Leni Yanti Waruwu 17110009 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Leni Yanti Waruwu NPM : 17110009 Peralatan tradisional orang Minangkabau beserta fungsinya 1. Arit



Apakah Anda pernah melihat alat pertanian yang memiliki bentuk melengkung di bagian atasnya? Ya, itulah yang disebut arit atau sabit. Dengan memanfaatkan bagian lengkungan yang tajam, petani menggunakannya untuk memotong tumbuhan. Cara kerja alat ini sangat sederhana. Anda cukup menebas tanaman di bagian bawahnya dengan satu kali ayunan. Apabila Anda memegang arit dengan tangan kanan, maka tangan kiri digunakan untuk memegang bagian atas tanaman yang ditebas.



2. Pacul atau Cangkul



Fungsi utama cangkul adalah untuk membelah, membalik, memecah, dan juga menggemburkan tanah. Itulah mengapa sebelum sebuah lahan ditanami padi atau tanaman lain, tanahnya akan dicangkul terlebih dahulu supaya lebih gembur dan hasil tanaman akan lebih baik.



3. Gerejag atau Gebotan



Meski sudah banyak ditinggalkan, namun metode merontokkan bulir padi menggunakan gerejag atau gebotan tetap layak untuk dipelajari. Ada beberapa komponen yang membuat gebotan ini dapat difungsikan, yaitu sebagai berikut. 1.



Rak peluruh bulir padi yang terbuat dari kayu atau bambu setinggi empat kaki yang diletakkan di tanah.



2. Meja rak yang juga untuk meluruhkan bulir padi. Material pembuatnya adalah bambu yang dibelah dengan jarak kurang lebih sekitar 1 sampai 2 cm. 3. Di bagian samping dan belakang, umumnya ditutup menggunakan plastik, tikar, terpal, atau alat lainnya yang ada di sekitar tempat merontokkan bulir padi. Sedangkan, untuk bagian depannya tetap dibiarkan terbuka. Alasan utama mengapa teknik menggunakan gebot ini ditinggalkan adalah karena memerlukan waktu lama, tenaga yang besar, dan angka susut padi juga besar karena tak semuanya bisa rontok.



4. Garu Tanah



Tahap kedua dalam mengolah tanah dilakukan dengan menggunakan garu. Hasilnya, tanah akan menjadi jauh lebih gembur dan rata, tata kelola air menjadi jauh lebih baik, tanaman liar yang menganggu dan berpotensi merusak hasil pertanian juga hancur. Ada beberapa jenis garu yang biasa digunakan: a. Garu Sisir Garu sisir lazim digunakan pada tanah bongkah untuk membuatnya lebih subur. Namun, penggunaannya akan lebih optimal pada saat lahan pertanian tersebut masih basah setelah diolah menggunakan alat pembajak b. Garu Piring Garu ini dimanfaatkan untuk memangkas rumput pada permukaan tanah yang akan ditanami, menghancurkan lapisan tanah sehingga lebih lembut dan siap untuk ditanami. Setelah benih disebar, garu piring juga dapat digunakan untuk menutup biji tersebut agar sepenuhnya tertimbun tanah. c. Garu Paku Memiliki gigi-gigi yang menyerupai paku, garu jenis ini dimanfaatkan untuk meratakan serta menghaluskan tanah setelah dibajak. Apabila telah masanya untuk menyiangi tanaman yang baru tumbuh, para petani juga bisa menggunakan alat ini.