Limbah Cair Domestik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting lagi mengingat Indonesia sebagai negara yang perkembangan industrinya cukup tinggi dan saat ini dapat dikategorikan sebagai negara semi industri (semi industrialized country). Sebagaimana lazimnya negara yang masih berstatus semi industri, target yang lebih diutamakan adalah peningkatan pertumbuhan output, sementara perhatian terhadap eksternalitas negatif dari pertumbuhan industri tersebut sangat kurang. Beberapa kasus pencemaran terhadap lingkungan telah menjadi topik hangat di berbagai media masa, misalnya pencemaran Teluk Buyat di Sulawesi Utara yang berdampak terhadap timbulnya bermacam penyakit yang menyerang penduduk yang tinggal di sekitar teluk tersebut. Para pelaku industri kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah. Limbah bagi lingkungan hidup sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi masyarakat umum, limbah padat yang di hasilkan oleh industri-industri sangat merugikan bagi lingkungan umum jika limbah padat hasil dari industri tersebut tidak diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu pengertian air limbah dosmetik ? 2. Bagaimana pengelolaan air limbah dosmetik rumah tangga? 3. C. Tujuan



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Air Limbah Dosmetik Limbah Domestik adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran Limbah cair domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja. Meningkatkan



kegiatan



manusia



dalam



rumah



tangga



mengakibatkan



bertambahnya jumlah limbah cair. Sumber limbah cair rumah tangga bersifat organic yaitu dari sisa-sia makanan dan deterjen yang mengandung fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan pH air. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan Dalam dunia arsitektur ada metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan : 



Membuat saluran air kotor







Membuat bak peresapan







Membuat tempat pembuangan sampah sementara



Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ; 1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah 2. Tidak mengotori permukaan tanah 3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah 4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain 5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.



6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah 7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m. Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan B. Pengelolaan Limbah Domestik Dalam Rumah Tangga Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus.Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan. Berikut ini adalah pengelolaan limbah rumah tangga untuk limbah cair, padat dan gas. 1. Pengelolaan air limbah kakus I. 2. Pengelolaan air limbah kakus II. 3. Pengelolaan air limbah cucian. 4. Pembuatan saluran bekas mandi dan cuci. 5. Pengelolaan sampah. 6. Pengelolaan limbah industri rumah tangga. 7. Pengelolaan air limbah rumah tangga I 8. Pengelolaan air limbah rumah tangga II 9. Pengelolaan air limbah



Air limbah dialirkan melalui saluran ke drum dan air dalam drum akan disaring dengan koral/ijuk ke luar, dan kemudian meresap ke dalam tanah. a. Bahan : 



Drum







Koral







Kayu







IjuK







Pipa pralon



b. Peralatan 



Palu







Besi runcing







Cangkul







Parang







Gergaji



c. Pembuatan Drum dilubangi dengan garis tengah 1 cm, jarak antara lubang 10 cm. Pembuatan lubang di luar dapur dengan ukuran panjang, lebar dan dalam masingmasing 110 cm. Di dasar lubang diberi koral/ijuk setebal 20 cm dan drum dimasukkan ke dalam lobang tersebut. Sela-sela drum diselingi dengan koral/ijuk. Kemudian dibuat saluran air limbah ukuran ½ bis, atau dari pasangan batu bata. Drum ditutup dengan kayu/bambu atau kalau ingin lebih tahan lama dicor dengan campuran semen dan pasir yang diberi penguat besi. C. Kualitas Air Limbah Dosmetik Limbah cair domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.Meningkatkan kegiatan manusia dalam rumah tangga mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah cair. Sumber limbah cair rumah tangga bersifat organic yaitu dari sisa-sia makanan dan deterjen yang mengandung fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan pH air. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan.



D. Jenis – Jenis Unit Pengolahan Limbah Domestik. 1. Septictank Sistem septictank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara. Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah : a. Jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m b. Untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septictank dibuat miring kearah ruang lumpur antara lain sebagai berikut : 



Septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 100 – 200 liter/orang/hari dari volume penggunaan air bersih.







Waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal ± 3 hari.







Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur



yang



dihasilkan



setiap



orang



rata-rata



30-40



liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 5 tahun. 



Pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebih 2.5 cm dari pipa air keluar.







Septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.







Proses pengolahan yang secara biologi dilakukan oleh mikro organisme / bakteri pengurai.



c. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu diperhatikan hal berikut : 



Kemiringan Pipa Kemiringan



pipa



menentukan



kelancaran



proses



pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.







Pemilihan Pipa yang tepat Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4 inchi. Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan saluran diusahakan dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut dapat membuat mampat.







Sesuaikan Kapasitas Septic tank Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran (1.5×1.5×2)m. bak endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan ukuran (1x1x2)m. semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan.







Bak Harus Kuat dan Kedap Air Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat air dan tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah maupun beban lainnya.



2. Sumur Resapan Sumur Resapan Air merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah. Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan pertimbangan :  Pembuatan konstruksi SRA sederhana.  Tidak memerlukan biaya yang besar  Bentuk konstruksi SRA sederhana. Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air antara lain : 



Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi







Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air







mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan.



E. Metode Pembuatan Pengolahan Air Limbah Domestik 1. Metode Pembuatan Air Limbah Domestik secara Individual a. Pengertian Pengolahan individual adalah pengolahan air limbah yang dilakukan secara sendiri-sendiri pada masing-masing rumah terhadap air limbah yang dihasilkan, dengan diagram system penanganannya sebagai berikut :



b. Kriteria Perencanaan Pembuatan IPAL Di dalam merancang IPAL domestik individual yang paling penting adalah menetukan jumlah air limbah yang akan diolah. Cara yang paling akurat adalah menghitung jumlah rata-rata air bersih sebenarnya yang digunakan per hari. Atau dapat dilakukan dengan menetukan debit air limbah perkapita. Selanjutnya menetukan besarnya polutan organik (BOD) inlet, BOD air olahan yang diharapkan, efisiensi pengolahan serta beban pengolahan atau waktu tinggal di dalam reaktor IPAL serta jenis proses yang digunakan. KRITERIA PERENCANAAN PARAMETER



:



NILA I



Debit



Air



limbah



per:



250 liter/org.hari



kapita BOD Inlet



:



250 mg/l



BOD Outlet



:



50 mg/l



Efisiensi Penurunan BOD : Waktu limbah



tinggal di



air



:



dalam



reaktor



80 % 



1 – 3 hari Untuk Proses Anaerobik







Minimal 1 hari untuk proses Aerobik atau kombinasi Anaerbik- Aerobik.



Jenis air limbah yang:



Toilet, kamar mandi, air bekas cuci, dapur, wastafel dll.



diolah Proses Anaerobik



:



Hanya menurunkan polutan organik (BOD, COD) dan Padatan Tersuspensi (SS). Efluen BOD < 60 mg/l.



Proses



Aerobik



atau :



menurunkan polutan organik (BOD, COD) dan Padatan



Kombinasi



Proses



Tersuspensi (SS), amoniak, sulfida, deterjen dll.). Efluen



Anaerobik- Aerobik



BOD < 30 mg/l.



Kendala



:



Sistem ini memerlukan luas area tertentu sehingga tidak sesuai untuk kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi.



Kriteria Perencaan IPAL Domestik Individual



c. Cara Pemasangan IPAL Individual 1) Untuk IPAL Skala Rumah Tangga 



Air limbah toilet dialirkan langsung ke IPAL.







Air limbah non toilet dialirkan ke bak kontrol, selanjutnya dilairkan ke IPAL.







Lubang outlet IPAL harus berada di atas saluran penerima.



2. Metode Pembuatan Pengolahan Air Domestik Secara Komunal a. Pengertian Pengolahan air limbah komunal adalah pengolahan air limbah yang dilakukan pada suatu kawasan pemukiman, industri, perdagangan seperti kota-kota besar, yang pada umumnya dilayani/dibuang melalui jaringan riool kota untuk kemudian dialirkan menuju ke suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan kapasitas besar. Diagram sistem penanganannya adalah sebagai berikut :



b. Jenis-jenis Pengolahan Air Limbah Domestik Komunal 1) Pengolahan Limbah Grey Water Komunal Pada pengelolaan grey water, masyarakat dapat membuat SPAL besar yang tertanam di dekat tempat masyarakat biasa melakukan akitifitas mencuci. Karena beberapa kampung di Indonesia, tidak setiap rumah memiliki WC pribadi, sehingga keberadaan WC umum menjadi tempat mandi sekaligus mencuci pakaian. SPAL yang di buat demi kepentingan komunal, harus berukuran besar, dan mampu menampung limbah yang di keluarkan oleh setiap individu.



Limbah grey water akan ditempatkan terpisah dengan limbah black water. berbeda dengan limbah black water, limbah grey water komunal hanya menghasilkan air bersih pada proses akhir penyaringan. Akan tetapi jika air hasil dari SPAL disterilkan kembali, maka air tersebut dapat di pakai lagi untuk mencuci. Selain memakai SPAL, warga dapat menanam tanaman yang mampu meyerap zat pencemar disekitar selokan. Tanaman tersebut adalah bunga ungu, lidi air, bunga coklat, melati air, dan lili air. Selain dapat menyerap zat pencemar, lingkungan kampung akan akan semakin asri dengan adanya tanaman.



2) Pengolahan Limbah Black Water Komunal limbah black water tidak dapat disatukan, karena sifat limbah yang berbeda. oleh karena itu black water tidak dapat memakai sistem SPAL. Pada black water, pengelolaannya dapat dilakukan dengan memakai system biogas. Biogas adalah energy alternative yang berasal dari kotoran. Pada biogas, proses biologisnya dilakukan secara anaerobic, tanpa oksigen, dan pada hasil akhirnya akan menghasilkan gas yang dapat dipakai untuk memasak. Limbah yang dapat dipakai dan diolah menjadi biogas adalah kotoran manusia, limbah yang berasal dari pabrik tahu dan tempe, kotoran dari hewan ternak serta rumah pemotongan hewan. Pengolahan limbah black water sebagai energi alternatif, dapat membantu meringkan pengeluaran warga. Karena alat yang dibutuhan tidak mahal, dan perawatannya juga tidak membutuhkan banyak waktu. Akan tetapi kekurangan dari pengolahan black water adalah bau yang ditumbulkan. Sehingga tangki penampungan limbah harus benar- benar tertutup rapat agar bau tidak keluar.



3. Pengolahan Limbah Domestik Rumah Tangga a. Pengolahan Limbah Grey Water SPAL adalah salah satu solusi pengolahan limbah grey water. SPAL adalah salah satu system pengolahan air limbah yang murah, sederhana dan ramah lingkungan. Pada SPAL dibutuhkan dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Pada bak pengumpul, di beri ruang dengan sekat sebuah kassa. Sekat kassa ini bertugas menyaring dan mengendapkan minyak, sampah dan pasir. Pada tangki resapan, dipasang batu koral dan arang, untuk menyering air, sehingga air yang keluar menjadi lebih bersih. cara kerja dari SPAL adalah, air limbah akan masuk di dalam bak penampungan. Pada bak penampungan, minyak, pasir, maupun sampah akan terendap di dalam saringan kassa, sedangkan airnya akan jatuh ke dalam tangki resapan. Di dalam tangki resapan, air akan keluar dengan terlebih dahulu tersaring oleh arang dank oral, sehingga air yang keluar menjadi lebih bersih.



b. Pengolahan Limbah Black Water Sedangkan pada limbah domestic rumah tangga black water atau yang berasal dari kotoran manusia, memerlukan sebuah septi tank. Limbah dari grey water tidak dapat disatukan dengan limbah dari black water. Karena sabun pada grey water dapat menyebabkan bakteri pengurai pada septi tank akan mati. Septi tank yang baik adalah septi tank yang mampu memberikan tempat bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Salah satu teknologi septi tank adalah Biority. Keunggulan dari biority adalah ukurannya yang tidak terlalu besar, ramah lingkungan, material yang terbuat drai bahan yang tahan korosi, serta makai technocell. Yaitu sebuah teknologi yang mampu memberikan ruang pada bakteri pengurai untuk berkembang biak dan mempercepat sedimen lumpur. Serta air buangan dari biority ini bersih, dan ramah lingkungan. Fungsi dari bakteri pengurai pada septi tank adalah untuk mengurangi lumpur tinja yang terbuang.



F. Tata cara perencanaan tangki septic tank dengan pengolahan lanjutan 1. Kriteria Perencanaan a. Tangki Septic Tank Sistem Tercampur Kriteria yang digunakan untuk merencanakan tangki septik sistem tercampur: 1. waktu detensi ( td )



: (2 - 3) hari



2. banyak lumpur (QL)



: (30 - 40 ) L/orang/tahun;



3. periode pengurasan (PP)



: (2 - 5 ) tahun;



4. pemakaian air



: QL/orang/hari;



5. jumlah pemakai



: n orang minimum 1 KK (5 orang);



6. perhitungan: 



debit air limbah(QA) = (60 - 80)% x q x n







kapasitas tangki = (VA)+(VL)







ruang pengendapan(VA) = (QA )x (td)







ruang pengendapan = Ruang basah = P x L x Tinggi ruang basah







tinggi ruang basah = VA/ P x L







volume lumpur VL = QL x n x PP







tinggi ruang lumpur = VL/ P x L







Tinggi total = tinggi ruang basah + tinggi lumpur + ambang bebas



b. Tangki Septic Tank Tercampur Kriteria yang digunakan untuk merencanakan tangki septik sistem terpisah: 1. waktu detensi ( td )



: (2 - 3) hari



2. banyak lumpur (QL)



: (30 - 40 ) L/orang/tahun;



3. periode pengurasan (PP)



: (2 - 5 ) tahun;



4. pemakaian air



: penggelontor = 20 L/orang/hari;



5. jumlah pemakai



: n orang



6. perhitungan: 



debit air limbah(QA) = 20 L/orang/hari x n







kapasitas tangki = (VA)+(VL)







ruang pengendapan(VA) = (QA )x (td)







ruang pengendapan = Ruang basah = P x L x Tinggi ruang basah







tinggi ruang basah = VA/ P x L







volume lumpur VL = QL x n x PP







tinggi ruang lumpur = VL/ P x L







Tinggi total = tinggi ruang basah + tinggi lumpur + ambang bebas



2. Persyaratan Tangki Septictank a.



Bentuk dan ukuran tangki septik harus memenuhi ketentuan berikut: 



Tangki septik segi empat dengan perbandingan panjang dan lebar 2 : 1 sampai 3 : 1, lebar tangki septik minimal 0,75 m dan panjang tangki septik minimal 1,50 m,tinggi tangki minimal 1,5 m termasuk ambang batas 0,3 m.







Bentuk tangki septik ditentukan dalam gambar 2 dan gambar 3, sedangkan ukuran tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dapat dilihat pada Tabel



Ukuran tangki septik dengan periode pengurasan 3 tahun Sistem tercampur No



Pemakai



Sistem terpisah



Ukuran( m )



Volume



(orang) P



L



T



total ( m3)



Ukuran ( m )



Volume



P



L



T



total ( m3 )



1



5



1,6



0,8



1,6



2,1



2



10



2,1



1,0



1,8



3,9



1,6



0,8



1,3



1,66



3



15



2,5



1,3



1,8



5,8



1,8



1,0



1,4



2,5



4



20



2,8



1,4



2



7,8



2,1



1,0



1,4



2,9



5



25



3,2



1,5



2



9,6



2,4



1,2



1,6



4,6



6



50



4,4



2,2



2



19,4



3,2



1,6



1,7



5,2



Keterangan : P= Panjang Tangki L = Lebar Tangki T = Tinggi Tangki Bentuk Tangki Septictank



b. pipa penyalur air limbah rumah tangga harus memenuhi ketentuan berikut: 



diameter minimum 110 mm (4 in.) untuk pipa PVC;







sambungan pipa antara tangki septik sistem pengolahan lanjutan harus kedap air;







kemiringan minimum ditetapkan 2 %;







di setiap belokan yang melebihi 450 dan perubahan belokan 22,50 harus dipasang lubang pembersih (clean out) untuk pengontrolan/pembersihan pipa. Belokan 900 dilaksanakan dengan membuat dua kali belokan masingmasing 450 atau menggunakan bak kontrol;



c. pipa aliran masuk dan aliran keluar harus memenuhi ketentuan berikut: 



boleh berupa sambungan T atau sekat sesuai dengan Gambar 4;







pipa aliran keluar diletakkan ( 63 – 110 ) mm lebih rendah dari pipa aliran masuk;







sambungan T atau sekat harus terbenam (200 - 315) mm dibawah permukaan air dan menonjol minimal 160 mm diatas permukaan air;



d. pipa udara harus memenuhi ketentuan berikut: 



tangki septik harus dilengkapi dengan pipa udara dengan diameter 63 mm ,tinggi minimal 250 mm dari permukaan tanah;







ujung pipa udara perlu dilengkapi dengan pipa U atau pipa T sedemikian rupa sehingga lubang pipa udara menghadap kebawah dan ditutup dengan kawat kasa; Untuk mengurangi bau dapat ditambahkan serbuk arang yang ditempatkan pada pipa U atau pipa T.



e. lubang pemeriksa harus memenuhi ketentuan berikut: 



tangki septik harus dilengkapi dengan lubang pemeriksa;







permukaan lubang pemeriksa harus ditempatkan minimal 10 cm diatas permukaan tanah;







lubang pemeriksa yang berbentuk empat persegi dengan ukuran minimal (0,40 x 0,40) m2, dan bentuk bulat dengan diameter minimal 0,4 m;



f. bahan bangunan yang digunakan untuk tangki septik harus memenuhi SNI -036861.1-2002,



DAFTAR PUSTAKA http://library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-yulesta.pdf http://umarcivilengineering.blogspot.com/2015/10/limbah-rumah-tangga-domestik.html https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/pengolahan-limbah-domestik\ https://www.ilmutekniksipil.com/teknik-lingkungan/sistem-pengolahan-air-limba