LP Dan Askep Asma Akut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ASMA AKUT



OLEH :



1. I MADE SEDANA YOGA



P07120217006



2. PUTU MAYA OKTAVIANTI



P07120217007



3. NI PUTU OLLWAN ANTARI



P07120217008



4. . NI WAYAN ARI RAHAYUNI



P07120217010



5. KADEK INDAH DWIJAYANTI



P07120217011



6. PUTU AYU SUADNYANI



P07120217012



SEMESTER VII / S.Tr.KEPERAWATAN



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2020



1



LAPORAN PENDAHULUAN ASMA AKUT A. KONSEP DASAR ASMA AKUT 1.



Pengertian Asma Asma adalah proses peradangan di saluran napas yang mengakibatkan peningkatan responsif dari saluran napas terhadap berbagai stimulus yang dapat menyebabkan penyempitan saluran napas yang menyeluruh dengan gejala khas sesak napas yang reversibel (Nugroho, 2011). Asma adalah obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel, yang terjadi ketika bronkus mengalami inflamasi dan/atau peradangan serta hiperresponsif (Reeves, 2001). Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak napas dan rasa berat di dada terutama pada malam hari atau dini hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan (Depkes RI, 2010). Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronchi berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu (Smeltzer&Bare, 2009). Asma akut adalah penyakit pernapasan obstruktif yang ditandai oleh spasme akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan penurunan ventilasi alveolus (Huddak & Gallo, 1997). Jadi, dapat disimpulkan bahwa asma adalah penyakit jalan napas obstruktif yang disebabkan oleh berbagai stimulan, yang ditandai dengan spasme otot polos bronkiolus.



2



2.



Klasifikasi Asma Asma dapat dibedakan menjadi dua jenis adalah sebagai berikut. a.



Asma bronkial Penderita asma bronkial, hipersensitif dan hiperaktif terhadap rangsangan dari luar, seperti debu rumah, bulu binatang, asap dan bahan lain penyebab alergi. Gejala kemunculannya sangat mendadak, sehingga gangguan asma bisa datang secara tiba-tiba. Jika tidak mendapatkan pertolongan secepatnya, risiko kematian bisa datang. Gangguan asma bronkial juga bisa muncul lantaran adanya radang yang mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan bagian bawah. Penyempitan ini akibat berkerutnya otot polos saluran pernapasan, pembengkakan selaput lendir dan pembentukan timbunan lendir yang berlebihan.



b.



Asma kardial Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung. Gejala asma kardial biasanya terjadi pada malam hari, disertai sesak napas yang hebat. Kejadian ini disebut nocturnal paroxymul dyspnea. Biasanya terjadi pada saat penderita sedang tidur.



3



Derajat Asma Pembagian derajat asma menurut GINA adalah sebagai berikut : 1) Intermiten Gejala kurang dari 1 kali/minggu dan serangan singkat 2) Persisten ringan Gejala lebih dari 1 kali/minggu tapi kurang dari 1 kali/hari 3) Persisten sedang Gejala terjadi setiap hari 4) Persisten berat Gejala terjadi setiap hari dan serangan sering terjadi Pembagian derajat asma menurut Phelan, dkk adalah sebagai berikut : 1) Asma episodic jarang 2) Ditandai oleh adanya episode 80% (di



luar



serangan 8. Variabilitas



PEF/FEV1 80%



>60- PEF/FEV1 15%



Variabilitas >50%



faal paru (bila ada serangan) Sumber : PNAA 2004 (Buku Ajar Respirologi Anak, 109) 3. Etiologi Asma Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asthma bronkial. a.



Faktor predisposisi 1)



Genetik Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asthma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran pernapasannya juga bisa diturunkan.



b.



Faktor presipitasi 1) Alergen Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:



5



a) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan, seperti: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi. b) Ingestan, yang masuk melalui mulut, seperti : makanan dan obatobatan. c) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit, seperti : perhiasan, logam dan jam tangan. 2) Perubahan cuaca Cuaca



lembab



dan



hawa



pegunungan



yang



dingin



sering



mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu. 3) Stress Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress/gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stresnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati. 4) Lingkungan kerja Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.



5) Olah raga/aktivitas jasmani yang berat. Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat



6



paling mudah menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut. 4.



Manifestasi Klinis Asma a.



Gejala awal berupa : 1)



Batuk terutama pada malam atau dini hari



2)



Sesak napas



3)



Napas



berbunyi



(mengi)



yang



terdengar



jika



pasien



menghembuskan napasnya



b.



4)



Rasa berat di dada



5)



Dahak sulit keluar.



6)



Belum ada kelainan bentuk thorak



7)



Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E



8)



BGA belum patologis.



Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa atau disebut juga stadium kronik. Yang termasuk gejala yang berat adalah : 1) Serangan batuk yang hebat 2) Sesak napas yang berat dan tersengal-sengal 3) Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut) 4) Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman adalah dalam keadaan duduk 5) Kesadaran menurun 6) Thorak seperti barel chest 7) Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus 8) Sianosis 9) BGA Pa O2 kurang dari 80% 10) Suara napas melemah bahkan tak terdengar (silent Chest) (Direktorat Bina Farmasi dan Klinik, 2007)



Sedangkan menurut Smeltzer & Bare (2009) manifestasi klinis dari asma, diantaranya :



7



a. Tiga gejala umum asma adalah batuk, dispnea dan mengi. Serangan asma biasanya bermula mendadak dengan batuk dan rasa sesak dalam dada, disertai dengan pernapasan lambat, mengi dan laborius. b.



Sianosis karena hipoksia



c.



Gejala retensi CO2  : diaforesis, takikardia, pelebaran tekanan nadi.



Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi asma secara umum adalah sebagai berikut : a.



Kenalkan alergen-alergen yang dapat memicu timbulnya gejala asma



b.



Sedapat mungkin kurangi atau singkirkan faktor pemicu



c.



Gunakan alat penyaring udara dan penyejuk ruangan (AC)



d.



Bersihkan rumah sekurang-kurangnya seklai seminggu



e. Hubungi dokter jika serangan asma masih timbul setelah diobati dengan kortikosteroid oral atau inhalasi f. Jika serangan timbul anjurkan penderita untuk segera beristirahat dan segera menggunakan obat asma yang diresepkan dokter g.



Gunakan obat asma secara teratur



h.



Lakukan olahraga secara teratur sekurang-kurangnya 30 menit setiap hari



i.



Beri penjelasan tentang jenis obat dan cara pemakaiannya



j.



Istirahat yang cukup



k.



Hindari asap rokok dan berhenti merokok.



Tabel.2 Diagnosis banding anak umur 2 bulan-5 tahun yang datang dengan batuk dan atau kesulitan bernapas menurut Buku Saku pelayanan Kesehatan di RS halaman 85 adalah sebagai berikut : No 1.



Diagnosis Pneumonia



2.



Bronkioitis



Gejala yang ditemukan - Demam - Batuk dengan napas cepat - Crackles (ronki) pada auskultasi - Kepala terangguk-angguk - Pernapasan cuping hidung - Tarikan dinding dada bagian bawah kedalam - Merintih - Sianosis - Episode pertama wheezing pada anak umur