Macam-Macam Dan Bentuk-Bentuk Permainan Pendidikan Anak Usia Dini [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Macam-Macam dan Bentuk-Bentuk Permainan Pendidikan Anak Usia Dini Pada postingan kali ini, membumikan pendidikan akan share tentang macam-macam dan bentuk-bentuk permainan pada pendidikan anak usia dini. Telah disinggung bahwa bermain adalah dunia anak. Namun, permainan yang seperti apa yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Itulah yang harus sahabat-sahabat membumikan pendidikan pahami. Karena tidak semua permainan bagus dan tepat dengan perkembangan anak. Oleh karena itu, membumikan pendidikan akan mengulas seputar hal tersebut. Berikut uraiannya. Menurut Elizabeth Hurlock dalam bukunya yang berjudul Perkembangan Anak, ada dua jenis macam permainan, yaitu : 1. Permainan aktif Bermain aktif dapat diartikan sebagai kegiatan yang banyak melibatkan aktivitas tubuh, pemain dalam permainan ini membutuhkan energi yang besar. Contoh : bermain bebas dan spontan (eksplorasi) yaitu anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut; bermain drama; bermain musik; mengumpulkan atau mengkoleksi sesuatu; permainan olah raga; permainan dengan balok; permainan lukis tempel dan menggambar. 2. Permainan pasif/hiburan Dalam bermain pasif/hiburan, kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain. Pemain menghabiskan sedikit energi. Contoh : menonton adegan lucu, membaca buku, mendengarkan cerita, menonton televisi dan mengingat nama-nama benda adalah bermain tanpa mengeluarkan banyak tenaga, tetapi tingkat kesenangannya hampir seimbang dengan anak yang menghabiskan sejumlah besar tenaganya di tempat olah raga atau tempat bermain. Menurut Dr. Kartini Kartono dalam bukunya yang berjudul Psikologi Anak, ada 3 bentuk permainan, yaitu :  Permainan gerakan. Anak-anak bermain bersama teman-temannya, melakukan kerja sama dengan beraneka ragam gerak dan olah tubuh.  Permainan memberi bentuk. Kegiatan memberi bentuk pada fase permulaan berupa kegiatan destruktif seperti meremas-remas, merusak, mencabik-cabik, mempreteli dan lain-lain. Makin lama anak dapat memberikan bentuk yang lebih konstruktif pada macam-macam materi yang disediakan.  Permainan ilusi. Pada permainan jenis ini unsur fantasi memegang peranan penting, misalnya sebuah sapu difantasikan sebagai kuda tunggangan, bermain dokter-dokteran dan lain-lain. Melalui permainan ini anak menggunakan fantasi mereka untuk mewujudkan kreasinya. Tahapan Perkembangan Bermain Anak Menurut Elizabeth B. Hurlock ada beberapa tahapan, yaitu : 1. Tahap Eksplorasi, usia 3 bulan - 1 tahun Permainan terdiri atas melihat orang dan benda yang ada di sekitarnya, serta melakukan usaha acak untuk menggapai benda yang diacungkannya. 2. Tahap permainan, usia 1 tahun – 6 tahun Anak mulai tertarik dengan mainan dan bermain dengan mainannya sendiri. 3. Tahap bermain, 6 tahun – 12 tahun Anak mulai menyadari banyak teman di sekitarnya yang membuat anak tertarik untuk bermain bersama-sama. 4. Tahap melamun, 12 tahun ke atas Semakin mendekati masa puber, anak mulai kehilangan minat dalam permainan yang sebelumnya disenangi, dan banyak menghabiskan waktunya dengan melamun.



Ruang Bermain Anak Usia Dini Mitsuru Senda mengemukakan beberapa jenis ruang bermain anak, yaitu:



Natural space. Menggunakan lingkungan alam sebagai elemen permainan. Di sini unsur-unsur alam digunakan secara maksimal Play structure space. Ruang tertutup dengan menggunakan alat permainan artifisial Open space. Ruang terbuka yang tidak sepenuhnya alami. Beberapa bagian dan beberapa elemen permainan menggunakan barang-barang artifisial. Hide out space. Tempat bermain yang memungkinkan anak memiliki rahasia dalam sebuah kelompok atau untuk dirinya sendiri. Street space. Jalanan dapat menjadi ruang bermain anak dimana mereka mengenal sosialisasi. Orang-orang yang lalu lalang dan rambu-rambu lalu lintas yang bertebaran di sekelilingnya, mengajarkan anak bersikap untuk selalu menghargai peraturan dan oran lain. Anarchy space. Anak terbukti menyukai tempat-tempat yang tak tertata, seperti pipa bekas, tumpukan jerami dan lainlain. Di tempat ini mereka dapat berandai-andai dengan ‘dunia lain’ yang mereka temukan. (Aryanti, 2004, halaman 93) Alasan Pembelajaran PAUD Menggunakan Pendekatan Bermain – Ahli psikologi dan pendidik berpendapat, bahwa bermain merupakan pekerjaan anak-anak dan cermin pertumbuhan anak (Gordon & Browne, 1985). Bermain bagi anak usia dini merupakan kegiatan yang utama dalam kehidupannya, artinya seluruh waktu yang dimiliki anak, di mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja, selalu dihabiskan untuk kegiatan bermain. Jadi bermain bagi anak usia dini merupakan kebutuhan, sama seperti kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan makan dan minum, kesehatan, kasih sayang, pakaian, kemanan, kenyamanan dan lain-lain, sehingga ada sinyalemen yang menyatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain, anak belajar melalui bermain dan bermain seraya belajar.



Pengaruh Bermain bagi Perkembangan Anak Melalui kegiatan bermain inilah seluruh potensi kecerdasan yang dimiliki oleh anak dapat dikembangkan, seperti kecerdasan linguistic, logic-matematik, visual-spasial, interpersonal, intrapersonal, musical, kinestetik, natural dan spiritual. Bermain bagi anak sangat mempengaruhi perkembangannya, setidaknya ada 11 pengaruh bermain bagi perkembangan anak, yaitu : 1. Perkembangan fisik, 2. Dorongan berkomunikasi, 3. Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam, 4. Penyaluran bagi keinginan dan kebutuhan, 5. Sumber belajar, 6. Rangsangan bagi kreativitas, 7. Perkembvangan wawasan diri, 8. Belajar bermasyarakat, 9. Standar moral, 10. Belajar bermain sesuai dengan peran jenis kelamin dan 11. Perkembangan cirri kepribadian yang diinginkan (Harlock, 1991). Oleh karena itu dalam pendidikan anak usia dini metode bermain sifatnya adalah wajib adanya. Informasi apapun yang akan diberikan kepada anak, hendaknya dikemas dalam kegiatan bermain yang menyenangkan dan mengasyikkan. Kriteria Alat Permainan Pada PAUD Untuk mencapai manfaat yang optimal, maka alat permaianan yang digunakan sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut:  Aman atau tidak berbahaya bagi anak, misalnya bentuk, warna dan bahan.  Berdasarkan minat anak, jadi bukan pilihan orang lain.  Sebaiknya beraneka ragam, sehingga anak bisa bereksplorasi dengan berbagai jenis mainan tersebut.  Tingkat kesulitannya hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, jadi tidak terlalu sulit dan tidak telalu mudah.  Kuat, dalam arti tidak mudah rusak, karena anak cenderung ingin tahu sehingga mungkin akan dibongkar, dibanting, dll.  Menarik, baik warna maupun bentuknya.  Murah, mainan tidak harus membeli, namun dapat memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar kita. Demikianlah uraian mengenai Alasan Pembelajaran PAUD Menggunakan Pendekatan Bermain. Semoga dapat bermanfaat dan bisa membuka wawasan sahabat-sahabat membumikan pendidikan dalam menyiapkan alat permaianan yang bermakna untuk anak didiknya.



JENIS PERMAINAN EDUKATIF ANAK TK 1. Permainan Anak TK Tepuk Tangan Permainan edukasi sangat simpel dan sering digunakan oleh guru TK dalam kelas. Permainan tepuk tangan untuk anak-anak TK ini bertujuan menumbuhkembangkan keseimbangan kedua tangan pada anak-anak. Permainan ini bisa dikombinasaikan dengan lagu anak cicak-cicak didinding. Ketika lagu sampai pada lirik "ada seekor nyamun.. HAP" Nah ketika semua berkata HAP.. maka anak anak disuruh untuk



melakukan tepukan. Tepukan bisa dimulai dari 1x tepukan kemudian diulang kembali lagu tersebut dan tepukan ditambah dari yang 1x menjadi 2x, begitu seterusnya sampai 3x atau sampai dirasa cukup. 2. Permainan Anak Tk Mencari Teman Game edukatif anak ini bertujuan untuk menumbuhkembangakan reflek anak khususnya kepada teman. Caranya anak-anak dibuat melingkar (memang membutuhkan ruang cukup besar). Guru ada ditengah-tengah. Kemudian guru sekolah tersebut menyebutkan salah satu nama anak dan tugas dari anak-anak itu adalah menunjuk orang yang namanya disebutkan oleh gurunya. 3. Permainan Anak TK Pesan Bersambung Ini bertujuan untuk mengembangkan daya ingat anak. anak2x akan dibuat menjadi 5 orang dalam 1 kelompok. urutan orang yang pertama akan diberikan kata-kata oleh guru sekolah tersebut, dan katakata itu haruslah sampai pada anak yang berada di ujung. Berilah jarak / batas pada anak satu dan lainnya. 4. Permainan Anak TK Membangun Menara Gedung disini adalah sebuah balok kayu kecil-kecil. Jadi perminan edukasi ini melatih anak untuk kesabaran dan ketelitian. Berilah masih-masing anak 5-10 balok, setiap anak harus membuat balokbalok tersebut menumpuk dan tersusun rapi. 5. Game Anak Anak TK Tom And Jerry Permainan edukatif ini sangat mengasikan dan ramai. game ini baiknya dilakukan di luar ruangan. Permainanya mudah yaitu ada yang menjadi Tom dan ada yang menjadi Jerry. Tom harus menangkap Jerry yang dihalangi oleh pagar yang terbuat dari gandengan tangan anak-anak yang lainnya. Jika Jerry berhasil di pegang maka Jerry akan menjadi Tom dan teman lainnya yang menjadi Jerry. Buatlah pagar jangan terlalu besar agar permainnya seru. 6. Game Anak Anak TK Menyusun Puzzle Permainan edukatif ini bisa dibuat individu maupun kelompok. Permainan ini dimaksutkan untuk memacu daya saing dan kecepatan dari masing-masing anak. 7. Game Anak Anak TK Tebakan Jitu Ini adalah permainan edukatif populer di anak-anak sekolah TK maupun SD. Dalam sebuah kantong hitang atau tidak tembus pandang ada sebuah benda didalamnya. Sang anak boleh untuk meraba / mencium / menggunakan semua indranya kecuali penglihatan. Tugas anak itu adalah menebak benda apa yang ada dalam kantong itu. 8. Game Anak Anak TK Bola Sepak Hampir mirip dengan sepak bola namun tidak begitu ketat. Disini guru atau orang tua bisa melatih otot-otot badan pada anak 9. Permainan Anak TK Mewarnai Game edukasi ini juga dugunakan sebagai materi dalam pelajarnan sang anak. Mewarnai dapat melatih anak-anak menjadi kreatif dan memiliki daya pikir tinggi untuk mengekspresikan kemampuan dirinya. 10. Permainan Anak TK Lem Kertas Warna Permainan edukasi ini bisa digunakan kelompok. Setiap kelompok anak diberikan beberapa bahan yaitu potongan-potongan kertas yang bewarna dan kertas yang sudah bergambar namun hitam putih. Tugas anak tersebut adalah menempelkan potongan kertas warna pada kertas gambar. dan lihat



hasilnya apakah warna bisa terpadu dengan gambar. Sebelumnya beri tahu warna yang cocok, misal gunung bewarma biru / hijau, laut bewarna biru, sawah bewarna hijau, matahari bewarna kuning, dll.



ANEKA RAGAM PERMAINAN 1. BERMAIN DI DALAM RUANG a) Mencari teman Aspek-aspek yang dapat dikembangkan dalam bermain “mencari teman” antara lain:  Fisik Motorik Dalam kegiatan bermain ini mengajak anak untuk banyak bergerak dan berlari.  Sosial Dalam permainan ini dapat meningkatkan interaksi antar teman saat anak mencari pasangannya.  Bahasa Dalam berinteraksi maka akan meningkatkan komunikasi yang terjadi pada anak sehingga kemampuan anak dalam berkomunikasi dapat terlatih. b) Tepuk bersama Aspek-aspek yang dapat dikembangkan dalam bermain ”tepuk bersama” antara lain :  Fisik Motorik Dalam permainan ini dapat meningkatkan koordinasi tangan anak.  Sosial Bermain ini juga dapat melatih anak untuk melakukan kekompakan serta kerjasama. c) Bermain Peran Aspek-aspek yang dikembangkan dalam permainan ini:  Sosial Emosional  Bahasa  Kognitif d)   



Menyusun Balok Kognitif Motorik halus Seni



e)   



Bermain dengan Platisin Kognitif Motorik Halus Seni



2. BERMAIN DI LUAR RUANG Menjala ikan Elang dan Anak Ayam Kucing dan Tikus Hijau Hitam 3. BERMAIN DENGAN ALAT Mana sepatuku Kartu Angka



Lompat Tali Bermain Kelereng Puzzle 4. BERMAIN TANPA ALAT Menjala Ikan Cara Bermain : 2-3 anak di suruh bergandengan tangan dan berperan sebagai jala ikan. Sedangkan anak-anak lainnya berperan sebagai ikan. Mereka yang berperan sebagai ikan bebas berlarian di lapangan ataupun dalam ruangan. Bila ada tanda (peluit atau hitungan atau tepukan tangan) dari guru anak-anak yang berperan sebagai jala harus berusaha menangkap ikan (anak-anak yang berlarian dalam ruangan/lapangan) sebanyak-banyaknya dengan cara mengurungnya dalam lingkaran tangan. Usahakan jala jangan tercerai berai. Sedangkan anak yang berperan sebagai ikan berusaha lari menghindar jangan sampai tertangkap. Anak-anak yang telah tertangkap ikut bergabung sebagai jala, sehingga semakin lama jala semakin lebar. Sedangkan ikan yang harus ditangkap semakin sedikit. Permainan berakhir jika sudah tidak ada ikan yang perlu di tangkap lagi. Permainan ini dapat dimodifikasi dengan memasang beberapa kelompok anak (2-3 pasang) sebagai jala. Lalu kelompok jala ini saling bersaing untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya. Hijau Hitam Cara Bermain : Siapkan lapangan segiempat. garis batas bisa dibuat dengan kapur atau tali. Bagi lapangan menjadi dua. Lalu pada masing-masing bagian siapkan garis bebas dekat sisi terluar lapangan. Pelaksanaan permainan: bagi anak menjadi dua regu. Regu hitam dan regu hijau. Bariskan kedua regu di tengah lapangan. Masing-masing anak berhadapan satu sama lain. Tugas setiap regu adalah memperhatikan/mendengarkan nama baris yang disebutkan guru. Bila guru menyebut, Hiii…jau, berarti Hijau harus segera berlari meninggalkan tempatnya menuju garis bebas. Sedangkan baris hitam berusaha menangkap pasangan dari baris hijau sebelum melewati garis bebas. Dan begitu pula sebaliknya untuk baris hitam. Pemenangnya adalah regu yang anggotanya paling sedikit tertangkap. Kata Polisi Elang dan Anak Ayam Cara Bermain : Bagi anak menjadi beberapa kelompok. Paling banyak anggotanya berjumlah sepuluh tiap kelompok. Dalam satu kelompok pilih satu untuk berperan sebagai elang, sedangkan yang lin berperan sebagai ayam. Bariskan anak-anak yang berperan sebagai ayam. Tiap anak berpegangan pada pundak teman didepannya. Anak yang paling depan berperan sebagai induk ayam dan bertugas melindungi anak ayam dari kejaran burung elang dengan cara merentangkan kedua tangan. Burung elang bebas menangkap anak ayam yang paling belakang. Anak ayam yang tertangkap harus keluar dari barisan. Usahakan barisan anak ayam jangan sampai terputus. Permainan berakhir jika sudah tidak ada anak ayam yang tersisa. Setelah itu bisa diganti dengan kelompok berikutny