Lk-2 Filsafat Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pertemuan 3 Hari /Tanggal: Senin, 13-08-2021



Lembaran Kerja 1



Nilai



MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN



Dosen Pengampu Mata Kuliah: Nama Mhs: Verina Lutfiyah Dalimunthe Dr. Ditin Tarigan,M.Pd Nim : 5213351031 Materi: Hubungan Filsafat dan Filsafat Pendidikan Indikator Capaian : Dapat mendeskripsikan membedakan Filsafat dan Filsafat Pendidikan Soal: 1. Buatlah bagan (peta konsep) Filsafat Pendidikan sebagai suatu system ! 2. Deskripsikan keterkaitan antara sub-sub system yang terdapat pada soal No.1 3. Rancanglah suatu Bagan sederhana menurut Saudara dengan alasan berdasarkan TeoriTeori Pendidikan. 4. Jelasan hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan ? 5. Kemukakan unsur-unsur filsafat yang melekat pada Pendidikan ? 6. Diskripsikan mengapa manusia perlu berfilsafat ? 7. Sebutkan beberapa persoalan yang harus dijawab dalam filsafat. Jawaban 1. Bagan (peta konsep) Filsafat Pendidikan sebagai suatu sistem FILSAFAT PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM PENGERTIAN SISTEM FILSAFAT PENDIDIKAN TUJUAN DAN ALASAN FILSAFAT PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN YANG DOMINAN DI DUNIA 2. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan



sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Sebagai misal,sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistemsubsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Sebagai contoh perusahaan perbankan besar semisal Bank Mandiri, sebagai suatu sistem, Bank Mandiri di suatu kota pastilah memiliki kantor cabang di tiap kecamatan dan kantor cabang memiliki subsistem, diantaranya bagian keuangan, bagian frontliner, dan lain sebagainya. Masing-masing bagian tersebut merupakan suatu sistem kecil atau subsistem dalam kantor cabang itu sendiri 3. Bagan Teori-Teori Pendidikan



4. Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32) filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilainilai dan tujuan yang ingin di capai. Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32) hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan adalah:



a. Filsafat merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai untuk memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan. Filsafat berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata. b. Filsafat, dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.



5. Unsur-Unsur Filsafat :  Ontologi 



Epistemologi







Axiologi



Unsur-Unsur Pendidikan Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu: 1. Subyek yang dibimbing (peserta didik) 2. Orang yang membimbing (pendidik) 3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif) 4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan) 5. Pengaruh yg diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan) 6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode) 7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan) 6. Mengapa manusian perlu berfilsafat karena Kekaguman atau keheranan, keraguan atau kesangsian, dan -bintang, matahari, dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada kita untuk menyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat. Berbeda dengan Plato, Agustinus dan Rene Descartes beranggapan lain. Menurut mereka, berfilsafat itu bukan dimulai dari kekaguman atau keheranan, tetapi sumber utama mereka berfilsafat dimulai dari keraguan atau kesangsian. Ketika manusia heran, ia akan ragu-ragu dan mulai berpikir apakah ia sedang tidak ditipu oleh panca inderanya yang sedang keheranan? Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk berpikir lebih mendalam, menyeluruh dan kritis untuk memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berpikir secara mendalam, menyeluruh dan kritis seperti ini disebut dengan berfilsafat. Bagi manusia, berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu kesadaran akan keterbatasan pada dirinya. Apabila seseorang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan. 7. Beberapa persoalan yang harus dijawab dalam filsafat diantaranya sbb 1. Persoalan tentang “ADA” (being). Membahas masalah ada akan menghasilkan metafisika. 2. Persoalan tentang pengetahuan (knowledge). 3. Persoalan tentang metode. 4. Persoalan tentang penyimpulan. 5. Persoalan tentang moralitas. 6. Persoalan keindahan. Daftar Pustaka: Sadulloh, Uyoh. 2008. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung. Alfabeta Nizar, Syamsul Al-Rasyidin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,



2005 Subagyo, Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1991



Pertemuan : 4 Hari /Tanggal: Senin, 13-09-2021



Lembaran Kerja 3



Nilai



MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN



Dosen Pengampu Mata Kuliah: Nama Mhs: Verina Lutfiyah Dalimunthe Dr. Ditin Tarigan,M.Pd Nim : 5213351031 Materi: Aliran Filsafat Pendidikan Idealime, Realisme, dan Materialisme Indikator Capaian : Dapat Mendiskripsikan , menganalisa dan memverifikasi aliran filsafat Pendidikan idealism, realism, dan materialism. Soal: 1. Diskripsikan Minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat: - Idealisme - Rasionalisme - Materialisme 2. Simpulkan masing-masing menurut pendapat saudara deskripsi (No.1) Jawaban: 1. 3 pendapat ahli tentang aliran filsafat idealisme, rasionalisme dan materialisme sbb:  Idealisme 1. Plato (477-347 SM) Menurut Plato, kebaikan merupakan hakikat tertinggi dalam mencari kebenaran. Tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi contoh bagi pengalaman siapa saja yang telah mengetahui ide, manusia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat menggunakannya sebagai alat untuk mengukur, mengklarifikasikan, dan menilai segala sesuatu yang dialami sehari-hari. 2. J.G.Fichte (1762-1914 M) Ia adalah seorang filsuf jerman. Filsafatnya disebut Wissenschaftslehre (ajaran ilmu pengetahuan). secara sederhana pemikiran Fichte manusia memandang objek benda-benda dengan inderanya. Dalam mengindra objek tersebut, manusia berusaha mengetahui yang dihadapinya. Maka berjalanlah proses intelektualnya untuk membentuk dan mengabstraksikan objek itu menjadi pengertian seperti yang dipikirkannya.



3. Immanuel Kant Ia menyebut filsafat idealis adalah idealis kritis, dimana paham ini menyatakan bahwa pengalaman langsung yang kita peroleh tidak dianggap sebagai pemiliknya sendiri, melainkan ruang dan waktu adalah forum intuisi kita, dengan demikian ruang dan waktu yang dimaksud adalah sesuatu yang dapat membantu kita untuk mengembangkan intuisi kita. Menurutnya pengetahuan yang mutlak sebenarnya memang tidak akan ada bila seluruh pengetahuan datang melalui indera, akan tetapi bila pengetahuan itu datang dari luar melalui akal murni yang tidak tergantung pada pengalaman. Dapat diaimpilkan filsafat idealis kritis menitik-beratkan pada pemahaman sesuatu itu datang dari akal murni dan tidak bergantung pada suatu pengalaman. 



Rasionalisme 1. Edward (1967) Secara terminologi rasionalisme dipandang sebagai aliran yang menekankan akal budi (rasio) sebagai sumber utama pengetahuan, mendahului atau unggul atas, dan bebas (terlepas) dari pengalaman inderawi. Hanya pengetahuan yang diperoleh melalui akal yang memenuhi syarat semua pengetahuan ilmiah. Pengalaman hanya dipakai untuk mempertegas pengetahuan yang diperoleh akal. Akal tidak memerlukan pengalaman. Akal dapat menurunkan kebenaran dari diri sendiri, yaitu atas dasar asas-asas petama yang pasti. 2.



Menurut Kattsoff (2004) Rasionalisme tidak mengingkari nilai pengalaman, melainkan hanya dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran. Karenanya aliran ini yakin bahwa kebenaran dan kesehatan terletak pada ide, dan bukannya di dalam barang sesuatu. Jika kebenaran bermakna sebagai mempunyai ide yang sesuai dengan atau dengan yang menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal saja



3. Baruch De Spinoza (1632-1677) Menurutnya rasional adalah sebuah idea berhubungan dengan ideatum atau obyek dan kesesuaian antara idea dan ideatuminilah yang disebut dengan kebenaran. Dia membedakan idea ke dalam dua macam, yaitu idea yang memiliki kebenaran intrinsik dan idea yang memiliki kebenaran ekstrinsik. Idea yang benar secara intrinsik menurutnya memiliki sifat memadai, sedangkan idea yang benar secara ekstrinsik disebutnya kurang memadai. 



Materialisme 1. Ulien de Lamettrie (1709-1751)



Mengemukakan pemikirannya bahwa binatang dan manusia tidak ada bedanya, karena semuanya dianggap mesin. Buktinya bahan (badan) tanpa jiwa mungkin hidup (bergerak), sedangkan jiwa tanpa bahan (badan) tidak mungkin ada jantung katak yang dikeluarkan dari tubuh katak masih berdenyut (hidup) walau beberapa saat saja. 2. Ludwig Feuerbach (1804-1972) Mengemukakan suatu metafisik, suatu etika yang humanistic, dan suatu epistemology yang menjunjung tinggi pengenalan indrawi. Oleh karena itu, ia ingin mengganti idealisme hegel (guru feuerbach) dengan materialisme. 3. Julien De Lamettrie Mengemukakan pemikirannya bahwa binatang dan manusia tidak ada bedanya, karena semuanya dianggap mesin. Buktinya badan tanpa jiwa mungkin hidup, sedangkat jiwa tanpa bahan tidak mungkin ada. 2. Kesimulan dari aliran filsafat idealisme, rasionalisme dan materialisme sbb:  Idealisme Idealisme adalah suatu aliran filsafat yang paling tua. idealisme mempunyai pendirian bahwa kenyataan itu terdiri dari atau tersusun sebagaimana gagasan-gagasan (ide- ide). Alam fisik ini tergantung dari jiwa universal atau Tuhan, yang berarti pula bahwa alam adalah ekspresi dari jiwa tersebut. Jiwa mempunyai tempat utama dalam susunan alam semesta ini dan karenanya dunia yang sebenarnya adalah berbeda dengan apa yang nampak oleh indra dihadapan manusia lain dari pada itu dunia beserta bagian-bagiannya harus dipandang sebagai mempunyai hubungan satu sama lain, sehingga keseluruhannya merupakan suatu sistem. Dunia adalah suatu totalitas, suatu kesatuan yang logis dan bersifat spiritual. Pengetahuan menurut aliran ini adalah yang ada dalam ruang ide. 



Rasionalisme Rasionalisme ialah faham filsafat yang menyatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan dan menetes pengetahuan. Rasionalisme percaya bahwa cara untuk mencapai pengetahuan adalah menyandarkan diri pada sumber daya logika dan intelektual. Penalaran demikian tidak berdasarkan pada data pengalaman, tetapi diolah dari kebenaran dasar yang tidak menuntut untuk menjadi dan mendasarkan diri pada pengalaman. Pengalaman indera diperlukan untuk merangsang akal dan memberikan bahanbahan yang menyebabkan akal



dapat bekerja. Akan tetapi, untuk sampainya manusia kepada kebenaran, adalah semata-mata dengan akal.







Materialisme Materialisme merupakan nasihat dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dipercakapkan benar-benar berada merupakan materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena merupakan hasil interaksi material.



Daftar Pustaka



Prof.Iman Barnadib,M.A,Ph.D.2013.Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode.Erlangga, ciracas, Jakarta Achmadi Asmoro, Pengantar Filsafat Umum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.



Pertemuan 5 Hari /Tanggal: Senin, 20-08-2021



Lembaran Kerja 4



Nilai



MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN



Dosen Pengampu Mata Kuliah: Nama Mhs: Khofifah Qalbun Salima Dr. Ditin Tarigan,M.Pd Nim : 5213351022 Materi: Aliran Filsafat Pragmatisme, Exsistensialisme, dan Progresivisme. Indikator Capaian : Dapat mendeskripsikan, menganalisi dan memverifikasi konsep Aliran Filsafat Prahmatisme, Exsistensialisme, dan Progresivisme. Soal: 1.



Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:  Pragmatisme  Eksistensialisme  Progresivisme



2. Simpulkan masing-masing menurut pendapat saudara deskripsikan di atas ( No. 1) 3. Apa alasan yang melatar belakangi munculnya / lahirnya aliran filsafat eksistensialisme? Jawaban: 1. Berikut 3 pendapat ahli tentang aliran filsafat pragmatisme, eksistensiaisme dan progresivisme 1. Pragmatisme William james Menurut William pragmatism adalah realitas sebagai mana yang kita ketahui, dan menurut pendapatnya pragmatism adalah filsafat praktis, karena ia memberikan kontrol untuk bertindak  bagi kebutuhan, harapan dan keyakinan manusia untuk sebagian dari masa depannya. 2. John dewey John dewey mengatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata, dewey suka menyebut sistemnya dengan istilah instrumentalisme, dalam teori intinya dewey mengembangkan filsafat sebagai berikut : situasi dikeliling kita, itu sebagai pengalaman pertama merupakan situasi indeterminate, maka dengan berfikir reflektif situasi tersebut menjadi indeterminate atas refleksi kita. Karena filsafat harus berpijak pada pengalaman dan pengelolahannya secara aktif, kritis, dengan demikian filsafat akan dapat



menyusun sistem norma – norma dan nilai – nilai. 3. Charles sandre peirce Dalam konsepnya, peirce menyatakan bahwa sesuatu dikatakan berpengaruh bila memang memuat hasil yang praktis, ia juga menyatakan bahwa pragmatism sebenarnya bukan suatu filsafat, bukan metafisika, dan bukan teori kebenaran, melainkan suatu teknik untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah. 



Eksistensialisme 1. Jean paul sartre Sartre merupakan seorang penulis perancis dan filsuf kontemporer. Satre mengungkapkan bahwa eksistensi lebih dulu ada dibandingkan eksesnsi. Itu karena manusia akan memiliki sebuah esensi jika mereka lebih dulu eksis dalam dunia nyata dan eksensinya akan muncul ketika ia sudah mati. 2. Soren aabye kierkegaard Soren merupakan seorang ahli teolog dan ahli filsuf diabad ke19 ia juga merupakan seorang kritikus hegel pada masanya. Ia dulu banyak karya dengan menggunakan nama samaran sehingga sangat sulit untuk membedakan sebuah karya yang diyakini dan argumennya dalam posisi pengarang. 3.







Heidegger merupakan seorang filsuf filsafat kontinental heidegger sangat berpengaruh dalam filsafat eksistensialisme heidegger mengungkapkan bahwa manusia itu telah ada di dunia dan dunia merupakan karakter dari dunia itu sendiri



Progresivisme 1. William James William James berpandangan menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan. 2.



John Dewey John Dewey berpandangan tentang sekolah adalah "Progresivism" yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri.



3. Hans Vaihinger Hans Vaihinger berpandangan bahwa tahu itu hanya mempunyai arti praktis persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan. 2. Simpulan dari deskripsi no 1  Pragmatisme pragmatisme adalah aliran yang menekankan pemikiran itu berdasarkan tindakan, secara istilah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa



kriteria kebenaran sesuatu ialah sesuatu itu mempunyai kegunaan bagi kehidupan nyata ,dan patokannya prgamatise ialah manfaat bagi kehidupan praktis. 



Eksistensialisme merupakan suatu cabang aliran filsafat pendidikan yang memiliki suatu pandangan bahwa hakikat manusia adalah suatu eksistensi dari manusia itu sendiri. Hakikat manusia merupakan suatu yang manguasai manusia secara menyeluruh yaitu manusia itu sendiri dan cara memandang tidak dari zat atau ruh tetapi dipandang dari segi keberadaan manusia.







Progresivisme merupakan teori yang muncul dalam reaksi terhadap pendidikan tradisional yang selalu menekan kepada metode formal pengajaran. Pada dasarnya teori ini menekankan beberapa prinsip, salah satunya proses pendidikan berawal dan berfikir kepada peserta didik. Menurut pandangan progresivusme proses pendidikan memiliki dua bidang garapan yaitu psikologis dan sosiologis.



3. Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena latar belakang ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada masa Yunani ketika itu seperti protes terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangan tentang spekulatif tentang manusia. Intinya adalah Penolakan untuk mengikuti suatu aliran, penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal dan primitif yang sangat dari akademik. Daftar Pustaka Jalaluddin dan Abdullah Idi. 2002. Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama. Ramayulis dan Samsul Nizar. 2010. Filsasafat Pendidikan Islam Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran Para Tokoh. Jakarta: Kalam Mulia