15 0 2 MB
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERORIENTASI HOTS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS BAGI PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI MANGUNREJO 2 MATA PELAJARAN TEMATIK (IPA DAN BAHASA INDONESIA) MATERI POKOK ENERGI ALTERNATIF TAHUN PELAJARAN 2019/2020
DISUSUN OLEH: SRI LESTARI,S.Pd.SD NIP.19860323 200903 2007
DIKLAT GURU SASARAN PKP SEKOLAH TITIK PUSAT SMA NEGERI 1 GODONG 2019
PENGESAHAN Laporan Best Practice yang disusun oleh : Nama
: SRI LESTARI, S.Pd.SD
NIP
: 19860323 200903 2007
Unit Kerja
: SD NEGERI MANGUNREJO 2
Yang dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober di SD Negeri Mangunrejo 2 disahkan
Pada Hari
: Jumat
Tanggal
: 25 Oktober 2019
Oleh
Kepala SD Negeri Mangunrejo 2
INDAH SUKOWATI, S.Pd. NIP 19690612 199401 2001
IDENTITAS GURU 1.
Nama Sekolah
:
SD Negeri Mangunrejo 2
2.
Nama Guru
:
SRI LESTARI, S.Pd.SD
3.
NIP
:
19860323 200903 2007
4.
NUPTK
:
1655 7646 6530 0102
5.
Jabatan / Golongan Guru
:
Penata III/c
6.
Alamat Sekolah
:
a. Jalan
:
Mangunrejo
b. Kecamatan
:
Kebonagung
c. Kabupaten
:
Demak
d. Provinsi
:
Jawa Tengah
e. Telpon / Fax
:
-
7.
Mengajar Mata Pelajaran
:
Guru Kelas
8.
Alamat Rumah
:
a. Jalan
:
Galan 2 RT 03/03
b. Desa
:
Mangunrejo
c. Kecamatan
:
Kebonagung
d. Kabupaten
:
Demak
e. Provinsi
:
Jawa Tengah
f. Telpon / Hp / Fax
:
085325291761
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya Laporan Best Practice yang berjudul " IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
BERORIENTASI HOTS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS BAGI PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI MANGUNREJO 2 MATA PELAJARAN TEMATIK (IPA DAN BAHASA INDONESIA) MATERI POKOK ENERGI ALTERNATIF TAHUN PELAJARAN 2019/2020”. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keaktifan, kreativitas, keefektifan pembelajaran dan hasil belajar siswa. Atas dukungan moral dan materiil yang diberikan dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Ibu Indah Sukowati, S,Pd., selaku Kepala SD Negeri Mangunrejo 2 yang telah memberikan bimbingan, saran, ide, dan kesempatan untuk menggunakan fasilitas yang ada di sekolah; 2. Rekan-rekan guru SD Negeri Mangunrejo 2, atas dukungan dan bantuannya; 3. Bapak Hery Sisworo, selaku guru inti yang banyak memberi ilmu dan bimbingan dan juga 5 Angels yang selalu berbagi dan bersama; 4. Serta anak-anakku siswa kelas IV SD Negeri Mangunrejo 2 Tahun Pelajaran 2019/2020. Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca khususnya rekan-rekan guru, sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporann ini.
Toroh, 23 Oktober 2019 Peserta,
Sri Lestari, S.Pd SD NIP. 19860323 200903 2007
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL …………………………………………………………………….. i HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………. ii BIODATA PENULIS………………………………………….………………………. iii KATA PENGANTAR ………………………………………….………………..……. iv DAFTAR ISI ………………………………………………….………………..…….... v BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….………………..… A. Latar Belakang………………………………………….………………..… B. Jenis Kegiatan………………………………………….………………..…. C. Manfaat Kegiatan………………………………………….……………….. BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN…………………………….…………………. A. Tujuan dan Sasaran………………………………………….……………… B. Bahan/ Materi Kegiatan………………………………………….…………. C. Cara Melaksanakan Kegiatan………………………………………….…… D. Media dan Instrumen………………………………………….……………. E. Waktu dan Tempat Kegiatan………………………………………….……. BAB III HASIL KEGIATAN………………………………………….………………. A. Hasil………………………………………….………………..…………… B. Masalah yang Dihadapi………………………………………….…………. C. Cara Mengatasi Masalah………………………………………….………… BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI……………………………………….. A. Simpulan………………………………………….………………..………. B. Rekomendasi………………………………………….………………..….. DAFTAR PUSTAKA………………………………………….………………..…….. DAFTAR LAMPIRAN………………………………………….………………..……
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran sehari-hari, penulis selalu mengacu pada buku guru dan buku siswa. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Kegiatan yang berkesan monoton menjadikan suasana pembelajaran di kelas terasa kaku dan anak-anak tampak tidak ceria. Bedasarkan keterangan dari beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa jenuh dengan suasa belajar di kelas, (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugastugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks. Salah satu strategi dan metode yang di harapkan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika tersebut yaitu strategi Higher Order Thinking (HOT) dengan metode Collaborative Learning. Higher Order Thinking (HOT) adalah suatu strategi dengan proses berpikir yang mendorong siswa untuk menemukan informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka pegertian dan implikasi baru. Dengan
Strategi
HOT
diharapkan
mampu
merangsang
siswa
untuk
mengintrepretasikan, menganalisa dan mampu memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton. Keahlian Higher Order Thinking (HOT) meliputi aspek berpikir kritis, berpikir kreatif dan kemampuan memecahkan masalah.Proses pembelajaran di kelas sudah seharusnya dimulai dari merangsang siswa agar lebih aktif dalam berpikir untuk menemukan informasi dan ide sehingga dapat menentukan solusi serta mengaitkan masalah nyata yang dapat dipikirkan oleh siswa. Untuk menghadapi
era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah discovery learning. Discovery learning atau DL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran penemuan sehingga siswa belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadui dengan model DL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model pembelajaran ini diterapkan pada kelas IV ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran discovery learning yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS.
B. Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan pembelajaran tematik di kelas IV untuk pasangan KD Bahasa Indonesia dan IPA.
C. Manfaat Kegiatan Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS.
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS). Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri Mangunrejo 2 sebanyak 20 orang.
B. Bahan/Materi Kegiatan Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas IV Tema 2 Subtema 3 pembelajaran 1 tematik IPA dan Bahasa Indonesia. Adapun kompetensi dasarnya adalah sebagai berikut: Bahasa Indonesia Membandingkan teks petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan KD 3.4 berbeda. KD 4.4
Menyajikan teks petunjuk penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
IPA Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) daam kehidupan sehari-hari .
KD 3.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi
KD 4.5 C. Cara Melaksanakan Kegiatan Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan penulis. 1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam pembelajara tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas IV, penulis memilih tema selalu berhemat energi untuk membelajarkan pasangan KD 3.4 - 4.4 muatan Bahasa Indonesia dan KD 3.5 – 4.5 muatan IPA di kelas IV semester 1. 2. Analisis Target Kompetensi Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut. 3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi IPK Bahasa Indoesia 3.4.2 Mempraktikkan teks petunjuk yang dibaca ( IPK kunci ) KD 3.4 Membandingkan teks petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan berbeda 4.4.2 Menyajikan teks petunjuk untuk membuat layang - layang (IPK kunci) KD 4.3 Menyajikan teks petunjuk penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif IPA 3.5.5 4.5.2 KD 3.5
KD 4.5
Mengidentifikasi berbagai sumber energi alternatif. (IPK Kunci) Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi (IPK Kunci) Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif ( angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir ) dalam kehidupan sehari - hari Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi
4. Pemilihan Model Pembelajaran Model pembelajaran yang dipilih adalah Discovery Learning 5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran Berikut ini langkah pembelajarannya: Sintak Model
Guru
Siswa
Pembelajaran Orientasi Masalah
1) Guru mengaitkan materi 1) Menyimak dengan
pengalaman
siswa. 2) Guru
guru
dan
penjelasan menjawab
pertanyaan guru. mengajukan
pertanyaan, “Pernahkan
kalian bermain layang layang? 3) Guru
meminta
siswa
membaca teks petunjuk pembuatan
layang
-
layang. 4) Bertanya jawab tentang pembuatan
layang
-
layang 5) Guru
menyampaikan
tujuan
materi
pem-
belajaran hari itu adalah membuat
layang
-
layang dan peta pikiran tentang energi alternatif. 6) Guru
menyampaikan
bahwa
kegiatan
beri
kutnya
siswa
ditu-
gaskan membuat layang -
layang
berdasarkan
teks petunjuk..
Mengorganisasi
1) Guru membagi siswa dalam
beberapa
kelompok.
Setiap
kelompok.
Setiap
kelompok terdiri dari 4 orang. 2) Setiap
kelompok
mengerjakan tugas yang telah
dijelaskan
oleh
guru. Membimbing
1) Guru
membimbing
penyelidikan
siswa
menyelesaikan
tugasnya. 2) Guru memberi ban-tuan dan
atau
menja-wab
pertanyaan dari siswa bila dibutuhkan. Mengembangkan dan
Mendampingi siswa dalam
menyajikan mengembangkan
laporan hasil karya
dan
menyajikan laporan hasil kerja.
1) Menyusun
laporan
hasil kerja kelompok. 2) Mempresentasikan hasil kerjanya dalam diskusi kelas. 3) Kelompok
lain
memberikan gapan,
tang-
mengajukan
pertanyaan, atau usul terhadap
hasil
kerja
kelompok lain. Menganalisis
dan 1) Menganalisis
dan
mengevaluasi
mengevaluasi hasil kerja
proses pemecahan
siswa.
masalah.
1) Menyimak
penjelasan
guru. 2) Mengajukan
2) Memberi penguatan hasil belajar siswa.
pertanyaan
dan
atau
tanggapan bila belum paham.
Mengembangkan dan
Mendampingi
menyajikan menyelesaikan
laporan hasil karya
kelompoknya.
siswa 1) Mendiskusikan kerja
hasil
simakan. 2) Mengerjakan
tugas
yang disajikan dalam LKS. 3) Mempresentasikan hasil kerja kelompok. 4) Menanggapi presentasi kelompok lain. Menganalisis
dan 1)
Menganalisis
dan 1) Menyimak
penjelasan
mengevaluasi
mengevaluasi
proses pemecahan
kerja kelompok.
masalah.
2)
Memberi
hasil
guru. 2) Mengajukan pertanyaan
penguatan
bila belum paham.
hasil belajar siswa. 3)
Membimbing membuat
siswa simpulan
hasil belajar hari itu. 6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
D. Media dan Instrumen Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) contoh teks visual berjudul tentang prosedur pembuatan layang-layang, (b) tayangan tentang energi alternatif diambil dari https://www.AWALILMU.com/ (c) lembar kerja Peserta Didik (LKPD) tematik. Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober tahun 2019 bertempat di kelas IV SD Negeri Mangunrejo 2 Kebonagung.
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Hasil Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut. 1.
Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Discovery Learning mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2.
Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah mengamati dan membaca teks petunjuk tertulis, siswa mampu mengidentifikasi langkah - langkah pembuatan layang - layang dengan tepat.. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi IPA tentang energi alternatif dalam kehidupan sehari - hari dengan tepat.. Pemahaman tentang energi alternatif membantu siswa dalam menyajikan laporan dalam bentuk peta pikiran.
3.
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendirisendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan menerapkan Discovery Learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman
siswa tentang pemahaman teks petunjuk dan energi alternatif benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis. 4.
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Discovery Learning yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan gambar berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah. Sebelum menerapkan Discovery Learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks. Dengan menerapkan Discovery Learning, siswa tidak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari gambar serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model Discovery Learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah. Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang menguasai dalam penerapan model-model pembelajaran.
C. Cara Mengatasi Masalah Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan Discovery Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa
belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS. Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning layak dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS
karena dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. 2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan. 1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna. 2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa). 3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
Angi, dkk.2016. Buku tematik Buku Siswa Selalu Berhemat Energi.Jakarta:Dirjen Guru dan Tenaga Kependudukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Angi, dkk.2016. Buku tematik Buku Guru Selalu Berhemat Energi.Jakarta:Dirjen Guru dan Tenaga Kependudukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ariyana, Yoki, dkk. 2019. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta: Dirjen Guru dan Tenaga Kependudukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7
: Foto-foto kegiatan : RPP : Bahan Ajar : LKS : soal pilihan ganda dan uraian : kunci, dan pedoman penyekoran : Lembar observasi proses pembelajaran
Lampiran 1 DOKUMENTASI KEGIATAN KEGIATAN PENDAHULUAN
Foto 1 Berdoa dan salam
Foto 2 Literasi
Foto 3 Apersepsi tanya jawab
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN PROSES SAINTIFIK
Foto 7
Foto 8
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
PEMBELAJARAN HOTS
Foto 12
Foto 13
PPK
Foto 14 Gotong royong
Foto 15 Integritas
Foto 16 Nasionalis
GLN
Foto 17 Membaca Asmaul Husna
Foto 18 Membaca buku non pelajaran
Foto 19 Membaca tayangan LCD
DIMENSI PENGETAHUAN
Foto 23 Pelaksanaan penilaian
KEGIATAN PENUTUP
Foto 24 Refeksi, tindak lanjut
Lampiran 2
Foto 25 Doa dan salam penutup
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Mangunrejo 2
Mata Pelajaran
: IPA dan Bahasa Indonesia
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD) Kelas/ Semester
: IV/ 1
Materi Pokok
: Energi alternatif
Alokasi Waktu
: 3JP
A. Kompetensi Inti (KI) 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi IPA No
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan
3.5.2 Mengidentifikasi bentuk - bentuk energi
3.5 Mengidentifikasi berbagai
3.5.3 Mengidentifikasi perubahan bentuk energi
sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber
3.5.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi alternatif
energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) daam kehidupan sehari-hari Kompetensi Ketrampilan
4.5.2 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan
penelusuran
informasi
tentang
berbagai
perubahan bentuk energi
penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi
BAHASA INDONESIA No
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan 3.4 Membandingkan teks
3.4.2
Mempraktikkan teks petunjuk yang
dibaca.
petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan berbeda. Kompetensi Ketrampilan 4.4 Menyajikan teks petunjuk
4.4.2 Menyajikan teks petunjuk untuk membuat layang - layang.
penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mengamati gambar dan membaca teks petunjuk tertulis, siswa mampu mengidentifikasi langkah-langkah pembuatan layang-layang dengan tepat. 2. Dengan mengamati gambar dan membaca teks petunjuk tertulis, siswa mampu membuat layang-layang dengan tepat. 3. Dengan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi manfaat energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat. 4. Setelah pengamatan, siswa mampu menyajikan laporan dalam bentuk peta pikiran hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari dengan sistematis.
D. Materi Pembelajaran IPA
: Energi alternatif
BAHASA INDONESIA : Teks visual
E. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : scintific 2. Model : discovery learning 3. Teknik : example non example 4. Metode : penugasan, pengamatan, tanya jawab, diskusi dan praktek
F. Media Pembelajaran 1. Bambu, kertas, lem dan tali ( bahan membuat layang - layang ) 2. Laptop 3. LCD Proyektor 4. Bahan tayang
G. Sumber belajar 1. Buku Tema Pegangan Guru Kls 4 2. Buku Pegangan Siswa Kls 4 3. Internet: www. awalilmu.com 4. Lingkungan
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran TAHAP PEMBELAJARA
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOK ASI
N
WAKT U
A. Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan (persiapan/orientasi)
1. Guru memberikan salam dan mengajak berdoa menurut keyakinan masing masing.( Religius ) 2. Menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya ( Nasionalis ) 3. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa 4. Pembiasaan literasi mendengarkan/ berbicara selama 15 menit materi non pelajaran .kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan pertanyaanpertanyaan berikut:
Apa judul bacaan
Buku ini menceritakan tentang apa ( Critical and problem solving )
Apersepsi
1. Guru mengaitkan materi dengan pengalaman siswa. 2. Guru bertanya jawab kembali materi yang disampaikan sebelumnya.(Communication)
Motivasi 1. Guru memberi motivasi untuk menambah konsentrasi belajar siswa. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini. 3. Menyampaikan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini. B. Kegiatan Inti
20 menit
Deskripsi kegiatan
1. Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok kecil 2. Guru menyampaikan pokok - pokok materi ( Transfer knowledge ) 3. Siswa di minta mengamati teks petunjuk pembuatan layang - layang yang ada di buku siswa ( Mengamati ) 4. Siswa diberi kesempatan bertanya (menanya) 5. Siswa mengamati tayang proyekter tentang cara
pembuatan
layang-layang
dan
cara
menerbangkannya (Transfer Knowledge) 6. Siswa secara berkelompok membuat layang layang dan mencoba menerbangkannya di luar kelas ( Creativity and critical thingking )
1. Guru membagikan LKPD 2. Siswa
menuliskan
jenis
-
jenis
energi
alternatif, ciri - ciri dan keberadaannya saat ini berdasarkan teks ke dalam bentuk peta pikiran yang tersedia. 3. Siswa di minta membaca bacaan tentang energi alternatif
yang ada di buku siswa.
(Mengasosiasi) 3. Siswa
saling
mereka
menceritakan
kepada
peta
seorang
pikiran teman.
(Communication ) 4. Siswa mengerjakan soal evaluasi C. Kegiatan Penutup Deskripsi
1. Guru membantu peserta didik melakukan refleksi 15
kegiatan
dan tindak lanjut 2. Guru
mengapresiasi
hasil
kerja
siswa
dan
memberikan motivasi untuk menambah semangat
70
belajar siswa 3. Guru menyampaikan pesan moral hari ini dengan bijak , salam dan do’a penutup
I. Penilaian a. Teknik Penilaian 1) Sikap Observasi LEMBAR PENILAIAN PENILAIAN SIKAP NO NAMA
SKOR
Aspek yang di nilai Disiplin
Jujur
Tanggung jawab
Santun
1. 2. 3. 4. 2) Pengetahuan - Tes tertulis: Pilihan ganda dan soal uraian 5 soal
Penilaian : Total nilai siswa x 10 Total nilai maks
3) Keterampilan BAHASA INDONESIA - Unjuk Kerja : Pembuatan layang - layang
Percaya diri
Penilaian : Total nilai siswa x 10 Total nilai maks IPA - Peta pikiran tentang energi alternatif di periksa menggunakan rubrik
Penilaian : Total nilai siswa x 10 Total nilai maks b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Siswa dapat menganalisis apakah layangan mereka dapat terbang dengan sempurna ( Pengayaan ) Bagi siswa yang belum memahami materi energi alternatif akan diberikan tambahan bacaan dalam bentuk yang lebih sederhana ( Remedial ) J. Bahan Ajar - Buku K13 Pegangan Guru Kelas 4 - Buku K 13 Buku siswa kls 4 - Tayangan Proyektor - Internet - LKPD
Refleksi Guru
Catatan Guru 1. Masalah
: ……….
2. Ide Baru
: ………..
3. Momen Spesial
: ………….
Mengetahui Kepala Sekolah,
INDAH SUKOWATI,S.Pd NIP. 19690612 199401 2001
Mangunrejo, 23 Oktober 2019 Guru Kelas IV
SRI LESTARI, S.Pd SD NIP. 19860323 200903 2007
Lampiran 3 BAHAN AJAR
LAMPIRAN 4 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Tema
: 2. Energi dan Perubahannya
Subtema
: 3. Sumber Energy alternatif
Pb
:1
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1. 2. 3. 4. 5
LAMPIRAN 5 SOAL EVALUASI Tema
: 2. Energi dan Perubahannya
Subtema
: 3. Sumber Energy alternatif
Pb
:1
A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1. Contoh pemanfaatan energi alternatif adalah . . . . a. memasak dengan kompor minyak tanah b. menggunakan solar untuk bahan bakar mobil c. menggunakan alat pemanas air energi matahari d. mengeringkan ikan asin dengan oven
2. Keuntungan energi alternatif adalah sebagai berikut, kecuali . . . . a. tersedia di alam b. menghemat biaya dan tenaga c. terpeliharanya lingkungan d. Cepat habis bila digunakan
3. Mobil dapat memanfaatkan sumber energi alternatif dengan mengganti bahan bakar bensin oleh . . . . a. biosolar b. tenaga surya c. alkohol d. LPG
4.Negara yang terkenal menggunakan kincir angin sebagai energy alternatif adalah . . . . a. Indonesia b. Belanda c. Inggris d. Amerika 5. Tenaga angin dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi gerak pada... a. kapal layar b. pesawat terbang c. motor d. kereta api
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Zaman yang makin berkembang dan
meningkatnya jumlah penduduk dunia
menyebabkan penggunaan energi terus meningkat. Terlebih lagi penggunaan energi yang berasal dari bahan tambang yang sudah tidak terkendali. Sebagai solusi, kita dapat memanfaatkan energi alternatif dalam kehidupan. Menurut pendapatmu, mengapa penggunaan energi alternatif sangat diperlukan? Jawab:……………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………... ………………………………………………………………………………………………………………………………. 2. Apa yang terjadi apabila penggunaan energi dari bahan bakar fosil ataupun bahan tambang lainnya tidak dibatasi? Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………………………………. 3. Sebutkan 3 macam energi alternatif yang ada dalam kehidupan! Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………………………………... ……………………………………………………………………………………………………………………………….. 4. Energi yang berasal dari angin banyak bermanfaat dari alam. Sebutkan 3 alat yang memanfaatkan energi angin! Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………………………………….. 5. Musim kemarau panjang ditandai dengan hembusan angina. Situasi demikian dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain layang-layang. Coba deskripsikan cara memainkan layang-layang! Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………………………………
Lampiran 6 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI A. Pilihan Ganda 1. C 2. D 3. A 4.B 5.A B. Uraian 1. Menurut pendaat saya, penggunaan energi alternatif sangat diperlukan saat ini karena: -
Sebagai solusi alternatif agar dapat mengurangi ketergantungan penggunaan bahan tambang.
-
Energi alternatif dapat diperbaharui, berbeda dengan bahan bakar fosil atau bahan tambang lainnya
-
Energi alternatif ramah lingkungan karena polusi yang dihasilkan lebih minimal dari pada bahan bakar fosil
2. Energi dari bahan bakar fosil dan bahan tambang lainnya akan habis, karena waktu pembuatannya relatif lama sehingga suit diperoleh kembali. 3. Air, Angin, Panas bumi 4. - Kincir angin, - perahu layar, - layang-layang, - baling-baling kipas angina 5. a. Menyiapkan layang-layang b. Memilih lokasi yang tepat, misalnya tanah lapang c. Mencari teman untuk membatu memegang layang-layang yang akan diterbangkan d. Memperhatikan arah angin, lalu meminta teman menerbangkan layang-layang ke angkasa
e. Tarik dan ulur benang agar layang-layang terbang tinggi di angkasa
PEDOMAN PENILAIAN: Pilihan ganda tiap nomor skor 1 Uraian Tiap nomor skor nilai maksimal 4, sehingga skor maksimal 20 Nilai= Skor yang diperoleh Skor maksimal
x 100
Lampiran 7 Format Pengamatan Lembar Observasi Aspek Sikap
Inrikator :
Indikator : Percaya diri
Indikator : Teliti
Kerjasama
No.
Nama
Kerjasama
Percaya diri saat
Percaya diri saat
Teliti saat
dalam
mengemukakan
mempresentasikan
menganalisis
mengerjakan
pendapat dalam
hasil kerja
permasalahan yang
tugas dalam
diskusi.
kelompok.
dikerjakan dalam
kelompok. Ya
kelompok.
Tidak
Ya
Tidak
Ya
1. 2. 3. 4. 5. Dst
Ya
: skor 1, jika sub indikator terlihat konsisten selama 1 hari
Tidak : skor 0, jika sub indikator tidak terlihat sama sekali Petunjuk penskoran Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Tidak
Ya
Tidak
Format Penilaian Unjuk Kerja
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN – UNJUK KERJA
KI
: .. .......................................................................................................
KD
: .. .......................................................................................................
INDIKATOR ....................................................................................................... : .. MATERI : .. ....................................................................................................... No
Nama
Jumlah Skor
Rubrik penilaian : No
Kriteria
4
3
2
1