LOGBOOK TUGAS I Maulana Akbar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

E-LOGBOOK MATA KULIAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN I DIABETES MELITUS (KDK I DM)



SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANGKATAN IV JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA TAHUN AKADEMIK 2020/2021



NAMA MAHASISWA : MAULANA AKBAR NIM : PO.62.20.1.17.335



POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA JL. GEORGE OBOS NO. 30 PALANGKA RAYA TAHUN 2020



TUGAS/TOPIK I EPIDEMIOLOGI DIABETES MELITUS Dosen/Fasilitator: Ns. Reny Sulistyowati, M.Kep Tujuan Penugasan: Setelah menyelesaikan tugas ini, peserta didik diharapkan mampu memprediksikan 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Epidemiologi DM secara global, nasional dan Kalimantan tengah Perbedaan prevalensi DM pada daerah dan waktu yang berbeda Perkembangan DM secara global dan Indonesia Kecendrungan dan isu tentang penyakit DM Faktor risiko DM Dampak Ekonomi yang ditimbulkan DM.



Aktivitas I Berikut ini data estimasi prevalensi DM pada 7 (Tujuh) wilayah yang berbeda pada tahun 2000. Usia populasi berada pada 20-29 tahun. Tabel 1. Prevalensi DM Tahun 2000 Wilayah Asia Tenggara Meditarania dan Timur Tengah Pasifik Barat Eropa Amerika Utara Amerika Serikat dan Selatan Afrika Total



Jumlah Populasi 664.021.000 219.781.000 1.219.457.000 462.724.000 273.794.000 233.013.000 217.888.000 3.290.678.000



Jumlah Orang dengan DM 36.521.155 16.923.137 43.900.452 22.673.476 21.355.932 8.621.481 2.614.656 152.610.289



Prevalensi DM 5,5% 7,7% 3,6% 4,9% 7,8% 3,7% 1,2% 4,6%



1. Pada tabel di atas pada kolom Jumlah orang dengan DM terdapat kolom yang kosong. Berapa jumlah orang pada kolom yang kosong tersebut! Jumlah orang dengan DM pada tabel prevalensi DM tahun 2000 yang terdapat pada kolom yang kosong adalah : a. Asia Tenggara : 36.521.155 orang b. Pasifik Barat : 43.900.452 orang c. Amerika Utara : 21.355.932 orang



d. Afrika



: 2.614.656 orang



Jadi, total jumlah penderita DM pada daerah di atas adalah 104.392.195 orang 2. Dari tabel di atas wilayah mana yang mempunyai jumlah populasi paling rendah dan berapa prevalensi DM? Nama Wilayah : Afrika Prevalensi DM : 1,2 % 3. Dari tabel di atas Negara Indonesia masuk Wilayah mana dan beberapa prevalensi DM pada tahun 2000?



Nama Wilayah : Asia Tenggara Prevalensi DM : 5,5 % 4. Pada tahun 2008, jumlah penduduk Indonesia adalah 228.523.342 orang. Apabila prevalensi DM mencapai 5,7%, berapa orang Indonesia pada tahun 2008 yang menderita DM? Prevalensi = 5,7 =



Semua KasusYang Dicatat x 100 Penduduk Yang Beresiko



Semua KasusYang Dicatat x 100 228.523 .342



Semua kasus yang dicatat =



5,7 x 228.523 .342 100



Semua kasus yang dicatat = 13025830,494 Jadi, jumlah penduduk Indonesia yang menderita DM pada tahun 2008 adalah 13025831 orang



5. Pada tahun 2008 penduduk jawa timur berjumlah 37.071.731 orang. Penderita DM diperkirakan mencapai 2.520.878 orang. Berapa prevalensi DM di Jawa Timur pada tahun 2008 Prevalensi =



Semua KasusYang Dicatat x 100 Penduduk Yang Beresiko



Prevalensi =



2.520 .878 x 100 37.071.731



Prevalensi = 6,8 %



Aktivitas II 1. Di Indonesia terjadi peningkatan toleransi glukosa sehingga meningkatnya prevalensi DM. Bagaimana pendapat saudara dengan kondisi tersebut Meningkatnya prevalensi DM yang di akibatkan oleh terjadinya peningkatan toleransi glukosa, merupakan sebuah sinyal peringatan bagi tenaga kesehatan untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang DM. Karena masa pademi COVID19, masyarakat di imbau untuk tetap dirumah dan melakukan social distancing yang akan berdampak besar pada pola hidup, seperti penurunan aktivitas sehari-hari, berkurangnya pendapatan keluarga yang dapat memicu pola makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan instan atau makan dengan nasi dan air teh. Yang mana kondisi tersebut merupakan faktor resiko terjadinya DM. Dan karena pademi ini pula hampir semua rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan menerapkan protokol kesehatan yang ketat yang memunculkan stigma di masyarakat bahwa di rumah sakit atau fasilitas kesehatan merupakan salah satu tempat penyebaran covid-19. Sehingga masyarakat menjadi takut atau enggan memeriksakan kesehatannya. Padahal salah satu pilar dari 5 pilar DM adalah pemantauan gula darah. Hal ini mungkin bukan masalah berarti bagi orang yang memiliki alat pemeriksaan gula darah tetapi kondisi ini sangat sulit untuk orang-orang yang tidak memiliki alat pemeksaan gula darah apalagi kurang memahami penyakitnya. Jika hal ini terus terjadi dan masyarakat tidak mendapatkan edukasi tentang DM bukan tidak mungkin banyak orang yang mengalami peningkatan toleransi glukosa, orang yang awalnya mengalami toleransi gula glukosa terganggu atau pra diabetes menjadi penderita diabetes dan penderita diabetes tanpa komplikasi menjadi penderita diabetes dengan komplikasi seperti hiperglikemia, hipoglikemia dan sebagainya. Oleh karena itu, tenaga kesehatan harus lebih gencar memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat. Pada masa pademi ini, tidak mungkin kita melakukan pendidikan kesehatan seperti yang biasanya karna ada protokol-protokol kesehatan yang harus di penuhi sehingga membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu, tanaga kesehatan harus dapat memanfaatkan sumber daya yang ada seperti media sosial. Di sini kita dapat membuat konten-konten edukatif yang menarik yang dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dengan bekerjasama dengan pemerintah atau pihak-pihak tertentu yang dapat mempromosikan tentang pentingnya menjaga kada gula darah dalam batas normal serta memberikan solusi bagi masyarakat



yang ingin melakukan pemeriksaan kesehatan atau pelayanan kesehatan dengan tetap mematuhi protokol-protokol kesehatan. Selain itu, pada masa pademi ini ada peluang besar bagi tenaga kesehatan yang menyediakan praktik mandiri karna ada banyak masyarakat yang membutuhkan perawatan tetapi takut untuk berobat ke RS atau fasilitas kesehatan lainnya. 2. Sebutkan 3 faktor risiko dari lingkungan yang mendukung terjadinya DM 1. Kebiasaan / pola makan di keluarga 2. Trend yang ada di lingkungan tempat tinggal (budaya barat makanan cepat saji) 3. Perpindahan dari desa ke kota atau urbanisasi



3. Di bawah ini adalah survey di kota D pada tahun 2008. Ada 1247 orang dalam 135 keluarga; 231 dari mereka berumur di bawah 20 tahun. Dari 1016 kasus, rata-rata usia berada pada 37,5 tahun, 503 (49,5%) adalah laki-laki dan 158 (15,6%) adalah obesitas, 201 (19,8%) mempunyai aktivitas yang teratur, 306 (30,1%) menderita hypertensi, 71 (6,9%) menderita DM dan 219 (21,6%) orang diketahui mempunyai riwayat keluarga menderita DM. Total populasi studi untuk DM (1016) yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu DM (71) dan non DM (945) untuk membandingkan parameter pada kelompok 2. Hasil ringkasan ditunjukkan pada tabel di bawah ini:



Parameter Jumlah Rata-rata umur Jenis kelamin (L:P) Obesitas Aktivitas fisik Riwayat keluarga DM Hypertensi



Total Populasi 1016 37,3 503:513 158 (15,6%) 201 (19,8%) 219 (21,6%) 306 (30,1%)



Diabetes 71 51 37:34 41 (57,7%) 23 (32,4%) 44 (61,9%) 34 (47,9%)



Non-diabetes 945 36,5 466:479 117 (12,4%) 178 (18,8%) 175 (18,5%) 272 (28,8%)



Aktivitas III Pada kolom sebelah kiri berisi pernyataan yang ada hubungannya dengan data survey di atas. Tulis pendapat anda pada kolom sebelah kanan!



No. 1



Pernyataan Pendapat Prevalensi DM di kota D adalah Kurang aktivitas fisik, obesitas, pertambahan usia, 6,9%



hipertensi, faktor genetik serta kehamilan adalah faktorfaktor resiko terjadinya DM. Faktor-faktor resiko tersebut sebagian besar dapat dimodifikasi sehingga orang yang beresiko dapat dicegah menderita DM. Sedangkan bagi penderita harus diberikan edukasi dan pengobatan agar dapat mandiri dalam mengobati sakitnya dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya.



2



Usia lanjut menderita DM yang Dari beberapa jurnal dan penelitian yang saya baca, lebih banyak



faktor usia dan jumlah penderita DM saling bergaitan. Hal ini disebabkan karna semakin bertambahanya usia maka kemampuan organ tubuh dalam menjalankan fungsinya akan berkurang sehingga tubuh orang dengan lanjut usia lebih rentan terkena berbagai penyakit. Selain itu, semakin tua seseorang maka akan semakin banyak penyakit pada tubuhnya yang akan muncul yang mungkin diakibatkan pola hidup yang tidak sehat pada usia muda atau dewasa.



3



Perbedaan jenis kelamin antara Dilihat berdasarkan data diatas angka penderita DM DM dan non DM tidak dapat dan non DM jika dihubungkan dengan jenis kelamin ditentukan



hampir tidak ada perbedaan. Menurut (Noh dkk 2015) jenis kelamin berpengaruh pada kualitas hidup yang memiliki hubungan erat dengan status pekerjaan dan perannya masing-masing yang mana laki-laki lebih berperan dalam ekonomi dan memiliki aktivitas yang tinggi sedangkan perempuan lebih dipengaruhi oleh tekanan psikologis dan fisik dan juga kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi. Jika penelitian ini di hubungkan dengan data diatas dapat disimpulkan bahwa DM yang terjadi pada penduduk kota D sebagian besar bukan karna faktor jenis kelamin. Hal ini juga menunjukan bahwa perempuan di kota D memiliki kualitas hidup



yang sama baik dengan laki-laki di kota D. 4



Obesitas tidak dapat ditemukan Obesitas merupakan penyakit kelebihan berat badat pada kota D, tetapi diabetes yang melebihi IMT normal. Penyebab obesitas adalah dengan obesitas



pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Jika pada kota D penderita obesitas tidak ditemukan tetapi diabetes dengan obesitas ditemukan maka dapat disumpulkan bahwa obesitas yang dialami para penderita DM merupakan komplikasi akibatkan pola makan yang tidak sehat seperti konsumsi gula berlebih dan kurangnya aktivitas fisik.



5



Hanya



20%



orang



dengan Masyarakat belum sadar akan pentingnya menjaga



aktivitas yang teratur, diabetes tubuh tetap bugas dengan aktivitas fisik yang teratur. terlihat lebih banyak daripada Sehingga bereiko memuncul penderita DM yang baru. non diabetes



Para penderita DM lebih banyak terlihat memiliki aktivitas fisik yang teratur hal ini dapat disimpulkan mungkin saja penderita DM sudah sadar akan pentingnya aktivitas fisik teratur dan sudah merubah ke pola hidup yang lebih sehat.



6



Riwayat keluarga dengan DM secara umum pada kelompok pada kelompok diabetes



7



Hipertensi lebih banyak pada kelompok diabetes



Aktivitas IV Bagaimana dampak ekonomi penyakit diabetes mellitus