29 0 92 KB
BAB I LATAR BELAKANG Sekolah merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan manusia modern, baik dari segi sosial maupun dari segi kebutuhan pribadi. Sekolah juga merupakan
tempat
individu
belajar
dan
memenuhi
kebutuhan
untuk
mengembangkan dan mengaktualisasikan diri. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menunjang dan memberian semua aspek yang dibutuhkan siswa tersebut, maka tentu akan berdampak positif bagi perkembangan kemampuan, pencapaian prestasi dan kesejahteraan siswa disekolah. Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan RI No. 23 Tahun 2017 pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa hari sekolah dilaksanakan 8 jam sehari atau 40 jam selama lima hari dalam satu minggu adalah salah satu bukti bahwa sekolah sebagai tempat siswa menghabiskan sebagian besar waktunya memegang peranan penting dalam pembetukan dan pemenuhan kesejahteraan siswa. Kesejahteraan siswa disekolah sangat menentukan tingkat perkembangan dan pencapaian akademiknya. Kesejahteraan dapat dicapai ketika sekolah mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswanya. Rasa aman dan nyaman yang dirasakan oleh siswa bergantung pada padangan atau persepsi mereka terhadap sekolah. Sekolah yang dipandang baik oleh siswa, sebagai contoh, adalah sekolah yang memiliki iklim interaksi yang baik dan positif antar semua unsur, utamanya guru dan siswa. Roitse (2012) mengemukakan bahwa komunikasi yang positif antara guru dan siswa berpengaruh terhadap persepsi siswa terhada sekolah dan kesejahteraan siswa itu sendiri. Selain itu, kekerasan juga mempengaruhi kesejateraan siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Nidianti dan Desiningrum (2015) menemukan bahwa kesejahteraan siswa berkorelasi dengan tingkat agresivitas disekolah. Wang dan Wolcombe (2010) mengemukakan bahwa persepsi siswa terhadap lingkungan sekolah berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung pada prestasi akademik siswa. Persepsi terhadap sekolah dapat menjadi penentu tingkat school wellbeing siswa. School wellbeing adalah konsep kesejateraan sekolah dari sudut pandang siswa yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik sekolah,
hubungan sosial dan relasi yang terbentuk disekolah, kesempatan untuk pemenuhan kebutuhan dan aktualisasi diri yang tesedia, serta kondisi kesehatan siswa. Hingga saat ini, pentingnya kesejahteraan siswa atau scholl wellbeing tidak begitu diprioritaskan oleh mayoritas lembaga pendidikan. Sekolah hanya menuntut siswa meningkatkan prestasi belajar tanpa berusaha memperhatikan kesejahteraan siswa disekolah. Melihat dari dampak dan pengaruhnya, sudah seharusnya pembahasan mengenai school wellbeing diintensifkan dan disertai program-program konkret agar kesejahteraan siswa tercapai dan prestasi akademik meningkat.
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama Rahmat Affandi Rahma Wahyuningtyas Nizamuddin Said Ali Ahmad Isnaini Ma’ruf Widya Saraswati Rezky Azikin Jaya Arsyad Arif Ramli Anisa Salsabila Muhammad Rizkiawan Lyodra Zaskia Arin
No. Inisial 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
RA RW NSA AIM WS RAJ AAR AS MR LZA
No. Inisial 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
RA RW NSA AIM WS RAJ AAR AS MR
JK L P L L P L L P L P
3 4 5
6
Usia 16 tahun 17 tahun 16 tahun 17 tahun 17 tahun 18 tahun 17 tahun 17 tahun 16 tahun 17 tahun
7
Asal Sekolah SMAN 1 Gowa SMAN 1 Gowa SMAN 1 Gowa SMAN 1 Gowa SMAN 1 Gowa SMAN 1 Gowa SMAN 1 Gowa SMAN 1 Gowa SMAN 1 Gowa SMAN 1 Gowa
Respon Item 8 9 10 11 12
1 3
Kelas 10 10 10 11 10 12 10 11 10 11
14 15
1
2
S
S
N
S
S
S
S
TS
S
S
S
S
TS
S
TS
S
S
S
S
S
S
N
S
N
TS
TS
N
S
S
N
S
S
S
S
S
S
S
N
STS
S
S
S
S
TS
S
S T S S
S
S
S
N
S
S
N
S
TS
SS
S
S
TS
TS
S
N
S
S
N
S
S
TS
TS
S
N
N
TS
TS
S
S
S
N
S
S
S
N
S
SS
S
S
S
N
S
S
S
S
S
N
SS
N
TS
S
N
S
S
N
N
S
S
S
S
S
S
S
N
S
S
S
S
S
TS
TS
S
S
S
S
S
S
S
N
S
TS
S
TS
S
N
TS
S
S
S
S
S
S
TS
TS
S
N
S
N
N
S
S
Respon Item 16 17 18 19 20 TS
TS
TS
N
N
TS
TS
TS
SS
N
S
TS
S
S
S
N
TS
TS
S
S
S
STS
TS
S
N
S
N
S
N
S
S
S
S
S
S
TS
TS
TS
S
N
S
TS
S
N
S
10.
LZA
S
S
N
S
N
B. Pembahasan Interva l 48> 45-48 41-44 37-40