Laporan Tugas Pandai Besi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KE PANDAI BESI



Disusun Oleh : 1. Muhammad Dawud Afriansyah



1411900144



2. Mukhammad Misbakh Saffana 3. Martina De Pores Rio Gani



1411900151 1411900135



PRODI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2019 / 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan proses manufaktur yang berjudul Hasil Pengamatan di Pande Besi. Tidak lupa shalawat serta salam selalu



kita



curahkan



kepada



Nabi



besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang benar. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Jaka Purnama,ST.,MT. yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Kami berharap laporan ini bisa menambah wawasan bagi pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.



Surabaya, 8 April 2020



i



Daftar Isi KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i BAB I......................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1 1.1.



Latar Belakang.......................................................................................................................1



1.2.



Rumusan Masalah..................................................................................................................2



1.3.



Tujuan Masalah......................................................................................................................2



BAB II.....................................................................................................................................................3 PEMBAHASAN........................................................................................................................................3 2.1.



Proses Kegiatan di Pandai Besi...............................................................................................3



A.



Proses Penempaan................................................................................................................3



B.



Proses Pemukulan..................................................................................................................6



C.



Hasil dari Proses Pembentukan.............................................................................................6



2.2.



Kelebihan dan Kekurangan dari proses pemanasan..............................................................7



A.



Kelebihan...............................................................................................................................7



B.



Kekurangan............................................................................................................................7



BAB III....................................................................................................................................................8 PENUTUP...............................................................................................................................................8 3.1.



Kesimpulan............................................................................................................................8



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Industri pandai besi merupakan suatu usaha perorangan yang bergerak di bidang



pertukangan besi. Seseorang yang menunjukkan perannya dan terbukti kemahirannya, biasanya diakui pakar didalam bidang tersebut. Kemahiran pandai besi pada awalnya tertumpu pada pembuatan senjata- senjata tradisional seperti keris, parang dan pedang yang diturunkan secara turun temurun yang melibatkan segala potensi yang ada dikeluarganya dan masyarakat sekitar. Namun, pada perkembangannya terjadi peralihan dari pembuatan senjata tradisional ke alat-alat pertanian/ perkebunan. Dalam membuat alat-alat yang dipesan konsumen, industri rumahan pande besi menggunakan peralatan yang sederhana. Pengetahuan yang digunakan dalam pembuatan peralatan berdasarkan ilmu yang didapat secara turun temurun. Dalam proses pembuatan peralatan, industri rumahan pande besi menggunakan cara pengerasan hardening dengan pendinginan benda kerja yang selalu menggunakan air sebagai media pendingin. Perlakuan panas hardening adalah salah satu proses untuk mengubah strukturlogam dengan jalan memanaskan benda kerja dalam furnace (tungku) padatemperatur yang ditentukan selama periode waktu tertentu kemudian didinginkansecara cepat dengan media pendingin seperti air, air garam, oli dan solar yang masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-beda. Perlakuan panas hardening adalah proses kombinasi antara proses pemanasan dan pendinginan dari suatu logam atau paduannya dalam keadaan padat untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu. Oleh karena itu, kunjungan ini diadakan agar mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh tentang tata kerja, alat-alat yang digunakan. Laporan ini membahas tentang proses kegiatan di Pande Besi. Kegiatan ini dapat menambah pengalaman pengetahuan dan dituntuf aktif menggali informasi.



1



1.2.



Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses yang terjadi di Pandai Besi ? 2. Apa Kelebihan dan Kekurangan proses pemanasan ?



1.3.



Tujuan Masalah 1. Mengetahui proses kegiatan yang terjadi di Pandai Besi 2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan proses pemanasan



BAB II PEMBAHASAN 2.1. Proses Kegiatan di Pandai Besi A. Proses Penempaan Forging (Penempaan) adalah proses pembentukan yang paling tua umurnya yang digunakan untuk memproduksi barang- barang kecil yang keakuratan dalam ukurannya tidak begitu penting. Bagian-bagiannya dibentuk dengan memanaskannya di api terbuka atau perapian.Penekanan dapat dilakukan dengan tekanan kejut atau tekanan berangsur-angsur (perlahan). Proses penekanan tersebut akan menghasilkan bentuk benda kerja yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Proses penempaan merupakan salah satu dari beberapa jenis pengerjaan logam yang paling tua. Proses penempaan sudah dikenal dan dilakukan sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Ketika itu penempaan dilakukan untuk membuat koin dan perhiasan.



Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan besi di tempat penempaan dengan pengaturan suhu yang tepat sehingga dapat memuai dan mudah dibentuk di bawah tekanan. Pembentukan dilakukan di bawah kendali tangan menggunakan alat-alat tangan. Berdasarkan temperatur kerjanya, penempaan dibagi menjadi hot forging (warm forging) dan cold forging. 1.



Hot forging Hot forging atau penempaan panas merupakan proses penempaan yang



dilakukan pada logam bersuhu tinggi (panas). Proses hot forging dilakukan bila logam yang ingin ditempa perlu dikurangi kekuatannya dan ditingkatkan sifat mampu bentuknya. Karena logam yang akan ditempa kekuatannya berkurang dan mampu bentuknya meningkat, hot forging relatif memerlukan gaya yang lebih kecil dibanding cold forging. Tingginya sifat mampu bentuk membuat produk hasil hot forging memiliki akurasi ukuran dan kualitas permukaan yang lebih buruk dibandingkan dengan cold forging.



2.



Cold forging Cold forging atau penempaan dingin merupakan proses penempaan yang



dilakukan pada logam bersuhu ruang. Proses penempaan ini memerlukan gaya yang lebih besar dibandingkan dengan hot forging. Hal tersebut dikarenakan logam yang dingin memiliki kekuatan yang lebih besar daripada logam yang panas. Syarat dari logam atau



material yang dapat dikerjakan dengan cold forging yakni harus memiliki sifat mampu bentuk yang tinggi pada suhu ruang. Syarat tersebut harus dipenuhi supaya perubahan bentuk dapat terjadi tanpa timbulnya retak atau patah. Dibandingkan dengan hot forging, cold forging memiliki akurasi ukuran dan kualitas permukaan yang lebih baik. Jenis-jenis Penempaan Berdasarkan derajat pembatasan arah aliran benda kerja oleh cetakan, penempaan dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis penempaan tersebut antara lain: (1) Open-die forging. (2) Impression-die forging. (3) Flashless forging. Selain tiga jenis penempaan di atas, ada jenis penempaan lain yang mampu menghasilkan produk yang lebih presisi. Jenis penempaan ini dikenal dengan sebutan precision forging. Jenis-jenis Mesin Tempa Seperti yang telah diuraikan di awal, penekanan pada proses penempaan dapat dilakukan secara kejut maupun perlahan. Penekanan yang berbeda tersebut memerlukan mesin tempa yang berbeda pula. Mesin tempa untuk penekanan secara kejut disebut forging hammer, sedangkan untuk penekanan perlahan disebut forging press.



B. Proses Pemukulan Setelah proses pemanasan, tahap selanjutnya yaitu proses pemukulan besi yang dilakukan di tempat yang sudah disediakan



hingga



terbentuk



sesuai



dengan



yang



diinginkan.



C. Hasil dari Proses Pembentukan



GAMBAR TERSEBUT BUKTI BAHWA KAMI TELAH BERKUNJUNG DI PANDAI BESI.



2.2.



Kelebihan dan Kekurangan dari proses pemanasan A.



Kelebihan 1.



2. 3. 4. 5.



B.



Porositas dalam logam dapat dikurangi. Batangan hasil cor biasanya memiliki banyak lubang berisi udara. Lubang tersebut akan tertekan dan hilang akibat gaya kerja yang tinggi. Sifat fisis logam akan meningkat, diakibatkan adanya penghalusan butir logam. Jumlah energi untuk menghasilkan kerja dalam mengubah bentuk baja lebih sedikit ketimbang proses pembentukan dingin. Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam. Butir yang kasar dan butir berbentuk kolum di perhalus.karena hal ini berlangsung di daerah rekristalisasi,pengerjaan panas berlangsung terus sampai limit bawah tercapai dan menghasilkan struktur butir yang halus.



Kekurangan 1.



2. 3. 4. 5.



Porositas dalam logam dapat dikurangi. Batangan hasil cor biasanya memiliki banyak lubang berisi udara. Lubang tersebut akan tertekan dan hilang akibat gaya kerja yang tinggi. Sifat fisis logam akan meningkat, diakibatkan adanya penghalusan butir logam. Jumlah energi untuk menghasilkan kerja dalam mengubah bentuk baja lebih sedikit ketimbang proses pembentukan dingin. Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam. Butir yang kasar dan butir berbentuk kolum di perhalus.karena hal ini berlangsung di daerah rekristalisasi,pengerjaan panas berlangsung terus sampai limit bawah tercapai dan menghasilkan struktur butir yang halus.



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Forging (Penempaan) adalah proses pembentukan yang dilakukan dengan cara memanaskan besi di tempat penempaan dengan pengaturan suhu yang tepat sehingga dapat memuai dan mudah dibentuk di bawah tekanan. Pembentukan dilakukan di bawah kendali tangan menggunakan alat-alat tangan. Berdasarkan temperatur kerjanya, penempaan dibagi menjadi hot forging (warm forging) dan cold forging. Berdasarkan derajat pembatasan arah aliran benda kerja oleh cetakan, penempaan dibagi menjadi dua jenis yaitu open-die forging dan Closed die forging atau impression die forging. Proses yang terjadi di Pandai besi yaitu pemanasan,pemukulan hingga terbentuk suatu alat yang diinginkan.