Logbook Kasus Tutorial1 - Gilang Ramadhan - 220210190006 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian keluarga melalui telenursing pada Keluarga Tn X (40 tahun), yang terdiri dari istri (Ny Y-33 tahun), dua anak perempuan (An A-13 tahun & An B-2 tahun). Tn. N (65 tahun) dan Ny O (60 tahun) merupakan orang tua Tn. X yang tinggal bersama keluarga Tn. X. Tn. X bekerja pada suatu perusahaan penyedia jasa ekspedisi di Bandung. Selama pandemic, Tn. X tetap bekerja dan tidak selalu mengikuti protocol kesehatan karena tidak suka menggunakan masker dan sering lupa cuci tangan setelah menerima barang dari konsumen. Pengkajian perawat saat ini berfokus pada gejala berkaitan dengan COVID-19 karena seorang konsumen yang baru-baru ini ditetapkan sebagai pasien COVID-19 mengatakan mengunjungi perusahaan Tn X. Tn. X mengatakan tidak demam dan batuk walau selalu merasa capek setiap pulang kerja. Tn X mengatakan bahwa dia tidak melayani konsumen yang menderita COVID-19 tersebut karena sedang merokok di luar. Tn X merupakan perokok berat dan telah merokok sejak SMA. Tn X mengeluhkan istrinya yang terlalu rewel berkaitan aktivitasnya di luar. Kedua orangtua dan anak-anak tidak boleh keluar sehingga mereka merasa bosan. Keluarga mengalami perubahan penghasilan karena TN X hanya mendapatkan 75% dari gaji yang biasa diterima. Tn. X merasa stress karena kondisi pandemic ini dan perbedaan nilai dan pandangan terhadap COVID-19 dengan istrinya. Walaupun Tn X merupakan seorang kepala keluarga, keputusan berkaitan keluarga lebih sering ditentukan oleh istrinya. Untuk menghindari perdebatan, TN X sering mengalah dan kebanyakan dari keputusan istrinya tidak disukai. Ny. Y tidak menggunakan alat kontrasepsi karena masih menginginkan anak perempuan namun suami kurang mendukung harapannya ini. Ny Y bingung bagaimana memenuhi kebutuhan spiritual mertua karena ingin sholat di masjid namun hanya membolehkan mertua laki-laki untuk sholat jumat saja di masjid. Perawat berhasil mengkaji jenis dan tahap perkembangan keluarga namun belum dapat membuat genogram secara lengkap. Hasil pengkajian perawat lainnya berkaitan dengan struktur dan fungsi keluarga akan dikaji pada komunikasi selanjutnya. Ny. Y mengeluhkan bahwa kondisi pandemic membuat dia semakin cemas karena suaminya masih harus keluar rumah namun kurang disiplin untuk menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan. Ny Y selalu menanyakan kepada perawat siapa konsumen suaminya yang sakit dan perawat merespon bahwa harus menjaga privasi pasien dan perawat aan bekerja sesuai legalitasnya untuk melakukan contact-tracing kepada orang-orang yang beresiko. Perawat komunitas akan melakukan pengkajian mendalam untuk stress dan koping keluarga karena pengkajian yang



lengkap akan membantu perawat komunitas dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga yang optimal. Learning Objectives : 1. Apa pengertian keluarga dan keperawatan keluarga? Jawab Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012). Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di perhitungkan. Menurut Duvall and Logan (1986) keluarga adalah sekumpulan  orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap anggotanya. PP Nomor 21 tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera mengemukakan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah ataupun adopsi), tinggal dalam satu atap yang sama, selalu berinteraksi serta saling ketergantungan. Dalam sebuah keluarga bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.



Tujuan keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. 2. Sebutkan jenis keluarga? Jawab Secara umum, keluarga dapat digolongkan menjadi tiga (3) jenis yaitu keluarga inti, keluarga konjugal, serta juga keluarga luas. Keluarga Inti Keluarga inti itu ialah jenis keluarga yang paling dasar sekaligus yang paling kecil cakupannya. walaupun begitu, keluarga inti juga merupakan jenis keluarga yang memegang peranan terbesar didalam kehidupan tiap-tiap orang. Jenis keluarga ini hanya terdiri/terbentuk atas ayah, ibu, serta anak. Keluarga Konjugal Jenis keluarga konjugal ini merupakan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, yang dilengkapi dengan keberadaan / interaksi dari orang tua ayah atau juga ibu (kakek, nenek). Dibandingkan dengan keluarga inti, cakupan keluarga konjugal cenderung jauh lebih luas serta juga lebih kompleks. Keluarga Luas Keluarga luas ialah suatu jenis keluarga dengan jumlah personil serta juga luas cakupan paling besar. Keluarga luas terdiri dari personil keluarga konjugal yang telah dilengkapi dengan keberadaan kerabat yang lebih kompleks ialah seperti misalny kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, dan berbagai personel keluarga lainnya. Lebih rinci lagi macam jenis ini dapat dibedakan menjadi beberapa elemen diantaranya sebagai berikut : Berdasarkan Kekuasaan Dengan berdasarkan kekuasaannya, suatu keluarga itu dibedakan menjadi: 1. Patriakal merupakan sebuah keluarga yang dominan serta juga memegang kekuasaan dalam keluarga berada dipihak ayah. 2. Matriakal adalah sebuah keluarga yang dominan serta juga memegang kekuasaan dalam keluarga berada dipihak ibu.



3. Equalitarium adalah sebuah keluarga yang mana ayah serta ibu ialah sebagai pemegang kekuasaan Berdasarkan Jenis Anggota 1. Keluarga Inti (Nuclear Family) Merupakan sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak 2. Keluarga Besar (Extended Family) Merupakan sebuah keluarga inti yang ditambah dengan adanya sanak saudara misalnya kakek, nenek, sepupu, dan keponakan, dan lainnya sebagaianya. 3. Keluarga Berantai (Serial Family) Merupakan sebuah keluarga yang wanita serta pria yang menikah lebih dari satu kali dan juga merupakan satu keluarga inti 4. Keluarga Duda/Janda (Single Family) Merupakan sebuah keluarga yang ada disebabkan kaarena perceraian atau kematian 5. Keluarga



Berkomposisi



(Composite) Merupakan



sebuah



keluarga



yang



perkawinannya itu sistem poligami serta hidup bersama-sama 6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) merupakan keluarga yang susunanya dua orang yang terjadi tanpa pernikahan namun membentuk sebuaha keluarga. Berdasarkan Pemukiman 1. Patrilokal Keluarga yang terdiri atau terbentuk dari suami istri, tinggal bersama-sama atau juga dekat dengan keluarga sedarah suami 2. Matrilokal Merupakan sebuah keluarga yang terdiri dari suami istri, tinggal bersama-sama atau juga dekat dengan keluarga dari istri. 3. Neolokal Merupakan keluarga pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun juga istri. Berdasarkan Jenis Perkawinan 1. Monogami Merupakan bentuk keluarga yang mana didalamnya itu terdapat seorang suami dengan seorang istri



2. Poligami Merupakan bentuk keluarga yang mana didalamnya itu terdapat seorang suami dengan istri lebih dari satu Berdasarkan Garis Keturunan 1. Patrilinear Merupakan keluarga dengan keturunan sedarah yang terbentuk dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, yang mana hubungan tersebut disusun ialah dengan melalui garis ayah. 2. Matrilinear Merupakan keluarga dengan keturunan sedarah yang terbentuk dari sanak saudara sedarah didalam beberapa generasi, yang mana hubungan tersebut disusun ialah dengan melalui garis ibu. 3. Jelaskan terkait struktur keluarga? Jawab Ciri-ciri struktur keluarga secara sosiologis Terorganisasi        Keluarga adalah cerminan sebuah organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga memiliki peran dan fungsinya masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antar anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan Keterbatasan        Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memilik peran dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak bisa semenamena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggungjawab masing-masing anggota keluarga Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas : a. Pola dan proses komunikasi Pola interaksi keluarga yang berfungsi : 1. bersifat terbuka dan jujur,



2. selalu menyelesaikan konflik keluarga, 3. berpikiran positif, dan 4. tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri. Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk : 1. Karakteristik pengirim : a) Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat. b) Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas. c) Selalu meminta dan menerima umpan balik. 2. Karakteristik penerima : a) Siap mendengarkan. b) Memberi umpan balik. c) Melakukan validasi. b. Struktur peran Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan.Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak, dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi 12 kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri dirumah. c. Struktur kekuatan Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah positif. d. Nilai-nilai keluarga Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.



4. Jelaskan terkait genogram keluarga? Jawab Genogram adalah  suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah keluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota keluarga. Di dalam genogram berisi:  1. nama 2. umur 3. status menikah 4. riwayat perkawinan 5. anak-anak 6. keluarga satu rumah 7. penyakit-penyakit spesifik 8. tahun meninggal  9. Pekerjaan 10. Dls. Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain  serta informasi-informasi lain yang relevan. Dengan genogram  dapat digunakan juga  untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga. Genogram idealnya dibuat sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu dilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang  anggota keluarga   pada kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga  sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan sedikitnya 3 generasi keluarga. Sehingga idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 generasi. Dengan demikian, genogram dapat membantu untuk :



 Mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik dan mental di dalam keluarga  Pola multigenerasi  dari penyakit dan disfungsi 5. Jelaskan tentang aspek legal dan etis ? Jawab Aspek legal dikaitkan dengan dokumentasi keperawatan merupakan bukti tertulis terhadap tindakan yang sudah dilakukan sebagai bentuk asuhan keperawatan pada pasien, keluarga, kelompok, dan komunitas. Aspek legal dapat didefinisikan sebagai studi kelayakan yang mempermasalahkan keabsahan suatu tindakan ditinjau dan hukum yang berlaku di Indonesia. Etik merupakan sekumpulan nilai dan aksi moral. Prinsip etika adalah cara pandang yang mengarahkan atau mengatur tindakan. Prinsip ini diterima secara luas dan secara umum berdasarkan pada aspek kemanusiaan masyarakat. Prinsip-prinsip etik keperawatan yaitu autonomi, nonmaleficence, beneficence, justice, veracity, dan fidelity Dalam menjalankan praktik keperawatan keluarga, kita juga harus memperhatikan peran kita sebagai perawat. Menurut Herni (2011), peran perawat komunitas terdiri dari care provider, nurse educator and counselor, role model, client advocate, case manager, collaborator, discharge planner, case finder, change agent and leader 6. Jelaskan tentang fungsi keluarga? Jawab Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu : a. Fungsi Afektif Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010) :



1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga. 2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai. 3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru. b. Fungsi Sosialisasi Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam hal ini keluarga dapat Membina hubungan 6 sosial pada anak, Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya keluarga. c. Fungsi Reproduksi Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan. d. Fungsi Ekonomi Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal. e. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga



yang



dapat



melaksanakan



tugas



kesehatan



menyelesaikan masalah kesehatan. 7. Jelaskan tentang tahap dan jenis perkembangan keluarga?  Jawab



berarti



sanggup



Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan keluarga dibagi menjadi 8 : a. Keluarga Baru (Berganning Family) Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membina hubungan intim yang memuaskan, menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan keluarga lain, mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB, persiapan menjadi orangtua dan memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi orangtua). b. Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing) Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga, mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan, membagi peran dan tanggung jawab, bimbingan orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta konseling KB post partum 6 minggu. c. Keluarga dengan anak pra sekolah Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, 8 proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya. d. Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun) Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan keluarga seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual, dan menyediakan aktifitas anak. e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun) Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan terhadap remaja, memelihara komunikasi terbuka, mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga. f. Keluarga dengan anak dewasa



Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarganya. g. Keluarga usia pertengahan (middle age family) Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu santai, memulihkan hubungan antara generasi muda-tua, serta persiapan masa tua. h. Keluarga lanjut usia Dalam perkembangan ini keluarga memiliki tugas seperti penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup, menerima kematian pasangan, dan mempersiapkan kematian, serta melakukan life review masa lalu. 8. Jelaskan tentang stress dan koping keluarga ? Jawab Para ahli mendefinisikan stress dengan pengertian yang berbeda-beda. Robbins (2001) menyatakan bahwa stres merupakan suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai sesuatu kesempatan di mana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Weinberg dan Gould (2003) mendefinisikan stres sebagai ketidakseimbangan antara tuntutan (fisik dan psikis) dan kemampuan memenuhinya. Sarafino (1994) mendefinisikan stress sebagai tekanan internal maupun eksternal serta kondisi bermasalah lainnya dalam kehidupan. Beberapa konsep tersebut menjelaskan stress sebagai sebuah kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis, dan sosial dari seseorang. Dari paparan di atas dapat dipahami bahwa Stress adalah respons organisme untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan yang berlangsung. Tuntutan tersebut dapat berupa hal-hal yang faktual terjadi, atau hal-hal baru yang mungkin akan terjadi, tetapi dipersepsi secara aktual. Apabila kondisi tersebut tidak teratasi dengan baik maka



terjadilah gangguan pada satu atau lebih organ tubuh yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik. Dengan pengertian yang lebih sederhana, stress adalah suatu keadaan tidak mengenakkan atau tidak nyaman yang dialami oleh individu dan keadaan tersebut mengganggu pikiran, emosional, tindakan atau perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi tersebut bersifat individual dan subjektif. Artinya kondisi stress yang dialami oleh setiap orang tidak sama dan cara penanggulangannya pun tidak sama karena sifatnya subyektif dan pribadi. Respons terhadap situasi dan adaptasi terhadap lingkungan yang berdampak positif disebut eustress. Sebaliknya, apabila respons negatif yang ada, maka akan menjadi distress. Respons negatif ini bila tidak dikelola dengan baik dan segera ada solusi/terapi akan menyebabkan seseorang terganggu mentalnya. (Moh. Muslim, 2015). Di masa pandemi Covid-19 diterapkan social distancing dan pekerja beraktivitas dari rumah (WFH). Semua kantor dan tempat usaha tutup. Pabrik-pabrik juga ikut tutup. Bagi pekerja yang dapat beraktivitas di rumah tidak menjadi masalah yang berarti. Akan tetapi bagi pekerja di bidang jasa dan produksi yang mengharuskan di lokasi tempat kerja akan menimbulkan masalah. Tidak adanya kepastian kapan masa pandemi covid ini berakhir menimbulkan ketidakpastian bagi para pengusaha dan para pekerja. Tidak sedikit perusahaan yang melakukan PHK, karena mandeknya kegiatan. Sementara yang terus melakukan usaha mengalami penurunan produktivitas. Inilah antara lain yang menimbulkan stress kerja di masa pandemi Covid-19 yang dialami oleh Tn X. Selain itu dengan diterapkanya penerapan PPKM, maka seluruh anggota keluarga setiap hari dan setiap saat berkumpul dalam rumah. Dengan demikian Ibu rumah tangga yang mendapatkan beban terbesar dalam melakukan pekerjaannya. Selain mengerjakan pekerjaan rutin mengurus rumah tangga, ibu juga harus mendampingi anaknya belajar di rumah, dan tidak jarang ibu rumah tangga mengambil peran sebagai guru bagi putra putrinya. Beban yang ditanggung oleh ibu rumah tangga tidak hanya double birden, akan tetapi bisa banyak beban yang ditanggungnya. Dapat dikatakan tiba-tiba semua urusan dibebankan kepada ibu rumah tangga. Inilah potensi yang dapat menyebabkan stress dalam keluarga. Stress memang tidak dapat dihindari, akan tetapi dapat diminalisir



dengan bertindak positif. Oleh sebab itu dibutuhkan manajemen stress yang komprehensif dan holistik. Menurut Mc Cubbin 1981, koping keluarga didefinisikan sebagai respons yang positif sesuai dengan masalah, afektif, persepsi dan respons perilaku yang digunakan keluarga untuk memecahkan suatu masalah atau peristiwa. Sumber-sumber koping internal terdiri dari kemampuan keluarga yang menyatu sehingga menjadi kohesif dan terintegrasi. Keluarga yang paling sukses menghadapi masalah-masalah mereka adalah keluarga yang paling sering terintegrasi dengan baik, di mana anggota keluarga memiliki tanggung jawab yang kuat terhadap kelompok dan tujuan-tujuan kolektifnya 9. Solusi supaya tidak merasa bosan pada saat pandemi? Jawab Sebelum mengelola stress perlu diketahui terlebih dahulu gejala-gejala Stress pada masa Pandemi Covid-19. Di antara tanda-tandanya antara lain: 1. memiliki rasa khawatir atau takut yang berlebihan sehingga berpikir yang tidak rasional 2. memiliki pikiran negatif terhadap orang yang memiliki tanda-tanda penderita 3. mencari berita mengenai Covid19 yang berlebihan sehingga tidak dapat memilah berita yang akurat dan dapat memunculkan kecemasan yang membuat seseorang mengalami sulit tidur 4. sakit kepala, serta sakit fisik lainnya. Berikut langkah-langkah yang ditawarkan dalam mengelola stress: 1. Mengenali Penyebab Stress di Masa Pandemic Covid-19 Di saat pandemi ini yang menjadi sumber stress (stressor) adalah berita mengenai Covid-19 dan pembatasan sosial yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh sebab itu masyarakat dituntut untuk bijak dalam membaca berita. Harus dari sumber yang valid karena sering kali berita hoax yang ada. Informasi yang ada harus dipilih dan dipilah. Mencari informasi dari sumber yang terpercaya, adalah salah satu solusi, tidak gampang percaya beritaberita yang mengakibatkan semakin cemas, khawatir dan gelisah. Karena mempercayai berita yang membuat kecemasan, kekhawatiran dan kegelisahan menjadi salah satu pemicu stress. 2. Melakukan kegiatan menyenangkan atau hobi -



Bercocok tanam



Selama pandemic, kita bisa mengusir rasa bosan kita dengan bercocok tanam di depan rumah ataupun samping rumah seperti menanam bunga, menanam sayur – sayuran, dll. Pemandangan hijau dari sayur-sayuran dan pemandangan yang indah dari bunga- bunga di depan rumah tersebut akan membuat suasana hati kita menjadi tentram. -



Memasak Kita bisa memanfaatkan waktu luang ini dengan melatih atau memperdalam keahlian memasak,. Meskipun sekarang ini sangat mudah memesan makanan secara online, alangkah baiknya jika kita bisa membuat makanan sendiri untuk keluarga.



-



Marathon film Pada saat kondisi normal, kita sangat sulit mencari waktu luang untuk sekedar nonton film karena banyaknya kegiatan dan kesibukan yang ada. Di saat sekarang ini, kita bahkan bisa menonton film sampai merasa bosan.



-



Membaca buku Dengan membaca buku, kita bisa memperluas wawasan kita. Meluangkan waktu dengan membaca buku di saat pandemic merupakan hal yang sangat bermanfaat.



Mindmap



Daftar Pustaka



Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid I, Edisi 8, Prenhallindo Jakarta Sarafino, E.P. 1994. Health Psychology Biopsychosocial Interaction. USA: John Wiley & Sons. Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu. Weinberg RS, Gould D. 2003. Foundations of Sport & Exercise Psychology. Champaign, IL:Human Kinetics