LKPD Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Hanifah Lulu [PDF]

  • Author / Uploaded
  • mona
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Sekolah Kelas / Semester Mata pelajaran Alokasi Waktu



: SMA Al Kautsar Bandar Lampung : XI / Genap : Sejarah Wajib : 2 x 35 menit



A. Tujuan



Melalui pembelajaran Discovery Learning diharapkan peserta didik mampu: menganalisis strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda; mengolah informasi tentang strategi dan bentuk perjuangan



bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah; dengan tetap mengutamakan sikap kerjasama, disiplin, jujur dan tanggung jawab.



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi • 3.10 Menganalisis strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda • 4.10 Mengolah informasi tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah



C. Materi Pembelajaran Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebar ke seluruh penjuru dunia, muncul berbagai respon dari negara-negara internasional. Belanda merespon hal tersebut dengan datang kembali ke Indonesia untuk merebut kekuasaan dari pemerintah Indonesia pimpinan Soekarno-Hatta. Perjuangan dan revolusi mempertahankan kemerdekaan adalah salah satu periode dalam sejarah peradaban Indonesia modern. Periode ini berlangsung semenjak kembalinya Belanda bersama tentara sekutu tanggal 13 Oktober 1945 hingga pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat tanggal 27 Desember 1949. Pada masa ini, Indonesia memperjuangkan kemerdekaan yang baru diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Perjuangan dan revolusi mempertahankan kemerdekaan ini dilakukan melalui dua cara, yaitu cara-cara diplomasi dan cara-cara militer. Perjuangan militer (atau perlawanan bersenjata) adalah satu elemen dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya. Selain melalui perlawanan bersenjata, Indonesia juga berusaha untuk mempertahankan kemerdekaannya melalui jalur negosiasi dengan Belanda serta mencari dukungan dari dunia internasional. Hal inilah yang disebut sebagai perjuangan diplomasi. Jalur diplomasi umumnya diambil setelah terjadi kebuntuan dalam perjuangan melalui jalur militer. Meskipun Indonesia menganggap memperjuangkan kemerdekaan yang telah mereka raih, Belanda tidak menganggap demikian. Belanda masih menganggap bahwa koloni HindiaBelanda (Nederlands-Indië) hanya sebatas direbut oleh Jepang semasa perang dunia II atau perang pasifik. Dengan berakhirnya perang pasifik dan kekalahan Jepang, Belanda menganggap perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah sebuah pemberontakan. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, seluruh negara jajahan Jepang di Asia Tenggara diambil alih oleh pasukan Sekutu yaitu AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies). Tugas AFNEI adalah menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang, membebaskan tentara Sekutu yang ditahan Jepang, melucuti serta mengumpulkan orang-orang Jepang untuk dipulangkan ke negerinya. Kedatangan tentara Sekutu ternyata juga disertai dengan kedatangan NICA (Netherland Indies Civil Administration) yang bertujuan ingin kembali menegakkan kekuasaan Belanda di Indonesia. Tentara AFNEI bersama NICA sampai ke Indonesia pertama kali pada tanggal 16 September 1945 di Tanjung Priok. 1. Perjuangan Militer/Fisik a. Pertempuran Medan Area Pertempuran Medan Area terjadi karena beberapa peristiwa. Pertama adalah insiden yang dilakukan oleh salah satu penghuni hotel di Jalan Bali, Medan tanggal 13 Oktober 1945, yang



menginjak lencana merah putih. Para pemuda Indonesia yang marah kemudian menyerang hotel tersebut sehingga timbul banyak korban. Kedua adalah adanya ultimatum dari pimpinan tentara Sekutu di Sumatera Utara yaitu T.E.D. Kelly tanggal 18 Oktober kepada rakyat Indonesia untuk menyerahkan senjatanya kepada Sekutu. Hal ini memicu perlawanan antara rakyat Medan dengan sekutu. Terlebih pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut pinggiran kota Medan. Peristiwa ini menimbulkan pertempuran yang lebih besar antara rakyat Medan melawan Sekutu. Sekutu bersama NICA melancarkan aksi besar-besaran sejak 10 Desember 1945, serta mengusir dan menindas rakyat Indonesia. Rakyat Medan merespon pada tanggal 10 Agustus 1946 dengan membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area untuk melanjutkan perlawanan terhadap Sekutu dan NICA. Pertempuran Medan Area berakhir tanggal 1 Desember 1946 setelah pihak NICA mengajukan gencatan senjata kepada pihak Republik. b. Pertempuran Ambarawa Pertempuran Ambarawa atau disebut juga Palagan Ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat Indonesia terhadap sekutu atau Inggris dan Belanda yang terjadi di Ambarawa, sebelah selatan Semarang Jawa Tengah pada 20 November 1945 dan berakhir pada 15 Desember 1945. Pertempuran Ambarawa ini, dilatarbelakangi dengan mendaratnya pasukan Inggris di kota Semarang pada 20 Oktober 1945. Kedatangan pihak sekutu untuk mengurus tawanan perang atau tentara Belanda yang saat itu berada di penjara Magelang dan Ambarawa, awalnya disambut baik oleh pemerintah Indonesia. Bahkan, kedua negara melakukan kesepakatan, dimana pihak Indonesia akan menyediakan bahan makanan dan keperluan lain bagi kelancaran tugas pihak sekutu, selama mereka berjanji tidak mengganggu kedaulatan Republik Indonesia. Sayangnya, niat pihak sekutu tersebut diboncengi oleh Netherlands Indies Civiele Administration (NICA) karena setelah pembebasan tawanan perang, para tawanan tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Maka pada 26 Oktober 1945 terjadilah sebuah insiden di Kota Magelang, dimana tentara sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan membuat kekacauan. Pertempuran Ambarawa terus berlangsung menjadi sengit dengan dipimpin oleh Kolonel Soedirman setelah sebelumnya Letnan Kolonel Isdiman gugur dalam pertempuran. Pertempuran ini berakhir pada 15 Desember 1945 dengan kemenangan di pihak Indonesia. Untuk mengenang peristiwa ini setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri. c. Pertempuran Margarana Pertempuran Marganara biasa juga disebut Puputan Margarana. Puputan Margarana berlangsung di Bali pada 20 November 1946. Pertempuran ini dipimpin oleh Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Ngurah Rai menerima tugas membentuk TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di daerahnya untuk menghadang agresi Belanda yang ingin kembali menguasai Bali. Ia pun membentuk pasukan bernama Ciung Wanara. Pada perjanjian Linggarjati 10 November 1946, Belanda hanya mengakui Sumatera, Jawa, dan Madura sebagai wilayah Indonesia. Sedangkan Belanda ingin menjadikan Bali dalam wilayah Negara Indonesia Timur (NIT). Ngurah Rai pun dibujuk pasukan Belanda untuk bergabung. Namun, kecintaannya kepada Indonesia membuatnya enggan. Ngurah Rai memerintahkan pasukan Ciung Wanara untuk merampas persenjataan polisi NICA yang menduduki Kota Tabanan. Sikap Ngurah Rai membuat Belanda geram dan ingin membalas dendam. Saat pasukan Ciung Wanara beserta sang pemimpin, Ngurah Rai, sedang melakukan long march ke Gunung Agung, mereka diserang oleh Belanda. Dalam kondisi terdesak, Ngurah Rai mengeluarkan perintah Puputan atau pertempuran habis-habisan. Dalam pandangan pejuang Bali, lebih baik berjuang sebagai ksatria daripada jatuh ke tangan musuh. Sengitnya perlawanan membuat militer Belanda mengerahkan pesawat tempur dari Makassar. Pasukan Ciung Wanara pun dijatuhi bom dan rentetan tembakan. Namun, Pasukan Ngurah Rai tidak mundur. Ia pun gugur bersama 95 orang pasukannya. Sedangkan sekitar 400 orang dari pihak Belanda tewas. Pertempuran tersebut kemudian dikenal sebagai Puputan Margarana.



2. Perjuangan Diplomasi a. Perjanjian Linggajati Perjanjian Linggarjati dimulai di Jawa Barat pada 11 - 15 November 1946. Melalui perundingan ini, Indonesia dan Belanda membahas soal status kemerdekaan Indonesia. Perjanjian Linggarjati ini terjadi lantaran waktu itu Jepang berusaha menetapkan status quo di Indonesia yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda. Kemudian, Indonesia dan Belanda pun diundang untuk melakukan perundingan di Hooge Veluwe oleh pemerintah Inggris. Dalam perundingan tersebut, Indonesia meminta Belanda untuk mengakui kedaulatan atas Pulau Jawa, Sumatera, dan Madura. Namun, Belanda hanya menerima untuk mengakui Indonesia atas Pulau Jawa dan Madura saja. Alhasil perundingan tersebut gagal dilakukan. Kemudian pada 25 Maret 1947, di Istana Rijswijk (sekarang Istana Merdeka), Perjanjian Linggarjati terbentuk dan ditandangani oleh kedua belah pihak. Isi dari Perjanjian Linggarjati yakni: • Belanda mengakui secara de facto atas eksistensi Negara Republik Indonesia yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. • Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam bentuk membentuk negara Serikat, yang salah satu negaranya adalah Republik Indonesia. • Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya. b. Perjanjian Renville Perundingan Renville terjadi pada tanggal 1 Agustus 1947, di mana Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan resolusi sebuah gencatan senjata antara Belanda-Indonesia. Jenderal Van Mook dari Belanda memerintahkan pasukannya melakukan gencatan senjata pada 5 Agustus. 20 hari kemudian, 25 Agustus, Dewan Keamanan berusaha untuk menyelesaikan konflik antara Indonesia dengan Belanda melalui saran dari Amerika Serikat. Agar konflik dapat mereda dengan damai, dibentuklah Komisi Tiga Negara yang telah disetujui kedua belah pihak, yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Pemerintah RI dan Belanda pada 17 Agustus 1947 sudah lebih dulu sepakat untuk melakukan gencatan senjata sampai Perjanjian Renville disetujui, tetapi perang terus berlanjut. Sampai akhirnya Perjanjian Renville ditandatangani pada 17 Januari 1948 antara Indonesia dengan Belanda di atas geladak kapal perang Amerika Serikat yang berlabuh di Jakarta. Isi dari Perjanjian Renville: • Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. • Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda. • TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur. c. Perjanjian Roem-Royen Perjanjian Roem Royen dibentuk oleh Indonesia dan Belanda untuk menyelesaikan konflik di awal kemerdekaan. Perjanjian tersebut kemudian ditandatangani pada 7 Mei 1949. Isi dari perjanjian Roem-Royen sebenarnya untuk mempertegas kesediaan berdamai antara kedua belah pihak, Indonesia dan Belanda. Memiliki proses yang sangat alot, pertemuan ini pun perlu dihadiri oleh Mohammad Hatta juga Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dalam perjanjian ini, pihak delegasi Republik Indonesia menyatakan bersedia untuk: • Mengeluarkan perintah kepada pengikut Republik yang bersenjata untuk menghentikan Perang Gerilya. • Bekerjasama mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan. • Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) untuk mempercepat "penyerahan" kedaulatan yang sungguh lengkap kepada Negara Indonesia Serikat dengan tidak bersyarat. Perjanjian Roem-Royen untuk Belanda yaitu: • Belanda menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta. • Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik. • Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai oleh RI sebelum tanggal 19 Desember 1948 dan tidak akan meluaskan negara atau daerah dengan merugikan Republik.



• •



D.



Menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat. Berusaha dengan sesungguh-sungguhnya supaya KMB segera diadakan setelah pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta.



Kegiatan Siswa



Awali kegiatan pembelajaran dengan terlebih dahulu berdoa agar kegiatan pembelajaran bermanfaat bagi kalian. Baca buku Sejarah Indonesia Kelas XI Penerbit Erlangga Bab 6 atau sumber lain agar lebih menguasai materi yang berkaitan dengan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia yang sedang dipelajari. Selanjutnya, kerjakan latihan soal di bawah ini! 1. Indonesia sudah melaksanakan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, namun kenapa Indonesia masih mengalami pertempuran-pertempuran dengan pihak Belanda dan Sekutu pasca proklamasi? Belanda tidak menganggap indonesia telah merdeka. Belanda masih menganggap bahwa indonesia hanya sebatas direbut oleh Jepang semasa perang dunia II atau perang pasifik. Dengan berakhirnya perang pasifik dan kekalahan Jepang, Belanda menganggap perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah sebuah pemberontakan. Belanda pun datang kembali ke Indonesia dan Pada masa ini, Indonesia memperjuangkan untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru diraih pada tanggal 17 Agustus 1945. 2. Sebutkan dan jelaskan secara singkat dua cara dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Perjuangan militer = yaitu perlawanan dari indonesia yang melibatkan senjata dan fisik untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia Diplomasi = aksi mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan cara negosiasi



3. Apa latar belakang dari terjadinya Pertempuran Medan Area di Medan? 1) salah satu penghuni hotel di Jalan Bali, Medan tanggal 13 Oktober 1945, menginjak lencana merah putih. Para pemuda Indonesia yang marah kemudian menyerang hotel tersebut 2) ultimatum dari pimpinan tentara Sekutu di Sumatera Utara yaitu T.E.D. Kelly tanggal 18 Oktober kepada rakyat Indonesia untuk menyerahkan senjatanya kepada Sekutu 3) papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di pasang di berbagai sudut pinggiran kota Medan. 4. Pada awalnya kedatangan Sekutu di Magelang dan Ambarawa disambut baik oleh Indonesia. Namun kedatangan Sekutu berakhir menjadi Pertempuran Ambarawa. Mengapa hal tersebut terjadi? Awalnya mereka berjanji tidak mengganggu kedaulatan Republik Indonesia. Namun ternyata niat pihak sekutu tersebut diboncengi oleh NICA karena setelah pembebasan tawanan perang, para tawanan tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Maka pada 26 Oktober 1945 terjadilah sebuah insiden di Kota Magelang, dimana tentara sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan membuat kekacauan.



5. Mengapa Pertempuran Margarana sering juga dikenal sebagai Puputan Margarana? Dikarenakan perang ini berlangsung di desa marga,tabanan, Bali. Dan sat itu pasukan terdesak dan Ngurah Rai mengeluarkan perintah Puputan atau pertempuran habis-habisan. Akhirnya peperangan ini pun disebut dengan Puputan Margarana. 6. Sebutkan isi dari Perjanjian Linggajati dan Perjanjian Renville? Isi dari Perjanjian Linggarjati yakni: • Belanda mengakui secara de facto atas eksistensi Negara Republik Indonesia yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. • Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam bentuk membentuk negara Serikat, yang salah satu negaranya adalah Republik Indonesia. • Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya. Isi dari Perjanjian Renville: • Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. • Disetujuinya sebuah garis demarkasi (Van Mook) yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda. • TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur. 7. Menurut kalian, apakah Perjanjian Roem-Royen membawa keuntungan bagi pihak Indonesia? Kemukakan pendapatmu! 1. Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk mengambil alih pemerintahan di Yogyakarta dari tangan Belanda. 2. tahanan politik sehingga Soekarno dan Hatta bisa kembali ke Yogyakarta setelah pengasingan. 3. Yogyakarta menjadi ibukota Republik Indonesia sementara. 4. Gencatan senjata antara Belanda dan Indonesia di sebagian besar wilayah Indonesia. 5. Kondisi Indonesia secara perlahan mulai tenang dan stabil serta mulai memulihkan sektor pemerintahan dan sektor – sektor lainnya. 6. Dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda yang pada akhirnya menyelesaikan masalah antara Indonesia dan Belanda. 7. Indonesia mendapatkan kedaulatan penuh berkat berbagai isinya yang mendukung kemerdekaan Indonesia. 8. Indonesia pertama kali diakui sebagai negara yang berdaulat di mata internasional sehingga bantuan mulai berdatangan untuk menyusun kembali sistem pemerintahan yang baik. Meskipun hasil perjanjian roem royen ini blum sempurna. namun Banyak sekali dampak baik yang dihasilkan oleh perjanjian roem royen. Perjanjian ini membantu Indonesia untuk perlahanlahan mendapatkan kedaulatan dan pengakuan Inernasional.



Nama



Kelas