LKPD KD 3.1 Upaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Ancaman DIsintegrasi Bangsa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)



Kelas : XII MIPA 7 Mapel : Sejarah Indonesia Semester : Ganjil Materi : Upaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman Disintegrasi Bangsa Anggota : Salsabila Ghaisani Laode Benedict Ezekiel Bernadette Ardelia Gilang Ramadhan Hanaya Puspa Kirana Petunjuk 1. Bacalah buku siswa dan bahan ajar lainnya serta mencari sumber dari internet 2. Analisis dan diskusikan bersama kelompokmu tentang jawaban LKPD 3. Tuliskan hasil analisis dalam kolom yang telah disediakan 4. Cantumkan sumber-sumber rujukan yang digunakan dalam pengerjaan LKPD 5. Simpulkan hasil diskusi!



No



Pertemuan 1 IPK Pengetahuan



3.1.



Menguraikan pengertian Disintegrasi bangsa



1.



Menganalisis latar belakang pemberontakan pemberontakan yang menyebabkan disintegrasi bangsa pada tahun 19481965 (C4)



3.1. 2



3.1.3



Menganalisis jalannya pemberontakan pemberontakan yang menyebabkan disintegrasi bangsa pada tahun 19481965 hingga sekarang (C6)



IPK Keterampilan 4.1.1.



Mengembangkan hasil penalaran peserta didik mengenai peristiwa PKI Madiun 1948 DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI dan peristiwa lain hingga saat ini yang mengancam terjadinya perpecahan/disintegrasi Bangsa dengan menyajikannya dalam bentuk makalah dan di Upload di Google Sites



Sumber; https://www.kompasiana.com/nuninglisti/5db490f0d541df04f45ff544/salah-satu anjuran-agama-adalah-menjaga-persatuan-dan-kesatuan Berdasarkan catatan sejarah, negara Indonesia telah mengalami beberapa kali pemberontakan pada masa awal kemerdekaan baik itu faktor perbedaan ideologi, ketimpangan ekonomi, rasa sakit hati karena merasa diperlakukan secara tidak adil, ataupun kecewa akibat kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sejalan dengan pemikiran



para



pemberontak.



Untuk



lebih



memperkaya



wawasan



kamu



silahkan



buka



https://www.zonareferensi.com/ancaman terhadap-integrasi-nasional/ menganai ancaman terhadap integrasi nasional kemudian diskusikan



dengan



temanmu mengenai jenis dan contoh ancaman integrasi nasional (disintegrasi) kemudian kemukakan temuan kamu di hadapan guru dan teman lain dikelasmu. Paling tidak untuk melihat sebab-sebab munculnya disintegrasi bangsa. disintegrasi sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor O'Brien, Schrag dan Martin dalam (Suminar, dkk: 2003) menjelaskan antara lain : 1. Ketidaksesuaian anggota kelompok mengenai tujuan kehidupan sosial kemasyarakatan yang telah disepakati; 2. Norma dan nilai sosial yang ada sudah tidak mampu lagi membantu anggota masyarakat dalam mencapai tujuan individu dan kelompok; 3. Norma dan nilai kelompok yang telah disepakati anggota kelompok bertentangan satu sama lainnya; 4. Sanksi sudah menjadi lemah bahkan tidak dilaksanakan dengan konsekuensi 5. Tindakan anggota masyarakat telah bertentangan dengan norma dan nilai kelompok. Dari pernyataan diatas, disintegrasi bangsa yang menghantui negeri kita bisa muncul dari berbagai sumber. Kebhinekaan yang dianggap sebagai kekayaan bangsa, baik dari segi etnik yang berjumlah puluhan, budaya, bahasa, adat istiadat, agama serta berbagai kepercayaan yang ada, ternyata mempunyai sisi yang rawan berupa potensi perpecahan berupa konflik yang dampaknya bisa sangat luas dan mendalam. Masalah-masalah berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya konflik yang bermuara pada ancaman disintegrasi. Menurut Simon Fisher konflik disebabkan beberapa faktor (Fisher, 2000 : 8) 1) Community Relations Theory Konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus-menerus, kecurigaan,ketidakpercayaan dan pertentangan antara kelompok yang berbeda dalam masyarakat. 2) Principled Negotiation Theory Konflik disebabkan oleh posisi yang bertentangan dan pandangan konflik zero-sum yang diadopsi oleh pihak berkonflik 3) Human Needs Theory Konflik yang berakar mendalam disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia—fisik, psikologis dan sosial, termasuk juga keamanan, identitas, perhatian, partisipasi dan otonomi. 4) Identity Theory Konflik disebabkan oleh perasaan identitas yang terancam dan seringkali berakar dari tidak



terpecahkannya masalah kerugian di masa lampau dan penderitaan. 5) Intercultural Miscommunication Theory Konflik disebabkan oleh tipe komunikasi kultural yang bertentangan atau berbeda 6) Conflict Transformation Theory Konflik disebabkan masalah nyata yaitu ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang diekspresikan dalam persaingan kerangka kerja sosial, kultural, dan ekonomi. Nah sekarang coba kalian fahami beberapa faktor disintegrasi diatas, sehingga dalam



pembahasan



selanjutnya kalian bisa memahami konflik-konflik apa saja yang menyebabkan munculnya berbagai aksi pemberontakan di dalam negeri selama kurun waktu 1945-1965 hingga sekarang. Untuk lebih jelas dan menambah wawasan kalian silahkan kalian buka Apa Itu Disintegrasi? Faktor Munculnya Disintegrasi dan Upaya Pencegahannya - Halaman 2 - Tribunnews.com



Sumber: https://www.slideshare.net/FOXENCE/ancaman-disintegrasi-bangsa-19481965 Diskusikan dengan teman sekelompok mengenai pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Bagaimana kondisi wilayah Indonesia bagian Timur pada masa kini melihat dari segi historis sering terjadi gerakan radikal / pemberontakan yang menginginkan kemerdekaan dari NKRI? Jawab: Meski Papua sudah kembali kepada Indonesia pada tahun 1963, tidak menutup kemungkinan masih adanya oknum tertentu yang ingin melepas diri dari NKRI. Artinya, masih ada beberapa oknum-oknum penggerak organisasi OPM (Operasi Papua Merdeka) dan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata). Hal ini membuat pihak berwajib harus lebih ekstra berusaha untuk menekan kelompok separatis tersebut. Tanpa disadari, pihak berwajib atau pihak keamanan dan beberapa orang-orang di Papua masih berseteru atau terlibat konflik senjata. Hal ini didasari karena ada empat aspek yang krusial yang menjadi akar permasalahan di Papua. Selain itu, pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian Timur belum sepenuhnya merata, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih tergolong rendah dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain. Tingkat kemiskinan di wilayah Timur juga sangat tinggi. Namun, pemerintah saat ini sedang mengupayakan pembangunan yang merata agar mendapat kembali kepercayaan dari warga di Indonesia bagian Timur



2. Jelaskan proses dan dasar hukum bagi seorang/kelompok militer melakukan tindakan yang mengancam kesatuan wilayah dan bangsa pada masa kini seperti yang pernah dilakukan oleh Kapten Westerling dalam pemberontkan APRA! Jawab: dilihat dari sejarah pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), dasar hukum yang diberikan pastilah berat karena pemberontakan yang dilakukan sampai memakan banyak korban jiwa,



3. Buatlah analisis keterkaitan rakyat Maluku Selatan dalam pemberontakannya di masa orde lama dengan kehidupan wilayah dan rakyatnya pada masa sekarang?



Jawab: Republik Maluku Selatan (RMS) adalah sebuah republik di Kepulauan Maluku yang diproklamasikan tanggal 25 April 1950. Pemberontakan RMS didalangi oleh mantan jaksa agung NIT (Negara Indonesia Timur), Soumokil yang bertujuan untuk melepaskan wilayah Maluku dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). pemberontakan maluku selatan terjadi yang didasarkan oleh ketidaksetujuan rakyat maluku selatan akan didirikannya Negara Republik Indonesia. kehidupan pada maluku selatan saat ini sudah berjalan secara normal dan wilayah wilayah rms pada saat itu telah kembali kepada Republik Indonesia, Pemerintahan disana berjalan dengan baik di bawah pemerintahan republik indonesia. akan tetapi sebagian pemberontak yang melarikan diri ke belanda di bawah pimpinan Johan Manusama mendapatkan bantuan dari beberapa organisasi non pemerintah di belanda. 4. Tuliskan perbedaan bentuk pemberontakan yang dilakukan oleh PRRI / Permesta dengan berbagai peristiwa disintegrasi bangsa lainnya di Indonesia! Jawab: Perbedaan pemberontakan PRRI/PERMESTA dengan pemberontakan yang lain adalah gerakan ini dilakukan oleh dua kelompok, berbeda dengan pemberontakan lain yang kebanyakan hanya terbentuk dari satu kelompok seperti PKI, APRA, RMS dan lainnya. Walaupun pemberontakan PRRI/Permesta dilakukan oleh dua kelompok, nyatanya gerakan tersebut tidak benar-benar bersatu. Letkol Ventje Sumual selaku salah satu tokoh sentral dalam gerakan Permesta menyebutkan bahwa Permesta bukanlah pemberontakan, melainkan suatu deklarasi politik yang bertujuan menginginkan perubahan. Permesta digagas demi keadilan bagi masyarakat Indonesia timur dengan menginginkan otonomi wilayah yang lebih luas. Sementara PRRI bisa disebut dengan pemberontakan, sebab meskipun mulanya PRRI juga menuntut hal yang sama, namun kelompok tersebut melakukan gerakan yang lebih 'berani' dengan membentuk pemerintahan baru lengkap dengan kabinet beserta jajaran menterinya.



5. Mengapa Indonesia pada masa sekarang menjunjung tinggi anti-komunisme di dalam kesatuan wilayah NKRI dari segi faktor historis? Jawab: Karena Komunisme ditampilkan sebagai ideologi anti-Tuhan yang memaksakan ateismenya dengan revolusi berdarah yang mengharuskan hilangnya komunitas agama di Indonesia.Ditambah lagi dengan sejarah pemberontakan PKI sebagai dasar perpetuasi anti-komunisme di Indonesia. Walaupun fakta sejarahnya masih kontroversial, kelompok anti-komunis secara konsisten mengedepankan sejarah versi Orde Baru. Anti-komunis di Indonesia juga konsisten menentang adanya upaya investigasi kebenaran sejarah, terutama terkait konflik sosial berdarah pasca G30S/PKI. Komunisme juga dianggap paham tak bertuhan. Hal ini berdasarkan pada kritik Karl Marx terhadap agama, yakni "agama adalah candu bagi masyarakat". 6. Jelaskan dampak yang terjadi oleh pemerintahan Indonesia dalam hubungan internasional dengan negara-negara komunis pada masa sebelum dan sesudah PKI dibubarkan! Jawab: Setelah perang dunia kedua berakhir, ada perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet hingga tahun 1980-an. Perang dingin terjadi akibat perbedaan ideologi yang terdapat dari kedua belah pihak. Khususnya, Uni Soviet yang saat itu menyebar paham atau ideologi Komunis. Sebelum adanya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, hubungan internasional antara negara Indonesia dan Uni Soviet berlangsung baik. Hal ini karena Uni Soviet merupakan salah satu negara yang menyambut baik kemerdekaan Indonesia. Kedua negara membuka hubungan bilateral sekitar tahun 1950-an. Puncak Indonesia dan Uni Soviet menjalin relasi bilateral adalah pada tahun 1956-1962. Para petinggi negara masing-masing negara melakukan kunjungan satu sama lain untuk membahas hal-hal penyelenggara negara. Hasil dari saling kunjung tersebut dicapai kesepakatan-kesepakatan peningkatan hubungan dan kerjasama di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, sosial budaya, kemanusiaan, maupun militer, seperti pengucuran bantuan dana, pembangunan berbagai proyek dan pemasokan peralatan militer dari Uni Soviet untuk Indonesia. Proyek-proyek pembangunan bantuan Uni Soviet untuk Indonesia seperti pembangunan Rumah Sakit “Persahabatan”, stadion “Gelora Bung Karno”, Hotel Indonesia, pembangunan jalan, jembatan dan lapangan terbang di sejumlah daerah di Indonesia, pembangunan pabrik baja dan fasilitas-fasiltas lainnya. Selain itu, Uni Soviet juga membantu Indonesia dalam memperkuat sistem militer dan senjatanya, serta membantu upaya pembebasan Irian Barat. Namun, karena adanya G-30SPKI yang menjadi pembuka masa Orde Baru, hubungan Indonesia dan Uni Soviet semakin renggang. Namun, hal itu dapat diatasi karena kedua negara menandatangani Pernyataan mengenai Dasar-dasar Hubungan Persahabatan dan Kerjasama antara Indonesia dengan Uni Republik-republik Soviet Sosialis pada tanggal 11 September 1989. Bahkan, setelah Uni Soviet bubar pada 25 Desember 1991, dan berganti nama menjadi Russia, hubungan bilateral kedua negara semakin baik hingga saat ini. Hal ini ditandai dengan saling kunjung Kepala Negara dan para pejabat pemerintahan kedua negara, serta saling dukung di forum internasional. Hubungan dan kerjasama bilateral tidak hanya tercipta pada tingkat government to government (G to G contact), namun pada tingkat-tingkat lainnya, yaitu pada tingkat antar pelaku usaha (B to B contact), antar



masyarakat (P to P contact), antar media massa, antar tokoh agama, organisasi kemasyarakatan dan lainnya.



DAFTAR PUSAKA



https://observer.co.id/polri-ajak-mahasiswa-dan-pemuda-bantu-selesaikan-masalah-papua/ https://www.republika.co.id/berita/qwnltn380/pembangunan-indonesia-timur-harus-merata



https://nasional.kompas.com/read/2010/10/07/09414284/Menakar.Gerakan.RMS.di.Belanda?page=a ll https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/27/190919879/republik-maluku-selatan-rms-latar-belak ang-dan-upaya-penumpasannya?page=all



https://tirto.id/permesta-pemberontakan-atau-bukan-didQ



https://www.kompasiana.com/bennywirawan/59c3ea4536e80201fb26c4c2/paradoks-anti-komunisme -di-indonesia



https://www.merdeka.com/peristiwa/mengapa-komunisme-masih-jadi-fobia-di-indonesia.html



https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/24/180000869/dampak-perang-dingin-bagi-indonesia? page=all https://kemlu.go.id/moscow/id/read/hubungan-bilateral-antara-indonesia-dan-rusia/392/etc-menu