LKPD 5 BI Kelas XII [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sekolah Mata Pelajaran Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Petunjuk Belajar



Kompetensi Dasar



Indikator



Tujuan Pembelajaran



: SMK ST. Fatimah : Bahasa Indonesia : 2020/2021 : XII/Genap : Novel (isi dan Kebahasaan) : a. Baca dan cermati ringkasan materi sebelum mengerjakan tugas b. Baca juga literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa c. Kerjakan tugas sesuai petunjuk d. Kumpulkan tugas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati e. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam mengerjakan tugas : 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel 4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi Dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis : Peserta didik dapat:  menganalisis isi dan kebahasaan novel  terampil merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis dengan kreatif, bertanggung jawab, disiplin dan penuh percaya diri : - mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik sebuah novel - mengidentifikasi unsur kebahasaan novel - menyusun novel berdasarkan rancangan, dan mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi unsur-unsur intrinsik dan kebahasaan novel, dan hasil penyusunan novel :



Ringkasan Materi 1. Pengertian Novel Apa itu novel? Menurut Drs. Rostamaji, M.Pd, teks novel adalah sebuah karya sastra yang memiliki dua unsur yang membangun, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang mana keduanya saling berkaitan satu sama lain karena saling berpengaruh dalam sebuah karya sastra. Novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang artinya "baru", "cerita pendek mengenai sesuatu yang baru", "berita", dan kata itu sendiri berasal dari bahasa Latin novella, bentuk jamak dari novellus, yang disingkat novus, yang artinya "baru". Novel merupakan suatu bentu karya sastra yang berbentuk prosa yang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kata novel berasa dari bahasa Italia yaitu “novella” yang berarti sebuah kisah atau cerita. Penulis yang menulis sebuah novel disebut sebagai novelis. Isi novel lebih panjang dan lebih kompleks dari isi cerpen, serta tidak mempunyai batasan struktural dan sajak. Sebuah novel biasanya menceritakan atau menggambarkan tentang kehidupan manusia yang berinteraksi dengan lingkungan dan juga sesamanya. Di dalam sebuah novel, biasanya pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan arahan kepada pembaca untuk mengetahui pesan tersembunyi seperti gambaran realita kehidupan melalui sebuah cerita yang terkandung di dalam novel tersebut. 2. Ciri-ciri Novel Ciri-ciri novel yang paling utama adalah sebagai berikut:  Ceritanya panjang daripada cerpen, tapi banyak kalimat yang diulang-ulang.  Sebuah cerpen memiliki jumlah kata lebih dari 35 ribu kata.  Novel terdiri dari setidaknya 100 halaman.  Waktu membaca sebuh novel memerlukan setidaknya 2 jam atau 120 menit.  Memiliki alur/plot yang kompleks.



     



Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema sampingan. Tokoh/karakter tokoh dalam novel bisa banyak. Ceritanya lebih dari satu impresi, emosi, dan efek. Alur cerita dari novel cukup kompleks. Seleksi cerita novel luas. Novel ditulis dengan narasi kemudian didukung dengan deskripsi untuk menggambarkan suasana yang ada didalamnya. 3. Kaidah/Ciri Kebahasaan Novel Kaidah kebahasaan atau ciri bahasa dalam penulisan novel adalah sebagai berikut:  Diksi, bahasa dalam novel pada umumnya penuh makna dan menimbulkan efek estetik.  Idiom, yakni konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya  Berusaha untuk menghidupkan perasaan atau menggugah emosional pembaca.  Biasanya berbentuk tulisan karya ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel,skripsi, makalah dan lain sebagainya.  Dipengaruhi oleh subjektivitas penulisnya.  Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi, berusaha untuk menarik dan menggugah pikiran pembaca.  Bahasa bermakna denotatif (makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif (makna tidak sebenarnya), ekspresif (memberi bayangan suasana pribadi penulis), sugestif (memengaruhi pembaca), dan plastif (menggugah perasaan pembaca).  Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertiannya yang sudah terbatas dan tidak bermakna ganda.  Melibatkan gaya bahasa sindiran atau ironi.  Melibatkan gaya bahasa sinisme, sindiran lebih kasar dari ironi untuk mencemooh.  Melibatkan gaya bahasa sarkasme, sindiran yang sangat tajam dan kasar bahkan sampai menyakitkan hati seseorang yang menerimanya.  Penggunaan bahasa asing yang telah memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. 4. Struktur Novel Berikut penjelasan mengenai struktur novel : a. Abstrak, merupakan bagian ringkasan isi cerita yang biasanya dapat ditemukan pada bagian awal cerita dalam novel. b. Orientasi, merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan suasana. Seperti terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan penokohan atau perwatakan. c. Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab akibat, dimana setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan mengakibatkan munculnya peristiwa yang lainnya. d. Evaluasi, merupakan bagian dimana konflik yang terjadi pada tahap komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu. e. Resolusi, merupakan bagian dalam novel yang memunculkan solusi atas konflik yang sedang terjadi. f. Koda, merupakan bagian akhir atau penutup cerita dalam novel. 5. Jenis-jenis Novel Jenis Novel Berdasarkan Nyata atau Tidaknya Kejadian : a. Novel Fiksi, merupakan novel yang tidak nyata atau tidak terjadi dalam kehidupan nyata. b. Novel Non Fiksi, merupakan novel yang pernah terjadi dalam kehidupan nyata. Jenis Jenis Novel Berdasarkan Genre Ceritanya : a. Novel Romantis, merupakan novel yang menceritakan kisah atau cerita tentang kasih sayang atau cinta. b. Novel Horror, merupakan novel yang menceritakan kisah atau cerita tentang hal yang sangat menyeramkan dan menakutkan. c. Novel Komedi, merupakan novel yang menceritakan kisah atau cerita tentang hal yang lucu. d. Novel Inspiratif, merupakan sebuah novel yang menceritakan kisah atau cerita inspiratif.



Jenis Jenis Novel Berdasarkan Isi dan Tokoh :



a. Novel Teenlit, merupakan novel yang berisi tentang remaja. b. Novel Songlit, merupakan novel yang diambil dari sebuah lagu. c. Novel Chicklit, merupakan novel yang berisi tentang perempuan muda. d. Novel Dewasa, merupakan novel yang berisi tentang cerita orang dewasa. 6. Unsur Intrinsik Novel Berikut ini adalah penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada novel : a. Tema Tema merupakan pokok-pokok permasalahan yang terdapat dalam sebuah cerita dalam Novel yang terlah dibuat oleh pengarang. b. Penokohan Penokohan merupakan pemberian watak atau karakter kepada setiap pelaku dalam sebuah cerita. Para tokoh bisa diketahui karakternya dari ciri fisik, lingkungan tempat tinggal, dan cara bertindaknya. c. Alur Alur merupakan rangkaian-rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya suatu cerita dalam novel. Alur dibedakan menjadi dua bagian, yaitu alur maju dan alur mundur.  Alur maju merupakan peristiwa yang bergerak secara bertahap berdasarkan urutan Kronologis menuju alur cerita.  Alur mundur merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi karena ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung. Tahap alur meliputi pengenalan, penampilan masalah, pemunculan konflik, puncak ketegangan, peleraian, dan penyelesaian. d. Gaya Bahasa Gaya bahasa merupakan alat utama pengarang untuk menjelaskan atau menggambarkan serta menghidupkan cerita secara estetika. Jenis-jenis gaya bahasa antara lainnya adalah :  Personafikasi : Merupakan gaya bahasa yang medeskripsikan macam-macam benda mati dengan cara memberikan berbagai macam sifat-sifat seperti manusia.  Simile (Perumpamaan) : Merupakan suatu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu dengan pengibaratan atau perumpamaan.  Hiperbola : Merupakan suatu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu dengan cara berlebihan dengan maksud memberikan efek yang berlebihan. e. Latar atau Setting Latar merupakan penggambaran terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah cerita meliputi waktu, tempat, dan suasananya. f. Sudut Pandang Sudut pandang merupakan penempatan diri pengarang dan juga cara pengarang dalam melihat berbagai macam kejadian atau peristiwa dalam cerita yang di paparkannya kepada para pembaca. g. Amanat Amanat merupakan pesan yang disampaikan, yang terdapat dalam cerita dalam sebuah novel. 7. Unsur Ekstrinsik Novel Selain unsur intrinsik, novel juga memiliki unsur ekstrinsik. Apa saja unsur-unsur ekstrinsik dalam novel ? Berikut ini adalah penjelasannya : a. Sejarah atau Biografi Pengarang Biasanya sejarah atau biografi pengarang sangat berpengaruh pada jalan cerita yang terdapat dalam novel. b. Situasi dan Kondisi Situasi dan kondisi secara tidak langsung maupun langsung akan berpengaruh kepada hasil karya novel. c. Nilai-Nilai dalam Cerita Dalam sebuah karya sastra mengandung nilai-nilai yang dapat disisipkan oleh pengarangnya. Nilai-nilai itu antara lainnya adalah :  Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak atau kepribadian seseorang. Entah itu baik ataupun buruk.  Nilai sosial, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma-norma yang terdapat dalam



kehidupan bermasyarakat.  Nilai budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat penting dan mempunyai nilai dalam kehidupan manusia.  Nilai estetika, yaitu nilai yang berkaitan dengan seni dan estetika dalam sebuah karya sastra. Tugas dan langkah kerja 1. Bacalah kutipan novel berikut dengan seksama! Empat hari kemudian aku duduk di samping sopir truk yang membawa hasil panen dari desa ke kota. Waktu itu umurku hampir enam belas tahun. Sudah dua tahun aku tidak bersekolah. Keputusan yang diambil ayahku merupakan peraturan yang harus diturut tanpa dirunding pihak yang bersangkutan. Pada waktu itu aku menerimanya dengan kewajaran abadi penuh ketaatan. Ayahku orang yang menentukan dalam kehidupan kami. Dan aku yang dibesarkan dalam lingkungan adat kepala tunduk untuk mengiyakan semua orang tua. Tidak melihat alasan apa pun buat membantahnya. Padahal waktu itu aku khawatir. Tetapi juga gembira. Keduanya disebabkan karena aku akan tinggal di kota …. Tentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang menonjol pada kutipan novel di atas! 2. Bacalah penggalan novel berikut! Tiba-tiba Winna mendekati Adi. Seperti seorang kekasih yang menyambut kekasihnya merentangkan tangan siap menerima pelukan, tapi Winna terbentur tubuh Ima yang tiba-tiba saja menghalangi. Kontan saja Winna kaget. "Eit...eit.... ooh jadi ini rupanya sang pembela itu. Ooh, gue tahu sekarang. Kau dan Adi datang pagi-pagi, janjian mau ngobrol-ngobrol, ya? Dan Adi bertambah jadi rajin karena ada kekasih hati yang menunggu. Gue tahu sekarang. Woi, teman-teman, Adi dan Ima jadian! Woi..A..." Mulut Winna tiba-tiba dibekap Adi. "Elo kalo ngomong jangan macem-macem. Hati-hati. Gue jadi ingin muntah dengan segala tingkah lo yang norak ini. Urus saja make up lo yang menor itu daripada ngurusin orang lain." "Eh...eh...gue hanya main-main kok, Di. Suwer!" hati Winna meleleh setelah Adi dengan tegas memotongnya. "Maafin gue ya, Di." Adi diam saja. "Ayo, dong, Di. Maafin gue, please...." winna paling takut dimarahi, dia tidak bisa mendekatinya lagi. "Minta maaf dulu sama Ima, baru ke gue." Jawab Adi. "Lho.. kok ... ke Ima, sih." Winna kaget dengan perintah Adi. Harus minta maaf pada Ima? Oh tidak lah yaw. Gengsi dong, bisik hati Winna. "Ya, kau telah hampir mencemarkan nama baiknya. Dia orang baik tahu, tidak kayak kamu. ( Dan Gue Bukan Robot karya M. Irfan Hidayatullah, 2004) a. Tuliskan karakteristik atau watak tokoh dalam kutipan novel di atas! b. Tulislah konflik yang terjadi dalam kutipan novel tersebut! c. Tulislah nilai-nilai yang terdapat dalam kutipan novel tersebut! 3. Baca dan cermatilah novel berikut! Suatu keluarga mempunyai dua orang anak, seorang bernama Tohir (setelah dewasa bergelar Sutan Baringin), dan seorang lagi perempuan, adik Sutan Baringin yang kemudian menikah dengan Sutan di atas, seorang Kepala Kampung A dari Luhak Sipirok, dan mempunyai seorang anak tunggal laki-laki bernama Aminu'ddin. Ayah Sutan Baringin bersikap keras dalam mendidik sutan Baringin, sikap ini bertentangan dengan istrinya yang selalu memanjakan Sutan Baringin. Apapun yang diminta Sutan Baringin selalu dipenuhi. Akibatnya, setelah dewasa ia tumbuh menjadi seorang pemuda yang angkuh, bertabiat buruk, serta suka menghambur-hamburkan harta orang tuanya. Sinopsis Kedua orang tuanya menikahkan Sutan Baringin dengan Nuria, seorang wanita yang berbudi luhur pilihan ibunya. Namun, kebiasaan buruk Sutan Baringin tetap dilakukannya sekalipun ia telah berkeluarga. Ia tetap berfoya-foya menghabiskan harta benda kedua orang tuanya, bahkan ia sering berjudi dengan Marah Sait, sahabat karibnya. Ketika ayahnya meninggal, tabiat buruknya semakin menjadi-jadi. Bahkan ia tidak sungkan-sungkan untuk menghabiskan seluruh harta warisan untuk berjudi. Akibatnya, hanya dalam waktu sekejap saja, harta warisan yang diperolehnya terkuras habis. Ia pun jatuh miskin dan memiliki banyak utang. Dari perkawinannya dengan Nuria, Sutan Baringin mempunyai dua orang anak, yang satu adalah perempuan bernama Mariamin, sedangkan yang satunya lagi lakilaki. Mariamin sangat menderita akibat tingkah laku ayahnya. Ia selalu dihina oleh warga kampung, karena hidupnya sengsara, cinta kasih wanita yang berbudi luhur ini dengan Aminu’ddin pun mendapat halangandari kedua orang tua



Aminu’ddin. Persahabatan Aminudin dan Mariamin terjalin semenjak masa kanak- kanak. Menginjak remaja, hubungan keduanya beranjak menjadi hubungan percintaan. Aminu’ddin hendak mempersunting Mariamin. Ia mengutarakan niatnya pada kedua orang tuanya. Ibunya tidak keberatan, tersebab ayah Mariamin, Sutan Baringin, adalah kakak kandungnya. Namun, ayah Aminu’ddin, Baginda Diatas berpandangan berbeda. Mariamin tak layak untuk menikah dengan putranya. Sebagai kepala kampung yang kaya dan disegani di daerah Sipirok ia merasa derajat sosialnya akan direndahkan apabila anaknya menikah dengan anak dari almarhum Sutan Baringin bangsawan kaya raya yang jatuh miskin akibat boros dan serakah itu. Baginda Diatas menginginkan anaknya menikah dengan anak bangsawan kaya yang terhormat. Ia pun menyusun siasat untuk menggagalkan pernikahan Aminu’ddin dengan Mariamin dengan melibatkan seorang dukun. Demikianlah, Baginda Diatas mengajak istrinya menemui dukun itu untuk meminta pertimbangan atas peruntungan anaknya kelak jika menikah dengan Mariamin. Dukun yang sebelumnya telah dibayar untuk menjalankan siasat Baginda Diatas itu meramalkan jika Aminu’ddin menikah dengan Mariamin maka hidupnya tidak akan bahagia. Istrinya pun termakan ramalan palsu itu. Mereka membatalkan niat untuk menikahkan anaknya dengan Mariamin. Sebagai ganti, mereka meminang anak gadis dari keluarga kaya yang sederajat kebangsawanan dan kekayaannya dengan baginda Diatas. Aminu’ddin yang telah bekerja sebagai pegawai rendah di Medan begitu berbunga-bunga hatinya, ketika sebuah telegram dari ayahnya sampai kepadanya. Ayahnya menjanjikan akan mengantar calon istrinya ke medan. Namun, betapa kecewa ketika yang mendapati bahwa calon istri yang diantarkan oleh ayahnya itu bukanlah Mariamin. Sifat Kepatuhan kepada orang tua yang dimiliki Aminu’ddin membuat ia tiada mungkin menolak pernikahannya dengan gadis itu. Dengan hati luka, Aminu’ddin mengabari Mariamin melalui surat. Mariamin menerima surat itu dengan perasaan kecewa. Namun, apa boleh buat? Aminu’ddin telah memilih untuk menerima gadis yang dipilihkan oleh orang tuanya. Satu tahun setelah peristiwa itu, ibunda Mariamin menjodohkan anaknya dengan Kasibun, lelaki yang tiada jelas benar asal usulnya. Kasibun mengaku bekerja sebagai kerani di Medan. Ibunya berharap, pernikahan anaknya dengan Kasibun akan mengurangi beban penderitaan mereka. Belakangan barulah diketahui Kasibun ternyata telah beristri, dan menceraikan istrinya itu sebab ingin menikahi Mariamin. Kasibun membawa Mariamin ke Medan. Namun, penderitaan yang diderita Mariamin tidak kian berkurang. Kasibun memiliki penyakit kelamin. Sebab itu Mariamin sering menghindar ketika diajaknya behubungan intim. Pertengkaran demi pertengkaran tak dapat lagi dihindarkan. Kasibun tak segan-segan main tangan kepada istrinya. Suatu ketika, Aminuddin datang bertandang ke rumah Kasibun, dengan tiada disengaja berjumpa dengan Mariamin. Pertemuan yang sesungguhnya berlangsung secara wajar antara kekasih lama itu membangkitkan cemburu di hati Kasibun. Lelaki itu menghajar Mariamin sejadi-jadinya. Kesabaran Mariamin yang telah melampaui batas, membuat Mariamin melaporkan hal itu ke kantor polisi. Ia melaporkan segala keburukan yang telah dilakukan oleh suaminya pada polisi. Dan polisi pun kemudian memutuskan bahwa Kasibun harus membayar denda sekaligus memutuskan tali perkawinannya dengan Mariamin. Setelah resmi bercerai dengan Kasibun, dia kembali ke kampung halamannya dengan hati yang hancur. Kesengsaraan dan penderitaan batinserta fisiknya yang terus mendera dirinya menyebabkan ia mengalami penderitaan yang berkepanjangan hingga akhirnya ajal datang merenggut nyawanya. Analisislah novel tersebut berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsiknya! a. Penilaian keterampilan Skor No. 1 2 3



Aspek yang Dinilai Kecepatan mengerjakan tugas Kelengkapan jawaban Kerapian kerja



1



2



3



4



Jumlah Kriteria Skor: 4 = sangat rapi/sangat cepat/sangat tepat 3 = rapi/cepat/ tepat 2 = kurang rapi/ kurang cepat/ kurang tepat 1 = tidak rapi/ lambat/ tidak tepat



b. Penilaian sikap No. 1 2 3 4 5



Pernyataan Siswa berusaha memahami pelajaran dengan menyimak dari awal pelajaran Siswa berusaha menyerahkan tugas tepat waktu Siswa bertanya pada guru bila ada yang tidak jelas Siswa berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu. Siswa berusaha mencari referensi di perpustakaan



Sering



Skala Cukup



Kurang