LPM Pupuk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) Judul



: Pemupukan Berimbang Pada Padi Sawah



Tujuan



: Petani dapat melakukan pemupukan berimbang pada padi sawah sesuai anjuran dari 45% menjadi 80%



Metode



: Ceramah, diskusi



Media



: Slide Powerpoint, folder



Waktu



: 60 menit



Alat Bantu



: Spidol, Kertas koran atau papan tulis



Lokasi



: Rumah kelompoktani/ balai desa



Pokok Kegiatan Pendahuluan



Isi/ Materi



Penutup



Uraian Kegiatan 1. Pembukaan 2. Latar belakang judul materi 3. Tujuan materi Teknik pemupukan berimbang padi sawah 1. Kesimpulan 2. Penutup



Waktu



Keterangan



10 menit



Ceramah



40 menit



10 menit



Ceramah, pemutaran slide powerpoint, diskusi Ceramah



Air Putih, Mahasiswa, Destria Mustika



SINOPSIS



2016



Judul Materi : Pemupukan Berimbang Pada Padi Sawah Semenjak diperkenalkan revolusi hijau, maka peranan pupuk sangat penting sangat besar untuk meningkatkan produksi pertanian. Bahkan pupuk saat ini menjadi barang komoditas yang diperdagangkan. Pada saat kebutuhan banyak, sering pupuk tidak terdapat dipasaran untuk dimanfaatkan oleh petani. Kebutuhan yang banyak sering dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menyediakan pupuk tidak sesuai label. Pupuk berimbang adalah suatu cara pemberian pupuk makro (NPKS) yang seimbang yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kandungan hara tanah, dengan tetap memperhatikan pemberian unsur hara mikro yang lain. Untuk kebutuhan pupuk yang mengandung unsur N, P, K, S dapat diambil dari pupuk kimia, sedang unsur hara mikro dapat diambil dari pupuk organik/ kandang. Pemupukan berimbang yaitu pemberian beberapa unsur hara dalam bentuk pupuk untuk memenuhi kekurangan hara yang dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat hasil yang ingin dicapai dan hara yang tersedia dalam tanah. Pemupukan merupakan pemberian sejumlah pupuk untuk mencapai ketersedian hara-hara esensial yang seimbang dan optinum ke dalam tanah, untuk: 1. Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian 2. Meningkatkan efesiensi pemupukan 3. Meningkatkan kesuburan dan kelestarian tanah 4. Menghindari pencemaran lingkungan dan keracunan tanaman Pemupukan berimbang memiliki fungsi dan manfaat tertentu yaitu: 1. Pupuk Nitrogen (N) yang memiliki fungsi yaitu untuk merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, untuk membuat warna daun lebih tampak hijau, untuk memperbanyak anakan, untuk memperbaiki mutu dan jumlah hasil. 2. Pupuk Fosfor (P) yang memiliki fungsi yaitu memperpanjang pertumbuhan akar sehingga tanaman mudah menyerap makanan, untuk menguatkan batang dan mempercepat proses pemasakan buah, untuk memperbaiki mutu dan jumlah hasil.



3. Pupuk Kalium (K) yang memiliki fungsi yaitu untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman, untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama/penyakit, untuk memperbaiki mutu hasil. Prinsip pemupukan berimbang adalah: 1. Pupuk berimbang “bisa” tetapi “tidak sama” dengan pupuk majemuk (tergantung kondisi tanah dan varietas) 2. Formula pupuk majemuk harus bersifat “spesifik lokasi” 3. Pupuk majemuk tetap memerlukan “tambahan” pupuk tunggal seperti urea, SP36/SP-18 dan Kcl, khususnya untuk padi sawah 4. Pemupukan berimbang pelaksanaannya mengacu pada kebutuhan tanaman, target produksi, dan dosis yang diberikan serta spesifik lokasi. Pemberian pupuk didasarkan pada status hara tanah, kebutuhan tanaman, dan target hasil. Untuk itu pemberian pupuk perlu memperhatikan 6 T yaitu tepat dosis, tepat jenis, tepat waktu, tepat cara, tepat lokasi/tanah, tepat tanaman. Untuk penggunaan pupuk berimbang terdapat dosis yang sesuai kebutuhan tanaman. Dosis pupuk berimbang sesuai anjuran, untuk setiap ton gabah yang dihasilkan tanaman padi membutuhkan hara N sekitar 17,5 kg, P sebanyak 3 kg, dan K sebanyak 17 kg. Agar pemberin pupuk dapat efektif dan efesien penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan mengukur tingkat kehijauan warna daun (BWD). Pemupukan P dan K disesuaikan dengan hasil analisis status hara tanah sawah dan kebutuhan tanaman . Kisaran dosis pemupukan berdasarkan Permentan No.40/OT.140/4/2007: 1. Apabila menggunakan pupuk tunggal Pupuk



Tanpa Organik



Urea SP36 Kcl



250-350 50-100 50-100



Dengan Jerami 5 Ton/ha 230-330 50-100 0-50



Dengan Organik 2 Ton/ha 200-250 25-75 30-80



2. Apabila menggunakan kombinasi pupuk tunggal dan pupuk majemuk Phonska



Pupuk Phonska Urea SP36 Kcl



Dosis kg/ha 200 185-285 Kurang 15 s/d Surplus P Kurang 50 s/d cukup K



Dosis kg/ha 250 170-270



Dosis kg/ha 300 150-250



Surplus P



Surplus P



Kurang 40 s/d Surplus K



Kurang 35 s/d Surplus K



3. Anjuran waktu pemupukan  Pemupukan I : umur 0-14 hari setelah tanam  Pemupukan II : umur 21-28 hari setelah tanam  Pemupukan III : umur 35 hari setelah tanam hingga primordia