSMISI



PENERIMA



redaman Perancangan sistem transmisi ditujukan untuk menjaga kualitas informasi yang dikandung agar sebisa mungkin informasi yang dikirim dapat diperoleh kembali tanpa mengurangi kualitas informasi Fungsi kabel coaxial adalah sebagai media penghubung yang berguna dalam mengalirkan transmisi data dari perangkat keras satu menuju perangkat keras yang lain. Untuk masalah kecepatan transmisi data kebal coaxial memiliki kecepatan yang cukup baik. Fungsi coaxial lainnya adalah guna membagi sinyal frekuensi tinggi atau disebut juga dengan sinyal broadband. Attenuation mengacu pada pelemahan sinyal selama ia berjalan melalui kabel. Ia kadang disebut sebagai roll off. Selama sinyal mengalir melalui kawat, gelombang kotaknya berubah bentuk sejauh ia mengalir. Jadi, attenuasi sebenarnya adalah fungsi dari panjang kabel. Jika sinyal mengalir terlalu jauh,ia bisa menurun kualitasnya sehingga stasiun penerimanya tidak mampu lagi menginterpretasikannya dan komunikasi akan gagal. Dalam arti lain atenuasi adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karena makin tingginya frekuensi sinyal tersebut Apabila sebuah sinyal dilewatkan suatu medium seringkali mengalami berbagai perlakuan dari medium (kanal) yang dilaluinya. Ada satu



mekanisme dimana sinyal yang melewati suatu medium mengalami pelemahan energi yang selanjutnya dikenal sebagai atenuasi (pelemahan atau redaman) sinyal. Spectrum Analyzer adalah alat yang berfungsi sebagai sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui jumlah distribusi energi dari suatu spektrum frekuensi yang dihasilkan oleh sinyal listrik. Dengan mengetahui distribusi energi sepanjang spektrum frekuensi, maka akan diperoleh informasi yang lainnya seperti : 1. Lebar bidang frekuensi (bandwidth), 2. Efek berbagai jenis modulasi, 3. Pembangkitan sinyal yang palsu



3. Alat dan Bahan yang Digunakan 1. Konektor BNC 2. Kabel koaksial 3. Solder 4. Tang potong 5. Spectrum analyzer 6. Function generator 7. Osiloskop 8. Cutter 9. Multimeter 10. Timah 11. Tenol



4. Langkah Percobaan 1. Kupas kulit kabel (Plastic Jacket) sekitar 1 cm, sehingga lapisan Metallic Shield (Lapisan Metal) kelihatan dan hai – hati agar tidak memotong kawat serabut dibagian dalamnya. 2. Kawat serabut ditekuk kebelakang dan buang “bounded aluminium” sehingga “Dielectric Insulator” atau lapisan plastik dapat terlihat. 3. Potonglah ujung Dielectric Insulator sekitar 1.5 mm. Sehingga inti kabel “Centre Core” dapat terlihat. 4. Lakukanlah solderan sedikit pada ujung inti kabel sehingg serabut dari kabel tersebut tidak terpisah – pisah. 5. Masukkanlah inti kabel pada lubang konektor BNC dengan baik dan benar.



6. Pastikan bahwa tembaga kabel menyentuh ujung lubang dari konektor BNC. 7. Lakukanlah jepitan pada stang kabel di konektor BNC menggunakan tang jepit agar kabel coaxial tidak bergerak dan tahan terhadap tarikan. 8. Kemudian lakukan solderan pada hasil jepitan tadi agar lebih kuat. 9. Pasanglah selang konektor BNC searah jarum jam. 10. Hubungkan antara kabel konektor dengan spectrum analyzer dan function generator. 11. Atur function generator dan spectrum analyzer. 12. Masukkan nilai frekuensi pada function generator dan atur amplitudonya agar memunculkan gelombang pada spectrum analyzer. 13. Catat hasilnya. 14. Hubungkan antara kabel konektor dengan osiloskop dan function generator. 15. Atur function generator dan osiloskop. 16. Masukkan nilai frekuensi pada function generator dan atur amplitudonya agar memunculkan gelombang pada osiloskop. 17. Catat hasilnya.



5. Data Hasil Percobaan Spectrum Analyzer & Function Generator Frekuensi



Daya



Amplitudo



(dBM)



- 42



+13



-53



3



-61,8



-7



10 MHz



Gambar



-33,5



+13



-33,4



3



-53,7



-7



-22,9



+13



-33



3



-42,4



-7



20 MHz



50 MHz



80 MHz



100 MHz



-19,9



+13



-30



3



-40,3



-7



-20,1



+13



-30,4



3



-40,4



-7



-20



+13



-30,1



3



-42,1



-7



-21,2



+13



-31,9



3



-41



-7



150 MHz



200 MHz



Osiloskop & Function Generator Frekuensi



Tegangan (mv)



Amplitudo



3320



+13



312



3



1000



-7



2520



+13



3760



3



820



-7



3480



+13



10 MHz



20 MHz



Gambar



50 MHz



80 MHz



1020



3



370



-7



224



+13



776



3



2440



-7



1460



+13



100 MHz



150 MHz



126



3



416



-7



134



+13



464



3



134



-7



360



+13



186



3



71,2



-7



200 MHz



6. Analisis Kabel Coaxial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik. Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel Coaxial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. Sifat-sifat elektris : Pada dasarnya kabel Coaxial memakai kawat tunggal yang menggelantung di tengah konduktor



yang



berbentuk silindris.



Kawat



tersebut



berada



pada



tengah tabung atau pipa yang kemudian di antara kabel – kabel tersebut disisipi semacam bahan isolator piringan. Kabel ini memiliki faktor redaman yang sangat kecil dengan pelindung yang juga sangat ketat akan kemungkinan interfensi dan gangguan radiasi. Walaupun saluran – saluran Coaxial yang memiliki sekat pada sekelilingnya mempunyai kerugian arus yang lebih kecil dibandingkan saluran dielektris yang pejal, akan



tetapi



pembuatannya



ternyata



lebih



sulit



karena



adanya



problem mekanisme penyimpan konduktor yang berbentuk bulat. Saluran Coaxial yang disertai dengan penyekat dalam jarak yang mendekati keadaan ideal memiliki udara sebagai dielektris atau sering disebut kabel berdielektris udara.



Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel Coaxial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi. Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan rupa. Pada perkembangannya, pemakaian pesawat telepon yang semakin meningkat menyebabkan adanya keterbatasan penampungan spektrum yang tersedia pada mikrowave. Hal ini berdampak pada peningkatan penggunaan kabel Coaxial sebagai penunjang jalur mikrowave pada jarak yang pendek. 7. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Sistem transmisi merupakan usaha untuk mengirimkan suatu bentuk informasi dari suatu tempat ke tempat lain menjadi tujuan. 2. Konektor BNC atau Bayonet Neil-Concelmen adalah jenis umum RF yang digunakan untuk konektor Kabel Coaxial. 3. Attenuation mengacu pada pelemahan sinyal selama ia berjalan melalui kabel. Ia kadang disebut sebagai roll off. 4. Power yang terdeteksi pada spectrum analyzer mengalami penurunan karena mengalami attenuasi . Atenuasi dapat terjadi karena adanya noise yang terjadi dari luar kabel atau dari kabel itu sendiri. Frekuensi kecil hanya dapat dideteksi oleh spectrum analyzer apabila menggunakan amplitudo besar (tidak bisa apabila amplitudo bernilai minus).