LP 2 Organisme Tanah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ORGANISME TANAH (Diajukan untuk memenuhi tugas Dasar Ilmu Tanah)



Disusun oleh : Mochamad Rifaldi



(4441111885)



Nurhayati Nupus



(4441111576)



Gilang Fajri Islami



(4441112154)



Agus Hermawan



(4441112204)



Aditia



()



Neneng Yuliati



(4441111594)



JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2012



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT krena berkat rahmat hidayahnya kami dapat menyelesaikan Makalah Dasar Ilmu Tanah Makalah ini dibuat berdasarkan Praktikum ke lapangan yang dimana kita dapat mengetahui Organisme yang ada di dalam Tanah. kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu. Kami menyadari banyak kekurangan dari Makalah ini, semoga Makalah kami ini bermanfaat untuk pembelajaran selanjutnya.



Serang,14 Nopember 2012



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1.2 Tujuan ........................................................................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekstur Tanah ............................................................................................ 2.2 Struktur Tanah………………………………………………………… ... 2.3 Warna Tanah…………………………………………………………. ..... BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat........................................................................................ 3.2 Alat dan Bahan............................................................................................. 3.3 Cara Kerja..................................................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil............................................................................................................... 4.2 Pembahasan................................................................................................. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...................................................................................................... 5.2 Saran............................................................................................................



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Tanah merupakan suatu komponen penting dalam modal dasar pertanian. Sifat, ciri dan tingkat kesuburan (produktivitas) nya, tanah sangat dipengaruhi oleh sifat kimia,fisika dan biologi tanah. Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari mahluk-mahluk hidup didalam tanah. Karena ada bagian-bagian hidup di dalam tanah, maka tanah itu disebut sebagai “Living System” contohnya akar tanaman dan organisme lainnya di dalam tanah. Tanah yang mempunyai nilai produktivitas yang tinggi, tidak hanya terdiri dari bagian padat, cair dan udara saja, tetapi harus ada jasad hidup yang merupakan organisme hidup. Sebaliknya aktivitas organism tanah dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : a. Iklim : organisme tanah lebih banyak ditemui jumlah (populasi) nya dan keragamannya pada tanah didaerah yang mempunyai curah hujan dan temperatur yang tinggi dibandingkan di daerah yang mempunyai curah hujan dan temperatur rendah. b. Tanah : Tingkat kemasaman, kandungan hara dan umur tanah dapat mempengaruhi organisme dalam tanah. Bahteri lebih banyak ditemui pada daerah yang kemasaman sedang (normal), sedangkan jamur/cendawan lebih banyak pada tanah yang kemasaman rendah (masam). Tanah-tanah yang diberi kapur dan pupuk, umumnya lebih banyak populasi organismenya. Pada tanah perawan, populasi dan keragaman organisme nya lebih banyak dibandingkan pada tanah-tanah tua. c. Vegetasi : pada lokasi tanah-tanah hutan ditemui organisme yang lebih banyak dan lebih beragam dibandingkan pada lokasi padang rumput. Tanah dihuni oleh bermacam-macam mikroorganisme. Jumlah tiap grup mikroorganisme sangat bervariasi, ada yang terdiri dari beberapa individu, akan tetapi ada pula yang jumlahnya mencapai jutaan per gram tanah. Mikroorganisme tanah itu sendirilah yang bertanggung jawab atas pelapukan bahan organik dan pendauran unsur hara. Dengan demikian mereka mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tanah. Jumlah total mikroorganisme yang terdapat didalam tanah digunakan sebagai indeks kesuburan tanah (fertility indeks), tanpa mempertimbangkan hal-hal lain. Tanah yang subur mengandung sejumlah



mikroorganisme, populasi yang tinggi ini menggambarkan adanya suplai makanan atau energi yang cukup ditambah lagi dengan temperatur yang sesuai, ketersediaan air yang cukup, kondisi ekologi lain yang mendukung perkembangan mikroorganisme pada tanah tersebut.



1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pengamatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut: 1) Untuk memenuhi salah satu tugas praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. 2) Untuk mengetahui organisme tanah yang ada pada tempat berbeda, serta populasi organisme yang ada didalam tanah ; dan 3) Untuk mengetahui jenis organisme tanah pada varietas alang-alang, rumput, tanaman keras, pohon pisang.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Organisme tanah. Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam sistem tanah. Didalam tanah, berdasarkan fungsinya dalam budidaya pertanian, secara umum terdapat dua gelombang jasad hayati tanah, yang menguntungkan dan yang merugikan. Jasad hayati yang menguntungkan ini, yaitu yang terlibat dalam proses dekomposisi bahan organik pengikatan/penyediaan unsur hara, yang keduanya bermuara kepenyediaan hara tersedia bagi tanaman, serta msebagai pemangsa parasit; sedangkan jasat yang merugikan adalah yang memanfaatkan tanaman hidup baik sebagai sumber pangan atau sebagai inangnya, disebut sebagai hama dalam tanah. Secara umum organisme tanah dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Fauna (hewan) tanah, dan 2. Flora (tumbuhan) tanah. Fauna Tanah Hewan atau fauna tanah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a.



Makro Fauna, yaitu: semua hewan tanah yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa bantuan mikroskop. Makro fauna terdiri dari: hewan-hewan besar pelubang tanah seperti: tikus dan kelinci, cacing tanah, Arthropoda, meliputi: Crustacea (kepiting tanah dan udang tanah), Chilopoda (kelabang), Diplopoda (kaki seribu), Arachnida (lebah, kutu, dan kalajengking)dan Insekta (belalang, jangkrik, semut, dan rayap), Moluska.



b.



Mikro Fauna Mikro fauna terdiri dari: Protozoa, seperti: amoeba, flagelata, dan ciliata, dan Nematoda, seperti: omnivorous dan Predaceus.







Flora Tanah



Tumbuhan atau flora tanah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a.



Makro Flora, yaitu: akar dari tumbuhan tingkat tinggi yang berada dalam tanah.



b.



Mikro Flora, yaitu flora tanah yang dapat dilihat lebih jelas dan rinci dengan bantuan mikroskop, terdiri dari: (a) bakteri, (b) fungi, (c) actinomycetes, dan (d) algae.



Selain itu, menurut Verstraete (1980) dalam bukunya yang berjudul: Introduction to Soil Microbiology, bahwa berdasarkan ukuran, organisme tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1.



Makrobia, yaitu organisme tanah yang berukuran lebih dari 10 mm,



2.



Mesobia, yaitu organisme tanah yang ukurannya antara 0,2 mm s/d 10 mm, dan



3.



Mikrobia, yaitu organisme tanah yang ukurannya kurang dari 0,2 mm.



Populasi, jenis, dan aktivitas mikroba dalam tanah tergantung dalam kondisi tanah. Kondisi tanah bergantung pada sifat alami dan pengaruh nonalami. Pada lahan pertanian, kegiatan pertanian akan menentukan populasi, jenis, dan aktivitas mikrobanya. Populasi dan biodiversitas jasad hayati tanah tergantung pada aktivitas masing-masing golongannya, yang terutama dipengaruhi tiga faktor utama, yaitu: 1. Cuaca, terutama curah hujan dan kelembaban. 2. Kondisi/sifat tanah, terutama kemasaman, kelembaban, suhu, dan ketersediaan hara. 3. Tipe vegetasi penutup lahan, misalnya hutan, belukar, dan padang rumput.



Aktivitas organisme tanah dicirikan oleh :



1. Jumlahnya dalam tanah 2. Bobot tiap unit isi atau luas tanah (biomassa) 3. Aktivitas metabolik Sebanyak 60-80% dari metabolisme total dalam tanah adalah hasil kegiatan mikroflora tanah.



Gambar, contoh organisme tanah



BAB III METODE PRAKTIKUM



3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012 pukul 16.00 WIB, bertempat



3.2 Alat dan Bahan 1. Cangkul 2. Penggaris 3. Alat tulis



3.3 Cara Kerja 1. Menentukan tempat pengamatan pada vegetasi rumput, alang-alang, tanaman keras, dan pohon pisang. 2. Penggalian tanah dengan ukuran 30X30cm dengan kedalaman ± 30 cm dengan cangkul disekitar vegetasi. Untuk vegetasi tanaman keras jarak pembuatan lubang 1m dari perakaran. 3. Mengamati organisme tanah yang ada didalam lubang.



BAB IV HASIL PEMBAHASAN



4.1 Hasil



Tabel hasil pengamatan



No



Vegetasi



Jenis Organisme



∑ Populasi



1



Alang-alang



Semut hitam



3



Semut



~



Semut



~



Rayap



~



2



Rumput



3



Tanaman keras (mangga)



Semut



~



4



Pisang



Cacing tanah



2



Rayap



~



4.2 Pembahasan Pengamatan dilakukan terhadap empat vegetasi berbeda yaitu alang-alang, rumput, tanaman keras (mangga), pisang. Pengamatan dilakukan dengan mengamati organisme yang ada didalam tanah dari hasil penggalian. Dari keempat vegetasi ditemukan 3 jenis organisme berbeda yaitu: semut, rayap dan cacing tanah. Hasil dari pengamatan diatas diketahui bahwa jenis organisme cacing tanah banyak ditemui pada vegetasi pisang karena populasi dan cacing tanah bervariasi antar tanah, optimum jika kondisinya lembab, banyak bahan organik dan kalium tersedia, serta bertekstur halus. Cacing tanah tidak menyukai kondisi jenuh air dan peka radiasi sinar ultra violet, sehingga usai hujan lebat pada tengah hari, cacing-cacing dipermukaan tanah mati. Soepardi (1979) mengemukakan bahwa fauna ini berkelamin dua, sehngga bekembang biak melalui pekawinan silang (kopulasi).



Kopulasi terjadi dipermukaan tanah pada malam atau pagi hari. Telur-telur diletakan dalam kokon(selubung). Suatu siklus hidup mulai dari telur, menetas dan menjadi dewasa membutuhkan waktu 6-18 bulan. Jenis cacing yang umumnya dijumpai adalah Lumbricus terrastis, yang berwarna merah dan Allolobophara caleginosa, yang berwarna merah jambu. Cacing tanah merupakan pemakan tanah dan bahan organik segar tanah, masuk (sambil menyeret sisa-sisa tanaman) keliangnya, kemudian mengeluarkan kotorannya (bunga tanah) dipermukaan tanah. Aktivitas naik turunnya cacing ini berperan penting dalam pendistribusian dan penampuran bahan organik dalam solum tanah, yang kemudian berpengaruh positif terhadap kesuburan tanah, baik secara fisik, kimiawi maupun biologis. Untuk jenis oranisme semut banyak terdapat pada vegetasi alang-alang, rumput dan tanaman keras. Semut dapat menjadi hama tanaman, malahan dibeberapa tempat dapat menyebabkan gundulnya kawasan disekelilingnya. Penggundulan kawasan ini dipicu oleh merosotnya benih-benih rumput/tanaman akibat dikonsumsi oleh semut-semut tersebut. Bukit-bukit semut merupakan hasil aktivitas semut-semut dalam mengangkut bahan-bahan tanah lapisan bawah kepermukaan, mirip dengan aktivitas cacing tanah. Aktivitas semut-semut ini menyebabkan tanah-tanah dikawasan ini dicirikan oleh horison A yang tebal, berwarna lebih gelap dan lebih banyak liat. Hal ini terkait dengan translokasi jaringan organik oleh semut kedalam tanah, yang kemudian dikonsumsi oleh jamur. Jamur ini merupakan tanaman semut . hal ini pula yang menyebabkan tingginya unsur hara disekitar sarang semut. Jenis organisme rayap terdapat pada vegetasi rumput dan pisang. Rayap merupakan pemakan kayu, rayap dibantu oleh protozoa lewat sistem pencernaannya. Adanya aktivitas pembuatan lorong-lorong/sarang oleh rayap, juga semut dan cacing merupak faktor kunci dalam translokasi hara/bahan dari lapisan bawah kelapisan atas tanah, yang cukup berpengaruh terhadap kesuburan tanah dikawasan aktivitas ketiga jenis organisme tersebut.



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1) Berdasarkan fungsinya dalam budidaya pertanian, secara umum terdapat dua gelombang jasad hayati tanah, yang menguntungkan dan yang merugikan. Secara umum organisme tanah dikelompokkan menjadi dua, yaitu: fauna (hewan) tanah, dan flora (tumbuhan) tanah. Populasi dan biodiversitas jasad hayati tanah tergantung pada aktivitas masing-masing golongannya, yang terutama dipengaruhi tiga faktor utama, yaitu: Cuaca, terutama curah hujan dan kelembaban, Kondisi/sifat tanah, terutama kemasaman, kelembaban, suhu, dan ketersediaan hara, Tipe vegetasi penutup lahan, misalnya hutan, belukar, dan padang rumput. Aktivitas organisme tanah dicirikan oleh : Jumlahnya dalam tanah, bobot tiap unit isi atau luas tanah (biomassa), aktivitas metabolik. Sebanyak 60-80% dari metabolisme total dalam tanah adalah hasil kegiatan mikroflora tanah. 2) Jenis organisme dari keempat vegetasi ditemukan 3 jenis organisme tanah, yaitu semut, rayap dan cacing tanah. Dimana semut banyak mendominasi hampir pada semua vegetasi yang kami amati. Ini bisa dilihat dari tabel hasil pengamatan.



Tabel hasil pengamatan



No



Vegetasi



Jenis Organisme



∑ Populasi



1



Alang-alang



Semut hitam



3



Semut



~



Semut



~



Rayap



~



2



Rumput



3



Tanaman keras (mangga)



Semut



~



4



Pisang



Cacing tanah



2



Rayap



~



DAFTAR PUSTAKA



Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo. Sutedjo, M. M dan AG. Kartasapoetra. 1991. Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta: Rineka Cipta.



LAMPIRAN