Lingkungan Pengendapan Lacustrine [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LINGKUNGAN PENGENDAPAN LACUSTRINE TERESTRIAL I. Karakteristik Endapan Lacustrine Terestrial Danau merupakan lingkungan pengendapan yang terbentuk di daratan karena adanya depresi dipermukaan yang dibatasi oleh sill, sehingga air yang terakumulai pada depresi tersebut dapat tertahan. Danau biasanya mendapat suplai dari sungai yang ada di sekitrnya baik dalam mensuplai air serta sedimen. Dimana karakteristik yang umum dijumpai pada endapan danau (lakustrin) sendiri umumnya, yaitu: - memiliki litologi berupa batupasir, batulempung, batulanau serta evaporit - dengan jenis mineral yang bervariasi tergantung pada batuan asalnya - warna litologi cenderung bervariasi juga, tapi umumnya berwarna abu-abu pada endapan -



danau purba memiliki sortasi yang umumnya well sorted dengan geometri berupa lapisan yang umumnya tipis memiliki struksed berupa wave ripple serta parallel lamination serta fosil yang umumnya terdapat pada endapan lakustrin adalah alga, mikroba, serta



-



pecahan cangkang. endapan pada daerah kutub biasanya terbentuk oleh silika dan diatoms. Endapan diatom ini berupa lapisan yang berwarna putih. Pada Danau Toba juga terdapat endapan diatomit.



II. Sistem dan Proses Pengendapan Pada bagian batas danau terjadi pengendapan sedimen klastik yang terbawa oleh sungai yang mengalami pengurangan kecepatan dan membentuk delta pada bagian muara sungai. Delta yang terbentuk pada danau ini umumnya fluvial dominated karena pengaruh suplai sedimen dari sungai lebih besar dibandingkan dengan arus/gelombang yang ada pada danau. Material sedimen yang terendapkan berukuran halus hingga gravel pada kondisi terbentuknya kipas delta. Pada bagian yang tidak terpengaruhi oleh delta dan arus sungai, akan terbentuk pantai disepanjang tepian danau (lake shoreline), dimana kondisi ini sangat dipengaruhi oleh angin. Saat angin berhembus tidak kuat, material yang terendapkan cenderung berukuran halus dan pada saat kondisi angin berhembus kuat, maka gelombang akan menggerus kembali sedimen yang telah terendapkan dan membentuk endapan pasir pantai (sandy beach deposit). Pada daerah dengan lereng yang lebih landai akan membentuk danau berawa (marshy). Lingkungan ini kaya akan tumbuhan dan hewan, dimana sedimen yang diendapkan



sebelumnya berubah menjadi tanah dengan nodular texture, dan terkadang karbonatan (calcareous). Pada bagian danau yang lebih dalam terjadi pengendapan secara suspensi atau gravity dimana material yang berukuran lebih besar akan terendapkan lebih daluhu dari pada yang berukuran lebih halus. Endapan hasil suspensi ini akan membentuk laminasi mud yang akan bercampur dengan material organik di dalam danau.



Gambar 1. Distribusi fasies pada danau air tawah yang didominasi oleh endapan klastik (Gary Nichols, 2009)



III.Hasil Endapan Lacustrine Terestrial Endapan lakustrin ini menghasilkan pola coarsening upward, dimana pada bagian bawahnya atau pada bagian danau yang paling dalam merupakan endapan berukuran mud seperti clay serta silt, dengan struktur sedimen paralel laminasi. Semakin keatas kearah shallow lake menunjukkan perubahan ukuran butir yang mengkasar hingga ukuran medium sand. Selain



ukuran



butir,



struktur



sedimen yang terbentuk juga berubah, dari paralel laminasi



berubah menjadi



wave ripple, yang mana menandakan semakin kearah shallow lake perubahan



arus/gelombang.



terjadi Sehingga



struktur sedimen yang terbentuk juga dipengaruhi



oleh



aktifitas



arus



dan



gelombang pada daerah tersebut. Pada



kondisi



geologi



tertentu



disuatu daerah, endapan lakustrin yang dihasilkan dapat juga berupa endapan evaporit,



endapan



karbonatan, ataupun silika. Gambar 2. Skematik hasil endapan lakunstin (Gary Nichols, 2009)



serta



yang



bersifat



endapan



diatomit