LP Selulitis Dila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA KLIEN DENGAN SELULITIS



Dosen Pembimbing : Ns. Magdalena Thomas, S.Kep,M.Kes



Disusun Oleh Fadilah Junita (1901044) Kelompok 3



PRODI NERS & S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO TAHUN 2022



LAPORAN PENDAHULUAN A. Konsep Dasar 1. Definisi Selulitis adalah peradangan akut terutama menyerang jaringan subkutis, biasanya didahului luka atau trauma dengan penyebab tersering Streptokokus betahemolitikus dan Stafilokokus aureus. Sellulitis adalah peradangan pada jaringan kulit yang mana cenderung meluas kearah samping dan ke dalam (Herry, 1996). Selulitis merupakan inflamasi jaringan subkutan dimana proses inflamasi, yang umumnya dianggap sebagai penyebab adalah bakteri S.aureus dan atau Streptococcus ( Arif Muttaqin, hal 68, 2011 ). Selulitis merupakan suatu penyebaran infeksi bakteri ke dalam kulit dan jaringan di bawah kulit. Infeksi dapat segera menyebar dan dapat masuk ke dalam pembuluh getah bening dan aliran darah. Jika hal ini terjadi, infeksi bisa menyebar ke seluruh tubuh. Selulitis merupakan infeksi pada lapisan kulit yang lebih dalam. Dengan karakteristik sebagai berikut : 



Peradangan supuratif sampai di jaringan subkutis.







Mengenai pembuluh limfe permukaan.







Plak eritematus, batas tidak jelas dan cepat meluas.



2. Klasifikasi Selulitis dapat dibagi menjadi 3 yaitu selulitis sirkumskripta serous akut, selulitis sirkumskripta supuratif akut dan selulitis difus akut. a. Selulitis Sirkumskripta Serous Akut Selulitis yang terbatas pada daerah tertentu yaitu satu atau dua spasia fasial, yang tidak jelas batasnya.Infeksi bakteri mengandung serous, konsistensinya sangat lunak dan spongius.Penamaannya berdasarkan ruang anatomi atau spasia yang terlibat. b. Selulitis Sikrumskripta Supuratif Akut Prosesnya hampir sama dengan selulitis sirkumskripta serous akut, hanya infeksi bakteri tersebut juga mengandung suppurasi yang purulen. Penamaan berdasarkan spasia yang dikenainya.Jika terbentuk eksudat yang purulen,



mengindikasikan tubuh bertendensi membatasi penyebaran infeksi dan mekanisme resistensi lokal tubuh dalam mengontrol infeksi. c. Selulitis Difsus Akut Selulitis difus yang paling sering dijumpai adalah Phlegmone / Angina Ludwig’s . Angina Ludwig’s merupakan suatu selulitis difus yang mengenai spasia sublingual, submental dan submandibular bilateral, kadang-kadang sampai



mengenai



spasia



pharingeal



Selulitis dimulai dari dasar mulut.Seringkali bilateral, tetapi bila hanya mengenai satu sisi/ unilateral disebut Pseudophlegmon. 3. Etiologi Penyakit Selulitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur, namun ada beberapa penyebab lain dari selulitis yaitu : a. Infeksi bakteri dan jamur -



Disebabkan oleh Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureus



-



Pada bayi yang terkena penyakit ini dibabkan oleh Streptococcus grup B



-



Infeksi dari jamur Aeromonas Hydrophila, tapi Infeksi yang diakibatkan jamur termasuk jarang.



-



S. Pneumoniae (Pneumococcus)



b. Penyebab lain -



Gigitan binatang, serangga, atau bahkan gigitan manusia.



-



Kulit kering



-



Eksim



-



Kulit yang terbakar atau melepuh



-



Diabetes



-



Obesitas atau kegemukan



-



Pembengkakan yang kronis pada kaki



-



Penyalahgunaan obat-obat terlarang



-



Menurunnyaa daya tahan tubuh



-



Cacar air



4. Patofisiologi Invasi bakteri masuk melalui trauma, luka, gigitan serangga berinvasi streptokokus dan staphylococcus aureus melalui barier epidermal yang rusak menyerang kulit dan subkutan, masuk ke jaringan yang lebih dalam dan menyebar secara sistemik yang menyebabkan terjadinya reaksi infeksi/inflamasi yang



merupakan respon dari tubuh sehingga muncul nyeri, pembengkakan kulit, lesi kemerahan dan demam. Bakteri pathogen yang menembus lapisan luar menimbulkan infeksi pada permukaan kulit atau menimbulkan peradangan. Penyakit infeksi sering berjangkit pada orang gemuk, rendah gizi, orang tua dan pada orang dengan diabetes mellitus yang pengobatannya tidak adekuat. Gambaran klinis eritema lokal pada kulit dan sistem vena serta limfatik pada ke dua ekstremitas atas dan bawah. Pada pemeriksaan ditemukan kemerahan yang karakteristi hangat, nyeri tekan, demam dan bakterimia. Selulitis yang tidak berkomplikasi paling sering disebabkan oleh streptokokus grup A, streptokokus lain atau staphilokokus aereus, kecuali jika luka yang terkait berkembang bakterimia, etiologi microbial yang pasti sulit ditentukan, untuk abses lokalisata yang mempunyai gejala sebagai lesi kultur pus atau bahan yang diaspirasi diperlukan. Meskipun etiologi abses ini biasanya adalah stapilokokus, abses ini kadang disebabkan oleh campuran bakteri aerob dan anaerob yang lebih kompleks. Bau busuk dan pewarnaan gram pus menunjukkan adanya organisme campuran. Ulkus kulit yang tidak nyeri sering terjadi. Lesi ini dangkal dan berindurasi dan dapat mengalami infeksi. Etiologinya tidak jelas, tetapi mungkin merupakan hasil perubahan peradangan benda asing, nekrosis dan infeksi derajat rendah. 5. Manifestasi Klinis Selulitis menyebabkan kemerahan atau peradangan yang terlokalisasi. Kulit tampak merah, bengkak, licin disertai nyeri tekan dan teraba hangat. Ruam kulit muncul secara tiba-tiba dan memiliki batas yang tegas. Bisa disertai memar dan lepuhan-lepuhan kecil. Gejala lainnya adalah : a. Demam b. Nyeri kepala c. Nyeri otot d.



Tidak enak badan



e. Malaise f. Edema g. Lesi 6. Komplikasi a. Bakteremia



b. Nanah atau local Abscess c. Superinfeksi oleh bakteri gram negative d. Lymphangitis e. Trombophlebitis f. Sellulitis pada muka atau Facial cellulites pada anak menyebabkan meningitis sebesar 8%. g. Dimana dapat menyebabkan kematian jaringan (Gangrene), dan dimana harus melakukan amputasi yang mana mempunyai resiko kematian hingga 25%. 7. Penatalaksanaan Pengobatan yang tepat dapat mencegah penyebaran infeksi ke darah dan organ lainnya. Diberikan penicillin atau obat sejenis penicillin (misalnya cloxacillin). Jika infeksinya ringan, diberikan sediaan per-oral (ditelan). Biasanya sebelum diberikan sediaan per-oral, terlebih dahulu diberikan suntikan antibiotik jika: a) Penderita berusia lanjut b) Selulitis menyebar dengan segera ke bagian tubuh lainnya c) Demam tinggi.



Jika selulitis menyerang tungkai, sebaiknya tungkai dibiarkan dalam posisi terangkat dan dikompres dingin untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.



8. Pencegahan Selulitis : Jika memiliki luka a. Bersihkan luka setiap hari dengan sabun dan air b. Oleskan antibiotic c. Tutupi luka dengan perban d. Sering-sering mengganti perban tersebut e. Perhatikan jika ada tanda-tanda infeksi Jika kulit masih normal a. Lembabkan kulit secara teratur b. Potong kuku jari tangan dan kaki secara hati-hati c. Lindungi tangan dan kaki d. Rawat secara tepat infeksi kulit pada bagian superficial 9. Pemeriksaan Penunjang



Jika sudah mengalami gejala seperti adanya tanda systemic, maka untuk melakukan diagnosis membutuhkan penegakan diagnosis tersebut dengan melakukan pemeriksaan lab seperti : -



Complete blood count, menunjukkan kenaikan jumlah leukosit dan ratarata sedimentasi eritrosit. Sehingga mengindikasikan adanya infeksi bakteri.



-



BUN level.



-



Creatinine level



-



Culture darah



10. Pathway