13 0 334 KB
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Anak adalah orang yang berusia 0 – 20 tahun dan belum menikah (Dep.Kes RI).Anak merupakan tumpuan harapan keluarga dan cikal bakal berdirinya suatu bangsa.Peningkatan kualitas suatu bangsa berkaitan erat dengan upaya kesehatan bangsanya.Kesehatan dalam hal ini kesehatan pada anak merupakan investasi dan modal utama untuk kemajuan negara. Seorang anak akan selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Seperti tercantum dalam Child Health USA, 2009 p.6., anak – anak sebagai anak – anak yang tetap tumbuh dan berkembang. Dasar ini mempunyai sejumlah karakteristik yang dinamis guna meningkatkan vitalitas serta memerlukan pendekatan kesehatan yang spesifik yang berhubungan untuk keperluan – keperluan perubahan anak. Pembinaan kesehatan pada anak sekolah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Derajat kesehatan anak dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit serta lingkungan hidup yang sehat. Pembinaan anak sekolah memerlukan peran serta perawat kesehatan masyarakat untuk menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian anak dalam menjalankan hidup sehat. Anak yang sehat akan produktif sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang dapat dijadikan modal pembangunan nasional. 1
2
Mengingat pentingnya pembinaan kesehatan pada anak sejak dini dan harapan atas tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan dan pembinaan anak sekolah ini, maka kami sebagai Mahasiswa Program Profesi Ners : Program Studi Ilmu Keperawatan merasa perlu untuk ikut terlibat dan mendapatkan pengalaman praktek komunitas, khususnya keperawatan kesehatan sekolah, karena itu kami membuat makalah atau laporan yang berjudul Tinjauan Lapangan tentang Usaha Kesehatan Sekolah Tentang Pengelolaan Sampah di SMP Negeri 6 Banjar Desa Jajawar Kota Banjar
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan tentang pengelolaan sampah. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah melakukan praktik di UKS diharapkan mahasiswa mampu : a. Mengkaji dan menganalisa kondisi lingkungan sekolah di SMP Negeri 6 Banjar b. Membuat intervensi atau rancangan program kesehatan anak sekolah, sesuai dengan masalah kesehatan yang ditemukan di SMP Negeri 6 Banjar c. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana program d. Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan dalam intervensi keperawatan
3
C. Metode Penulisan Metode penulisan laporan ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan atau studi kasus di SMP Negeri 6 Banjar Dusun Jajawar Wetan Desa Jajawar Kota Banjar.
D. Sistematika Penulisan BAB I
: Pendahuluan A. Tujuan Latar belakang B. Penulisan C. Metode penulisan D. Sistematika penulisan
BAB II
: Tinjauan pustaka A. Landasan Ilmiah B. Peran Perawat
BAB III
: Tinjauan Lapangan A. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan B. Pelaksanaan pelayanan kesehatan C. Pelaksanaan Pembinaan Lingkungan
BAB IV
: Analisa Dan Pembahasan
BAB V
: Kesimpulan&Rekomendasi
Referensi Lampiran
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah. Salah satu 1. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan agar anak sekolah tersebut memiliki : a. Pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup bersih dan sehat. b. Nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup bersih dan sehat. c. Keterampilan
dalam
melaksanakan
hal
yang
berkaitan
dengan
pemeliharaan pertolongan, dan perawatan kesehatan. d. Kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan hidup bersih dan sehat. e. Kemampuan dalam mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan tersebut program pendidikan kesehatan dapat diberikan melalui kegiatan intra dan ekstrakulikuler.
4
5
2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Tujuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah agar anak usia sekolah memiliki : 1. Keterampilan dan kemampuan untuk menjalankan tindakan hidup bersih dan sehat, dan terdorong untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. 2. Daya tahan serta tercegahnya kelainan 3. Kemampuan untuk pulih dari sakit dan tercegahnya komplikasi penyakit. 3. Pelaksanaan Pembinaan Lingkungan Sehat Tujuan penyelenggaraan pembinaan lingkungan adalah agar terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat baik secara fisik sosio, kultural, maupun spiritual. Sedangkan dalam praktek keperawatan komunitas ini lebih ditekankan pada lingkungan fisik sekolah.
B. Peran Perawat / Ners Pada Program UKS 1. Pengertian Kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan kesehatan anak usia sekolah. Sesuai Undang-undang nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak adalah orang yang berusia 012 tahun dan belum menikah. Pembinaan kesehatan anak dibagi atas dua bagian besar yaitu :
6
a. Pembinaan kesehatan bayi, balita serta anak prasekolah (kelompok umur 0-6 tahun) b. Pembinaan kesehatan anak usia sekolah (kelompok umur 7-12 tahun) Perbedaan kelompok sasaran ini dilakukan karena adanya permasalahan yang berbeda yang memerlukan pola pembinaan kesehatan yang berbeda pula. 2. Tujuan a. Tujuan umum Menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian anak untuk hidup sehat yang memungkinkan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. b. Tujuan khusus 1). Meningkatkan kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi melalui: a). Penajaman kepekaan terhadap masalah kesehatan pada dirinya, keluarga serta lingkungannya. b). Peningkatan cara berpikir yang berorientasi kepada kesehatan yang dihadapi. c). Peningkatan kemampuan pengendalian diri sehingga dapat mengatur perilaku dan menjalankan prinsip hidup sehat. 2). Meningkatkan kemampuan anggota keluarga, terutama ibu dalam pengasuhan anak yang menolong.
7
3. Usaha Kesehatan sekolah a. Pengertian UKS merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal. UKS memiliki tiga kegiatan utama yang disebut dengan TRIAS UKS, yang terdiri atas: 1). Pendidikan kesehatan 2). Pelayanan kesehatan 3). Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat b. Tujuan 1) Tujuan umum Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. 2) Tujuan khusus Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang didalamnya meliputi: a) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama. b) Sehat baik dalam arti fisik, mental maupun sosial
8
c) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahguna narkotika, obat-obatan dan bahan berbahaya, alkohol, rokok dan sebagainya. c. Sasaran 1). Sasaran pelayanan kesehatan Sasaran pelayanan kesehatan adalah peserta didik di sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah, termasuk perguruan agama, sekolah kejuruan dan sekolah luar biasa. 2). Sasaran pembinaan a) Pelaksanaan kesehatan di sekolah b) Lingkungan, khususnya: lingkungan fisik sekolah dan lingkungan rumah tangga. 4. Peran Perawat Keperawatan adalah suatu profesi yang mempunyai ciri – ciri dan kriteria tertentu sebagai suatu profesi, diantaranya memiliki body of knowledge dan berbentuk pelayanan yang berorientasi pada masyarakat. 1. Peran Pelaksana ( Care Giver ) Peran yang utama dari perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai pelaksana asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan / keperawatan apakah itu di rumah, di sekolah, puskesmas, panti dan sebagainya sesuai dengan kebutuhannya.
9
2. Peran Sebagai Pendidik ( Health Educator ) Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Peran ini dapat berupa penyuluhan kesehatan kepada anak sekolah dan guru UKS maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik keperawatan antara sesama perawat / tenaga kesehatan lain. 3. Peran Sebagai Pengelola Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawat berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan / pelayanan keperawatan serta mengorganisasi dan mengendalikan sistem pelayanan keperawatan.
10
BAB III TINJAUAN LAPANGAN
A. Situasi dan Kondisi 1. Kajian Situasi Sekolah SMP Negeri 6 Banjar merupakan salah satu Sekolah Menegah Pertama yang ada di wilayah Desa Jajawar Kecamatan Banjar Kota Banjar. Kepala sekolah yang memimpin pada saat ini adalah Ibu Nia Kurniasih, M,Pd dengan 20 orang staf pengajar PNS, dan non PNS/tidak tetap 2 orang. Sekolah ini memiliki anak didik sebanyak 241 anak, terdiri atas 131 laki-laki dan 110 perempuan. Untuk selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 1 Distribusi Siswa SMP Negeri 6 Banjar Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015 Kelas
Laki-laki
Presentase
Perempuan
Presentase
I II III Total
39 40 52 131
30% 30% 40% 100%
36 40 34 110
33% 36% 31% 100%
Jumlah Total 75 80 86 241
11
2. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Menurut staf guru, UKS sudah terbentuk namun kegiatan kesehatan sekolah yang dilakukan hanya pemberian P3K dan penyediaan obat-obat darurat bagi P3K. Menurut staf guru, penyuluhan kesehatan secara khusus seperti tentang PHBS sudah di laksanakan tetapi hanya pemeriksaan kesehatannya hanya kelas 1 saja, selain itu pemberian imunisasi oleh pihak Puskesmas Banjar 1 pernah dilakukan. pendidikan kesehatan disisipkan dalam kegiatan intrakurikuler seperti bidang studi IPA dan pendidikan Jasmani, sedangkan kegiatan ekstrakulikuler yang ada adalah pramuka. 3. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan murid perwakilan kelas I – III sebanyak 50 orang yang dilakukan oleh Mahasiswa PPN STIKes BP Banjar selama 2 hari yakni tanggal 30 dan 31 Oktober 2015 didapatkan data sebagai berikut: 4. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Menurut staf guru, UKS sudah terbentuk namun kegiatan kesehatan sekolah yang dilakukan hanya pemberian P3K dan penyediaan obat-obat darurat bagi P3K. Menurut staf guru, penyuluhan kesehatan secara khusus seperti tentang PHBS sudah di laksanakan tetapi hanya pemeriksaan kesehatannya hanya kelas 1 saja, selain itu pemberian imunisasi oleh pihak Puskesmas Banjar 1 pernah dilakukan. Pendidikan kesehatan disisipkan dalam
12
kegiatan intrakurikuler seperti bidang studi IPA dan pendidikan Jasmani, sedangkan kegiatan ekstrakulikuler yang ada adalah pramuka. 5. Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan Fasilitas sekolah terdiri atas 10 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah yang menyatu dengan staf TU, 1 ruang staf pengajar, 2 kamar mandi siswa, 3 kamar mandi guru dan staf sekolah, 1 ruang PMR, 1 ruang OSIS, 1 ruang Pramuka, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang labolatorium IPA, 1 ruang labolatorium computer, 1 ruang keterampilan, 1 koprasi, 2 kantin di dalam sekolah dan sebelah kantin terdapat 1 rumah dinas. Lantai ruangan kelas menggunakan keramik dan terlihat agak kotor di depan ruang kelas terdapat banyak sampah berserakan. Di sekolah ini tersedia penjual jajanan yang letaknya di Pinggir dan di dalam sekolah, makanan yang disediakan berupa kue-kue, goreng-gorengan, makanan kecil, buah-buahan dan minuman, kondisi jajanan terbuka. Di setiap kelas terdapat tempat sampah, tapi belum terpisah berdasarkan jenis sampah (organik, anorganik, dan B3). Bila sampah telah penuh biasanya dibuang oleh siswa atau staf guru sekolah ke lobang sampah yang dibuat khusus untuk sekolah, akan tetapi di pinggir kelas ada bekas sampah yang di bakar. Kondisi tiap kelas sekolah memiliki ventilasi yang cukup 10 % dari luas lantai dengan jendela kaca yang agak kotor, lantai sekolah untuk kelas I sampai kelas III agak berdebu dan kotor, meja dan kursi sekolah tidak tertata dengan rapi. Halaman sekolah sebagian di tembok dan sebagian lagi masih
13
berupa tanah terbuka dan tidak berumput sehingga bila musim panas seperti saat pengkajian debu berterbangan dan mengotori ruangan kelas, sedangkan pada musim hujan akan menjadi berlumpur. Jadwal kebersihan kelas cukup berjalan setiap hari. Halaman kelas ditanami bunga dan ada yang tidak ditanami. Menurut salah satu siswa mengatakan ada jadwal kebersihan tiap kelas baik tiap hari maupun tiap minggu, dan dilakukan setiap jumat atau sabtu.
b. Program UKS di SMP Negeri 6 Banjar Usaha Kesehatan Sekolah ditujukan pada kelompok peserta didik di sekolah menengah pertama sampai dengan sekolah atas. Menurut Clark dalam Nursing in Community menyebutkan salah satu peran perawat komunitas adalah sebagai konsultan bagi sekolah yang memeiliki masalah kesehatan secara sistem. Kenyataan
yang
ditemukan
upaya
dalam
peningkatan
kemampuan hidup sehat dan membentuk perilaku hidup sehat, ini berarti usaha kesehatan sekolah di SMP Negeri 6 Banjar masih perlu ditingkatkan. Perawat Komunitas seharusnya memegang
peranan
sebagai coordinator dan supervisor dalam pelaksanaan program kesehatan antar sekolah dan pengawas program sekolah dengan cara
14
lobbiying dan negosiasi dengan pelayanan kesehatan yang membina program terkait. Peran lain yang harus diwujudkan adalah sebagai educator mengajarkan teori-teori tentang dasar perawatan anak sekolah dengan memberi pelajaran pada orang yang bertanggung jawab dalam membina kesehatan anak sekolah yaitu guru UKS.
15
16
PLANOF ACTION KEGIATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH SMP NEGERI 6 BANJAR DESA BEBER KEC. CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS N O 1.
MASALAH
AKTIVITAS
WAKTU
Tidak 1. Membina adekuatnya kebersihan pemenuhan perseorangan personal peserta didik hygiene pada dengan : murid SMP a. Screening 16 Maret 2012 Negeri 6 kesehatan Banjar akibat kebersihan diri kurangnya (kuku, telinga, pengetahuan gigi, rambut dan murid tentang kulit) personal hygiene.
b. Penyuluhan tentang PersonalHygien e, Pendidikan Perawatan Kuku, Cuci tangan, Cuci Rambut
17 Maret 2012
PENANGGUNG JAWAB
Indra N, S.Kep Eulis, S.Kep
Indra N, S.Kep Chandra H, S.Kep Harry T, S.Kep Rizal W, S.Kep Mamah, S.Kep Eulis, S.Kep
TEMPAT
SMP Negeri 6 Banjar
Semua kelasSMP Negeri 6 Banjar
STRATEGI
INDIKATOR STANDAR KRITERIA
Sosialisasi (ceramah dan diskusi)
Mendapatkan data-data tentang kesehatan siswa
Sosialisasi ( ceramah dan diskusi)
Siswa-siswi dapat mengerti tentang kebersihan diri dan cuci tangan yang baik.
Disepakati untuk mengadakan Screening dan penyuluhan tentang kebersihan diri, Adanya poster-poster
17
c. Demonstrasi cuci tangan yang baik dan yang benar.
d. Pembuatan poster-poster tentang 7 langkahCuci Tangan yang baik
17 Maret 2012
Indra N, S.Kep Chandra H, S.Kep Harry T, S.Kep Rizal W, S.Kep Mamah, S.Kep Eulis, S.Kep Indra N,S. Kep
Lapangan Bola Voly SMP Negeri 6 Banjar
SMP Negeri 6 Banjar
Sosialisasi (demonstrasi dan redemonstrasi)
Siswa-siswi dapat mengetahui cara cuci tangan yang baik. Poster terpangpang minimal di ruang UKS
18
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN Setelah melakukan pengkajian, kemudian menemukan permasalahan dan kemudian dianalisis, maka Program Usaha Kesehatan di SMP Negeri 6 Banjar Desa Beber dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Resiko kurangnya pemberian tindakan kesehatan pada siswa SMP Negeri 6 Banjar akibat kurang efektifnya pelaksanaan program kegiatan UKS di SMP Negeri 6 Banjar
2.
Resiko penurunan kesejahteraan anak sekolah di SMP Negeri 6 Banjar akibat kesehatan lingkungan yang kurang adekuat
3.
Tidak adekuatnya pemenuhan personal hygiene pada murid SMP Negeri 6 Banjar akibat kurangnya pengetahuan murid tentang personal hygiene.
B. REKOMENDASI 1.
Diperlukan penyuluhan tentang kesehatan sekolah secara berkesinambungan oleh pihak puskesmas ataupun lintas sektoral,
guna memberikan
pengetahuan pada guru dan penanggung jawab UKS. 2.
Sebaiknya diadakan kerja sama antara pihak pemerintahan desa dan puskesmas untuk memantau kegiatan usaha kesehatan sekolah yang diadakan di SMP Negeri 6 Banjar
19
PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN PENGELOLAAN SAMPAH
1. LATAR BELAKANG Perilaku hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang seharusnya dikembangkan dan selau diupayakan agar terciptanya suatu kehidupan dan pola hidup yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang sehat adalah dengan dibentuknya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dimana semua anak sekolah terlibat dalam membudayakan perilaku-perilaku hidup sehat. Salah satu peran perawat kemonuitas dalam kegiatan UKS adalah sebagai konsultan dan penanggung jawab bagi sekolah yang memiliki sistem kesehatan. Berdasarkan hasil pengkajian pada murid kelas I-III diperoleh kebersihan kuku 55% siswa-siswi kukunya kotor dan tak terawat. Pada jam istirahat kebanyakan siswa jajan/makan tanpa mencuci tangan dahulu. Hal ini merupakan perilaku yang tidak sehat dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti diare, cacingan dan rambut yang kotor, sehingga dapat menurunkan konsentrasi siswa dalam belajar. Kondisi tiap kelas sekolah memiliki ventilasi yang cukup 10 % dari luas lantai dengan jendela kaca yang agak kotor, lantai sekolah untuk kelas I sampai kelas III agak berdebu dan kotor, meja dan kursi sekolah tidak tertata dengan rapi. Halaman sekolah sebagian di tembok dan sebagian lagi masih berupa tanah terbuka dan tidak berumput sehingga bila musim panas seperti saat pengkajian debu berterbangan dan mengotori ruangan kelas, sedangkan pada musim hujan akan menjadi berlumpur. Jadwal kebersihan kelas cukup berjalan setiap hari. Halaman kelas ditanami bunga dan ada yang tidak
20
ditanami. Menurut salah satu siswa mengatakan ada jadwal kebersihan tiap kelas baik tiap hari maupun tiap minggu, dan dilakukan setiap jumat atau sabtu. Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan mengenai pengelolaan dan pemilahan kepada siswa SMP Negeri 6 Banjar agar mereka terbiasa hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit yang disebabkan karena sampah yang tidak terolah dengan baik.
2. DESKRIPSI KEGIATAN a. Nama Kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang pengolahan, dan pemilahan sampah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup sehat. b. Persiapan o Mengadakan lobbying dan negosiasi pada kepala sekolah, staf pengajar dan siswa o Menyiapkan materi penyuluhan dan medianya c. Pelaksanaan o Menyampaikan materi tentang pengelolahan, dan pemilahan sampah oleh Mahasiswa PPN Dusun Karang Pucung Wetan o Kegiatan penyuluhan dilakukan pada: Hari/Tanggal
: Sabtu, 31 Oktober 2015
Waktu
: 09.00 – 11.00 WIB
d. Upaya Tindak Lanjut Menganjurkan pada para guru untuk memotivasi para siswa untuk bisa mengolah, dan memilah sampah.
3. TUJUAN
21
Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit, siswa SMP Negeri 6 Banjar mengetahui cara mengolah dan memilah sampah. Tujuan Khusus o Siswa dapat menyebutkan pengertian sampah o Siswa dapat menyebutkan jenis sampah o Siswa dapat menyebutkan tujuan pengolahan sampah o Siswa dapat menyebutkan cara memilah sampah
4. EVALUASI Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tenatang pengolahan dan pemilahan sampah, dan memulai menjalankan perilaku hidup sehat dan memperhatikan kebersihan perorangan.
22
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE SEKOLAH SMP NEGERI 6 BANJAR
I.
Topik
: Personal hygiene
Pokok Bahasan
: KebersihanDiri
Sasaran
: Siswa Kelas1-6 SMP Negeri 6 Banjar
Tempat
: SMP Negeri 6 Banjar
Hari/Tanggal
: Sabtu / 17 maret 2012
Waktu
: 1 x 30menit
Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum : Setelah dilakukan penyuluhan mengenai personal hygiene diharapkan Siswa dan siswi SMP Negeri 6 Banjar memahami dan dapat melakukan perawatan dengan kebersihan diri. 2. Tujuan Instruksional Khusus: Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Siswa dan siswi SMP Negeri 6 Banjar memahami dan dapat: a) Mengetahui pengertian personal hygiene / kebersihan diri b) Mengetahui tujuan personal hygiene c) Mengetahui jenis-jenis personal hygiene d) Mengetahui tindakan personal hygiene
23
II. Metode Ceramah dan Tanya jawab III. Media 1.
Leaflet
IV. Kegiatan No.
Komunikator
Komunikan
1
Pre Interaksi(5 menit) Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjawab salam
2
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhan.
Mendengarkan
3
Apersepsi dengan menanyakan gejala dan pengetahuan masyarakat mengenai personal hygiene
Mendengarkan dan Menjawab
4 5
6
Isi (20 menit) Menjelaskan materi penyuluhan mengenai konsep personal hygiene Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bertanya tentang materi yang disampaikan. Penutup (5 menit) Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi.
7
Menyimpulkan bersama-sama kegiatan penyuluhan.
8
Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam.
V. Evaluasi
hasil
Mendengarkan Mengajukan pertanyaan
Menjawab Mendengarkan
Menjawab salam
24
1. Evaluasi struktur a.
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di SMP Negeri 6 Banjar
b.
Kontrak waktu 30 menit
2. Evaluasi proses a. Siswa dan siswi SMP Negeri 6 Banjar antusias terhadap materi penyuluhan b. Siswa dan siswi SMP Negeri 6 Banjar tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai c. Siswa dan siswi SMP Negeri 6 Banjar ikut berperan aktif didalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan d. Siswa dan siswi SMP Negeri 6 Banjar terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan 3. Evaluasi hasil a. Peserta dapat menyebutkan pengertian personal hygienedengan benar. b. Peserta dapat menyebutkan tujuan personal hygiene c. Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis personal hygiene d. Peserta dapat menyebutkan tindakan-tindakan personal hygiene
25
MATERI PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE A. Pengertian Personal hygiene Hygiene adalah ilmu kesehatan. Hygiene perorangan adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka (Perry & Potter, 2009) Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional
seseorang.Pemeliharaan hygiene
perorangan diperlukan
untuk
kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. B. Tujuan Personal hygiene 1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang 2. Memelihara kebersihan diri seseorang 3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang 4. Mencagah penyakit 5. Menciptakan keindahan 6. Meningkatkan rasa percaya diri C. Dampak yang SeringTimbulpadaMasalahPersonal hygiene 1. Dampak Fisik Banyak
gangguan
kesehatan
yang
diderita
seseorang
karena
tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering
26
terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, ,dan pada kuku. 2. Dampak Psikososial Masalah social yang berhubungan dengan Personal hygieneadalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksisosial. D. Jenis-JenisPersonal hygiene / Kebersihan diri 1. Mandi 2. Perawatan rambut 3. Perawatan gigi 4. Perawatan kuku 5. Mencuci tangan E. Tindakan Yang Diperlukan 1. Mandi a.
Basahi badan dengan air bersih
b.
Ambil sabun mandi
c.
Usapkan sabun keseluruh badan sampai berbusa dan gosok seluruh badan dengan busa sabun hingga bersih
d.
Bilas dengan air bersih
e.
Keringkan dengan handuk bersih
f.
Lakukan 2 x sehari pagi dan sore
27
2. Rambut a. Cuci rambut minimal tiga kali seminggu menggunakan sampo, bilas dengan air bersih. b. Lakukan hingga rambut bersih c. Keringkan rambut setelah dicuci. d. Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sisir bergigi jarang. 3. Gigi a. Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas. b. Menyikat gigi sebelum tidur penting. c. Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham bungsu. d. Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah. e. Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi. f. Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula. g. Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai. h. Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak mengandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
28
4. Kuku a. Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuku pendek mengurangi masalah. b. Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasikan kondisi kurang sehat atau adanya penyakit. c. Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku robek. d. Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali dengan manicure (rendam tangan di air hangat selama 10 menit, pijat tangan, kemudian bersihkan dan bentuk kuku anda) 5. Cuci Tangan Cuci tangan sangat penting ketika: a. Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau sesudah melakukan aktivitas tertentu. b. Sebelum, selama & sesudah menyiapakan makanan; sebelum beristirahat makan, minum, & merokok. c. Ketika batuk, bersin/ meniup hidung, dan berada didekat seseorang yang sedang sakit
untuk mengontrol
menyebabkan pilek dan flu
penyebaran
kuman
yang dapat
29
d. Ketika memasak/ membungkus makanan, mencegah makanan dari kerusakan dan mengurangi kontaminasi. Ketika menangani makanan jangan menggaruk/ memegang telinga, hidung, mulut, ataui luka terbuka. e. Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau tissue. Cara mencuci tangan yang baik: a. Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair. Semua bagian tangan harus terkena air, semua permukaan kulit termasuk jari tangan, kuku dan bagian belakang telapak tangan digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan air b. Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable setelah mencuci. Handuk ditempat cuci tangan harus dicuci dan diganti setiap hari c. Untuk beberapa aktivitas laian, hand sanitizer tidak dapat menggantikan pencucian tangan. Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer, dengan menuangkan sejumlah sanitizer ke telapak tangan, kemudian menggosok kedua tangan bersama hingga kering, pastikan telah mencakup semua permukaan tangan.
PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN KUKU, MENCUCI TANGAN, MENCUCI RAMBUT
5. LATAR BELAKANG Perilaku hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang seharusnya dikembangkan dan selau diupayakan agar terciptanya suatu kehidupan dan pola hidup yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang sehat adalah dengan dibentuknya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dimana semua anak sekolah terlibat dalam membudayakan perilaku-perilaku hidup sehat. Salah satu peran perawat kemonuitas dalam kegiatan UKS adalah sebagai konsultan dan penanggung jawab bagi sekolah yang memiliki sistem kesehatan.Berdasarkan hasil pengkajian pada murid IV-VI diperoleh hasil cuci tangan Selalu 11 Kadang-kadang 8 Tidak 16.Pada jam istirahat kebanyakan siswa jajan/makan tanpa mencuci tangan dahulu. Hal ini merupakan perilaku yang tidak sehat dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti diare, cacingan dan rambut yang kotor, sehingga dapat menurunkan konsentrasi siswa dalam belajar. Aktivitas sehari Mandi 1 X Sehari 2 X Sehari 3 X Sehari
31 4
88.6 11.4
Cuci tangan bila Makan(jajan) Selalu Kadang-kadang Tidak
11 8 16
31.5 22.8 45.7
Gosok Gigi 1 X Sehari 2 X Sehari 3 X Sehari
4 27 4
11.4 77.2 11.4
Cuci Rambut
Tiap hari 2 x seminggu 3 x seminggu Ganti Baju 1 X Sehari 2 X Sehari 3 X Sehari
24 11
68.5 31.5
9 21 5
25.7 60 14.3
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan mengenai perawatan kuku, perawatan rambut dan mencuci tangan kepada siswa SMP Negeri 6 Banjar agar mereka terbiasa hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit yang disebabkan karena kurangnya perawatan kebersihan diri.
6. DESKRIPSI KEGIATAN e. Nama Kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang perawatan kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup sehat. f. Persiapan o Mengadakan lobbying dan negosiasi pada kepala sekolah, staf pengajar dan siswa o Menyiapkan materi penyuluhan dan medianya g. Pelaksanaan o Menyampaikan materi tentang perawatan kuku, mencuci tangan oleh Mahasiswa PPN Dusun Pasirnangka o Kegiatan penyuluhan dilakukan pada: Hari/Tanggal
: Sabtu,17 Maret 2012
Waktu
: 09.30 – 11.00 WIB
h. Upaya Tindak Lanjut
Menganjurkan pada para guru untuk memotivasi para siswa untuk memotong kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut.
7. TUJUAN Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit, siswa SMP Negeri 6 Banjar mengetahui cara perawatan kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut. Tujuan Khusus o Siswa dapat menyebutkan pengertian kuku o Siswa dapat menyebutkan fungsi kuku o Siswa dapat menyebutkan 2 dari 3 fungsi kuku o Siswa dapat menyebutkan tujuan mencuci tangan dan perawatan rambut o Siswa dapat menyebutkan cara memotong kuku, mencuci tangan dan perawatan Rambut.
8. EVALUASI Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tenatang perawatan kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut dan memulai menjalankan perilaku hidup sehat dan memperhatikan kebersihan perorangan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Personal Hygiene
Sub Pokok Bahasan
: Perawatan Kuku, Mencuci tangan dan Perawatan Rambut
Sasaran
: Siswa Kelas 1-6 SMP Negeri 6 Banjar
Waktu
: 60 menit
Hari/tanggal
: Sabtu, 17 Maret 2012
Penanggung Jawab
: Mahasiswa PPN Dusun Pasirnangka
1.
Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, siswa SMP Negeri 6 Banjar mengetahui perawatan kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut.
2.
Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, sasaran dapat: o Siswa dapat menyebutkan pengertian kuku o Siswa dapat menyebutkan fungsi kuku o Siswa dapat menyebutkan 2 dari 3 fungsi kuku o Siswa dapat menyebutkan tujuan memotong kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut o Siswa dapat menyebutkan cara memotong kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut.
3.
Materi Terlampir
4.
Metode o Ceramah o Tanya Jawab
5.
Media o Flipchart
6.
Evaluasi
Jenis evaluasi
: Lisan
Pertanyaan
:
Apa yang dimaksud dengan kuku ? Apakah fungsi dari kuku ? Sebutkan tanda-tanda kuku yang sehat ? Sebutkan tujuan memotong kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut ! Sebutkan cara memotong kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut !
Materi PERAWATAN KUKU, MENCUCI TANGAN, MENCUCI RAMBUT
1. Perawatan Kuku Pengertian Kuku merupakan struktur pelengkap kulit yang terbentuk dari sel epidermis yang berubah struktur menjadi tanduk yang sifatnya keras. Fungsi Kuku Pada dasarnya fungsi kuku yaitu :
Pelindung yaitu melindungi ujung jari dari trauma
Kosmetik
Bagian-Bagian Kuku Secara garis besar kuku terbagi atas tiga bagian utama yaitu : Ujung kuku merupakan bagian kuku yang apabila tumbuh memanjang dipotong Badan kuku merupakan bagian kuku yang memiliki bagian besar dari alur kuku Pangkal kuku merupakan bagian yang tertanam pada kulit ujung jari yang disebut dengan akar kuku Tanda-Tanda Kuku Sehat dan Tidak Sehat Kuku yang sehat mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
Berwarna merah muda dan kemerahan baik sebelum atau ditekan maupun segera setelah ditekan
Bentuk mencembung
Garis lengkung rata
Sedangkan kuku yang tidak sehat mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
Berwarna kebiruan baik sebelum atau tidak ditekan, warna kebiruan tersebut sering disebut dengan sianosis, yang timbul karena ada gangguan aliran darah
Bentuk membengkak dapat disertai adanya rasa sakit dan keluarnya nanah
Garis lengkung tak rata
Memotong Kuku Tujuan memotong kuku adalah :
Menjaga kebersihan dan keindahan
Mencegah timbulnya luka atau infeksi
Persiapan alat memotong kuku :
Gunting kuku
Handuk kecil
Baskom berisi air hangat
Sabun mandi pada tempatnya
Sikat kuku
Pelaksanaan memotong kuku :
Memotong kuku jari tangan -
Tangan direndam dalam air hangat selama 1-2 menit untuk melunakkan kuku, bila kuku sangat kotor harus disikat dengan sikat kuku dan sabun, lalu dibilas dengan air hangat dan dikeringkan dengan handuk
-
Tangan diletakkan diatas tissue, supaya kuku tidak berserakan
-
Cara memotong kuku jari tangan disesuaikan dengan lengkungan jari tangan
Memotong kuku jari kaki -
Kaki direndam dalam air hangat selama 2-3 menit
-
Bila sangat kotor, kaki harus disikat dan disabun lalu dibilas dengan air hangat/bersih dan dikeringkan dengan handuk
-
Kuku kaki dipotong lurus lalu dibersihkan dan disikat
-
Peralatan dibersihkan dan dirapihkan
2. Mencuci Tangan Tujuan 1.
Mencegah terjadinya infeksi dan timbulnya penyakit saluran pencernaan yang disebarkan melalui tangan kotor
2.
Menjaga kebersihan perorangan
Persiapan
Air bersih yang mengalir
Sabun
Handuk atau lap kering
Sikat lunak bila diperlukan
Pelaksanaan
Bila memakai arloji, arloji harus dilepas
Tangan sampai siku tangan dibasahi dalam air mengalir kemudian disabuni atau disikat bila perlu
Bilas tangan dengan air bersih kemudian dikeringkan dengan lap kering
Akibat tidak mencuci tangan
Tangan kotor
Kuman dan kotoran bersarang dan berkembang biak di tangan
Bankteri
masuk
ke
dalam
saluran
pencernaan
menimbulkan diare.
3. Mencuci Rambut Tujuan
Membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran
Menghilangkan bau
Memberikan rasa nyaman
Meningkatkan aliran darah ke bagian bagian
Membasmi kutu dan ketombe
Persiapan alat
Handuk
Shampoo
Air sesuai kebutuhan
Gayung
Sisir
sehingga
dapat
Pelaksanaan
Peralatan didekatkan
Rambut disiram perlahan-lahan dengan air hingga semua bagian rambut dan kepala basah
Kemudian diberi shampoo secukupnya, ratakan shampoo ke seluruh bagian rambut dan kepala, pijat kulit kepala secara perlahan-lahan dengan ujung jari. Kulit kepala tidak boleh digaruk dengan kuku karena dapat menimbulkan luka di kulit kepala.
Bilas rambut dengan air mengalir sampai bersih, kemudian kepala dipijat-pijat
Keringkan rambut dan seluruh bagian kepala dengan handuk,setelah air tidak menetes biarkan rambut kering
Rapihkan rambut dengan sisir
Lakukan mencuci rambut 2-3 kali dalam seminggu
Akibat tidak mencuci rambut dengan teratur
Rambut menjadi bau dan lengket
Timbul kutu dan ketombe
Kepala menjadi pusing
Adanya koreng pada kepala
LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN KUKU
I. PERSIAPAN 1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 16Maret 2012 terhadap siswa SMP Negeri 6 Banjar dari kelas IV – VI dan didapatkan adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang perawatan kuku 2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SMP Negeri 6 Banjar Dusun Pasirnangka Desa Beber dengan menyoroti masalah perawatan kuku adalah melalui tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara: a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SMP Negeri 6 Banjar b. Pendekatan kepada semua siswa di SMP Negeri 6 Banjar c. Pengkajian kepada siswa di SMP Negeri 6 Banjar dimulai dari kelas IV – VI.
II. PELAKSANAAN 1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang perawatan kuku dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2012 pada seluruh siswa.. 2. Adapun materi yang diberikan adalah : a. Pengertian perawatan kuku b. Fungsi perawatan kuku c. Bagian-bagian kuku d. Tanda – tanda kuku yang sehat e. Tanda – tanda kuku yang tidak sehat f. Memotong kuku (tujuan, persiapan alat dan pelaksanaan memotong kuku)
III. HASIL KEGIATAN
Hasil pendidikan kesehatan memotong kuku di SMP Negeri 6 Banjar Dusun pasirnangka didapatkan : 1. Pendidikan kesehatan memotong kuku seluruh siswa SMP Negeri 6 Banjar dari kelas I – VI. 2. Seluruh siswa kukunya bersih dan pendek
IV. TINDAK LANJUT 1. Pertahankan kuku dalam keadaan bersih dan pendek 2. Memotong kuku minimal 1 kali dalam seminggu. 3. Diadakannya pemeriksaan kuku siswa setiap seminggu sekali oleh guru.
LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENCUCI TANGAN I. PERSIAPAN 1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 16Maret 2012 terhadap siswa SMP Negeri 6 Banjar kelas IV – VI dan didapatkan adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama mencuci tangan ada yang kotorsehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang mencuci tangan. 2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SMP Negeri 6 Banjar Dusun Pasirnangka Desa Beber dengan menyoroti masalah mencuci tangan adalah melalui tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara: a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SMP Negeri 6 Banjar b.Pendekatan kepada semua siswa di SMP Negeri 6 Banjar c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SMP Negeri 6 Banjar dimulai dari kelas IV – VI.
II. PELAKSANAAN 1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan dilaksanakan pada tanggal 16Maret 2012pada seluruh siswa. 2. Adapun materi yang diberikan adalah : a. Tujuan mencuci tangan b. Persiapan alat mencuci tangan c. Pelaksanaan cuci tangan d. Akibat tidak mencuci tangan
III. HASIL KEGIATAN Hasil pendidikan kesehatan mencuci tangandi SMP Negeri 6 Banjar Dusun Pasirnangka didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mencuci tangan seluruh siswa SMP Negeri 6 Banjar dari kelas I – VI. 2. Seluruh siswa kukunya bersih dan pendek IV. TINDAK LANJUT 1. Pertahankan tangan dalam keadaan bersih 2. Pertahankan tangan dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah makan
LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENCUCI RAMBUT
I. PERSIAPAN 1. Pada
saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 16 Maret
terhadap siswa SMP Negeri 6 Banjar dari kelas IV-VI dan didapatkan adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama rambut kotor, sehingga
pada
upaya
pemecahan
masalah
salah
satunya
perlu
dilakukanpenyuluhan kesehatan tentang mencuci rambut 2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SMP Negeri 6 Banjar Dusun Pasirnangka Desa Beber dengan menyoroti masalah mandi adalah melalui tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara: a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SMP Negeri 6 Banjar b. Pendekatan kepada semua siswa di SMP Negeri 6 Banjar c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SMP Negeri 6 Banjar dimulai dari kelas IV – VI.
II. PELAKSANAAN 1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan mencuci rambut dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2012 oleh seluruh siswa. 2. Adapun materi yang diberikan adalah : a. Tujuan mencuci rambut b. Persiapan alat mencuci rambut c. Pelaksanaan cuci rambut d. Akibat tidak mencuci rambut
III. HASIL KEGIATAN
Hasil pendidikan kesehatan mandi di SMP Negeri 6 Banjar
Dusun
Pasirnangka didapatkan : 1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa SMP Negeri 6 Banjar dari kelas I – VI. 2. Seluruh siswa telah melakukan mencuci rambut IV. TINDAK LANJUT 1. Pertahankan rambut dalam keadaan bersih. 2. Mencuci rambut minimal 2 kali dalam seminggu. 3. Diadakannya pemeriksaan rambut siswa setiap seminggu sekali boleh guru dan dibantu oleh percil.