Laporan Star Delta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PERKAKAS LISTRIK SIMULASI DAYA (PENGASUTAN MOTOR STAR-DELTA) Dosen Praktikum : Ahmad Deni Mulyadi,ST.,MT



Disusun Oleh : Rizky Kurnia



131711058



POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jurusan Teknik Konversi Energi 2014



SIMULASI DAYA (PENGASUTAN MOTOR STAR-DELTA)



1.1 Tujuan Percobaan Setelah praktikum, mahasiswa diharapkan mampu 1. Membaca dan mengerti informasi teknik yang ada pada lembar kerja (job sheet) 2. Membedakan peralatan dan bahan instalasi yang digunakan dalam instalasi yang dikerjakan 3. Melakukan metoda-metoda instalasi yang sesuai dengan prinsip dasar instalasi listrik (penerangan, kontrol, dan daya) 4. Menggunakan peralatan dan bahan dengan tepat.



1.2 Dasar Teori Motor induksi adalah motor yang paling banyak digunakan di dunia, baik di industri maupun tumah tangga. Kelemahan dari motor induksi adalah arus startingnya besar, yaitu sekitar 6x arus nominal. Oleh karena itu, motor induksi ini terutama dengan rating menengah (sekitar 3-15 kVA) keatas harus diasut dengan pengasutan bintang segitiga (Y-delta), sehingga arus starting menjadi sekitar 1,8x arus nominal. Saklar pengasutan bintang-segitiga harus memelihara posisi start sampai motor mendekati kecepatan nominalnya (sekitar 80% kecepatan nominal). Saklar pengasutan harus merubah dari hubungan bintang ke hubungan segitiga dalam waktu yang cepat supaya motor tidak kehilangan kecepatannya. Motor-motor yang akan dioperasikan perlu diberi pengaman terhadap pengaruh internal (hubung singkat dan beban lebih) dan pengaruh eksternal (benda padat atau cair). Pengaman terhadap hubung singkat dan beban lebih dilakukan dengan memasang sekring (fuse) atau pemutus tenaga (circuit breaker) yang dipasang seri dengan motor. Nilai dari sekering menurut PUIL adalah 4x arus nominal motor, sedangkan nilai untuk pemutus tenaga adalah 1,5x arus nominal untuk motor yang diasut dengan bintang-segitiga dan 2,5x arus nominal untuk motor yang diasut langsung.



Kontaktor-kontaktor dan kabel yang digunakan dalam saklar pengasutan langsung maupun bintang-segitiga, juga harus disesuaikan dengan arus nominal motornya. Menurut PUIL, kapasitas hantar (KHA) kabel yang digunakan harus 1,1x arus nominal motor atau arus yang melewatinya. Sedangkan rating kontaktor disesuaikan dengan fungsi kontaktor, apakah sebagai kontaktor utama, bintang atau segitiga. Motor induksi dengan pengasutan segitiga -bintang dengan sakelar manual Rangkaian bintang-segitiga juga dapat dilaksanakan menggunakan kontaktor secara elektromagnetik. Motor induksi dirangkai dengan sakelar manual bintang-segitiga.Saat sakelar posisi tuas 0, semua rangkaian terbuka, sehingga motor dalam kondisi tidak bertegangan. Saat sakelar posisi bintang (tanda Y),L 1 - U 1;L 2 - V 1, danL 3 - W 1, sementara W2-U2-V2 dihubungsingkatkan. Tegangan ke stator Ketika sakelar posisi segitiga(tanda∆ ), motor induksi bekerja pada tegangan normal, arus nominal dan torsi nominal.Belitan stator mendapatkan tegangan sebesar tegangan phasa ke phasa. Harus diperhatikann ameplate motor untuk hubungan segitiga bintang harus disesuaikan dengan tegangan kerja yang digunakan, jika salah menggunakan belitan akan terbakar. Karakteristik arus fungsi putaran I = f(n) pengasutan bintang -segitiga, ketika motor terhubung bintang, arus starting dua kali arus nominalnya sampai 75% dari putaran nominal. Ketika motor terhubung segitiga arus motor meningkat empat kali arus nominalnya. Secara berangsur-angsur arus motor menuju nominal saat putaran motor nominal. Karakteristik torsi fungsi putaran T =f(n) pengasutan bintang -segitiga. memperlihatkan ketika motor terhubung bintang, torsi starting sebesar setengah dari torsi nominalnya sampai 75% dari putaran nominal. Ketika motor terhubung segitiga torsi motor meningkat menjadi dua kali lipat torsi nominalnya. Secara berangsur-angsur torsi motor mendekati nominal saat putaran motor nominal.



1.3 Alat yang Digunakan 



Tang (potong, kombinasi, lancip, crimping tool)







Pisau pengupas kabel







Obeng (plus, minus)







Penggaris baja







Palu







Tester Jaringan







Jara



1.4 Bahan yang Digunakan 



Sekrup







Clamp







Papan multiplek







Terminal blok







Kontaktor







TOR







Timer On Delay







Push Button







Rel Alumunium (dudukan kontaktor)







Kabel NYM 4 X 1.5 mm







Kabel NYAF 1.5 mm



1.5 Prosedur Percobaan



1.



Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan.



2.



Menyiapkan papan multiplek.



3.



Pemasangan kabel NYM pada terminal blok Penghantar yang akan dipasangkan pada terminal,yaitu L1,L2,L3.Masing-masing kabel dipotong sesuai dengan panjang ukurannya,lalu dikupas menggunakan pisau pemotong kabel. Didapatkan tiga penghantar yaitu L1,L2,L3.Masing-masing penghantar dipasangkan pada terminal sesuai diagram pengawatan.Untuk memasangkannya,penghantar dibentuk mata itik lalu dipasangkan pada sekrup dikencangkan oleh obeng.



4.



Sebelum kabel dipasang di papan multiplek, di beberapa bagian kabel dibending terlebih dahulu dengan radius kurang dari 90 derajat, dengan jalurnya masingmasing. Setelah itu, untuk menguatkan pemasangan kabel, maka ditambahkan dengan clamp di beberapa bagian kabel.



5.



Pemasangan kabel NYAF pada saklar push button Kabel NYAF yang akan dipasang dikupas terlebih dahulu.Setelah dikupas maka bagian dalam kabel (serabut) dibentuk mata itik lalu dipasangkan pada sekrup saklar push button dan dikencangkan menggunakan obeng.



6.



Pemasangan kabel NYM pada kontaktor. Penghantar yang akan dipasangkan pada kontaktor,yaitu L1,L2,L3.Masing-masing kabel dipotong sesuai dengan panjang ukurannya,lalu dikupas menggunakan pisau pemotong kabel. Didapatkan tiga penghantar yaitu L1,L2,L3.Masing-masing penghantar dipasangkan pada terminal sesuai diagram pengawatan.Untuk memasangkannya,penghantar dicrimping bagian ujungnya,lalu bagian yang telah dicrimping dipasangkan dengan cara dijepit oleh sekrup pada kontaktor lalu dipasangkan lalu dikencangkan oleh obeng.



7.



Pemasangan rel alumunium (dudukan kontaktor).Pada papan multiplek dilubangi dengan menggunakan jara.Lubang yang telah dibuat digunakan untuk memasangkan sekrup,lalu pasangkan rel alumunium pada papan multiplek lalu kuatkan dengan sekrup.



8.



Pemasangan kontaktor,TOR,dan time on delay. Tempatkan kontaktor pada rel alumunium,lalu pasangkan TOR dengan cara memasangkan baut yang berada di atas TOR dengan lubang sekrup di bawah kontaktor.Kemudian,pasangkan time on delay di atas kontaktor.



9.



Pemasangan terminal blok. Pemasangan terminal blok dilakukan dengan cara menempelkan terminal blok ke papan dengan sekrup dan dikuatkan menggunakan obeng. Sekrup-sekrup tempat terpasangnya mata itik sebaiknya dikuatkan lagi menggunakan obeng.



10. Pemasangan saklar



push button. Pasangkan dudukan saklar pada papan dan



pasangkan bagian saklar yang sudah dipasangi kabel NYAF sesuai aturan pemasangan.Lalu kuatkan menggunakan sekrup. 11. Menghubungkan saklar push button dengan kontaktor dan TOR. Masing-masing bagian ujung kabel NYAF yang akan dihubungkan ke kontaktor di crimping terlebih dahulu.Bagian serabut dipasangkan dengan cara dijepit oleh sekrup yang terdapat di dalam kontaktor.Lalu kuatkan dengan obeng. Di bagian terminal,antara L1 dengan penghantar kontrol ke kontaktor diberi jumper sebagai penghubung.



12. Setelah semua komponen terpasang pada papan multiplek,kinerja rangkaian simulasi daya di test menggunakan tester jaringan.Jika tester menyala ketika disentuhkan ke terminal,artinya komponen sudah terhubung sebagaimana mestinya.



1.6 Gambar Instalasi



1.7 Pembahasan Pada praktikum simulasi daya dengan konfigurasi star delta ini menggunakan 3 buah kontaktor, berbeda dengan praktikum sebelumnya yaitu praktikum dengan konfigurasi DOL yang hanya menggunakan 1 buah kontaktor. Pada praktikum ini digunakan juga sebuah timer on delay yang berfungsi untuk mengalihkan konfigurasi star ke konfigurasi delta, pada rangkaian simulasi daya dengan system pengasutan star-delta ini ketiga kontaktor tidak boleh bekerja secara bersama-sama dalam waktu yang bersamaan. Pada saat tombol start ditekan, maka motor akan berputar dengan konfigurasi star, kemudian dalam selang waktu tertentu motor akan berganti konfigurasi menjadi konfigurasi delta. Pada saat konfigurasi star kontaktor yang aktif adalah K1 dan K5, sedangkan pada saat konfigurasi delta kontaktor yang aktif adalah kontaktor K1 dan K3. Lamanya waktu motor untuk berpindah konfigurasi dari star ke delta sesuai dengan setting yang dilakukan pada timer on delay. Pada rangkaian control dapat dilihat bahwa pada kontaktor K3 dipasang kontak bantu NC K5 juga sebaliknya, pada kontaktor K5 dipasang juga kontak bantu NC K3. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan pada saat kontaktor K3 aktif, kontaktor K5 tidak bisa aktif karena kontak bantu K3 akan aktif dan membuka yang menyebabkan tidak akan ada arus yang mengalir menuju K5, begitu pun sebaliknya.



1.8 Kesimpulan



Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapt disimpulkan bahwa: 



Pengasutan motor induksi dengan konfigurasi star-delta mengurangi arus start awal motor dan lonjakan torka.







Pengasutan dengan menggunakan konfigurasi star-delta menggunakan 3 buah kontaktor







Ketiga kontaktor dalam pengasutan konfigurasi star-delta tidak boleh bekerja secara bersama-sama, harus bergantian motor terhubung star terlebih dahulu kemudian terhubung delta







Bergantinya kontaktor dapat terjadi karena adanya timer on delay